Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Artikel Ilmiah STIFAR Riau,2018

UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL


KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salacca affinis Griff.) TERHADAP
KADAR TRIGLISERIDA MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN

Subchronic Toxicity Test Of Ethanol Skin Fruit Extract


Of Snake Fruits (Salacca Affinis Griff.) Toward On The
Triglyceride Levels In Males White Mice (Mus Musculus L.)
Resi Siska Kurnia Sari1, Nofri Hendri Sandi1*, Mustika Furi1
1
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Jalan Kamboja, Simpang Baru-Panam, Pekanbaru, Riau 28928

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai uji toksisitas subkronik ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) terhadap kadar
trigliserida mencit putih (Mus musculus L.) jantan. Percobaan terdiri dari tiga kelompok yang diberikan ekstrak etanol kulit buah salak pondoh
(Salacca affinis Griff.) dengan dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB dan satu kelompok kontrol yang diberikan Na CMC 1%. Pemberian dilakukan
melalui rute oral satu kali sehari selama 60 hari. Pengukuran kadar trigliserida dilakukan dengan metode colorimetric enzymatic test
menggunakan alat fotometer (Mindray® BA-88A) pada panjang gelombang 510 nm. Kadar trigliserida dianalisis dengan metode statistik
ANOVA satu arah. Hasil analisa menunjukkan pemberian ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) pada dosis 200, 400
dan 800 mg/kgBB tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) terhadap kontrol sehingga tidak menunjukkan toksisitas subkronik terhadap kadar
trigliserida.

Kata kunci : Toksisitas Subkronis, kulit buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.), kadar trigliserida

ABSTRACT

The research was done about toxicity test of subchronic ethanol skin fruit extract of snake fruits (Salacca affinis Griff.) toward on the
triglyceride levels in male white mice (Mus musculus L.). The experiment consist of three groups that was gave ethanol skin fruit extract of
snake fruits (Salacca affinis Griff.) with doses of 200, 400 and 800 mg/kgBB and one control group was gave Na CMC 1%. Suspension is
given via the oral administration once a day for 60 days. Measurement of triglyceride levels done by test method with colorimetric enzymatic
test and photometers instruments (Mindray® BA-88A) at the wave’s length 510 nm. Triglyceride levels analyzed by one-way ANOVA
statistics. The results showed the administration of ethanol skin fruit extract of snake fruits (Salacca affinis Griff.) at doses 200, 400 and 800
mg/kgBB did not differ significant (p>0,05) towards control so it did not show subchronic toxicity to triglyceride levels.

Keywords: Toxicity of subchronic, skin fruit of snake fruits (Salacca affinis Griff.), triglyceride levels

buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) pada dosis


PENDAHULUAN 200 dan 300 mg/kgBB dapat menurunkan kadar
Masyarakat Indonesia telah mengenal glukosa darah mencit putih (Mus musculus L.) jantan
beraneka macam tanaman obat dan tanaman tersebut secara signifikan (p<0,05) dan ekstrak etanol kulit
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.)
menjaga kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,
dan mengobati berbagai jenis penyakit. Penggunaan terpenoid, saponin serta fenolik. Kemudian
tanaman obat tersebut hanya secara empiris dan penelitian yang dilakukan oleh Kanon et al., (2012)
dipraktikkan secara turun temurun. Salah satu ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca
tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah zalacca (Gaertn.) Voss) pada dosis 150 mg/kgBB
salak. Tanaman salak merupakan buah khas dari memiliki efek penurunan kadar glukosa darah tikus
Indonesia yang dapat ditemukan hampir di setiap putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus L.)
daerah. Umumnya masyarakat hanya memanfaatkan secara signifikan (p<0,05) yang diinduksi sukrosa.
daging buahnya untuk dikonsumsi, sedangkan Selain itu, ekstrak etanol kulit buah salak pondoh
kulitnya dibuang sebagai limbah yang tidak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) memiliki aktivitas
diperlukan. Akan tetapi, sebagian masyarakat antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 229,27 ± 6,35
percaya dan pernah mencoba meminum air seduhan (μg/mL) termasuk antioksidan dengan kategori
kulit salak untuk mengurangi penyakit gula sangat lemah (Fitrianingsih et al., 2012).
(Sahputra, 2008). Aktivitas serta kandungan kimia yang
Beberapa penelitian terdahulu telah terkandung dalam kulit salak menjadikan tanaman
membuktikkan bahwa kulit buah salak pondoh ini berpotensi sebagai obat baru. Dalam proses
memiliki aktivitas farmakologi. Penelitian yang penemuan obat baru, selain khasiat perlu didukung
dilakukan oleh Harahap (2014), ekstrak etanol kulit oleh keamaan obat. Untuk menguji keamanan suatu
* Corresponding Author: Nofri Hendri Sandi
Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau,
Email: nofhensan@yahoo.com
Telp. +6285355848355
Artikel Ilmiah STIFAR Riau,2018

obat dilakukan uji toksisitas. Pengujian toksisitas toksisitas subkronik ekstrak etanol kulit buah salak
terdiri dari uji toksisitas akut, toksisitas subkronis pondoh (Salacca affinis Griff.) terhadap kadar
dan toksisitas kronis (Priyanto, 2009). Uji toksisitas trigliserida. Penelitian ini bertujuan untuk
subkronik adalah suatu pengujian yang digunakan mengetahui toksisitas subkronik pemberian ekstrak
untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah etanol kulit buah salak pondoh (Salacca affinis
pemberian sediaan uji dengan dosis berulang yang Griff.) terhadap kadar trigliserida dari mencit putih
diberikan pada hewan uji selama sebagian umur (Mus musculus L.) jantan selama 60 hari dengan
hewan, dan tidak lebih dari 10% seluruh umur menggunakan dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB.
hewan. Parameter dalam uji toksisitas subkronik di Adapun pengukuran trigliserida dilakukan dengan
antaranya adalah pemeriksaan biokimia klinis yang dengan metoda colorimetric enzymatic test gliserol-
meliputi Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase 3-fosfat oksidase (GPO) menggunakan alat
(SGOT), Serum Glutamic Pyruvic Transaminase Fotometer (Mindray®BA-88A) pada panjang
(SGPT), nitrogen urea, albumin, trigliserida, gelombang 510 nm.
kolesterol total, dan kreatinin (Anonim, 2014). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan informasi mengenai pengaruh toksisitas subkronik
pengujian toksisitas akut ekstrak etanol kulit buah pemberian ekstrak etanol kulit buah salak pondoh
salak pondoh (Salacca affinis Griff.) dengan nilai (Salacca affinis Griff.). Selain itu, penelitian ini juga
LD50 diatas 5000 mg/kgBB yaitu dengan kategori dapat menjadi rujukan dalam pengembangan obat
praktis tidak toksik. Pada penelitian tersebut dosis tradisional, sehingga nantinya tanaman ini dapat
5000 mg/kgBB tidak ditemukan kematian hewan dikembangkan menjadi fitofarmaka.
percobaan (Kartina, 2015). Penelitian uji toksisitas
subkronis ekstrak etanol kulit buah salak pondoh METODOLOGI
(Salacca affinis Griff.) telah dilakukan terhadap Alat dan Bahan
mencit putih (Mus musculus L.) jantan dengan Alat-alat yang digunakan adalah alat untuk
parameter yang diamati berupa pengaruh terhadap merajang (gunting), satu set alat destilasi vakum,
nilai SGOT dan SGPT. Hasil menunjukkan adanya satu set alat rotary evaporator, sentrifus, botol gelap,
perbedaan yang signifikan terhadap kontrol pada aluminium foil, timbangan analitik, timbangan
dosis 600 dan 900 mg/kgBB (p<0,05). Akan tetapi, hewan, desikator, beaker gelas, kapas, tabung reaksi,
pada dosis 300 mg/kgBB menunjukkan perbedaan rak tabung reaksi, gelas ukur, spatel, spuit, jarum
yang tidak signifikan (p>0,05) (Dewi, 2015). suntik oral, kertas saring, kaca arloji, silet, mortir dan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Orlance stamfer, sudip, vial, pipet mikro, mikro tube, tip
(2017), uji toksisitas subkronik ekstrak etanol kulit pipet, pipet tetes, batang pengaduk dan seperangkat
buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) terhadap alat Fotometer (Mindray® BA-88A).
histopatologi hati mencit putih (Mus musculus L.) Bahan-bahan yang digunakan adalah kulit
jantan menunjukkan adanya kerusakan sel-sel buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.), etanol
endotelium serta sel-sel hepatosit mengalami fokal yang sudah didestilasi, Natrium Carboxy Methyl
nekrosis pada dosis 400 dan 800 mg/KgBB. Cellulose (Na CMC), aquadest, aqua DM, larutan
Salah satu parameter uji toksisitas subkronik pereaksi trigliserida (Mindray®), kloroform,
yang perlu ditindak lanjuti adalah melihat efek kloroform-amoniak 0,05 N, asam sulfat 2 N, asam
terhadap kadar trigliserida. Trigliserida atau yang klorida, larutan besi (II) klorida, asam asetat
dikenal juga dengan triasilgliserol adalah ester anhidrat, asam sulfat pekat, reagen Mayer, norit dan
trihidrat alkohol gliserol dan asam lemak (Murray et magnesium.
al., 2009). Trigliserida dipakai di dalam tubuh Pembuatan Ekstrak
terutama untuk menyediakan energi bagi berbagai Buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.)
proses metabolik, suatu fungsi yang hampir sama yang sudah didapatkan disortasi basah untuk
dengan fungsi karbohidrat. Trigliserida disintesis memisahkan dari kotoran-kotoran atau bahan asing.
dari karbohidrat dan protein (Guyton and Hall, Selanjutnya kulit buah salak pondoh (Salacca affinis
2007). Griff.) dikupas dan dikeringanginkan sampai kering.
Trigliserida akan disimpan di sel jaringan Sampel yang sudah dikeringkan, kemudian disortasi
adiposa dan jaringan otot. Jika kadar trigliserida kering untuk menghilangkan kotoran yang masih
dalam tubuh meningkat, maka dapat membahayakan tertinggal selama proses pengeringan. Selanjutnya
tubuh karena dapat menimbulkan penyakit seperti sampel dirajang lalu ditimbang berat keringnya.
hipertrigliseridemia, perlemakan hati, aterosklerosis Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi
(Guyton and Hall 2007). Hipertrigliseridemia atau perendaman. Sampel yang sudah dirajang
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya dimasukkan ke dalam botol gelap kemudian
penyakit kardioserebrovaskular. Kadar trigliserida direndam dengan pelarut etanol hingga sampel
yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya terendam seluruhnya. Sampel maserasi disimpan
perlemakan hati karena penimbunan trigliserida di pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya
hepatosit serta aterosklerosis melalui peningkatan matahari langsung. Proses maserasi berlangsung
kilomikron dan Very Low Density Lipoprotein selama lima hari sambil diaduk berulang kali. Filtrat
(VLDL) (Ginsberg, 2008; Hodgson, 2004). disaring dan ampasnya dimaserasi kembali hingga
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik dihasilkan maserat tidak berwarna (bening) dengan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang cara yang sama selama lima hari. Semua filtrat
Artikel Ilmiah STIFAR Riau,2018

dikumpulkan dan dipindahkan ke dalam bejana yang (ANOVA) satu arah kemudian dilanjutkan dengan
tertutup rapat. Maserat yang diperoleh diuapkan uji Post Hoc Tukey.
dengan alat rotary evaporator sehingga diperoleh
ekstrak etanol kental kulit buah salak pondoh HASIL DAN PEMBAHASAN
(Salacca affinis Griff.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Persiapan Hewan Uji mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit
Sebelum percobaan dimulai hewan buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) terhadap
diaklimatisasi dahulu selama lebih kurang 7 hari kadar trigliserida dari mencit putih (Mus musculus
untuk pengadaptasian lingkungannya. Hewan uji L.) jantan selama 60 hari. Tanaman salak pondoh
yang digunakan adalah mencit putih jantan (Mus (Salacca affinis Griff.) merupakan salah satu
musculus L.) dengan berat rata-rata diatas 20 gram tanaman yang berkhasiat dalam menurunkan kadar
berat badan. Hewan dikelompokkan menjadi empat glukosa darah secara tradisional (Kanon et al.,
kelompok, yaitu kelompok kontrol (Na CMC 1%), 2012). Seduhan kulit buah salak pondoh ini
dosis 200 , 400 dan 800 mg/kgBB. Pengelompokkan diyakini oleh masyarakat secara turun temurun
dilakukan secara acak sedemikian rupa sehingga berkhasiat dalam menurunkan kadar gula darah
penyebaran berat badan merata untuk semua (Sahputra, 2008).
kelompok dengan variasi berat badan tidak lebih Pengukuran kadar trigliserida pada penelitian
20% dari rata-rata berat badan. Hewan ditimbang ini menggunakan metode colorimetric enzymatic test
setiap hari untuk menentukan volume sediaan uji gliserol-3-fosfat oksidase (GPO) dengan alat
yang akan diberikan. Fotometer Mindray® (BA-88A) pada panjang
Pembuatan dan Pemberian Sediaan Uji gelombang 510 nm (Anonim, 2014). Fotometer
Ekstrak etanol kulit buah salak pondoh adalah alat yang digunakan untuk mengukur
(Salacca affinis Griff.) disuspensikan dengan Na penyerapan cahaya. Prinsipnya adalah penyerapan
CMC 1% dalam air suling. Na CMC ditimbang cahaya pada panjang gelombang tertentu oleh zat
sebanyak 0,05 gram dan ditaburkan di atas air panas yang akan diperiksa. Banyaknya cahaya yang
dalam lumpang. Air panas yang digunakan sebanyak diserap berbanding lurus dengan kadar zat yang akan
20 kali berat Na CMC. Biarkan selama kurang lebih diperiksa (Anonim, 2010).
15 menit hingga Na CMC mengembang, lalu gerus Data yang diperoleh dianalisis dengan
hingga homogen. Tambahkan ekstrak etanol kulit menggunakan metoda statistik analysis of variance
buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) sedikit (ANOVA). Metode ini merupakan suatu metode
demi sedikit ke dalam lumpang sambil gerus analisis statistik yang termasuk kedalam cabang
homogen kemudian masukkan dalam vial dan statistika yang berfungsi dalam mencari perbedaan
cukupkan dengan air suling sampai tanda batas. yang signifikan dari mean (rata-rata) data yang lebih
Rute pemberian sediaan uji diberikan secara dari dua variabel (Hartono, 2008). Hasil kadar
oral. Perlakuan ini diberikan setiap hari satu kali trigliserida dianalisis dengan menggunakan statistik
sehari selama 60 hari dan pengukurannya dilakukan ANOVA satu arah yang terdiri dari satu variabel
pada hari ke-61. bebas (perlakuan) dan satu variabel terikat (kadar
Pengambilan Sampel Darah dan Penyiapan trigliserida).
Serum
Setelah pemberian ekstrak pada hari ke-60 Tabel 1. Data Kadar Trigliserida
Kadar Serum Trigliserida (mg/dL)
mencit dipuasakan selama 12 jam. Pada hari ke-61
Kontrol Dosis Dosis Dosis
darah mencit diambil dengan cara memotong No.
(Na 200 400 800
Hewan
pembuluh darah di leher (arteri carotid), darah CMC) mg/kg mg/kg mg/kg
ditampung dalam tabung reaksi dan didiamkan BB BB BB
selama 30 menit. Darah kemudian disentrifus selama 1 71,816 77,550 80,355 99,961
2 75,747 87,691 98,985 112,381
10 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Serum 3 95,679 87,141 102,265 96,981
dipisahkan dan lakukan pengukuran kadar 4 85,187 96,180 82,333 85,889
trigliserida. 5 75,296 82,208 97,883 88,718
Pengukuran Kadar Trigliserida Rata- 80,745 ± 86,154± 92,364± 96,786 ±
rata±SD 9,710 6,954 10,212 10,454
Serum yang telah disentrifus dipipet
sebanyak 5 µL dimasukkan ke dalam mikro tube,
campurkan dengan 500 µL larutan pereaksi
trigliserida (Mindray®), lalu homogenkan. Inkubasi
pada suhu 37℃ dan pengukuran dilakukan
menggunakan alat fotometer (Mindray® BA-88A)
pada panjang gelombang 510 nm selama 10 menit,
hingga didapatkan kadar trigliserida serum.
Analisis Data
Data pengukuran kadar trigliserida diolah
menggunakan analisis statistik Analysis of Variance
Artikel Ilmiah STIFAR Riau,2018

100 96,786
senyawanya. Beberapa golongan alkaloid berpotensi

Kadar Trigliserida Serum (mg/dL)


merusak kerja hati. Salah satu jenis alkaloid yang
95 92.364 Na CMC dapat menyebabkan kerusakan pada hati adalah
90
alkaloid pirolizidin. Di dalam hepatosit, enzim
86.154 Dosis 200 sitokrom P450 mengubah alkaloid
85 mg/kgBB dehidropirolizidin menjadi 6,7- dehidropirolizin
80,745 dalam bentuk ester yang bertindak sebagai metabolit
Dosis 400
80 mg/kgBB toksik. Dehidroretronisin dan dehidroheliotridin
75 Dosis 800 merupakan metabolit toksik yang dihasilkan
mg/kgBB melalui reaktif oksigen spesies (ROS).
70 Dehidroretronisin dan dehidroheliotridin bereaksi
Perlakuan cepat dengan nukleofil seperti SH, OH, NH yang
Gambar 2. Diagram Batang Kadar Albumin Serum merupakan kelompok nukleotida, serta protein.
Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan Tingginya konsentrasi metabolit toksik
menyebabkan berkurangnya jumlah glutation yang
Dari hasil analisis statistik ANOVA satu bertanggung jawab dalam mendetoksifikasi
arah, pemberian ekstrak etanol kulit buah salak metabolit toksik di hati. Sehingga, sel endotel yang
pondoh (Salacca affinis Griff.) terhadap kadar melapisi sinusoid hati menjadi rusak akibat
trigliserida pada dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB akumulasi dari metabolit toksik dan keadaan ini
menunjukkan tidak ada perbedaan secara signifikan menyebabkan penyumbatan pada sinusoid yang
(p>0,05) terhadap kontrol. Hasil kadar trigliserida mengarah pada kerusakan hepatosit (Manuela et al.,
yang didapat pada penelitian ini meningkat seiring 2015).
bertambanya dosis, namun peningkatan ini tidak Dalam hal ini jika ekstrak etanol kulit buah
termasuk dalam kategori toksik karena kadar salak pondoh (Salacca affinis Griff.) dikatakan
tersebut masih berada dalam rentang normal memberikan efek toksik terhadap kadar trigliserida
trigliserida untuk mencit, yaitu berkisar antara 60- bisa dilihat dari terjadinya peningkatan kadar
160 mg/dL (Gad, 2016). Dari hasil tersebut dapat trigliserida melebihi range normal yaitu 60 – 160
dikatakan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit mg/dL. Peningkatan yang terjadi bisa disebabkan
buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.) tidak karena peningkatan biosintesis dan sekresi VLDL
menunjukkan adanya toksisitas subkronik terhadap melalui peningkatan influks asam lemak yang
parameter trigliserida. dimobilisasi dari jaringan adiposa dan peningkatan
Menurut penelitian yang dilakukan sintesis asam lemak (Pratiwi et al., 2017). Adanya
Hamidipoor et al (2015), disfungsi hati menjadi gangguan pada penyerapan trigliserida oleh jaringan
penyebab meningkatkan kadar trigliserida darah. Hal adiposa dapat juga dapat meningkatkan kadar
ini dikarenakan hati merupakan tempat metabolisme trigliserida (Hamidipoor et al., 2015). Hal ini diduga
lipid tepatnya di sel hepatosit. Pada sel hepatosit karena senyawa terpenoid. Berdasarkan hasil
terdapat reseptor LDL yang berfungsi dalam skrining fitokimia ekstrak etanol kulit buah salak
pengambilan lipoprotein yang mengandung ApoB pondoh (Salacca affinis Griff.) mengandung
dan ApoE termasuk LDL, remnan kilomikron, senyawa terpenoid, alkaloid, fenolik, flavonoid serta
VLDL, remnan VLDL dan HDL (Semenckovich et fenolik. Terpenoid mengalami penyerapan secara
al. 2007). Berdasarkan penelitian yang dilakukan cepat dan mengakibatkan toksisitas dalam tubuh.
oleh Orlance (2017), uji toksisitas subkronik ekstrak Beberapa golongan terpenoid seperti α-pinene dan
etanol kulit buah salak pondoh (Salacca affinis limonen dapat terakumulasi dalam jaringan lipid
Griff.) terhadap histopatologi hati mencit putih (Mus membran sel sehingga menyebabkan kerusakan.
musculus L.) jantan menunjukkan adanya kerusakan Tymol carvacrol dapat langsung mengakibatkan
sel-sel endotelium serta sel-sel hepatosit mengalami kerusakan karena keduanya langsung teroksidasi
fokal nekrosis pada dosis 400 dan 800 mg/kgBB. setelah masuk ke dalam darah (Kohlert et al. 2000).
Kerusakan tersebut menyebabkan terganggunya Jaringan lipid atau disebut juga jaringan adiposa
metabolisme lipoprotein, sehingga kadarnya merupakan tempat penyimpan trigliserida (Guyton
meningkat walaupun masih dalam rentang normal. and Hall 2007). Apabila terjadi kerusakan pada
Nekrosis merupakan proses degeneratif yang jaringan lipid atau jaringan adiposa maka terjadi
mengarah pada kematian sel. Nekrosis ini biasanya gangguan penyerapan trigliserida dan menyebabkan
merupakan kerusakan akut, mungkin saja tingginya kadar trigliserida dalam darah.
terlokalisasi dan hanya mempengaruhi beberapa
hepatosit yang disebut dengan nekrosis fokal atau KESIMPULAN
melibatkan seluruh lobus yang disebut nekrosis Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
masif (Chandrasoma dan Taylor, 2005). dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol
Kerusakan hati ini mungkin disebabkan kulit buah salak pondoh (Salacca affinis Griff.)
karena adanya senyawa alkaloid, sebagaimana yang selama 60 hari terhadap mencit putih (Mus musculus
teridentifikasi pada uji metabolit sekunder. Alkaloid L.) jantan pada dosis 200, 400 dan 800 mg/kgBB
mengalami metabolisme di dalam hati dengan tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) terhadap
mengaktivasi sitokrom P450 yang akan kontrol sehingga tidak menunjukkan toksisitas
mengakibatkan peningkatan kereaktifan subkronik terhadap parameter trigliserida.
Artikel Ilmiah STIFAR Riau,2018

DAFTAR PUSTAKA (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) Terhadap


Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih
Anonim. 2010. “Pedoman Pemeriksaan Kimia Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.)
Klinik.” Kementerian Kesehatan Republik yang Diinduksi Sukrosa.” FMIPA
Indonesia, Jakarta. UNSRAT, Manado.
Anonim. 2014. “Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Kartina, L. 2015. “Uji Toksisitas Akut Ekstrak
Secara In Vitro.” Badan Pengawas Obat Etanol Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca
dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta affinis Griff.) Mencit Putih (Mus Musculus
L.) Jantan.” Karya Tulis Ilmiah, Sekolah
Chandrasoma, P., dan Taylor, C. 2005.
Tinggi Ilmu Farmasi Riau.
“Ringkasan Patologi Anatomi.” Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Kohlert, C., Rensen, I., Marz, R., Schindler, G.,
Graefe, E., and Veit, M. 2000.
Dewi, N. I. 2015. “Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak
“Bioavailability and Pharmacokinetics of
Etanol Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca
natural voltile terpenes in animal and
affinis Griff.) Terhadap SGOT dan SGPT
humans.” Planta Medica, 66, 495–505.
Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan.”
Skripsi Sarjana Farmasi, Sekolah Tinggi Manuela, G.N., Lawrence, B. C., Mihai, O., Radu,
Ilmu Farmasi Riau. N., and Hyunjin, J. 2015. “Hepatotoxicity
of Pyrrolizidine Alkaloids.” J Pharm
Fitrianingsih, S. P., Lestari, F., dan Aminah, S. 2012.
Pharm Sci, 18(4) 825-843.
“Uji Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit
Buah Salak (Salacca zalacca (Gaert.) Voss) Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., and
Dengan Metode Peredaman DPPH.” Rodwell, V. W. 2009. “Biokimia Harper.
Prosiding SnaPP2014 Sains, Teknologi dan Edisi 27. ” Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Kesehatan. 49-54. Jakarta.
Gad, S. C. 2016. “Animal Models in Toxicology, Orlance, G. 2017. “Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak
Third Edition.” CRC Press, Boca Raton. Etanol Kulit Buah Salak Pondoh (Salacca
affinis Griff.) Terhadap Kadar Albumin
Ginsberg, L. 2008. “Lecture Notes Neurology."
Serum dan Histologi Hati Mencit Putih
Penerbit Erlangga, Jakarta. (Mus musculus L.) Jantan.” Skripsi Sarjana
Guyton, A. C., and Hall, J. E. 2007. "Buku Ajar Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11.”
Riau.
Penerjemah A.Dharma. Penerbit EGC,
Jakarta. Pratiwi, Y. I., Purwanti, S., dan Damayanti, D. S.
2017. “Pengaruh Pemberian secara
Hamidipoor, F., Pourkhabbaz, H. R., Banaee, M.,
Subkronik Minyak Atsiri Daun Sirsak
and Javanmardi, S. 2015. “Sub-lethal toxic (Annona muricata Linn.) terhadap Kadar
effects of deltamethrin on blood Low Density Lipoprotein (LDL) dan High
biochemical parameters of Japanese quail,
Density Lipoprotein (HDL) Serum Tikus
Coturnix japonica Sub-lethal toxic effects
Wistar.” Journal of Islamic Medicine
of deltamethrin on blood biochemical
Researc, 1(1), 55–64.
parameters of Japanese quail, Coturnix
japonica.” Toxicological & Environmental Sahputra, F. M. 2008. “Potensi Ekstrak Kulit Dan
Chemistry, 97(9), 1217–1225. Daging Buah Salak Sebagai Antidiabetes.”
Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Harahap, M. S. 2014. “Uji Aktivitas Antidiabetes
Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak Pondoh Semenkovich, C. F., Golddber, A. C., and Goldber,
(Salacca affinis Griff.) Terhadap Mencit I. J. 2007. “Disorder of Lipid Metabolism,
Putih (Mus Musculus L.) Jantan Diabete.” In: Goldman, L., Ausiello, D., editors. Cecil
Skripsi Sarjana Farmasi. Sekolah Tinggi Medicine (Twentythird Edition).”
Ilmu Farmasi Riau. Philadelphia: Saunders Elsevier.
Hartono, 2008. “SPSS 16.0 Analisis Data
Statistika dan Penelitian.” Penerbit
Pustaka Pelajar, Pekanbaru.
Hodgson, E. 2004. “A Texbook of Modern
Toxicology. Edisi 3.” Departement of
Enviromental and Biochremical
Toxicology. North Carolina State
Univesity.
Kanon, M. Q., Fatimawali., dan Bodhi, W. 2012.
“Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Salak

You might also like