Professional Documents
Culture Documents
Konsistensi Perencanaan Pembangunan Daerah Dengan Anggaran Daerah PDF
Konsistensi Perencanaan Pembangunan Daerah Dengan Anggaran Daerah PDF
ABSTRACT
Development in Indonesia so far has achieved planning approach. Based on Law No. 17 Year 2003 on State Finance
Regional Budget that contained in the budget based on the RKPD, and the mandate of Law Number 25 Year 2004 on
National Development Planning System, states that the planning process should be through participatory musrenbang.
The planning process in Gunung Kidul Regency musrenbang promote participatory, although it has been difficult to
realize the consistency, and the problems in the development gaps between regions. This thesis examines the
consistency of the results musrenbang on RKPD, until the budget to determine the success of the planning and
budgeting areas of physical infrastructure in the 2013-2015 fiscal year Gunung Kidul Regency, Yogyakarta Special
Province and the factors that affect consistency. This research was conducted at 3 SKPD that administer physical and
infrastructure fields. Research using qualitative approach with case study method in which the collection of data,
information, through interviews and direct observation in the field related to the planning begin planning meetings,
RKPD, until the budget. Observations researchers carried out by conducting direct observation to the field in obtaining
data relevant to the problems of researchers, while the sampling technique used is the technique of non-probability
sampling with purposive sampling and analysis techniques used triangulation to test the validity of the data by utilizing
researchers with data sources either through the primary data key. The level of consistency during the three years of
2013, 2014, 2015 on the physical plane and infrastructure SKPD DPU showed no increase in the year 2013 by 77%, in
2014 by 82%, and 96% in 2015. The level of consistency in the SKPD Dishubkominfo 2013 to 2015 is getting better is
evidenced in 2013 by 83%, in 2014 by 88%, and in 2015 amounted to 94%. The level of consistency in the SKPD
Kapedal from 2013 to 2015 have shown improved in 2013 by 88%, in 2014 by 88%, in 2015 by 100%.
Perencananaan consistency with the regional development budgets in areas that span the 'hierarchy RKPD, KUA and
Gunung Kidul district budget of the year 2013-2015 in the field of physical and infrastructure DPU SKPD, Dishubkominfo,
and Kapedal for three years tend to rise. Factors that influence the consistency is understanding between SKPD, TAPD;
their central policy; the results of the evaluation budgets by the governor; and terwadahinya basic thoughts of
Parliament to the program of activities on education.
Keywords: Development, Planning, Budgeting, Consistency
ABSTRAK
Pembangunan di Indonesia selama ini telah mencapai hasil yang mendekati perencanaan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwasanya Anggaran Daerah yang tertuang dalam APBD
berpedoman pada RKPD, dan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, menyatakan bahwa proses perencanaan pembangunan harus melalui musrenbang partisipatif.
Proses perencanaan di Kabupaten Gunungkidul mengedepankan musrenbang partisipatif, walaupun selama ini sulit
mewujudkan konsistensi, dan permasalahan pada ketimpangan pembangunan antar wilayah. Tesis ini meneliti tentang
konsistensi hasil musrenbang pada RKPD, sampai APBD guna mengetahui keberhasilan perencanaan penganggaran
bidang fisik dan prasarana tahun anggaran 2013-2015 di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi. Penelitian ini dilakukan pada 3 SKPD yang mengampu
bidang fisik dan prasarana. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus
dimana dalam pengumpulan data, informasi, melalui wawancara dan pengamatan langsung dilapangan yang
Journal of
Governance And
Public Policy
terkait dengan perencanaan mulai proses musrenbang, RKPD, sampai APBD. Observasi peneliti dilakukan
2 dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke lapangan dalam pengambilan data yang relevan dengan
permasalahan peneliti, adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik non probability
sampling dengan teknik purposive sampling, dan teknik analisis menggunakan triangulasi untuk menguji
keabsahan data dengan memanfaatkan peneliti dengan sumber data baik data primer melalui orang kunci.
Tingkat konsistensi selama tiga tahun dari tahun 2013, 2014, tahun 2015 pada bidang fisik dan prasarana
SKPD DPU menunjukan ada peningkatan yaitu tahun 2013 sebesar 77%, tahun 2014 sebesar 82%, dan 96%
tahun 2015. Tingkat konsistensi pada SKPD Dishubkominfo tahun 2013 sampai tahun 2015 semakin membaik
ini ditunjukan tahun 2013 sebesar 83%, tahun 2014 sebesar 88%, dan tahun 2015 sebesar 94%.
Tingkat konsistensi pada SKPD Kapedal dari tahun 2013 sampai tahun 2015 semakin membaik ini ditunjukan
pada tahun 2013 sebesar 88%, tahun 2014 sebesar 88%, tahun 2015 sebesar 100%. Konsistensi
perencananaan pembangunan daerah dengan anggaran daerah yang terjabarkan dalam RKPD, KUA, dan
APBD Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2013-2015 bidang fisik dan prasarana pada SKPD DPU,
Dishubkominfo, dan Kapedal selama tiga tahun cenderung naik. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsistensi adalah Pemahaman antara SKPD, TAPD; adanya kebijakan pusat; adanya hasil evaluasi RAPBD
oleh Gubernur; dan terwadahinya pokok-pokok pikiran DPRD kedalam program kegiatan SKPD.
Kata kunci : Pembangunan, Perencanaan, Penganggaran, Konsistensi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tabel I.1
Target dan Realisasi RKP 2015
No. UARAIAN Target Realisasi
1. Pertumbuhan ekonomi 5,8% 4,8%
2. Pengangguran 5,8% 6,18%
3. Angka Kemiskinan 10,5% 11,13%
4. Gini Ratio 0,40% 0,41%
5. IPM 74,8% 74%
6. Rasio Pajak terhadap PDB 13,2% 10,6%
Sumber : Bappenas, 2016
Vol. 4 No. 1
February 2017
Tabel 1.2
RKPD Tahun 2011 dan APBD Tahun 2012
No URAIAN BESARAN DANA
1. APBD Tahun 2012 Rp. 328.575.807.431,50
2. RKPD Tahun 2011 Rp. 383.405.000.000,00
3. Selisih dana RKPD Rp. 54.829.192.568,50
Sumber : Bappeda Kabupaten Gunungkidul, 2016.
Tabel 1.3
RKPD Tahun 2011 dan APBD Tahun 2012 Bidang Fisik dan Prasarana
No URAIAN Besaran Dana (Rp.000)
1. Hasil Musrenbang Tahun 2011 181.451.510,00
2. RKPD Tahun 2011 29.407.004,00
3. APBD Tahun 2012 60.916.093,00
4. Hasil Musrenbang tidak masuk RKPD 152.044.506,00
5. Hasil Musrenbang tidak masuk APBD 120.535.416,00
6. Selisih dana APBD melebihi RKPD 31.509.089,00
Sumber : Bappeda Kabupaten Gunungkidul, 2016.
Secara utuh pada tabel 1.2 merupakan RKPD tahun 2011 dan
APBD 2012 Kabupaten Gunungkidul, akan tetapi juga bisa dilihat
perbidang yaitu bidang fisik dan prasarana, dalam proses
musrenbang terdapat tiga bidang usulan yaitu usulan 1). bidang
Pemerintahan, Sosial dan Budaya; 2). bidang Fisik dan Prasarana,
Vol. 4 No. 1
February 2017
B. Rumusan Masalah
1. Secara Teoritis
2. Manfaat Praktis
No Penelitian Hasil
1. Hariyanto Usia, 2013 - Pelaksanaan musrenbang kecamatan di
tentang Partisipasi Kecamatan Sanana Kabupaten
Masyarakat dalam Kepulauan Sula baru pada tingkat
Perencanaan Informing (tangga ketiga dari delapan
Pembangunan tangga Arnstain) tingkat informing ini
Tahunan (Studi termasuk dalam derajat tokohisme
Perencanaan penghargaan/degree of tokohisme
Pembangunan dimana tingkat partisipasi masyarakat
Partisipatif Tahun didengar dan diperkuatkan dengan
2011-2012 di berpendapat, tetapi mereka tidak
Kecamatan Sanana, memiliki kemampuan untuk
Kabupaten Kepulauan mendapatkan jaminan bahwa
Sula) pandangan mereka akan di
pertimbangkan oleh pemegang
keputusan.
Vol. 4 No. 1
February 2017
Bab II adalah tinjauan pustaka dan landasan teori. Pada bab ini
diuraikan beberapa penelitian terdahulu (kajian pustaka), teori-teori
pembangunan, perencanaan pembangunan, pembangunan
Vol. 4 No. 1
February 2017
E. Kerangka
Teoritik
1. Pembangunan
2. Perencanaan Pembangunan
5. Penganggaran
a) Musrenbang
22
Tjokroamidjojo [1989] mengemukakan bahwa keberhasilan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tergantung dengan
adanya keterlibatan aktif masyarakat. Partisipatif masyarakat sangatlah
penting dalam keberhasilan suatu program pembangunan mulai
dari proses perencanaan, sampai dengan terbentuknya dokumen
perencanaan tanpa adaya masukan dan kritik dari masyarakat
birokrasi terkesan boros dan arogan. Pembangunan dengan
melibatkan masyarakat ini tidak terlepas dari konsep Sherry Arnstein,
menurut Oetomo:1997 dalam Isnadi [2007:43-44] tentang tangga
partisipasi warganegara yang dibagi ke dalam tiga tahap.
Gambar 1.1
Alur Konsistensi Perencanaan Penganggaran
Musrenbang RKPD
APBD
pada proses dari pada produk atau outcome; (4) Analisis data secara
24 induktif;dan (5) Lebih menekankan pada makna.
METODE PENELITIAN
B. Jenis Data
yang berkaitan.
Vol. 4 No. 1
February 2017
Tabel III.1
DURP Kecamatan Tahun 2013-2015
No SKPD Jumlah Dana DURP (Rp.000) Ket.
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
1. DPU 100.981.750,00 84.613.924,00 58.770.685,00 PIS
PIWK
6.716.300,00 7.465.770,00
2. Dishubk 706.400,00 608.000,00 589.600,00 PIS
o minfo PIWK
60.000,00 219.200,00
3. Kapedal 490.000,00 380.500,00 610.000,00 PIS
PIWK
250.000,00
Sumber : Bappeda Kab. Gunungkidul,2016
D. Musrenbang Kabupaten
Gambar III.2.
Jumlah Program Pada RKPD Kabupaten Gunungkidul
Gambar III.3.
Jumlah Kegiatan Pada RKPD Kabupaten Gunungkidul 31
F. Rancangan APBD/RAPBD
Gambar III.4.
34 Alur Relasi Kepentingan dalam Konsistensi Perencanaan Penganggaran
Berikut hasil komparasi RKPD, KUA, dan APBD pada SKPD DPU
adalah sebagai berikut :
Gambar III.5.
Komparasi RKPD, KUA, APBD Tahun 2013 SKPD DPU
Gambar III.6.
Komparasi RKPD, KUA, APBD Tahun 2014 SKPD Dishubkominfo 35
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
37
Abe, Alexader, 2002, Perencanaan daerah partisipatif, Penerbit
Pondok Edukasi, Solo.
Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Pemerintah Daerah di Indonesia, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Burhan Bungin, 2008, Penelitian kualitatif komunikasi, ekonomi,
kebijakan publik, dan ilmu lainnya, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.
[Curry, Geoffrey R.B (1973), The definition of Development, di dalam
Mortimer, Rex (ed.) (1973), Showcase state: The illusion of
Indonesia’s accelereated mordenisation, Angus and Roberston,
Sydney, hal 1-26.
[Conyers, Diana, 1992. Perencanaan Sosial Dunia Ketiga, Suatu
Pengantar, Penterjemah: Susetiawan, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Handoko, Tani, 2003, Manajemen, Edisi Keenam, Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.
Moleong, 2012, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Tarigan, Robinson, 2012, Perencanaan Pembangunan Wilayah, Jakarta,
Bumi Aksara.
Todaro, Micahel P. (1977), Economic Development in the Third World:
AnInroducation to Problemsand Policiesin a Global
Perspectives, Longman, London.
Tjokroamidjojo, Bintoro dan Mustopadidjaya, AR. 1988.
Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan, Perkembangan
Teori dan penerapan. Cetakan ke tujuh belas. LP3ES. Jakarta.
Widodo, 2006, Perencanaan Pembangunan era Otonomi Daerah,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Subarsono, 1997, Konsep dan isu pembangunan, Modul kuliah,
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fisipol UGM.
Harun, 2010, Jurnal Perencanaan Wilayah Kota, Universitas Islam
Bandung, Vol. 1, No10.
Journal of
Governance And
Public Policy