Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol.

2(4) Desember 2015

EFEKTIFITAS HIPEROKSIGENASI PADA PROSES SUCTIONING TERHADAP


SATURASI OKSIGEN PASIEN DENGAN VENTILATOR MEKANIK DI
INTENSIVE CARE UNIT

Superdana, G, M1; Retno Sumara2 Program Studi


Ners Fakultas Ilmu Kesehatan1,2 Universitas
Muhammadiyah Surabaya Email:
retnosumara.gmail.com

ABSTRACT The use of a mechanical ventilator induces the clearance of airway problems, that
is, the increase amount of sputum production so that it is needed appropriate nursing care. One
of the effective nursing interventions is by performing suctioning action. The Suction procedure
is not only mucus is inhaled, but also the supply of oxygen that enters the respiratory tract, thus
allowing it to cause shortly hypoxemia characterized by a decrease in oxygen saturation (SpO2).
Hyperoxygenation is very important in every procedure of inhalation in order to avoid the
decrease of oxygen saturation. This research uses pre-experimental design in the form of one
group pretest-posttest design. Samples were taken 20 patients with mechanical ventilation in the
ICU room of Husada Utama hospital. The respondents were selected using non probability
sampling; sampling saturated. The collection of data itself used is the observation sheet. And the
data is analyzed using statistical test of Wilcoxon Signed Rank Test.From the results of statistical
test with Wilcoxon Signed Rank Test was obtained p-value = 0.001 (α <0.05). Based on these
results the H1 accepted, it means that hyperoxygenation is effective in suctioning procedure to
saturate oxygen on patients with mechanical ventilation in the ICU room of Husada Utama
Hospital Surabaya. Thus, it is concluded that hyperoxygenation is effective in suctioning
procedure for oxygen saturation. Keywords: Hyperoksigenation, Suctioning, Oxygen Saturation

PENDAHULUAN
Peranan ventilator mekanik sebagai proses dilakukan suction tidak hanya lendir
salah satu alat terapi gawat nafas sudah tidak yang terhisap, suplai oksigen yang masuk ke
diragukan lagi, sehingga ventilator mekanik saluran pernafasan juga ikut terhisap,
merupakan salah satu alat yang relatif sering sehingga memungkinkan untuk terjadi
digunakan di unit perawatan intensif. Masalah hipoksemia sesaat yang ditandai dengan
utama pasien dengan alat bantu nafas atau penurunan saturasi oksigen (SpO2).
ventilator mekanik yang sering muncul adalah Hiperoksigenasi adalah teknik terbaik untuk
bersihan jalan nafas inefektif, salah satu menghindari hipoksemia akibat penghisapan
intervensi untuk masalah tersebut adalah dan harus digunakan pada semua prosedur
dilakukannya tindakan suction. Namun pada penghisapan (Clark, et al
, 1990). Berdasarkan studi pendahuluan di ada beberapa yang tidak melakukan
ruang Intensive Care Unit (ICU) di Rs. hiperoksigenasi pada proses suctioning pada
Husada Utama pada bulam Agustus sampai pasien pengguna ventilator sebanyak 25%,
dengan September 2014 sebanyak 30 pasien sisanya sebanyak 75% melakukan
dengan pemakaian mesin per- hari 3-5 mesin. hiperoksigenasi.
Dengan mode dan diagnosa medis yang Gagal nafas terjadi bilamana pertukaran
berbeda-beda. Dima- na pasien tersebut diberi oksigen terhadap karbon- dioksida dalam
hiperoksigenasi sebelum suctioning, di paru-paru tidak dapat memelihara laju
dapatkan bahwa 25 pasien saturasi oksigen konsumsi oksigen dan
meningkat hingga 100% dan 5 pasien
saturasinya naik sampai dengan 96-98%. 17
Fenomena di ICU Rs. Husada Utama masih
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015
bersihan jalan nafas, di antaranya adalah
pembentukan karbondioksida dalam sel-sel meningkatnya produksi sputum sehingga
tubuh. Hal ini akan menyebabkan tekanan diperlukan tindakan perawatan yang tepat.
oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipo- ksemia) Salah satu intervensi keperawatan yang efektif
dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih yaitu dengan melakukan tindakan suctioning.
besar dari 45 mmHg/ hiperkapnia (Smeltzer & Suctioning atau penghisapan merupakan
Bare, 2004). Beberapa kasus gagal nafas tindakan untuk memper- tahankan jalan nafas
berakhir dengan pemberian ventillator sehingga memung- kinkan terjadinya proses
mekanik, yang bertujuan untuk membantu pertukaran gas yang adekuat dengan cara
atau mengambil alih fungsi pernafasan. mengeluarkan secret pada klien yang tidak
Resiko pemasangan ventilator mekanik pada mampu mengeluarkannya sendiri (Timby,
pasien yang mengalami gangguan sistem 2009). Pada proses dilakukan penghisapan
pernafasan merupakan hal yang harus tidak hanya lendir yang terhisap, suplai
dihadapi dalam upaya menyelamatkan hidup oksigen yang masuk ke saluran nafas juga ikut
seseorang. Jika ventilator dapat berfungsi terhisap, sehingga memungkinkan untuk
dengan baik maka perlu dipasang articial terjadi hipoksemia sesaat ditandai dengan
airway (jalan nafas buatan) dengan penurunan saturasi oksigen (SpO2).
endotracheal tube atau tracheostomy. Dalam hal ini diperlukan tindakan
Tindakan invasive dari pemasangan articial hiperoksigenasi sebelum dan sesudah
airway ini merupakan masalah yang paling melakukan tindakan suction, hiper- oksigenasi
sering terjadi diantaranya hipoksia, trauma diberikan dengan cara meng- gunakan
jaringan, meningkatkan resiko infeksi dan kantong resusitasi manual atau melalui
stimulasi vagal dan bronkoskopasme (Hudak ventilator dan dilakukan dengan
& Gallo, 1998). meningkatkan aliran oksigen, biasanya sampai
Penggunaan alat ventilator mekanik 100% sebelum penghisapan dan ketika jeda
mempengaruhi munculnya masalah pada antara setiap penghisapan (Kozier & Erb,
2002). Penelitian sebelumnya menyatakan test design. Populasi dalam penelitian ini
SaO2 pada ke- lompok preoksigenasi lebih adalah keseluruhan pasien yang menggunakan
tinggi dari- pada kelompok yang tidak alat bantu ventilator di ICU Rs. Husada Utama
memperoleh hiperoksigenasi (Pritchard, Surabaya. Jumlah populasi pasien yang
Flenady, & Woodgate , 2001). menggunakan ventilator di ICU Rs. Teknik
Mengingat pentingnya suctioning pada sampling yang digunakan adalah non
pasien gagal nafas yang mempunyai masalah probabilty sampling dengan total sampling.
bersihan jalan nafas inefektif mempunyai Peneliti mengambil sampel seluruh
dampak hipoksemia sesaat yang ditandai pasien ICU yang menggunakan ventilator
dengan penurunan saturasi oksigen, mekanik kemudian mengadakan pen- dekatan
hiperoksigenasi sangat penting dalam setiap kepada keluarga pasien. Pengukuran
prosedur penghisapan agar tidak terjadi penelitian menggunkan alat oxymetri nadi
penurunan saturasi oksigen yang bermakna. (pulse oxymetri) untuk mengetahui hasil
Hal inilah yang telah mendorong penulis saturasi oksigen lembar observasi untuk
untuk melakukan penelitian tentang mengetahui hasil saturasi oksigen. Pasien
bagimanakah efektifitas hiperoksigenasi pada yang menggunakan ventilator setiap waktu
proses suctioning terhadap saturasi oksigen sesuai kebutuhannya dilakukan tindakan
pasien dengan ventilator mekanik di ICU RS. suction. Sebelum dilakukan tindakan suction
Husada Utama. pasien diberi terapi nebulizer terlebih dahulu
sesuai advis dari dokter kemudian dilakukan
METODE fisioterapi dada. Sebelum
Desain penelitian ini adalah pre-
eksperimental design, one group pre test- post 18
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015
perempuan. Berdasarkan gambar 2 didapatkan
melakukan suction dan hiperoksigenasi 10 orang (50%) berusia 41-60 tahun, 6 orang
peneliti melihat hasil saturasi oksigen terlebih (30%) berusia 61-80 tahun, 4 orang (20%)
dahulu kemudian melakukan hiperoksigenasi berusia 21-40 tahun. Dalam data khusus ini
dilanjutkan dengan suc- tioning. Kemudian akan disajikan hasil analisa tentang penilaian
melihat hasil saturasi oksigen setelah efektifitas hiperoksigenasi pada proses
dilakukan hiperoksigenasi dan suctioning. suctioning sebelum dan sesudah terhadap
Dalam penelitian meng- gunakan uji statistik saturasi oksigen pada pasien dengan ventilator
Wilcoxon Signed Rank Test dengan confident mekanik. Berdasarkan table 1 hasil PO2
interval 95% dan ρ < α (0,05). 112-180 mmHg, suhu
Gambar 2. Distribusi responden berdasarkan
HASIL Jenis Kelamin.
Berdasarkan data diagram pai dibawah Gambar 1. Distribusi responden berdasarkan
ini didapatkan 10 orang (50%) jenis kelamin Jenis Kelamin.
laki-laki dan 10 orang (50%) adalah
Grafik 1. Hasil PO2, suhu tubuh, asam basa, dan 2-3 DPG pada responden

19
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015

Tabel 1. 1 Hasil PO2, suhu pasien, Ph, DPG


hipertiroid, hipotirois dan transfuse darah
yang multiple

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penilaian saturasi
sebelum dilakukan hiper- oksigenasi pada
prosedur suctioning dari 20 pasien didapatkan
17 pasien (85%) hasil saturasi oksigennya
95%-100% dan 3 pasien (15%) hasil saturasi
oksigennya < 95%. Berdasarkan hasil
penilaian saturasi sesudah dilakukan
hiperoksigenasi pada prosedur suctioning dari
20 pasien
didapatkan 18 pasien (90%) hasil saturasi
oksigennya 95%-100% dan 2 pasien (5%)
hasil saturasi oksigennya < 95%. Nilai saturasi
oksigen yang normal untuk orang dewasa
adalah 95-100% (Kozier & Erb, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa
hasil saturasi oksigen setalah dilakukan
hiperoksigenasi pada proses suctioning,
saturasi oksigen pasien meningkat dan ada
yang bertahan di nilai yang sama. penelitian
yang dilakukan dari Pritchard, Flenady,
Woodgate (2001) menyatakan SaO2 pada
kelompok pre- oksigenasi lebih tinggi
daripada kelompok yang tidak memperoleh
hiperoksigenasi.

pasien 36-39, Ph 7,3- 7,5, 2-3 DPG pasien 20


tidak ada riwayat hipoksia kronis, anemia,
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015
mengalami masalah sistem pernafasan oleh
Pasien yang mengalami masalah pada sistem karena itu sangat diperlukan tindakan
pernapasan terutama iritasi kronis pada penghisapan lendir.
saluran pernapasan dapat menyebabkan Saskatoon (2010), mengatakan bahwa
terjadinya peningkatan jumlah sel-sel globet komplikasi yang mungkin muncul dari
penghasil mucus/lendir sehingga dapat tindakan penghisapan lendir salah satunya
meningkatkan jumlah mucus pada pasien yang adalah hipoksemia/hipoksia. Maggiore et, al.
(2013), tentang efek samping dari (100%) saturasinya 95-100%. Hal ini sesuai
penghisapan lendir ETT salah satunya adalah dengan proses suctioning terhadap saturasi
dapat terjadi penurunan kadar saturasi oksigen oksigen pasien dengan ventilator mekanik di
lebih dari 5%. Sehingga pasien yang ICU Rs. Husada Utama Surabaya.
menderita penyakit pada sistem pernapasan Hasil yang diperoleh dari penelitian
akan sangat rentan mengalami penurunan nilai ini menunjukkan adanya perbedaan kadar
kadar saturasi oksigen yang signifikan pada saturasi oksigen sebelum dan sesudah
saat dilakukan tindakan penghisapan diberikan tindakan hiperoksigenasi pada
lendir.Dalam hal ini diperlukan tindakan proses suctioning. Hasil menunjukkan terjadi
hiperoksigenasi sebelum dan sesudah peningkatan kadar saturasi oksigen dari
melakukan tindakan suction, hiperoksigenasi responden yaitu adanya selisih nilai kadar
diberikan dengan cara menggunakan kantong saturasi oksigen sebesar 5%. Selain itu dari
resusitasi manual atau melalui ventilator dan hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test
dilakukan dengan meningkatkan aliran pada responden yaitu terdapat pengaruh yang
oksigen, biasanya sampai 100% sebelum signifikan dimana nilai p- value = 0,001 (α <
penghisapan dan ketika jeda antara setiap 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka H1
penghisapan (Kozier & Erb, 2002). diterima yang artinya hiperoksigenasi efektif
Menurut hasil penelitian dan teori maka pada prosedur suctioning terhadap saturasi
pada pasien dengan alat bantu nafas atau oksigen pasien dengan ventilator mekanik di
ventilator mekanik biasanya terjadi ICU Rs. Husada Utama Surabaya.
penumpukan mucus di daerah bronkus dan Penelitian yang dilakukan oleh
alveoli, intervensi yang efektif adalah Maggiore et, al. (2013), tentang Decreasing
dilakukannya suctioning. Suctioning the Adverse Effects of Endotracheal
mempunyai dampak menurunkan saturasi Suctioning During Mechanical Ventilation by
oksigen, karena pada proses penghisapan Changing Practice, dimana 46,8% responden
bukan hanya lendir saja yang terhisap namun mengalami penurunan saturasi oksigen dan
suplai oksigen yang ada disaluran pernafasan 6,5% disebabkan karena tindakan suction.
juga ikut terhisap. Dalam hal ini Berdasarkan penelitian tersebut dapat
hiperoksigenasi sangat penting pada prosedur disimpulkan bahwa tindakan suction dapat
penghisapan lendir atau suctioning. menyebabkan terjadi penurunan kadar saturasi
Hiperoksigenasi mampu meningkatkan oksigen. Hiperoksigenasi adalah teknik terbaik
saturasi oksigen atau bisa membuat saturasi untuk menghindari hipoksemia akibat
oksigen tersebut stabil atau berada pada nilai penghisapan dan harus digunakan pada semua
yang sama pada proses sebelum penghisapan. prosedur penghisapan. Hal ini dikuatkan
Analisis efektifitas hiperoksigenasi dengan penelitian dari Clark, Winslow, Tyler,
pada jenis kelamin laki- laki sebanyak 9 dan White (1990).
pasien (90%) saturasinya 95-100% dan hanya Saturasi Oksigen atau daya ikat Hb
1 pasien (10%) yang kurang dari 95%. Pada terhadap oksigen (afinitas) dipengaruhi oleh
jenis kelamin perempuan sebanyak 10 pasien
beberapa faktor diantaranya: 1) Tekanan tinggi PO2 dalam darah
parsial oksigen di dalam arteri (PO2). Normal
tekanan PO2 adalah 80-100 mmHg. Semakin 21
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015
kurva disosiasi oksihemoglobin. Keadaan
maka daya ikat hemoglobin (saturasi oksigen) asidosis (PH rendah) mengakibatkan afinitas
semakin tinggi pula. Sebaliknya jika Hb terhadap O2 menurun sebaliknya alkalosis
konsentrasi PO2 rendah (hipoksemia) maka (PH tinggi) mengakibatkan afinitas Hb
daya ikat Hb terhadap oksigen semakin terhadap O2 meningkat. Pada hasil penelitian
rendah dan saturasi O2 mengalami penurunan. ini didapatkan hasil PH darah 17 pasien 7,3-
Dengan demikian, konsentrasi PO2 terhadap 7.4 dan 3 pasien alkalosis yaitu 7,5. PCO2
Hb berbanding lurus. Berdasarkan hasil tinggi (asidosis respiratorik) mengaki- batkan
penelitian responden di dapatkan hasil PO2 penurunan afinitas Hb Sebaliknya PCO2
berkisar 112-180 mmHg maka daya ikat rendah (alkalosis respiratorik) menyebabkan
hemoglobin (saturasi oksigen) semakin tinggi. afinitas Hb terhadap O2 meningkat dan lebih
Konsentrasi PO2 dipengaruhi oleh beberapa sedikit O2 berikatan dengan plasma. Dalam
hal di antaranya volume gas di dalam paru, hal ini masih
cukup tidaknya ventilasi alveolus (tidal banyak pasien yang PH dalam darahnya
volume / menit volume), fraksi oksigen normal. 4) 2-3-diphosphoglycrate (2-3- DPG)
(FiO2) yang diberikan, keadaan difusi dan adalah subtansi sel darah merah yang
perfusi antara alveolus dengan membrane mempengaruhi daya ikat Hb terhadap oksigen.
(V/Q), usia seseorang dan afinitas hemoglobin Keadaan yang dapat menye- babkan
terhadap oksigen (status asam basa dalam peningkatan 2-3-DPG diantaranya hipoksia
darah) usia responden 10 orang (50%) berusia kronis, anemia dan hipertiroid. Sedangkan
41-60 tahun, 6 orang (30%) berusia 61-80 situasi yang dapat menurunkan diantaranya
tahun, 4 orang (20%) berusia 21-40 tahun. 2) hipotirois dan transfuse darah yang multiple.
Suhu tubuh, suhu tubuh mempengaruhi Peningkatan konsentrasi 2- 3-DPG akan
afinitas hemoglobin terhadap oksigen. mengakibatkan penurunan afinita Hb terhadap
Hipertermi mengakibatkan tingginya O2 sehingga lebih banyak ikatan oksigen
metabolisme dalam sel sehingga oksigen lebih terjadi di dalam plasma dan kurva bergeser ke
cepat berdifusi ke dalam plasma ketimbang kanan. Dalam hal ini pada penelitian tidak
dengan Hb. didapatkan pasien dengan hipoksia kronis,
Dengan demikian semakin tinggi suhu anemia, hipertiroid, hipotirois dan transfuse
tubuh akan semakin mudah pelepasan oksigen darah yang multiple.
dari Hb. Pada hasil penelitian ini di dapatkan Menurut hasil penelitian dan teori
suhu pasien berkisar 36-39,7 pasien tidak ada pasien dengan alat bantu ventilator mekanik
yang mengalami hiportermi. 3) Asam Basa, yang dilakukan hiperoksigenasi pada proses
normal PH darah adalah 7,35 – 7,45. Asam suctioning terbukti mampu bertahan dan juga
basa dalam darah mempengaruhi pergeseran meningkat. Mengingat tindakan suction ini
dapat menyebabkan bahaya, maka sangat penurunan kadar oksigen dan jika petugas
diperlukan kewaspadaan dini, kepatuhan kesehatan/perawat tidak peka terhadap
melakukan tindakan suctioning sesuai dengan masalah yang muncul bisa mengakibatkan
SPO yang benar dan keterampilan yang baik pasien mengalami gagal nafas bahkan sampai
bagi petugas kesehatan yang melakukan kepada kematian.
tindakan tersebut, terlebih khusus bagi tenaga
perawat. Selain itu juga melihat data KESIMPULAN
penunjang lain sperti Po2, Suhu Tubuh, Asam Hiperoksigenasi efektif pada proses
Basa, dan 2-3 DPG dimana apakah pasien ada suctioning terhadap saturasi oksigen pasien
riwayat hipoksia kronis, anemia, hipertiroid, dengan ventilator mekanik di ICU Rs. Husada
hipotirois dan transfuse darah yang multiple. Utama Surabaya.
Sebab tanpa adanya hal-hal tersebut, dapat
memberikan dampak yang buruk bagi pasien
yang dirawat. Salah satunya bisa terjadi 22
-----------------------------------------------------------------------------------------THE SUN Vol. 2(4) Desember 2015

DAFTAR PUSTAKA Clark AP, Winslow


EH, Tyler DO, White. (1990) Effects of
endotracheal suctioning on mixed venous
oxygen saturation and heart rate in
criticallyill adults.
http://www.ncbi.nLm.nih.gov/pubme
d/2211166 Hudak, C. M., & Gallo, B.M.
1998). Critical Care Nursing : a holistic
approach. Philadelpia : JB. Lippincott. Kozier,
B., & Erb, G. (2002). Kozier and Erb’s
Techniques in Clinical Nursing 5th Edition.
New Jersey: Pearson Education. Kozier &
Erb. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan
Klinis. Edisi 5. Jakarta : EGC Maggiore, S.M.
et al,. (2013). Decreasing the Adverse Effects
of Endotracheal Suctioning During
Mechanical Ventilation by Changing Practice.
Continuing Respiratory Care Education, Vol
58, 1588-1597. Pritchard M, Flenady V,
Woodgate P. (2001). Preoxygenation for
tracheal suctioning in intubated, ventilated
newborn infants.http://www.ncbi.nLm.nih.gov
/pubmed/11686960 Saskatoon Health Region
Authority (SHRA). (2005), June. Suctioning
Artificial Airways in Adults. Paper presented
at the RN and LPN Learning Package,
Saskatoon, SK. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G.
(2004). Brunner & Suddarth’s Textbook of
Medical Surgical Nursing 10th Edition.
Lippincott Williams & Wilkins. Timby, B. K.
(2009). Fundamental Nursing Skill and
Concepts. Philadelphia: Lippincott William &
Wilkins.

23

You might also like