Professional Documents
Culture Documents
Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu
Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu
net/publication/314385654
CITATIONS READS
2 4,086
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Aji Hermawan on 14 August 2017.
1
Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu, Indonesia
2
Program Studi Manajemen dan Bisnis, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor 16151, Indonesia
3
Recognition and Mentoring Program-Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB), Bogor
4
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor,
Bogor 16680, Indonesia
*)
E-mail: slametriyadi_05@yahoo.com
Abstrak
Penelitian kepuasan pelanggan tidak hanya dilakukan oleh dunia usaha saja akan tetapi juga dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka pelayanan publik. Kepuasan masyarakat dalam penelitian ini diukur melalui lima
dimensi, yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadapa pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu dan
dimensi yang paling berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat, yang nantinya akan dijadikan dasar dalam
menentukan kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu secara keseluruhan sudah cukup puas. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai rata-rata respon masyarakat sebesar 2,85 (dari nilai maksimum 4). Sementara itu, dimensi
yang paling berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat, yaitu emphaty dan tangible. Besarnya kontribusi
dimensi empathy dan tangible terhadap kepuasan masyarakat ditunjukan oleh nilai loading factor, dimana
masing-masing dimensi memiliki nilai sebesar 0,61 dan 0,41 dengan arah positif. Temuan ini menegaskan bahwa
peningkatan kualitas pelayanan pada dimensi empathy dan tangible maka kepuasan masyarakat akan
meningkat. Dari hasil tersebut dapat diambil beberapa alternatif kebijakan yang dapat ditempuh oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Indramayu, yaitu membuat sistem komunikasi yang terintegrasi, penambahan jumlah
pegawai loket, dan pembinaan terhadap pegawai melalui pelatihan.
Abstract
Customer satisfaction research is not only carried out by the business sector but also carried out by the
government in the framework of public service. Satisfaction of the people in this study was measured by five
dimensions that were reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible. This study aimed to examine
the level of public satisfaction to service quality of Land Agency of Indramayu District and the dimensions of the of
the satisfaction that mostly influence, which will be used as the basis for determining policy. The results obtained
that the level of public satisfaction to service quality as a whole was in quite satisfied. This was indicated by the
value of the average society response of 2,85 (from maximum score of 4). Meanwhile, the dimensions of people's
satisfaction that mostly influence were empathy and tangible. The amount of dimensions of empathy and tangible
contribution to the satisfaction was indicated by the value of the loading factor; each dimension had a value of
0,61 and 0,41 with the positive direction. It means that increasing quality of service especially in empathy and
tangible dimensions will increase the public satisfaction. Several policies from these results could be taken by the
Land Agency of Indramayu District, such as creating an integrated communication system, increasing the number
of employees on counters, and training for employees.
ini perusahaan meletakkan konsumen pada titik masyarakat terhadap pelayanan Kantor
awal dari kegiatan perusahaan. Selain itu Pertanahan Kabupaten Indramayu, terdapat
penelitian tentang kepuasan pelanggan beberapa masalah yang dihadapi, yaitu
bergeser ke arah birokrasi pemerintahan dalam menurunnya jumlah pengurus sertifikat yang
rangka pelayanan publik, karena peningkatan datang secara langsung di Kantor Pertanahan,
kualitas pelayanan publik adalah sangat minimnya sosialisasi terhadap masyarakat
penting sebagai ujung akhir dari keseluruhan tentang penyertifikatan tanah, dan kurangnya
reformasi birokrasi. Oleh karena itu, kualitas sarana dan prasarana yang memadai.
pelayanan yang diselenggarakan oleh sektor
publik sampai saat ini masih kurang Beberapa penelitian terdahulu yang
memuaskan masyarakat. Pelayanan publik relevan dengan penelitian ini yaitu: (1) Dariah
yang dilakukan birokrasi bukan melayani (2008) menganalisis tentang pengaruh kualitas
pelanggan (customer) tetapi melayani warga pelayanan terhadap kepuasan masyarakat
negara. dalam mengurus sertifikat tanah pada Kantor
Pertanahan di Kabupaten Banjarmasin. Hasil
Pelayanan pemerintah adalah suatu penelitian yang diperoleh yaitu dimensi yang
kegiatan yang merupakan perwujudan dari paling berpengaruh yaitu dimensi keandaalan
salah satu fungsi pemerintah itu sendiri, (reliability), (2) Supraworo (2009) meneliti
yang mana tujuannya adalah untuk tentang analisis Indeks Kepuasan Masyarakat
menyejahterakan masyarakat. Dalam kajian (IKM) terhadap kinerja pelayanan publik bidang
teoritis yang dilakukan oleh Mouw (2013) pertanahan dalam proses balik nama di Kantor
bahwa pelayanan publik di daerah Pertanahan Kabupaten Semarang. Hasil
menunjukkan manfaat dan keunggulannya, penelitian yang diperoleh bahwa mutu
sekaligus juga menunjukkan kelemahannya. pelayanan publik kantor pertanahan kabupaten
Harapan masyarakat yang selalu menginginkan semarang khususnya dalam hal proses balik
kepuasan dalam pelayanan, namun kelemahan nama pada peralihan hak karena jual-beli
birokrat pada ketiadaan atau terbatasnya masih kurang padahal keberadan kantor
sumber daya yang mumpuni serta ditambah pertanahan kabupaten semarang untuk
dengan peraturan-peraturan yang membuat pelayanan di bidang pertanahan sangat
birokrat daerah bekerja dengan kaku. Sehingga penting, (3) Suharno (2002) meneliti tentang
masih banyaknya keluhan masyarakat atas persepsi masyarakat terhadap penyertifikatan
rendahnya kualitas pelayanan publik. tanah (kasus di Desa Girikerto Kecamatan Turi
Kabupaten Sleman). Hasil penelitian diperoleh
Pada kenyataannya masih banyak bahwa persepsi masyarakat terhadap
pengaduan (keluhan) atau pernyataan penyertifikatan tanah di kabupaten Sleman
ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas masih bersifat negatif.
pelayanan publik. Pelayanan publik menjadi titik
strategis yang mana kepercayaan masyarakat Ketiga penetilian tersebut masih
secara luas kepada pemerintah dipertaruhkan. memerlukan penelitian lebih lanjut, yaitu
Berbagai kebijakan nasional dalam rangka tentang pemodelan struktural dari kualitas
meningkatkan kualitas pelayanan publik pelayanan dan kepuasan masyarakat. Adapun
tersebut telah memberikan fondasi bagi instansi yang membedakan penelitian ini dengan
pemerintah untuk melakukan upaya nyata penelitian tersebut yaitu: (1) Tempat penelitian
dalam mereformasi pelayanan untuk ini dilakukan di daerah indramayu; (2) Analisis
meningkatkan kepuasan masyarakat atau yang digunakan dengan menggunakan SEM;
pelanggan. (3) Konsertrasi penelitiannya untuk mengetahui
indikator yang paling berpengaruh terhadap
Menurut Kotler (2000), kepuasan kepuasan masyarakat.
merupakan perasaan seseorang mengenai
kesenangan atau kepuasan atau hasil yang Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
mengecewakan yang diperoleh dari hasil pengaruh tingkat pelayanan terhadap kepuasan
membandingkan penampilan produk yang telah masyarakat di Kantor Pertanahan Kabupaten
disediakan dengan harapan pelanggan. Jadi Indramayu. Selain itu, penelitian ini juga
dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah bertujuan untuk menganalisis dimensi yang
perasaan senang atau kecewa yang dimiliki paling berpengaruh terhadap kepuasan
seseorang berdasarkan perbandingan antara masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh
kenyataan yang diperoleh dengan harapan akan dijadikan dasar dalam mengevaluasi
yang diinginkan. Terkait dengan kepuasan program dan menentukan kebijakan.
Vol. 8, 2015 KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN 51
dalam hal ketepatan waktu penyelesaian memiliki tempat parker yang luas (X24) sebesar
sertifikat dan biaya. 2.99, dan pemeliharaan informasi papan
pengumuman (X25) sebesar 2,58. Lima
Nilai rata-rata dari indikator pembentuk indikator pembentuknya tersebut mendapatkan
dimensi responsiveness, yaitu kecepatan respon yang cukup puas dari masyarakat. Hal
petugas dalam memberikan pelayanan (X 6) ini menunjukkan bahwa tangible di Kantor
sebesar 2,81, daya tanggap petugas dalam Pertanahan Kabupaten Indramayu, sudah
menindaklanjuti keluhan yang dihadapi oleh cukup baik.
masyarakat (X7) sebesar 2,71 , daya tanggap
petugas dalam menyampaikan informasi yang Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya
dibutuhkan oleh masyarakat secara tepat (X8) dan arah hubungan linier dua indikator dimensi
sebesar 2,77, kesigapan petugas dalam kualitas pelayanan maka dilakukan analisis
membantu masyarakat menyelesaikan korelasi menggunakan nilai kovariansi dari
masalah yang terjadi (X9) sebesar 2,77, dan masing-masing hubungan antar indikator
kesediaan petugas dalam merespon dengan pembentuk dimensi kualitas pelayanan. Nilai
cepat terhadap kritik dan saran yang matriks kovarians yang dihasilkan Lisrel
disampaikan oleh masyarakat dalam rangka menunjukkan bahwa lima hubungan antar
meningkatkan kualitas layanan (X10) sebesar indikator pembentuk dimensi kualitas pela-
2,62. Hasil ini berarti keseluruhan indikator yanan yang memiliki pengaruh terbesar dalam
mendapat penilaian yang cukup memuaskan. peningkatan kepuasan masyarakat yaitu: (1)
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan hubungan antara indikator keramahan sikap
petugas di Kantor Pertanahan Kabupaten pegawai dengan indikator kemampuan pegawai
Indramayu dalam menyediakan pelayanan mendengar keluhan masyarakat dimana nilai
yang cepat dan memuaskan sudah sesuai koefisien korelasi yang ditunjukkan sebesar
dengan harapan masyarakat. 0,70, (2) hubungan antara indikator kemampu-
an petugas dalam memberikan rasa aman
Sementara itu, nilai rata-rata dari indikator kepada masyarakat dengan indikator
pembentuk dimensi assurance, yaitu kemampuan petugas menjawab pertanyaan
kemampuan menjawab (X11) sebesar 2,92 , masyarakat dimana nilai koefisien korelasi yang
kesopanan (X12) sebesar 2,86, kemampuan ditunjukkan sebesar 0,76, (3) hubungan antara
memberikan rasa aman (X13) sebesar 2,85, indikator keramahan petugas dengan indikator
tanggug jawab (X14) sebesar 2,77 dan kemampuan petugas dalam memberikan rasa
kesiapan pegawai melayani tepat waktu (X15) aman kepada masyarakat dimana nilai
sebesar 2,57. Hasil ini berarti keseluruhan koefisien korelasi yang di tunjukkan sebesar
indikator mendapatkan respon yang cukup 0,73, (4) hubungan antara indikator keramahan
memuaskan dari responden. Hal ini petugas dengan indikator prosedur pelayanan
menunjukkan kemampuan Kantor Pertanahan dimana nilai yang ditunjukkan sebesar 0,85, (5)
Kabupaten Indramayu dalam memberikan hubungan antara indikator ketepatan waktu
pelayanan yang nyaman. penyelesaian dengan indikator kemampuan
petugas dalam memberikan rasa aman kepada
Dimensi keempat yaitu emphaty, masyarakat pada saat proses pengurusan
memperoleh nilai rata-rata dari masing-masing sertifikat dimana nilai yang ditunjukkan sebesar
indikator, yaitu perhatian pegawai terhadap 0,78.
kebutuhan masyarakat (X16) sebesar 2,92,
keramahan pegawai (X17) sebesar 2.88, Dari lima hubungan tersebut diketahui
kemampuan pegawai mendengarkan keluhan bahwa perilaku petugas terhadap masyarakat
masyarakat (X18) sebesar 2,65, perilaku adil sebagai pengguna layanan memiliki peran yang
pegawai (X19) sebesar 2.60, dan kemudahan sangat penting dalam kepuasan masyarakat.
masyarakat dalam mendapatkan informasi (X20) Perilaku tersebut meliputi keramahan petugas,
sebesar 2,70. Data ini menunjukkan respon kemampuan membuat rasa aman bagi
yang cukup puas oleh masyarakat dan dapat masyarakat, serta kesediaan petugas
disimpulkan bahwa empati para pegawai sudah mendengar keluhan masyarakat. Perilaku
cukup baik. petugas sebagai fasilitator pelayanan publik
merupakan hal yang penting untuk diketahui
Dimensi terakhir yaitu tangible, mengingat hal tersebut berguna untuk
memperoleh nilai rata-rata dari masing-masing menunjang kemampuan petugas dalam
indikator, yaitu kerapian penampilan petugas memberikan layanan terbaiknya (pelayanan
(X21) sebesar 2,85, kenyamanan ruang tunggu prima) bagi masyarakat pengguna layanan. Hal
pelayanan (X22) sebesar 3,57, kebersihan ini sejalan dengan pendapat Barata (2006)
ruang tunggu pelayanan (X23) sebesar 3,20, yang menempatkan perilaku sebagai salah satu
Vol. 8, 2015 KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN 53
aspek pembentukan sikap seseorang yang diprioritaskan untuk dapat diperbaiki kualitas
mana sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh pelayanannya. Hal ini kurang sesuai dengan
berbagai faktor yang dapat meningkatkan aturan pemerintah yang dituangkan dalam
kemampuan diri. keputusan Menpan Nomor 8 tahun 1993 yang
seharusnya dijadikan pedoman oleh setiap
Barata (2006) selanjutnya menyatakan instansi pelayanan publik sebagai aturan dalam
bahwa kemampuan diri merupakan setiap penyelenggaraan pelayanan umum
kemampuan minimal yang harus ada pada diri dimana aturan tersebut menetapkan 8 sendi-
seseorang terkait dengan wawasan sendi pelayanan prima.
pengetahuan dan ketrampilannya, yaitu
memiliki pengetahuan dan ketrampilan sesuai Salah satu aspek yang termasuk dalam
dengan bidang tugasnya, memiliki daya sendi pelayanan prima yang kurang sesuai
kreativitas cukup baik, memahami cara dengan hasil penelitian ini adalah ketepatan
berkomunikasi dengan baik, memahami waktu. Ketidaksesuaian tersebut disebabkan
pengetahuan dasar hubungan interpersonal oleh banyak faktor, diantaranya keterlambatan
dan psikologi sosial, memahami cara pemohon dalam melengkapi berkas dan
memposisikan diri dalam berbagai situasi adanya masa pengumuman permohonan
sehingga mudah beradaptasi dengan selama 2 bulan untuk memberikan tenggang
lingkungan dan mampu mengendalikan emosi. waktu kepada masyarakat yang berkeberatan
Kemampuan diri tesebut merupakan sebagian sebelum sertifikat diterbitkan.
ciri pribadi yang memiliki pengetahuan prima
dibidang tugasnya sehingga diharapkan dapat Indikator X7 memiliki kontribusi nilai
menjadikan petugas sebagai fasilitator terbesar dibandingkan keempat indikator
pelayanan publik menjadi pribadi yang memiliki lainnya dalam menjelaskan dimensi
kemampuan prima dan dapat mengembangkan responsiveness sebesar 0,48 kemudian diikuti
budaya pelayanan prima dilingkungan kerja oleh indikator X6 memiliki kontribusi nilai
dimana tujuan akhir dari layanan yang prima sebesar 0,44. Indikator X8 memiliki kontribusi
adalah untuk kepuasan pelanggan. Untuk nilai sebesar 0,26. Indikator X9 memiliki
mengetahui kontribusi dari setiap indikator kontribusi nilai sebesar 0,38. Indikator X 10
kepada masing-masing dimensi kepuasan berkontribusi sebesar 0,33. Berdasarkan hasil
dapat diketahui melalui gambar SEM. Dari hasil tersebut, dari kelima indikator variabel laten,
pengolahan data diperoleh model SEM daya tanggap pegawai terhadap keluhan
(Gambar 1). masyarakat dan kecepatan pegawai dalam
memberikan pelayanan, menjadi faktor
Indikator yang memiliki kontribusi terbesar dominan dalam pembentukan dimensi
dalam menjelaskan dimensi reliability menurut responsiveness dan diprioritaskan untuk dapat
Gambar 1. adalah indikator kepaastian biaya dipertahankan kualitas pelayanannya. Kedua
pelayanan (X3) sebesar 0,49. Hal ini kontradiksi indikator tersebut ternyata belum tercakup
dengan hasil rata-rata respon masyarakat yang dalam aspek dari sendi-sendi pelayanan prima
menyatakan kurang puas terhadap kepastian dimana 8 sendi pelayanan prima sebagaimana
biaya. Perbedaan ini adalah wajar, karena keputusan Menpan nomor 8 tahun 1993 lebih
perhitungan biaya pelayanan pembuatan menekankan pada aspel teknis saja sementara
sertifikat sangat bervariasi tergantung pada dari aspek perilaku petugas sebagai aparat
luasnya tanah. Tetapi ada biaya standar pelayanan publik belum tercakup dalam
permeternya, hal inilah yang menyebabkan ketentuan tersebut.
kontribusi kepastian biaya cukup tinggi.
Indikator yang memiliki kontribusi terbesar
Indikator kejelasan pemberian informasi dalam membentuk dimensi assurance adalah
pelayanan (X1) memliki kontribusi sebesar 0,35 indikator kemampuan pegawai menjawab
indikator kesederhanaan prosedur pelayanan pertanyaan-pertanyaan masyarakat (X11)
(X2) memiliki kontribusi nilai sebesar 0,29 dengan nilai sebesar 0,59, kemudian diikuti
indikator kepastian persyaratan pelayanan (X2) oleh indikator X12 berkontribusi sebesar 0,58.
memiliki kontribusi nilai sebesar 0,33. Indikator X13 berkontribusi sebesar 0,44.
Kemudian indikator X5 memiliki kontribusi nilai Indikator X14 berkontribusi sebesar 0,41.
sebesar 0,30. Dari hasil tersebut Sedangkan indikator terakhir yaitu indikator X 15
mengindikasikan bahwa dari kelima indikator berkontribusi sebesar 0,28. Hal ini
variabel laten, ketepatan waktu penyelesaian mengindikasikan bahwa dari kelima indikator
sertifikat dan kesederhanaan prosedur variable laten, kemampuan pegawai menjawab
pelayanan menjadi faktor yang kurang dominan pertanyaan-pertanyaan masyarakat dan
dalam pembentukan dimensi reliability dan kesopanan pegawai dalam memberikan
54 RIYADI, HERMAWAN, & SUMARWAN Jur. Ilm. Kel. & Kons.
Hasil penelitian ini sangat sesuai dengan mengindikasikan bahwa diantara lima indikator
respon masyarakat yang menyatakan puas pembentuk dimensi tangible, pemeliharaan
terhadap kemampuan pegawai menjawab informasi papan pengumuman, kerapihan
pertanyaan-pertanyaan masyarakat dan penampilan pegawai, dan memiliki tempat
kesopanan pegawai dalam memberikan parkir yang luas, menjadi faktor yang lebih
pelayanan. Hal ini sangat mendukung dominan dalam pembentukan dimensi tangible
perwujudan aspek mental pelayanan dari sendi- terhadap kepuasan masyarakat dan di-
sendi pelayanan prima dimana pada aspek prioritaskan untuk dipertahankan dan di-
tersebut diharapkan instansi pelayanan publik tingkatkan. Sedangkan indikator yang
dapat memberikan pelayanan yang santun. berkontribusi paling rendah yaitu kebersihan
Artinya dengan tumbuhnya kesopanan dan ruang tunggu pelayanan wajib ditingkatkan agar
kesantunan terhadap pelayanan yang diberikan masyarakat lebih puas terhadap pelayanan
diharapkan dapat membuat masyarakat merasa Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu.
nyaman dan percaya terhadap Kantor
Pertanahan Kabupaten Indramayu baik pada Berdasarkan dimensi kualitas pelayanan
saat proses pelayanan dilakukan maupun yang membentuk kepuasan masyarakat
setelah hasil dari pelayanan tersebut diterima memiliki nilai loading factor tersendiri yang
masyarakat. merupakan ukuran seberapa besar dimensi
tersebut menjadi variabel pembentuk dalam
Indikator yang memiliki kontribusi terbesar meningkatkan kepuasan masyarakat. Hasil dari
dalam membentuk dimensi emphaty adalah pengolahan data menggunakan Lisrel
perhatian pegawai terhadap kebutuhan menunjukan besaran loading factor untuk
masyarakat dengan nilai 0,45. Kemudian diikuti dimensi kualitas pelayanan sebagaimana
perilaku adil pegawai pada masyarakat (X 16) terlihat pada Tabel 2.
dengan nilai 0,44. Indikator kemampuan
pegawai mendengar keluhan berkontribusi Berdasarkan hasil responsi masyarakat,
sebesar 0,43. Indikator keramahan sikap dimensi empathy dan tangible yang
pegawai berkontribusi sebesar 0,37. berpengaruh sangat signifikan terhadap
Sedangkan indikator yang paling rendah adalah kepuasan masyarakat dalam kualitas
indikator kemudahan mendapatkan informasi pelayanan di Kantor Pertanahan Kabupaten
proses penyelesaian sertifikat yang Indramayu. Sebanyak lima indikator dimensi
berkontribusi sebesar 0,32. Berdasarkan data empathy mendapat penilaian yang cukup puas
tersebut mengindikasikan bahwa diantara lima dari masyarakat, yaitu perhatian, keramahan,
indikator pembentuk dimensi empathy, kesedian mendengar keluhan, berperilaku adil
perhatian pegawai terhadap kebutuhan dan kemudahan mendapat informasi. Indikator
masyarakat, perlakuan adil pegawai pada keramahan sikap pegawai mendapatkan
masyarakat dan kemampuan pegawai respon yang paling tinggi kepuasannya
mendengarkan keluhan, menjadi faktor yang dibandingkan empat indikator lainnya. Indikator
lebih dominan dalam pembentukan dimensi yang memiliki kontribusi terbesar pada dimensi
empathy terhadap kepuasan masyarakat dan empathy, yiatu perhatian, kesediaan
diprioritaskan untuk dipertahankan dan mendengar keluhan dan berperilaku adil.
ditingkatkan. Sedangakan indikator yang Sedangkan dari dimensi tangible, empat
berkontribusi paling rendah yaitu kemudahan indikator dimensi tersebut mendapat penilaian
mendapatkan informasi proses penyelesaian yang cukup puas dari masyarakat, yaitu
sertifikat wajib ditingkatkan agar masyarakat kerapihan, kenyamanan ruang tunggu,
lebih puas terhadap pelayanan Kantor kebersihan ruang tunggu dan memiliki tempat
Pertanahan Kabupaten Indramayu. parkir yang luas.
Indikator yang memiliki kontribusi terbesar Tabel 2 Loading faktor dimensi kualitas
dalam membentuk dimensi tangible adalah pelayanan
pemeliharaan informasi papan pengumuman Loading
dengan nilai 0,50. Kemudian diikuti memiliki Dimensi T-value
Factor
tempat parkir yang luas (X24) dengan nilai 0,42. Reliability -0,11 -0,70
Indikator kerapihan penampilan pegawai Responsiveness 0,00 -0,02
berkontribusi sebesar 0,42. Indikator Assurance -0,14 -1,01
kenyamanan ruang tunggu berkontribusi Empathy 0,61 3,72
sebesar 0,36. Sedangkan indikator yang paling
Tangible 0,41 3,75
rendah adalah indikator kebersihan ruang
tunggu pelayan yang berkontribusi sebesar
0,32. Berdasarkan data tersebut
56 RIYADI, HERMAWAN, & SUMARWAN Jur. Ilm. Kel. & Kons.
Indikator kenyamanan ruang tunggu kotor. Hal ini dikarenakan papan pengumuman
mendapatkan respon yang paling tinggi yang digunakan untuk menempatkan informasi
kepuasannya dibandingkan dengan empat tersebut dalam kondisi terbuka sehingga cepat
indikator lainnya. Indikator yang memiliki sekali kotor dan mengalami kerusakan. Selain
kontribusi terbesar pada dimensi tangible, yiatu itu, penempatannya juga ditempatkan
kerapihan pegawai dan memiliki tempat parkir dibelakang. Apabila ketika masyarakat
yang luas. Untuk dimensi empathy dan tangible membuka tumpukan kertas di papan
memiliki kontribusi yang positif dan signifikan pengumuman satu per satu tidak secara hati-
terhadap peningkatan kepuasan masyarakat. hati maka dapat mengganggu kenyamanan
Besarnya kontribusi dimensi empathy dan masyarakat dalam mendapakan informasi di
tangible terhadap kepuasan masyarakat papan pengumuman. Oleh karena itu, kantor
ditunjukan oleh nilai loading factor dari dimensi pertanahan perlu meningkatkan upaya
empathy dan tangible yang mana masing- pemeliharaan papan pengumuman secara
masing dimensi memiliki nilai sebesar 0.61 dan intensif sehingga dapat dihindari tidak
0.41 dengan arah positif, artinya semakin baik terbacanya informasi di papan pengumuman.
kualitas pelayanan empathy dan tangible maka
kepuasan masyarakat semakin meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan
penelitian Sutadi (2008) yang menyatakan
bahwa dimensi tangibles dan emphaty memiliki
PEMBAHASAN
kontribusi yang paling tinggi diantara ketiga
dimensi lainnya. Suharno (2002) menyatakan
Hasil penelitian menemukan bahwa bahwa persepsi kepuasan masyarakat sangat
dimensi emphathy dan tangible paling ditentukan pada dimensi tangible baik dari segi
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
kantor maupun pegawainya. Sedangkan
masyarakat. Sejalan dengan hasil penelitian
menurut Azizah (2008) bahwa dimensi yang
yang dilakukan oleh Rezha, Rochmah, dan paling berpengaruh adalah dimensi empathy
Siswidiyanto (2013) bahwa kualitas pelayanan dan relaibility. Ketiga penelitian tersebut
berpengaruh positif terhadap kepuasan dilakukan di kantor pertanahan dengan tempat
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
berbeda tetapi topik kajian yang sama.
perekaman e-KTP di Kota Depok. Berdasarkan
temuan tersebut, maka dapat diketahui upaya
Selain itu, hasil penelitian Dariah (2008)
prioritas perbaikan kualitas pelayanan
menunjukkan bahwa faktor-faktor kualitas
berdasarkan dimensi kualitas pelayanan.
pelayanan jasa yaitu keandalan, daya tanggap,
Upaya prioritas pertama yang dilakukan oleh
kepastian, empati, dan bukti fisik baik secara
Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu
parsial ataupun simultan mempunyai pengaruh
adalah pada dimensi empathy yang
yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat
memberikan kontribusi terbesar dalam
oleh Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.
meningatkan kepuasan masyarakat terhadap
Dimensi keandalan mempunyai pengaruh
pelayanan pendaftaran tanah sebesar 0,61.
paling kuat terhadap kepuasan masyarakat
Kantor Pertanahan Kabupaten Indramayu perlu
pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin.
melakukan upaya peningkatan kualitas
Purwanto (2012) menunjukkan bahwa indikator
pelayanan.
yang masih rendah dalam pelayanan di Kantor
Upaya prioritas selanjutnya yang dapat Pertanahan Kabupaten Semarang, yaitu
dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan,
Indramayu dalam memperbaiki kualitas kejelasan petugas, dan kedisiplinan petugas.
pelayanannya yaitu pada dimensi tangible Hasil dua penelitian tersebut berbeda dengan
dengan nilai kontribusi terhadap peningkatan hasil penelitian di Kantor Pertanahan
kepuasan masyrakat sebesar 0,41 indikator Kabupaten Indramayu dalam hal dimensi dan
yang paling dominan dalam membentuk indikator yang paling berpengaruh.
dimensi tangible adalah pemeliharaan informasi
papan pengumuman dan kerapihan penampilan Menurut hasil penelitian Kuncoro (2008)
pegawai. Hal ini dimaklumi karena peranan menunjukkan bahwa indikator dalam dimensi
penting papan pengumuman sebagai tempat tangible, yaitu sarana dan prasarana kantor
untuk mendapatkan informasi mengenai memberikan kontribusi yang paling besar dalam
kepemilikan tanah yang akan diterbitkan meningkatkan kualitas pelayanan. Kemudian
sertifikatnya harus bersih dan rapih. Hal ini penelitian Cahyono (2011) menunjukkan bahwa
dimaksudkan agar informasi di papan sikap para pegawai dalam dimensi empathy di
pengumuman dapat terbaca secara jelas oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Jepara ber-
masyarakat. Sebagian besar kondisi kertas pengaruh paling signifikan terhadap kepuasan
yang berisi informasi di papan pengumuman masyarakat. Jahuri (2008) menyatakan bahwa
Vol. 8, 2015 KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN 57
Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Magister Manajemen dan Bisnis, Institut
Bogor, Bogor. Pertanian Bogor, Bogor.
Dariah. (2008). Pengaruh kualitas pelayanan Purwanto. (2012). Analisis faktor-faktor yang
terhadap kepuasan masyarakat dalam mempengaruhi kualitas pelayanan
mengurus sertifikat tanah pada kantor pengurusan sertifikat tanah di Kantor
pertanahan: kantor pertanahan Kabupaten Pertanahan: Kantor Pertanahan
Banjarmasin. Jurnal Media Mahardika, Kabupaten Tulungagung. Jurnal Ilmu
12(7). Manajemen, 1(1).
Jahuri, A. (2008). Analisa kepuasan Rezha, F., Rochmah, S., & Siswidiyanto (2013).
masyarakat terhadap kualitas pelayanan Analisis pengaruh kualitas pelayanan
pensertifikatan tanah: Kantor Pertanahan publik terhadap kepuasan masyarakat
Kotmadya Jakarta Timur (tesis). Magister (studi tentang pelayanan perekaman Kartu
Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di
Bogor, Bogor. Kota Depok). Jurnal Admininstrasi Publik
(JAP), 1(5), 981-990.
James. (2003). Analisa kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan PT. Wyranda Utama Suharno. (2002). Persepsi masyarakat
Makassar (tesis). Magister Manajemen terhadap pensertifikatan tanah (kasus di
dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor, Desa Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten
Bogor. Sleman). Jurnal Pertanahan, 2.
Kotler, P. (2000). Principles of marketing. New Sumarwan, U., Jauzi, A., Mulyana, A., Karno,
Jersey, US: Prentice Hall. B. N., Mawardi, P. K., & Nugroho, W.
(2011). Riset pemasaran dan konsumen.
Kuncoro, S. (2008). Kepuasan masyarakat
Bogor, ID: IPB Press.
terhadap kualitas pelayanan pendaftaran
tanah sistematik: Kantor Pertanahan Kota Supraworo, J. (2009). Analisis Indeks
Depok (tesis). Magister Manajemen dan Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap
Bisnis, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kinerja Pelayanan Publik Bidang
Pertanahan dalam Proses Balik Nama:
Mouw, E. (2013). Kualitas pelayanan publik di
Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang
daerah. Jurnal UNIERA, 2(2). 92-103.
(tesis). Magister Manajemen dan Bisnis,
Parasuraman, A (1988), A multiple scale for Universitas Diponegoro, Semarang.
measuring consumer perceptions of
Sutadi. (2008). Analisa kepuasan pelayanan
service quality. Journal of Retailing,
pendaftaran tanah di kantor pertanahan
64(1), 12-40.
Kota Jambi Provinsi jambi (tesis). Magister
Purnaditya. (2004). Analisis pelayanan giran Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian
bank none dalam rangka meningkatkan Bogor, Bogor.
penghimpunan dana murah (tesis).