Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Pascapanen 12.1 2 2015 PDF
Jurnal Pascapanen 12.1 2 2015 PDF
net/publication/283318962
CITATION READS
1 2,016
4 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Production Technology Vinegar as Natural Preservative and Its Application to Prolong Storage Life of Fresh Meat View project
All content following this page was uploaded by Evi Savitri Iriani on 30 October 2015.
Evi Savitri Iriani1, Kendri Wahyuningsih1, Titi Candra Sunarti2 dan Asep W. Permana1
%DODL%HVDU3HQHOLWLDQGDQ3HQJHPEDQJDQ3DVFDSDQHQ3HUWDQLDQ
1
.id
-O7HQWDUD3HODMDU1R.DPSXV3HQHOLWLDQ3HUWDQLDQ&LPDQJJX%RJRU,QGRQHVLD
)DNXOWDV7HNQRORJL3HUWDQLDQ,QVWLWXW3HUWDQLDQ%RJRU%RJRU,QGRQHVLD
go
2
an ia
(PDLONHQGULZDK\XQL#JPDLOFRP
n.
0 ert es
ia
92 .p on
(Diterima 01-05-2015; Disetujui 08-05-2015)
50 ng Ind
ABSTRAK
83 tba t,
(0 ne a gu
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap plastik berbahan baku minyak bumi yang persediaannya
1) li ara
si sc or, im en
terbatas dan sulit terdegradasi secara alami sehingga dapat menimbulkan masalah lingkungan. Polivinil Alkohol/PVA memiliki
ili: pa aw g
ak .pa og C an
25 n@ B
m a J an
NRPSDWLELOLWDV\DQJEDLNWHUKDGDSSHQDPEDKDQ¿OOHUEHUXSDQDQRVHOXORVDVHKLQJJDGDSDWPHQJKDVLONDQ¿OPNRPSRVLW\DQJUDPDK
, F p B n ap
lingkungan dan sifat mekanis setara plastik konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nanoselulosa
\DQJEHUDVDOGDULVHUDWGDXQQDQDVWHUKDGDSSHQLQJNDWDQVLIDWPHNDQLV¿OPNRPSRVLW3HPEXDWDQ¿OPNRPSRVLWGLODNXNDQPHQJJXQDNDQ
2 ph u, nia sc
metode casting solution. Percobaan dilakukan dengan mencampurkan larutan PVA dengan berbagai konsentrasi nanoselulosa serat
76 ks gg rta Pa
QDQDV GDQ NRQVHQWUDVL JOLVHURO \DQJ WHUGLUL GDUL OHYHO GDQ .DUDNWHULVDVL ¿OP PHOLSXWL NXDW WDULN HORQJDVL
21 , an Pe B-
kristalinitas dan morfologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nanoselulosa serat nanas 10-40% dapat meningkatkan
83 om im n B
kuat tarik dan elongasi, namun penambahan hingga 50% justru menurunkan nilai elongasi. Penambahan plasticizer gliserol cenderung
1) o.c , C litia 15
menurunkan kuat tarik dan elongasi. Hal ini didukung oleh data XRD yang menunjukkan bahwa penambahan nanoselulosa efektif
meningkatkan sifat kristalinitas, namun sifat tersebut menurun setelah ditambahkan gliserol. Penambahan nanoselulosa 40% dan tanpa
25 ho A e 20
SHQDPEDKDQJOLVHUROPHQJKDVLONDQ¿OPNRPSRVLWGHQJDQVLIDWPHNDQLVWHUEDLN
(0 ya 12 en ©
ABSTRACT
Te apa Pel Ka Ha
(YL6DYLWUL,ULDQL.HQGUL:DK\XQLQJVLK7LWL&DQGUD6XQDUWLDQG$VHS:3HUPDQD1DQRFHOOXORVHV\QWKHVLVIURPSLQHDSSOH¿EHU
DQGLWVDSSOLFDWLRQDVQDQR¿OOHULQSRO\YLQ\ODOFRKROEDVHG¿OP
A variety of attempts have been made to reduce the dependence on petroleum raw materials based plastics which are limited supply
DQGGLI¿FXOWWRGHJUDGHVRLWFDQFDXVHWKHHQYLURQPHQWSUREOHPV3RO\YLQ\O$OFRKRO39$RQHRIWKHZDWHUVROXEOHSRO\PHUKDV
JRRGFRPSDWLELOLW\ZLWK¿OOHUVLHQDQRFHOOXORVHDGGLWLRQVRLWFDQUHVXOWHGDFRPSRVLWH¿OPVWKDWDUHHQYLURQPHQWDOO\IULHQGO\DQG
the mechanical properties close to conventional plastic. The objectives of research was to know the effect of pineapple nanocellulose
as ara
¿EHUV DGGLWLRQ RQ WKH LPSURYHPHQW RI WKH PHFKDQLFDO SURSHUWLHV RI FRPSRVLWH ¿OPV EDVHG RQ SRO\YLQ\O DOFRKRO 7KH PHWKRG IRU
PDQXIDFWXUHGRIFRPSRVLWH¿OPVXVLQJVROXWLRQFDVWLQJ$VLPSOHLQDRQHSRWSURFHVVZDVFDUULHGRXWE\PL[LQJRI39$VROXWLRQLQ
_p nt
c
WHQVLOHVWUHQJWKHORQJDWLRQFU\VWDOOLQLW\DQGPRUSKRORJ\7KHUHVXOWVVKRZVWKDWWKHDGGLWLRQRIQDQRFHOOXORVH¿EHUVZHUH
l: Jl.
effective in increasing tensile strength and elongation, but the higher addition (of up to 50%) resulted in decreased elongation. The
DGGLWLRQRIJO\FHURORQWKHFRPSRVLWH¿OPWHQGVWRORZHUWKHWHQVLOHVWUHQJWKDQGHORQJDWLRQ7KLVLVVXSSRUWHGE\WKH;5'GDWDVKRZHG
WKDWWKHDGGLWLRQRIQDQRFHOXOORVHZDVDOVRHIIHFWLYHWRLPSURYHWKHFU\VWDOOLQLW\SURSHUWLHVRIWKH¿OPVEXWWKHSURSHUWLHVRIFU\VWDOOLQLW\
GHFUHDVHGDIWHUDGGLQJJO\FHURO7KHEHVWPHFKDQLFDOSURSHUWLHVRIFRPSRVLWH¿OPSURGXFHGE\WKHWUHDWPHQWRQQDQRFHOOXORVH
ai
Key wordsSRO\YLQ\ODOFRKROFRPSRVLWH¿OPVSLQHDSSOHQDQRFHOOXORVH¿EHUVWHQVLOHVWUHQJWKHORQJDWLRQ
11
| Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian | Volume 12 No.1 Juni 2015 : 11 - 19
.id
terbatas serta sulit untuk didegradasi oleh alam sehingga alami atau ELRGHJUDGDEOH14. Hal yang menyebabkan PVA
go
dapat menimbulkan masalah lingkungan. Selain itu banyak digunakan sebagai bahan kemasan alternatif yang
an ia
migrasi monomer dari plastik ke dalam produk pangan menjanjikan karena sifatnya yang sangat baik dalam
n.
0 ert es
pembentukan kemasan, tahan terhadap minyak dan
ia
yang dikemas dapat menimbulkan berbagai masalah
92 .p on
kesehatan seperti gangguan pada sistem hormon dan OHPDNPHPLOLNLNHNXDWDQWDULNGDQÀHNVLELOLWDVWLQJJL14.
50 ng Ind
reproduksi disamping pemicu kanker2. Oleh karena itu Namun sifat ini sangat tergantung pada kelembaban,
perlu dicari kemasan alternatif yang aman bagi kesehatan semakin tinggi kelembaban maka akan semakin banyak
83 tba t,
serta ramah lingkungan untuk dapat menggantikan air yang diserap dari lingkungan sekitar. Akibatnya akan
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
plastik. Namun demikian, kemasan ramah lingkungan mengurangi kekuatan tarik, meningkatkan elongasi dan
ili: pa aw g
ak .pa og C an
25 n@ B
NHNXDWDQVREHNGDUL¿OP39$LQL14.
m a J an
memiliki kelemahan khususnya sifat mekanisnya.
, F p B n ap
Plastik dengan penambahan komposit serat Menurut Roohani et al.7, PVA memiliki
2 ph u, nia sc
memiliki kelenturan dan elastik modulus yang baik3. kompatibilitas yang baik jika ditambahkan ¿OOHU berupa
76 ks gg rta Pa
Penambahan komposit serat dalam ukuran nanometer nanoselulosa sehingga dapat menghasilkan produk
saat ini sedang berkembang di dunia penelitian karena nanokomposit yang ramah lingkungan. Dengan demikian
21 , an Pe B-
sehingga apabila dikompositkan dan terdistribusi merata diharapkan mampu meningkatkan dan memperbaiki
1) o.c , C litia 15
akan mengubah mobilitas molekuler dan sifat relaksasi sifat mekanisnya. Beberapa penelitian HGLEOH ¿OP telah
25 ho A e 20
PHQJKDVLONDQ NRPSRVLW GHQJDQ ÀHNVLELOLWDV NHNDNXDQ dilakukan dengan penambahan nanoselulosa yang berasal
dari serat, ternyata dapat memperbaiki dan meningkatkan
(0 ya 12 en ©
murah. Salah satu sumber serat yang potensial adalah Hasil penelitian Tang and Liu15, membuktikan
EDKZD SHQDPEDKDQ QDQRVHUDW VHOXORVD \DQJ WLQJJL
Te apa Pel Ka Ha
mekanis (elastisitas, WRUVLRQDO ÀH[XUDO ULJLGLW\) yang PHQJKDVLONDQ ¿OP \DQJ PHPLOLNL VLIDW NHNXDWDQ \DQJ
_p nt
relatif lebih besar dibandingkan serat dari kapas sehingga VDPD GHQJDQ ¿OP GDUL SROLPHU VLQWHWLV WHWDSL WHUMDGL
c
bb Te
berpotensi dikembangkan untuk bahan komposit sebagai penurunan sifat mekanis dan kecepatan transmisi uap air.
bahan reinforced plastik10. Kondisi rantai selulosa yang
l: Jl.
Nanoselulosa merupakan selulosa yang memiliki ukuran sorbitol karena tipe dan konsentrasi plasticizer dapat
diameter dalam nanometer (2–20 nm) dan panjangnya PHPSHQJDUXKL VLIDW ¿VLN PHNDQLV GDQ EDUULHU ZDWHU
antara ratusan sampai ribuan nanometer5, termasuk YDSRU¿OP22. Plasticizer gliserol memberikan hasil yang
nanokomposit yang ringan dan memiliki kekuatan besar terbaik terhadap karakteristik HGLEOH ¿OP dibandingkan
dengan biaya yang cukup rendah11,12. Nanoselulosa yang sorbitol23.
dibuat dalam bentuk ELR¿OP PHPLOLNL VLIDW ¿VLN GDQ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
mekanis yang kurang baik yaitu rapuh, kaku dan kuat penambahan konsentrasi nanoselulosa serat daun nanas
tariknya lemah.
12
Sintesis Nanoselulosa Dari Serat Nanas dan Aplikasinya Sebagai 1DQR¿OOHU Pada Film Berbasis Polivinil Alkohol
(Evi Savitri Iriani, et al)
GDQ SHQDPEDKDQ JOLVHURO WHUKDGDS VLIDW PHNDQLV ¿OP 80 oC selama 2 jam25 dan didinginkan. Nanoselulosa
komposit berbasis PVA. ditambahkan kedalamnya dengan variasi proporsi 10%,
20%, 30%, 40% dan 50 % berat (b/b) PVA. Pencampuran
dilakukan dengan menggunakan stirrer selama 2 jam.
BAHAN DAN METODE %DKDQ WHUVHEXW GLFHWDN GHQJDQ WHÀRQ EHUGLDPHWHU
PP XQWXN PHQGDSDWNDQ ¿OP )LOP GLNHULQJNDQ
Bahan dan Alat
dalam oven Memmert selama 5 jam pada suhu 65 oC
Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni-Desember
.id
26
. Film yang dihasilkan disimpan dalam desikator atau
2014 di Balai Besar Pascapanen Pertanian. Bahan
go
dimasukkan dalam wadah tertutup yang berisi silika gel.
an ia
baku yang digunakan dalam penelitian adalah Polivinil
n.
Film komposit dibuat dengan cara serupa, namun
0 ert es
Alkohol (PVA) Celvol TM Sekisui Chemical Co.ltd, serat
ia
ada penambahan plasticizer gliserol sebesar 1% dari
92 .p on
daun nanas CV. Hasanah Niaga Bandung Provinsi Jawa
berat total campuran larutan PVA dan nanoselulosa.
Barat, plasticizer gliserol teknis PT. Brataco, akuades,
50 ng Ind
.RPSRVLVL ¿OP NRPSRVLW VHVXDL NRGH VDPSHOQ\D GDSDW
dan beberapa bahan untuk analisis.
dilihat pada Tabel 1.
83 tba t,
Alat yang digunakan antara lain KRW SODWH WHÀRQ
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
RYHQ dan instrumen pengujian meliputi Ultra Fine 7DEHO.RPSRVLVL¿OPNRPSRVLW
ili: pa aw g
ak .pa og C an
7DEOH&RPSRVLWLRQRIFRPSRVLWH¿OPV
25 n@ B
Grinder (Masuko Corp, Japan), 3DUWLFOH 6L]H $QDO\]HU
m a J an
, F p B n ap
(PSA) Malvern, 7UDQVPLVVLRQ (OHFWURQ 0LFURVFRSH No. Kode Komposisi (%) / Composition (%)
(TEM) FEI Tecnai G2spirit, ;UD\ Difraction (XRD)
2 ph u, nia sc
Num. Sampel / [PVA] 10% Nanoselulosa Gliserol
Bruker D8 Advance, 8QLYHUVDO7HVWLQJ0DFKLQH (UTM)
76 ks gg rta Pa
2 P10N20G0 80 20 0
Metode Penelitian
3 P10N30G0 70 30 0
25 ho A e 20
Pembuatan Nanoselulosa24
4 P10N40G0 60 40 0
(0 ya 12 en ©
13
| Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian | Volume 12 No.1 Juni 2015 : 11 - 19
Analisis Struktur Morfologi selulosa tersebut diuraikan secara mekanik dengan Ultra
Analisis struktur morfologi dilakukan dengan Fine Grinder.
menggunakan 6FDQQLQJ (OHFWURQH 0LFURVFRSH (SEM) Suspensi nanoselulosa serat nanas yang diperoleh
Zeiss EVO MA10. Sampel yang dianalisis menggunakan dari proses mekanis diamati ukuran partikelnya dengan
6(0 PHOLSXWL VHORORVD VHUDW QDQDV GDQ ¿OP NRPSRVLW menggunakan particle size analyzer (PSA) yang
yang dihasilkan. Sampel dipotong kecil (2mm x 2mm) dilakukan pada pengenceran 10 kali. Hasil pengukuran
dan dipasang pada penampang visualisasi perunggu menunjukkan bahwa nanoselulosa serat nanas memiliki
.id
dengan menggunakan GRXEOHVLWH WDSH. Permukaan ukuran rata-rata 284,6 nm. Hasil pengamatan struktur
go
sampel dilapisi dengan lapisan emas tipis pada kondisi internal nanoselulosa dengan menggunakan TEM
an ia
n.
sputter time 60 detik dan sputter current 20 mA. menunjukkan bahwa nanoselulosa yang dihasilkan
0 ert es
ia
Sampel dimasukkan ke dalam alat SEM dan gambar VXGDKEHUXNXUDQGLEDZDKQPGDQVXGDKWHU¿EULODVL
92 .p on
permukaannya diambil menggunakan detektor SE secara merata, seperti terlihat pada Gambar 2. Hal
50 ng Ind
(Secondary Electron), ZRUNLQJ GLVWDQFH (WD) 11,5- ini menunjukkan bahwa proses pengecilan ukuran
12 mm dan EHT 11,0 kV. Sedangkan untuk melihat menggunakan metode mekanis Ultra Fine Grinder sudah
83 tba t,
distribusi atau sebaran partikel nanoselulosa digunakan tepat.
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
7UDQVPLVVLRQ (OHFWURQH 0LFURVFRSH (TEM) FEI Tecnai Selulosa yang terkandung di dalam serat daun
ili: pa aw g
ak .pa og C an
25 n@ B
m a J an
G2spirit. Sampel diencerkan 20 kali di bawah kondisi nanas ini cukup potensial dikembangkan untuk bahan
, F p B n ap
operasi high tension 120 kV dan menggunakan holey komposit sebagai reinforced plastik. Hal itu dikarenakan
2 ph u, nia sc
FDUERQJULG. VHUDWGDXQQDQDVPHPLOLNLVLIDW¿VLNGDQPHNDQLV\DQJ
76 ks gg rta Pa
ȖVHOXORVDDGDODKPHPLOLNLUDQWDLSROLPHU\DQJSDQMDQJ
mekanis menggunakan Ultra Fine Grinder untuk
n: @ no s P ta
14
Sintesis Nanoselulosa Dari Serat Nanas dan Aplikasinya Sebagai 1DQR¿OOHU Pada Film Berbasis Polivinil Alkohol
(Evi Savitri Iriani, et al)
.id
go
an ia
n.
0 ert es
ia
(A) (B)
92 .p on
Gambar 2. Hasil TEM nanoselulosa serat nanas dengan perbesaran: (A) 13.500X (B) 46.000X
50 ng Ind
)LJXUH7(0UHVXOWVRISLQHDSSOHQDQRFHOOXORVH¿EHUVZLWKPDJQL¿FDWLRQ$;%;
83 tba t,
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
QDQRVHOXORVD GHQJDQ ¿OP 39$ VHWHODK GLWDPEDKNDQ kristalinitas setelah penambahan nanoselulosa. Menurut
ili: pa aw g
ak .pa og C an
¿OOHU QDQRVHOXORVD 'LIUDNWRJUDP ¿OP QDQRVHOXORVD Chen et al.28, perubahan pada intensitas puncak difraksi
25 n@ B
m a J an
, F p B n ap
serat nanas pada Gambar 3 (A) memperlihatkan satu
puncak yang melebar pada daerah 2 צdi bawah 20o dan
menunjukkan terjadinya perubahan pada struktur kristal
atau keteraturan rantai molekul selulosa.
2 ph u, nia sc
presentase kristalinitasnya 55,4%, hal ini menunjukkan Pengaruh penambahan nanoselulosa dan gliserol
76 ks gg rta Pa
bahwa nanoselulosa serat nanas mempunyai struktur EHUSHQJDUXK WHUKDGDS NULVWDOLQLWDV ¿OP NRPSRVLW
21 , an Pe B-
molekul semikristalin atau susunan rantai polimernya sebagaimana terdapat pada Gambar 4. Pada Gambar
83 om im n B
(sebelum penambahan nanoselulosa) pada Gambar 3 (B) nanoselulosa dengan kristalinitas sebesar 0,806 maka
25 ho A e 20
memperlihatkan 2 puncak yang dominan, namun puncak dapat disimpulkan bahwa penambahan nanoselulosa
yang paling tajam (puncak berwarna merah) terjadi pada hingga 50% b/b berpengaruh nyata pada kristalinitas dari
(0 ya 12 en ©
<XQ et al.27GLIUDNWRJUDP¿OP39$PHQXQMXNNDQSXQFDN
po n r u ip
VHWHODK SHQDPEDKDQ QDQRVHOXORVD DWDX ¿OP NRPSRVLW NH GDODP ¿OP 39$ KDO LQL PHQXQMXNNDQ EDKZD
Film komposit ini memiliki intensitas puncak yang SHQDPEDKDQ QDQRVHOXORVD NH GDODP ¿OP EHUEDVLV
OHELK WLQJJL GLEDQGLQJNDQ ¿OP 39$ +DO LQL GLGXJD PVA dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas
NDUHQD ¿OP NRPSRVLW PHQJDODPL SHQLQJNDWDQ GHUDMDW ¿OP WHUVHEXW +DVLO SHQHOLWLDQ 6DYDGHNDU et.al 16 juga
A
as ara
_p nt
c
bb Te
C
l: Jl.
B
ai
Em
15
| Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian | Volume 12 No.1 Juni 2015 : 11 - 19
.id
berinteraksi dengan polimer dengan cara mengganggu 50% mengalami penurunan elongasi. Hal ini diduga
go
ikatan polimer-polimernya sehingga menciptakan jarak disebabkan oleh kurangnya homogenitas nanoselulosa ke
an ia
n.
antar rantai partikel29. Terganggunya atau tidak stabilnya dalam campuran, karena proses pencampuran dilakukan
0 ert es
ia
LNDWDQDQWDUPROHNXOSDGD¿OPNRPSRVLWLQLPHQ\HEDENDQ pada kondisi waktu reaksi dan kecepatan pengadukan
92 .p on
jarak antar molekul tidak teratur sehingga interaksi tarik- yang sama untuk semua jenis perlakuan.
50 ng Ind
menarik dan ikatan antar molekulnya menjadi lemah Gambar 5 juga menunjukkan bahwa penambahan
yang bearti molekulnya bersifat amorf dan kristalinitas gliserol telah menurunkan nilai kuat tarik dan elongasi
83 tba t,
¿OPPHQXUXQ+DOLQLGLGXNXQJMXJDGDULKDVLO6(0¿OP
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
¿OP NRPSRVLW 3HQHOLWLDQ 6DYDGHNDU DQG 0KDVNH16;
komposit dengan penambahan gliserol pada Gambar Henriette et al. 18 PHQJKDVLONDQ ¿OP NRPSRVLW
ili: pa aw g
ak .pa og C an
25 n@ B
m a J an
6 d), e) dan f) yang terlihat bahwa sebaran distribusi dengan penambahan gliserol dapat menurunkan nilai
, F p B n ap
QDQRVHOXORVDSDGDSHUPXNDDQ¿OPNXUDQJQDPSDNMHODV elongasinya. Hal ini diduga penambahan plasticizer telah
2 ph u, nia sc
diduga sebagian dari nanoselulosa telah melebur bereaksi menginduksi peningkatan mobilitas pada rantai polimer
76 ks gg rta Pa
Keterangan/5HPDUNV* ¿OPNRPSRVLWWDQSDSHQDPEDKDQJOLVHUROFRPSRVLWH¿OPVZLWKRXWJOLVHURO
* ¿OPNRPSRVLWJOLVHUROFRPSRVLWH¿OPVJOLVHURO
Gambar 4. Pengaruh penambahan nanoselulosa GDQJOLVHUROWHUKDGDSNULVWDOLQLWDV¿OPNRPSRVLW
as ara
)LJXUH(IIHFWRIQDQRFHOOXORVH¿EHUVDGGLWLRQDQGJO\FHURORQWKHFU\VWDOOLQLW\RIFRPSRVLWH¿OP
_p nt
c
bb Te
l: Jl.
ai
Em
*DPEDU.HNXDWDQWDULNGDQVLIDWHORQJDVL¿OPNRPSRVLWEHUEDVLV39$QDQRVHOXORVHVHUDWQDQDV
)LJXUH7HQVLOHVWUHQJWKDQGHORQJDWLRQSURSHUWLHVRIFRPSRVLWH¿OPVEDVHGRQ39$SLQHDSSOHQDQRFHOOXORVH¿EHUV
16
Sintesis Nanoselulosa Dari Serat Nanas dan Aplikasinya Sebagai 1DQR¿OOHU Pada Film Berbasis Polivinil Alkohol
(Evi Savitri Iriani, et al)
elongasi30. Dengan demikian proses pencampuran yang sehingga sangat berpengaruh terhadap sifat mekanis dan
dilakukan pada kondisi suhu kamar berpengaruh terhadap NULVWDOLQLWDV ¿OP 6HPHQWDUD LWX SHQDPEDKDQ JOLVHURO
homogenitas komposit tersebut sehingga kompatibilitas MXJDVDQJDWEHUSHQJDUXKWHUKDGDSSHUPXNDDDQ¿OPSDGD
antara nanoselulosa dan gliserol berkurang. Gambar 6 d), e) dan f) terlihat bahwa sebaran distribusi
6HFDUD¿VLNGDQSHQJDPDWDQYLVXDO¿OPNRPSRVLW QDQRVHOXORVD SDGD SHUPXNDDQ ¿OP QDPSDN NXUDQJ
dengan penambahan gliserol memiliki permukaan yang jelas. Hal ini diduga telah terjadi reaksi antara ikatan
lebih halus, lebih elastis dan tidak mudah retak. Menurut Hidrogen pada gliserol dengan ikatan-ikatan polimer
.id
Al Awwaly KU et al.31, penambahan plasticizer gliserol SDGD VHOXORVD VHKLQJJD PHPSHQJDUXKL VLIDW ¿VLN VLIDW
go
dapat mengurangi daya tarik antar intermolekuler rantai PHNDQLV GDQ VWUXNWXU NULVWDOLQLWDV ¿OP NRPSRVLW +DO
an ia
polimer sehingga mengurangi sifat mudah retak. ini didukung oleh data hasil pengamatan dengan XRD,
n.
0 ert es
\DLWX SHQDPEDKDQ JOLVHURO SDGD ¿OP NRPSRVLW WHODK
ia
92 .p on
Struktur Morfologi Film Komposit PHQXUXQNDQ GHUDMDW NULVWDOLQLWDVQ\D 6HFDUD ¿VLN GDQ
50 ng Ind
visual dari hasil pengamatan dengan indera peraba juga
6WUXNWXUPRUIRORJLSHUPXNDDQ¿OPNRPSRVLWGDSDW
PHQXQMXNNDQ EDKZD SHUPXNDDQ ¿OP NRPSRVLW GHQJDQ
dilihat pada Gambar 6. Pada Gambar 6 a), b) dan c)
83 tba t,
penambahan gliserol lebih halus dan rata. Penelitian Al
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
tampak adanya noktah putih di atas permukaan gambar
Awwaly KU et al.31 menguji HGLEOH ¿OP menggunakan
yang diduga merupakan nanoselulosa yang terdispersi
ili: pa aw g
ak .pa og C an
25 n@ B
metode SEM menunjukkan bahwa penambahan gliserol
m a J an
VHFDUD PHUDWD SDGD ¿OP NRPSRVLW 3HQLQJNDWDQ
konsentrasi nanoselulosa , F p B n ap
berpengaruh terhadap
PHQJKDVLONDQ PLNURVWUXNWXU ¿OP \DQJ OHELK UDWD SDGD
2 ph u, nia sc
permukaannya. Berdasarkan Gambar 6 a), b) dan c),
GLVWULEXVLQ\D SDGD SHUPXNDDQ ¿OP \DLWX VHPDNLQ
SHQJDPDWDQ GDUL EDJLDQ VDPSLQJ VLVL SHUPXNDDQ ¿OP
76 ks gg rta Pa
Gambar tampak dari Gambar tampak dari Gambar tampak dari atas Gambar tampak dari
1) o.c , C litia 15
a d
n: @ no s P ta
po n r u ip
le ne aja mp k c
Te apa Pel Ka Ha
b e
as ara
_p nt
c
bb Te
l: Jl.
c f
ai
Em
17
| Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian | Volume 12 No.1 Juni 2015 : 11 - 19
komposit tanpa penambahan gliserol tampak berserabut 1XULQJW\DV 75 .DUERKLGUDW <RJ\DNDUWD *DGMDK 0DGD
atau bergelombang secara tidak teratur. Penampakan University Press. 2010.
serabut-serabut yang tidak teratur ini diduga merupakan 10. Hidayat Praktikno. Teknologi pemanfaatan serat daun
QDQRVHOXORVD \DQJ WHODK WHUGLVSHUVL GL GDODP ¿OP 39$ nanas sebagai alternatif bahan baku tekstil. Teknoin. 2008;
6HGDQJNDQ VWUXNWXU LQWHUQDO ¿OP NRPSRVLW GHQJDQ 13(2) : 31-35.
penambahan gliserol tampak lebih rata gelombangnya +HOEHUW : &DYDLOOp -< 'XIUHVQH $ 7KHUPRSODVWLF
sesuai yang ditunjukkan pada Gambar 6 d), e) dan f). QDQRFRPSRVLWHV¿OOHGZLWKZKHDWVWDUZFHOOXORVHZKLVNHUV
.id
Part I : processing and mechanical behavior. Polymers
go
KESIMPULAN Compos. 1996;17(4):604-611.
an ia
3RGVLDGOR3&KRL6<6KLP%/HH-&XGGLK\0.RWRY1$
n.
0 ert es
Molecularly engineered nanocomposites : layer-by-layer
ia
1. Penambahan nanoselulosa serat nanas sebesar 10%,
92 .p on
assembly of cellulose nanocrystals. Biomacromolecules.
GDQSDGD¿OPEHUEDVLVSROLYLQLO
50 ng Ind
2005;6:2908-2914.
alcohol (PVA) dapat meningkatkan nilai kuat tarik dan
13. Saxena A, Elder TJ, Kenvin J, Ragauskas AJ. High
elongasi. Namun pada saat penambahan nanoselulosa
83 tba t,
R[\JHQ QDQRFRPSRVLWH EDUULHU ¿OPV EDVHG RQ [\ODQ DQG
(0 ne a gu
1) li ara
50%, elongasinya justru menurun.
si sc or, im en
nanocrystalline cellulose. 1DQR0LFUR /HWW. 2010, 2:235-
ili: pa aw g
3HQDPEDKDQ QDQRVHOXORVD SDGD ¿OP 39$
ak .pa og C an
25 n@ B
241.
m a J an
PHQLQJNDWNDQ VLIDW NULVWDOLQLWDV ¿OP NRPSRVLW
, F p B n ap
namun dengan penambahan plasticizer gliserol sifat
14. Tang X, Alavi S. Recent advances in starch, polyvinyl
2 ph u, nia sc
alcohol based polymer blends, nanocomposites and their
NULVWDOLQLWDV¿OPFHQGHUXQJPHQXUXQGDQWLGDNVWDELO
biodegradability. Carbohydrate Polymers. 2011;85:7-16.
76 ks gg rta Pa
3HUODNXDQ \DQJ PHQJKDVLONDQ ¿OP NRPSRVLW GHQJDQ 7DQJ & /LX + &HOOXORVH QDQR¿EHU UHLQIRUFHG SRO\YLQ\O
21 , an Pe B-
+DVDQ0)'HYHORSPHQWRIFKLWRVDQEDVHG¿OPHQKDQFHG
n: @ no s P ta
1. Anonymous. 2010. Bioplastic at a glance. www.european- ZLWK QDQRFHOOXORVH ¿EHU H[WUDFWHG IURP RLO SDOP HPSW\
po n r u ip
bioplastics.org. Akses tanggal 18 Februari 2010. fruit (OPEFB) [thesis]. Malaysia:Faculty of Chemical
le ne aja mp k c
2. Sulchan M, NW Endang. Keamanan pangan kemasan Engineering Universiti Teknologi Malaysia; 2013.
Te apa Pel Ka Ha
plastik dan styrofoam. 0DMDODK .HGRNWHUDQ ,QGRQHVLD. 18. Azeredo HMC. Mattoso LHC. Bustillos RJA. Pilho GC.
2007;57(2):54-59. Munford ML. Wood D. McHugh TH. Nanocellulose
3. Mallick PK. Fiber-reinforced composites : materials, UHLQIRUFHG&KLWRVDQFRPSRVLWH¿OPVDIIHFWHGE\QDQR¿OOHU
manufacturing and design. Newyork: Marcel Dekker: 1993. loading and plasticizer content. Journal of Food Science.
4. Kvien I, Oksman K. Orientation of cellulose nanowhiskers 2010;75(1):N1-N7.
in polyvinyl alcohol. Applied Physics A: Materials science 19. Pereda M. Amica G. Racz I. Marcovich NE. Structure
and Processing. 2007;87(4):641-643. DQG SURSHUWLHV RI QDQRFRPSRVLWH ¿OPV EDVHG RQ VRGLXP
as ara
5. Azeredo HMC, Mattoso LHC, Wood D, Williams TG, FDVHLQDWH DQG QDQRFHOOXORVH ¿EHUV -RXUQDO RI )RRG
%XVWLOORV 5-$ 0F+XJK 7+ 1DQRFRPSRVLWH HGLEOH ¿OP Engineering. 2011; 103:76-83.
_p nt
c
IURP PDQJR SXUHH UHLQIRUFHG ZLWK FHOOXORVH QDQR¿EHUV 20. Winarno FG dan Fernandez IE. Nanoteknologi bagi
bb Te
Journal of Food Science. 2009; 74(5):31-35. industry pangan dan kemasan [cetakan pertama]. Bogor :
l: Jl.
18
Sintesis Nanoselulosa Dari Serat Nanas dan Aplikasinya Sebagai 1DQR¿OOHU Pada Film Berbasis Polivinil Alkohol
(Evi Savitri Iriani, et al)
23. Wirawan SK, Prasetya AE. Pengaruh plasticizer pada &KHQ : <X + /LX < &KHQ 3 =KDQJ 0 +DL <
NDUDNWHULVWLN HGLEOH ¿OP GDUL SHFWLQ -XUQDO 5HDNWRU ,QGLYLGXDOL]DWLRQRIFHOOXORVHQDQR¿EHUVIURPZRRGXVLQJ
2012;14(1):61-67. High-Intensity Ultrasonication combined with chemical
<XOLDQL 6 3HQJHPEDQJDQ 1DQRWHNQRORJL XQWXN 3DQJDQ pretreatments. Carbohydrate Polymer. 2011;83:1804-1811.
Fungsional, Nutrasetikal dan Kemasan. Laporan Akhir 29. Sothorn R and Krochta JM. Plasticizer effect on mechanical
Tahun Pelaksanaan Kegiatan Penelitian. Balai Besar SURSHUWLHV RI ȕODFWRJOREXOLQ ¿OPV - )RRG (QJ
Litbang Pascapanen Pertanian. Bogor. 2014. 2001;50:149-155.
.id
25. Fortunati E, Puglia D, Monti M, Santulli C, Maniruzzaman 30. Tajan M, Chaiwutthinan P, Leejrkpai T. Thermal and
go
M, Kenny JM. Cellulose nanocrystals extracted from Okra mechanical properties of wood-plastics composites from
an ia
¿EHUVLQ39$QDQRFRPSRVLWHV-RXUQDORI$SSOLHG3ROLPHU LURQZRRGÀRXUDQGUHF\FOHGSRO\XUHWKDQHIRDP-0HWDOV
n.
0 ert es
Science 2012; 10.1002:1-11. Material and Mineral. 2008. 18(2):53-56.
ia
92 .p on
+X<:DQJ47DQJ03UHSDUDWLRQDQGSURSHUWLHVRIVWDUFK 31. Al Awwaly KU, Manab A, Wahyuni E. Pembuatan edible
50 ng Ind
J3/$SRO\YLQ\O DOFRKRO FRPSRVLWH ¿OP &DUERK\GUDWH ¿OP SURWHLQ ZKH\ NDMLDQ UDVLR SURWHLQ GDQ JOLVHURO
Polymers. 2013;96:384-388. WHUKDGDSVLIDW¿VLNGDQNLPLD-,OPXGDQ7HNQRORJL+DVLO
83 tba t,
&KHQ < &DR ; &KDQJ 35 +XQHDXOW 0$ &RPSDUDWLYH Ternak. 2010; 5(1):45-56.
(0 ne a gu
1) li ara
si sc or, im en
VWXG\ RQ WKH ¿OPV RI SRO\YLQ\O DOFRKROSHD VWDUFK
ili: pa aw g
ak .pa og C an
25 n@ B
nanocrystals and poly(vinyl alcohol)/native pea starch.
m a J an
, F p B n ap
Carbohydrate Polymers. 2008; 73:8-17.
2 ph u, nia sc
76 ks gg rta Pa
21 , an Pe B-
83 om im n B
1) o.c , C litia 15
25 ho A e 20
(0 ya 12 en ©
n: @ no s P ta
po n r u ip
le ne aja mp k c
Te apa Pel Ka Ha
as ara
_p nt
c
bb Te
l: Jl.
ai
Em
19