Professional Documents
Culture Documents
Makalah Jurnal Petrokimia Team 7
Makalah Jurnal Petrokimia Team 7
Disusun oleh :
Adid Plya Tanjung J3L116001
Dyah Wulandari J3L116035
Rizki Nasyasavitri J3L116117
ABSTRACT
DAFTAR ISI
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI iii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
2 TINJAUAN PUSTAKA 1
2.1 Biodiesel 1
2.2 Mikroemulsifikasi 2
3 METODE 3
3.1. Alat dan Bahan 3
3.2 Sistem Emulsifikasi Mikro 3
3.2.1 Sintesis biodiesel 3
3.2.2 Sistem emulsi-mikro 4
3.2.3 Preparasi campuran diesel/biodiesel dan sistem emulsi-mikro 5
3.2.4 Karakterisasi sistem emulsi-mikro 5
3.2.5 Analisis gas buang 5
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 6
4.1 Diagram fasa terner 6
4.2 Karakteristik Bahan Bakar 7
4.3 Pola Emisi 8
4 SIMPULAN 9
5 DAFTAR PUSTAKA 9
1
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biodiesel
2
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari sumber daya
alam yang dapat diperbarui, meliputi minyak tumbuhan dan hewan, baik di darat
maupun di laut. Sektor darat dan laut memiliki total sumber penghasil minyak
biodiesel lebih dari 50 jenis, meliputi kelapa sawit, jarak pagar, minyak jelantah,
kelapa, kapuk/randu, nyamplung, alga, dan lain sebagainya. Biodiesel ini dapat
dijadikan sebagai bahan bakar pengganti solar, sebab komposisi fisika-kimia antara
biodiesel dan solar tidak jauh berbeda (Kuncahyo et al 2013).
Biodiesel disintesis dari ester asam lemak dengan rantai karbon antara C6-C22
dengan reaksi transesterifikasi. Biodiesel bisa digunakan dengan mudah karena dapat
bercampur dengan segala komposisi dengan minyak solar, mempunyai sifat-sifat fisik
yang mirip dengan solar biasa sehingga dapat diaplikasikan langsung untuk mesin-
mesin diesel yang ada hampir tanpa modifikasi (Prakoso 2003). Bahan-bahan mentah
pembuatan biodiesel adalah trigliserida-trigliserida dan asam-asam lemak.
Penggunaan biodiesel dapat mereduksi polusi tanah dan melindungi kelestarian
perairan dan sumber air minum. Hal ini berhubungan dengan penggunaan mesin-
mesin diesel disektor perairan. Kelebihan yang dimiliki biodiesel ditunjang oleh sifat
biodiesel yang dapat teroksigenasi relatif sempurna atau terbakar habis, tidak
beracun, dan dapat terurai secara alami.
Teknologi pembuatan biodiesel dapat dibuat dengan beberapa cara yaitu
penggunaan langsung atatu pencampuran dengan bahan bakar solar, pirolisis,
mikroemulsifikasi, dan transesterifikasi. Pirolisis merupakan reaksi dekomposisi
termal atau dengan bantuan katalis. Biasanya berlangsung tanpa oksigen.
Mikroemulsifikasi merupakan mikroemulsi dengan menggunakan pelarut seperti
methanol, etanol, dan atau alkohol lain. Transesterifikasi merupakan pembuatan
biodiesel dengan alkohol rantai pendek dengan penggunaan katalis.
2.2 Mikroemulsifikasi
peningkatan nilai viskositas pada pemberian minyak (lubricating oil) sehingga tidak
memenuhi standar mutu.
3 METODE
Gambar 2 Komponen utama pengujian: (1) dinamometer elektrik, (2) tachometer, (3)
mesin diesel, (4) unit multi-k, (5) sistem masukan bahan bakar, (6) enegy
dispassion system, (7) analisator emisi
Pengujian emisi menggunakan dynamometer, yang ditunjukkan pada
gambar 2. Perputaran pada mesin diatur 350rpm menggunakan tachometer (2). Mesin
diesel (3) bekerja dengan power: 0.33, 1.00, 1.33 dan 2.00kW (4). Sistem masukan
bahan bakar (5) terdiri dari 5 masukan, masing-masing terdapat tabung uji yang dapat
memungkinkan untuk dilakukannya juga uji dengan sampel di kondisi yang sama.
Laju alir diukur secara volumetrik.
6
Emisi dari karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx) dan total karbon
tak terbakar (HC) diuji menggunakan GreenLine 8000 emission analyzer (7) dengan
pompa aspirator ditempatkan di bagian akhir pipa mesin. Level gas buang diukur
menggunakan smoke pump/pompa gas (smoke tester 7828 – Eutron) mengacu pada
ASTM D-2156 (2009). Metode ini mengumpulkan sampel uji yang terdiri dari
penyerapan gas dari bagian pusat pipa gas mesin menggunakan kertas filter spesial.
Warna yang dihasilkan pada filter dibandingkan dengan skala referensi/smoke index.
Model BD H 5.0
Tipe Silinder-tunggal, pendingin udara,
horizontal, 4-stroke (gigi 4)
Sistem pembakaran Injeksi langsung
Kecepatan mesin 3000/3600 rpm
Keluaran maksimal 4.2/4.7 hp (horse power/tenaga kuda)
Gambar 4 Emisi karbon dioksida (CO), nitrogen oksida (NO), total karbon tak
terbakar (HC), dan asap
Total emisi hidrokarbon (HC) yang tidak terbakar dari B5 lebih tinggi
daripada yang terdaftar dari neat biodiesel dan perbedaan ini meningkat dengan
peningkatan tenaga mesin. Untuk B20, pengurangan emisi HC diamati untuk semua
kekuatan mesin. Perilaku yang diharapkan untuk campuran biodiesel / diesel adalah
penurunan emisi HC karena kandungan oksigen yang lebih tinggi dan angka setana
biodiesel, dibandingkan dengan neat diesel.
9
4 SIMPULAN
5 DAFTAR PUSTAKA
Mardiah, Widodo A, Efi T, dan Aries P. 20016. Pengaruh Asam Lemak dan
Konsentrasi Katalis Asam Terhadaap Karakteristik dan Konveksi Biodiesel
pada Transesterifikasi Minyak Mentah Dedek Padi. Surabaya (ID): ITS.
Neto DAA, Fernandes MR, Neto BEL, Dantas CTN, dan Moura MCPA. 2013. Effect
of biodesel/diesel-based microemulsions on the exhaust emissions of diesel
engine. Brazilian Journal of Petroleum and Gas. 7(4): 141-153.
Prakoso T. 2003. Potensi Biodiesel Indonesia. Bandung(ID) : ITB.
Zheng M, Mulenga MC, Reader G T, Wang M, Ting DSK, Tjong J. 2008. Biodiesel
engine performance and emissions in low temperature combustion. Fuel (87) :
714-722.