Professional Documents
Culture Documents
Eny Tarsinih Didaktika No 18 Jan 2015 PDF
Eny Tarsinih Didaktika No 18 Jan 2015 PDF
rarti naskah. Dalam kesusastraan, drama Penelitian ini mengkaji lima unsur karena
cenderung diartikan sebagai naskah. Jika mempunyai kemungkinan mengandung
diartikan sebagai pertunjukan atau pe transformasi dari unsur-unsur legenda,
mentasan, berbagai bidang seni, seperti cerpen, dan novel, yaitu alur, tokoh, latar,
gerak, tari, dan musik telah berhimpun tema, dan nilai-nilai.
di dalamnya, tidak semata-mata seni sas Wujud transformasi yaitu terjemahan,
tra. Bahkan dalam sastra drama Indonesia salinan, alih huruf, sahajaan, parafrase,
masa Balai Pustaka, seperti drama Bebasa- dan adaptasi/saduran (Sudjiman, 1993).
ri karya Rustam Effendi dikenal sebagai Transformasi itu adalah: pertama, me
closet drama, yaitu karya sastra dalam ben narik budaya etnis ke tataran budaya ke
tuk drama yang hanya cocok untuk dibaca, bangsaan, dan kedua menggeser budaya
tetapi tidak cocok untuk dipentaskan. agraris tradisional ke tataran budaya in
dustri (Khayam dalam Esten, 1992). Trans
2. Transformasi Naskah Drama formasi dilakukan dengan melihat hubun
Makna kunci untuk istilah “transfor gan intertekstual dalam teks yang kita
masi” adalah “perubahan”, yaitu peruba kaji. Hubungan intertekstual antara teks
han terhadap suatu hal atau keadaan. dengan hipogram/teks dasarnya dapat
Jika “suatu hal atau keadaan” itu adalah berupa ekpansi, konversi, modifikasi, dan
budaya, budaya itulah yang mengalami ekserp (Sardjono dalam Pudentia, 1992).
perubahan. Perubahan budaya itu sendiri Menurut Rifaterre (Pudentia, 1992:
dapat mencakup satu atau beberapa aspek 72-73), ekspansi adalah mengubah unsur-
atau bahkan sebagian besar aspek budaya unsur pokok matrik kalimat menjadi ben
tersebut. Menurut Nurgiyantoro (1998), is tuk yang lebih kompleks. Dalam kebanyak
tilah “transformasi” diartikan sebagai “pe an kasus, ekspansi lebih dari sekadar
munculan, pengambilan, atau pemindahan repetisi, tetapi juga mencakup perubahan
unsur-unsur pewayangan ke dalam unsur- gramatikal, misalnya perubahan jenis kata
unsur fiksi dengan perubahan”. Dengan (Riffaterre, 1978: 48-63). Secara sederha
kutipan pengertian tersebut, transformasi na ekspansi dapat diartikan sebagai per
naskah drama yang dikaji berarti memun luasan atau pengembangan (Pradotoku
culkan, mengambil, atau memindah unsur- sumo, 1986: 62).
unsur legenda, puisi, cerpen, atau novel ke Menurut Riffaterre (Pudentia, 1992)
dalam unsur-unsur naskah drama dengan konversi adalah mengubah unsur-unsur
melakukan perubahan yang baru. Secara kalimat matrik dengan memodifikasikan
prinsipial unsur legenda, cerpen, dan no nya dengan sejumlah faktor yang sama.
vel memiliki kesamaan dengan unsur-un Konversi tampak nyata dalam tataran mor
sur drama karena sama-sama berangkat fologi dan fonologi. Menurut Pradotoku
dari cerita. Baik legenda, cerpen, dan novel sumo (1986: 63) konversi adalah pemu
memiliki unsur intrinsik yang terdiri dari tarbalikan hipogram atau matriksnya.
alur, tokoh, latar, tema, bahasa, nilai-nilai
Modifikasi atau pengubahan biasanya
dan pesan moral, serta sudut pandang.
merupakan manipulasi pada tataran lingu
kejadian dalam cerita ini hampir sama. ma. Pola alur cerpen yang terdiri dari
Gusmel Riyadh hanya memperjelas tokoh- pemaparan, konflik awal, klimaks, penu
tokoh saja, misalnya tokoh lelaki untuk runan konflik, dan penyelesaian. Cerita
banyak orang dan suami yang hanya satu fiksi menyimbolkan perjalanan hidup ma
orang, terlihat dalam kutipan berikut. nusia yang ditransformasikan menjadi
alur naskah drama yang terdiri dari pro
PARA LELAKI
log, adegan, babak, dan epilog. Simbolisasi
Aaaaaaahhhhh!
proses kehidupan manusia dalam pola alur
PAK RT
cerpen ditransformasikan secara konkret
Heh, dia keluar!
ke dalam kehidupan pelaku drama.
KEMUDIAN PARA LELAKI ITU KALANG
KABUT. Transformasi latar dunia cerita fiksi
.... ke dalam naskah drama berupa penempat
SUAMI an tokoh-tokoh cerita fiksi ke dalam latar
Biasanya jam segini dia mandi dunia drama yang latar sebenarnya adalah
ISTRI panggung hanya dibuat dalam cerita se
Sudah. Jangan diingat-ingat! olah-olah latar sesungguhnya, baik latar
SUAMI tempat maupun waktu.
Biasanya dia mandi dengan bunyi je- Transformasi nilai yang berupa
bar-jebur dan menyanyi dengan suara tindakan dan tujuan melangsungkan hi
serak-serak basah. dup berupa perbedaan cara hidup tokoh
Transformasi berupa penghipograman dan pengongkretan karakter tokoh cerpen
pola alur cerpen ke dalam naskah dra ke dalam naskah drama.
Ada suara wanita Alur pada Ada pen- Perbe- Te-ma da- Nilai yang Pengantar satu
yang sedang naskah gurangan daan latar, lam cer-pen tampak adegan ke
mandi sehingga drama hanya dalam tokoh khusus-nya dan nas-kah adalah adegan berikut-
menimbul-kan ditam-bah- tambahan latar tempat dra-ma harus saling nya merupakan
imajina-si kepada kan dengan yaitu tokoh yaitu dalam sa-ma yaitu toleransi sebuah isyarat ke
para lelaki dan percakapan Ibu Saleha cerpen dicer- tema sosial satu sam lain cerita berikutnya.
mereka mengala- antara tokoh menjadi itakan bahwa kare-na agar tercipta Adegan 1
mi orgasme. hansip, Pak tidak ada, kamar mandi berkaitan kerukunan Hansip, Pak
Kemudian ibu-ibu RT, dan yang semula tersebut dengan antar-warga; RT, dan warga
mengadu kepada warga ada dalam adalah perilaku dan tidak boleh sedang mengup-
Pak RT tentang lelaki, yang cerpen, seb- kost-kostan kebiasaa- gega-bah ing di belakang
apa yang terjadi sebelum- agai ibu kost Zus dan pe- nwar-ga. dalam rumah Zus, dekat
dalam kehidupan nya adalah Zus. Tokoh milik rumah Serta sikap mengambil kamar mandi.
rumah tangg- bagian dari orang-orang adalah ibu yang harus keputu-san; Adegan 2
anya. narasi cerita. diubah de Saleha. diambil oleh jangan
Sehingga ibu-ibu Memperke- ngan tokoh Tetapi dalam seorang terlalu Depan rumah
ingin mengusir nalkan tokoh lelaki. Tokoh naskah pe-mim-pin berimajinasi Pak RT, ibu-ibu
zus, karena hansip, Pak utama tetap drama diceri- keti-ka war- hal yang sepanjang gang
sudah diperingat- RT, dan sama yaitu takan bahwa ga mengadu tidak baik; ribut.
kan untuk tidak warga yang Zus. Tokoh kamar mandi kepa-da pak dan menjun- Adegan 3
bernyanyi ketika sedang tambahan tersebut RT, maka jung tinggi
mandi oleh Pak beramai-ra- yang sama adalah seba-gai RT norma- Belakang rumah
RT dan Ibu mai mengu- yaitu pak rumah milik harus ber- norma yang Zus, dekat kamar
Saleha. Tetapi ping orang RT, hansip, Zus sendiri. laku adil. berlaku di mandi, Pak RT,
tetap saja Zus mandi, yang dan ibu-ibu. Sedangkan masyarakat. hansip, dan para
selalu mengeluar- sebelumnya latar waktu lelaki kampung
kan suara-suara tokoh tidak sama yaitu menguping orang
yang menimbul- diperke-nal- pada jam- mandi.
kan imajinasi kan satu per jam tertentu Adegan 4
yang tidak-tidak satu melain- Zus akan
kepada para kan secara mandi tepat Percakapan Pak
lelaki. bersama-an di jam yang RT dan hansip.
Pak RT pun men- dalam alur sama. Kemudian lampu
gambil tindakan cerita. redup.
agar di kampung Adegan 5
dibuat peraturan
baru: “Dilarang Lampu terang,
Menyanyi di percakapan
Kamar Mandi. antara Zus dan
Pak RT.
Adegan 6
Depan rumah
Pak RT, dialog
kepada penon-
ton. Kemudian
lampu padam.
Adegan 7
Percakapan para
istri dan suami di
rumah masing-
masing.
1. Kegiatan Awal
☞ Dosen mengondisikan siswa secara fisik dan psikis dalam bentuk mendata
daftar hadir mahasiswa
☞ Dosen memberikan apersepsi dan motivasi dalam bentuk:
a. bertanya jawab mengenai teknik menulis naskah drama
b. bertanya jawab mengenai pengertian transformasi naskah drama
☞ Dosen menyampaikan deskripsi pembelajaran
☞ Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan indikator
yang akan diajarkan
2. Kegiatan Inti
➽ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
➾ Orientasi
a. Dosen menyampaikan tugas-tugas yang ada dalam pembelajaran de
ngan menanamkan tanggung jawab kepada mahasiswa.
b. Mahasiswa membaca materi yang telah ditentukan.
➽ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
➾ Presentasi
a. Dosen menjelaskan pengertian drama, unsur-unsur drama, teknik me
nulis naskah drama, dan transformasi naskah drama.
b. Langkah-langkah dalam menulis naskah drama.
c. Mahasiswa dibagi dalam 5 kelompok.
➾ Praktik mandiri
a. Secara mandiri, mahasiswa menemukan unsur-unsur intrinsik yang di
tansformasi dari teks sastra yang dipilih sendiri.
b. Secara mandiri, mahasiswa merumuskan hasil temuan yang dianalisis
berdasarkan teks sastra yang dipilih.
c. Secara mandiri, mahasiswa menulis naskah drama berdasarkan teks
sastra yang dipilih, baik dari legenda, puisi, cerpen, atau novel yang
baru, bukan dari contoh.
d. Hasil pekerjaan mahasiswa dikumpulkan dan diberi nilai.
➽ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
a. mahasiswa menyimpulkan hal-hal yang belum diketahui
b. mahasiswa menjelaskan hal-hal yang belum diketahui
Kegiatan Akhir
☞ Dosen dan mahasiswa mengadakan refleksi
☞ Dosen menyimpulkan materi yang telah disampaikan
☞ Dosen memberikan tes akhir
☞ Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa
☞ Dosen menyampaikan rencana materi untuk pertemuan yang akan datang
Berikut ini penulis sajikan uraian hasil naskah drama mahasiswa semester V kelas
A, mata kuliah Apresiasi Drama Indonesia tahun akademik 2013/2014 dalam mentrans
formasi naskah drama.
JUMLAH SKOR 43 x 2 = 86
2. Saran