Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 86

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor : 190/Pdt.G/2012/PN. Jkt .Sel

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
gu
perdata gugatan dalam peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :

In
A
PT. KALIMANIS PLYWOOD INDUSTRIES, berkedudukan di Jalan Lumba-Lumba Log
ah

Pond Setili, Samarinda, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya DENNY KAILIMANG, SH.,

lik
MH., HARRY PONTO, SH., LL.M., BAMBANG HARTONO, SH., MH., HENDI SUCAHYO
SUPADIONO, SH., CHRISTINE PERMATA WINANDYA, SH., dan MOKKI ARIANTO, SH.,
am

ub
Para Advokat pada Kantor Advokat “KAILIMANG & PONTO, berkantor di Menara
Kuningan Lt. 14/A Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa
ep
k

Khusus No. 002/BHR-CHR/III/12, tanggal 12 Maret 2012 ;


ah

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;


R

si
MELAWAN :

ne
ng

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Cq. DIREKTORAT JENDERAL


PAJAK, beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 40 – 42 Jakarta Selatan, dalam hal ini

do
gu

diwakili oleh kuasanya REKNO NAWANSARI, SH., LL.M., DEWI SULAKSMINIJATI, SH.,
M.Kn., dan HARI AGUS SANTOSO, SE., M.Hum., berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.
In
A

SKU-736/PJ/2012, tanggal 28 Mei 2012 ;

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;


ah

lik

Pengadilan Negeri tersebut ;


m

ub

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ;


ka

Telah mempelajari bukti-bukti surat yang diajukan oleh PENGGUGAT dan


ep

TERGUGAT dipersidangan ;
ah

Telah mendengar keterangan kedua belah pihak dipersidangan ;


R

es

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :


M

ng

Menimbang, bahwa PENGGUGAT dengan surat gugatannya tertanggal 28 Maret


on

2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28 Maret 2012 dibawah register perkara Nomor : 190/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel., telah

R
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

si
1. Bahwa PT Kalimanis Plywood Industries (Penggugat) adalah perusahaan yang

ne
ng
bergerak dibidang pabrik plywood untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia khususnya dibidang perumahan.

do
2.
gu
Bahwa Penggugat selaku Pengusaha Kena Pajak sesuai dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak/NPWP No. 1.001.772-1.021.000 dan juga Penggugat selaku

In
A
pemegang saham di 7 (tujuh) Perusahaan, yaitu pada:
ah

lik
2.1 PT Alas Helau.

2.2 PT Essan Timber.


am

ub
2.3 PT Kalhold Utama.

2.4 PT Santi Murni Plywood.


ep
k

2.5 PT Lakosta Indah.


ah

si
2.6 PT Batu Penggal Chem Ind, dan

ne
ng

2.7 PT Kiani Kertas.

3. Bahwa pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2005 Indonesia dilanda krisis

do
gu

ekonomi yang luar biasa dan banyak perusahaan yang kena dampak krisis ekonomi
yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat beroperasi/tutup
In
A

termasuk Penggugat kena dampak krisis ekonomi.

4. Bahwa dampak dari krisis ekonomi yang luar biasa, maka Penggugat telah menjual
ah

lik

saham di 7 (tujuh) perusahaan tersebut kepada PT. Metra Tujuh Dua dengan harga
nominal (harga perdana) dan Penggugat tidak mendapatkan keuntungan apapun
m

ub

atas penjualan saham di 7 (tujuh) perusahaan tersebut kepada PT Metra Tujuh


Dua, maka sesuai dengan hukum pajak bahwa Penggugat tidak mempunyai
ka

ep

kewajiban untuk dikenakan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan).


ah

5. Bahwa tanpa dasar hukum Tergugat telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak
R

Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 Nomor:


es

00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,-


M

ng

Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002,


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 29 Nopember 2002 Jo Keputusan Direktur Pajak Nomor: KEP-907/

R
PJ.44/2006, tanggal 25 April 2006 terhadap Pengugat yang bersumber dari:

si
1. Pengalihan saham 7 (tujuh) perusahaan milik Penggugat.

ne
ng
2. Konversi piutang Penggugat di PT Kiani Kertas ke modal saham (debt to

do
gu equity swap)

Rincian SKPKB PPh Badan tahun 1999 Nomor: 00084/206/99/021/01, tanggal 27

In
A
September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- sebagai berikut:

- Penghasilan kena pajak Rp 861.014.938.330,-


ah

lik
- PPh terutang Rp 258.604.481.400,-
am

ub
- Kredit pajak Rp 1.616.633.181,-

- Pajak kurang bayar Rp 256.687.848.219,-


ep
k

- Sanksi Administrasi, bunga


ah

R
Pasal 13 ayat (2) KUP Rp 107.808.896.252,-

si
_________________________________________________________

ne
ng

- Jumlah yang masih harus dibayar Rp 364.496.744.471,-

do
gu

6. Bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan
tahun 1999 Nomor: 00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001 sebesar Rp
In
A

364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP.61/WPJ.14/


BD.0303/2002, tanggal 29 Nopember 2002 Jo Keputusan Direktur Pajak Nomor:
ah

KEP-907/PJ.44/2006, tanggal 25 April 2006 yang ditetapkan oleh Tergugat kepada


lik

Penggugat sama sekali tidak mempunyai landasan hukum apapun.


m

ub

7. Bahwa Tergugat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


Pajak Penghasilan Badan tahun 1999 Nomor: 00084/206/99/021/01, tanggal 27
ka

ep

September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal


Pajak Nomor: KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002, tanggal 29 Nopember 2002 Jo
ah

Keputusan Direktur Pajak Nomor: KEP-907/PJ.44/2006, tanggal 25 April 2006


R

es

yang ditujukan kepada Penggugat adalah tidak benar dan tidak mepunyai dasar
M

hukum apapun karena hal ini dapat dibuktikan ketidak benaran Surat Ketetapan
ng

tersebut, yaitu sebagai berikut:


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7.1 Bahwa Pengalihan saham 7 (tujuh) perusahaan milik Penggugat kepada PT

R
Metra Tujuh Dua dan Konversi piutang Penggugat di PT Kiani Kertas ke modal

si
saham (debt to equity swap) sama sekali tidak mendapatkan keuntungan.

ne
ng
7.2 Bahwa Penggugat mengalihkan/menjual saham di 7 (tujuh) perusahaan yaitu
PT Kiani Kertas, PT Alas Helau, PT Essan Timber, PT Kalhold Utama, PT

do
gu Santi Murni Plywood, PT Lakosta Indah, dan PT Batu Penggal Chem Ind.
kepada PT Metra Tujuh Dua tidak mendapat laba (untung), hal ini dapat

In
A
dibuktikan sebagai berikut:

7.2.1 Penggugat Menjual Saham PT Kiani Kertas kepada PT Metra Tujuh


ah

lik
Dua

– Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT Kiani Kertas


am

ub
sebanyak 2.954.897.138 lembar dengan harga nominal @ Rp
1.000,- = Rp 2.954.897.138.000,-
ep
k

– Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Kiani Kertas sebanyak


ah

2.954.897.138 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- = Rp


R

si
2.954.897.138.000,- kepada PT Metra Tujuh Dua sesuai dengan

ne
ng

Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, Tanggal 3 September 1999,


antara Penggugat selaku Penjual dengan PT Metra Tujuh Dua
selaku Pembeli.

do
gu

7.2.2 Penggugat Menjual Saham PT Alas Helau kepada PT Metra Tujuh Dua
In
A

– Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT Alas Helau sebanyak


ah

lik

24.780.000 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- = Rp


24.780.000.000,-
m

ub

– Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Alas Helau sebanyak


24.780.000 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- = Rp
ka

ep

24.780.000.000,- kepada PT Metra Tujuh Dua sesuai dengan


Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, Tanggal 7 Juli 1999, antara
ah

Penggugat selaku Penjual dengan PT Metra Tujuh Dua selaku


es

Pembeli, dan didaftarkan di Notaris Djumini Setyoadi, S.H. No. 64/


M

ng

War/VIII/1999, tanggal 2 Agustus 1999.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7.2.3 Penggugat Menjual Saham PT Essan Timber kepada PT Metra Tujuh

R
Dua

si
– Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT Essan Timber,

ne
ng
sebanyak 15.000.000 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- =
Rp 15.000.000.000,-

do
gu – Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Essan Timber sebanyak
15.000.000 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- = Rp

In
A
15.000.000.000,- kepada PT Metra Tujuh Dua sesuai dengan
Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, Tanggal 26 Juli 1999, antara
ah

lik
Penggugat selaku Penjual dengan PT Metra Tujuh Dua selaku
Pembeli, dan didaftarkan di Notaris Djumini Setyoadi, S.H. No. 68/
am

ub
War/VIII/1999, tanggal 2 Agustus 1999.

7.2.4 Penggugat Menjual Saham PT Kalhold Utama kepada PT Metra Tujuh


ep
k

Dua
ah

– Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT Kalhold Utama,


R

si
sebanyak 8.128.716 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- =

ne
ng

Rp 8.128.716.000,-;

– Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Kalhold Utama,

do
gu

sebanyak 8.128.716 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- =


Rp 8.128.716.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan
Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, Tanggal 30 Juni 1999, antara
In
A

Penggugat selaku Penjual dengan PT. Metra Tujuhdua selaku


Pembeli.
ah

lik

7.2.5 Penggugat Menjual Saham PT Santi Murni Plywood kepada PT. Metra
m

ub

Tujuh Dua

– Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT. Santi Murni


ka

ep

Plywood, sebanyak 9.771.825 lembar dengan harga nominal @ Rp


1.000,- = Rp 9.771.825.000,-;
ah

– Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Santi Murni Plywood,


es
M

sebanyak 9.771.825 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- =


ng

Rp 9.771.825.000- kepada PT Metra Tujuh Dua sesuai dengan


on

Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, Tanggal 18 Juni 1999, antara


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat selaku Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku

R
Pembeli, dan didaftarkan di Notaris Djumini Setyoadi, S.H. No. 57/

si
War/VIII/1999, tanggal 2 Agustus 1999.

ne
ng
7.2.6 Penggugat Menjual Saham PT Lokasta Indah kepada PT Metra Tujuh
Dua

do
gu • Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT Lokasta Indah
sebanyak 39.999.500 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- =

In
A
Rp 39.999.500.000,-;
ah

lik
– Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Lokasta Indah sebanyak
39.999.500 lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,-=Rp
am

ub
39.999.500.000,- kepada PT Metra Tujuh Dua sesuai dengan
Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, Tanggal 14 Juni 1999, antara
ep
Penggugat selaku Penjual dengan PT Metra Tujuh Dua selaku
k

Pembeli, dan didaftarkan di Notaris Djumini Setyoadi, S.H. No. 20/


ah

R
War/VIII/1999, tanggal 2 Agustus 1999.

si
7.2.7 Penggugat Menjual Saham PT Batu Penggal Chem Ind kepada PT

ne
ng

Metra Tujuh Dua.

– Bahwa benar Penggugat memiliki saham di PT Batu Penggal Chem

do
gu

Ind sebanyak 9.900.000 lembar dengan harga nominal @ Rp


1.000,- = Rp 9.900.000.000,-
In
A

– Bahwa Penggugat telah menjual saham PT Batu Penggal Chem Ind


sebanyak 9.900.000. lembar dengan harga nominal @ Rp 1.000,- =
ah

lik

Rp 9.900.000.000, kepada PT. Metra Tujuh dua sesuai dengan


Perjanjian Untuk Jual Beli Saham, tanggal 22 Juni 1999, antara
m

ub

Penggugat selaku Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku


ka

Pembeli, dan didaftarkan di Notaris Djumini Setyoadi, S.H. No. 61/


ep

War/VIII/1999, tanggal 2 Agustus 1999.


ah

8. Bahwa ternyata Tergugat tanpa dasar telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak
R

Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Orang Pribadi/Badan Tahun 1999


es
M

kepada Penggugat atas penjualan saham di 7 (tujuh) perusahaan milik Penggugat


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada PT. Metra Tujuh Dua tersebut di atas dan kemudian Tergugat menerbitkan

R
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) kepada Penggugat, yaitu:

si
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Orang

ne
ng
Pribadi/Badan Tahun 1999 Nomor: 00084/206/99/021/01, Tanggal 27
September 2001 Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP.61/

do
gu WPJ,14/BD.0303/2002, tanggal 29 Nopember 2002 Jo Keputusan Direktur
Pajak Nomor: KEP-907/PJ.44/2006, tanggal 25 April 2006.

In
A
Bahwa Tergugat tidak mempunyai dasar hukum apapun dan/atau tanpa dasar
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
ah

lik
Orang Pribadi/Badan Tahun 1999 tersebut di atas kepada Penggugat adalah
perbuatan melawan hukum.
am

ub
9. Bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00084/206/99/021/01,
tanggal 27 September 2001 atas nama PT. Kalimanis Plywood Industries, sudah
ep
k

dilakukan pemeriksaan ulang (pembetulan) sesuai dengan perintah Direktorat


ah

Jenderal Pajak melalui Direktur Pajak Penghasilan, Direktur Pemeriksaan


R

si
Penyidikan dan Penagihan Pajak, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

ne
ng

9.1. Bahwa sesuai dengan Surat Direktur Pajak Penghasilan Nomor: S-1900/
PJ.44/2005, tanggal 19 Agustus 2005 yang ditujukan kepada Direktur
Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak, yang intinya:

do
gu

Dengan ini diminta kepada Saudara untuk melakukan pemeriksaan


terhadap Wajib Pajak PT Kalimanis Plywood Industries
In
NPWP
A

01.001.772.1.092.000.
ah

lik

9.2. Bahwa sesuai dengan Nota Dinas Direktur Jenderal Pajak Nomor: ND-132/
PJ.733/2005, tanggal 10 September 2005 yang ditujukan kepada Ketua
m

ub

Kelompok Pemeriksa Pajak Fungsional Direktorat P4, yang intinya:

Dengan ini diinstruksikan kepada Saudara untuk melakukan pemeriksaan


ka

ep

untuk tujuan lain terhadap Wajib Pajak PT Kalimanis Plywood Industries,


NPWP 01.001.772.1.092.000.
ah

9.3 Bahwa sesuai dengan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Direktur Jenderal
es
M

Pajak Nomor: PRINT-211/PJ.701/2005, tanggal 22 September 2005 kepada


ng

Saudara yang namanya tersebut dibawah ini:


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
No Nama/NIP Pangkat/Gol Jabatan

ne
1 Drs. Dasmen Pembina TK.1 (IV/b) Supervisor

ng
Sidebang, AK

NIP 060059739

do
2
gu Drs. Tri Joko Penata (III/c) Ketua Tim
Muryono, AK

In
A
NIP 060083185

3 Samingun ,AK Penata Muda Tk.1 (III/b Anggauta Tim


ah

lik
NIP 060081567
am

ub
ep
Diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan dibidang perpajakan ….. dstnya
k

terhadap Wajib Pajak PT Kalimanis Plywood Industries, NPWP


ah

01.001.772.1.092.000.
R

si
9.4. Bahwa Wajib Pajak PT Kalimanis Plywood Industries, NPWP

ne
ng

01.001.772.1.092.000 sudah dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal


Pajak melalui Direktorat Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak sesuai

do
gu

dengan Hasil LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK No. LAPORAN: LAP-248/


PJ.701/2005, TANGGAL 9 NOPEMBER 2005, atas nama PT Kalimanis
In
Plywood Industries, NPWP 01.001.772.1.092.000, yang menyatakan:
A

Ternyata Wajib Pajak tidak memperoleh laba maupun menanggung rugi


ah

lik

akibat transaksi penjualan investasi saham dan transaksi konversi


piutang menjadi saham (di PT Kiani Kertas).
m

ub

10. Bahwa Tergugat mempunyai kewajiban untuk menyampaikan surat pemberitahuan


ka

hasil pemeriksaan sesuai dengan Hasil LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK No.


ep

LAPORAN: LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9 NOPEMBER 2005 kepada


Penggugat dan teryata Tergugat tidak juga menyampaikan hasil Laporan
ah

Pemeriksaan Pajak tersebut walaupun sudah berulang kali Penggugat meminta


es

baik secara tertulis maupun lisan kepada Tergugat, maka tindakan Tergugat
M

ng

tersebut telah melakukan perbuatan melawan hukum (vide pasal 23 (1) huruf d
on

angka 1 Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 2007).


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bahwa karena Tergugat telah terbukti sah menurut hukum telah melakukan

R
perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, maka kami memohon kepada

si
Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim Yang

ne
ng
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menyatakan bahwa Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Orang Pribadi/Badan

do
gu
Tahun 1999 Nomor: 00084/206/99/021/01, Tanggal 27 September 2001 sebesar
Rp 364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP.61/
WPJ.14/BD.0303/2002, tanggal 29 Nopember 2002 Jo Keputusan Direktur Pajak

In
A
Nomor: KEP-907/PJ.44/2006, tanggal 25 April 2006 yang ditujukan kepada
Penggugat tidak mempunyai kekuatan hukum apapun.
ah

lik
12. Bahwa Penggugat mempunyai hutang dan hutang dagang kepada 7 (tujuh)
am

ub
perusahaan tanpa dibebani bunga, (bunga 0 %) yaitu kepada:

– PT Baruna.
ep
k

– PT Batu Penggal Chem Indonesia.


ah

– PT Lakosta, PT Fendi Indah.


R

si
– PT Fendi Indah.

ne
ng

– PT Santi Murni Plywood.

do
gu

– PT Kalhol Utama.

– PT Kiani Lestari.
In
A

Dengan hutang Penggugat tanpa dibebani bunga (bunga 0%) kepada 7 (tujuh)
perusahaan tersebut di atas dan tidak ada pembayaran bunga yang dibayarkan
ah

lik

oleh Penggugat kepada 7 (tujuh) perusahaan tersebut, maka secara hukum tidak
ada objek Pajak Penghasilan PPH Pasal 23 atas bunga dan/atau tidak ada objek
m

ub

pajak untuk Pengugat.


ka

13. Bahwa tanpa dasar hukum Tergugat telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak
ep

Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Pasal 23 terhadap Pengugat yang bersumber


ah

dari bunga atas hutang Penggugat kepada 7 (tujuh) perusahaan yang belum
R

dipungut PPH Pasal 23 yang terdiri dari:


es
M

– Bunga hutang PT Baruna. Rp 272.721.747,-


ng

on

– Bunga hutang PT Batu Penggal Chem Indonesia Rp 132.502.702,-


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
– Bunga hutang PT Lakosta, PT Fendi Indah Rp 7.688.085.838,-

si
– Bunga hutang PT. Fendi Indah Rp 609.438.558,-

ne
ng
– Bunga hutang PT Santi Murni Plywood Rp 28.869.464.239,-

– Bunga hutang PT Kalhol Utama Rp 20.255.721.834,-

do
gu
– Bunga hutang PT Kiani Lestari Rp 624.212.232.834,-

In
______________________________________________________________ To
A
tal bunga hutang Rp 682.040.167.752 ,-
ah

lik
PPH Pasal 23 (15% x Total bunga hutang) Rp 102.306.025.163,-

Sanksi ADM (24 bln x 2 % x pokok Pajak) Rp 49.106.892.078,-


am

ub
______________________________________________________________ ep
Jumlah yang masih harus dibayar Rp 151.412.917.241,-
k
ah

14. Bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23
R

si
Nomor: 00159/203/98/021/00, Tanggal 31 Oktober 2000, sebesar Rp
151.412.917.241,- yang ditetapkan oleh Tergugat kepada Penggugat sama sekali

ne
ng

tidak mempunyai landasan hukum apapun.

15. Bahwa Tergugat mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

do
gu

Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 Nomor: 00159/203/98/021/00, Tanggal 31


Oktober 2000, sebesar Rp 151.412.917.241,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak
In
A

Nomor: KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 Jo Keputusan


Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP.616/PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo
ah

lik

Keputusan Direktur Pajak Nomor: KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3 September


2004 yang ditujukan kepada Penggugat adalah tidak benar dan tidak mepunyai
m

ub

dasar hukum apapun, karena hal ini dapat dibuktikan ketidak benaran Surat
Ketetapan tersebut sebagai berikut:
ka

ep

15.1 Bahwa Penggugat mempunyai hutang dagang/hutang kepada 7 (tujuh)


ah

perusahaan yaitu PT Baruna, PT Batu Penggal Chem Indonesia, PT


R

Lakosta, PT Fendi Indah, PT Santi Murni Plywood, PT Kalhol Utama, PT


es

Kiani Lestari tidak dikenakan bunga (bunga 0%) atau tanpa bunga hutang;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15.2 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT Baruna Sebesar Rp

R
272.721.747,-

si
– Bahwa benar Penggugat memiliki hutang kepada PT Baruna sebesar

ne
ng
Rp 16.363.304.825,- yang tidak dibebani bunga (bunga 0%), sesuai
dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi, tanggal 28 Desember 1998.

do
gu – Bahwa hutang tersebut di atas tidak dikenakan bunga (bunga 0%) atas
hutang dagang tersebut.

In
A
– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/
ah

lik
atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT. Baruna sebesar Rp
272.721.747,-
am

ub
15.3 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT Batu Penggal Chem
Indonesia Sebesar Rp 132.502.702,-
ep
k

– Bahwa benar Penggugat memiliki hutang dagang berasal dari pinjaman


ah

atas pembelian mesin (bahan perekat untuk campuran perekat glue)


R

si
kepada PT Batu Penggal Chem Indonesia sebesar Rp 662.513.509,-
yang tidak dibebani bunga (bunga 0 %); sesuai dengan Perjanjian

ne
ng

Hutang Piutang Afiliasi, tanggal 28 Desember 1998.

– Bahwa hutang dagang tersebut tidak dikenakan bunga (bunga 0 %)

do
gu

atas hutang dagang pinjaman tersebut.

– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/


In
A

atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT Batu Penggal Chem
Indonesia sebesar Rp 132.502.702,-.
ah

lik

15.4 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT Lakosta Indah


m

ub

sebesar Rp 7.688.085.838,-

– Bahwa benar Penggugat memiliki hutang dagang atas pembelian mesin


ka

ep

(bahan perekat untuk campuran perekat glue) kepada PT Lakosta Indah


sebesar Rp 34.292.352.013,- yang tidak dibebani bunga (bunga 0%),
ah

sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi, tanggal 28 Desember


es

1998.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
– Bahwa hutang dagang atas pembelian mesin (bahan perekat untuk

R
campuran perekat glue) tersebut tidak dikenakan bunga (bunga 0%)

si
atas hutang dagang tersebut.

ne
ng
– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/
atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT Lakosta Indah

do
gu sebesar Rp 7.688.085.838,-.

15.5 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT. Fendi Indah

In
A
sebesar Rp 609.438.558,-
ah

lik
– Bahwa benar Penggugat memiliki hutang Talangan Operasional Cost
kepada PT Fendi Indah sebesar Rp 2.922.194.979,- yang tidak dibebani
bunga (bunga 0%), sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi,
am

ub
tanggal 28 Desember 1998. ep
– Bahwa hutang Talangan Operasional Cost tersebut tidak dikenakan
k

bunga (bunga 0%) atas hutang dagang pinjaman tersebut.


ah

si
– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/
atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT Fendi Indah sebesar

ne
ng

Rp 609.438.558,-

15.6 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT Santi Murni

do
gu

Plywood sebesar Rp 8.869.464.239,-

– Bahwa benar Penggugat memiliki hutang talangan operasional cost


In
A

kepada PT. Santi Murni Plywood, yaitu Talangan Operasional sebesar


Rp 6.719.092.520,- hutang sebesar Rp 14.725.997.759,- dan dari
ah

lik

penerbitan PN sebesar Rp 80.250.000.000,- kesemuanya yang tidak


dibebani bunga (bunga 0 %); sesuai dengan Perjanjian Hutang
m

ub

Piutang Afiliasi, tanggal 28 Desember 1998.


ka

– Bahwa hutang Talangan Operasional Cost atau hutang dagang tersebut


ep

tidak dikenakan bunga (bunga 0%) atas hutang dagang tersebut.


ah

– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/


es

atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT. Santi Murni
M

ng

Plywood, sebesar Rp 28.869.464.239,-


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15.7 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT Kalhold Utama

R
sebesar Rp 20.255.721.834,-

si
– Bahwa benar Penggugat memiliki hutang kepada PT Kalhold Utama,

ne
ng
yaitu Back Charge sebesar Rp 16.844.706.160,- hutang dagang
sebesar Rp 6.854.324.721,- dan dari penerbitan PN sebesar Rp

do
gu 204.250.000.000,- yang kesemuanya tidak dibebani bunga (bunga 0%),
sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi, tanggal 28 Desember

In
A
1998.

– Bahwa hutang tersebut tidak dikenakan bunga (bunga 0%) atas hutang
ah

lik
tersebut.

– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/


am

ub
atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT Kalhold Utama,
sebesar Rp 20.255.721.834,-
ep
k

15.8 Penggugat Tidak Mempunyai Bunga Hutang Kepada PT Kiani Lestari


ah

sebesar Rp 624.212.232.834,-
R

si
– Bahwa benar Penggugat memiliki Hutang berasal dari penerbitan

ne
ng

Promisory Note (PN) sebesar Rp 2.892.532.302.825,- yang tidak


dibebani bunga (bunga 0%), sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang

do
gu

Afiliasi, tanggal 28 Desember 1998.

– Bahwa hutang berasal dari penerbitan Promosory Note tersebut tidak


In
A

dikenakan bunga (bunga 0%) atas hutang tersebut.

– Maka secara hukum Penggugat tidak mempunyai bunga hutang dan/


ah

lik

atau tidak ada bunga yang dibayarkan kepada PT Kiani Lestari sebesar
Rp 624.212.232.834,-
m

ub

16. Bahwa Penggugat mempunyai hutang dagang dan/atau hutang kepada 7 (tujuh)
ka

perusahaan tanpa dibebani bunga, (bunga 0%) dan karena tidak ada bunga yang
ep

dibayarkan kepada 7 (tujuh) perusahaan tersebut di atas, jelas tidak ada objek
ah

pajak, maka Tergugat tidak mempunyai dasar hukum apapun /tanpa dasar
R

mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan


es
M

Pasal 23 Tahun 1998 Nomor: 00159/203/98/021/00, Tanggal 31 Oktober 2000,


ng

sebesar Rp 151.412.917.241,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor:


on

KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 Jo Keputusan Direktur


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenderal Pajak Nomor: KEP.616/PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo Keputusan

R
Direktur Pajak Nomor: KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3 September 2004 yang

si
ditujukan kepada Penggugat adalah bertentangan dengan PPh Pasal 23, maka

ne
ng
secara hukum Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;

17. Bahwa karena Tergugat telah terbukti sah menurut hukum telah melakukan

do
gu
perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, maka kami memohon kepada
Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim Yang

In
A
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum apapun atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
ah

lik
Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 Nomor: 00159/203/98/021/00, Tanggal 31
Oktober 2000, Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP.40/WPJ.05/
am

ub
BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor: KEP.616/PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo Keputusan Direktur Pajak
Nomor: KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3 September 2004 yang ditujukan kepada
ep
k

Penggugat ;
ah

18. Bahwa Tergugat telah menyita tanah berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan
R

si
Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi dan

ne
ng

pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood Industries, sesuai dengan Surat


Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor: SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004,
tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/

do
gu

WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara


Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004
In
A

yang sama sekali tidak mempunyai landasan hukum apapun dan Tergugat telah
melakukan perbuatan melawan hukum.
ah

lik

19. Bahwa sehubungan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap
Penggugat, maka Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor: SIT-000009/
m

ub

WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Sita


ka

Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita


ep

Acara Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni


ah

2004 adalah tidak sah dan tidak berharga, maka kami memohon kepada Yang
R

Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim yang
es

memeriksa mengadili perkara ini berkenan untuk memerintahkan Tergugat untuk


M

ng

mengangkat sita jaminan atas tanah berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan
on

Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi dan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood Industries, sesuai dengan Surat

R
Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor: SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004,

si
tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/

ne
ng
WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara Pelaksanaan
Sita Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004.

do
20.
gu
Bahwa sehubungan dengan fakta hukum dan didukung dengan bukti-bukti yang
dijamin kebenarannya, maka putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

In
A
walaupun ada bantahan, banding atau kasasi.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dan didukung dengan pembuktian yang dijamin
ah

lik
kebenarannya, maka kami memohon kepada Yang Mulia Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini,
am

ub
berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep
k

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;


ah

si
3. Menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
Pasal 23 Tahun 1998 Nomor: 00159/203/98/021/00, Tanggal 31 Oktober 2000

ne
ng

sebesar Rp 151.412.917.241,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor:


KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 Jo Keputusan Direktur

do
gu

Jenderal Pajak Nomor: KEP,616/PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo Keputusan


Direktur Pajak Nomor: KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3 September 2004 yang
ditujukan kepada Penggugat adalah tidak mempunyai kekuatan hukum apapun.
In
A

4. Menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan


ah

lik

Orang Pribadi/Badan Tahun 1999 Nomor: 00084/206/99/021/01, Tanggal 27


September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal
m

ub

Pajak Nomor: KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002, tanggal 29 Nopember 2002 Jo


Keputusan Direktur Pajak Nomor: KEP-907/PJ.44/2006, tanggal 25 April 2006
ka

yang ditujukan kepada Penggugat adalah tidak mempunyai kekuatan hukum


ep

apapun.
ah

5, Memerintahkan kepada Tergugat untuk memberikan salinan Hasil LAPORAN


es

PEMERIKSAAN PAJAK No. LAPORAN: LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9


M

ng

NOPEMBER 2005 kepada Penggugat.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Menyatakan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor: SIT-000009/WPJ.19/

R
KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor:

si
BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara

ne
ng
Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004
adalah tidak sah dan tidak berharga;

do
7.
gu
Memerintahkan Tergugat untuk mengangkat sita jaminan atas tanah berikut
bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan surat ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta

In
A
mesin-mesin produksi dan pendukungnya milik PT Kalimanis Plywood Industries,
sesuai dengan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor: SIT-000009/
ah

lik
WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Sita
Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita
am

ub
Acara Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni
2004; ep
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (serta merta) walaupun
k

ada upaya hukum Banding, Kasasi, Verset (Uit Voorbaar bij Voorraad);
ah

si
9. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

ne
ng

Atau,

do
gu

Apabila Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim
berpendapat lain, Penggugat mohon dijatuhkan putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
In
Ketuhanan Yang Maha Esa (ex aequo et bono)
A

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk


ah

lik

PENGGUGAT hadir kuasanya : CHRISTINE PERMATA WINANDYA, SH., Advokat pada


Kantor Advokat “KAILIMANG & PONTO, berkantor di Menara Kuningan Lt. 14/A Jl. H.R.
m

ub

Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 002/BHR-
CHR/III/12, tanggal 12 Maret 2012, sedangkan untuk TERGUGAT juga hadir kuasanya :
ka

HARI AGUS SANTOSO, SE., berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. SKU-736/PJ/2012,
ep

tanggal 28 Mei 2012 ;


ah

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan PERMA No. 1 Tahun 2008 tanggal
es

31 Juli 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Majelis Hakim telah berusaha untuk
M

ng

mendamaikan kedua belah pihak dengan menunjuk SUWANTO, SH Hakim Pengadilan


on

Negeri Jakarta Selatan sebagai Mediator berdasarkan Penetapan Majelis Hakim


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 190/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel. tanggal 29 Mei 2012,

R
namun upaya Mediator untuk mendamaikan kedua belah pihak tidak membuahkan hasil

si
sebagaimana Laporan Mediator tanggal 1 Mei 2012 sehingga pemeriksaan perkara ini

ne
ng
diserahkan kepada Majelis Hakim untuk diperiksa lebih lanjut ;

Menimbang, bahwa selanjutnya gugatan PENGGUGAT dibacakan dan atas

do
gu
pertanyaan Majelis Hakim, PENGGUGAT menyatakan tetap pada gugatannya ;

Menimbang, bahwa atas gugatan PENGGUGAT tersebut, TERGUGAT

In
A
mengajukan jawabannya tertanggal 19 Juni 2012 sebagai berikut :
ah

lik
A. Bahwa yang menjadi Objek Gugatan dalam perkara a quo menurut Penggugat
yaitu:
am

ub
1. Perbuatan Melawan Hukum Tergugat yang telah menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 1999 Nomor :
00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,-
ep
k

Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002


ah

tanggal 29 Nopember 2002 Jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :


R

si
KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 tanpa dasar hukum;

ne
ng

2. Perbuatan Melawan Hukum Tergugat yang telah menerbitkan Surat Ketetapan


Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 Nomor :
00159/203/98/021/00, tanggal 31 Oktober 2000, sebesar Rp 151.412.917.241,- Jo

do
gu

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal


10 Januari 2002 Jo. Keputuwsan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.616/
In
A

PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :


KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3 September 2004, tanpa dasar hukum apapun;
ah

lik

3. Perbuatan Melawan Hukum Tergugat yang telah melakukan penyitaan tanah


berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785
m

ub

M2 serta mesin-mesin produksi dan pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood


Industries dengan berdasarkan Surat perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor :
ka

ep

SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo. Berita Acara


Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004
ah

Jo. Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/


es

KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 yang sama sekali tidak mempunyai landasan
M

ng

hukum.
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Perbuatan Melawan Hukum Tergugat yang tidak menyampaikan Laporan

R
Pemeriksaan Pajak No. Laporan : Lap-248/PJ.701/2005, Tanggal 9 Nopember

si
2005.

ne
ng
B. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali
terhadap hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat dan terhadap dalil-dalil

do
gu
yang dinyatakan oleh Penggugat tersebut, dapat Tergugat berikan tanggapan
sebagai berikut :

In
A
I. DALAM EKSEPSI.

A. EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT.


ah

lik
Bahwa objek gugatan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya sesungguhnya
secara absolut bukanlah objek gugatan yang dapat diperiksa, diadili dan diputus di
am

ub
Pengadilan Negeri in casu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena gugatan
mengenai Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar merupakan kompetensi
Pengadilan Pajak, dengan penjelasan sebagai berikut:
ep
k

1). PENERBITAN SKPKB DAN UPAYA HUKUM TERHADAP PENERBITAN


ah

SKPKB.
R

si
a. Bahwa sebagaimana telah disampaikan di atas, objek gugatan
dalam perkara a quo menurut Penggugat adalah Perbuatan

ne
ng

Melawan Hukum Tergugat yang telah menerbitkan Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan

do
gu

Badan Tahun 1999 Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27


September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- Jo. Keputusan
In
A

Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.61/WPJ.14/


BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 Jo. Keputusan
ah

lik

Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-907/PJ.44/2006 tanggal


25 April 2006, dan Perbuatan Melawan Hukum Tergugat yang
m

ub

telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


(SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Nomor :
ka

00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000, sebesar Rp


ep

151.412.917.241,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak


ah

Nomor : KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002


R

Jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.616/


es
M

PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo Keputusan Direktur


ng

Jenderal Pajak Nomor : KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2004, yang sama sekali tidak mempunyai landasan

R
hukum.

si
b. Bahwa tindakan Tergugat menerbitkan SKPKB tersebut

ne
ng
merupakan tindakan hukum dalam menjalankan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yaitu Undang-

do
gu Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

In
Umum dan Tata Cara Perpajakan (selanjutnya disebut
A
Undang-Undang KUP) yang mengatur:
ah

lik
Pasal 13 ayat (1) huruf a:
“Dalam jangka waktu sepuluh tahun sesudah saat terutangnya pajak,
am

ub
atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak,
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:
ep
k

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang


ah

R
terutang tidak atau kurang dibayar”.

si
a. Bahwa terhadap penerbitan SKPKB tersebut, Undang-Undang

ne
ng

telah menjamin hak Wajib Pajak untuk melakukan upaya


hukum, yaitu sebagai berikut:

do
gu

1. Wajib Pajak in casu Penggugat diberikan


hak mengajukan Keberatan kepada
In
A

Direktur Jenderal Pajak sebagaimana


diatur dalam Pasal 25 ayat (1) Undang-
ah

lik

Undang KUP yang mengatur :

“Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur


m

ub

Jenderal Pajak atas suatu :


a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ;
ka

ep

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan ;

c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar


ah

d. Surat Ketepan Pajak Nihil ;


es
M

e. Pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga


ng

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan


on

perpajakan.”
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Berdasarkan ketentuan tersebut, sangatlah

si
jelas dan tidak terbantahkan lagi
kebenarannya bahwa apabila Wajib Pajak

ne
ng
in casu Penggugat merasa keberatan
dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang

do
gu Bayar (SKPKB) dapat mengajukan upaya
pengajuan permohonan keberatan
terhadap SKPKB yang menjadi objek

In
A
gugatan a quo hanya dapat diajukan
Keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak.
ah

lik
2. Bahwa dalam hal Wajib Pajak in casu
Penggugat masih tidak menerima terhadap
am

ub
Keputusan Keberatan tersebut maka Wajib
Pajak in casu Penggugat dapat
ep
k

mengajukan Banding kepada Badan


ah

Peradilan Pajak berdasarkan Pasal 27 ayat


R

si
(1) Undang-Undang KUP yang mengatur
sebagai berikut:

ne
ng

“Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya


kepada badan peradilan pajak mengenai keberatannya yang

do
gu

ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.”


3. Hal ini juga sejalan dengan ketentuan
In
Pasal 1 angka 6 dan Pasal 31 ayat (1) dan
A

ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun


2002 tentang Pengadilan Pajak
ah

lik

(selanjutnya disebut Undang-Undang


Pengadilan Pajak) yang mengatur sebagai
m

ub

berikut :
ka

Pasal 1 angka 6:
ep

“Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib


ah

Pajak atau Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat


R

diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan


es

perpajakan yang berlaku.”


M

ng

Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2):


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) “Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa

si
dan memutus Sengketa Pajak.

2) Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan

ne
ng
memutus Sengketa atas Keputusan Keberatan, kecuali ditentukan
lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

do
gu 1. Bahwa dalam hal Wajib Pajak in casu
Penggugat masih tidak menerima dengan

In
A
hasil Keputusan Banding Pengadilan Pajak
maka Wajib Pajak in casu Penggugat
ah

lik
masih dapat mengajukan upaya hukum
luar biasa yaitu pengajuan permohonan
am

ub
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
sebagaimana diatur dalam Pasal 77 ayat
(3) Undang-Undang Pengadilan Pajak
ep
k

sebagai berikut:
ah

R
Pasal 77 ayat (3) :

si
3) “Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan Peninjauan

ne
ng

Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah


Agung.”

do
gu

1. Dengan demikian terbukti berdasar hukum,


In
karena undang-undang telah menjamin
A

hak Wajib Pajak in casu Penggugat bahwa


terhadap SKPKB dapat menempuh suatu
ah

lik

rangkaian upaya hukum yang telah diatur


secara jelas dan tegas yaitu Keberatan
m

ub

kepada Direktur Jenderal Pajak, Banding


ka

kepada Pengadilan Pajak, dan Peninjauan


ep

Kembali kepada Mahkamah Agung, dan


ah

rangkaian upaya hukum tersebut juga


R

menjadi sebuah kewajiban yang harus


es

dilaksanakan dengan baik oleh Wajib


M

ng

Pajak in casu Penggugat dan tidak dapat


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikesampingkan begitu saja dengan

R
apapun juga.

si
2. Bahwa dengan demikian berdasarkan

ne
ng
ketentuan-ketentuan tersebut di atas,
terhadap upaya hukum terhadap

do
gu penerbitan SKPKB, undang-undang telah
mengatur secara jelas dan tegas suatu

In
rangkaian upaya hukum yaitu banding
A
kepada Pengadilan Pajak dan Peninjauan
ah

Kembali kepada Mahkamah Agung. Oleh

lik
karena itu pengajuan gugatan terhadap
objek gugatan berupa SKPKB ke
am

ub
Pengadilan Negeri jelas sangat
bertentangan dengan ketentuan
ep
k

perundang-undangan yang berlaku dan


ah

sudah seharusnya dinyatakan tidak dapat


R

si
diterima (Niet Ontvankelijke verklaard).

2). PROSES PENYITAAN DAN UPAYA HUKUM TERHADAP PENYITAAN.

ne
ng

a. Bahwa yang menjadi objek gugatan a quo selain perbuatan


melawan hukum Tergugat dalam penerbitan Surat Ketetapan

do
gu

Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun


1999 Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27 September
In
A

2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- dan penerbitan Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
ah

lik

Pasal 23 Nomor : 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober


2000, sebesar Rp 151.412.917.241,-, Penggugat juga
m

ub

mengajukan gugatan terkait perbuatan melawan hukum


Tergugat dalam pelaksanaan penyitaan dengan berdasarkan
ka

ep

Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/


WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo. Berita Acara
ah

Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004,


R

es

tanggal 7 Juni 2004 Jo. Lampiran Berita Acara Pelaksanaan


M

Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni


ng

2004.
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa tindakan Tergugat yang telah melakukan penyitaan

R
tanah berikut bangunan sertifikat HGB Nomor 13 dan Surat

si
ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi

ne
ng
dan pendukungnya milik Penggugat dengan berdasarkan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/

do
gu WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo. Berita Acara
Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004,
tanggal 7 Juni 2004 Jo. Lampiran Berita Acara Pelaksanaan

In
A
Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni
2004, dikarenakan Penggugat sampai dengan saat ini tidak
ah

lik
melunasi utang pajak PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
Penggugat. Selain itu tindakan penyitaan yang dilakukan oleh
am

ub
Tergugat merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
ep
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
k

Tahun 2000 (untuk selanjutnya disebut UU PPSP), yang


ah

R
mengatur:

si
• Pasal 1 angka 9 UU PPSP

ne
ng

“Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung


Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan

do
gu

menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika


dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan
pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan
In
A

penyanderaan, menjual barang yang telah disita.”


• Pasal 1 angka 3 UU PPSP
ah

lik

“Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang


bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut
m

ub

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”


ka

• Pasal 1 angka 14 UU PPSP


ep

“Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang


ah

Penanggung Pajak, guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang


R

pajak menurut peraturan perundang-undangan.”


es

• Pasal 12 UU PPSP
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1). Apabila utang pajak tidak dilunasi Penanggung Pajak dalam

si
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pejabat
menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.

ne
ng
• Pasal 14 UU PPSP

“Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak

do
gu yang berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan,
atau di tempat lain termasuk yang penguasaannya berada di tangan
pihak lain atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu

In
A
yang dapat berupa:

a. barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai,


ah

lik
dan deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran,
giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu,
am

ub
obligasi saham, atau surat berharga lainnya, piutang, dan
penyertaan modal pada perusahaan lain; dan atau
ep
k

b. barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan


ah

kapal dengan isi kotor tertentu.”


R

si
a. Bahwa terhadap tindakan penyitaan tersebut, undang-undang
telah menjamin hak Wajib Pajak in casu Penggugat untuk

ne
ng

melakukan upaya hukum, yaitu sebagai berikut:

1). Dalam hal Wajib Pajak in casu Penggugat keberatan dengan

do
gu

tindakan penagihan aktif termasuk dalam hal ini tindakan


penyitaan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak in casu
In
A

Tergugat, Wajib Pajak in casu Penggugat dapat mengajukan


gugatan kepada Direktur Jenderal Pajak ke Pengadilan Pajak.
ah

lik

2). Bahwa sengketa yang timbul dalam pelaksanaan penagihan pajak


merupakan sengketa pajak. Hal tersebut sebagaimana diatur
m

ub

dalam ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 14


Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (untuk selanjutnya disebut
ka

ep

Undang-Undang Pengadilan Pajak), yang mengatur sebagai


berikut:
ah

“Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang


es

perpajakan antara Wajib Pajak atau Penanggung Pajak dengan


M

ng

pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya


keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada
on

Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan


gu

perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat

R
Paksa.”

si
3). Bahwa penyelesaian sengketa pajak merupakan kewenangan

ne
ng
badan peradilan pajak sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Pengadilan Pajak yang mengatur sebagai berikut:

do
gu • Pasal 2

“Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan

In
A
kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak.”
ah

lik
• Pasal 31

1) Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan


am

ub
memutus sengketa pajak.

2) Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus


ep
k

Sengketa atas Keputusan Keberatan, kecuali ditentukan lain oleh


ah

peraturan perundang-undangan yang berlaku


R

si
3) Pengadilan Pajak dalam hal gugatan memeriksa dan memutus

ne
ng

sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan


pembetulan atau keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang

do
gu

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah


beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
In
A

dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.”

• Pasal 33 ayat (1)


ah

lik

“Pengadilan Pajak merupakan Pengadilan tingkat pertama dan


terakhir dalam memeriksa dan memutus Sengketa Pajak”
m

ub

• Pasal 77 ayat (1)


ka

“Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan


ep

mempunyai kekuatan hukum tetap”


ah

4). Bahwa terhadap tindakan penagihan berupa penyitaan yang


R

dilakukan dengan berdasarkan Surat Perintah Melakukan


es
M

Penyitaan, hanya dapat diajukan gugatan kepada badan peradilan


ng

pajak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang KUP, sebagai


on

berikut:
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Pasal 23 ayat (2) huruf a Undang-Undang KUP

si
“Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap :
a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan

ne
ng
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;

b. ...

do
gu c. ...

In
d. ...
A
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak”
ah

lik
• Pasal 37 UU PPSP

1) Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat Paksa,


am

ub
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman
Lelang hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.
ep
k

Berdasarkan seluruh uraian di atas sangatlah jelas bahwa tindakan


ah

penyitaan terhadap tanah berikut bangunan sertifikat HGB Nomor 13 dan


R

si
Surat ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi dan
pendukungnya milik Penggugat in casu PT. Kalimanis Plywood Industries

ne
ng

merupakan sengketa pajak, dan terhadap sengketa pajak tersebut hanya


dapat diajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Oleh karena itu, pengajuan
gugatan terhadap objek gugatan berupa penyitaan aset Penggugat in casu

do
gu

PT. Kalimanis Plywood Industries ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


jelas sangat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
In
A

B. EKSEPSI RES JUDICATA (NEBIS IN IDEM)


Bahwa gugatan dalam perkara a quo telah melekat unsur ne bis in idem dengan
ah

lik

alasan-alasan sebagai berikut:


1. Bahwa gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara a quo
m

ub

telah melekat unsur ne bis in idem, yang pada intinya


menyatakan bahwa apabila suatu kasus perkara telah pernah
ka

ep

diajukan kepada pengadilan, dan terhadapnya telah dijatuhkan


putusan, serta putusan tersebut telah memperoleh kekuatan
ah

hukum tetap maka terhadap kasus perkara itu tidak boleh lagi
es

diajukan gugatan baru untuk memperkarakannya kembali. Agar


M

ng

unsur ne bis in idem melekat pada putusan, harus dipenuhi


on

syarat-syarat yang ditentukan Pasal 1917 KUH Perdata sebagai


berikut:
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. apa yang digugat sudah pernah diperkarakan

R
sebelumnya;

si
b. terhadap perkara terdahulu, telah ada putusan hakim

ne
ng
yang berkekuatan hukum tetap;
c. subjek atau pihak yang berperkara sama;

do
gu d. Objek Gugatan sama.
2. Bahwa sebagaimana telah Tergugat sampaikan sebelumnya,
terhadap objek sengketa dalam perkara a quo, sebelumnya

In
A
pernah diajukan upaya Banding ke Pengadilan Pajak oleh
Penggugat dan telah dijatuhi putusan sehingga telah memenuhi
ah

lik
syarat-syarat sebagaimana disebutkan di atas, dengan
penjelasan sebagai berikut:
am

ub
A. Upaya terkait Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
Penghasilan Badan Tahun Pajak 1999 Nomor : 00084/206/99/021/01,
ep
tanggal 27 September 2001
k

1) Bahwa atas objek materi berupa Surat Ketetapan Pajak Kurang


ah

R
Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 1999

si
Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001

ne
ng

sebesar Rp 364.496.744.471,- dan Keputusan Direktur


Jenderal Pajak Nomor : KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal

do
29 Nopember 2002 telah pernah diajukan banding ke
gu

Pengadilan Pajak dan telah diputus oleh Majelis Hakim


Pengadilan Pajak dengan putusan nomor Put.00759/PP/
In
A

HT.I/15/2003 tanggal 25 Maret 2003.


2) Bahkan atas putusan pengadilan pajak tersebut, Penggugat
ah

lik

juga telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke


Mahkamah Agung dengan register perkara Nomor : 86/C/PK/
m

ub

PJK/2003 Tanggal 29 Desember 2003 dengan putusan


menolak permohonan Peninjauan Kembali Penggugat.
ka

ep

B. Upaya terkait Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 Nomor : 00159/203/98/021/00,
ah

tanggal 31 Oktober 2000


R

es

1) Bahwa selain itu atas objek atau materi berupa Surat Ketetapan
M

ng

Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Pasal 23 Tahun


on

1998 Nomor : 00159/203/98/021/00, tanggal 31 Oktober 2000,


sebesar Rp 151.412.917.241,- dan Keputusan Direktur
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jenderal Pajak Nomor : KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal

R
10 Januari 20022002 telah pernah diajukan banding ke

si
Pengadilan Pajak dan telah diputus oleh Majelis Hakim

ne
ng
Pengadilan Pajak dengan putusan nomor Put.0126/PP/A/
M.VIII/12/2002 tanggal 2 Mei 2002.

do
gu 3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (1) Undang-
Undang Pengadilan Pajak diatur bahwa: “Putusan Pengadilan
Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan

In
A
hukum tetap”.
4. Bahwa mengenai Pihak yang berperkara di Pengadilan Pajak
ah

lik
dan Pihak dalam perkara a quo adalah sama, sebagai berikut:
• di Pengadilan Pajak, sebagai berikut:
am

ub
• Pembanding yaitu PT Kalimanis Plywood Industries.
• Terbanding yaitu Direktur Jenderal Pajak.
ep
k

• dalam perkara Gugatan a quo, sebagai berikut:


ah

• Penggugat yaitu PT Kalimanis Plywood Industries..


R

si
• Tergugat yaitu Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq
Direktorat Jenderal Pajak.

ne
ng

Berdasarkan uraian tersebut di atas, oleh karena telah terbukti bahwa Gugatan
yang diajukan Penggugat dalam perkara a quo telah melekat unsur ne bis in

do
idem, maka sangat beralasan dan berdasar hukum apabila Yang Terhormat
gu

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa Gugatan


Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
In
A

C. EKSEPSI ERROR IN PERSONA

Bahwa Tergugat tidak dapat menjadi pihak dalam perkara a quo dengan alasan
ah

lik

sebagai berikut:
1. Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya menyatakan identitas Tergugat
m

ub

sebagai berikut:
ka

ep

“II. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Pajak,


beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 40-42, Jakarta Selatan, untuk
ah

selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT”


R

2. Bahwa dalil Penggugat tersebut merupakan dalil yang keliru karena


es
M

Tergugat yang dalam hal ini adalah Direktur Jenderal Pajak bukan
ng

merupakan pihak yang menerbitkan:


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan

R
Tahun 1999 Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27 September

si
2001 sebesar Rp 364.496.744.471,-,

ne
ng
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Pasal 23
Tahun 1998 Nomor : 0159/203/98/021/00, tanggal 31 Oktober 2000,

do
gu sebesar Rp 151.412.917.241,-,
c. Laporan Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005,
Tanggal 9 Nopember 2005 dan

In
A
d. Melakukan penyitaan tanah berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13
dan Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin
ah

lik
produksi dan pendukungnya milik Penggugat in casu PT. Kalimanis
Plywood Industries, sesuai dengan Surat Perintah Melaksanakan
am

ub
Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 23
April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Nomor : BA-000049/WPJ.19/
ep
KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara
k

Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal


ah

R
7 Juni 2004;

si
3. Mengenai penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan

ne
ng

Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP), Peraturan Direktur Jenderal


Pajak Nomor KEP-22/PJ./1995, Tgl. 27-02-1995 tentang Pelimpahan

do
gu

Wewenang Direktur Jenderal Pajak Kepada Para Pejabat Di Lingkungan


Direktorat Jenderal Pajak telah mengatur bahwa Direktur Jenderal Pajak
In
telah melimpahkan kewenangannya kepada Kepala Kantor Pelayanan
A

Pajak (KPP) sebagaimana terlampir dalam Peraturan Direktur Jenderal


Pajak Nomor KEP-22/PJ./1995.
ah

lik

4. Mengenai penerbitan Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP), hal tersebut


m

ub

merupakan kewenangan Pemeriksa Pajak. Hal tersebut sebagaimana di


atur dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a Keputusan Menteri Keuangan Nomor
ka

545/KMK.04/2000, Tanggal 22 Desember 2000 Tentang Tata Cara


ep

Pemeriksaan Pajak, yang mengatur sebagai berikut:


ah

“Norma Pemeriksaan yang berkaitan dengan Pemeriksa Pajak dalam


R

rangka Pemeriksaan Lapangan adalah sebagai berikut :


es
M

a….
ng

b….
on

c….
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d….

si
e. Pemeriksa Pajak wajib membuat Laporan Pemeriksaan Pajak;”

ne
5. Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa mengenai penerbitan SKPKB,

ng
Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan tindakan penyitaan dengan
berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP), yang

do
gu dipermasalahkan oleh Penggugat dalam gugatan a quo sangatlah jelas
dan tidak terbantahkan bahwa hal tersebut tidak diterbitkan oleh Tergugat

In
A
in casu Direktur Jenderal Pajak.

6. Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka jelas dan berdasar hukum


ah

lik
bahwa Penggugat telah keliru menarik Tergugat menjadi pihak dalam
perkara a quo (error in persona), sehingga sudah seharusnya Majelis
am

ub
Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo menyatakan bahwa
Gugatan Penggugat tidak diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) atau
ep
setidak-tidaknya mengeluarkan Tergugat dari perkara a quo.
k
ah

D. EKSEPSI OBSCUUR LIBEL


R

si
Bahwa dalil gugatan Penggugat adalah tidak jelas, kabur, dan tidak berdasar,
sebagaimana dalil-dalil Penggugat sebagai berikut:

ne
ng

1. Bahwa terkait objek gugatan yang

do
gu

didalilkan oleh Penggugat yang pada


intinya menyatakan bahwa Tergugat telah
In
A

melakukan perbuatan melawan hukum


dalam penerbitan Surat Ketetapan Pajak
ah

lik

Kurang Bayar (SKPKB), perbuatan


melawan hukum karena tidak
m

ub

disampaikannya Laporan Pemeriksaan


Pajak, dan perbuatan melawan hukum
ka

karena telah melakukan penyitaan asset


ep

Penggugat, yang tanpa didasarkan pada


ah

aturan perundang-undangan, Tergugat


R

berpendapat bahwa dalil Penggugat


es
M

tersebut adalah dalil yang tidak jelas dan


ng

tidak berdasar. Penggugat hanya


on

menyatakan Tergugat telah melakukan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan melawan hukum, tanpa

R
menjelaskan peraturan perundang-

si
undangan mana yang telah dilanggar oleh

ne
ng
Tergugat.
2. Bahwa terkait dengan dalil Penggugat

do
gu pada angka 15.1, angka 15.2, angka 15.3,
angka 15.4, angka 15.5, angka 15.6,
angka 15.7, dan angka 15.8 gugatannya

In
A
yang pada intinya menyatakan bahwa
hutang Penggugat kepada 7 (tujuh)
ah

lik
perusahaan terafiliasi adalah tidak
dikenakan bunga (bunga 0%) adalah dalil
am

ub
yang tidak berdasar dan mempunyai itikad
tidak baik, karena Penggugat dalam surat
ep
Nomor 090/PJK/KPI/01/2001 tanggal 23
k

Januari 2001 perihal keberatan atas


ah

R
SKPKB PPh Pasal 23

si
No.00159/203/98/021/00, disebutkan atas

ne
ng

hutang dagang Penggugat kepada


perusahaan yang terafiliasi akan

do
dikenakan bunga sebesar 20% per tahun
gu

dari saldo hutang yang belum dibayar.


In
A

3. Bahwa gugatan yang diajukan oleh


Penggugat merupakan penggabungan
ah

lik

objek gugatan (kumulasi objektif), yang


dapat Tergugat rinci sebagai berikut:
m

ub

Penggugat Objek Gugatan Upaya Hukum


ka

PT. Kalimanis Plywood Perbuatan Melawan Hukum Banding di Pengadilan Pajak


ep

Industries Tergugat yang telah


menerbitkan Surat Ketetapan
ah

Pajak Kurang Bayar


R

(SKPKB) Pajak Penghasilan


es

Badan Tahun Pajak 1999


M

Nomor :
ng

00084/206/99/021/01,
on

tanggal 27 September 2001


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebesar Rp
364.496.744.471,- Jo

si
Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor : KEP.61/

ne
ng
WPJ.14/BD.0303/2002
tanggal 29 Nopember 2002
Jo. Keputusan Direktur

do
gu Jenderal Pajak Nomor :
KEP-907/PJ.44/2006 tanggal
25 April 2006 tanpa dasar

In
A
hukum;
Banding di Pengadilan Pajak
ah

lik
Perbuatan Melawan Hukum
Tergugat yang telah
menerbitkan Surat Ketetapan
am

ub
Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) Penghasilan Pasal
23 Tahun 1998 Nomor :
ep
k

00159/203/98/021/00,
tanggal 31 Oktober 2000,
ah

R
sebesar Rp

si
151.412.917.241,- Jo
Keputusan Direktur Jenderal

ne
ng

Pajak Nomor : KEP.40/


WPJ.05/BD.03/2002,
Tanggal 10 Januari 2002 Jo.

do
gu

Keputuwsan Direktur
Jenderal Pajak Nomor :
KEP.616/PJ.44/2003, tanggal
In
A

12 Juni 2003 Jo Keputusan


Direktur Jenderal Pajak
ah

Nomor : KEP.1316/
lik

PJ.44/2004, Tanggal 3
September 2004, tanpa
m

ub

dasar hukum apapun;


Perbuatan Melawan Hukum Gugatan di Pengadilan Pajak
ka

Tergugat yang telah


ep

melakukan penyitaan tanah


berikut bangunan Sertifikat
ah

HGB No. 13 dan Surat Ukur


R

No. 4311/94, luas 188.785


es

M2 serta mesin-mesin
M

produksi dan pendukungnya


ng

milik PT. Kalimanis Plywood


on

Industries dengan
berdasarkan Surat perintah
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Melaksanakan Penyitaan
Nomor : SIT-000009/WPJ.19/

si
KP.0206/2004, tanggal 23
April 2004 Jo. Berita Acara

ne
ng
Pelaksanaan Sita Nomor :
BA-000049/WPJ.19/
KP.0206/2004, tanggal 7 Juni

do
gu 2004 Jo. Lampiran Berita
Acara Pelaksanaan Sita
Nomor : BA-000049/WPJ.19/

In
A
KP.0206/2004, tanggal 7 Juni
2004 yang sama sekali tidak
ah

mempunyai landasan hukum.

lik
Perbuatan Melawan Hukum Gugatan di PTUN
Tergugat yang tidak
am

ub
menyampaikan Laporan
Pemeriksaan Pajak No.
Laporan : Lap-248/
ep
PJ.701/2005, Tanggal 9
k

Nopember 2005
ah

si
ne
ng

a) Bahwa M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum


Acara Perdata, Penerbit Sinar Grafika pada halaman 107 sampai

do
dengan 108 menjelaskan mengenai kumulasi objektif sebagai berikut:
gu

“Penggabungan gugatan bertitik tolak pada prinsip, perkara yang


digabungkan tunduk pada hukum acara yang sama. Tidak dibenarkan
In
A

menggabungkan beberapa gugatan yang tunduk kepada hukum acara yang


berbeda. Meskipun antara gugatan terdapat hubungan erat, faktor ini harus
ah

disingkirkan apabila masing-masing gugatan tunduk kepada ketentuan


lik

hukum acara yang berbeda. Penerapan yang demikian ditegaskan dalam


Putusan MA No. 677K/Sip 1972…”
m

ub

b) Bahwa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, upaya hukum yang


dapat ditempuh terkait penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
ka

ep

(SKPKB) adalah melalui upaya banding di Pengadilan Pajak yang


tunduk pada prosedur (hukum acara) banding yang diatur dalam
ah

Undang-Undang Pengadilan Pajak, sedangkan upaya hukum yang


es

dapat ditempuh terkait penyitaan asset Penggugat berdasarkan Surat


M

ng

Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) adalah melalui gugatan di


on

Pengadilan Pajak yang tunduk pada prosedur (hukum acara) gugatan


yang diatur dalam Undang-Undang Pengadilan Pajak.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa prosedur (hukum

R
acara) upaya hukum terkait dengan penerbitan Surat Ketetapan Pajak

si
Kurang Bayar (SKPKB) dan prosedur (hukum acara) upaya hukum

ne
ng
yang dapat ditempuh terkait tindakan penyitaan berdasarkan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) adalah berbeda. Oleh

do
gu karena itu penggabungan objek gugatan oleh Penggugat dalam perkara
a quo yang tidak tunduk pada prosedur (hukum acara) yang sama
adalah tidak dibenarkan.

In
A
ah

1. Bahwa posita Penggugat pada angka 10

lik
dan 11 gugatannya menyatakan sebagai
berikut:
am

ub
10. Bahwa Tergugat mempunyai kewajiban untuk menyampaikan surat pemberitahuan
hasil pemeriksaan sesuai dengan Hasil LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK No.
ep
k

LAPORAN : LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9 NOPEMBER 2005 kepada


ah

Penggugat dan ternyata Tergugat tidak juga menyampaikan hasil Laporan


R

si
Pemeriksaan Pajak tersebut walaupun sudah berulang kali Penggugat meminta baik
secara tertulis maupun lisan kepada Tergugat, maka tindakan Tergugat tersebut telah

ne
ng

melakukan perbuatan melawan hukum (vide pasal 23 (1) huruf d angka 1 Peraturan
Pemerintah No. 80 tahun 2007)

do
gu

11. Bahwa karena Tergugat telah terbukti sah menurut hukum telah melakukan
perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, maka kami memohon kepada Yang
In
A

Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim Yang
Memeriksa perkara ini berkenan menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
ah

lik

(SKPKB) Penghasilan Badan Tahun 1999 Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27


September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal
m

ub

Pajak Nomor : KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 Jo.


Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April
ka

ep

2006 yang ditujukan kepada Penggugat tidak mempunyai kekuatan hukum apapun.
ah

Terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat berpendapat sebagai


R

berikut:
es

a) Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat telah melakukan


M

ng

perbuatan melawan hukum karena tidak menyampaikan surat pemberitahuan


on

hasil pemeriksaan sesuai dengan Hasil LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. LAPORAN : LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9 NOPEMBER 2005

R
kepada Penggugat merupakan dalil yang tidak jelas, kabur dan tidak berdasar,

si
karena Penggugat tidak menjelaskan secara detail ketetentuan mana yang

ne
ng
telah dilanggar oleh Tergugat.

b) Bahwa Pemeriksaan tersebut bukan untuk membatalkan hasil pemeriksaan

do
gu tetapi dilakukan dalam rangka penyelesaian keberatan Wajib Pajak serta tidak
menghasilkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) seperti yang disyaratkan dalam

In
A
Pasal 23 ayat (1) huruf d angka 1 PP 80 Tahun 2007.

1. Hal-hal tersebut di atas jelas menunjukkan


ah

lik
bahwa posita Penggugat dalam
gugatannya sangat tidak jelas, tidak
am

ub
berdasar, kabur dan mengada-ada.
Sehingga sepatutnyalah Tergugat
memohon kepada Majelis Hakim yang
ep
k

memeriksa dan mengadili perkara a quo


ah

agar menyatakan bahwa gugatan


R

si
Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijke Verklaard).

ne
ng

Berdasarkan seluruh uraian di atas sangatlah jelas bahwa sengketa yang

do
gu

terkait dengan penerbitan dan/ataupun materi dalam Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar (SKPKB) dan sengketa yang terkait tindakan penagihan berupa
In
A

penyitaan merupakan sengketa pajak, dan terhadap sengketa pajak tersebut


hanya dapat diajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Oleh karena itu,
ah

lik

pengajuan gugatan terhadap penerbitan dan/ataupun materi dalam Surat


Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan tindakan penagihan berupa penyitaan ke
m

ub

Pengadilan Negeri jelas sangat bertentangan dengan peraturan perundang-


undangan yang berlaku. Selain itu sangatlah jelas bahwa dalil-dalil Penggugat
ka

dalam gugatannya khususnya dalil yang terkait dengan tuntutan kepada


ep

Tergugat untuk menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak in casu


ah

Penggugat adalah sangat tidak jelas, tidak berdasar, kabur dan mengada-ada.
R

es
M

Dengan demikian, sangatlah jelas demi kepastian hukum dan tegaknya


ng

keadilan yang didasari oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang


on

berlaku yang digunakan dengan tepat dan benar, maka sudah seharusnya
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutus dalam putusan

R
sela bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara absolut tidak

si
berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus objek gugatan a quo

ne
ng
dan selanjutnya menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima (Niet
Ontvantkelijke Verklaard).

do
II.
gu
DALAM POKOK PERKARA

In
Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam eksepsi di atas termasuk dalam
A
pokok perkara ini dan selanjutnya Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
ah

Penggugat dalam gugatannya kecuali terhadap hal-hal yang diakui kebenarannya secara

lik
tegas oleh Tergugat. Selanjutnya terhadap dalil-dalil Penggugat dalam pokok perkara,
dapat Tergugat tanggapi sebagai berikut:
am

ub
A. Bahwa keliru dan tidak berdasar hukum dalil Penggugat yang menyatakan
bahwa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
ep
k

Penghasilan Badan Tahun 1999 Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27


ah

September 2001 sebesar Rp 364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur


R

si
Jenderal Pajak Nomor : KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember
2002 Jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-907/PJ.44/2006

ne
ng

tanggal 25 April 2006 tanpa dasar hukum apapun, sebagaimana tercantum


pada angka 4, angka 5, angka 6, angka 7 dan angka 8 gugatannya dapat

do
gu

Tergugat tanggapi sebagai berikut:

1. Bahwa gugatan a quo adalah gugatan Perbuatan Melawan Hukum dimana salah
In
A

satu unsurmya adalah perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat telah melanggara
aturan atau pasal-pasal dalam suatu ketentuan perundang-undangan yang berlaku
ah

lik

dalam gugatan a quo. Namun Penggugat tidak dapat menerangkan pasal atau
aturan mana yang dilanggar oleh Tergugat.
m

ub

2. Bahwa Penggugat in casu PT. Kalimanis Plywood Industries berdasarkan data


ka

yang ada pada Tergugat, dapat diketahui bahwa pada tahun 1998-2000,
ep

pemegang saham mayoritasnya (share holder) adalah PT. Kiani Lestari, dimana
pemegang saham mayoritasnya (share holder) PT. Kiani Lestari adalah Mohamad
ah

Hasan.
es

3. Bahwa PT. Metra Tujuh Dua (yang dalam gugatan a quo, menurut Penggugat
M

ng

dianggap sebagai Pembeli), berdasarkan data yang ada, pada tahun terjadinya
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembelian saham tersebut, diketahui pemegang sahamnya adalah juga Mohamad

R
Hasan

si
4. Bahwa SKPKB Badan yang dikeluarkan Tergugat adalah dari hasil pemeriksaan

ne
ng
pajak atas penjualan saham Penggugat in casu PT. Kalimanis Plywood Industries
kepada pihak manapun tidak terbatas dan bukan hanya kepada pengalihan saham

do
gu
ke PT. Metra Tujuh Dua.

5. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan berdasarkan akta notaris Ny. Djumini

In
A
Setyoadi S.H diketahui bahwa:

a. Terdapat hubungan istimewa antara Penggugat in casu PT. Kalimanis


ah

lik
Plywood Industries dan PT. Metra Tujuh Dua karena pemegang saham
mayoritasnya (share holder) adalah sama yaitu Mohamad Hasan
am

ub
b. Mohamad Hasan (share holder PT. Kiani Lestari dan share holder PT.
Kalimanis Plywood Industries) telah mentransfer (melalui transferor PT.
ep
Metra Tujuh Dua) saham dari ketujuh perusahaan tersebut kepada PT. Kiani
k

Wirudha, dengan memakai nilai transfer dari Mohamad Hasan kepada PT


ah

R
Kiani Wirudha melalui transferor PT. Metra Tujuh Dua, maka nilai penjualan

si
saham ketujuh perusahaan yang dimiliki Penggugat adalah sebagai berikut :

ne
ng

No Perusahaan Nilai Transfer Saham ke PT. Metra Nilai Jual Saham ke PT. Kiani Wirudha
Tujuh Dua

Nilai Nilai Jual Saham Jumlah Nilai Jual Nilai Jual Saham

do
gu

Transfer Lembar Per


Per Saham Lembar
Jumlah Lembar Saham
In
A

Lembar Saham

Saham
1 PT. Alas Helau 24.780.000 1.000 24.780.000.000 24.780.000 5.367 133.000.000.000
ah

lik

2 PT. Essan 15.000.000 1.000 15.000.000.000 15.000.000 14.000 210.000.000.000


Timber
3 PT. Lakosta 39.999.999 1.000 39.999.999.000 39.999.999 2.350 93.988.827.350
m

ub

Indah
4 PT. Batu 9.900.000 1.000 9.900.000.000 9.900.000 1.212 12.000.000.000
ka

Penggal Chem
ep

Ind.
5 PT. Santi Murni 9.771.825 1.000 9.771.825.000 9.771.825 3.428 33.495.086.188
Plywood
ah

6 PT. Kalhold 8.128.716 1.000 8.128.716.000 8.128.716 3.067 24.933.334.969


R

Utama
es

7 PT Kiani Kertas 55.000.000 1.000 55.000.000.000 55.000.000 1.000 55.000.000.000


M

ng

Jumlah 162.580.540.000 562.427.248.507


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setelah dilakukan koreksi tersebut di atas maka melalui Persandingan Penjualan Saham
PT. Kalimanis Plywood Industries melalui PT. Metra Tujuh Dua kepada PT. Kiani Wirudha

si
adalah sebagai berikut :

ne
No. Perusahaan Jumlah Nilai Jual Saham Nilai Menurut Koreksi

ng
Lembar Menurut Direktorat
Saham Penggugat Jenderal Pajak
1 PT. Alas Helau 24.780.000 0 133.000.000.000 133.000.000.000

do
2
3
gu
PT. Essan Timber 15.000.000
PT. Lakosta Indah 39.999.999
0
46.461.610.382
210.000.000.000 210.000.000.000
93.988.827.350 47.537.216.968
4 PT. Batu Penggal 9.900.000 17.235.216.029 12.000.000.000 (5.235.216.026)

In
A
Chem Ind.
5 PT. Santi Murni 9.771.825 0 33.495.086.188 33.495.086.188
Plywood
ah

lik
6 PT. Kalhold Utama 8.128.716 0 8.128.716.000 24.933.334.969
7 PT Kiani Kertas 55.000.000 55.000.000.000 55.000.000.000 0
Jumlah 118.696.826.411 562.427.248.507 443.730.422.092
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

6. Maka berdasarkan uraian di atas, maka Tergugat menerbitkan SKPKB PPh badan
In
A

dengan uraian sebagai berikut:

• Bahwa atas koreksi sebesar Rp 443.730.422.096,- tersebut telah


ah

lik

ditambahkan ke penghasilan netto Penggugat menjadi Rp


1.049.130.632.633,- sehingga Penghasilan Kena Pajak Penggugat
m

ub

menjadi sebesar:

Penghasilan Kena Pajak Rp 861.014.938.330,-


ka

ep

PPh WP Badan Yang Terutang Rp 258.304.481.400,-


Kredit Pajak Rp 1.616.633.181,-
ah

PPh WP Badan Kurang Bayar Rp 256.687.848.219,-


es

Sanksi Bunga per September 2001


M

ng

2% x 21 bulan x 256.687.848.219,- Rp 107.808.896.252,-


on

PPh WP Badan Yang Masih Harus Bayar Rp 364.496.744.471,-


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
7. Bahwa transaksi penjualan saham dari PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
Penggugat kepada PT. Metra Tujuh Dua merupakan transaksi yang dipengaruhi

ne
ng
hubungan istimewa, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pemegang
saham mayoritas (share holder) PT. Kalimanis Plywood Industries in casu

do
gu
Penggugat, PT. Kiani Lestari (sebagai pemegang saham mayoritas pada PT.
Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat) dan PT. Metra Tujuh Dua

In
adalah sama yaitu Muhammad Hasan. Dikarenakan di antara PT. Kalimanis
A
Plywood Industries in casu Penggugat, PT. Kiani Lestari dan PT. Metra Tujuh Dua
terdapat hubungan istimewa sebagaimana diatur dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a
ah

lik
dan b Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
(selanjutnya disebut Undang-Undang PPh) sebagaimana telah diubah dengan
am

ub
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994, maka harga jual saham PT. Kalimanis
Plywood Industries in casu Penggugat kepada PT Metra Tujuh Dua menjadi tidak
ep
k

wajar.
ah

Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b Undang-Undang PPh mengatur:


R

si
“(4) Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan ayat (3a),
Pasal 8 ayat (4), Pasal 9 ayat (1) huruf f, dan Pasal 10 ayat (1) dianggap ada

ne
ng

apabila:
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak

do
langsung paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak
gu

lain, atau hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling


rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih,
In
A

demikian pula hubungan antara dua Wajib Pajak atau lebih yang
disebut terakhir; atau
ah

lik

b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib
Pajak berada di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun
m

ub

tidak langsung;”
ka

Penjelasan Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b Undang-Undang PPh, menyatakan


ep

sebagai berikut:
ah

“Hubungan istimewa di antara Wajib Pajak dapat terjadi karena ketergantungan


es

atau keterikatan satu dengan yang lain yang disebabkan karena:


M

ng

a. kepemilikan atau penyertaan modal;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. adanya penguasaan melalui manajemen atau penggunaan teknologi.

si
Selain karena hal-hal tersebut di atas, hubungan istimewa di antara Wajib Pajak

ne
ng
orang pribadi dapat pula terjadi karena adanya hubungan darah atau karena
perkawinan.

do
gu
Huruf a

In
“Hubungan istimewa dianggap ada apabila terdapat hubungan kepemilikan yang
A
berupa penyertaan modal sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau lebih
ah

secara langsung ataupun tidak langsung.

lik
Misalnya, PT A mempunyai 50% (lima puluh persen) saham PT B. Pemilikan
am

ub
saham oleh PT A merupakan penyertaan langsung.
ep
Selanjutnya apabila PT B tersebut mempunyai 50% (lima puluh persen) saham
k

PT C, maka PT A sebagai pemegang saham PT B secara tidak langsung


ah

R
mempunyai penyertaan pada PT C sebesar 25% (dua puluh lima persen). Dalam

si
hal demikian antara PT A, PT B dan PT C dianggap terdapat hubungan istimewa.

ne
ng

Apabila PT A juga memiliki 25% (dua puluh lima persen) saham PT D, maka
antara PT B, PT C dan PT D dianggap terdapat hubungan istimewa.

do
gu

Hubungan kepemilikan seperti tersebut di atas dapat juga terjadi antara orang
pribadi dan badan.”
In
A

Huruf b
ah

lik

Hubungan istimewa antara Wajib Pajak dapat juga terjadi karena penguasaan
melalui manajemen atau penggunaan teknologi, walaupun tidak terdapat
m

ub

hubungan kepemilikan.
ka

Hubungan istimewa dianggap ada apabila satu atau lebih perusahaan berada di
ep

bawah penguasaan yang sama. Demikian juga hubungan antara beberapa


perusahaan yang berada dalam penguasaan yang sama tersebut.”
ah

8. Oleh karena harga jual saham PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
es

Penggugat kepada PT Metra Tujuh Dua menjadi tidak wajar karena pengaruh
M

ng

hubungan istimewa, maka berdasarkan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang PPh


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Direktur Jenderal Pajak berwenang menentukan kembali besarnya penghasilan

R
dan harga jual saham tersebut.

si
Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang PPh mengatur:

ne
ng
“(3) Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya
penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk

do
gu menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang
mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan

In
A
kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan
istimewa.”
ah

lik
Penjelasan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang PPh
“Maksud diadakannya ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya
am

ub
penghindaran pajak, yang dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa.
Apabila terdapat hubungan istimewa, kemungkinan dapat terjadi penghasilan
dilaporkan kurang dari semestinya ataupun pembebanan biaya melebihi dari
ep
yang seharusnya. Dalam hal demikian, Direktur Jenderal Pajak berwenang
k

untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan atau biaya sesuai


ah

dengan keadaan seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat
R

si
hubungan istimewa. Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan atau
biaya tersebut dapat dipakai beberapa pendekatan, misalnya data pembanding,

ne
alokasi laba berdasar fungsi atau peran serta dari Wajib Pajak yang mempunyai
ng

hubungan istimewa dan indikasi serta data lainnya.


Demikian pula kemungkinan terdapat penyertaan modal secara terselubung,

do
gu

dengan menyatakan penyertaan modal tersebut sebagai utang, maka Direktur


Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan utang tersebut sebagai
modal perusahaan. Penentuan tersebut dapat dilakukan misalnya melalui
In
A

indikasi mengenai perbandingan antara modal dengan utang yang lazim terjadi
antara para pihak yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa atau
berdasar data atau indikasi lainnya.
ah

lik

Dengan demikian bunga yang dibayarkan sehubungan dengan utang yang


dianggap sebagai penyertaan modal itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan,
m

ub

sedangkan bagi pemegang saham yang menerima atau memperolehnya


dianggap sebagai dividen yang dikenakan pajak.”
ka

9. Mengingat harga pasar yang wajar atas penjualan saham-saham PT. Kalimanis
ep

Plywood Industries in casu Penggugat kepada PT Metra Tujuh Dua hanya dapat
ah

diketahui dari harga saham sejenis sebagaimana dimiliki oleh Mohammad Hasan
R

yang dijual ke PT. Kiani Wiruda, maka berdasarkan harga jual saham Mohammad
es
M

Hasan tersebut, harga jual saham PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
ng

Penggugat kepada PT Metra Tujuh Dua dinilai kembali dan sesuai dengan
on

penghitungan pada tabel di atas, total penjualan saham dari PT. Metra Tujuh Dua
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ke PT Kiani Wiruda sebesar Rp 562.427.248.507,- dan harga jual saham PT.

si
Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat kepada PT Metra Tujuh Dua yang
diakui oleh Penggugat sebesar Rp 118.696.826.411,-, maka capital gain yang

ne
ng
merupakan penghasilan PT. Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat
sebesar Rp 443.730.442.096,-.

do
gu
10. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa harga jual saham dari PT.
Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat kepada PT. Metra Tujuh Dua

In
A
adalah tidak wajar karena dipengaruhi hubungan istimewa. Oleh karena itu
tindakan Tergugat yang melakukan penentuan kembali besarnya harga jual saham
ah

lik
PT. Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat telah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
am

ub
B. Bahwa keliru dan tidak berdasar hukum dalil Penggugat yang menyatakan
bahwa tindakan Tergugat yang tidak menyampaikan hasil pemeriksaan pajak
ep
k

untuk tujuan lain No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005, Tanggal 9 Nopember


ah

2005, kepada Penggugat merupakan perbuatan melawan hukum,


R

si
sebagaimana tercantum pada angka 10 dan angka 11 gugatannya yang
menyatakan sebagai berikut:

ne
ng

“10. Bahwa Tergugat mempunyai kewajiban untuk menyampaikan surat


pemberitahuan hasil pemeriksaan sesuai dengan Hasil LAPORAN

do
PEMERIKSAAN PAJAK No. LAPORAN : LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9
gu

NOPEMBER 2005 kepada Penggugat dan ternyata Tergugat tidak juga


menyampaikan hasil Laporan Pemeriksaan Pajak tersebut walaupun sudah
In
berulang kali Penggugat memminta baik secara tertulis maupun lisan kepada
A

Tergugat, maka tindakan Tergugat tersebut telah melakukan perbuatan melawan


hukum (vide pasal 23 (1) huruf d angka 1 Peraturan Pemerintah No. 80 tahun
ah

lik

2007)”

“11. Bahwa karena Tergugat telah terbukti sah menurut hukum telah melakukan
m

ub

perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, maka kami memohon kepada


Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan/atau Majelis Hakim
Yang Memeriksa perkara ini berkenan menyatakan Surat Ketetapan Pajak
ka

ep

Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan Tahun 1999 Nomor :


00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001 sebesar Rp
ah

364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.61/


R

WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 Jo. Keputusan Direktur


es

Jenderal Pajak Nomor : KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 yang


M

ditujukan kepada Penggugat tidak mempunyai kekuatan hukum apapun.”


ng

Terhadap dalil-dalil Penggugat pada angka 10 dan angka 11 gugatannya dapat


on

Tergugat tanggapi sebagai berikut:


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemeriksa Pajak dengan

R
berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Direktur Jenderal Pajak

si
Nomor : Print-211/PJ.701/2005, tanggal 22 September 2005 merupakan

ne
ng
pemeriksaan untuk tujuan keberatan bukan pemeriksaan untuk menerbitkan
Surat Ketetapan Pajak atas suatu utang pajak yang belum atau kurang bayar.

do
gu Selain itu terkait dengan Laporan Pemeriksaan Pajak, tidak ada kewajiban
bagi Tergugat untuk menyampaikan Laporan Pemeriksaan Pajak kepada
Wajib Pajak.

In
A
2. Perlu Tergugat sampaikan bahwa pemeriksaan untuk tujuan keberatan
ah

berbeda dengan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak. Dalam

lik
pemeriksaan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak
wajib memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak dan kepada
am

ub
Wajib Pajak diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan pada saat
pembahasan hasil pemeriksaan dengan Pemeriksa Pajak. Sedangkan dalam
ep
k

pemeriksaan untuk tujuan keberatan tidak ada kewajiban bagi Direktorat


ah

Jenderal Pajak untuk menyampaikan hasil pemeriksaan pajak kepada Wajib


R

si
Pajak.

3. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat telah melakukan

ne
ng

perbuatan melawan hukum karena tidak menyampaikan surat pemberitahuan


hasil pemeriksaan sesuai dengan Hasil LAPORAN PEMERIKSAAN PAJAK

do
gu

No. LAPORAN : LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9 NOPEMBER 2005


kepada Penggugat merupakan dalil yang tidak jelas, kabur dan tidak berdasar.
In
A

Penggugat tidak menjelaskan secara detail ketentuan mana yang telah


dilanggar oleh Tergugat.
ah

lik

4. Seandainya ketentuan yang dilanggar oleh Tergugat yang dimaksud oleh


Penggugat adalah ketentuan dalam Pasal 23 ayat (1) huruf d angka 1
m

ub

Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan


Hak dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
ka

1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana


ep

Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 28


ah

Tahun 2007 (selanjutnya disebut PP 80 Tahun 2007), maka dalam ketentuan


R

tersebut tidak terdapat ketentuan yang mewajibkan bagi Tergugat untuk


es
M

menyampaikan pemberitahuan hasil pemeriksaan untuk tujuan lain.


ng

on

Pasal 23 ayat (1) huruf d angka 1 PP 80 Tahun 2007 mengatur:


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“(1) Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atas atas permohonan Wajib Pajak

R
dapat:

si
a. membatalkan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan Pajak dari hasil

ne
ng
pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:
1. Penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; atau

do
gu 2. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Wajib Pajak.”

Dengan demikian tidak ada ketentuan peraturan perundang-undangan yang

In
dilanggar oleh Tergugat terkait dengan tidak disampaikannya hasil pemeriksaan
A
pajak untuk tujuan lain No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005, Tanggal 9 Nopember
2005 kepada Penggugat.
ah

lik
C. Bahwa keliru dan tidak berdasar hukum dalil Penggugat yang menyatakan
am

ub
bahwa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan
Pasal 23 Tahun 1998 Nomor : 0159/203/98/021/00, tanggal 31 Oktober 2000,
sebesar Rp 151.412.917.241,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :
ep
k

KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 Jo. Keputusan Direktur


ah

Jenderal Pajak Nomor : KEP.616/PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo.


R

si
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3
September 2004 yang ditujukan kepada Penggugat adalah perbuatan

ne
ng

melawan hukum karena bertentangan dengan PPh Pasal 23 Undang-Undang


PPh, sebagaimana tercantum pada angka 12, angka 13, angka 14, angka 15,

do
gu

angka 16 dan angka 17 gugatannya dapat Tergugat tanggapi sebagai berikut: In


A

1. Bahwa sebagaimana dalil Penggugat dalam gugatannya antara


Penggugat in casu PT. Kalimanis Plywood Industries dengan PT.
ah

lik

Baruna, PT. Batu Penggal Chem Indonesia, PT. Lakosta, PT. Fendi
Indah, PT. Santi Murni Plywood, PT. Kalhold Utama dan PT. Kiani Kertas
m

ub

terdapat hubungan afiliasi atau hubungan istimewa. Terkait hal tersebut


Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang PPh mengatur :
ka

ep

“Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya


penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk
ah

menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang


R

mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan


kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan
es

istimewa.”
M

ng

Penjelasan Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang PPh, menjelaskan sebagai berikut:


on

“Maksud diadakannya ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya


penghindaran pajak, yang dapat terjadi karena adanya hubungan istimewa.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila terdapat hubungan istimewa, kemungkinan dapat terjadi penghasilan

R
dilaporkan kurang dari semestinya ataupun pembebanan biaya melebihi dari

si
yang seharusnya. Dalam hal demikian, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk
menentukan kembali besarnya penghasilan dan atau biaya sesuai dengan

ne
ng
keadaan seandainya di antara para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat
hubungan istimewa. Dalam menentukan kembali jumlah penghasilan dan atau
biaya tersebut dapat dipakai beberapa pendekatan, misalnya data pembanding,

do
gu
alokasi laba berdasar fungsi atau peran serta dari Wajib Pajak yang mempunyai
hubungan istimewa dan indikasi serta data lainnya.

In
A
Demikian pula kemungkinan terdapat penyertaan modal secara terselubung,
dengan menyatakan penyertaan modal tersebut sebagai utang, maka Direktur
Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan utang tersebut sebagai
ah

lik
modal perusahaan. Penentuan tersebut dapat dilakukan misalnya melalui
indikasi mengenai perbandingan antara modal dengan utang yang lazim terjadi
am

antara para pihak yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa atau berdasar

ub
data atau indikasi lainnya.

Dengan demikian bunga yang dibayarkan sehubungan dengan utang yang


ep
k

dianggap sebagai penyertaan modal itu tidak diperbolehkan untuk dikurangkan,


sedangkan bagi pemegang saham yang menerima atau memperolehnya
ah

dianggap sebagai dividen yang dikenakan pajak.”


R

si
2. Selain itu terkait hutang dagang, dalam Accounting Principle Board No.

ne
ng

21, Interest on Receivables and Payables, New York, 1971, AICPA,


menjelaskan bahwa secara teoritis, piutang seharusnya di nilai pada

do
jumlah yang menunjukkan present value dari penerimaan cash yang
gu

akan datang. Karena piutang dagang sewajarnya dibayar dalam waktu


paling lama 90 hari (kurang dari satu tahun buku), maka terkait hal
In
A

tersebut para akuntan bersepakat untuk mengabaikan segala


kemungkinan (maupun kenyataan) akan adanya unsur bunga dalam
ah

lik

piutang jangka pendek ini. Dalam hal dilunasi dalam jangka waktu 30
hari maka akan mendapat diskon 2%, namun jika dilunasi dalam 60 hari
m

ub

tidak mendapat diskon. Apabila dilunasi lebih dari waktu tersebut maka
mungkin ditetapkan keadaan lain yang wajar.
ka

ep

3. Terkait dengan dalil Penggugat yang menyatakan bahwa hutang


ah

perusahaan kepada 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi tidak dikenakan


R

bunga (bunga 0%) atau tanpa bunga hutang, adalah dalil yang mengada-
es

ada dan mempunyai itikad tidak baik, karena berdasarkan data yang
M

ng

dimiliki oleh Tergugat dalam perjanjian hutang piutang antara Penggugat


on

in casu PT. Kalimanis Plywood Industries dengan 7 (tujuh) perusahaan


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang terafiliasi ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1998 terdapat

si
klausul apabila Penggugat in casu PT. Kalimanis Plywood Industries
sampai dengan periode 31 Maret 2002 tidak membayar hutangnya maka

ne
ng
akan dikenakan bunga sebesar 20% per tahun dari saldo yang belum
dibayarkan.

do
gu 4. Terkait dengan perjanjian hutang piutang antara Penggugat dengan 7
(tujuh) perusahaan yang terafiliasi yang ditandatangani pada tanggal 28

In
A
Desember 1998 khususnya klausul apabila Penggugat in casu PT.
Kalimanis Plywood Industries sampai dengan periode 31 Maret 2002
ah

lik
tidak membayar hutangnya maka akan dikenakan bunga sebesar 20%
per tahun dari saldo yang belum dibayarkan adalah tidak wajar dalam
perjanjian hutang piutang dalam kondisi normal. Dengan berdasarkan
am

ub
ketentuan dan landasan teori tersebut di atas, Tergugat menentukan
kembali kembali besarnya penghasilan dan menentukan utang sebagai
ep
k

modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib


ah

Pajak yang mempunyai hubungan istimewa.


R

si
5. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perjanjian hutang
piutang antara Penggugat in casu PT. Kalimanis Plywood Industries

ne
ng

dengan 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi ditandatangani pada tanggal


28 Desember 1998 adalah tidak wajar karena dipengaruhi hubungan

do
gu

istimewa. Oleh karena itu tindakan Tergugat yang melakukan penentuan


kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan
In
A

utang sebagai modal telah sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan perpajakan.
ah

lik

D. Bahwa keliru dan tidak berdasar hukum dalil Penggugat yang menyatakan
m

ub

bahwa tindakan Tergugat yang telah melakukan penyitaan tanah berikut


bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785
ka

ep

M2 serta mesin-mesin produksi dan pendukungnya milik PT. Kalimanis


Plywood Industries, sesuai dengan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan
ah

Nomor : SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 23 April 2004 Jo Berita


R

es

Acara Pelaksanaan Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7


M

Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor :


ng

on

BA-000049WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 yang sama sekali tidak


mempunyai landasan hukum apapun dan Tergugat telah melakukan
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan melawan hukum, sebagaimana tercantum pada angka 18 dan

R
angka 19 gugatannya yang menyatakan sebagai berikut:

si
“18. Bahwa Tergugat telah menyita tanah berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan

ne
ng
Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi dan
pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood Industries, sesuai dengan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004

do
gu
tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Nomor : BA-000049/WPJ.19/
KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita
Nomor : BA-000049WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 yang sama sekali

In
A
tidak mempunyai landasan hukum apapun dan Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum.
ah

lik
19. Bahwa Sehubungan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
terhadap Penggugat, maka Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor :
am

ub
SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara
Pelaksanaan Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo
Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049WPJ.19/
ep
k

KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 adalah tidak sah dan tidak berharga, maka
ah

kami mohon kepada kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
R

si
dan/atau Majelis Hakim Yang Memeriksa perkara ini berkenan untuk

ne
memerintahkan Tergugat untuk mengangkat sita jaminan atas tanah berikut
ng

bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2
serta mesin-mesin produksi dan pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood

do
gu

Industries, sesuai dengan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor :


SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara
In
A

Pelaksanaan Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo


Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049WPJ.19/
ah

lik

KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004.

Terhadap dalil-dalil Penggugat pada angka 18 dan angka 19 gugatannya dapat


m

ub

Tergugat tanggapi sebagai berikut:


1. Bahwa tidak benar tindakan penagihan aktif berupa penyitaan terhadap aset
ka

ep

Penggugat yang Tergugat lakukan adalah tanpa dasar hukum dan merupakan
suatu perbuatan melawan hukum.
ah

2. Bahwa tindakan penyitaan tanah berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan
R

es

Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi dan
M

ng

pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood Industries, sesuai dengan Surat


on

Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004


tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Nomor : BA-000049/WPJ.19/
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita

R
Nomor : BA-000049WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 merupakan

si
rangkaian tindakan penagihan pajak sebagaimana diatur dalam UU PPSP, karena

ne
ng
PT. Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat mempunyai tunggakan pajak
kepada negara sebesar Rp. 552.347.950.351,-, (lima ratus lima puluh dua milyar

do
gu
tiga ratus empat puluh tujuh juta sembilan ratus lima puluh ribu tiga ratus lima
puluh satu rupiah), yang tidak dilunasi oleh PT. Kalimanis Plywood Industries in
casu Penggugat sehingga dilakukan tindakan penyitaan.

In
A
3. Bahwa tindakan penyitaan terhadap aset PT. Kalimanis Plywood Industries in
casu Penggugat, merupakan rangkaian tindakan penagihan dalam rangka
ah

lik
menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yaitu sebagai
berikut:
am

ub
• Pasal 1 angka 9 UU PPSP

“Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak


ep
k

melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
ah

memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,


R
memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan

si
penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.”

ne
ng

• Pasal 1 angka 3 UU PPSP

“Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung

do
gu

jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan
memenuhi kewajiban Wajib Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.”
In
A

• Pasal 1 angka 14 UU PPSP


ah

“Penyitaan adalah tindakan Jurusita Pajak untuk menguasai barang Penanggung Pajak,
lik

guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut peraturan perundang-
undangan.”
m

ub

• Pasal 12 UU PPSP
ka

1). Apabila utang pajak tidak dilunasi Penanggung Pajak dalam jangka
ep

waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Pejabat menerbitkan


ah

Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.


R

es

2). Penyitaan dilaksanakan oleh Jurusita Pajak dengan disaksikan oleh


M

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang yang telah dewasa, penduduk


ng

on

Indonesia, dikenal oleh Jurusita Pajak, dan dapat dipercaya.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3). Setiap melaksanakan penyitaan, Jurusita Pajak membuat Berita

si
Acara Pelaksanaan Sita yang ditandatangani oleh Jurusita Pajak,
Penanggung Pajak dan saksi-saksi.

ne
ng
4). Dalam hal Penanggung Pajak adalah Badan maka Berita Acara
Pelaksanaan Sita ditandatangani oleh pengurus, kepala perwakilan,

do
gu kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal atau pegawai tetap
perusahaan.

In
A
5). Walaupun Penanggung Pajak tidak hadir, penyitaan tetap dapat
dilaksanakan dengan syarat salah seorang saksi sebagaimana
ah

lik
dimaksud dalam ayat (2), berasal dari Pemerintah Daerah setempat.

6). Dalam hal penyitaan dilaksanakan tidak dihadiri oleh Penanggung


am

ub
Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), Berita Acara
Pelaksanaan Sita ditandatangani Jurusita Pajak dan saksi-saksi.
ep
k

7). Berita Acara Pelaksanaan Sita tetap mempunyai kekuatan mengikat,


ah

meskipun Penanggung Pajak menolak menandatangani Berita Acara


R

si
Pelaksanaan Sita sebagaimana dimaksud dalam ayat (3).

• Pasal 14 UU PPSP

ne
ng

“Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak yang


berada di tempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau di

do
gu

tempat lain termasuk yang penguasaannya berada di tangan pihak lain


atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu yang dapat
berupa:
In
A

a. barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan


deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau
ah

lik

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, obligasi saham,


atau surat berharga lainnya, piutang, dan penyertaan modal
m

ub

pada perusahaan lain; dan atau


ka

b. barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal


ep

dengan isi kotor tertentu.”


ah

Berdasarkan hal-hal di atas, sangatlah jelas bahwa tindakan Tergugat melakukan


es

penyitaan aset PT. Kalimanis Plywood Industries in casu Penggugat adalah merupakan
M

ng

rangkaian tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan berdasarkan peraturan


on

perundangan-undangan yang berlaku, yaitu Pasal 1, Pasal 12 dan Pasal 14 Undang-


Undang PPSP. Oleh karena itu, sangat tidak benar dan tidak berdasar hukum dalil
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat yang menyatakan bahwa tindakan penyitaan aset PT. Kalimanis Plywood

R
Industries in casu Penggugat adalah tanpa dasar hukum dan merupakan suatu

si
perbuatan melawan hukum.

ne
ng
E. BAHWA GUGATAN PARA PENGGUGAT MENGENAI PUTUSAN SERTA

do
gu MERTA (UITVOERBAAR BIJ VOORRAAD) TIDAK MEMENUHI HAL-HAL
YANG DIPERSYARATKAN DALAM SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG

In
A
Bahwa tidak beralasan dan tidak berdasar dalil Para Penggugat pada angka 15
halaman 5 gugatan yang menyatakan sebagai berikut:
ah

lik
“Bahwa gugatan ini diajukan ini berdasarkan bukti-bukti otentik oleh karenanya
berdasarkan Pasal 180 ayat (1) HIR Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih
am

ub
dahulu (Uitvoerbar bij Voorraad) walaupun ada bantahan, banding maupun kasasi.”

Bahwa permohonan Penggugat tersebut di atas sama sekali tidak memenuhi Surat
ep
k

Edaran Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2000 sebagai berikut:


ah

1) Gugatan Penggugat bukanlah gugatan yang didasarkan pada bukti surat


R

si
autentik/tulis tangan yang tidak dibantah kebenarannya tentang isi dan tanda
tangannya, yang menurut Undang-Undang tidak mempunyai kekuatan bukti;

ne
ng

2) Gugatan Penggugat bukan mengenai hutang-piutang yang jumlahnya sudah


pasti dan tidak dibantah;

do
gu

3) Gugatan Penggugat bukan tentang sewa-menyewa tanah, rumah,gudang dll,


dimana hubungan sewa-menyewa telah habis atau Penyewa melalaikan
In
A

kewajibannya sebagai penyewa yang beritikad baik;


4) Pokok gugatan Penggugat bukan mengenai tuntutan harta gono-gini dan
ah

lik

putusannya telah inkracht;


5) Tidak terdapat gugatan provisionil dengan pertimbangan hukum yang tegas
dan jelas serta memenuhi pasal 332 Rv;
m

ub

6) Gugatan Penggugat tidak didasarkan pada Putusan yang telah memperoleh


ka

kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) dan mempunyai hubungan


ep

dengan pokok gugatan yang diajukan.


ah

7) Pokok sengketa bukan mengenai bezitsrecht.


R

Bahwa selain itu berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor:03/1971


es
M

tanggal 17 Mei 1971 dijelaskan bahwa:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“agar sedapat mungkin Pengadilan Negeri tingkat pertama jangan menjatuhkan

si
putusan yang dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun diajukan perlawanan atau
banding.”

ne
ng
Bahwa demikian juga berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No.3 Tahun
1978 jo. Surat Edaran Mahkamah Agung No.3 Tahun 2000 yang menginstruksikan

do
gu
agar hakim berhati-hati dalam menjatuhkan putusan serta merta karena akan
mendapat kesulitan dikemudian hari untuk mengembalikan segala sesuatunya

In
A
dalam keadaan semula bila ternyata kemudian putusan Pengadilan Negeri tersebut
dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung dan setiap kali akan
ah

lik
melaksanakan putusan serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) harus disertai
dengan penetapan dan harus disertai dengan adanya pemberian jaminan yang
nilainya sama dengan nilai/objek eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian
am

ub
pada pihak lain apabila ternyata dikemudian hari dijatuhkan putusan yang
membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama. Dengan demikian jelas bahwa
ep
k

tanpa adanya uang jaminan yang sama nilainya dengan objek sengketa maka
ah

pelaksanaan putusan serta merta tidak boleh dijalankan.


R

si
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka permohonan Penggugat agar dalam
perkara ini diputus dengan serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) haruslah ditolak.

ne
ng

Bahwa berdasarkan uraian di atas, terbukti gugatan Penggugat sama sekali tidak
beralasan dan tidak berdasar hukum. Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya

do
gu

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo berkenan memutus dengan amar putusan sebagai berikut :
In
A

Dalam Eksepsi :

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


ah

lik

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan secara absolut tidak berwenang


untuk mengadili perkara a quo;
m

ub

3. Menyatakan gugatan Penggugat Nebis In Idem ;


ka

4. Menyatakan gugatan Penggugat Error In Persona


ep

5. Menyatakan gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (obscuur libel) ;


6. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).
ah

es

Dalam Pokok Perkara :


M

ng

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Tergugat dalam

R
perkara ini;

si
3. Menyatakan Tergugat tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

ne
ng
4. Menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Pasal 23
Tahun 1998 Nomor : 0159/203/98/021/00, tanggal 31 Oktober 2000, sebesar Rp

do
gu
151.412.917.241,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP.40/WPJ.05/
BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 Jo. Keputuwsan Direktur Jenderal Pajak

In
A
Nomor : KEP.616/PJ.44/2003, tanggal 12 Juni 2003 Jo Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor : KEP.1316/PJ.44/2004, Tanggal 3 September 2004 yang
ah

lik
diterbitkan oleh Tergugat adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat untuk diberlakukan pada Penggugat.
am

ub
5. Menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
Badan Tahun 1999 Nomor : 00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001
ep
sebesar Rp 364.496.744.471,- Jo Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor :
k

KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 Jo. Keputusan Direktur


ah

Jenderal Pajak Nomor : KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 yang diterbitkan


R

si
oleh Tergugat adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat untuk

ne
ng

diberlakukan pada Penggugat.

6. Menyatakan bahwa Tergugat tidak wajib menyampaikan salinan LAPORAN

do
PEMERIKSAAN PAJAK NO. LAPORAN : LAP-248/PJ.701/2005, TANGGAL 9
gu

NOPEMBER 2005 kepada Penggugat.


In
7. Menyatakan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/
A

KP.0206/2004, tanggal 23 April 2004 Jo. Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor :
ah

BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo. Lampiran Berita Acara


lik

Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004


adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat untuk diberlakukan
m

ub

pada Penggugat.
ka

8. Menyatakan tindakan penyitaan tanah berikut bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan
ep

Surat Ukur No. 4311/94, luas 188.785 M2 serta mesin-mesin produksi dan
ah

pendukungnya milik PT. Kalimanis Plywood Industries, dengan berdasarkan Surat


R

Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004


es
M

tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/


ng

WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara Pelaksanaan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sita Nomor : BA-000049WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 yang telah

R
dilakukan oleh Tergugat adalah sah dan berharga;

si
9. Menyatakan tuntutan Uitvoerbaar Bij Voorraad yang diajukan oleh Penggugat tidak

ne
ng
dapat diterima.

10. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam

do
gu
perkara ini.

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya

In
A
(ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa atas jawaban TERGUGAT tersebut diatas, PENGGUGAT


ah

lik
mengajukan Repliknya tertanggal 3 Juli 2012, dan atas Replik PENGGUGAT tersebut,
TERGUGAT mengajukan Dupliknya tertanggal 24 Juli 2012, yang selengkapnya
am

ub
sebagaimana dalam Berita Acara Pemeriksaan Perkara ini dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan putusan ini ;
ep
k
ah

R
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, PENGGUGAT

si
mengajukan bukti-bukti surat berupa foto copy yang telah dicocokkan dengan aslinya

ne
ng

ternyata sesuai kecuali bukti P-22, bukti P-24, bukti P-25, bukti P-26, bukti P-27 dan bukti
P-28 dan telah diberi materai secukupnya sebagai berikut :

do
gu

1. Bukti P-1 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 6 Oktober 1998 Nomor 80
In
A

Tambahan Nomor 5634 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran Dasar


PT. Alas Helau tanggal 16 Pebruari 1998 (sesuai dengan aslinya)
ah

lik

2. Bukti P-2 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 23 April 1999 Nomor 33
Tambahan Nomor 2385 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran Dasar
m

ub

PT. Essam Timber tanggal 20 Pebruari 1998. (sesuai dengan aslinya)


3. Bukti P-3 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 9 Pebruari 1999 Nomor 12
ka

ep

Tambahan Nomor 1049 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran Dasar


PT. Kalhold Utama tanggal 6 Maret 1998. (sesuai dengan aslinya)
ah

4. Bukti P-4 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 13 Oktober 1998 Nomor
R

es

82 Tambahan Nomor 5763 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran


M

Dasar PT. Santi Murni Plywood tanggal 27 Pebruari 1998. (sesuai dengan aslinya)
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bukti P-5 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 23 Oktober 1998 Nomor

R
85 Tambahan Nomor 5970 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran

si
Dasar PT. Lakosta Indah tanggal 20 Pebruari 1998. (sesuai dengan aslinya)

ne
ng
6. Bukti P-6 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 5 Januari 1999 Nomor 2
Tambahan Nomor 181 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran Dasar PT

do
7.
gu
Batu Penggal Chemical Industry tanggal 23 Pebruari 1998. (sesuai dengan aslinya)
Bukti P-7 : Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 20 Pebruari 2004 Nomor
15 Tambahan Nomor 1834 mengenai pengumuman Akta Perubahan Anggaran

In
A
Dasar PT PT Kiani Kertas tanggal 10 Juli 2000. (sesuai dengan aslinya)
8. Bukti P-8 : Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 3 September 1999 antara PT
ah

lik
Kalimanis Plywood Industries dengan PT Metra Tujuhdua (sesuai dengan aslinya)
9. Bukti P-9 : Perjanjian untuk Jual Beli Saham dalam PT Alas Helau tanggal 7 Juli
am

ub
1999 antara PT Kalimanis Plywood Industries dengan PT Metra Tujuhdua. (sesuai
dengan aslinya)
ep
10. Bukti P-10 : Perjanjian Untuk Jual Beli Saham Dalam PT Essam Timber tanggal
k

26 Juli 1999. (sesuai dengan aslinya)


ah

R
11. Bukti P-11 : Perjanjian Untuk Jual Beli Saham Dalam PT Kalhold Utama tanggal

si
30 Juni 1999 antara PT Kalimanis Plywood Industries dengan PT Metra Tujuhdua.

ne
ng

(sesuai dengan aslinya)


12. Bukti P-12 : Perjanjian untuk Jual Beli Saham Dalam PT Santi Murni Plywood

do
tanggal 18 Juni 1999. (sesuai dengan aslinya)
gu

13. Bukti P-13 : Perjanjian untuk Jual Beli Saham dalam PT Lakosta Indah tanggal 14
Juni 1999. (sesuai dengan aslinya)
In
A

14. Bukti P-14 : Perjanjian untuk Jual Beli Saham dalam PT Batu Penggal Chemical
Industry tanggal 21 Juni 1999. (sesuai dengan aslinya)
ah

lik

15. Bukti P-15 : Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi (PT BRL-PT KPI) tanggal 28
Desember 1998. (sesuai dengan aslinya)
m

ub

16. Bukti P-16 : Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi (PT BCPI-PT KPI) tanggal 28
Desember 1998. (sesuai dengan aslinya)
ka

ep

17. Bukti P-17 : Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi (PT LI-PT KPI) tanggal 28
Desember 1998. (sesuai dengan aslinya)
ah

18. Bukti P-18 : Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi (PT FI-PT KPI) tanggal 28
R

es

Desember 1998. (sesuai dengan aslinya)


M

ng

19. Bukti P-19 : Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi (SMP-KPI) tanggal 28 Desember
on

1998. (sesuai dengan aslinya)


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Bukti P-20 : Perjanjian Hutang-Piutang Afiliasi (PT KHU-PT KPI) tertanggal 28

R
Desember 1998. (sesuai dengan aslinya)

si
21. Bukti P-21 : Perjanjian Hutang-Piutang Afiliasi (PT KL-PT KPI) tertanggal 28

ne
ng
Desember 1998. (sesuai dengan aslinya)
22. Bukti P-22 : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan PT

do
23. Bukti P-23 :
gu
Kalimanis Plywood Industries Tahun Pajak 1999. (fotocopy)
Salinan Resmi Putusan Pengadilan Pajak No. Put. 03736/PP/
M.VIII/99/2004 tanggal 15 Oktober 2004. (salinan sesuai aslinya)

In
A
24. Bukti P-24 : Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Direktur Jendral Pajak Nomor:
PRIN-211/PJ.701/2005 tanggal 22 September 2005 (fotocopy)
ah

lik
25. Bukti P-25 : Laporan Pemeriksaan Pajak No. Laporan: LAP-248/PJ.701/2005
tanggal 9 November 2005 terhadap nama wajib pajak PT Kalimanis Plywood
am

ub
Industries. (fotocopy)
26. Bukti P-26 : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan PT
ep
Kalimanis Plywood Industries Tahun Pajak 1998 (fotocopy)
k

27. Bukti P-27 : Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor: SIT-000009/WPJ.


ah

R
19/KP.0206/2004 Kepala Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua tanggal 23

si
April 2004. (fotocopy)

ne
ng

28. Bukti P-28 : Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor: BA-000049/WPJ.19/


KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita

do
Nomor: BA-000049/WPJ.19/ KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004. (fotocopy).
gu

Menimbang, bahwa PENGGUGAT tidak mengajukan saksi-saksi walaupun telah


In
A

diberi kesempatan oleh Majelis Hakim ;


ah

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil jawabannya, TERGUGAT


lik

mengajukan bukti-bukti surat berupa foto copy yang telah dicocokkan dengan aslinya
ternyata sesuai kecuali bukti T-2, bukti T-3, bukti T-4, bukti T-6, bukti T-7, bukti T-8, bukti
m

ub

T-9, bukti T-10, bukti T-11, bukti T-12, bukti T-13, bukti T-14, bukti T-15, bukti T-16, bukti
ka

T-17, bukti T-20, bukti T-21, bukti T-22, bukti T-23, bukti T-24, bukti T-25, buktiT-26, bukti
ep

T-27, bukti T-29, dan bukti T-30 dan telah diberi materai secukupnya sebagai berikut :
ah

es

1. Bukti T-1 : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata): Pasal 1917;


M

ng

(sesuai dengan aslinya)


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bukti T-2 : Undang-Undang No 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: Pasal

R
77 ayat (1); (fotocopy)

si
3. Bukti T-3 : Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-22/PJ./1995 tentang

ne
ng
Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak Kepada Para Pejabat Di Lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak (fotocopy)

do
4. gu
Bukti T-4 : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545/KMK.04/2000, Tanggal 22
Desember 2000 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak ; Pasal 5 ayat (1) huruf e
(fotocopy)

In
A
5. Bukti T-5 : Buku yang berjudul Hukum Acara Perdata, Penerbit Sinar Grafika
pada halaman 107 sampai dengan 108, yang disusun oleh M. Yahya Harahap ;
ah

lik
(sesuai dengan aslinya)
6. Bukti T-6 : Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 2000 ;
am

ub
(fotocopy)
7. Bukti T-7 : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
ep
Badan Tahun Pajak 1999 Nomor 00084/206/99/021/01, tanggal 27 September 2001
k

sebesar Rp 364.496.744.471,- (fotocopy)


ah

R
8. Bukti T-8 : Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP.61/WPJ.14/

si
BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 (fotocopy)

ne
ng

9. Bukti T-9 : Putusan Pengadilan Pajak nomor Put. 00759/PP/HT.I/1 5/2003


tanggal 25 Maret 2003. (fotocopy)

do
10. Bukti T-10 : Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP907/PJ.44/2006
gu

tanggal 25 April 2006 tentang Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak Yang
Tidak Benar (fotocopy)
In
A

11. Bukti T-11 : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Pasal 23
Tahun 1998 Nomor : 00159/203/98/021/00, tanggal 31 Oktober 2000, sebesar Rp
ah

lik

151.412.917.241,- (fotocopy)
12. Bukti T-12 : Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP.40/WPJ.05/
m

ub

BD.03/2002, Tanggal 10 Januari 2002 (fotocopy)


13. Bukti T-13 : Putusan Pengadilan Pajak dengan putusan nomor Put.01 26/PP/A/
ka

ep

M.VIll/12/2002 tanggal 2 Mei 2002 (fotocopy)


14. Bukti T-14 : Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP.616/PJ.44/2003,
ah

tanggal 12 Juni 2003 (fotocopy)


R

es

15. Bukti T-15 : Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor S IT-000009/WPJ. 1


M

ng

9/KP.0206/2004 tanggal 23 April 2004 Jo Berita Acara Pelaksanaan Nomor


on

BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004, tanggal 7 Juni 2004 Jo Lampiran Berita Acara


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pelaksanaan Sita Nomor : BA- 000049WPJ. 1 9/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004;

R
(fotocopy)

si
16. Bukti T-16 : SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan atas

ne
ng
nama PT. Kalimanis Plywood Industries untuk Tahun Pajak 1998; (fotocopy)
17. Bukti T-17 : SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan atas

do
18. Bukti T-18 :
gu
nama PT. Kalimanis Plywood Industries untuk Tahun Pajak 1999; (fotocopy)
SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan atas
nama PT. Kiani Lestari untuk Tahun Pajak 1998; (sesuai dengan aslinya)

In
A
19. Bukti T-19 : SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan atas
nama PT. Kiani Lestari untuk Tahun Pajak 1999; (sesuai dengan aslinya)
ah

lik
20. Bukti T-20 : SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan atas
nama PT. Metra Tujuhdua untuk Tahun Pajak 1998; (fotocopy)
am

ub
21. Bukti T-21 : SPT Tahunan Pajak 1 Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Badan atas
nama PT. Metra Tujuhdua untuk Tahun Pajak 1999; (fotocopy)
ep
22. Bukti T-22 : Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 tentang Perubahan Undang-
k

Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan (Undang-Undang PPh)


ah

R
Pasal 18 ayat (3) Penjelasan Pasal 18 ayat (3) Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b

si
(fotocopy)

ne
ng

23. Bukti T-23 : Laporan (LPP) Nomor Pemeriksaan Pajak (LPP) Wajib Pajak Badan
LAP-131/WPJ.05/BD.0601.3/2001, Tanggal 24 September 2001 (fotocopy)

do
24. Bukti T-24 : Uraian Keberatan SKPKB PPh Badan Tahun 1999 Atas Nama : PT.
gu

Kalimanis Plywood Industries, Nomor Ris61/WPJ.14/BD.0303/2002, Tanggal 29


Nopember 2002 (fotocopy)
In
A

25. Bukti T-25 : Keputusan Pemegang Saham PT. Kalimanis Plywood Industries
(“Perseroan”) Yang Diambil Di Luar Rapat, Tanggal 18 Juni 1999 (fotocopy)
ah

lik

26. Bukti T-26 : Berita Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa “PT.
Kiani Kertas”, hari Kamis, tanggal 2 September 1999 (fotocopy)
m

ub

27. Bukti T-27 : Surat Nomor: 090/PJK/KPI/01/2001 tanggal 23 Januari 2001 perihal
Keberatan Atas SKPKB PPh Pasal 23 No.001 59/203/98/021/00 (fotocopy)
ka

ep

28. Bukti T-28 : Herzien Inlandsch Reglement (H.I. R) Pasal 118 ayat (1) HIR (sesuai
dengan aslinya)
ah

29. Bukti T-29 : Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas
R

es

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat


M

ng

Paksa (UU PPSP). Pasal 1 angka 3, Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 9, Pasal 1
on

angka 14, Pasal 12 ayat (1), Pasal 14, Pasal 37 ayat (1) (fotocopy)
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Bukti T-30 : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-07/PJ.7/2005

R
tanggal 22 Juni 2005 Tentang Kebijakan Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain (fotocopy)

si
ne
ng
Menimbang, bahwa TERGUGAT tidak mengajukan saksi-saksi walaupun telah
diberi kesempatan oleh Majelis Hakim ;

do
gu
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala sesuatu
yang termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Perkara ini dianggap pula

In
A
tercakup dan turut dipertimbangkan serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
putusan ini ;
ah

lik
Menimbang, bahwa PENGGUGAT dan TERGUGAT telah mengajukan
Kesimpulannya masing-masing tertanggal 27 Nopember 2012 ;
am

ub
Menimbang, bahwa baik PENGGUGAT maupun TERGUGAT, tidak mengajukan
sesuatu lagi dan akhirnya kedua belah pihak mohon putusan ;
ep
k
ah

si
TENTANG HUKUMNYA :

ne
ng

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan PENGGUGAT adalah

do
gu

sebagaimana tersebut diatas ; In


A

A. DALAM EKSEPSI :
ah

lik

Menimbang, bahwa dalil pokok gugatan PENGGUGAT adalah sebagai berikut :


m

ub

• Bahwa PENGGUGAT selaku Pengusaha Kena Pajak dengan Nomor Pokok Wajib
ka

Pajak (NPWP) 1.0001.772-1.21.000 dan juga selaku Pemegang Saham di 7 (tujuh)


ep

Perusahaan yaitu PT. Alas Helau, PT. Essan Timber, PT. Kalhold Utama, PT. Santi
ah

Murni Plywood, PT. Lakosta Indah, PT. Batu Penggal Chem Ind. dan PT. Kiani
R

Kertas ;
es
M

• Bahwa akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 sampai
ng

on

dengan tahun 2005, banyak Perusahaan yang tidak dapat beroperasi/tutup


termasuk PENGGUGAT sehingga PENGGUGAT menjual saham di 7 (tujuh)
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perusahaan tersebut kepada PT. Metra Tujuh Dua dengan harga nominal (harga

R
perdana) dan PENGGUGAT tidak mendapatkan keuntungan atas penjualan saham

si
di 7 (tujuh) Perusahaan tersebut sehingga PENGGUGAT tidak wajib untuk

ne
ng
dikenakan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) ;

• Bahwa tanpa dasar hukum, TERGUGAT telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak

do
gu
Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01
tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh

In
A
empat milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat
ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
ah

lik
KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur
Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 terhadap PENGGUGAT yang
am

ub
bersumber dari :

• Pengalihan Saham 7 (tujuh) Perusahaan milik Penggugat ;


ep
k

• Konversi Piutang PENGGUGAT di PT. Kiani Kertas ke modal saham (debt


ah

to equity swap) ;
R

si
• Bahwa terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan

ne
ng

tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.


364.496.744.471,- (Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan

do
puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu
gu

rupiah) tersebut, telah dilakukan pemeriksaan ulang (pembetulan) oleh Direktorat


Jenderal Pajak melalui Direktorat Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak
In
A

sebagaimana dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/


PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005 atas nama PT. Kalimanis Plywood
ah

lik

Industries NPWP 01.001.772.1.092.000 yang menyatakan bahwa ternyata Wajib


Pajak tidak memperoleh laba maupun menanggung rugi akibat transaksi konversi
m

ub

piutang menjadi saham di PT. Kiani Kertas) ;


ka

• Bahwa ternyata TERGUGAT tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Laporan


ep

Hasil Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember


ah

2005 atas nama PT. Kalimanis Plywood Industries NPWP 01.001.772.1.092.000


R

kepada PENGGUGAT walaupun telah berulang-ulang kali diminta, baik secara lisan
es
M

maupun secara tertulis karenanya tindakan TERGUGAT tersebut merupakan


ng

Perbuatan Melawan Hukum (vide Pasal 23 ayat (1) huruf d angka 1 PP No. 80
on

Tahun 2007) ;
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa selain itu PENGGUGAT memunyai hutang dan hutang dagang kepada 7

si
(tujuh) Perusahaan tanpa dibebani bunga (bunga 0%) yaitu PT. Baruna, PT. Batu
Penggal Chem Indonesia, PT. Lakosta, PT. Fendi Indah, PT. Santi Murni Plywood,

ne
ng
PT. Kalhol Utama dan PT. Kiani Lestari ;

• Bahwa tanpa dasar hukum TERGUGAT telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak

do
gu
Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No.
00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,-

In
A
(Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh
belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak
ah

lik
No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur
Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan
am

ub
Direktur Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004 tanggal 3 September 2004 ;

• Bahwa tindakan TERGUGAT tersebut adalah bertentangan dengan PPh Pasal 23


ep
karenanya tindakan TERGUGAT tersebut merupakan Perbuatan Melawan Hukum ;
k
ah

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan PENGGUGAT tersebut diatas, TERGUGAT

ne
ng

mengajukan eksepsi pada pokoknya sebagai berikut :

A. Eksepsi Kompetensi Absolut.

do
gu

B. Eksepsi Res Judicata (Nebis In Idem).


In
C. Eksepsi Error In Persona.
A

D. Eksepsi Obscuur Libel.


ah

lik

Menimbang, bahwa setelah mendengar Replik PENGGUGAT dan Duplik


TERGUGAT, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi-eksepsi
m

ub

TERGUGAT tersebut sebagai berikut :


ka

A. Eksepsi Kompetensi Absolut.


ep
ah

Menimbang, bahwa inti dari eksepsi kompetensi absolut ini adalah bahwa gugatan
es
M

PENGGUGAT mengenai Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) maka
ng

objek gugatan yang demikian ini secara absolut bukan merupakan objek yang dapat
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diperiksa, diadili dan diputus di Pangadilan Negeri in casu Pengadilan Negeri Jakarta

R
Selatan tetapi di Pengadilan Pajak dengan alasan bahwa :

si
• Bahwa tindakan TERGUGAT yang menerbitkan Surat Ketetapan Pajak

ne
ng
Kurang Bayar (SKPKB) tersebut merupakan tindakan hukum dalam
menjalankan ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yaitu

do
gu Undang-undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

In
A
Perpajakan (selanjutnya disebut Undang-undang KUP) ;

• Bahwa terhadap penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


ah

lik
tersebut, Undang-undang telah menjamin hak Wajib Pajak untuk melakukan
upaya hukum yaitu :
am

ub
• Wajib Pajak in casu PENGGUGAT diberikan hak mengajukan
keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak sebagaimana diatur dalam
ep
k

Pasal 25 ayat (1) Undang-undang KUP bahwa Wajib Pajak dapat


ah

mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atau


R

si
suatu Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) ;

ne
ng

• Bila Wajib Pajak in casu PENGGUGAT tidak menerima terhadap


Keputusan keberatan tersebut maka Wajib Pajak in casu PENGGUGAT

do
dapat mengajukan banding kepada Badan Peradilan Pajak berdasarkan
gu

Pasal 27 ayat (1) Undang-undang KUP, hal ini sejalan pula dengan
ketentuan Pasal 1 angka 6 dan Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
In
A

undang No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak (selanjutnya


disebut Undang-undang Pengadilan Pajak) ;
ah

lik

• Bila Wajib Pajak in casu PENGGUGAT masih tidak menerima terhadap


Keputusan Banding Pengadilan Pajak maka Wajib Pajak in casu
m

ub

PENGGUGAT dapat mengajukan upaya hukum luar biasa yaitu


ka

mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung


ep

berdasarkan Pasal 77 ayat (3) Undang-undang Pengadilan Pajak ;


ah

es

Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Kompetensi Absolut TERGUGAT tersebut,


M

ng

PENGGUGAT telah mengajukan tanggapannya sebagaimana dalam Replik PENGGUGAT


on

tertanggal 3 Juli 2012 dan terhadap tanggapan PENGGUGAT tersebut, TERGUGAT telah
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pula mengajukan tanggapannya sebagaimana dalam Duplik TERGUGAT tertanggal 24

R
Juli 2012 ;

si
ne
ng
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil eksepsi Kompetensi Absolut

do
tersebut, TERGUGAT telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda T-A1 sampai
gu
dengan T-A10 dan 1 (satu) orang ahli yaitu Dr. TJIP ISMAIL, SH, MBA, MM, sedangkan
untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya, PENGGUGAT tidak mengajukan bukti-bukti

In
A
surat maupun saksi-saksi ;
ah

lik
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari eksepsi TERGUGAT,
am

ub
tanggapan PENGGUGAT dan TERGUGAT maupun bukti-bukti TERGUGAT, selanjutnya
Majelis Hakim menjatuhkan putusan sela pada tanggal 02 Oktober 2012 yang amarnya
ep
sebagai berikut :
k
ah

MENGADILI:
R

si
• Menolak eksepsi kompetensi absolut TERGUGAT pada bagian A tersebut ;

ne
ng

• Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang memeriksa dan


mengadili perkara Perdata No 190/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel tersebut ;

do
gu

• Memerintahkan kepada PENGGUGAT dan TERGUGAT untuk melanjutkan


pemeriksaan perkara aquo ;
In
A

• Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir ;


ah

lik

B. Eksepsi Res Judicata (Nebis In Idem).


m

ub
ka

ep

Menimbang, bahwa inti dari eksepsi Res Judicata (Nebis In Idem) ini adalah bahwa
objek sengketa berupa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan
ah

tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.


es

364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam
M

ng

juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo.
on

Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29


Nopember 2002 telah pernah diajukan banding ke Pengadilan Pajak dan telah diputus
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak dengan putusan Nomor Put : 00759/PP/

R
HT.I/15/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan terhadap putusan Pengadilan Pajak tersebut,

si
PENGGUGAT telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung

ne
ng
dengan register perkara Nomor :86/C/PK/PJK/2003 tanggal 29 Desember 2003 dengan
putusan menolak permohonan Peninjauan Kembali PENGGUGAT, demikian pula

do
gu
terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23
Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp.
151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan

In
A
ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal
Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 telah pernah diajukan
ah

lik
banding ke Pengadilan Pajak dan telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Pajak
dengan putusan Nomor Put : 0126/PP/A/M.VIII/12/2002, tanggal 2 Mei 2002 ;
am

ub
ep
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi TERGUGAT tersebut, PENGGUGAT dalam
k

Repliknya tanggal 3 Juli 2012 dikatakan bahwa gugatan PENGGUGAT terhadap


ah

TERGUGAT adalah Perbuatan Melawan Hukum (vide Pasal 1365 KUHPerdata) dimana
R

si
PENGGUGAT sama sekali tidak mempunyai kewajiban untuk membayar pajak

ne
ng

penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 dan tidak ada kewajiban membayar pajak penghasilan
badan tahun 1999, ternyata TERGUGAT telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27

do
gu

September 2001 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan
Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 tanpa dasar
In
A

sehingga dengan demikian maka ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata tidak dapat
diterapkan dalam perkara ini ;
ah

lik
m

ub

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mendengar Duplik TERGUGAT,


selanjutnya akan dipertimbangkan sebagai berikut :
ka

ep
ah

Menimbang, bahwa setelah mempelajari secara cermat dan teliti gugatan


R

PENGGUGAT, dimana PENGGUGAT mengajukan gugatan ini kepada TERGUGAT


es
M

berkaitan dengan tindakan TERGUGAT yang menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
ng

Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2001 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan

R
Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 ;

si
ne
ng
Menimbang, bahwa TERGUGAT dalam Dupliknya dikatakan bahwa perkara aquo

do
merupakan sengketa pajak yang mana sebelumnya telah diputus oleh Pengadilan Pajak
gu
dan Mahkamah Agung dan putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap
sehingga perkara aquo mlekat unsur Nebis In Idem ;

In
A
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam Pasal 1917 KUHPerdata menyebutkan bahwa suatu
putusan dikatakan Nebis In Idem harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
am

ub
1. Apa yang digugat sudah pernah diperkarakan sebelumnya ;

2. Terhadap perkara terdahulu, telah ada putusan hakim yang berkekuatan hukum
ep
k

tetap ;
ah

si
3. Subjek atau pihak yang berperkara sama ;

4. Objek gugatan sama ;

ne
ng

do
gu

Menimbang, bahwa bilamana ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata tersebut


dihubungkan dengan materi gugatan PENGGUGAT, Majelis Hakim menilai bahwa
In
A

ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata tersebut tidak dapat diterapkan dalam perkara aquo
karena selain objek gugatan dalam perkara terdahulu adalah menyangkut sengketa pajak
ah

lik

sedangkan objek gugatan dalam perkara aquo adalah Perbuatan Melawan Hukum, juga
pengadilan yang memeriksa perkara terdahulu adalah Pengadilan Pajak sedangkan dalam
perkara aquo adalah Pengadilan Negeri in casu Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
m

ub

sehingga dengan demikian perkara aquo tidak termasuk Nebis In Idem ;


ka

ep
ah

Menimbang, bahwa dengan demikian maka eksepsi TERGUGAT terhadap hal ini
R

patut untuk ditolak ;


es
M

C. Eksepsi Error In Persona.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa inti dari eksepsi Error In Persona ini adalah bahwa dalil

R
PENGGUGAT tersebut merupakan dalil yang keliru karena TERGUGAT yang dalam hal

si
ini Direktur Jenderal Pajak bukan merupakan pihak yang menerbitkan Surat Ketetapan

ne
ng
Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Laporan Pemeriksaan Pajak (LPP) dan tindakan penyitaan
dengan berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP), Surat Ketetapan

do
gu
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) telah
dilimpahkan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sedangkan Laporan
Pemeriksaan Pajak (LPP) merupakan kewenangan Pemeriksa Pajak ;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi TERGUGAT tersebut, PENGGUGAT dalam
ah

lik
Repliknya dikatakan bahwa gugatan PENGGUGAT terhadap Kementerian Keuangan
Republik Indonesia Cq. Direktorat Jenderal Pajak beralamat di Jalan Gatot Subroto No.
am

ub
40-42 Jakarta Selatan untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT sudah tepat dan
benar karena secara umum setiap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang
bertanggungjawab adalah TERGUGAT ;
ep
k

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mendengar Duplik TERGUGAT,


ah

selanjutnya akan dipertimbangkan sebagai berikut :


R

si
Menimbang, bahwa dalam praktek peradilan dewasa ini, walaupun TERGUGAT

ne
ng

telah melimpahkan kewenangannya kepada pihak lain in casu Kepala Kantor Pelayanan
Pajak dan Pemeriksa Pajak, namun tidak berarti bahwa TERGUGAT akan terlepas dari

do
gu

tanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukan oleh bawahannya ;

Menimbang, bahwa jika PENGGUGAT menjadikan Kementerian Keuangan Cq.


In
A

Direktorat Jenderal Pajak sebagai TERGUGAT dalam perkara aquo dan bukan kepada
Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Pemeriksa Pajak bukanlah berarti bahwa
ah

lik

gugatan PENGGUGAT merupakan Error In Persona ;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka eksepsi TERGUGAT terhadap hal ini
m

ub

patut untuk ditolak ;


ka

D. Eksepsi Obscuur Libel.


ep

Menimbang, bahwa inti dari eksepsi Obscuur Libel ini adalah bahwa dalil gugatan
ah

PENGGUGAT tidak jelas, kabur dan tidak berdasar karena jika yang dipermasalahkan
es

mengenai Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) maka upaya hukumnya adalah
M

ng

banding ke Pengadilan Pajak sedangkan upaya hukum yang terkait dengan penyitaan
on

asset PENGGUGAT berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) adalah


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui gugatan ke Pengadilan Pajak yang tunduk pada prosedur (hukum acara) gugatan

R
yang diatur dalam Undang-undang Pengadilan Pajak ;

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi TERGUGAT tersebut, PENGGUGAT dalam

ne
ng
Repliknya dikatakan bahwa gugatan PENGGUGAT sudah jelas karena objek gugatan
PENGGUGAT berupa 2 (dua) SKPKB, surat penyitaan, tidak menyampaikan surat hasil

do
gu
pemeriksaan merupakan satu kesatuan objek gugatan dan yang bertanggungjawab adalah
TERGUGAT ;

In
A
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mendengar Duplik TERGUGAT,
selanjutnya akan dipertimbangkan sebagai berikut :
ah

lik
am

ub
Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa yang
dipermasalahkan PENGGUGAT dalam gugatan ini adalah penerbitan Surat Ketetapan
ep
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan bukan materi atau isi dari SKPKB tersebut karenanya
k

tunduk kepada atau menjadi kewenangan Pengadilan Negeri demikian pula mengenai
ah

Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) karena merupakan satu kesatuan


R

si
dengan materi gugatan PENGGUGAT sehingga pemeriksaannya tunduk pula kepada atau

ne
ng

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri dan bukan kewenangan Pengadilan Pajak


sebagaimana dimaksud oleh TERGUGAT ;

do
gu

Menimbang, bahwa dengan demikian maka eksepsi TERGUGAT terhadap hal ini
In
A

patut untuk ditolak ;


ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas, maka


m

ub

eksepsi TERGUGAT harus dinyatakan ditolak seluruhnya ;

B.DALAM POKOK PERKARA :


ka

ep

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan PENGGUGAT adalah


ah

sebagaimana tersebut diatas ;


R

es
M

ng

Menimbang, bahwa yang menjadi dalil pokok gugatan PENGGUGAT adalah


on

sebagai berikut :
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa PENGGUGAT selaku Pengusaha Kena Pajak dengan Nomor Pokok Wajib

si
Pajak (NPWP) 1.0001.772-1.21.000 dan juga selaku Pemegang Saham di 7 (tujuh)
Perusahaan yaitu PT. Alas Helau, PT. Essan Timber, PT. Kalhold Utama, PT. Santi

ne
ng
Murni Plywood, PT. Lakosta Indah, PT. Batu Penggal Chem Ind. dan PT. Kiani
Kertas ;

do

gu
Bahwa akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 sampai
dengan tahun 2005, banyak Perusahaan yang tidak dapat beroperasi/tutup

In
A
termasuk PENGGUGAT sehingga PENGGUGAT menjual saham di 7 (tujuh)
Perusahaan tersebut kepada PT. Metra Tujuh Dua dengan harga nominal (harga
ah

lik
perdana) dan PENGGUGAT tidak mendapatkan keuntungan atas penjualan saham
di 7 (tujuh) Perusahaan tersebut sehingga PENGGUGAT tidak wajib untuk
am

ub
dikenakan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) ;

• Bahwa tanpa dasar hukum, TERGUGAT telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak
ep
Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01
k

tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh


ah

R
empat milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat

si
ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.

ne
ng

KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur


Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 terhadap PENGGUGAT yang

do
bersumber dari :
gu

• Pengalihan Saham 7 (tujuh) Perusahaan milik Penggugat ;


In
A

• Konversi Piutang PENGGUGAT di PT. Kiani Kertas ke modal saham (debt


to equity swap) ;
ah

lik

• Bahwa terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan
m

ub

tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.


364.496.744.471,- (Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan
ka

puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu
ep

rupiah) tersebut, telah dilakukan pemeriksaan ulang (pembetulan) oleh Direktorat


ah

Jenderal Pajak melalui Direktorat Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak


R

sebagaimana dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/


es
M

PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005 atas nama PT. Kalimanis Plywood


ng

Industries NPWP 01.001.772.1.092.000 yang menyatakan bahwa ternyata Wajib


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pajak tidak memperoleh laba maupun menanggung rugi akibat transaksi konversi

R
piutang menjadi saham di PT. Kiani Kertas) ;

si
• Bahwa ternyata TERGUGAT tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Laporan

ne
ng
Hasil Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember
2005 atas nama PT. Kalimanis Plywood Industries NPWP 01.001.772.1.092.000

do
gu
kepada PENGGUGAT walaupun telah berulang-ulang kali diminta, baik secara lisan
maupun secara tertulis karenanya tindakan TERGUGAT tersebut merupakan

In
A
Perbuatan Melawan Hukum (vide Pasal 23 ayat (1) huruf d angka 1 PP No. 80
Tahun 2007) ;
ah

lik
• Bahwa selain itu PENGGUGAT mempunyai hutang dan hutang dagang kepada 7
(tujuh) Perusahaan tanpa dibebani bunga (bunga 0%) yaitu PT. Baruna, PT. Batu
am

ub
Penggal Chem Indonesia, PT. Lakosta, PT. Fendi Indah, PT. Santi Murni Plywood,
PT. Kalhol Utama dan PT. Kiani Lestari ;
ep
k

• Bahwa tanpa dasar hukum TERGUGAT telah menetapkan Surat Ketetapan Pajak
ah

Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No.


R

si
00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,-
(Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh

ne
ng

belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur

do
gu

Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan


Direktur Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004 tanggal 3 September 2004 ;
In
A

• Bahwa tindakan TERGUGAT tersebut adalah bertentangan dengan PPh Pasal 23


karenanya tindakan TERGUGAT tersebut merupakan Perbuatan Melawan Hukum ;
ah

lik

Menimbang, bahwa atas dalil-dalil gugatan PENGGUGAT tersebut diatas,


TERGUGAT menyangkalnya dengan mendalilkan pada pokoknya sebagai berikut :
m

ub

• Bahwa transaksi penjualan saham dari PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
ka

ep

PENGGUGAT kepada PT. Metra Tujuh Dua merupakan transaksi yang dipengaruhi
hubungan istimewa karena pemegang saham mayoritas (share holder) PT.
ah

Kalimanis Plywood Industries in casu PENGGUGAT, PT. Kiani Lestari (pemegang


R

es

saham mayoritas`pada PT. Kalimanis Plywood Industries in casu PENGGUGAT)


M

ng

dan PT. Metra Tujuh Dua adalah MUHAMMAD HASAN sehingga berdasarkan
on

ketentuan Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b Undang-undang No. 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan (selanjutnya disebut Undang-undang PPh)
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1994 maka

R
harga jual saham PT. Kalimanis Plywood Industries in casu PENGGUGAT kepada

si
PT. Metra Tujuh Dua menjadi tidak wajar dan berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat

ne
ng
(3) Undang-undang PPh, Direktur Jenderal Pajak berwenang menentukan kembali
besarnya penghasilan dan harga jual saham tersebut ;

do

gu
Bahwa setelah dilakukan koreksi, selanjutnya TERGUGAT menetapkan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No.

In
A
00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-
(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh
ah

lik
ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan
Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember
am

ub
2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006
; ep
• Bahwa oleh karena harga jual saham dari PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
k

PENGGUGAT kepada PT. Metra Tujuh Dua menjadi tidak wajar karena dipengaruhi
ah

R
hubungan istimewa maka tindakan TERGUGAT yang melakukan penentuan

si
kembali besarnya harga jual saham PT. Kalimanis Plywood Industries in casu

ne
ng

PENGGUGAT telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan


Perpajakan ;

do
gu

• Bahwa Pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemeriksa Pajak berdasarkan Surat


Perintah Pemeriksaan Pajak Derektur Jenderal Pajak Nomor : Print-211/
In
A

PJ.701/2005 tanggal 22 September 2005 merupakan pemeriksaan untuk tujuan


keberatan dan bukan pemeriksaan untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atas
ah

lik

suatu utang pajak yang belum atau kurang bayar dan Laporan Pemeriksaan Pajak
tidak ada kewajiban bagi TERGUGAT untuk menyampaikan Laporan Pemerikaan
Pajak kepada Wajib Pajak ;
m

ub

• Bahwa dalil PENGGUGAT yang menyatakan bahwa hutang perusahaan kepada 7


ka

ep

(tujuh) perusahaan yang terafiliasi tidak dikenakan bunga (bunga 0%) atau tanpa
bunga hutang adalah dalil yang mengada-ada dan mempunyai itikad tidak baik
ah

karena berdasarkan data yang dimiliki TERGUGAT dalam perjanjian hutang piutang
R

es

antara PENGGUGAT in casu PT. Kalimanis Plywood Industries dengan 7 (tujuh)


M

ng

perusahaan yang terafiliasi ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1998


on

terdapat klausul apabila PENGGUGAT in casu PT. Kalimanis Plywood Industries


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai dengan periode 31 Maret 2002 tidak membayar hutangnya maka akan

R
dikenakan bunga sebesar 20 % pertahun dari saldo yang belum dibayarkan ;

si
• Bahwa terkait dengan perjanjian hutang piutang antara PENGGUGAT in casu PT.

ne
ng
Kalimanis Plywood Industries dengan 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi
ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1998 khususnya klausul apabila

do
gu
PENGGUGAT in casu PT. Kalimanis Plywood Industries sampai dengan periode 31
Maret 2002 tidak membayar hutangnya maka akan dikenakan bunga sebesar 20 %

In
A
pertahun dari saldo yang belum dibayarkan adalah tidak wajar dalam perjanjian
hutang piutang dalam kondisi normal dan dengan berdasarkan ketentuan Pasal 18
ah

lik
ayat (3) Undang-undang PPh, TERGUGAT menentukan kembali besarnya
penghasilan dan menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya
am

ub
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa in
casu PENGGUGAT dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00
ep
k

tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu
ah

milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus empat
R

si
puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.40/WPJ.05/
BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.

ne
ng

KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan Direktur Pajak No.


KEP.1316/PJ.44/2nggal 3 September 2004 ;

do
gu

• Bahwa perjanjian hutang piutang antara PENGGUGAT in casu PT. Kalimanis


Plywood Industries dengan 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi ditandatangani
In
A

pada tanggal 28 Desember 1998 adalah tidak wajar karena dipengaruhi hubungan
istimewa, oleh karena itu tindakan TERGUGAT yang melakukan penentuan kembali
ah

lik

besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal


telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan :
m

ub

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, PENGGUGAT telah


ka

mengajukan bukti-bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-28 sedangkan
ep

TERGUGAT untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya telah mengajukan bukti-bukti


ah

surat yang diberi tanda T-1 sampai dengan T-30 ;


R

es

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama dalil dalil gugatan


M

PENGGUGAT dan dalil-dalil sangkatan TERGUGAT, Majelis Hakim menilai bahwa yang
ng

on

menjadi pokok permasalahan antara PENGUGAT dan TERGUGAT adalah penerbitan


Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga

R
ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat

si
puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal

ne
ng
Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 jo. Keputusan
Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 dan penerbitan Surat

do
gu
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No.
00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus
lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus

In
A
empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.40/WPJ.05/
BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.616/
ah

lik
PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP.1316/
PJ.44/2nggal 3 September 2004 oleh TERGUGAT ;
am

ub
ep
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan apakah tindakan TERGUGAT
k

dalam menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan
ah

tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.


R

si
364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam

ne
ng

juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo.
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29
Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April

do
gu

2006 dan Surat Keputusan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000
In
A

sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta
sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur
ah

lik

Jenderal Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan


Direktur Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan
m

ub

Direktur Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004, tanggal 3 September 2004 tersebut dilakukan


secara melawan hukum, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan apakah
ka

ep

TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


Penghasilan Badan tahun 1999 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
ah

Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 tersebut dilakukan tanpa dasar atau landasan hukum ;
R

es
M

ng

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1, bukti P-2, bukti P-3,bukti P-4, bukti P-5,
on

bukti P-6, bukti P-7, bukti P-, bukti P8, bukti P-9, bukti P-10, bukti P-11, bukti P-12, bukti
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P-13, bukti P-14, bukti P-22, bukti T-7, bukti T-8, bukti -10, bukti T-17, bukti T-24 dan bukti

R
T-25, Majelis Hakim menilai bahwa PENGGUGAT selaku Pengusaha Kena Pajak dengan

si
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 1.0001.772-1.21.000 dan juga selaku Pemegang

ne
ng
Saham di 7 (tujuh) Perusahaan yaitu PT. Alas Helau, PT. Essan Timber, PT. Kalhold
Utama, PT. Santi Murni Plywood, PT. Lakosta Indah, PT. Batu Penggal Chem Ind. dan PT.

do
gu
Kiani Kertas, pada tahun 1999 PENGGUGAT telah mengalihkan atau menjual sahamnya
di 7 (tujuh) perusahaan tersebut kepada PT. Metra Tujuh Dua dengan perincian sebagai
berikut :

In
A
1. PENGGUGAT menjual saham PT. Kiani Kertas kepada PT. Metra Tujuh Dua :
ah

lik
• Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Kiani Kertas sebanyak
2.954.897.138 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.
am

ub
2.954.897.138.000,- ;

• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Kiani Kertas sebanyak


ep
k

2.954.897.138 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.


ah

2.954.897.138.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian


R

si
Untuk Jual beli Saham tanggal 3 September 1999 antara PENGGUGAT
selaku Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;

ne
ng

2. PENGGUGAT menjual saham PT. Alas Helau kepada PT. Metra Tujuh Dua :

do
gu

• Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Alas Helau sebanyak


24.780.000 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.
In
A

24.780.000.000,- ;

• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Alas Helau sebanyak


ah

lik

24.780.000 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.


24.780.000.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian
m

ub

Untuk Jual beli Saham tanggal 7 Juli 1999 antara PENGGUGAT selaku
Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;
ka

ep

3. PENGGUGAT menjual saham PT. Essan Timber kepada PT. Metra Tujuh Dua :
ah

• Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Essan Timber sebanyak


R

es

15.000.000 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.


M

15.000.000.000,- ;
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Essan Timber sebanyak

si
15.000.000 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.
15.000.000.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian

ne
ng
Untuk Jual beli Saham tanggal 26 Juli 1999 antara PENGGUGAT selaku
Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;

do
gu
4. PENGGUGAT menjual saham PT. Kalhold Utama kepada PT. Metra Tujuh Dua :

• Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Kalhold Utama sebanyak

In
A
8.128.716 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.
8.128.716.000,- ;
ah

lik
• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Kalhold Utama sebanyak
am

ub
8.128.716 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.
8.128.716.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian
Untuk Jual beli Saham tanggal 30 Juni 1999 antara PENGGUGAT selaku
ep
k

Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;


ah

R
5. PENGGUGAT menjual saham PT. Santi Murni Plywood kepada PT. Metra Tujuh

si
Dua :

ne
ng

• Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Santi Murni Plywood sebanyak


9.771.825 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.

do
gu

9.771.825.000,- ;

• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Santi Murni Plywood


In
A

sebanyak 9.771.8258 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.


9.771.825.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian
ah

lik

Untuk Jual beli Saham tanggal 18 Juni 1999 antara PENGGUGAT selaku
Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;
m

ub

6. PENGGUGAT menjual saham PT. Lokasta Indah kepada PT. Metra Tujuh Dua :
ka


ep

Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Lokasta Indah sebanyak


39.999.500 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.
ah

39.999.500.000,- ;
R

es

• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Lokasta Indah sebanyak


M

ng

39.999.500 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- = Rp.


on

39.999.500.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk Jual beli Saham tanggal 14 Juni 1999 antara PENGGUGAT selaku

R
Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;

si
7. PENGGUGAT menjual saham PT. Batu Penggal Chemical Industry kepada PT.

ne
ng
Metra Tujuh Dua :

do
gu • Bahwa PENGGUGAT memiliki saham di PT. Batu Penggal Chemical
Indusrty sebanyak 9.900.000 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- =
Rp. 9.900.000.000,- ;

In
A
• Bahwa PENGGUGAT telah menjual saham PT. Batu Penggal Chemical
ah

lik
Industry sebanyak 9.900.000 lembar dengan harga nominal @ Rp. 1.000,- =
Rp. 9.900.000.000,- kepada PT. Metra Tujuh Dua sesuai dengan Perjanjian
am

ub
Untuk Jual beli Saham tanggal 21 Juni 1999 antara PENGGUGAT selaku
Penjual dengan PT. Metra Tujuh Dua selaku Pembeli ;
ep
Dan dari penjualan saham PENGGUGAT di 7 (tujuh) perusahaan tersebut kepada PT.
k

Metra Tujuh Dua, TERGUGAT menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
ah

(SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September


R

si
2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus

ne
ng

sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu
rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal
29 Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25

do
gu

April 2006 ;
In
Menimbang, bahwa dari fakta hukum tersebut, selanjutnya Majelis Hakim akan
A

mempertimbangkan apakah penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


ah

Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001


lik

sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan
puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah)
m

ub

jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29


ka

Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April
ep

2006 oleh TERGUGAT dilakukan tanpa dasar atau alasan hukum ;


ah

Menimbang, bahwa TERGUGAT dalam jawabannya tanggal 19 Juni 2012


R

dikatakan bahwa penjualan saham PENGGUGAT di 7 (tujuh) perusahaan tersebut kepada


es
M

PT. Metra Tujuh Dua dilakukan secara tidak wajar karena dipengaruhi oleh hubungan
ng

istimewa Bahwa transaksi penjualan saham dari PT. Kalimanis Plywood Industries in casu
on

PENGGUGAT kepada PT. Metra Tujuh Dua merupakan transaksi yang dipengaruhi
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hubungan istimewa karena pemegang saham mayoritas (share holder) PT. Kalimanis

R
Plywood Industries in casu PENGGUGAT, PT. Kiani Lestari (pemegang saham

si
mayoritas`pada PT. Kalimanis Plywood Industries in casu PENGGUGAT) dan PT. Metra

ne
ng
Tujuh Dua adalah MUHAMMAD HASAN sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat
(4) huruf a dan b Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

do
gu
(selanjutnya disebut Undang-undang PPh) sebagaimana telah dirubah dengan Undang-
undang No. 10 Tahun 1994 maka harga jual saham PT. Kalimanis Plywood Industries in
casu PENGGUGAT kepada PT. Metra Tujuh Dua menjadi tidak wajar dan berdasarkan

In
A
ketentuan Pasal 18 ayat (3) Undang-undang PPh, Direktur Jenderal Pajak berwenang
menentukan kembali besarnya penghasilan dan harga jual saham tersebut, setelah
ah

lik
dilakukan koreksi, selanjutnya TERGUGAT menetapkan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27
am

ub
September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar
empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus
ep
tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/
k

BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/
ah

R
PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 dan karena harga jual saham dari PT. Kalimanis

si
Plywood Industries in casu PENGGUGAT kepada PT. Metra Tujuh Dua menjadi tidak

ne
ng

wajar karena dipengaruhi hubungan istimewa maka tindakan TERGUGAT yang


melakukan penentuan kembali besarnya harga jual saham PT. Kalimanis Plywood

do
Industries in casu PENGGUGAT telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
gu

undangan Perpajakan ;
In
A

Menimbang, bahwa atas penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
ah

lik

Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001


sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan
m

ub

puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah)
telah dilakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak dalam rangka penyelesaian keberatan
ka

ep

Wajib Pajak atas koreksi Pemeriksa Kanwil Jakarta V sebagaimana diamanatkan oleh
Putusan Pengadilan Pajak (bukti P- 23) berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak
ah

oleh Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak Direktorat Jenderal Pajak
R

es

Nomor : Prin-211/PJ.701/2005 tanggal 22 September 2005 dan hasilnya sebagaimana


M

dalam Laporan Pemeriksaan Pajak, No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9


ng

on

Nopember 2005 bahwa Wajib Pajak tidak memperoleh laba maupun menanggung rugi
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akibat transaksi penjualan investasi saham dan transaksi konversi piutang menjadi saham

R
(bukti P-24 dan bukti P-25) ;

si
ne
ng
Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan

do
Penagihan Pajak Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dalam Laporan Pemeriksaan
gu
Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005 tersebut,
seharusnya dijadikan dasar bagi TERGUGAT untuk menghitung-hitung kembali besarnya

In
A
Pajak Penghasilan Badan Tahun 1999 yang harus dibayar oleh PENGGUGAT ;
ah

lik
Menimbang, bahwa mengenai alasan TERGUGAT bahwa penerbitan Surat
am

ub
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No.
00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga
ep
ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat
k

puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) adalah sudah tepat dan benar
ah

berdasarkan ketentuan Hukum Perpajakan, hal ini tidak dapat dibenarkan dan harus
R

si
dikesampingkan karena dengan adanya hasil pemeriksaan Direktur Pemeriksaan,

ne
ng

Penyidikan dan Penagihan Pajak Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dalam Laporan
Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005
tersebut, maka Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun

do
gu

1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.


364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam
In
A

juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) ternyata
PENGGUGAT tidak memperoleh laba maupun menanggung rugi akibat transaksi
ah

lik

penjualan investasi saham dan transaksi konversi piutang menjadi saham ;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka penerbitan Surat Ketetapan Pajak


m

ub

Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal
ka

27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar
ep

empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus
tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/
ah

BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/
es

PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 oleh TERGUGAT dilakukan tanpa dasar atau alasan
M

ng

hukum karenanya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 adalah tidak

R
mempunyai kekuatan hukum ;

si
Menimbang, bahwa jika TERGUGAT menyatakan bahwa penjualan saham

ne
ng
PENGGUGAT kepada 7 (tujuh) Perusahaan tersebut adalah tidak wajar karena
dipengaruhi oleh hubungan istimewa, Majelis Hakim menilai hal ini patut untuk

do
gu
dikesampingkan karena berdasarkan hasil pemeriksaan Direktur Pemeriksaan, Penyidikan
dan Penagihan Pajak Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dalam Laporan

In
A
Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005
tersebut, PENGGUGAT tidak memperoleh laba maupun menanggung rugi akibat
ah

lik
transaksi penjualan investasi saham dan transaksi konversi piutang menjadi saham ;

Menimbang, bahwa selanjutnya TERGUGAT dalam jawabannya dikatakan bahwa


am

ub
pemeriksaan untuk tujuan keberatan tidak ada kewajiban bagi Direktorat Jenderal Pajak
untuk menyampaikan hasil pemeriksaan pajak sebagaimana dalam Laporan Pemeriksaan
ep
Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005 tersebut kepada
k

wajib pajak in casu PENGGUGAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf
ah

d angka 1 PP No. 80 Tahun 2007, namun menurut Majelis Hakim penyampaian hasil
R

si
pemeriksaan tersebut adalah sangat perlu sekalipun bukan kewajiban karena dengan

ne
ng

penyampaian hasil pemeriksaan tersebut, selain untuk transparansi juga untuk


mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban Wajib Pajak in casu PENGGUGAT,
karenanya perlu diperintahkan TERGUGAT untuk menyampaikan hasil pemeriksaan

do
gu

tersebut kepada PENGGUGAT ;


In
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka petitum gugatan
A

PENGGUGAT pada angka 4 dan angka 5 patut untuk dikabulkan ;


ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah


Surat Keputusan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal
m

ub

23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp.


151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan
ka

ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal
ep

Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur


ah

Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan Direktur
R

Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004, tanggal 3 September 2004 tersebut dilakukan tanpa


es
M

dasar atau landasan hukum ;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-15, bukti P-16, bukti P-17, bukti P-18, bukti

R
P-19, bukti P-20, bukti P-21, bukti P-26, bukti T-11, bukti T-12 dan bukti T-14, Majelis

si
Hakim menilai bahwa PENGGUGAT mempunyai hutang dan hutang dagang kepada 7

ne
ng
(tujuh) perusahaan yaitu yaitu PT. Baruna Raya Logistics, PT. Batu Penggal Chemical
Industry, PT. Lakosta, PT. Fendi Indah, PT. Santi Murni Plywood, PT. Kalhol Utama dan

do
gu
PT. Kiani Lestari dengan perincian sebagai berikut :

1. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Raya Logisticssebesar Rp.

In
A
16.363.304.825,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28
Desember 1998 ;
ah

lik
2. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Batu Penggal Chemical Industry
sebesar Rp. 662.513.509,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal
am

ub
28 Desember 1998 ;

3. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Lakosta Indah sebesar Rp.


ep
k

34.292.352.013,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28


ah

Desember 1998 ;
R

si
4. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Fendi Indah sebesar Rp.

ne
ng

2.922.194.979,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28


Desember 1998 ;

do
gu

5. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Santi Murni Plywood sebesar Rp.
101.694.190.279,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28
Desember 1998 ;
In
A

6. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Kalhold Utama sebesar Rp.


ah

lik

227.949.030.881,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28


Desember 1998 ;
m

ub

7. PENGGUGAT mempunyai hutang kepada PT. Kiani Lestari sebesar Rp.


2.892.532.306.825,- sesuai dengan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28
ka

ep

Desember 1998 ;
ah

Dan dari hutang dagang/hutang PENGGUGAT kepada 7 (tujuh) perusahaan tersebut,


R

TERGUGAT menerbitkan Surat Keputusan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
es
M

Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober


ng

2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua
on

belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari

R
2002 jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni

si
2003 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004, tanggal 3 September

ne
ng
2004 ;

Menimbang, bahwa dari fakta hukum tersebut, selanjutnya Majelis Hakim akan

do
gu
mempertimbangkan apakah penerbitan Surat Keputusan Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00

In
A
tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar
empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu
ah

lik
rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10
Januari 2002 jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12
am

ub
Juni 2003 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004, tanggal 3 September
2004 tersebut dilakukan tanpa dasar atau landasan hukum ; ep
Menimbang, bahwa TERGUGAT dalam jawabannya dikatakan bahwa perjanjian
k

hutang piutang antara PENGGUGAT dengan 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi yang
ah

ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1998 khususnya klausul apabila PENGGUGAT


R

si
in casu PT. Kalimanis Plywood Industries sampai dengan periode 31 Maret 202 tidak

ne
ng

membayar hutangnya maka akan dikenakan bunga sebesar 20 % pertahun dari saldo
yang belum dibayarkan adalah tidak wajar dalam perjanjian hutang piutang dalam kondisi
normal sehingga berdasarkan ketentuan Undang-undang, TERGUGAT menentukan

do
gu

kembali besarnya penghasilan dan menentukan utang sebagai modal untuk menghitung
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa,
In
A

oleh karena itu tindakan TERGUGAT tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan perpajakan ;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28


Desember 1998 tersebut, dalam Pasal 2 dikatakan bahwa :
m

ub

(1). Para Pihak sepakat dan setuju bahwa pembayaran hutang oleh Pihak Kedua kepada
ka

Pihak Pertama akan dilakukan dengan cara angsuran selama 10 (sepuluh) tahun,
ep

terhitung sejak tanggal 1 Januari 1998 sampai dengan 31 Desember tahun 2008 ;
ah

(2). Para Pihak sepakat dan setuju bahwa Pihak Kedua akan dikenakan bunga 0% (Nol
es

Persen) atas saldo hutang pertanggal 31 Desmber 1998 sampai dengan 31 Desember
M

ng

2008 ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3). Para Pihak sepakat dan setuju bahwa sisa hutang yang belum terbayar pada tanggal

R
1 Januari 2009 dan pada setiap awal tahun berikutnya akan dikenakan bunga sebesar

si
20% (dua puluh persen) pertahun ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dari Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28 Desember
1998 tersebut, telah disepakati dan disetujui bahwa Pihak Kedua in casu PT. Kalimanis

do
gu
Plywood Indistries (PENGGUGAT) akan dikenakan bunga 0% (Nol Persen) atas saldo
hutang pertanggal 31 Desember 1998 sampai dengan 31 Desember 2008, selanjutnya

In
A
Pihak Kedua in casu PT. Kalimanis Plywood Indistries (PENGGUGAT) akan dikenakan
bunga 20% (Dua puluh persen) pertahun atas sisa hutang yang belum terbayar pada
ah

lik
tanggal 1 Januari 2009 ;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya dikatakan bahwa perjanjian


am

ub
hutang piutang antara PENGGUGAT dengan 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi yang
ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1998, terdapat klausul bahwa apabila
ep
PENGGUGAT in casu PT. Kalimanis Plywood Industries sampai dengan periode 31 Maret
k

202 tidak membayar hutangnya maka akan dikenakan bunga sebesar 20 % pertahun dari
ah

saldo yang belum dibayarkan, klausul ini Majelis Hakim menilai bahwa hal tersebut tidak
R

si
ditemukan dalam Perjanjian Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28 Desember 1998, oleh

ne
ng

karena itu terhadap jawaban TERGUGAT tersebut haruslah dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa

do
gu

penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23
Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp.
In
151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan
A

ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal
ah

Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur


lik

Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan Direktur
Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2004, tanggal 3 September 2004 tersebut oleh TERGUGAT
m

ub

dilakukan tanpa dasar atau landasan hukum karenanya Surat Ketetapan Pajak Kurang
ka

Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00


ep

tanggal 31 Oktober 2000 adalah tidak mempunyai kekuatan hukum ;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian maka petitum gugatan PENGGUGAT pada


R

angka 3 patut untuk dikabulkan ;


es
M

ng

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah


on

penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-

R
(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus

si
empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur

ne
ng
Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal 29 Nopember 2002 jo.
Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal 25 April 2006 dan penerbitan

do
gu
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998
No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,-
(Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu

In
A
dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.40/
WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002 jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.
ah

lik
KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni 2003 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP.1316/
PJ.44/2nggal 3 September 2004 oleh TERGUGAT yang tidak berdasarkan atau tidak
am

ub
berlandaskan hukum merupakan suatu perbuatan melawan hukum ;

Menimbang, bahwa pengertian Perbuatan Melawan Hukum dalam Pasal 1365


ep
k

KUHPerdata dikatakan bahwa tiap perbuatan yang melanggar hukum mewajibkan orang
ah

yang melakukan perbuatan itu, jika karena kesalahannya telah timbul kerugian, untuk
R

si
membayar kerugian itu ;

ne
ng

Menimbang, bahwa pengertian perbuatan melawan hukum tersebut dikembangkan


dalam Yurisprudensi Hoge Raad tahun 1919 (Arrest Linde Baum Cohen, tanggal 31
Januari 1919) yang kini menjadi doktrin Ilmu Hukum di Indonesia meliputi 4 (empat)

do
gu

kriteria yaitu :
In
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku ;
A

2. Melanggar hak subyektif orang lain ;


ah

lik

3. Melanggar kaidah tata susila ;


m

ub

4. Bertentangan dengan azas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati yang


seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan sengan sesama warga masyarakat
ka

atau terhadap harta benda orang lain ;


ep
ah

Menimbang, bahwa untuk dikwalifikasikan suatu perbuatan melawan hukum, tidak


es
M

disyaratkan adanya keempat kriteria diatas secara komulatif, tetapi cukup dengan
ng

dipenuhinya salah satu kriteria itu secara alternatif ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa kini perlu dipertimbangkan apakah TERGUGAT dalam
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun

ne
ng
1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.
364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh enam

do
gu
juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah) dan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No.

In
A
00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus
lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus
ah

lik
empat puluh satu rupiah) tanpa dasar atau landasan hukum merupakan perbuatan
melawan hukum ;
am

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa berdasarkan

ub
ep
k

Hasil Pemeriksaan Direktur Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak Direktorat


ah

Jenderal Pajak sebagaimana dalam Laporan Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/
R

si
PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005 tersebut, ternyata PENGGUGAT tidak
memperoleh laba maupun menanggung rugi akibat transaksi penjualan investasi saham

ne
ng

dan transaksi konversi piutang menjadi saham, namun TERGUGAT tidak menghiraukan
Laporan Pemeriksaan Pajak tersebut dan bahkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

do
gu

(SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September


2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus
In
sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu
A

rupiah) tetap dipertahankan oleh TERGUGAT, demikian pula terhadap Surat Ketetapan
ah

Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No.
lik

00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus


lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus
m

ub

empat puluh satu rupiah), dimana TERGUGAT mendasarkan pada perjanjian hutang
ka

piutang antara PENGGUGAT dengan 7 (tujuh) perusahaan yang terafiliasi yang


ep

ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1998, terdapat klausul bahwa apabila


ah

PENGGUGAT in casu PT. Kalimanis Plywood Industries sampai dengan periode 31 Maret
R

2002 tidak membayar hutangnya maka akan dikenakan bunga sebesar 20 % pertahun dari
es

saldo yang belum dibayarkan, pada hal klausul tersebut tidak terdapat dalam Perjanjian
M

ng

Hutang Piutang Afiliasi tanggal 28 Desember 1998 ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa
tindakan TERGUGAT tersebut melanggar hak subyektif orang lain in casu PENGGUGAT,

ne
ng
oleh karena itu maka tindakan TERGUGAT terebut merupakan perbuatan melawan
hukum ;

do
gu

In
A
Menimbang, bahwa dengan demikian maka petitum gugatan PENGGUGAT pada
angka 2 patut untuk dikabulkan ;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena TERGUGAT dalam menerbitkan Surat Ketetapan
am

ub
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01
tanggal 27 September 2001 sebesar Rp. 364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat
ep
k

milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat
ah

ratus tujuh puluh satu rupiah) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
R

si
Penghasilan Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000
sebesar Rp. 151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta

ne
ng

sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) tanpa dasar atau
landasan hukum merupakan perbuatan melawan hukum sehingga Surat Perintah

do
gu

Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 23 April


2004 jo. Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor : BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004
tanggal 7 Juni 2004 jo. Lampiran Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor : 000049/WPJ.19/
In
A

KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 (bukti P-27 dan bukti P-28) harus dinyatakan tidak sah
dan tidak berharga serta perlu diperintahkan untuk diangkat ;
ah

lik
m

ub

Menimbang, bahwa dengan demikian maka petitum gugatan PENGGUGAT pada


angka 6 dan angka 7 patut untuk dikabulkan ;
ka

ep
ah

Menimbang, bahwa mengenai petitum angka 8 berhubung karena tidak cukup bukti
es

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 ayat (1) HIR maupun Surat Edaran Mahkamah
M

ng

Agung RI Nomor : 04 Tahun 2001 tanggal 20 Agustus 2001 maka petitum gugatan
on

PENGGUGAT pada angka 8 ini patut untuk ditolak ;


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas maka gugatan

R
PENGGUGAT dikabulkan sebagian dan menolak gugatan PENGGUGAT untuk selain dan

si
selebihnya ;

ne
ng
Menimbang, bahwa mengenai bukti-bukti surat selebihnya baik yang diajukan oleh
PENGGUGAT maupun yang diajukan oleh TERGUGAT yang tidak dipertimbangkan dan

do
gu
dinyatakan dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena TERGUGAT berada pada pihak yang dikalahkan

In
A
maka biaya perkara haruslah dibebankan kepada TERGUGAT yang besarnya akan
ditentukan dalam amar putusan ini ;
ah

lik
Mengingat Pasal 1365 KUHPerdata dan Pasal-Pasal lain dari Peraturan
Perundangan-undangan yang bersangkutan ;
am

ub
MENGADILI:
ep
k

A. DALAM EKSEPSI :
ah

si
• Menolak eksepsi TERGUGAT seluruhnya ;

ne
ng

do
B. DALAM POKOK PERKARA :
gu

In
A

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian ;


ah

lik

2. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;


m

ub
ka

3. Menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan


ep

Pasal 23 Tahun 1998 No. 00159/203/98/021/00 tanggal 31 Oktober 2000 sebesar


ah

Rp. 151.412.917.241,- (Seratus lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta
R

sembilan ratus tujuh belas ribu dua ratus empat puluh satu rupiah) jo. Keputusan
es
M

Direktur Jenderal Pajak No. KEP.40/WPJ.05/BD.03/2002 tanggal 10 Januari 2002


ng

jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.616/PJ.44/2003 tanggal 12 Juni


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2003 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP.1316/PJ.44/2nggal 3 September 2004

R
tidak mempunyai kekuatan hukum ;

si
ne
ng
4. Menyatakan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Penghasilan Badan

do
tahun 1999 No. 00084/206/99/021/01 tanggal 27 September 2001 sebesar Rp.
gu
364.496.744.471,-(Tiga ratus enam puluh empat milyar empat ratus sembilan puluh
enam juta tujuh ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh satu rupiah)

In
A
jo. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.61/WPJ.14/BD.0303/2002 tanggal
29 Nopember 2002 jo. Keputusan Direktur Pajak No. KEP-907/PJ.44/2006 tanggal
ah

lik
25 April 2006 tidak mempunyai kekuatan hukum ;
am

ub
5. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk memberikan salinan Laporan
ep
Pemeriksaan Pajak No. Laporan : LAP-248/PJ.701/2005 tanggal 9 Nopember 2005
k

tersebut kepada PENGGUGAT ;


ah

si
6. Menyatakan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/

ne
ng

KP.0206/2004 tanggal 23 April 2004 jo. Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor :
BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 jo. Lampiran Berita Acara

do
gu

Pelaksanaan Sita Nomor : 000049/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004


adalah tidak sah dan tidak berharga ;
In
A
ah

lik

7. Memerintahkan TERGUGAT untuk mengangkat sita jaminan atas tanah berikut


bangunan Sertifikat HGB No. 13 dan Surat Ukur No. 4311/94 seluas 188.785 M2
m

ub

serta mesin-mesin produksi dan pendukungnya milik PENGGUGAT sesuai dengan


Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Nomor : SIT-000009/WPJ.19/
ka

KP.0206/2004 tanggal 23 April 2004 jo. Berita Acara Pelaksanaan Sita Nomor :
ep

BA-000049/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 jo. Lampiran Berita Acara


ah

Pelaksanaan Sita Nomor : 000049/WPJ.19/KP.0206/2004 tanggal 7 Juni 2004 ;


R

es
M

ng

8. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk selain dan selebihnya ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
9. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 416.000,-
(empat ratus enam belas ribu rupiah) ;

ne
ng
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

do
Negeri Jakarta Selatan pada hari Senin, tanggal 10 Desember 2012, oleh kami
gu
MUHAMMAD RAZZAD, SH. MH selaku Hakim Ketua, H. AKSIR, SH, MH, dan
PRANOTO, SH. MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan

In
A
dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari SELASA, TANGGAL 18
DESEMBER 2012, oleh Hakim Ketua tersebut dengan didampingi oleh masing-masing
ah

lik
Hakim Anggota, dibantu oleh EDDY WIYONO, SH, MH, Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri tersebut dengan dihadiri oleh Kuasa PENGGUGAT dan tanpa
am

ub
hadirnya kuasa TERGUGAT ;
ep
k

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA


ah

si
ne
H. AKSIR, SH, MH. MUHAMMAD RAZZAD, SH. MH
ng

do
gu

PRANOTO, SH.
In
A
ah

lik

PANITERA PENGGANTI
m

ub

EDDY WIYONO, SH, MH.


ka

ep

Perincian biaya :
ah

• Pencatatan .......................... Rp. 30.000,-


R

• Biaya ATK.............................Rp. 75.000,-


es

• Relas Panggilan ...................Rp. 300.000,-


M

• Materai .................................Rp. 6.000,-


ng

• Redaksi.................................Rp. 5.000,-
Jumlah Rp. 416.000,-
on

( Empat ratus enam belas ribu rupiah )


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86

You might also like