Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 131

42335.

pdf

TU GAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)

IMPLEMENTASI ALO KASI DANA DESA DI DESA NANGA


SURUK DAN DESA SUNGAI BESAR KECAMATAN
BUNUK HULU KABUPATEN KAPUAS HULU

UNIVERSITAS TERBUKA
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam Ilmu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik

Disusun Oleh :

HEMNI SUKMANA
NIM.500643605

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2016

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

ABSTRACT
The Policy Implementation of Village Fund Allocation (ADD) in the
Nanga Suruk and Sungai Besar Bunut Hulu District of Kapuas Hulu Regency

Hemni S ukmana
The Open University
hemnisukmana88@,gmai 1. com

This T APM entitled Implementation of the Village Fund Allocation in the


village of Nanga Suruk and Sungai Besar Bunut Hulu district, Kapuas Hulu
Regency. The purpose of this study was to analyze the implementation of the
Village Fund Allocation in the village of Nanga Suruk and Sungai Besar District
of Bunut Hulu, as well as contributing factors and obstacles affecting the
implementation and the strategy that should be done within the framework of the
successful implementation of the policy but it also will provide recommendations
to the Government the village and the District Government in the management of
the Village Fund Allocation.
The method used in this research is descriptive-qualitative method in
where as main instrument is the researcher himself. The data sources used
are primary and secondary datas related with emphirical situation and
condition of policy implementation. In this research, the writer also uses
observation research to obtain primary data of policy of village fund allocation in
Nanga Suruk and Sungai Besar Bunut Hulu district, Kapuas Hulu Regency. Based
on the data available, the writer tries to describe systematically, factually, and
accurately about facts, natures as well as the relationship among phenomenon
available.
The results of the study, that the policy implementation the Village Fund
Allocation (ADD) in the village of Nanga Suruk and Sungai Besar District of
Bunut Hulu Kapuas Hulu is running well. However, if it is linked to the
achievement of objectives, the implementation of the Village Fund Allocation
(ADD) in the village of Nanga Suruk and Sungai Besar District of Bunut Hulu
Kapuas Hulu has not been optimal. Although two immediate goal has been
accomplished optimally, but the other objectives of improving rural income and
rural communities through village-owned enterprises (BUMDesa) has not been
optimally.
Some factors that influence implementation of the Village Fund Allocation
(ADD) in the village of Nanga Suruk and Sungai Besar District of Bunut Hulu
Kapuas Hulu Regency are communication, human resource capacity,
implementers' attitude, bureaucracy structure, inveronment, and the parameter
and aim of policy which each has factors driving and inhibiting.

Keywords: Implementation, Village Fund Allocation.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

ABSTRAK
Implementasi Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai
Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu

Hemni Sukmana
Universitas Terbuka
hemnisukmana88@gmail.com

T APM ini berjudul Implementasi Alokasi Dana Desa di Desa Nanga Suruk
dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Alokasi Dana Desa di
Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu, serta faktor-
faktor penunjang dan penghambat yang mempengaruhi implementasi dan strategi
yang harus dilakukan dalam rangka keberhasilan implementasi kebijakan selain
itu juga akan memberikan rekomendasi bagi Pemerintah Desa dan
Pemerintah Kecamatan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, dimana instrumen utama dalam penelitian adalah peneliti sendiri.
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder
yang berkaitan dengan situasi dan kondisi empiris implementasi Kebijakan.
Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan penelitian observasi guna
memperoleh data primer mengenai kebijakan Alokasi dana desa di Desa
Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten
Kapuas Hulu. Dengan berdasarkan data yang ada, penulis berupaya
mendiskripsikan/menggambarkan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bah•va implementasi kebijakan Alokasi
Dana Desa (ADD) di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan
Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu berjalan Jancar. Namun demikian apabila
dikaitkan dengan pencapaian tujuan, pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) di
Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten
Kapuas Hulu belum optimal. Meskipun dua tujuan langsung telah terlaksana
secara optimal, namun satu tujuan lainnya yaitu meningkatkan pendapatan desa
dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) belum
berjalan secara optimal.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Aiokasi Dana Desa
(ADD) di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu
Kabupaten Kapuas Hulu adalah komunikasi, kemampuan sumber daya, sikap
pelaksana, struktur birokrasi, lingkungan serta ukuran dan tujuan kebijakan yang
masing-masing mempunyai faktor pendorong dan penghambatnya.

Kata Kunci : Jmplementasi, Alokasi Dana Desa.

ii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

UNIVERSIT AS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

PERNYATAAN

TAPM yang berjudul ._Implementasi Alokasi Dana Desa di Desa Nanga Suruk
dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu"
adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutif maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan
adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.

Jakarta, Agustus 2016


Yang menyatakan,

HEMNI SUK.MANA
NIM. 500643605

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

PERSETUJUAN TAPM

Judul TAPM IMPLEMENTASI ALO KASI DANA DESA DI DESA


NANGA SURUK DAN DESA SUNGAI BESAR
KECAMATAN BUNUT HULU KABUPATEN KAPUAS
HULU.

Penyusun T APM HEMNI SUK.MANA


NIM 500643605
Program Studi ADMINISTRASI PUBLIK
Hari/Tanggal Minggu, 24 Juli 2016

Menyetujui :

/embimbing I' .f embimbing II,


"

Dr. I Nen
NIP.

Penguji Ahli,

Prof. Dr. A. Aziz Sanapiah, M.P.A

Mengetahui,

Ketua Bidang Ilmu I


Progra~ist~si Publik,

~armanto, M.Ed
NIP. 19591027 198603 1 003
111

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

UNIVERSIT AS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

PENGESAHAN

Nama HEMNI SUKMANA


NIM 500643605
Program Studi ADMINISTRASI PUBLIK
Judul TAPM IMPLEMENTASI ALOKASI DANA DESA DI DESA
NANGA SURUK DAN DESA SUNGAI BESAR
KECAMA TAN BUN UT HULU KABUPA TEN KAPUAS
HULU.

Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji T APM Program


Pascasarjana, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Terbuka pada :

Hari/Tanggal : Minggu, 24 Juli 2016


Waktu

Dan telah dinyatakan LULUS

Ketua Komisi Penguji


Dr. Tati Rajati

Penguji Ahli
Prof. Dr. A. Aziz Sanapiah, M.P.A

Pembimbing I
Prof. Dr. AB. Tangdililing, M.A.

Pembimbing II :
Dr. I Nengah Baskara Wisnu Tedja, M.Ec
·············~········ ................ .

IV

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan T APM

(Tesis) ini. Penulisan TAPM ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar Magister Sains Program Pasca Sarjana Universitas

Terbuka.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak,

mulai dari perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan T APM ini, sangatlah

sulit bagi penulis untuk menyelesaikan T APM. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada Bapak Prof Dr. AB.

TANGDILILING, M.A. dan Bapak Dr. I NENGAH BASKARA WISNU TEDJA,

M.Ec selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah menyediakan waktu,

tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan T APM ini.

Ucapan dan penghargaan yang sama disampaikan kepada :

1. Rektor Universitas Terbuka Prof Ir. Tian Belawati, M.Ed.Ph.D.;

2. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Suciati, M.Sc.Ph.D.;

3. Ketua Bidang Ilmu Program Magister Administrasi Publik Universitas

Terbuka Dr. Drs. Darmanto, M.Ed.;

4. Kepala UPBJJ-UT Pontianak Dr. Tati Rajati;

5. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya selama saya menempuh

perkuliahan Program Pasca Sarjana Bidang Administrasi Publik pada

Universitas Terbuka;

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

6. Camat Bunut Hulu beserta jajarannya yang telah banyak membantu selama

penelitian ini dilakukan;

7. Kepala Desa Nanga Suruk beserta jajarannya yang telah banyak membantu

selama penelitian ini dilakukan;

8. Kepala Desa Sungai Besar beserta jajarannya yang telah banyak membantu

selama penelitian ini dilakukan;

9. Seluruh informan yang telah banyak membantu dan tidak keberatan dalam

memberikan infonnasi guna penyusunan penelitian ini;

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa berkenan

membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis meminta

maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan

TAPM ini. Maka dari itu kritik dan saran penulis harapkan bruna perbaikan

demi kesempumaan penulisan ini. Semoga TAPM ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan.

Putussibau, Agustus 2016

Penulis

Vl

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

RIWAYAT HIDUP

Nam a HEMNI SUKMANA, SH


NIM 500 643 605
Program Studi Magister Administrasi Puhlik (MAP)
Tempat I TanggalLahir Nanga Suruk, 1 Maret 1974
Pekerjaan PNS Kantor Camat Bunut Hulu Kah. Kapuas Hulu
Riwayat Pendidikan Lulus SD di Nanga Suruk, pada Tahun 1988
Lulus SMP di Nanga Suruk, pada Tahun 1991
Lulus SMA di Jongkong, pada Tahun 1994
Lulus S 1 Fakultas Hukum Universitas Panca Bhakti
Pontianak pada Tahun 2001

Riwayat Pekerjaan Tahun 2005 s/d 2012 Guru di SMPN 01 Bunut Hulu
Kah. Kapuas Hulu

Tahun 2012 s/d 2014 Kepala UPT Dinas Pendidikan


Kee. Bunut Hulu Kah. Kapuas Hulu.

Tahun 2014 s/d sekarang PNS (Kasuhhag) di Kantor


Kecamatan Bunut Hulu Kah. Kapuas Hulu.

HEM
NIM. 500643 605

vii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

DAFTAR ISI

Abstrak. .................................................................................................................... 1
Lembar Persetujuan T APM .................................................................................... iii
Lem bar Pengesahan T APM .................................................................................... iv
Kata Pengantar ....................................................................................................... v
Riwayat Hid up ....................................................................................................... vii
Daftar Isi ............................................................................................................... viii
Daftar Garn bar ......................................................................................................... x
Daftar Tabel ............................................................................................................ xi
Daftar Lampi ran ..................................................................................................... xii
BABIPENDAHULUAN
A La tar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Ruang Lingkup Masalah ..................................................................... 14
C. Perumusan Masalah ............................................................................. 14
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 15
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A KajianTeori .......................................................................................... 17
1. Kebijakan Publik ........................................................................... 17
2. Implementasi Kebijakan Publik ..................................................... 19
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan ........ 23
4. Konsep Alokasi Dana Desa ........................................................... 44
5. Konsep Desa .................................................................................. 44
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 46
C. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... 52

BAB Ill METODE PENELITIAN


A Desain Penelitian ............................................................................... 56
B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 57
C. Subjek Penelitian ................................................................................ 57
D. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 59
E. Alat Pengumpul Data .......................................................................... 59

Vlll

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

F. Analisis Data ............................. .. ................................................. 60

G. Keabsahan Data ................................................................................. 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Desa Nanga Suruk ................................................. 63
l. Letak Geografis Desa Nanga Suruk ............................................... 63
2. Keadaan Demografis ...................................................................... 64
3. Tipologi Tanah dan Peruntukkannya ............................................. 66
4. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ........................................ 67
B. Gambaran Kebijakan Alokasi Dana Desa .......................................... 70
C. Hasil Penelitian ................................................................................... 75
1. Implementasi Alokasi Dana Desa .................................................. 75
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan
Alokasi Dana Desa ......................................................................... 91
a. Komunikasi .............................................................................. 94
b. Sumber daya ........................................................................... 100
c. Sikap pelaksana ...................................................................... l 07
d. Struktur organisasi pelaksana................................................. 113
e. Lingkungan ............................................................................ 119
f. Ukuran dan tuj uan kebijakan ................................................. 124
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 129

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ...................................................................................... 140
B. Saran ................................................................................................. 141

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 143

lX

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

DAFT AR GAMBAR

Garn bar 2. 1, Model Implementasi menurut Edward Ill ...................................... 25

Garn bar 2.2, Hubungan antara Organisasi dan lingkungan ................................... 27

Gambar 2.3, Model Implementasi Kebijakan Van Matter Van Horn ................... 43

Gambar 2.4, Kerangka Pikir Penelitian ................................................................. 55

Garn bar 4 .1, Peta Desa N anga S uruk. .................................................................... 63

Gambar 4.2, Mekanisme Perencanaan Penggunaan Keuangan Desa .................... 75

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

DAFT ART ABEL

Tabel 1.1, Pagu Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di Kec.Bunut Hulu ............... 7

Tabel 4.1, Jumlah Penduduk Desa Nanga Suruk ................................................. 65

Tabel 4.2, Matapencaharian Penduduk Desa Nanga Suruk ................................. 65

Tabel 4.3, Aparatur Pemerintah Desa Nanga Suruk ............................................ 67

Tabel 4.4, Badan Permusyawaratan Desa Nanga Suruk ..................................... 68

Tabel 4.5, Rangk"Uman Analisis Hasil Wawancara Tujuan ADD ..................... 138

Tabel 4.6, Faktor-faktor yang mempengaruhi ADD .......................................... 138

XI

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Nanga Suruk ............................ 147

2. Pedoman Wawancara ............................................................................... 148

3. Matriks Transkrip Wawancara ................................................................ 152

Xll

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf

BAB IV

BASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Nanga Suruk

1. Letak geografis Desa Nanga Suruk.

Desa Nanga Suruk yang merupakan ibukota Kecamatan Bunut Hulu

Kabupaten Kapuas Hulu secara Geografis berada diantara 112.634762

LS/LU, 0.537061 BT/BB dan mempunyai luas wilayah 61 ,95 km.2 atau

6.195 Ha. Jarak dari desa ke ibukota Kecamatan Bunut Hulu adalah 2 km,

sedangkan jarak ke ibukota Kabupaten Kapuas Hulu 74 km. Adapun batas-

batas wilayah Desa Nanga Suruk yaitu:

a. Sebelah Utara : Desa Beringin dan Desa Tanjung lntan;

b. Sebelah Selatan : Desa Bakong Permai dan Pantas Bersatu;

c. Sebelah Barat : Desa Landau Mentael Kee Boyan Tanjung;

d. Sebelah Timur : Desa Selaup dan Semangut Utara.

Letak desa Nanga Suruk seperti tampak dalam Peta berikut ini:

LANDAU
MENTAl l
KEC.
BUNlJT.HtUR

DESAPANTAS
BERSAnJ

Gambar4.1
Peta Desa Nanga Suruk

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


63
42335.pdf
64

Desa Nanga Suruk merupakan desa yang terletak didaerah dataran,

perbukitan, dan bantaran sungai. Hal tersebut mengakibatkan sarana

transportasi antar wilayah masih terdapat kendala dan hambatan.

Walaupun dari tahun ketahun program desa dititik beratkan pada

pembangunan bidang saranan transportasi dan komunikasi, akan tetapi

karena beratnya medan/lokasi sehingga belum seluruh wilayah dapat

terkondisi dengan baik.

Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan pada tahun-tahun

yang lalu, antara lain program PNPM PPK dengan pembuatan jalan,

bantuan pemerintah berupa pembangunan jembatan sebagai sarana lalu

lintas sungai, PU dengan perkerasan jalan , dll. Manfaat program kegiatan

tersebut temyata sangat dimanfaatkan oleh masyarakat, sedikit demi

sedikit perekonomian masyarakat semakin bangkit, tingkat kehidupan

masyarakat semakin tertata sehingga taraf hidup mayarakat semakin

meningkat.

2. Keadaan Demografis.

Penduduk Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu berjumlah 1. 700

jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki sejumlah 874 jiwa dan

perempuan 826 jiwa atau Kepala Keluarga 497 KK. Untuk lebih jelasnya

terkait Penyebaran penduduk Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
65

Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Desa Nanga Suruk berdasarkan Dusun

Jumlah Jumlah
No. Nama Dusun Penduduk Penduduk
(jiwa) (KK)
1. SukaMakmur 679 202
2. Tanjung Hulu 355 108
3. Berauh Jaya -
447 127
4. Simpang Empat 219 60
Jumlah 1.700 497
Sumber • Desa Nanga Suruk, 2016

Mata pencaharian pokok penduduk sebagian besar adalah petani

dengan sistem ladang berpindah. Oleh karena itu, sebagian besar

perekonomian desa bertumpu pada sektor Pertanian dan ada juga

pertambangan yang pada umumnya berpenghasilan sedang yaitu diatas

rata-rata pendapatan perkapita nasional. Adapun pola pengelolaan

pertanian, perkebunan dan pertambangan masih dilakukan secara

sederhana/tradisional. Sementara mata pencaharian lainnya sebagai

penopang mata pencaharian pokok diantaranya adalah sebagai

pedagang/jasa. Untuk lebih jelasnya tentang mata pencaharian penduduk

Kecamatan Bunut Hulu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2
Mata Pencaharian Pcnduduk Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu

Mata Pencaharian Penduduk

No Blm I s:;st
Kel./Desa PNS/ Pedag Jumlah
Sklh/
TNI/ Petani Buruh ang IRT/ I Wiras
Pelaja
Polri /Jasa
r wasta
1. Nanga Suruk 499 20 933 0 2 230 16 1.700
Jumlah 499 20 933 0 2 230 16 1.700
Sumber Data Desa Nanga Suruk, 2016 (diolah kembali).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
66

Data di atas menunj ukkan bahwa sebanyak 57, 11 % penduduk

memiliki pekerjaan, dari jumlah tersebut, sebanyak 54,88 % adalah petani.

Sementara 29,35 % adalah penduduk yang belum bersekolah serta para

orang tua yang sudah tidak mampu untuk bekerja lagi (tenaga kerja tidak

produktif).

3. Tipologi Tanah dan peruntukkannya

Jumlah curah hujan adalah ukuran jumlah curahan au yang

turun/keluar dari awan yang mencapai bumi dinyatakan dengan mm

(mili meter), jumlah curah hujan I mm adalah ketinggian air hujan yang

terkumpul dalam tempat yang datar tidak meresap, tidak menguap, tidak

mengalir artinya pada setiap 1 m2 lapisan tanah dengan jumlah curah

hujan 1 mm mempunya1 volume 1 liter. Jumlah curah hujan di

Kabupaten Kapuas Hulu cukup tinggi dalam satu tahun berkisar antara

4.500 mm sampai 6.000 mm dengan jumlah air hujan antara 250-300

pertahun dan jumlah curah hujan maksimum dapat terjadi berkisar

antara 50-180 mm/hari sedangkan intensitas hujan rata - rata 0,20

mm/menit. Berkaitan dengan banyaknya jumlah hujan yang menyirami

tanah, potensi yang dapat dikembangkan di desa nanga suruk kecamatan

bunut hulu sesuai dengan jurnlah luas wilayahnya adalah pengembangan di

sketor pertanian. Berikut ini ditampilkan data luas tanah berdasarkan

peruntukkannya di desa nanga suruk :

a. Lahan sawah 610 Ha

b. Laban Ladang 900 Ha

c. Lahan Perkebunan : 2.494 Ha

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
67

d. Hutan 23 Ha

e. Waduk/Danau/Situ 500 Ha

f. Lahan lainnya : 1.668 Ha

4. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Nanga Suruk

Sejarah Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas

Hulu dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Kepala Daerah

Tingkat I Kalimantan Barat Nomor: 353 Tahun 1987 tentang Penyatuan

Desa Dalam Rangka Penataan Kembali Desa di Kalimantan Barnt. Desa

Nanga Suruk secara administratif masuk ke dalam Kecamatan Bunut Hulu

Kabupaten Kapuas Hulu.

Struktur organisasi Pemerintahan Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut

Hulu terdiri atas Kepala Desa, Sekretaris Desa, dengan unsur staf dan

unsur pelaksana yaitu Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan, Kaur

Pembangunan, Kaur Kesejahteraan Rakyat dan Empat Orang Masing-

masing Kepala Dusun. Untuk lebih jelasnya Tata Kerja Pemerintahan Desa

dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini : (gambar 4.1 tercantum dalam

Lampiran 1)

Untuk lebih jelas, data aparatur pemerintah desa nanga suruk

kecamatan bunut hulu sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Aparatur Pemerintah Desa Nanga Suruk

Pendidika Pejabat yang Surat Keoutusan


No Nam a Jabatan
n Terkahir mengangkat Nomor Tanggal
I. Sahril Se kdes N anga Suruk SLTA Bupati 821.12/65/BKD/PM-B 2811212009
2. Syeh Hadiiah Kaur Pemerintahan SLTP Ka des I Tahun 2016 01/01/2016
3. Sukarni Kaur Pembangunan STM Kades I Tahun2016 0110112016
4. Abang Echsan Kaur Kesra SLTA Ka des I Tahun 2016 01/0112016
5. M. Nasir Kadus Suk.a Makmur SD Ka des 2 Tahun 2016 01/01/2016
6. Kusnan Kadus Taniung Hulu SLTA Kades 2 Tahun 2016 01/0112016
7. Salehudin Kadus Berauh Jaya SLTP Kades 2 Tahun 2016 01/0112016

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
68

8. Darm adi Kadus Sim2ang E~at SLTP Ka des 2 Tahun 2016 01/01/2016
9. Asdianto Bcndahara Dcsa STM Ka des 3 Tahun 2016 01101/2016
10. Wovono Widodo T chmk Komputer Dcsa SMEA Ka des 4 Tahun 2016 01/01/2016
Sumber :Data Desa Nanga Suruk, 2016

Di samping aparatur pemerintahan desa, dalam menyelenggarakan

roda pemerintahan di desa, sebagai penyeimbang dan merupakan lembaga

kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, maka di desa ada

suatu lembaga yaitu Badan Permusyawaratan Desa yang merupakan

perwakilan dari masyarakat dan dipilih oleh masyarakat setempat. Data

Badan Permusyawaratan Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Badan Permusyawaratan Desa Nanga Suruk

Pendidikan Pejabat yang Surat Keputusan


No Nama Jabatan
Terkahir mengangkat Norn or Tan_ggal
1.Abang lsnaini Ketua SLTA Bupati 821.12/65/BKD/PM-B 28/12/2009
2.Riyanto Wiyono Sekretaris SLTP Kades I Tahun 2016 01/01/2016
3.Subarno Anggota STM Kades 1Tahun2016 01/01/2016
4. Rohman Anggota SLTA Kades 1Tahun2016 01/01/2016
5 Onai Anggota SD Kades 2 Tahun 2016 01/01/2016
Sumber :Data Desa Nanga Suruk, 2016

5. Visi dan Misi Desa Nanga Suruk

Visi Desa

Menjadikan Nanga Suruk sebagai Desa Mandiri di Bidang Pertanian dan

Perkebunan yang didukung oleh Sumber Daya Lokal yang berkualitas

serta infrastruktur yang memadai.

a. Nilai-nilai yang melandasi:

1) Selama ini Desa Nanga Suruk menyandang gelar sebagai Desa

Kategori desa Merah atau Miskin, padahal sumber daya yang ada

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
69

cukup memadai, hanya saja penanganannya belwn maksimal karena

infrasrtuktur yang sangat tidak memadai.

2) Sebagian besar warga Petani dan peternak ada yang memelihara

hewan ternak dalam jumlah yang cukup, biasanya hanya digunakan

untuk investasi jangka pendek.

3) Warga Nanga Suruk tidak bias memaksimalkan hasil Pertanian dan

Perkebunannya karena kurangnya sarana dan prasarana.

b. Makna yang terkandung:

1) Menjadikan: terkandung didalamnya peran pemerintah desa dalam

mewujudkan Desa Nanga Suruk yang mandiri secara ekonomi.

2) Desa Nanga Suruk : adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan

segala potensinya dalam sistem pemerintahan di wilayah Desa.

3) Mandiri : adalah suatu kondisi kehidupan yang kreatif, inovatif,

produktif dan partisipatif sehingga mampu memenuhi kebutuhannya

sendiri.

4) Sumber Daya Lokal : memberdayakan potensi lokal sebagai potensi

unggulan baik dalam SDM maupun SDA.

5) Infrastruktur : Kurangnya dukungan dari pihak pemerintah untuk

mengembangkan potensi yang ada di desa, khusunya sarana jalan

yang menghubungkan Nanga Suruk dengan desa lain dan kabupaten.

Misi Desa

a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat

dibidangpertanian, perkebunan, jasa dan perdagangan.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
70

b. Membuka akses dan meningkatkan sarana serta prasarana guna

memperlancar ekonomi masyarakat.

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

d. Pengembangan ekonomi masyarakat

e. Meningkatkan pelayanan masyarakat.

B. Gambaran Kebijakan Alokasi Dana Desa

Pekerjaan yang baik haruslah mempunyai prosedur yang jelas dalam

suatu kegiatannya, begitu juga dalam implementasi kebijakan Alokasi Dana

Desa ini mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan

pertanggung jawaban kegiatan harus jelas dan terarah sesuai dengan prosedur

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang tertuang dalam peraturan

perundang-undangan yang telah ditentukan agar hasil yang dicapai dapat

memuaskan.

Terkait dengan implementasi kebijakan dana desa dan alokasi dana desa

bagi desa-desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Pemerintah Daerah dalam ha! ini

Bupati Kapuas Hulu telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 11, 15 dan 16

Tahun 2015 yang merupakan turunan dari Peraturan Perundang-undangan yang

lebih tinggi yaitu UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, PP No. 43 dan PP No.

60 Tahun 2015, serta Permendagri No. 113 dan No. 114 Tahun 2014,

Pemerintah Kabupaten telah menetapkan langkah-langkah prosedural yang

dijadikan pedoman dalam penyusunan dan penggunaan alokasi dana desa.

Adapun langkah-langkah atau tata cara yang tercantum dalam Peraturan

Bupati tersebut mulai dari proses penyusunanan alokasi dana desa yang

tertuang dalam APB Desa, penggunaannya sampai pada pertanggung

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
71

jawabannya. Berikut ini di deskripsikan kebijakan dana desa dan alokasi dana

desa di Kabupaten Kapuas Hulu.

1. Maksud, Tujuan dan Sasaran.

Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana

bantuan langsung yang dialokasikan kepada Pemerintah Desa digunakan

untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, kelembagaan dan

prasarana desa yang diperlukan serta diprioritaskan oleh masyarakat,

yang pemanfaatan dan administrasi pengelolaannya dilakukan dan

dipertanggung jawabkan oleh Kepala Desa.

Alokasi Dana Desa (ADD) dimaksudkan sebagai bantuan stimulant

atau dana perangsang untuk mendorong dalam membiayai program

pemerintah desa yang ditunjang dengan partisipasi swadaya gotong

royong masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan

pemberdayaan.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 11 Tahun 2015

tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa Kabupaten Kapuas

Hulu Tahun 2015, maksud dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa adalah

untuk mendanai Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Desa,

Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat dan Pembinaan Masyarakat.

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan;

2. meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat

desa dan pemberdayaan masyarakat;

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
72

3. meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan;

4. meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam

rangka mewujudkan peningkatan sosial:

5. meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

6. meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;

7. mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat;

8. meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Sedangkan sasaran dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yaitu:

1. meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan

desa;

2. meningkatnya pelaksanaan pembangunan desa;

3. meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat;

4. meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat desa.

Untuk mengukur ketercapaian sasaran tersebut, beberapa hal yang perlu

diperhatikan sebagai indikator pencapaian sasaran dari pelaksanaan Dana

Desa dan Alokasi Dana Desa antara lain:

1. meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang Keuangan Desa dan

penggunaannya;

2. meningkatnya partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan

pembangunan desa dan pelaksanaan pembangunan desa;

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
73

3. terjadi sinergi antara kegiatan yang dibiayai Dana Desa dan Alokasi

Dana Desa dengan program-program pemerintah lainnya yang ada di

desa.

4. meningkatnya swadaya masyarakat;

5. meningkatnya penyerapan tenaga kerja lokal pada kegiatan

pembangunan desa;

6. meningkatnya Jumlah kelompok Masyarakat penerima manfaat;

7. terjadinya peningkatan pendapatan asli desa.

2. Arah Penggunaan.

Arah penggunaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa didasarkan pada

skala prioritas yang ditetapkan pada tingkat desa, yang merupakan hasil

musrenbangdes. Oleh karena Dana Desa dan Alokasi Dana Desa benar-

benar dialokasikan untuk kegiatan yang merupakan kebutuhan

mendesak/prioritas desa yang bersangkutan yang ditetapkan dalam

APBDesa dengan Peraturan Desa.

Belanja Desa yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa

di Pergunakan dengan ketentuan:

a. Paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah Anggaran

Belanja Desa untuk mendanai Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Masyarakat Desa dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa.

b. Paling Banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah Anggaran

Belanja Desa tersebut digunakan untuk Penghasilan tetap dan tunjangan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
74

Kepala Desa dan Perangkat Desa,Oprasional Pemerintahan Desa,

Tunjangan dan Operasional BPD serta insentif RT I RW.

3. Tahap Penyusunan APB Desa.

Dana Desa dan Alokasi Dana Desa adalah sumber pendapatan desa

dan penggunaannya terintregasi dalam APBDes. Oleh karena itu,

perencanaan program dan kegiatannya disusun dalam forum

musrenbangdes tahun sebelumnya.

Musrenbangdes tersebut merupakan forum pembahasan usulan

rencana kegiatan pembangunan di tingkat desa dengan berpedoman pada

prinsip P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa).

Mekanisme Perencanaan Keuangan Desa adalah sebagai berikut:

1. Kepala Desa mengadakan musyawarah desa atau Musyawarah

Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES) termasuk

didalamnya membahas rencana penggunaan Dana Desa dan Alokasi

Dana Desa;

2. Musyawarah desa dihadiri oleh unsur pemerintah desa, Badan

Permusyawaratan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan tokoh

masyarakat, serta wajib dihadiri oleh Tim Fasilitasi Kecamatan;

3. Untuk kegiatan yang ditampung dalam APBDesa, Tim Pelaksana

Desa menyampaikan rancangan penggunaan dana secara keseluruhan

kepada peserta musyawarah. Rancangan penggunaan Dana didasarkan

pada skala prioritas kegiatan hasil musrenbangdes tahun sebelumnya.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
75

4. Rancangan penggunaan Dana yang disepakati dalam musyawarah

desa dituangkan dalam Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang

merupakan salah satu bahan penyusun APBDes.

Mekanisme perencanaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada bagan

berikut:

TIMLAK DESA 1~::========~-r-------------,


HASIL MUSRENBANGDES
RANCANGANPENGGUNAAN
T AHUN SEBELUMNY A

REMBUGDESA
MUSYAWARAH DESA
BPD, LPMD, LEMB KEMASY

RENCANAPENGG~~AAN

APB Des BPD

PE RD ES TENT ANG APBDdes

Gambar 4.2
Mekanisme Perencanaan Penggunaan Keuangan Desa

C. Hasil Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan, maka pada

sub bab ini akan disajikan hasil penelitian melalui wawancara langsung

dengan informan yang telah dipilih. Adapun hasil penelitian dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Implementasi Alokasi Dana Desa (ADD).

Secara umum implementasi Alokasi Dana Desa (ADD) telah

berjalan dengan baik Namun, pelaksanaan kebijakan ADD di Desa

Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu masih

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
76

terdapat kendala. Hal tersebut dapat diketahui melalui berbagai

fenomena yang penulis temukan selama melaksanakan penelitian.

a. Proses Implementasi Kebijakan.

1) Penyusunan Rencana Kegiatan.

Hasil wawancara dengan Camat Bunut Hulu terhadap penyusunan

rencana kegiatan ADD sebagai berikut :

"Bagi Desa-desa di Kecamatan Bunut Hulu, penyusunan


rencana kegiatan ADD telah berjalan dengan baik,
perencanaan awal dimulai dari Reviu RPJMDes yang
dilakukan sekitar bulan Nopember sampai Desember, yang
dilanjutkan dengan tersusunnya DURKPDes untuk tahun
depan sekaligus penyusunan RKPDes tahun berkenaan
yang finalnya berupa Perdes APBDes. RKPDes menjadi
syarat pencairan DD dan ADD .............. "(wawancara 3
Maret 2016)

Pemyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Nanga

Suruk yang menyatakan:

"Di desa kami langkah awal adalah melakukan Reviu


RPJMDes dan penyusunan DURKPDes untuk tahun depan,
bersamaan itu juga kami menyusun RKPDes dengan
melibatkan masyarakat. ............ "(wawancara 7 Maret 2016)

Kepala Desa Sungai Besar juga memberikan pernyataan yang

dengan menyatakan:

"Langkah awal yang kami lakukan sebelum menyusun


RAPBDes adalah rnelakukan Reviu terhadap RPJ1v1Des
yang biasa dilakukan pada akhir tahun sekitar bulan
Nopember atau Desember, kemudian penyusunan
DURKPDes untuk tahun anggaran selanjutnya, kemudian
kami lanjutkan dengan rnenyusun RKPDes dengan
rnelibatkan rnasyarakat.. ........... "( wawancara 8 Maret 2016)

Dernikian juga Kasi Pernerintahan Kecarnatan Bunut Hulu

mernbenarkan pemyataan diatas karena berdasarkan wawancara

dengan peneliti menyampaikan:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
77

"Memang benar semua desa telah melakukan Reviu


RPJMDes dan dilanjutkan dengan menyusun rencana
kegiatan DD dan ADD melalui DURKPDes, kegiatan ini
kita lakukan setelah mendapatkan Surat dari BPMPD
Kabupaten, biasanya bulan Nopember-Desember. Bahkan
DURKPDes menjadi syarat pencairan ADD untuk tahap
pertama selain harus memenuhi syarat lainnya .............. "
(wawancara 4 Maret 2016)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa semua desa di Kecamatan Bunut Hulu khususnya Desa

Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar telah menyusun rencana

kegiatan untuk penggunaan DD dan ADD melalui DURKPDes.

Adapun langkah awal yang dilakukan di Tingkat Kecamatan

adalah Reviu RPJMDes masing-masing Desa sekaligus menyusun

DURKPDes untuk tahun depan. Bersamaan dengan kegiatan itu

juga dilakukan penyusunan RKPDes yang akan dituangkan dalam

APB Des.

Hasil wawancara tersebut diatas juga sejalan dengan studi

dokumentasi yang penulis lakukan di Desa Nanga Suruk dan Desa

Sungai Besar yaitu bahwa memang ada Dokumen Peraturan dan

Keputusan Desa terkait dengan Penyusunan ataupun Reviu

terhadap RPJMDes di masing-masing Desa sebagai berikut:

a) Peraturan Desa Nanga Suruk Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Desa Nanga Suruk Nomor 09 Tahun

2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.

b) Peraturan Desa Sungai Besar Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Desa Nanga Suruk Nomor 11 Tahun

2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
78

Sungai Besar Tahun 2013-2018.

c) Keputusan Kepala Desa Nanga Suruk Nomor 18 Tahun 2015

tentang Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJMDes) Nanga Suruk.

d) Keputusan Kepala Desa Sungai Besar Nomor 16 Tahun 2015

tentang Tim Penyusun Reviu RPJMDes Sungai Besar Tahun

2015.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan studi dokumentasi di

atas, maka menurut peneliti dapat dikatakan dari segi penyusunan

rencana kegiatan ADD telah sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Bupati. Hal ini dapat dibuktikan

dengan telah adanya Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa

yang mengatur tentang RPJMDes. Oleh karena itu dalam

penyusunan rencana kegiatan terhadap ADD tidak mengalami

kendala. Hasil temuan ini juga sesuai dengan temuan penelitian

sebelumnya oleh Wisakti (2008) yang juga menyatakan bahwa

dari segi penyusunan kegiatan ADD telah berjalan dengan baik.

2) Pelaksanaan kegiatan ADD

Berkaitan dengan penyelesaian kegiatan DD dan ADD, para

informan memberikan pernyataan yang senada yaitu bahwa semua

kegiatan ADD telah diselesaikan semuanya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Camat Bunut Hulu sebagai berikut:

"Menurut laporan terakhir yang masuk ke kami, semua


kegiatan yang dibiayai dari DD dan ADD di wilayah
Kecamatan Bunut Hulu telah berjalan dan diselesaikan
dengan baik, meskipun seringkali penyelesaian

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
79

administrasi SPJ terlambat. ........... (wawancara 3 Maret


2016)

Sedangkan Kasi Pcmerintahan Kccamatan Bunut Hulu juga

memberikan pemyataan yang mendukung pernyataan Camat

Bunut Hulu sebagai berikut pemyataannya :

"pelaksanaan DD dan ADD Tahun Anggaran 2015 di wilayah

Kecamatan Bunut Hulu telah seratus persen selesai, baik itu secara

administrasi maupun fisik. ........... " (wawancara 4 Maret 2016).

Demikian juga Kepala Desa Nanga Suruk memberikan

pemyataan yang senada sebagai berikut:

"Sudah selesai semua Pak, dan bisa dicek ke lapangan


untuk membuktikan bahwa semua kegiatan ADD yang
sudah tertera dalam RKPDes itu sudah kami laksanakan
semuanya sesuai rencana dan aturan ............. " (wawancara
7 Maret 2016).

Ketika pernyataan Kepala Desa Nanga Suruk tersebut di atas

dikonfirmasikan kepada warga masyarakat Desa Nanga Suruk

yaitu (Ap) yang menyatakan:

"yang saya lihat semua kegiatan fisik desa kami telah


selesai sesuai rencana, misalnya pembuatan saluran
drainase di lingkungan desa dengan total dana kurang lebih
90juta telah selesai dengan baik ............. '' (wawancara, 10
Maret 2016).

Demikian juga yang terjadi di Desa Sungai Besar, berikut

pemyataan Kepala Desa Sungai Besar:

''Bukti Administrasi SP J dan fisik sudah heres dan kami


sampaikan ke Kabupaten dengan tembusan Kecamatan,
dan mungkin laporan kami bisa dicek di kantor Kecarnatan
Bunut Hulu, salah satu contoh pembangunan fisik yaitu
pembangunan poskesdes senilai 87juta sekian yang telah
kami rencanakan dalam RKPDes telah selesai tepat
waktu, ............. " (wawancara, 8 Maret 2016).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
80

Untuk memperoleh keabsahan, pemyataan kepala desa tersebut

peneliti konfirmasikan kembali kepada salah satu warga desa

sungai besar yaitu (Al) yang membenarkan pemyataan di atas:

"di Desa kami telah di bangun Poskesdes dari Dana Desa


yang tertaung dalam APBDes. Semoga poskesdes tersebut
membawa manfaat untuk posyandu balita dan pelayanan
kesehatan lainnya bagi desa kami .............. " (wawancara,
11 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa penyelesaian program dan kegiatan di Desa Nanga Suruk

dan Desa Sungai Besar yang dibiayai dari Dana Desa (DD) dan

ADD sudah terselesaikan dengan baik berdasarkan perencanaan

dalam RKPDes Tahun 2015 danjuga APBDes. Kemudian terkait

pembangunan fisik sebagaimana hasil wawancara tersebut,

berdasarkan observasi peneliti di Desa Nanga Suruk dan Desa

Sungai Besar memang semuanya telah selesai dilaksanakan.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi terkait

pelaksanaan kegiatan ADD, maka menurut peneliti dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ADD telah berjalan dan

selesai dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam RKPDes. Oleh

karena itu dalam pelaksanaan kegiatan ADD di Desa Nanga Suruk

dan Desa Sungai Besar tidak mengalami hambatan. Hasil temuan

ini juga sesuai dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Wisakti

(2008) yang juga menyatakan bahwa dari segi pelaksanaan

kegiatan ADD telah berjalan dengan baik.

3) Pertanggungjawaban Kegiatan ADD.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
81

Hasil penelitian terhadap pertanggungjawaban kegiatan DD dan

ADD di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar, terdapat

kesamaan pemyataan dari para informan, antara lain disampaikan

oleh Camat Bunut Hulu, sebagaimana pemyataan berikut :

"Pertanggungjawaban kegiatan DD dan ADD dalam bentuk SPJ

telah dibuat oleh tiap-tiap desa, baik untuk pencairan tahap

pertama, kedua maupun yang ketiga ......... '' (wawancara, 3 Maret

2016).

Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu juga mendukung

pemyataan Camat Bunut Hulu, sebagai berikut:

"untuk dapat melakukan Pencairan ADD tahap kedua,


maka harus sudah menyelesaikan SPJ tahap pertama,
karena pencairan mensyaratkan dilampiri dengan SPJ,
maka jika SPJ belum beres, tidak akan dilakukan
pencairan. Sehingga persyaratan tersebut membuat semua
desa telah menyelesaikan SPJnya meskipun senng
terlambat dan perlu kami bimbing terns
menerus ........... "( wawancara, 4 Maret 2016 ).

Kepala Desa Nanga Suruk saat ditemui oleh peneliti Juga

memberikan pemyataan yang senada dengan Camat dan Kasi

Pemerintahan Kecarnatan Bunut Hulu, yaitu:

"pasti Pak kami buat SPJ DD dan ADD, walaupun ketika


penyarnpaiannya sering terlambat sekitar 1 b!n dari wak'iu
yang ditetapkan oleh Badan Pemdes, karena SP J tersebut
dipakai sebagai syarat untuk melakukan pencairan dana
tahap berikutnya ............. "( wawancara, 7 Maret 2016).

Kepala Desa Sungai Besar saat ditemui oleh peneliti juga

memberikan pemyataan yang hampir sama dengan ketiga

informan di atas, yaitu:

"SP J DD dan ADD kami buat sesuai dengan aturan, dan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
82

biasanya kami dibimbing oleh kecamatan. Jika kami belum


menyampaikan SPJ, maka otomatis kami tidak bisa
mengajukan pencairan dana tahap selanjutnya ............. "(
wawancara, 8 Maret 2016).

Pernyataan Kepala Desa Sungai Besar dipertajam oleh Sekdes

Sungai Besar (SL) dengan memberikan pernyataan, yaitu:

"SPJ DD dan ADD telah kami buat sesuai dengan acuan


yang telah ditetapkan dan kami sampaikan ke Kabupaten,
saya sebagai Sekdes lebih banyak menangani SPJ tersebut
dan bekerjasama dengan Pak Kades serta aparatur desa
lainnya. Jika kami belum menyampaikan SPJ, maka kami
tidak dapat mengajukan pencalfan dana tahap
berikutnya ............. "( wawancara, 8 Maret 2016 ).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa pertanggungjawaban program dan kegiatan

dari DD dan ADD di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar

telah dilakukan secara baik oleh Desa Nanga Suruk dan Desa

Sungai Besar, meskipun dalam penyampaian nya sering ada

keterlambatan. Hal ini sesuai dengan observasi peneliti di Kantor

Kecamatan Bunut Hulu yaitu khususnya di Kasi Pemerintahan

dan memang benar bahwa semua desa di Kecamatan Bunut Hulu

telah menyampaikan laporan SPJ nya ke Kecamatan.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi terkait

pertanggung jawaban kegiatan DD dan ADD, maka menurut

peneliti dapat dikatakan bahwa pertanggung jawaban kegiatan dari

DD dan ADD mengalami hambatan berupa keterlambatan

penyampaian bukti administrasi SP J ke Kantor Kecamatan. Akan

tetapi bukti administrasi SPJ tersebut dari segi kebenarannya telah

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hasil temuan ini juga

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
83

sama dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Wisakti (2008)

yang juga menyatakan bahwa Desa di Wilayah Kecamatan Geyer

Kabupaten Grobogan sering terlambat dalam penyampaian SPJ

nya.

Memperhatikan kesimpulan pada proses implementasi

kebijakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

implementasi kebijakan Dana Desa dan ADD di Desa Nanga

Suruk dan Desa Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu telah

berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan telah

dilaluinya tahapan penyusunan rencana kegiatan DD dan ADD

sesuai ketentuan, adanya penyelesaian secara administrasi dan

fisik kegiatan DD dan ADD serta telah disusunnya

pertanggungjawaban kegiatan secara administrasi dan fisik

yang dibiayai dari DD dan ADD secara baik.

b. Pencapaian Tujuan Kebijakan

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemberian ADD, adalah:

1. menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan;

2. meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di

tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat;

3. meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan;

4. meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya

dalam rangka mewujudkan peningkatan sosial;

5. meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
84

6. meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka

pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;

7. mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong

masyarakat;

8. meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Dari tujuan pemberian ADD di atas dapat dipisahkan antara

tujuan yang diharapkan langsung dapat tercapai, yaitu meningkatkan

perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan

pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pembangunan infrastruktur

pedesaan, dan meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa

melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Sedangkan tujuan tidak langsung adalah meningkatkan

pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pengembangan

kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, menanggulangi kemiskinan

dan mengurangi kesenjangan, meningkatkan pengamalan nilai-nilai

keagamaan, sosial budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan

sosial, meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Dari hasil penelitian terhadap pencapaian tujuan kebijakan,

yaitu meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di

tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan

pembangunan infrastruktur pedesaan, dan meningkatkan pendapatan

desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa

(BUMDesa), dapat diuraikan sebagai berikut:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
85

a) Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di

tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat,

Dalam pencapaian tujuan terkait dengan perencanaan dan

penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan

masyarakat, terdapat beberapa pernyataan yang senada antara

informan satu dengan yang lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat Bunut Hulu dapat

diperoleh informasi bahwa ADD telah membantu peningkatan

perencanaan dan penganggaran pem bangunan di tingkat desa dan

pemberdayaan masyarakat, berikut penuturannya :

"Kondisi desa-desa di Kecamatan Bunut Hulu yang


Pendapatan Aslinya sangat rendah atau bahkan dapat
dikatakan tidak ada PAD, dengan adanya ADD sangat
membantu keuangan desa, sehingga jika dibandingkan
dengan jaman dulu, telah terdapat peningkatan
penyelenggaraan di bidang pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan .............. "(wawancara,3 Maret 2016).

Demikian juga Kepala Desa Nanga Suruk memberikan

pernyataan yang senada sebagai berikut:

''khusus untuk Desa Nanga Suruk, saya rasa sangat


membantu, karena dengan adanya DD dan ADD, kami bisa
membangun jalan desa, jembatan atau gertak kayu yang
menghubungkan antar dusun ............... " ( wawancara, 7
Maret 2016).

Hal senada JUga disampaikan oleh informan Kasi

Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu sebagai berikut:

"sekarang ini desa-desa di \vilayah Kecamatan Bunut Hulu


sangat merasakan manfaat dari adanya DD dan ADD yang
dikelola sendiri sesuai dengan semangat otonomi desa.
kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan dapat tercukupi dengan adanya DD
dan ADD, meskipun untuk dapat mencukupi semua

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
86

kebutuhan desa harus secara bertahap tiap tahun."


(wawancara, 4 Maret 2016).

Dcmikian juga Kcpala Desa Sungai Besar mcmbcrikan

pemyataan yang pada intinya senada dengan pemyataan di atas,

yaitu:

'·saya selaku kepala desa sangat senang dengan adanya


DD dan ADD, karena keperluan rutin dan pembangunan
desa sangat terbantu, coba bayangkan jika kami hanya
mengharapkan PAD Desa, sementara Desa tidak ada PAD,
keuangan desa kami jadi susah, untuk keperluan rutin saja
mungkin tidak bisa, apalagi untuk pembangunan."
(wawancara, 8 Maret 2016).

Lebih lanjut Kepala Desa Sungai Besar menyatakan:

..jika saya boleh menilai, program Dana Desa yang dari


APBN ini hampir rnirip dengan PNPM sebelumnya, dulu
desa kami sangat terbantu dengan adanya PNPM yang
dikelola oleh masyarakat. Kami bisa membangun jalan
desa, program air bersih desa dan banyak lagi kegiatan
pembangunan lainnya."(wawancara, 8 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

para informan di atas dapat diketahui bahwa salah satu tujuan dari

Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa, yaitu meningkatnya

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan pada dasamya telah dapat dicapai. Hal ini dapat

dilihat sebagaimana hasil wawancara dari para informan tersebut

diatas. Demikian juga hasil penelusuran dokumentasi yang

peneliti lakukan yaitu pada:

(1) Peraturan Desa Nanga Suruk Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran

2015;

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
87

(2) Peraturan Desa Sungai Besar Nomor l Tahun 2015 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran

2015~

Berdasarkan pada Peratuan Desa tersebut, dalam struktur APBDes

pada pos pendapatan desa memang tidak ada sama sekali

pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa,

pendapatan desa diperoleh dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa

dan bantuan provinsi.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan studi dokumentasi

terkait tujuan langsung dari ADD yaitu meningkatnya

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan pada dasamya telah dapat dicapai. Dengan kata

lain, salah satu tujuan yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati

Kapuas Hulu Nomor 11 Tahun 2015 telah tercapai. Hasil temuan

ini juga sama dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Wisakti

(2008) yang juga menyatakan bahwa salah satu tujuan dari

pemberian ADD yaitu meningkatkan penyelenggaraan

pemeritahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakat sesuai dengan kewenangannya di

Desa-desa di Wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

j uga tercapai.

b) Meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan.

Dalam pencapaian tujuan terkait dengan meningkatkan

pembangunan infrastruktur pedesaan, terdapat beberapa

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
88

pemyataan yang senada antara informan satu denean yang lain

Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat Bunut Hulu dapat

diperoleh informasi bahwa ADD telah membantu Meningkatkan

pembangunan infrastruktur pedesaan, berikut penuturannya :

"sangat baik program pemerintah dengan DD dan ADD, desa-desa

bisa membangun infrastruktur mereka sendiri secara

swakelola ............... "( wawancara, 3 Maret 2016 ).

Demikian juga Kepala Desa Nanga Suruk memberikan

pemyataan yang senada sebagai berikut:

"untuk Desa Nanga Suruk, saya rasa sangat membantu, karena

kami bisa membangun sarana seperti kantor desa, jalan, drainase

lingkungan dan lain lain dengan Dana Desa dan ADD kami secara

mandiri." (wawancara, 7 Maret 2016).

Pemyataan Kepala Desa Sungai Besar hampir sama dengan

pemyataan Kepala Desa Nanga Suruk, berikut pemyataannya:

"bagi kami khususnya Desa Sungai Besar, saya rasa sangat


membantu, karena kami bisa membangun desa secara
mandiri sesuai dengan kebutuhan prioritas yang tertuang
dalam APBDes, misalnya seperti jalan desa, MCK dan lain
lain kebutuhan desa. Dulu program DD ini kurang lebih
sama dengan PNPM" (wawancara, 8 Maret 2016).

Hal senada Juga disampaikan oleh informan Kasi

Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu sebagai berikut:

"infrastruktur desa yang kecil-kecil seperti misalnya jalan desa,

jalan penghubung antar dusun, MCK, drainase desa dapat

terwujud melalui dana desa dan ADD, jadi desa tidak perlu

menunggu dari kabupaten atau propinsi." (wawancara, 4 Maret

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
89

2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

para informan di atas dapat diketahui bahwa salah satu tujuan dari

Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa, yaitu meningkatkan

pembangunan infrastruk.--tur pedesaan pada dasamya telah dapat

dicapai. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil observasi peneliti

di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar bahwa di dapat

beberapa pembangunan jalan desa, jembatan gertak kayu,

poskesdes, MCK pendanaannya bersumber dari Dana Desa dan

Alokasi Dana Desa yang tertuang dalam APBDes.

Berdasarkan dari hasil wawancara dan studi dokumentasi

terkait tujuan langsung dari ADD yaitu meningkatkan

pembangunan inftastruktur pedesaan, menurut peneliti pada

dasarnya telah dapat dicapai. Dengan kata lain, salah satu tujuan

yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 11

Tahun 2015 telah tercapai. Hasil temuan ini juga sama dengan

temuan penelitian sebelumnya oleh Wisakti (2008) yang juga

menyatakan bahwa salah satu tujuan dari pemberian ADD yaitu

meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatao di desa dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta

partisipatif sesuai dengan potensi yang dimiliki di desa-desa di

Wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan juga tercapai.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
90

c) Meningkatkan pendapatan desa dan rnasyarakat desa melalui

Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Salah satu tujuan langsung kebijakan Dana Desa dan Alokasi

Dana Desa sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Kapuas

Hulu Nornor 11 Tahun 2015 tentang Pedornan Pelaksanaan

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Dari Dana

Desa dan Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2015 adalah

meningkatkan pendapatan desa dan rnasyarakat desa rnelalui

Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Dalarn pencapaian tujuan terkait dengan rneningkatkan

pendapatan desa dan rnasyarakat desa rnelalui Badan Usaha Milik

Desa (BUMDesa), terdapat beberapa pemyataan yang senada

antara informan satu dengan yang lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Carnat Bunut Hulu

dapat diperoleh inforrnasi bahwa pendapatan ash desa belurn

menyurnbangkan penerirnaan pada struktur Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa, baik itu di Desa Nanga Suruk rnaupun Desa

Sungai Besar Kecarnatan Bunut Hulu, berikut penuturannya:

''harnpir semua desa di kecamatan ini belurn ada


pendapatan asli desa, hal ini bisa kita lihat dalam APBDes
yang pendapatan nya terdiri atas Dana Desa, Alokasi Dana
Desa dan bantuan pernerintah propinsi untuk PKK Desa.
BUMDes juga belurn ada ............... "(wawancara, 3 Maret
2016).

Lebih lanjut, Pak Carnat Bunut Hulu rnenyatakan:

"padahal jika kita lihat potensi desa-desa di kecamatan


bunut hulu banyak yang bisa dikernbangkan untuk
mendapatkan pendapatan asli desa, tetapi kesernuanya itu

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
91

belum digarap, kedepan nantinya setelah PAD memadai,


desa diharapkan mandiri dalam keuangan. Memang untuk
mengelola potensi desa, secara aturan harus dibuatkan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sehingga nantinya
setelah ada BUMDes, Pemerintah Desa dapat menyertakan
modalnya untuk pengembangan usaha BUMDes
tersebut.. .............. "(wawancara, 3 Maret 2016).

Demikian juga Kepala Desa Nanga Suruk memberikan

pernyataan yang senada yang memperkuat pemyataan Pak Camat

Bunut Hulu sebagai berikut:

"untuk Desa Nanga Suruk, kami belum mendirikan


BUMDes. Secara aturan pendirian BUMDes ditetapkan
dengan Perdes. Potensi desa yang dapat kami kelola
sebetulnya banyak, masalah yang kami hadapi adalah pada
Sumber Daya Manusia sebagai pengeloa BUMDes tersebut
nantinya." (wawancara, 7 Maret 2016 ).

Pernyataan Kepala Desa Sungai Besar hampir sama dengan

pemyataan Kepala Desa Nanga Suruk, berikut pernyataannya:

"kendala kami belum mendirikan BUMDes adalah tenaga


pengeloa atau SDM Desa kami masih kurang. Maklumlah
di desa Pak, rata-rata tingkat pendidikan kami masih
rendah. Jangankan untuk mengelola BUMDes, mengurus
DD dan ADD yang sekarang dananya besar, kami sudah
kewalahan." (wawancara, 8 Maret 2016).

Beberapa pemyataan tersebut juga dipertajam oleh informan

Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu sebagai berikut:

"walah Pak, jangankan ditambah pekerjaan untuk


mengurus dan mengelola BUMDes, mengelola DD dan
ADD yang sekarang, desa-desa sudah kewalahan. Mungkin
kedepannya, desa-desa akan kita dorong untuk mendirikan
BUMDes agar nantinya desa-desa bisa mandiri dan PAD
meningkat." (wawancara, 4 Maret 2016).

Berangkat dari beberapa hasil wawancara di atas, maka

peneliti melakukan observasi dan studi dokumentasi di Desa

Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar, didapat fakta bahwa kedua

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
92

desa tersebut memang belum mendirikan BUMDes. Hal ini bisa

ditelusuri dari tidak adanya Peraturan Desa sebagai landasan

hukum pendirian BUMDes dan juga kantor BUMDes di masing-

masing Desa tidak ada. Sehingga apa yang diharapkan dari tujuan

kebijakan DD dan ADD yaitu meningkatkan pendapatan asli desa

melalui pendirian dan pengembangan BUMDes belum tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti dengan para informan di atas dapat diketahui bahwa salah

satu tujuan dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa, yaitu

meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui

Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) tidak dapat dicapai. Hal

tersebut dikarena kan belum adanya sumbangan Pendapatan Ash

Desa dalam struktur APBDes di Desa Nanga Suruk dan Desa

Sungai Besar. Demikian juga kedua desa tersebut belum

mendirikan BUMDes yang diharapkan dapat mendongkrak

PADes, sehingga dampak yang diharapkan yaitu kemandirian

keuangan desa belum tercapai. Hal ini membuktikan bahwa satu

tujuan dari pemberian ADD sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 11 Tahun 2015 belum

tercapai.

Hasil penelitian terhadap tiga fenomena pencapaian tujuan

kebijakan ADD di atas, yaitu meningkatnya penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan pada dasarnya

telah dapat dicapai. Tujuan langsung yang kedua yaitu

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
93

meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan pada dasarnya

telah dapat dicapai. Kemudian tujuan langsung yang ketiga yaitu

meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melal ui Badan

Usaha Milik Desa (BUMDesa) tidak dapat dicapai, karena

Pendapatan Ash Desa tidak ada dan pendirian BUMDes di Desa

Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar belum dilaksanakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pencapaian tujuan kebijakan ADD beium berjalan secara optimal,

karena salah satu tujuan langsung dari ADD tidak tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden terhadap

f enomena implementasi kebijakan, yaitu proses implementasi

kebijakan ADD dan pencapaian tujuan kebijakan ADD dapat

disimpulkan bahwa kebijakan ADD telah diimplemantasikan sesuai

dengan ketentuan yang ada, namun demikian pada implementasinya

belum dapat mencapai tujuan kebijakan secara optimal. Hal ini

disebabkan salah satu dari tujuan pemberian ADD sebagaimana

tertaung dalam Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 11 Tahun 2015

yaitu meningkatkan pendapatan asli desa melalui BUMDes tidak

tercapai.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Alokasi

Dana Desa.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan

Alokasi Dana Desa dapat disampaikan pada hasil penelitian sebagai

berikut:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
94

a. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses terjadinya interaksi penyampaian

pesan melalui mediator. Pengaruh faktor komunikasi terhadap

implementasi adalah pada kejelasan dan isi pesan untuk dapat

dipahami secara menyeluruh oleh penerima pesan atau program.

Dalam faktor komunikasi ini, akan dilihat dari berbagai fenomena

yang diamati penulis dilapangan terkait dengan proses implementasi

kebijakan Alokasi Dana Desa.

1) Intensitas Sosialiasi Kebijakan ADD

Berkaitan dengan ada tidaknya sosialisasi antara aktor kebijakan

dengan pelaku kebijakan diperoleh keterangan yang berbeda dari

informan, yaitu adanya pendapat bahwa telah ada sosialisasi

mengena1 kebijakan ADD dan pendapat yang menyatakan tidak

pernah ada sosialisasi mengenai ADD.

Pernyataan dari Camat Bunut Hulu berkaitan dengan sosialisasi

ADD menyatakan bahwa:

''sosialisasi ADD telah dilaksanakan oleh Tim Kabupaten


Kapuas Hulu di kantor camat Bunut Hulu dan diikuti oleh
Camat, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kepala
Desa, BPD, Bendahara Desa dan Ketua Tim Penggerak
PKK desa ........... "(wawancara, 3 Maret 2016).

Keterangan tersebut diperkuat oleh Kepala Desa Nanga Suruk

bahwa:

"pihak Kabupaten telah memberikan sosialisasi kepada


kami tentang dana ADD yang akan diterima dan juga
petunjuk teknis penggunaannya, sosialiasi ini sekaligus
kami diberikan simulasi penyusunan reviu RPJMDes.
Biasanya kami dari desa yang hadir yaitu Kades, Sekdes
dan Ketua BPD .............. "(wawancara, 7 Maret 2016).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
95

Pernyataan yang hampir sama dikemukakan oleh Kepala Desa

Sungai Besar berikut ini:

"kami telah menerima sosialisasi dari Tim Kabupaten


yang dilaksanakan di kantor kecamatan. Dari desa sungai
besar, saya dan sekdes yang hadir. Dalam kegiatan
sosialiasi Im dilakukan simulasi penyusunan reviu
RPJMDes dan RKPDes .............. "(wawancara, 8 Maret
2016).

Pernyataan di atas diperkuat oleh Sekretaris Desa Sungai Besar

(SL) berikut ini:

"saya dan Pak Kades yang menghadiri sosialisasi ADD di kantor

kecamatan."(wawancara, 8 Maret 2016).

Di pihak lain, terdapat pernyataan yang berbeda dari Kepala

Urusan Pemerintahan Desa Nanga Suruk, sebagai berikut:

"Kami Kaur tidak pernah di ikutkan dalam sosialisasi tentang DD dan

ADD di kantor camat, paling yang ikut hanya Kades dan

Sekdes."(wawancara,14 Maret 2016).

Pernyataan yang senada dengan Kepala Urusan Pemerintahan

Desa Nanga Suruk juga disampaikan oleh Kaur Pemerintahan Desa

Sungai Besar, berikut pernyataannya:

"kaur memang tidak diikutkan dalam sosialisasi ADD di kecamatan,

sepengetahuan saya yang diundang itu biasanya Pak Kades, Sekdes,

BPD dan Bendahara Desa ............ "(wawancara, 15 Maret 2016).

Pernyataan tersbut di atas diperjelas lagi oleh Kepala Desa

Nanga Suruk melalui pernyataannya berikut ini:

"kita memang tidak mengikutsertakan yang lain ketika


pelaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
96

program ADD ini di kantor camat, karena saya berfikir


perwakilan masyarakat akan kita ajak rembug bersama
untuk menentukan penggunaan ADD pada waktu
penyusunan APBDes .......... "(wawancara, 7 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dapat diketahui bahwa kurang adanya intensitas

sosialisasi kebijakan ADD karena sosialisasi hanya dilakukan oleh

Tim Kabupaten di kantor Kecamatan kepada Camat, Ketua Tim

Penggerak PKK Kecamatan, Kepala Desa, Ketua BPD, Bendahara

Desa dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa, sedangkan sosialisasi

lanjutan dari Kepala Desa kepada Perangkat Desa, LPMD, Tokoh

Pemuda dan warga masyarakat lainnya tidak ada.

2) Kejelasan Komunikasi

Mengenai kejelasan pesan yang disampaikan oleh para

komunikator atau penyampai pesan, berikut akan dijelaskan oleh

Sekretaris Desa Nanga Suruk, yaitu:

"Masalah penggunaan dana ADD, kami sebagai Sekretaris


Desa tidak mengalami berbagai kesulitan, namun pada
tataran administrasi pertanggungjawaban keuangan, terns
terang kami masih mengalami kebingungan, karena
terkadang ada pendapat yang berbeda antara staf di kantor
Kecamatan dengan Tim ADD Kabupaten terkait
SPJ.. ......... "(wawancara, 16 Maret 2016).

Sedangkan Ketua BPD Desa Nanga Suruk menyatakan:

"menurut saya sudah jelas semua Pak sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan oleh Bupati ............... " (wawancara, 17 Maret 2016).

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Nanga

Suruk berikut ini pernyataannya:

"Apanya lagi yang tidak jelas, semua sudah ada dalam Perbup Nomor

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
97

11 Tahun 2015 sebagai juklak dan juknis kita, kalau lupa tinggal

baca." (wawancara, 7 Maret 2016 ).

Di Desa Sungai Besar hampir sama temuan yang peneliti dapatkan,

berikut ini beberapa pernyataan informan di Desa Sungai Besar:

Pemyataan Kepala Desa Sungai Besar yaitu:

"Dalam Perbup Nomor 11 Tahun 2015 semuanya sudah


jelas terkait pengelolaan keuangan desa, mulai dari
tahapan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai
dengan pertanggungjawaban keuangan semuanya sudah
diatur disitu. Jadi yang harus para Kepala Desa lakukan
adalah mempelajari dan memahami 1s1 Perbup
tersebut. .......... "( wawancara, 8 Maret 2016 ).

Pernyataan Sekretaris Desa Sungai Besar yaitu:

'"pegangan kita dalam mengelola keuangan desa adalah


Perbup Nomor 11 Tahun 2015. Panduan-panduan disitu
harus kita ikuti agar tidak menimbulkan permasalahan
hukum ............. ''(wawancara, 8 Maret 2016).

Informan lainnya yaitu Ketua BPD Desa Sungai Besar menyatakan:

"sudah jelas diatur dalam Perbup sebagai panduan pengelolaan

keuangan desa .............. " (wawancara, 18 Maret 2016).

Kasi Pemerintahan Bunut Hulu juga memberikan pemyataan

yang senada sebagai berikut:

"Semuanya sudah jelas tertuang dalam Perbup Nomor 11 Tahun 2015,

sehingga bagi Kades dan Sekdes dalam melakukan pengelolaan

keuangan desa tetap mengacu ke Perbup tersebut." ( wawancara, 4

Maret 2016 ).

Pemyataan para informan di atas juga senada dengan pemyataan

Camat Bunut Hulu yaitu:

"Sudah jelas semuanya diatur dalam Perbup dan setelah sosialisasi

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
98

tidak ada yang tanya sama kami sehingga bisa disimpulkan sudah jelas

semua.......... .'' (wawancara, 3 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dapat diketahui bahwa terdapat adanya kejelasan

pesan dari para pelaksana kebijakan ADD.

3) Konsistensi Pesan

Sementara itu ketika ditanyakan tentang konsistensi penyampaian

pesan, Kasi Pemerintahan Bunut Hulu memberikan pernyataan

berikut:

"Kami merasa tidak ada yang tumpang tindih penjelasan Tim

Kabupaten dengan ketentuan yang ada dalam Perbup Nomor 11

Tahun 2015 .......... "(wawancara, 4 Maret 2016).

Sedangkan Sekretaris Desa Nanga Suruk menyatakan:

"Hal-hal yang tidak diperkenankan dalam pelaksanaan ADD sudah

kami patuhi semua, hal itu dikarenakan sosialiasi sangat jelas dan juga

sesuai penjelasan Pak Camat... ......... ''( wawancara, 16 Maret 2016 ).

Demikian juga Kepala Desa Nanga Suruk juga memberikan

pernyataan yang senada sebagai berikut:

"Setelah mengikuti sosialisasi di Kecamatan, saya


mengumpulkan perangkat desa lainnya untuk melakukan
rapat musyawarah desa terkait dengan penyusunan
RAPBDes. Apa yang kami terima di kecamatan, itulah
yang kami bahas dalam rapat.. .................. " (wawancara, 7
Maret 2016).

Demikian juga Kepala Desa Sungai Besar juga memberikan

pernyataan senada yang memperkuat pernyataan Kades Nanga

Suruk di atas sebagai berikut:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
99

"sepulang mengikuti sosialisasi, saya dan Sekdes


mengumpulkan perangkat desa lainnya untuk musyawarah
rencana penyusunan APBDes kami. Memang yang saya
libatkan dalam rapat tersebut terbatas pada Kaur,
Bendahara dan para Kadus. Apa yang kami terima pada
saat sosialisasi, itulah yang kami bahas kembali dalam
rapat.'' (wawancara, 8 Maret 2016).

Ketika pernyataan dari para inforrnan mengenai konsisitensi

inforrnasi ini disampaikan kepada Camat Bunut Hulu, beliau

membenarkan pernyataan para inforrnan, berikut pernyataannya:

"memang tidak ada perbedaan informasi dan perintah mengenai

ADD semua disesuaikan dengan petunjuk dalam Peraturan

Bupati ............... "(wawancara, 3 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

inforrnan di atas dapat disimpulkan bahwa telah ada konsistensi

pesan, artinya tidak ada pesan yang saling bertentangan. Konsistensi

pesan yang disampaikan pada saat sosialisasi Tim Kabupaten di

Kantor Kecamatan sampai dengan penyampaian kembali oleh Pak

Kades kepada perangkat desa lainnya tetap sama.

Dari hasil penelitian fenomena komunikasi di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

lntensitas sosialiasi kebijakan ADD masih kurang karena

sosialisasi hanya dilaksanakan oleh Tim Tingkat Kabupaten di

Kantor Kecamatan yang ditujukan kepada kepada Camat, Ketua Tim

Penggerak PK Kecamatan, Kepala Desa, BPD, Bendahara Desa, dan

Ketua Tim Penggerak PKK Desa, sedangkan sosialisasi dari Kepala

Desa kepada Perangkat Desa dan warga masyarakat lainnya tidak ada.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
100

Adapun kejelasan informasi, hasil penelitian terungkap bahwa

ketentuan dalam petunjuk teknis ADD telah jelas diterima oleh para

pelaksana. Demikian juga terdapat konsistensi pesan, artinya tidak

ada pesan kebijakan yang saling bertentangan antara satu perintah

kebijakan dengan perintah yang lain, mulai dari penyampaian oleh

Tim Kabupaten sampai kepada Perangkat Desa Iainnya yang

disampaikan oleh Pak Kades. Oleh karena itu dapat peneliti katakan

bahwa dari sisi komunikasi pesan kebijakan masih terdapat kendala

yang dapat menghambat implementasi kebijakan ADD di Desa

Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar yaitu pada intensitas sosialisasi

kebijakan ADD oleh aparatu r desa kepada masyarakat. Sedangkan

faktor pendorong keberhasilan dalam hal ini adalah sudah ada

kejelasan dan konsistensi pesan yang baik secara berjenjang. Hal ini

belum sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Van Metter and

Van Hom ( 1975) yang menyatakan bahwa keberhasilan implementasi

suatu kebijakan dipengaruhi oleh intensitas, kejelasan dan konsistensi

suatu pesan kebijakan yang disampaikan kepada pelaksana kebijakan

dan target group.

b. Somber Daya

Dalam ha] sumber daya pendukung kebijakan ADD, para

informan mempunyai tanggapan yang beragam, namun mereka

sepakat perlu adanya peningkatan sumber daya, baik sumber daya

manusia maupun yang lainnya. Lebih lanjut tentang sumber daya ini

disajikan dalam hasil penelitian berikut ini:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
101

1) Kemampuan Sumberdaya Manusia.

Terkait dengan kemampuan sumber daya manusrn Camat Bunut

Hulu menyatakan:

"memang pendidikan dari para pelaksana ADD sangat


mempengaruhi kualitas pelaksanaan ADD. Ketika
mereka kita ajak untuk tepat waktu, tepat mutu dan tepat
administrasi mereka lambat untuk mengikuti, maklum aja
pendidikan mereka sebagaian besar
SLTP ........... "(wawancara, 3 Maret 2016).

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Nanga

Suruk, sebagai berikut:

"kita akui dengan pendidikan yang hanya SL TP saya


kesulitan dalam penyusunan DURKPDes dan SPJ yang
baik meskipun demikian melalui proses pembelajaran
dengan kemampuan dan hasil seadanya kami mampu
selesaikan ........... " ( wawancara, 7 Maret 2016 ).

Kendala yang sama juga dialami oleh Desa Sungai Besar, berikut

Pemyataan senada yang disampaikan oleh Kepala Desa Sungai

Besar:

"kendala utama kita di desa adalah sulitnya mencari staf


dengan pendidikan memadai, memang ada beberapa orang
yang pendidikan sudah Diploma dan Sarjana, tetapi
kebanyakan pendidikan di desa hanya tamatan SL TP dan
SMA. Walaupun demikian, itu bukanlah merupakan
masalah dan halangan utama bagi kita, karena pada intinya
dapat belajar dan di bimbing oleh Tim Kabupaten maupun
Kecamatan ............ " (wawancara, 8 Maret 2016).

Demikian juga Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu

menyampaikan:

"Para pelaksana ADD belum sesuai dengan standar kompetensi,

karena mereka rata-rata berpendidikan hanya SLTP, mereka hanya

menang dalam pengalaman dan semuanya dapat melalui suatu

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
102

proses pembelajaran ......... "(wawancara, 4 Maret 2016).

Camat Bunut Hulu juga memberikan pemyataan yang senada,

berikut pemyataannya:

"pendidikan para pelaksana ADD memang rendah, tapi


peran Kepala Desa dan Sekretaris Desa dalam mengelola
DD dan ADD saya pikir cukup mumpuni. Sebagai contoh
Sekdes sungai besar sudah SE, sehingga sangat membantu
kinerja kepala desa beserta perangkat desa
lainnya ......... "(wawancara, 3 Maret 2016).

Sedangkan terkait dengan kemampuan pelaksana kebijakan

ADD dalam melakukan identifikasi dan penyelesaian masalah, para

informan memberikan pemyataan yang berbeda. Berikut ini

pemyataan dari Kepala Desa Nanga Suruk:

"kami tahu persis masalah dalam pelaksanaan ADD,


yaitu jumlah aspirasi masyarakat yang tidak sebanding
dengan jumlah dana yang diterima dan yang kami lakukan
adalah dengan menyusun skala prioritas, dan yang penting
dulu yang kami dahulukan dan selanjutnya kita lakukan
secara bertahap setiap tahun
anggaran ............. "(wawancara, 7 Maret 2016).

Berikut pemyataan Kepala Desa Sungai Besar:

'·masalah utama dalam pelaksanaan ADD adalah kita


masih kekurangan dana untuk melakukan pembanguna
secara sekaligus dalam satu tahun, oleh karena itu yang
kami lakukan adalah dengan menyusun skala prioritas
desa, urusan-urusan penting yang kami prioritaskan
terlebih dahulu ............. "(wawancara, 8 Maret 2016).

Sedangkan Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu

memberikan pemyataan sebagai berikut:

"Kecamatan sering memfasilitasi permasalahan


pelaksanaan ADD karena Kepala Desa dan Perangkatnya
kurang mampu untuk menyelesaikan dengan cepat,
permasalahan yang utama di alami oleh desa-desa adalah
pada saat penyusunan dan penyamparnn
SPJ.. ........... ".(wawancara, 4 Maret 2016).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
103

Berdasarkan basil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

para informan di atas dapat diketahui bahwa kcmampuan sumbcr

daya manusia sebagai pelaksana kebijakan ADD dibidang

pendidikan masih rendah, sehingga mempengaruhi kemampuan

mereka untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan

cepat, namun demikian sudah ada beberapa orang dari perangkat

desa mereka yang mempunyai kemampuan pendidikan sudah

mendukung.

2) Fasilitas Pendukung Kebijakan ADD.

Berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kebijakan

ADD, pada prms1pnya para infonnan menyadari bahwa

permasalahan utama pelaksanaan ADD adalah kurang adanya

dukungan dana dari pendapatan desa, sebagaimana pemyataan

Camat Bunut Hulu berikut ini:

"Desa-desa di wilayah Bunut Hulu tidak dapat mengandalkan

pendapatan dari kekayaan desa karena potensi desa yang ada belum

dikelola secara optimal atau bahkan memang belum dikelola sama

sekali .............. "(wawancara, 3 Maret 2016).

Demikian juga Kepala Desa Nanga Suruk menyatakan:

"Apa yang bisa diberikan desa untuk mendukung pelaksanaan

ADD, PADes saja kita tidak punya ............. " (wawancara, 7 Maret

2016).

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Sekretaris Desa

Nanga Suruk sebagai berikut:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
104

'•tidak ada PAD dalam pos APBDes yang dapat mendukung

ADD ..... , sehingga bisa dikatakan bahwa desa kami belum

mandiri ............ "(wawancara, 16 Maret 2016).

Demikian juga dengan pemyataan Kepala Desa Sungai Besar

menyatakan:

'"inkam desa kami tidak ada sama sekali, sehingga surnbangan PAD

dalam pos APBDes masih no!... ........... " (wawancara, 8 Maret

2016).

Pemyataan Kades Sungai Besar di atas didukung oleh Sekdes

Sungai Besar sebagai berikut:

"PAD dalam pos APBDes kami masih no!, mungkin kedepannya

kami dapat memikirkan potensi desa yang bisa kami kelola

sehingga mampu untuk menyumbangkan

PAD ............. "(wawancara, 8 Maret 2016).

Terkait dukungan sarana dan prasarana lainnya dalam

pelaksanaan ADD menurut Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut

Hulu adalah sebagaimana pemyataan berikut ini :

"menurut saya gedung kantor desa, sepeda motor dinas, peralatan

kantor dan ATK cukup mendukung pelaksanaan ADD agar

menjadi lancar.. ........... ''(wawancara, 4 Maret 2016).

Adapun Kepala Desa Nanga Suruk memberikan pemyataan

yaitu:

"Ada kok dukungan sarana dan prasarana terhadap ADD,

contohnya kendaraan dinas yang saya pakai saat ini sangat

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
105

membantu kami untuk kulu kilik (bahasa daerah/ kesana kesini)

ngurus ADD ........... "(wawancara, 7 Maret 2016).

Sedangkan Ketua BPD desa Nanga Suruk memberikan

pemyataan sebagai berikut:

·'fasihtas pemerintahan desa nanga suruk cukup memadai


dalam mendukung pelaksanaan DD dan ADD, mulai dari
Kantor Desa, motor dinas, komputer, dan lain lain,
menurut saya itu sudah sangat
memadai ............ "(wawancara, 17 Maret 2016).

Kepala Desa Sungai Besar memberikan pemyataan berikut ini:

"Dukungan sarana dan prasarana terhadap pelaksanaan ADD sudah

memadai, seperti kantor desa ada, kendaraan dinas untuk Kades

dan Sekdes sudah ada, komputer dan printer desa kami juga sudah

lengkap ............ ''(wawancara, 8 Maret 2016).

Pemyataan Kades Sungai Besar tersebut diperkuat lagi oleh

Sekdes Sungai Besar yang memberikan pemyataan sebagai berikut:

"fasilitas yang ada pada pemerintahan desa sungai besar


sudah cukup memadai untuk mendukung kinerja kami
dalam pelaksanaan DD dan ADD ............. "(wawancara, 8
Maret 2016 ).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di Desa

Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar dengan para informan di atas

dapat disimpulkan bahwa fasilitas pendukung kebijakan ADD

berupa anggaran pendapatan asli desa tidak ada, walaupun

demikian dukungan sarana dan prasarana berupa gedung kantor

desa, sepeda motor dinas, meja, kursi dan ATK dan lain-lain sudah

cukup memadai.

Dari hasil penelitian fenomena sumber daya di atas, maka

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
106

dapat disimpulkan sebagai berikut:

Hasil penelitian terhadap sumber daya manusrn terungkap

tingkat kemampuan pelaksana tidak merata, artinya sebagian besar

pendidikan mereka rendah walaupun sudah ada beberapa orang

yang jenjang pendidikannya Diploma dan Sarjana, sehingga

mempengaruhi tingkat kemampuan mereka dalam memahami

pekerja. Akan tetapi ha! tersebut tidak mempengaruhi pelaksanaan

ADD secara signifikan, karena pelaksanaan ADD tetap berjalan

sesuai dengan rencana dan aturan yang telah ditetapkan.

Hasil penelitian terhadap fasilitas pendukung terungkap bahwa

dukungan anggaran dari pendapatan asli desa tidak ada, namun

disamping itu adanya dukungan sarana dan prasarana berupa

gedung kantor desa, sepeda motor, meja, kursi dan ATK sudah

memadai. Oleh karena itu dapat peneliti katakan bahwa dari sisi

sumber daya, masih terdapat kendala yang dapat menghambat

implementasi kebijakan ADD di Desa Nanga Suruk dan Desa

Sungai Besar yaitu :

(a) tidak adanya dukungan pendanaan dari Pendapatan Asli Desa

(P ADes) dalam struktur APBDes;

(b) rendahnya pendidikan para pelaksana ADD, sehingga

pemahaman terhadap pekerjaan kurang.

Sedangkan faktor pendorong keberhasilan dalam ha! ini adalah

adanya kelengkapan sarana/prasarana desa dalam menduk--ung

kebijakan ADD. Hal ini belum sejalan dengan teori yang

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
107

dikemukakan oleh Van Metter and Van Hom ( 1975) yang

menyatakan bahwa keberhasilan implementasi suatu kebijakan

dipengaruhi oleh sumber-sumber daya berupa staf, keuangan dan

peralatan.

c. Sikap Pelaksana

Dalam hal sikap pelaksana, para infonnan mempunyai tanggapan

yang senada, yaitu terdapat sikap pelaksana yang mendukung pelaksanaan

ADD. Lebih lanjut tentang sikap pelaksana ini disampaikan oleh para

informan sebagai berikut:

1) Persepsi Pelaksana

Terkait dengan persepsi pelaksana terhadap kebijakan ADD

disampaikan oleh Kepala Desa Nanga Suruk sebagai berikut:

"Saya berharap ADD tahun-tahun berikutnya akan lebih

meningkat lagi karena bagi kami dana tersebut sangat

berguna ........... "( wawancara, 7 Maret 2016 ).

Pemyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Sungai

Besar sebagai berikut:

"Dana Desa dan ADD yang masuk ke Desa itu penting sekali

Pak ...... karena sangat dibutuhkan bagi desa kami dalam

pembangunan .......... "(wawancara, 8 Maret 2016).

Demikian juga Sekdes Nanga Suruk memberikan pemyataan yang

senada sebagai berikut:

"terkait DD dan ADD Pak, pendapat kami jelas program itu

sangat baik, karena demi kemajuan desa sesuai dengan amanat

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
108

Undang-Undang Nomor 6 tentang Desa ..... ''(wawancara, 16

Maret 2016).

Pernyataan senada lainnya juga disampaikan oleh Camat Bunut

Hulu sebagai berikut:

"Saya yakin semua Kepala Desa di wilayah Bunut Hulu


akan memiliki persepsi yang sama terhadap kebijakan DD
dan ADD, yaitu mendukung sepenuhnya bahkan berharap
dananya akan semakin ditingkatkan karena sangat
bermanfaat untuk pembangunan
desa ............. "(wawancara, 3 Maret 2016).

Sedangkan Kasi Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu

menyatakan:

''benar Pak, para kades dan masyarakat akan terns


berharap bahwa Pemerintah Pusat dan Kabupaten akan
terns membuat kebijakan pemberian DD dan ADD kepada
desa-desa, hal ini sejalan dengan semangat membangun
Indonesia yang di mulai dari desa .......... " ( wawancara, 4
Maret 2016).

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Sungai

Besar sebagai berikut:

"menurnt kami, kebijakan DD dan ADD sangat baik dan


bermanfaat bagi desa dalam pembangunan, sehingga kami
mendukung sepenuhnya dan berharap dananya akan
semakin ditingkatkan .............. "(wawancara, 8 Maret
2016).

Lebih lanjut, Sekdes Sungai Besar menyatakan:

"desa-desa terns berharap bahwa Pemerintah Pusat dan


Kabupaten akan terns membuat kebijakan pemberian DD
dan ADD kepada desa-desa, karena dana ini sangat
membantu kami dalam pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa .......... " (wawancara, 8 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dapat disimpulkan bahwa para pelaksana kebijakan ADD

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
109

mempunya1 perseps1 yang sama dan sangat mendukung serta

mengharapkan Dana Desa dan ADD terus digulirkan bahkan secara

jumlahnya terus ditingkatkan.

2) Respon Pelaksana

Hasil penelitian terhadap respon pelaksana, para informan

memberikan pemyataan yang berbeda. Adapun pemyataan Ketua BPD

desa Nanga Suruk bahwa adanya respon pelaksana terhadap kebijakan

ADD sebagai berikut:

"Pak Kades sangat respon terhadap ADD, buktinya mampu

memanfaatkan Dana Desa dan ADD sesuai dengan apa yang telah

direncanakan dalam RKPDes". ( wawancara, 17 Maret 2016 ).

Sedangkan Anggota BPD Nanga Suruk memberikan pemyataan sebagai

berikut:

''setelah menerima dana ADD pak Kades terus segera melaksanakan

kegiatannya sesuai dengan jadwal yang tel ah ditetapkan ............... "

(wawancara, 19 Maret 2016).

Adapun Kepala Desa Nanga Suruk juga mempunya1 pemyataan yang

senada sebagai berikut:

"Sebelum pencairan ADD tahap ke dua kami sudah sanggup

menyelesaikan kegiatan tahap pertama sampa1 seratus

persen ................. " (wawancara, 7 Maret 2016).

Sedangkan pemyataan informan yang menyatakan kurangnya respon

pelaksana terhadap kebijakan ADD, sebagaimana pemyataan Ketua BPD

Sungai Besar berikut ini:

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
110

'·Pak Kades itu menurut pengamatan saya kurang respon terhadap

ADD karena ndak pemah ngurusi pelaksanaan ADD, semuanya

diserahkan kepada Sekdesnya .............. "(wawancara, 18 Maret 2016).

Ketika pemyataan di atas di konfirmasikan kepada Kepala Desa

Sungai Besar, didapat penjelasan yang sama, yaitu:

"bukannya saya tidak respon dalam pelaksanaan kegiatan


DD dan ADD Pak, sebagai suatu organisasi kita kan sudah
mempunyai tupoksi masing-masing, itulah gunanya SK
Panitia Pelaksana kegiatan-kegiatan di Desa yang telah
saya keluarkan, jadi diharapkan kita semua bekerja sesuai
koridor masing-masing, dan reward nya juga ada yaitu
honor atau insentif panitia. Kan tidak mungkin semua
kegiatan saya terlibat langsung dan menngambil alih
semua. Saya kan lebih pada tataran pengambil kebijakan
dan keputusan ............ "(wawancara, 8 Maret 2016).

Untuk memastikan pemyataan kedua informan di atas, peneliti

klarifikasikan kepada Camat Bunut Hulu didapat penjelasan yang sama,

berikut pernyataannya:

"Ya begitulah Pak, di Kecamatan Bunut Hulu ini ada yang


respon terhadap ADD dan segera melaksanakan kegiatan
yang ada, namun ada juga yang kurang respon, buktinya
ketika kami minta untuk melengkapi persyaratan pencairan
ADD saja susahnya bukan main ........... ''(wawancara, 3
Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua pelaksana

memiliki respon baik terhadap kebijakan ADD, ada yang segera

melaksanakan kegiatan dan menyelesaikan pertangguung jawaban, ada

juga yang ketika diminta pertanggung jawabannya susahnya bukan main.

3) Tindakan Pelaksana

Meskipun ada pelaksana kebijakan ADD yang kurang respon, namun

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
III

demikian semua informan menyatakan bah\va pelaksana ADD telah

membuat kegiatan dan langkah-langkah, sebagaimana pemyataan Kades

Nanga Suruk berikut:

"dana ADD kami manfaatkan yang tiga puluh persen


untuk operasional Pemerintahan Desa sedangkan tujuh
puluh persen untuk pemberdayaan masyarakat, antara
lain untuk membangun jalan dan jembatan, MCK,
drainase dan lain sebagainya.......... "(wawancara, 7 Maret
2016).

Lebih lanjut Kades Nanga Suruk menyatakan:

"Kegiatan dan langkah-langkah yang kami lakukan sudah

tertera dalam DURKPDes dan RKPDes ......... "(wawancara, 7

Maret 2016).

Demikian juga Sekdes Nanga Suruk memberikan pemyataan

yang senada, sebagai berikut:

"Ada banyak Pak, antara lain pernah untuk membangun balai

desa, perbaikan jalan desa, jembatan serta untuk menunjang

kebutuhan rutin desa ........... "(wawancara, 17 Maret 2016).

Kades Sungai Besar juga menyatakan:

"Program dan Kegiatan yang akan kami lakukan sudah tersusun

secara baik dalam DURKPDes dan RKPDes serta secara

Makronya tertuang dalam RPJMDes ........... "(wawancara, 8 Maret

2016).

Demikian JUga Sekdes Sungai Besar memperkuat pernyataan

Kades yaitu:

"kami melaksanakan kegiatan sebagaimana tertuang dalam

perencanaan APBDes dan RKPDes." (wawancara, 8 Maret 2016).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
112

Camat Bunut Hulu menyimpulkan dengan memberikan

pemyataan yang senada, berikut pemyataannya:

''kalau bicara kegiatan semua desa telah membuat kegiatan dan

melaksanakannya dengan mengacu kepada RKPDes masmg-

masing desa ......... "(wawancara, 3 Maret 2016).

Demikian Juga ada pemyataan yang senada dari Kasi

Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu sebagai berikut:

''semua punya kegiatan baik untuk operasional Pemerintahan

Desa maupun untuk pemberdayaan masyarakat sebagaimana telah

jelas diatur persentasenya dalam perbup yaitu tiga puluh untuk

operasional dan tujuh puluh untuk pembangunan dan

pemberdayaan ......... " (wawancara, 4 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dapat disimpulkan bahwa para pelaksana telah memiliki

tindakan dan langkah-langkah berupa kegiatan penyusunan DURKPDes,

serta membuat kegiatan untuk menunjang operasional Pemerintahan Desa

dan juga kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat berupa pembangunan

balai desa, jalan dan jembatan sebagaimana tertuang dalam RKPDes dan

APBDes masing-masing desa.

Berdasarkan pada hasil penelitian fenomena sikap pelaksana di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa para pelaksana memiliki sikap yang baik

terhadap kebijakan Dana Desa dan ADD dan sangat mendukung serta

mengharapkan DD dan ADD terus digulirkan bahkan ditingkatkan.

Demikian juga dalam hasil penelitian terungkap bahwa tidak semua

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
113

pelaksana rnerniliki respon baik terhadap kebijakan ADD yang dibuktikan

dengan susahnya rnenyarnpaikan pertanggung jawaban. Narnun dernikian

hasil penelitian juga rnemperoleh kesimpulan bahwa para pelaksana telah

memiliki tindakan dan langkah-langkah berupa kegiatan penyusunan

DURKPDes dan RKPDes, serta mernbuat kegiatan untuk rnenunjang

operasional Pemerintahan Desa dan juga kegiatan untuk pernberdayaan

masyarakat berupa pembangunan balai desa, jalan dan jembatan.

Oleh karena itu dapat peneliti katakan bahwa dari sikap pelaksana,

masih terdapat kendala yang dapat menghambat irnplementasi kebijakan

ADD di Desa Nanga Suruk dan Desa Sungai Besar yaitu kurang

responnya para pelaksana ADD yang rnenggangap kebijakan ADD

adalah sebuah kebijakan rutin belaka., sehingga berdampak pada sering

terlambatnya penyarnpaian SPJ. Sedangkan faktor pendorong

keberhasilan dalam hal ini adanya persepsi pelaksana yang mendukung

kebijakan ADD dan adanya tindakan dan langkah-langkah dari nyata dari

pelaksana ADD, berupa penyusunan DURKPDes dan pelaksanaan

kegiatan operasional Pemerintahan Desa dan pernberdayaan masyarakat..

Hal ini belum sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Van Metter

and Van Hom ( 1975) yang menyatakan bahwa keberhasilan

implementasi suatu kebijakan dipengaruhi oleh sikap pelaksana yang

tidak mendukung kebijakan dapat mengahambat keberhasilan suatu

kebijakan secara optimal.

d. Struktur Organisasi Pelaksana

Dalam hal struktur organisasi pelaksana kebijakan organisasi, para

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
114

informan mempunya1 tanggapan yang senada, yaitu telah adanya

struktur organisasi pelaksana kebijakan ADD. Meskipun demikian perlu

adanya pembag]an tugas yang jelas dari para pelaksana ADD. Lebih

lanjut hasil penelitian tentang struktur organisasi pelaksana kebijakan

ADD ini disampaikan oleh para informan sebagai berikut:

a) Pembentukan Struktur Organisasi

Hasil penelitian penulis terhadap pembentukan struktur organisasi

pelaksana ADD sebagaimana disampaikan oleh Kepala Desa Nanga

Suruk berikut ini:

"sudah ada struktur organisasi atau Tim Pelaksanaan ADD di

tingkat desa dan hal itu diatur dalam juknis Peraturan Bupati

Nomor 11Tahun2015 ........... "(wawancara, 7 Maret 2016).

Sekretaris Desa Nanga Suruk memberikan pemyataan sebagai

·berikut:

'"ada struktur Timnya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala

Desa, Pak Kades sebagai penanggung jawab, saya sebagai ketua

dan ada perangkat desa yang ditunjuk menjadi

bendaharanya............... "( wawancara, 16 Maret 2016 ).

Pcmyataan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Sungai Besar

sebagai berikut:

"ada struktur organisasi atau Tim Pelaksanaan ADD di tingkat desa

dan juga Tim Pelaksana lainnya, seperti Tim Pelaksanaan

Pembangunan, dan hal itu diatur dalam juknis Peraturan Bupati

Nomor 11Tahun2015 ........... "(wawancara, 8 Maret 2016).

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
115

Sekretaris Desa Sungai Besar memberikan pemyataan sebagai

berikut

"Beberapa Tim Pelaksana DD dan ADD ditetapkan


dengan Keputusan Kepala Desa, SK Kepala Desa tersebut
merupakan dasar hukum untuk melakukan pencairan dana
terkait pembayaran honor atau insentif Tim. Ada banyak
SK yang saya ketik dan ditandangani oleh Pak
Kades ............... -'(wawancara, 8 Maret 2016).

Pemyataan yang memperkuat beberapa pemyataan informan di atas

disampaikan oleh Camat Bunut Hulu sebagai berikut:

"Sesuai dengan petunjuk teknis yaitu Perbup sudah


terdapat Tim Pelaksana ADD ditingkat desa dan Tim-tim
lainnya yang ditetapkan dengan SK Kades. SK tersebut
sebagai dasar pengajuan penca1ran dana ............. "
(wawancara, 3 Maret 2016).

Pemyataan lain yang senada Juga disampaikan oleh Kasi

Pemerintahan Kecamatan Bunut Hulu sebagai berikut:

"semua desa telah mernbentuk Tim Pelaksana ADD, bahkan ada

honor untuk mereka yang tercanturn dalam Tim yang sudah

dianggarkan di APBDes .......... "(wawancara, 4 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan di atas, kemudian

peneliti melakukan penelusuran dokumentasi dan didapat bahwa

mernang ada beberapa Keputusan Kepala Desa Nanga Suruk dan

Keputusan Kepala Desa Sungai Besar terkait dengan Tim-tim dalam

pelaksanaan ADD yang dapat diuraikan sebagai berikut:

(2) Keputusan Kepala Desa Nanga Suruk Nomor 03 Tahun 2015

tentang Pengangkatan Tim Pelaksana Teknis Pengelolaan

Keuangan Desa;

(3) Keputusan Kepala Desa Sungai Besar Nomor 11 Tahun 2015

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
116

tentang Pengangkatan Tim Pelaksana Teknis Pengelolaan

Keuangan Desa Desa Sungai Besar;

(4) Keputusan Kepala Desa Nanga Suruk Nomor 05 Tahun 2015

tentang Pembentukan Tim Pelaksana Fisik Desa Nanga Suruk;

(5) Keputusan Kepala Desa Sungai Besar Nomor 12 Tahun 2015

tentang Pembentukan Tim Pelaksana Fisik Desa Sungai Besar

Kecamatan Bunut Hulu;

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dan sejalan dengan studi dokumentasi dapat

disimpulkan bahwa pembentukan struktur organisasi pelaksana

ADD telah dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis ADD yang

dikeluarkan oleh Bupati yaitu Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor

11 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa Tim Pelaksana Pengelolaan

Keuangan Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

b) Pembagian Tugas

Hasil penelitian terhadap pembagian tugas dalam orgamsas1

pelaksana, para informan memberikan pemyataan yang senada.

Adapun pemyataan Ketua LPMD desa Nanga Suruk sebagai berikut:

"dalam juknis Bupati jika tidak salah saya ada


mengatakan anggota Tim Pelaksana ADD dapat diangkat
dari masyarakat yang mempunyai kemampuan,
seharusnya dalam pelaksanaan ADD bisa melibatkan
kami menjadi anggota, namun kenyataannya LPMD tidak
pernah dilibatkan .......... "(wawancara, 20 Maret 2016).

Sekretaris Desa Nanga Suruk memberikan pemyataan yang berbeda,

sebagai berikut pemyataannya:

"menurut saya pembagian tugas dan tugas-tugas sudah

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
I 17

jelas seperti tertuang dalam perbup, jika itu kegiatan


pembangunan fisik, dapat dibentuk lagi Tim Pelaksana
Kegiatan yang bertanggung jawab kepada Tim Pelaksana
ADD. Disamping itu, tugas saya sebagai Sekdes juga
sudah jelas yaitu pengadministrasian SPJ
kegiatan ............... "(wawancara, 16 Maret 2016).

Adapun Kepala Desa Nanga Suruk memberikan pemyataan yang

senada, yaitu:

"Tugas kita masing-masing sudah jelas sebagaimana acuan kita

yaitu Perbup dan SK yang saya tetapkan dan kesemuanya itu ada

pembebanan anggaran ................. "( wawancara, 7 Maret 2016 ).

Kepala Desa Sungai Besar memberikan pemyataan yang senada,

yaitu:

"Tugas masing-masing dari Personil sebagai pelaksana teknis DD

dan ADD yang diangkat berdasarkan keputusan Kades sudah jelas,

tinggal kita melaksanakn tugasnya sesuai dengan pors1 masmg-

masing .................. "(wawancara, 8 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan para

informan di atas dapat disimpulkan bahwa Tim Teknis pelaksana

ADD sudah melakukan pembagian tugas yang jelas sebagaimana

tertuang dalam Keputusan Kepala Desa masing-masing.

c) Koordinasi Para Pelaksana kebijakan

Hasil penelitian penulis terhadap koordinasi para pelaksana kebijakan

ADD disampaikan dalam pemyataan Sekretaris Desa Nanga Suruk,

sebagaimana pemyataan berikut:

"Pak Kades itu sukanya bekerja sendiri, sehingga terkadang ada


masalah terkait ADD saya agak susah untuk berkoordinasi
dengan beliau. Walaupun sebenamya tugas pokok dan fungsi

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42335.pdf
118

masing-masing kita sudah jelas ............ ''( wawancara, 16 Maret


2016).

Ketika pemyataan terscbut dikonfirmasikan kcpada Kcpala Dcsa

Nanga Suruk, berikut pemyataannya:

"dalam melaksanakan tugas, masing-masing tugas kita


sudah jelas, saya melaksanakan tugas saya, demikian juga
harapan saya untuk perangkat desa lainnya. Tidak
mungkinlah semua pekerjaan dibebankan kepada
saya ............. "(wawancara, 7 Maret 2016).

Adapun Ketua BPD Nanga Suruk memberikan pemyataan yang

hampir senada dengan Sekdes, berikut pemyataannya:

"saya perhatikan mereka tidak berkoordinasi dengan baik, karena

ada beberapa hal dalam APBdes Pak Kades dan Sekdes tidak

sependapat.. ........... ''(wawancara, 17 Maret 2016).

Ketika pemyataan informan yang berbeda tersebut dikaitkan dengan

pemyataan Camat Bunut Hulu didapat penjelasan yang sama, berikut

pemyataannya:

"sebenarnya dalam juknis ADD telah diatur pembagian


tugas diantara para pelaksana ADD, namun persoalan
koordinasi sering tidak jalan. Hal ini sering disebabkan
kurang saling percaya ........... "(wawancara, 3 Maret 2016).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

para informan di atas dapat disimpulkan bahwa koordinasi tidak

dilakukan dengan baik diantara para pelaksana ADD salah satu

penyebab dikarenakan adanya ketidakpercayaan diantara mereka.

Berdasarkan pada hasil penelitian fenomena struktur organisasi

pelaksana di atas, maka dapat disimpulkan bahwa telah ada

pembentukan struktur organisasi pelaksana ADD sesuai dengan

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

You might also like