Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
1 PB
Vol. 6 (1) : 62 - 70
(Mangrove Plants Utilization By Society Of Bakau Besar Laut Village, Sungai Pinyuh District,
Mempawah Regency)
s
Abstract
Mangrove forests have a very important role in coastal areas. One of the knowledge about the
utilization of mangrove plants is located in Bakau Besar Laut Village Sungai Pinyuh District
Mempawah Regency. The purpose of this study was to find the kinds of mangrove, benefits and
ways of utilizing mangrove plants that was used by the society in Bakau Besar Laut Village.
Methods of data collection were done through interviews and question naires to determine the
respondents using snowball sampling technique. Data recorded from plants was the local name,
latin name, family name part of the plant used, and how to use them. Plants that used by the
society were about 23 species from 18 families, and divided into six groups of uses, namely
medicine plants (13 species), firewood (7 species), food (5 species), aromatics (4 species), wicker
craft materials (3 species), and dyes (2 species).
Keywords: Bakau besar laut village, Mangrove, snowball Sampling, the utilization of mangrove
plants.
62
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
63
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
Jenis
No Nama Lokal Nama Latin Famili Habitus Kegunaan
Mangrove
1 Api-api hitam Avicennia lanata Avicenniaceae Pohon Sejati Kb
2 Api-api putih A. marina Avicenniaceae Pohon Sejati Kb
3 Bakau Rhizophora stylosa Rhizophoraceae Pohon Sejati Kb
4 Bakau R. apiculata Rhizophoraceae Pohon Sejati Kb
5 Cengkodok Melastoma candidum Melastomataceae Perdu Ikutan O, A
6 Beluntas Pluchea indica Asteraceae Perdu Ikutan O, P
7 Dadap laut Clerodendrum inerme Verbenaceae Perdu Ikutan O
8 Jeruju Acanthus ilicifolus Acanthaceae Herba Sejati O
9 Ketapang Terminalia cattapa Combretaceae Pohon Ikutan O
10 Kedabu Sonneratia ovate Sonneratiaceae Pohon Sejati O, P, A
11 Keladi air Sagittaria guyanensis Alismataceae Herba Ikutan Ak
12 Lakom Cayratia trifolia Vitaceae Liana Ikutan P, A, W
13 Letop-letop Passiflora foetida Passifloraceae Herba Ikutan O
14 Mengkudu Morinda citrifolia Rubiaceae Perdu Ikutan O
O, P, Kb,
15 Nipah Nypa fruticans Arecaceae Pohon Sejati
Ak
16 Nyireh Xylocarpus granatum Meliaceae Pohon Sejati A, W
17 Pakis laot Acrostichum speciosum Pteridaceae Herba Sejati O
18 Pandan duri Pandanus odoratissima Pandanaceae Pohon Ikutan Ak
19 Serunai laut Melanthera biflora Asteraceae Herba Ikutan O
20 Tancang Bruguiera gymnorrhiza Rhizophoraceae Pohon Sejati P, Kb
21 Tancang racun B. cylindrical Rhizophoraceae Pohon Sejati Kb
22 Tapak kude Ipomoea pes-caprae Convolvulaceae Herba Ikutan O
23 Waru laut Hibiscus tiliaceus Malvaceae Pohon Ikutan O
64
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
65
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
Pada Gambar 2. dapat dilihat bagian buahnya bisa dimakan langsung ada juga
yang paling banyak dimanfaatkan adalah yang diperas dan diminum airnya
daun, baik dimanfaatkan sebagai contohnya jeruju (A.ilicifolus), letop-letop
kebutuhan sebagai obat-obatan maupun (P.foetida), dan mengkudu (M.citrifolia).
pangan, Hal tersebut juga sejalan dengan Tumbuhan mangrove yang sering
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) digunakan oleh masyarakat Melayu Desa
yang menyebutkan bahwa bagian tanaman Bakau Besar Laut sebagai tumbuhan obat
yang paling banyak oleh masyarakat di antara lain Jeruju (A.ilicifolus) dan waru
hutan mangrove di Teluk Buo Kecamatan laut (H.tiliaceus). Jeruju digunakan untuk
Bungus Teluk Kabung Kota Padang adalah mengobati bisul, luka bakar, dan koreng,
bagian daun sebanyak 12 jenis. Tingginya sedangkan waru laut digunakan untuk
frekuensi pemanfaatan bagian daun sebagai mengobati demam, maag, dan batuk.
bahan obat tampak terkait dengan beberapa Berdasarkan penelitian yang dilakukan
keunggulan seperti jumlah ataupun oleh Rizki (2013), menyebutkan bahwa
produktivitas daun yang lebih banyak, lebih terdapat 9 jenis tumbuhan mangrove yang
mudah diperoleh dibandingkan dengan digunakan oleh masyarakat Kanagarian
bagian lain dan penggunaannya yang relatif Mangguang Kota Pariaman, diantaranya
lebih mudah karena banyak yang dapat A.ilicifolius, N.fructicans, H.tiliaceus, dan
digunakan secara langsung. M.candidum. Spesies ini merupakan
Tumbuhan Mangrove Sebagai Obat spesies yang sama terdapat di Desa Bakau
Masyarakat Desa Bakau Besar Laut Besar Laut yang digunakan untuk
memanfaatkan tumbuhan mangrove keperluan obat-obatan sehari-hari. Hal ini
sebagai obat sebanyak 13 spesies dari 12 dikarenakan dalam pemanfaatannya, jenis-
famili (Tabel 1). Tumbuhan Mangrove jenis ini cukup mudah ditemukan sekitar
digunakan untuk mengobati 33 macam pemukiman masyarakat yang dekat dengan
penyakit diantanya demam, keputihan, kawasan mangrove serta persentase
luka, koreng, bisul, maag, hipertensi dan penggunaan masing-masing tumbuhan
sebagainya. tersebut terbilang cukup tinggi karena
Bagian dari tanaman obat yang paling dinyatakan aman dan efektif
banyak di manfaatkan adalah bagian menyembuhkan beberapa penyakit
daunnya. Cara penggunaan tumbuhan tertentu.
mangrove sebagai obat diantaranya: (a) Tumbuhan Mangrove Penghasil Pangan
Obat yang diminum: tumbuhan direbus Masyarakat Desa Bakau Besar Laut
kemudian airnya diminum contohnya memanfaatkan tumbuhan mangrove
beluntas, dadap laut, cengkodok, dan sebagai pangan sebanyak 5 spesies dari 5
jeruju. Penggunaan obat luar: (b) tumbuhan famili (Tabel 1). Tumbuhan mangrove
di tumbuk, ditempel, oleskan serta usapkan penghasil pangan bagi masyarakat Desa
pada yang sakit contohnya pakis laot, Bakau Besar laut diantaranya adalah buah
serunai laut, tapak kude, beluntas dan waru kedabu (S. ovata) yang dapat dijadikan
laut. (c) Obat yang dikonsumsi langsung: dodol, permen, selai, saus dan sirup. Proses
66
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
67
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
68
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
membedakan adalah pada pandan duri pewarna makanan dengan cara pengolahan
menggunakan daunnya dan keladi air yang benar.
menggunakan akarnya. Cara pembuatan Jenis pewarna lainnya adalah terdapat
anyaman akar keladi air dimulai dari dari kulit pohon nyireh yang sudah tua.
mendidihkan air di dalam dandang, Kulit pohon nyireh tersebut mengandung
setelah mendidih memasukkan cuka, tanin yang cukup kuat. Masyarakat
wantex dan garam. Aduk hingga rata lalu biasanya merendam kulit pohon nyireh
masukkan akar keladi air. Rebus bahan- selama beberapa hari hingga menghasilkan
bahan tersebut sekitar 20 menit, setelah air yang berwarna merah. Air yang
proses perebusan selesai cuci bahan- mengandung tanin tersebut di pakai untuk
bahan tersebut dengan air bersih kemudian ‘nyamak’ istilah masyarakat pesisir Melayu
dijemur hingga kering. Proses ini berguna adalah merendam pukat ke air nyireh agar
agar anyaman yang dihasilkan menjadi pukat tersebut tahan lama. Sebagaimana
tahan lama. penelitian Aini (2014), menyimpulkan
Tumbuhan Mangrove Penghasil Zat bahwa ekstrak kloroform kulit batang
Warna tumbuhan nyireh mengandung komponen
Masyarakat Desa Bakau Besar Laut kimia flavonoid, fenolik, steroid, tanin, dan
memanfaatkan tumbuhan mangrove saponin. Manfaat air rendaman dari kulit
sebagai zat warna sebanyak 2 spesies dari 2 pohon nyireh bagus untuk membersihkan
famili (Tabel 1). Masyarakat menggunakan lantai kayu sehingga kayu terlihat bersih,
pewarna alami yang terdapat pada sari buah kemerahan dan mengkilat .
lakom yang berwarna ungu untuk Kesimpulan
mewarnai kue, selai, dan campuran 1. Jenis tumbuhan mangrove yang
minuman agar menambah daya tarik. dimanfaatkan oleh masyarakat di
Penelitian Neliyanti (2014), menyatakan kawasan mangrove Desa Bakau
bahwa Buah lakum mengandung zat warna Besar Laut Kecamatan Pinyuh
alami (pigmen) dari golongan antosianin, Kabupaten Mempawah sebanyak 23
flavonoid, saponin, alkaloid serta memiliki spesies yang terdiri mangrove sejati
aktivitas antioksidan. Sebelum diolah dan mangrove ikutan dari 18 famili
menjadi pewarna makanan, buah lakom dengan famili terbanyak adalah
yang berwarna ungu harus direndam Rhizophoraceae.
terlebih dahulu dengan air garam selama 2. Tumbuhan mangrove yang
kurang lebih 3 jam untuk menghilangkan dimanfaatkan oleh masyarakat di
zat saponin yang menimbulkan gatal. kawasan mangrove Desa Bakau Besar
Setelah direndam buah yang utuh dimasak Laut dikelompokan kedalam 6
dengan mencampurkan sedikit air hingga kelompok kegunaan, diantaranya
buah hancur menjadi cairan yang berwarna sebagai obat, kayu bakar, pangan,
ungu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa aromatik, anyaman dan kerajinan, serta
buah lakom aman digunakan untuk bahan zat warna.
69
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (1) : 62 - 70
70