Professional Documents
Culture Documents
Tugas Pak Cipto TTHP
Tugas Pak Cipto TTHP
Tugas Pak Cipto TTHP
OLEH :
RENDRA
1604123781
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Jurnal internasional:
Article History:
Jurnal nasional :
Jurnal 1:
Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan) Vol 3 No. 1 Mei 2017 ISSN
online: 2443 - 344
Jurnal 2:
PEMBAHASAN
JURNAL 1 INTERNASIONAL;
ABSTRAK
Terjemah Indonesia
Materials used in this research were i.e. fresh Indian Mackeral Scad and
Darkbar Flyingfish, yeast, banana leaves, ingredients (sugar, salt, ginger, turmeric,
garlic, lemongrass, bay leaves, galangal, and lime), and chemical materials such
as aquadest, HCl, mercaptoethanol, Brij solution, borate buffer, Na Na-EDTA,
methanol, THF, NaOH, BF Na2SO4 anhydrate, millipore paper
The presto fish were analyzed to know the contents of water (Sudarmadji,
1997), ash (Sudarmadji,1997), protein (Sudarmadji,1997), lipid
(Sudarmadji,1997), amino acid profile (AOAC, 2005), and fatty acid profile
(AOAC,2005). Winarno, 1997). The amount and composition of minerals in ash
depended on the type of food and the ash analysis method used. Ash and mineral
in foods were generally originated from the food itself or indigenous (Puspitasari,
et.al, 1991).
Jurnal nasional 1:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air dan lama
pengukusan terhadap mutu organoleptik dan daya simpan pindang ikan tongkol,
sehingga diharapkan keluaran yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi pengolahan
ikan daerah pesisir dengan keterbatasan air tawar. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok dengan 2 (dua) faktor yaitu jenis air (air tawar dan air
laut Tanjung Luar) dan lama pengukusan (15, 30, 45, 60 dan 75 menit).
Masingmasing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan.
Parameter yang diamati adalah mutu organoleptik yang meliputi uji hedonik dan
uji skoring warna, rasa, tekstur dan aroma serta daya simpan pindang tongkol.
PENDAHULUAN
Berdasarkan data statistic pada ikan tongkol NTB tahun 2012, hasil
produksi ikan yang hasil tangkap di laut yaitu kisaran 20.256 ton dan memiliki
indeks kenaikan rata-rata per tahun sebesar 3,27% (Ruchimat, 2012). Ikan
tongkol juga memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 26,2 mg/100g dan
sangat kaya akan kandungan asam lemak omega-3 (Sanger, 2010) selain itu Ikan
tongkol termasuk salah satu jenis komoditi bahan pangan yang mengandung
kadar air yang tinggi, sehingga kemungkinan untuk mengalami kerusakan atau
penurunan mutu ikan juga sangat tinggi. Kandungan protein dan air yang tinggi
pada ikan segar menyebabkan ikan mudah mengalami kerusakan. Selain memiliki
gizi yang tinggi, ikan tongkol memiliki kelemahan karena dapat menyebabkan
keracunan. Keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol yaitu keracunan
histamin. Histamin pada ikan tongkol dapat dihilangkan dengan berbagai teknik
pengolahan (Sompie, 2011).
*Metode Pemindangan
Rancangan yang acak di ginakan dalam kelompok dengan dua jenis faktor yaitu
dengan lama pengkusan atau jenis air yang digunakan .masing-masing
mempunyai perlakuan aras 2 jenis air tawar atau air laut. 5 aras lama pengkusan
sampai waktu 15,20,30 dan waktu yang cukup dengan perlakuan dilakukan tiga
kali ulangan sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Data hasil pengamatan
organoleptik dianalisa dengan analisis keragaman pada taraf nyata 5% dengan
Friedman Two Anova dan perbedaan nyata diuji lanjut dengan Wilcoxon Match
Pairs Test menggunakan software SPSS (Sugiyono, 2015).
Jurnal 2 :
ABSTRAK
Selain usaha mikro, kecil, dan menengah pada umumnya, kelompok usaha yang
terlibat dalam bandeng olahan makanan juga menghadapi masalah, terutama pada
keterbatasan kualitas produk dan pemasaran. Dua pengusaha perempuan yang
memburu bisnis bandeng, yaitu Ibu Eko dengan Pindang Bandeng “Warisan” dan
Ibu Erni dengan ikan bandeng presto “Prima”. Dalam aspek produksi, kedua
bisnis ini masih terbatas karena hanya memenuhi kebutuhan masyarakat dan
menjual pada saat-saat tertentu seperti, pelafalan Minggu pagi dan pasar tiban.
Dari hasil pra-survei dan wawancara dapat diidentifikasi beberapa masalah,
seperti: tidak tersedianya peralatan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi,
tidak tersedianya kemasan yang menarik untuk memasuki pasar yang lebih luas,
aspek tidak tersedianya legalitas P-IRT dari Dinas Kesehatan untuk mikro bisnis
makanan, kurangnya kewirausahaan, dan kebutuhan untuk bantuan manajemen
yang lebih intensif untuk memasuki pasar yang lebih luas. Masalah-masalah ini
telah dibantu oleh penyelesaian kegiatan-kegiatan berikut: peningkatan peralatan,
paket dan papan nama, sertifikasi P-IRT, pelatihan untuk menumbuhkan bantuan
kewirausahaan, promosi, dan manajemen pemasaran. Program Dedikasi dengan
skema IbM telah dilaksanakan dan menghasilkan output, seperti dalam bentuk
kemasan bandeng, brosur, papan nama bisnis Pindang Bandeng dan ikan bandeng
presto dengan sertifikat merek “Warisan” dan “Prima”, dan P-IRT untuk kedua
pasangan. Kata kunci: produk, pemasaran, ikan bandeng olahan
PENDAHULUAN
Ada dua orang ibu yang menekuni usaha makanan dari ikan bandeng ini,
yaitu Ibu Eko Sayektiningsih berupa pindang bandeng berlabel Pindang Bandeng
Presto “Warisan” dan Ibu Erni Siwi Karyanti yang berlabel bandeng presto
“Prima” secara pangsa pasar memiliki peluang yang cukup besar. Namun, dari
segi aspek produksi kedua usaha tersebut masih terbatas untuk memenuhi di
sekeliling lokasi usaha dan juga dipasarkan pada momen-momen tertentu antara
lain arisan ibu-ibu, pengajian minggu pagi, pasar tiban, dan sebagainya. karena
itu, untuk memperluas cakupan pangsa pasarnya, kegiatan pendampingan
pemasaran dirasa perlu dilakukan dengan tujuan agar produk ini lebih dikenal
konsumen, dan dapat menginformasikan keunggulan sebuah produk usaha.
3 . mengpa duri dan tulang pada ikan pindang presto menjadi lunak?
Pengertian Pemindangan
Pemindangan adalah cara menjadikan ikan segar yang telah diolah dengan
cara penggaraman dan pengukusan ataupun perebusan dalam bentuk utuh atau
disiangi atau berupa potongan.
ikan (juga udang dan kerang) diawetkan dengan cara mengukus atau merebusnya
dalam lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat
aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim
Teknik Penggaraman
1. Pemindangan Garam
ikan dan garam yang telah tersusun dalam wadah kedap air dan telah ditambah
sedikit air kemudian dipanaskan bersama-sama.
ikan dan garam dalam wadah tembus air dicelupkan ke dalam larutan garam
yang mendidih dan direbus dalam beberapa menit.
Setelah perebusan, wadah diangkat, disiram atau direndam air tawar mendidih
untuk membersihkan permukaan ikan, selanjutnya ditiriskan dan didinginkan.
Ikan yang akan dipindang dicuci dengan air mengalir sampai bersih.
ikan pindang dikemas dengan disusun dalam keranjang atau kotak kardus
yang dilapisi dan ditutup kertas minyak.
Dengan model kemasan ini, ikan pindang akan terlindung dari kerusakan fisik
dan kontaminasi kotoran dari luar selama transportasi.
Dengan Pemindangan Ikan yang tergolong bahan makanan yang mudah sekali
busuk dapat diawetkan oleh sebab itu agar sampai di tangan konsumen masih
dalam keadaan baik,diperlukan cara-cara penanganan yang baik untuk
mempertahankan mutu ikan yang umum dilakukan adalah pengolahan secara
tradisional
KESIMPULAN DAN SARAN
Jurnal 1:
Jurnal 2:
Jurnal 3:
Jurnal 1
Jurnal 2
Jurnal 3
Bank Indonesia. (2011). Five Finger Philosophy: Upaya Memberdayakan
UMKM. Hadiyati, Ernani. (2011). Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.13, No.
1. http://dinkes.slemankab.go.id
http://ejournal.uajy.ac.id/1202/5/4KOM03409.pdf.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosipenjualan-
definisi.html. Jong dan Wennekers. 2008. “Conceptualizing Entrepreneurial
Employee Behavior”, SMEs and Entrepreneurship Programme Finance by the
Netherlands Ministry of Economic Affairs. Koran Sindo, http://www.koran-
sindo.com/node/362283.