Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN LATIHAN GERAKAN

PRAMUKA

Oleh

Karsiti, Sumadi, Irawan Suntoro


FKIP Unila: Jl. Soemantri Brojonegoro No.1, Gedung Meneng, Bandar Lampung
E-Mail: karsiti.mp4@gmail.com
Hp: 081272111054

Abstract: Education Management and Scout Training. The aims of research


are to find out and to describe (1) implementation of education and training
management at raja basa kwartir’s scout training and education center in south
lampung, (2) achievement of helding education and training at Raja basa kwartir’s
scout training and education center in south lampung, (3)Supporting by stake
holders in implementation of education and training at Raja Basa kwartir’s scout
training and education center in south lampung. This research used qualitative
approach by case study design. To collecting the data, it used dialogue,
documentation and observation. Subject of research consists of staf at kwartir’s
scout training in South Lampung, leader of kwartir’s scout training Raja Basa,
trainer, participants of education and training, society, and the head of Youth and
Sport Department. The result of research are: (1) implementation of management
activity education and training at Raja Basa kwartir’s scout training and education
center in South Lampung is started from analyzing of education and training
activity needs through evaluation assesment, it analyze last activity until present
activity. Then had done activity to design education and training activity which is
suitable for the implementation. Activity design result at Raja Basa kwartir’s
scout training and education center also develop valid material which is suitable
for development. Implementation of education and training activity at Raja Basa
training and education center belong to dicuss result and program in Raja Basa
training and education center. Purpose of education and training implementation
at Raja Basa training and education center is to produce education and training
participants which are able to apply ethic code, regardness code and scout basic
principally in environmental, (4) supporting from Stake Holdres in implementing
of education and training at Raja Basa training and education in south Lampung
get good support, by moril and material from all of stake holdres component.

Key words: implementation, education, management, training


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1)
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan manajemen di pelatihan pramuka dan
pendidikan pusat raja basa kwartir di lampung selatan, (2) pencapaian helding
pendidikan dan pelatihan di pelatihan pramuka Raja basa kwartir dan pendidikan
center di lampung selatan, (3) Mendukung oleh pemegang saham dalam
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di pelatihan pramuka dan pendidikan pusat
Raja Basa kwartir di lampung selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan rancangan studi kasus. Untuk mengumpulkan data, dulu dialog,
dokumentasi dan observasi. Subyek penelitian terdiri dari staf di pelatihan
pramuka kwartir di Lampung Selatan, pemimpin pramuka kwartir pelatihan itu
Raja Basa, pelatih, peserta pendidikan dan pelatihan, masyarakat, dan kepala
Pemuda dan Olahraga Departemen. Hasil penelitian adalah: (1) pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan kegiatan manajemen di pelatihan pramuka dan
pendidikan pusat Raja Basa kwartir di Lampung Selatan dimulai dari
menganalisis pendidikan dan kegiatan pelatihan kebutuhan melalui evaluasi
assesment, itu menganalisis aktivitas terakhir sampai aktivitas ini. Kemudian telah
melakukan kegiatan untuk merancang pendidikan dan kegiatan pelatihan yang
cocok untuk pelaksanaannya. Hasil desain aktivitas di pelatihan pramuka Raja
Basa kwartir dan pusat pendidikan juga mengembangkan materi valid yang cocok
untuk pembangunan. Pelaksanaan pendidikan dan kegiatan pelatihan di training
Raja Basa dan pusat pendidikan milik dicuss hasil dan program pelatihan Raja
Basa dan pusat pendidikan. Tujuan pendidikan dan pelaksanaan pelatihan di Raja
Basa pelatihan dan pendidikan pusat adalah untuk menghasilkan pendidikan dan
pelatihan peserta yang mampu menerapkan kode etik, kode regardness dan
pramuka dasar terutama di lingkungan, (4) pendukung dari Holdres Stake dalam
melaksanakan pendidikan dan pelatihan di pelatihan Raja Basa dan pendidikan di
Lampung selatan mendapatkan dukungan yang baik, dengan moril dan material
dari seluruh komponen holdres saham.

Kata kunci: implementasi, manajemen, pendidikan, pelatihan

Pendidikan merupakan suatu hal menengah, sampai pendidikan tinggi.


yang amat penting untuk peningkatan Pendidikan nonformal adalah jalur
kualitas generasi muda. Disadari pendidikan di luar pendidikan formal
bahwa pentingnya pendidikan untuk yang dapat dilaksanakan secara
generasi bangsa merupakan tanggung terstruktur dan berjenjang. Gerakan
jawab pemerintah, masyarakat dan Pramuka berfungsi sebagai organi-
keluarga. Oleh karena itu pendidikan sasi pendidikan nonformal di luar
di Indonesia memiliki tiga jalur yaitu sistem pendidikan sekolah (formal)
pendidikan formal, pendidikan non dan di luar sistem pendidikan
formal, dan pendidikan informal. keluarga (informal) dalam pelak-
Pendidikan formal merupa- sanaannya saling melengkapi dan
kan pendidikan yang diselenggara- memperkaya. Pendidikan informal
kan di sekolah-sekolah pada umum- adalah jalur pendidikan keluarga dan
nya. Jalur pendidikan ini mempunyai lingkungan berbentuk kegiatan
jenjang pendidikan yang jelas, mulai belajar secara mandiri yang
dari pendidikan dasar, pendidikan dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab. Hasil pendidikan paikan mengenai keberhasilan
informal diakui sama dengan pen- gerakan Pramuka selama kurun
didikan formal dan nonformal setelah waktu tujuh tahun terakhir dari tahun
peserta didik lulus ujian sesuai 2006 sampai tahun
dengan standar nasional pendidikan. 2013. Keberhasilan ini dibagi
Semenjak dicanangkannya menjadi tiga tahapan. Pertama,
revitalisasi Gerakan Pramuka oleh pencanangan program Revitalisasi
Presiden Susilo Bambang Yudoyono Pramuka oleh Presiden Susilo
pada tahun 2006, kini Gerakan Bambang Yudhoyono tahun 2006.
Pramuka semakin diperhatikan oleh Kedua, terbitnya Undang-Undang
masyarakat, serta lembaga - lembaga No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan
baik swasta maupun pemerintahan. Pramuka. Ketiga, masuknya
Gerakan Pramuka dianggap mampu pendidikan kepramukaan ke
memperkuat karakter bangsa, yang Kurikulum 2013 sebagai ekstrakuler
mana saat ini masyarakat sudah risau wajib.
dengan lunturnya nilai-nilai karakter Guna mewujudkan hal
bangsa yang ada pada masyarakat tersebut di atas diperlukan pembina-
Indonesia. Terbukti telah lahirnya pembina Pramuka yang handal dan
beberapa Saka diantaranya Saka tangguh. Sebab untuk mewujudkan
Wira Kartika yang terbentuk tahun peserta didik yang tangguh dan
2007 yang pembentukannya ber- berkarakter serta berkepribadian
dasarkan Peraturan Bersama Kepala luhur juga diperlukan pembina-
Staf Angkatan Darat dengan Ketua pembina yang tangguh. Hal ini
Kwarnas Gerakan Pramuka nomor menjadikan Pekerjaan atau tantangan
182/X/2007 dan 199/X/2007 tanggal bagi gerakan Pramuka untuk
28 Oktober 2007 tentang kerjasama menciptakan generasi atau peserta
dalam usaha pembinaan dan didik yang tangguh dan berkarakter
pengembangan pendidikan bela melalui tangan-tangan Pembina-
negara dan kepramukaan. Petunjuk pembina yang handal dan tangguh.
Penyelenggaraan Saka Wira Kartika Pusat Pendidikan Latihan
ada pada Keputusan kwarnas No. Gerakan Pramuka Cabang Lampung
205 Tahun 2009. Selatan yang lebih di kenal dengan
Pemantapan Gerakan Pra- Pusdiklatcab Raja Basa, sesuai
muka dalam memperkuat karakter dengan Undang-Undang Gerakan
bangsa dapat dilakukan melalui Pramuka Nomor 12 Tahun 2010,
empat konsensus bangsa Indonesia, bertanggung jawab dan melaksana-
yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI kan tugas penyelenggaraan Diklat di
(Negara Kesatuan Republik tingkat Kwartir Cabang Lampung
Indonesia), dan Bhinneka Tunggal Selatan. Tugas-tugas itu bagian yang
Ika mampu mempertahankan cita- tidak terpisahkan apa yang ada
cita generasi muda untuk menjadi dalam revitalisasi gerakan Pramuka
generasi, yang cerdas, tangguh, yang dicanangkan oleh Presiden
unggul, inovatif, dan mandiri. Susilo Bambang Yudhoyono pada
Peran serta Gerakan Pramuka tahun 2006.
di Tanah Air dalam pemantapan Berdasarkan observasi awal
karakter bangsa terus berkembang. yang peneliti lakukan bahwa
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pelaksanaan diklat di Pusdiklatcab
Azrul Azwar sebelumnya menyam- Rajabasa diawali dengan kegiatan
rapat merencanakan program Manusia baik dari anggota Dewasa
kegiatan selama setahun dalam yang terdiri dari MajelisPembimbing
bentuk Rencana Kerja (Renja), yang (Mabi) baik Gugus Depan maupun
disesuaikan dengan kebutuhan pada Kwartir Ranting dan Pembina
saat itu, kemudian menyusun jadwal Pramuka yang berada di pangkalan
pelaksanaan kegiatan diklat, dan Gugus Depan, Pamong Saka,
melaksanakan apa yang tertulis maupun Anggota Muda gerakan
dalam jadwal kegiatan. Evaluasi Pramuka yang terdiri dari anggota
kegiatan dilakukan pada saat Siaga (S) berusia antara tujuh sampai
berlangsungnya kegiatan dan diakhir sepuluh tahun, Penggalang (G)
masa periode rencana kerja. berusia antara sebelas sampai dengan
Evaluasi kegiatan di akhir limabelas tahun, Penegak (T) berusia
masa periode rencana kerja antara enambelas dan duapuluh
dilakukan sebagai bahan per- tahun dan Pandega (D) berusia
timbangan untuk membuat rencana antara duapuluh satu sampai dengan
kerja tahun berikutnya. Sedangkan duapuluh lima tahun. Dari Hasil
Evaluasi Kegiatan yang dilakukan kegiatan diklat yang diselenggarakan
setiap kegiatan diklat dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Latihan
setiap hari untuk bahan pertimbangan Gerakan Pramuka Raja Basa bisa
melakukan penyempurnaan kegiatan terlihat baik secara kwantitas dan
hari berikutnya. kwalitas yang dirasakan oleh Kwartir
Anggota Pusdiklatcab Raja Ranting yang ada di Kwartir Cabang
Basa terdiri para pelatih yang telah Lampung Selatan.
melakukan jenjang pendidikan dari Dengan motto ”satyaku
Kursus Mahir Dasar (KMD), Kursus kudharmakan dharmaku ku
Mahir Lanjutan (KML) dan baktikan”, dan berpedoman kepada
kemudian dikukuhkan menjadi prinsip dasar kepramukaan dan
Pembina Mahir melalui kegiatan metode kepramukaan, Pusdiklatcab
pengembangan nara karya dua, dan Rajabasa, bekerja untuk menciptakan
sudah melaksanakan minimal Kursus generasi-generasi yang handal yang
Pelatih Dasar (KPD) dan sebagian berkarakter dan berakhlak mulia.
sudah melaksanakan Kursus Pelatih Kwartir Cabang Gerakan Pramuka
Lanjutan (KPL). Mereka tergabung Lampung Selatan, setiap tahun
dalam korps pelatih Pusdiklatcab mendapatkan predikat Kwartir
Raja Basa yang bertugas mengisi Cabang Tergiat di Kwartir Daerah
materi Diklat dalam pelaksanaan Lampung, ini merupakan salah satu
Diklat yang diselenggarakan oleh indikator baiknya kinerja
Pusdiklatcab Raja Basa. Pusdiklatcab Rajabasa. Prestasi yang
Penyelenggaraan Diklat yang diraih oleh Kwartir Cabang Gerakan
ada di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Lampung
Pramuka Kabupaten Lampung Selatan merupakan kerja keras yang
Selatan, dilaksanakan oleh Pusat dilakukan oleh seluruh jajaran
Pendidikan dan Latihan Gerakan organisasi Gerakan Pramuka Kwartir
Pramuka Cabang Raja Basa. Cabang Lampung Selatan. Kerja
Penyelenggaraan Diklat di Pusat keras ini dalam bentuk
Pendidikan dan Latihan Gerakan merealisasikan kegiatan-kegiatan
Pramuka Raja Basa bertujuan untuk yang sudah direncanakan dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya program kerja yang sudah di buat
oleh Pusat Pendidikan dan Latihan METODE PENELITIAN
Gerakan Pramuka Rajabasa
Kabupaten Lampung Selatan. Desain Penelitian
Penyelenggaraan diklat di
Pusat Pendidikan dan Latihan Penelitian ini menggunakan
Gerakan Pramuka Rajabasa pendekatan penelitian kualitatif
Kabupaten Lampung Selatan lima dengan teori fenomenologi, karena
puluh persen pendanaan dibiayai ingin mengetahui gambaran yang
oleh APBN melalui Dinas Pemuda lengkap tentang manajemen dan
dan Olah Raga Lampung Selatan, latihan Gerakan Pramuka di Pusat
dan sisanya dana dibebankan kepada Pendidikan dan Latihan Gerakan
peserta diklat. Dari uraian di atas Pramuka Cabang Raja Basa.
bahwa ada sebagian diklat yang Pendekatan penelitian
dananya diadakan secara mandiri kualitatif dipilih karena dalam
oleh peserta diklat. Biasanya diklat pendekatan kualitatif diperlukan
yang dananya secara mandiri pengamatan yang mendalam dengan
diadakan karena adanya permintaan latar belakang yang alami (natural
dari kwartir ranting untuk setting). Sebagaimana diungkapkan
menyelenggarakan diklat misalkan Sugiyono (2010:15) bahwa metode
penyelenggaraan kursus pembina penelitian kualitatif ering disebut
mahir dasar (KMD), Kursus metode penelitian naturalistik karena
Orientasi Pembina dan sebagainya penelitian dilakukan pada kondisi
atas permintaan kwartir ranting yang alami (natural setting).
tertentu dilingkungan Kwartir Penelitian kualitatif memandang
Cabang Lampung Selatan, dan realitas sosial sebagai sesuatu yang
Kwartir Ranting Gerakan Pramuka holistik/utuh, kompleks, dinamis,
mengajukan permohonan ke penuh makna, dan hubungan gejala
Pusdiklatcab kemudian Pusdiklatcab bersifat interaktif (reciprocal).
merekomendasikan untuk melak- Rancangan studi kasus yang
sanakan kegiatan di Kwartir Ranting. akan digunakan dalam penelitian ini
Predikat Kwartir Cabang adalah desain studi kasus tunggal
tergiat yang diraih oleh Kwartir (single-case studies), yang dilihat
Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten dari studi cross sectional yakni
Lampung Selatan selama ini tidak berupaya mempersingkat waktu
terlepas dari dukungan seluruh stake observasinya dengan cara meng-
holders di lingkungan Kwartir observasi pada beberapa tahap atau
Cabang Gerakan Pramuka Lampung tingkatan perkembangan tertentu,
Selatan baik berupa dukungan moril dengan harapan dari beberapa tahap
berupa pemberian ijin kegiatan dan atau tingkatan akan diperoleh dan
motivasi yang diberikan dalam dibuat suatu kesimpulan.
penyelenggaraan kegiatan diklat dan Pemilihan rancangan pene-
dukungan materiil berupa pemberian litian menggunakan studi kasus
dana untuk pelaksanaan kegiatan. memiliki tujuan untuk memperoleh
jawaban atas pertanyaan how dan
why dalam mengetahui Manajemen
Pendidikan dan Latihan di Pusat
Pendidikan dan Latihan Gerakan
Pramuka Cabang Rajabasa Kwartir
Cabang Lampung. Selaras dengan Pendidikan dan Latihan Gerakan
pendapat Yin (2011:1) bahwa studi Pramuka Cabang Raja Basa Kwartir
kasus adalah salah satu metode Cabang Lampung. Selaras dengan
penelitian ilmu-ilmu sosial yang pendapat Yin (2011:1) bahwa studi
merupakan strategi yang cocok jika kasus adalah salah satu metode
pertanyaan suatu penelitian adalah penelitian ilmu-ilmu sosial yang
bagaimana (how) dan mengapa merupakan strategi yang cocok jika
(why), dan bila peneliti hanya pertanyaan suatu penelitian adalah
memiliki sedikit peluang untuk bagaimana (how) dan mengapa
mengontrol peristiwa-peristiwa yang (why), dan bila peneliti hanya
akan diteliti, serta bila penelitiannya memiliki sedikit peluang untuk
hanya berfokus pada fenomena masa mengontrol peristiwa-peristiwa yang
kini (kontemporer) di dalam konteks akan diteliti, serta bila penelitiannya
kehidupan nyata. hanya berfokus pada fenomena masa
kini (kontemporer) di dalam konteks
Rancangan Penelitian kehidupan nyata.

Sesuai dengan tujuan Kehadiran Peneliti


penelitian itu untuk memberikan
gambaran tentang pengembangan Kehadiran peneliti menjadi
sumberdaya pendidik dan tenaga tolak ukur keberhasilan terhadap
kependidikan ditinjau dari awal beberapa kasus. Peneliti bertindak
perekrutan sumberdaya pendidik sebagai instrumen terutama dalam
maupun tenaga kependidikan sampai pengumpulan data. Pada penelitian
pada tahap pengembangannya. Atas ini peneliti hadir langsung ke lokasi
dasar tujuan penelitian yang telah peneliian untuk mengumpulkan data
diungkap, maka peneliti akan baik berupa data wawancara dan
memilih jenis rancangan yang sesuai observasi langsung terhadap objek
yaitu menggunakan rancangan studi yang diteliti. Pertama peneliti
kasus. mengadakan observasi awal dengan
Rancangan studi kasus yang melakukan wawancara terhadap
akan digunakan dalam penelitian ini Kapusdiklatcab Raja Basa Kak Sri
adalah desain studi kasus tunggal Wiyatmi, S.Pd di kantor Kwarcab
(single-case studies), yang dilihat Gerakan Pramuka Lampung Selatan
dari studi cross sectional yakni untuk meminta keterangan berkaitan
berupaya mempersingkat waktu dengan penyelenggaraan kegiatan
observasinya dengan cara meng- Diklat di Pusdiklatcab Raja Basa.
observasi pada beberapa tahap atau Observasi lapangan peneliti lakukan
tingkatan perkembangan tertentu, pada kegiatan Kursus Mahir Dasar
dengan harapan dari beberapa tahap Pembina Pramuka yang diseleng-
atau tingkatan akan diperoleh dan garakan oleh Yayasan Michael De
dibuat suatu kesimpulan. Roslem PT Astra TDR di SMP N 1
Pemilihan rancangan pene- Tanjung Sari pada bulan April 2014.
litian menggunakan studi kasus Di samping itu peneliti juga
memiliki tujuan untuk memperoleh melakukan penelitian ke salah satu
jawaban atas pertanyaan how dan Gugus Depan, output peserta Diklat
why dalam mengetahui Manajemen untuk mengumpulkan data data
Pendidikan dan Latihan di Pusat pendukung berkaitan dengan
pelaksanaan Diklat di Pusdiklatcab Analisis Data
Rajabasa. Hal tersebut di atas sesuai
apa yang dikemukakan oleh Data hasil wawancara dengan
Sugiyono (2010:307) bahwa informan dianalisis secara kualitatif,
instrumen utama dalam penelitian guna mengungkapkan pelaksanaan
kualitatif adalah peneliti itu sendiri, Diklat di Pusdiklatcab Raja Basa
akan tetapi ketika fokus penelitian Lampung Selatan. Sugiyono
menjadi lebih jelas, maka akan (2010:337) menyatakan bahwa
dikembangkan instrumen penelitian analisis data dalam penelitian
sederhana yang diharapkan dapat kualitatif, dilakukan pada saat
melengkapi data dan mem- pengumpulan data berlangsung, dan
bandingkan dengan data yang telah setelah selesai pengumpulan data
ditemukan melalui observasi dan dalam periode tertentu. Sedangkan
wawancara. Peneliti akan terjun ke penelitian kualitatif terdiri atas: (1)
lapangan sendiri, melakukan peng- deskripsi yang rinci (detail
umpulan data, analisis dan membuat description) mengenai orang, situasi,
kesimpulan. Linchon and Guba peristiwa, interaksi dan perilaku, (2)
dalam Sugiyono (2010:306) pernyataan seseorang (direct
menyatakan bahwa : quation) tentang pengalaman, sikap,
dan keyakinan pikirannya, dari
“The instrument of choice in dokumen-dokumen. Data kualitatif
naturalistic inqury is the human. We terdiri dari banyak kata-kata dan
shall see that other forms of bukan angka-angka yang deskripsi-
instrumentation may be used in later nya memerlukan interpretasi
phases of inquiry, but the human is sehingga dapat diketahui makna dari
the initial and continuing mainstay. kata-kata tersebut, sehingga dalam
But if the human instruments has analisis data harus dilakukan selama
been used extensively in earlier dan setelah proses pengumpulan
stages of inquiry, so that an data. Dengan demikian peneliti
instrument can be constructed that is dituntut untuk mengumpulkan data
grounded in the data that the human yang akurat selama proses penelitian
intruments has product” berlangsung sehingga apa yang
terjadi di lapangan mampu
Instrumen dari pilihan yang disampaikan dengan baik.
natural adalah manusia. Kita harus
melihat bahwa bentuk lain dari Miles dan Huberman dalam
instrumen mungkin dipergunakan di Sugiyono (2010:337) mengemuka-
tahap yang berikutnya dari suatu kan bahwa aktifitas dalam data
pemeriksaan, tetapi manusia adalah kualitatif dilakukan secara interaktif
arus utama awal dan lanjutan. Tetapi dan berlangsung secara terus
kalau instrumen manusia telah menerus sampai tuntas, sehingga
dipergunakan secara ekstensif di datanya sudah jenuh. Pada penelitian
langkah lebih awal dari pemeriksaan, kualitatif analisis data dapat
maka satu instrumen dapat dilakukan secara interaktif melalui
dihaluskan pada data instrumen yang proses reduksi data (data reduction),
telah memiliki hasil. penyajian data (data display),
penarikan kesimpulan serta verifikasi
(conclusion drawing and
verification), yang dilakukan selama
dan setelah pengumpulan data, berikut:
seperti yang terlihat dalam gambar

Pengumpulan Data Penyajian Data

Verifikasi Data /
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.1. Komponen Dalam Analisis Data


Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010:337)

HASIL DAN PEMBAHASAN Gerakan Pramuka Lampung Selatan


dan Stake Holders, dan dalam
Hasil Penelitian pelaksanaannya analisis kebutuhan
diklat di Pusdiklatcab Rajabasa
Implementasi Manajemen Diklat melalui kegiatan evaluasi program
di Pusat Pendidikan dan Latihan kegiatan tahun sebelumnya, me-
Gerakan Pramuka Raja Basa respon masukan dari masyarakat dan
Kwartir Cabang Lampung Selatan pertimbangan dengan pihak Majelis
Pembimbing Cabang melalui Dinas
Kegiatan pelaksanaan analisis Pemuda dan Olah Raga.
kebutuhan Diklat di Pusdiklatcab Mendisaian kegiatan Diklat di
Raja Basa dilakukan melalui Pusdiklatcab Raja Basa dilakukan
kegiatan evaluasi program kerja melalui kegiatan rapat pemantapan
tahun sebelumnya, berdasarkan panitia Diklat, untuk membicarakan
kebutuhan di lapangan serta adanya jenis kegiatan apa dan bagaimana
permintaan dari masyarakat untuk bentuk kegiatan yang akan dilakukan
menyelenggarakan Diklat. Analisis dalam kegiatan Diklat yang akan
kebutuhan Diklat di Pusdiklatcab dilaksanakan dan mendisain kegiatan
Raja Basa Melibatkan, seluruh Diklat, walaupun dalam pelaksanaan-
pengurus Pusdiklatcab Rajabasa, nya terkadang ada temuan untuk
Kwarcab Lampung Selatan dan Stake mengembangkan disain diklat, dan
Holders. biasanya akan dibicarakan dalam rapat
Analisis kebutuhan diklat di evaluasi kegiatan pada saat
Pusdiklatcab Raja Basa Lampung berlangsungnya kegiatan diklat.
Selatan melibatkan beberapa pihak di Untuk mendisain kegiatan
antaranya seluruh pengurus Diklat Pusdiklatcab merespon dari
Pusdiklatcab, Kwartir Cabang hasil eavaluasi kegiatan Diklat
sebelumnya, dan merespon perkem- maupun Diklat sebelumnya.
bangan yang ada di masyarakat dan Kemudian dilakukan kegiatan
juga adanya temuan-temuan yang mendesain kegiatan Diklat yang
ada dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Diklat yang
Diklat sedang berlangsung. Tampak dilaksanakan. Dari hasil Disain
kegiatan Diklat pelaksanaannya kegiatan Diklat Pusdiklatcab Raja
sudah sangat variatif, dan tidak Basa juga mengembangkan materi
menimbulkan kebosanan bagi para Diklat yang sudah ada sesuai dengan
peserta. perkembangan di lapangan.
Pelaksanaan Diklat di Pelaksanaan kegiatan Diklat di
Pusdiklatcab merupakan realisasi Pusdiklatcab Raja Basa berdasarkan
program kerja yang telah ditentukan hasil rapat kerja dan program kerja
oleh Pusdiklatcab, dalam pelak- yang sudah ditentukan oleh
sanaannya sepenuhnya ditangani oleh Pusdikaltcab Rajabasa, dalam
panitia pelaksana kegiatan. praktek pelaksanaan Diklat
Pelaksanaan kegiatan Diklat tujuh penyampaian materi 70 persen
puluh persen diadakan di luar dilaksanakan di luar lapangan dan 30
ruangan dan tigapuluh persen persen di dalam ruangan. Untuk
diadakan di dalam ruangan. mengetahui hasil kegiatan Diklat
Evaluasi kegiatan di diadakan evaluasi baik terhadap
Pusdiklatcab Raja Basa ada tiga peserta maupun panitia dan pelatih
penilaian yaitu penilaian yang pembina, tidak adanya penegasan
dilakukan oleh peserta diklat kegiatan pendampingan pasca Diklat
terhadap penyelenggaraan Diklat, mengakibatkan terkadang hasil
penilaian peserta terhadap penyam- Diklat kurang efektif. Laporan
paian materi yang disampaikan oleh pertanggungan jawab kegiatan Diklat
Tim Pelatih dan penilaian dari dipaorkan dalam bentuk lesan dan
Pusdiklatcab terhadap peserta. Untuk tertulis kepada pihak-pihak yang
mengukur keberhasilan peserta terkait dalam penyelenggaraan
mengikuti Diklat dalam bentuk soal Diklat.
pre test dan post test. Evaluasi
kegiatan dilakukan setiap hari. Dan Ketercapaian Penyelenggaraan
tidak adanya penekanan khusus Diklat di Pusat Pendidikan dan
tentang kegiatan pendampingan Latihan Rajabasa Kwarcab
terhadap kegiatan pasca Diklat Lampung Selatan
terutama Diklat KMD maupun KML,
menyebabkan peserta cenderung Untuk mengukur ketercapai-
tidak mengimplementasikan hasil an penyelenggaraan Diklat di
diklat di Gugus Depan nya masing- Pusdiklatcab Rajabasa menggunakan
masing. instrumen pre test atau post test yang
Kegiatan implementasi digunakan untuk mengukur peserta
manajemen Diklat di Pusat dalam menyerap materi, instrumen
Pendidikan dan latihan Gerakan penilaian terhadap penyelenggaraan
Pramuka Raja Basa Kwarti Cabang Diklat yang diisi oleh peserta yang
lampung Selatan di awali dengan dipakai untuk mengukur ketercapai-
kegiatan menganalisis kebutuhan an pelaksanaan diklat secara ke-
Diklat melalui kegiatan evaluasi seluruhan dan instrumen penilaian
kegiatan baik yang sedang berjalan terhadap pelatih yang diisi oleh
peserta yang dipergunakan untuk Karya 1 maupun narakarya 2
mengukur keberhasilan pelatih walaupun hal ini agak mengalami
pembina menyampaikan materi kesulitan karena tidak ada kegiatan
kepada peserta, hal ini penting untuk wajib pendampingan bagi peserta
memberikan masukan kepada dari pelatih pembina pasca Diklat.
Pusdiklatcab untuk memberikan
masukan kepada pelatih pembina Dukungan Dari Stake Holders
dalam menyampaikan materi untuk Dalam Pelaksanaan Diklat di
menggunakan metode yang lebih Pusdiklat cab Raja Basa Kwarcab
inovatif dan variatif supaya peserta Lampung Selatan
tidak jenuh dan gampang menyerap
materi. Dukungan dari stake holder
Patokan ketercapaian Diklat dalam pelaksanaan Diklat di
di Pusdiklatcab Rajabasa adalah Pusdiklatcab Raja Basa sudah
apabila hasil Post Test peserta bagus terlihat dalam bentuk dukungan
dan cenderung ada peningkatan dari moril berupa pemberian legalitas
hasil pre test, penyelenggaraan kegiatan dan dukungan materiil
kegiatan Diklat berjalan sesuai berupa pemberian dana yang
dengan rencana, prosentase jumlah diperuntukkan untuk kegiatan Diklat
peserta Diklat mendapatkan Nara di lingkungan Pusdiklatcab Rajabasa.

Tabel 4.3: Dukungan Dari Stake Holders Dalam Pelaksanaan Diklat di


Pusdiklatcab Raja Basa Kwarcab Lampung Selatan
KOMPONEN KEADAAN

Dukungan Pemerintah Dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung


Daerah Kabupaten Selatan terhadap penyelenggaraan Diklat di Pusat
Lampung Selatan Dalam Pendidikan dan Latihan Pramuka Raja Basa,
Penyelenggaraan Diklat berupa dukungan moril dan materiil. Dukungan
di Pusdiklatcab Rajabasa moril berupa kemudahan birokrasi dan kehadiran
Kwarcab Lampung pejabat pemerintah daerah Kabupaten Lampung
Selatan Selatan di tengah kegiatan Diklat. Dukungan
materiil berupa dukungan pendanaan yang
diberikan melalui Dinas Pemuda dan Olah Raga.

Dukungan Kwartir Dukungan Kwartir Cabang Lampung Selatan


Cabang Gerakan terhadap penyelenggaraan Diklat di Pusat
Pramuka Kabupaten Pendidikan dan Latihan Raja Basa sangat besar,
Lampung Selatan Dalam Pusat Pendidikan dan Latihan Raja Basa dan
Penyelenggaraan Diklat Kwartir Cabang Lampung Selatan merupakan satu
di Pusdiklatcab Rajabasa kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, hidupnya
Kwarcab Kwartir Cabang Lampung Selatan hidupnya Pusat
Lampung Selatan Pendidikan dan Latihan Raja Basa.

Dukungan dari Masyarakat umum selalu mendukung kegiatan


Masyarakat Umum Diklat yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan
Terhadap dan Latihan Raja Basa, hal ini dibuktikan dengan
Penyelenggaraan Diklat kuota peserta yang ditetapkan selalu terpenuhi dan
di Pusdiklatcab danya Diklat yang terselenggara atas permintaan
Raja Basa Kwarcab masyarakat seperti Diklat Kursus Mahir Dasar atas
Lampung Selatan permintaan Yayasan Michael De Roslem dan
Kursus Orientasi Pembina atas permintaan Kwartir
Ranting sidomulyo.
Dukungan Dari Kwartir Kwartir Ranting dan Gugus Depan di wilayah
Ranting Dan Gugus kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka sangat
Depan Di lingkungan besar, sejumlah terbukti selalu terpenuhinya kuota
Kwartir peserta diklat yang yang sudah ditentukan, hal ini
Cabang Gerakan bisa tercapai atas kerja sama Pusdiklatcab raja Basa
Pramuka Lampung dan kwartir ranting kwartir ranting untuk
Selatan memberikan informasi kepada gugus depan
dilingkungan kerjanya untuk mengikutsertakan
peserta dalam kegiatan Diklat yang
diselenggarakan oleh Pusdiklatcab.

Bentuk Dukungan Yang Dukungan dari stake holder dalam pelaksanaan


Diberikan Oleh Stake Diklat di Pusdiklatcab Raja Basa sudah terlihat
Holders Dalam dalam bentuk dukungan moril berupa pemberian
Penyelenggaraan legalitas kegiatan dan dukungan materiil berupa
Diklat Di Pusdiklatcab pemberian dana yang diperuntukkan untuk
Raja Basa Kwarcab kegiatan Diklat di lingkungan Pusdiklatcab Raja
Lampung Selatan Basa walaupun tidak semua kegiatan di berikan
dana oleh Stake Holder.

Pembahasan Penelitian Pusat Pendidikan dan Latihan


Gerakan Pramuka Raja Basa Kwartir
Pembahasan hasil penelitian Cabang Lampung Selatan meliputi:
Manajemen Pendidikan dan Latihan 1) Analisis Kebutuhan Diklat di
Gerakan Pramuka (Studi Kasus Di Pusdik dan Latihan Cabang Raja
Pusat Pendidikan dan Latihan Basa, 2) Mendisain Kegiatan Diklat
Gerakan Pramuka Raja Basa Kwartir di Pusdiklatcab Raja Basa, 3)
Cabang Lampung Selatan) yang Mengembangkan Kegiatan Diklat di
pemaparannya disesuaikan dengan Pusdiklatcab Raja Basa, 4)
fokus penelitian, meliputi: (1) Pelaksanaan Kegiatan Diklat di
Implementasi manajemen Diklat di Pusdiklatcab Raja Basa, 5) Evaluasi
Pusat Pendidikan dan Latihan Kegiatan Diklat di Pusdiklatcab Raja
Gerakan Pramuka Raja Basa Kwartir Basa, 6) Pertanggungan Jawab
Cabang Lampung Selatan, (2) Program Kegiatan Diklat di
Ketercapaian penyelenggaraan Diklat Pusdiklatcab Raja Basa.
di Pusat Pendidikan dan Latihan Kegiatan di atas adalah
Gerakan Pramuka Raja Basa Kwartir bagian dari rangkaian proses
Cabang Lampung Selatan, dan (3) manajemen Diklat di Pusat
Dukungan dari stake holders dalam Pendidikan dan Latihan Gerakan
pelaksanaan Diklat di Pusat Pramuka Cabang Raja Basa, hal
Pendidikan dan Latihan Gerakan tersebut sesuai dengan pendapat dari
Pramuka Raja Basa Kwartir Cabang Notoadmodjo (2009:18) Siklus
Lampung Selatan. pelatihan ini secara garis besar
Kegiatan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
implementasi Manajemen Diklat di
a. Analisis Kebutuhan Pelatihan penilaian terhadap pelatih pembina.
(Training Need Assesment) Untuk mengukur ketercapaian
Tujuan analisis kebutuhan penyelenggaraan Diklat di
pelatihan ini antara lain untuk Pusdiklatcab Raja Basa meng-
mencari atau mengidentifikasi gunakan instrumen pre test atau post
kemampuan–kemampuan yang test yang digunakan untuk mengukur
diperlukan oleh karyawan dalam peserta dalam menyerap materi,
rangka menunjang kebutuhan instrumen penilaian terhadap
organisasi. penyelenggaraan Diklat yang diisi
b. Menetapkan Tujuan Pelatihan oleh peserta yang dipakai untuk
Tujuan pelatihan pada mengukur ketercapaian pelaksanaan
hakekatnya ialah perumusan diklat secara keseluruhan dan
kemampuan yang diharapkan dari instrumen penilaian terhadap pelatih
pelatihan tersebut yaitu adanya yang diisi oleh peserta yang
perubahan kemampuan. dipergunakan untuk mengukur
c. Pengembangan Kurikulum keberhasilan pelatih pembina
Yaitu menentukan metoda menyampaikan materi kepada
belajar mengajar yang akan peserta, hal ini penting untuk
digunakan, serta alat bantu belajar memberikan masukan kepada
mengajar yang diperlukan dalam Pusdiklatcab untuk memberikan
pelatihan tersebut. masukan kepada pelatih pembina
d. Persiapan Pelaksanaan Diklat dalam menyampaikan materi untuk
Sebelum pendidikan dan menggunakan metode yang lebih
pelatihan dilaksanakan, terlebih inovatif dan variatif supaya peserta
dahulu dilakukan persiapan yang tidak jenuh dan gampang menyerap
pada umumnya mencakup materi.
kegiatan–kegiatan administrasi. Hal ini sesuai dengan
e. Pelaksanaan Diklat pendapat Stufflebeam & Shinkfield
Adalah hal - hal yang perlu (1985) dalam melakukan penilaian
diperhatikan dalam pelaksanaan terdapat kegiatan menentukan nilai
Diklat, antara lain adanya suatu program (judgement). Objek
penanggung jawab harian, adanya evaluasi adalah program yang
monitoring pelaksanaan pelatihan hasilnya memiliki banyak dimensi,
melalui evaluasi harian. antara lain, kemampuan, kreativitas,
f. Evaluasi sikap, minat, dan keterampilan.
Setelah berakhirnya Melalui evaluasi dan tindak lanjut,
pelatihan, seyogyanya dilakukan pelatihan dapat diketahui manfaat
evaluasi yang mencakup: (1) dan dampaknya.
Evaluasi terhadap proses kegiatan Dessler (2009) mengemuka-
Diklat, dan (2) evaluasi terhadap kan mengenai evaluasi sebagai
hasil dari kegiatan diklat. berikut: Terdapat dua masalah dasar
Ada beberapa cara untuk yang harus dikemukakan bila
mengetahui ketercapaian penyeleng- mengevaluasi sebuah program
garaan Diklat di Pusdiklatcab Raja pendidikan dan pelatihan. Pertama
Basa, dengan menggunakan adalah rancangan dari telaah evaluasi
instrument berupa Pre Test dan Post dan terutama apakah eksperimentasi
Tes, instrumen penilaian terkendali yang akan digunakan.
penyelenggaraan Diklat, Instrumen Kedua adalah efek latihan yang dapat
diukur. Eksperimen terkendali adalah
metode terbaik untuk digunakan penyelenggaraan Diklat di Pusat
dalam mengevaluasi sebuah program Pendidikan dan Latihan Raja Basa
pelatihan untuk menguji efektivitas sangat besar, Pusat Pendidikan dan
sebuah program pelatihan, yang lebih Latihan Raja Basa dan Kwartir
disukai adalah dengan tes sebelum Cabang Lampung Selatan merupakan
dan sesudahnya. satu kesatuan yang tidak bisa
Dukungan Pemerintah dipisahkan, hidupnya Kwartir
Daerah Kabupaten Lampung Selatan Cabang Lampung Selatan hidupnya
dalam penyelenggaraan Diklat di Pusat Pendidikan dan Latihan Raja
Pusdiklatcab Raja Basa sangat Basa.
berarti, tanpa dukungan nya tidak Hal di atas sesuai dengan
mungkin penyelenggaraan Diklat di pendapat Notoadmodjo (2009:18)
Pusdiklatcab Raja Basa bisa berjalan. Dalam mendesain kurikulum dan
Dukungan Pemerintah Kabupaten merencanakan program pelatihan,
Lampung Selatan terhadap hendaknya dilakukan secara
penyelenggaraan Diklat di Pusat partisipatif dengan melibatkan
Pendidikan dan Latihan Pramuka berbagai pihak terkait, terutama
Raja Basa, berupa dukungan moril pihak manajemen untuk memperoleh
dan materiil. Dukungan moril berupa komitmen lebih jauh guna
kemudahan birokrasi dan kehadiran “menciptakan situasi yang men-
pejabat pemerintah daerah dukung dalam implementasi dan
Kabupaten Lampung Selatan di pasca pendidikan pelatihan.
tengah kegiatan Diklat. Dukungan Keterlibatan dan komitmen semua
materiil berupa dukungan pendanaan pihak, terutama pihak manajemen,
yang diberikan melalui Dinas akan menjadi kunci keberhasilan
Pemuda dan Olah Raga. program pendidikan pelatihan.
Hal ini sesuai dengan Terdapat dua masalah dasar
pendapat Notoadmodjo (2009:18) yang harus dikemukakan bila meng-
Dalam mendasain kurikulum dan evaluasi sebuah program pendidikan
merencanakan program pelatihan, dan pelatihan. Pertama adalah
hendaknya dilakukan secara rancangan dari telaah evaluasi dan
partisipatif dengan melibatkan terutama apakah eksperimentasi
berbagai pihak terkait, terutama terkendali yang akan digunakan.
pihak manajemen untuk memperoleh Kedua adalah efek latihan yang dapat
komitmen lebih jauh guna diukur. Eksperimen terkendali adalah
“menciptakan situasi yang metode terbaik untuk digunakan
mendukung dalam implementasi dan dalam mengevaluasi sebuah program
pasca pendidikan pelatihan. pelatihan untuk menguji efektivitas
Keterlibatan dan komitmen semua sebuah program pelatihan, yang lebih
pihak, terutama pihak manajemen, disukai adalah dengan tes sebelum
akan menjadi kunci keberhasilan dan sesudahnya.
program pendidikan pelatihan. Pendapat di atas juga
Hubungan yang harmonis diperkuat oleh Bernardin dan Russell
antara Kwartir Cabang Gerakan dalam (Krisna, 2007) mengemuka-
Pramuka Lampung Selatan dan kan mengenai kriteria dari evaluasi,
Pusdiklatcab Raja Basa, dalam yaitu: “Reactions, learning,
mendukung semua kegiatan yang behaviors, organizational
diselenggarakan oleh Pusdiklatcab results.”
Raja basa. Dukungan Kwartir Uraian dari kriteria tersebut adalah:
Cabang Lampung Selatan Terhadap a) Reaksi adalah untuk mengetahui
reaksi para peserta mengenai sejenisnya.
program pendidikan dan pelatihan. Dukungan Pemerintah
Dengan menggunakan kuesioner Daerah Kabupaten Lampung Selatan
pada akhir pendidikan dan pelatihan dalam penyelenggaraan Diklat di
para peserta ditanya tentang seberapa Pusdiklatcab Raja Basa sangat
jauh mereka merasa puas terhadap berarti, tanpa dukungan nya tidak
pelatihan secara keseluruhan. mungkin penyelenggaraan Diklat di
Terutama didasarkan pada beberapa Pusdiklatcab Raja Basa bisa berjalan.
alasan utama, seperti untuk Dukungan Pemerintah Kabupaten
mengetahui sejauh mana para peserta Lampung Selatan terhadap
merasakan kepuasaannya dengan penyelenggaraan Diklat di Pusat
program tersebut, untuk maksud Pendidikan dan Latihan Pramuka
diadakannya beberapa revisi atas Raja Basa, berupa dukungan moril
program pendidikan dan pelatihan, dan materiil. Dukungan moril berupa
untuk menjamin agar peserta lain kemudahan birokrasi dan kehadiran
bersikap mau menerima (reseptif), b) pejabat pemerintah daerah
Pelajaran adalah informasi yang Kabupaten Lampung Selatan di
ingin diperoleh melalui jenis evaluasi tengah kegiatan Diklat. Dukungan
ini adalah untuk mengetahui materiil berupa dukungan pendanaan
penguasaan konsep-konsep dari yang diberikan melalui Dinas
peserta, pengetahuan dan Pemuda dan Olah Raga.
keterampilan yang diberikan. Ini Dukungan dari Kwartir
biasanya dilakukan dengan tes Ranting dan Gugus Depan di
tertulis, tes prestasi, dan latihan lingkungan Kwartir Cabang Gerakan
simulasi, c) Tingkah laku adalah Pramuka Lampung Selatan dalam
perilaku dari para peserta, sebelum penyelenggaraan Diklat di
dan sesudah pelatihan dapat Pusdiklatcab Rajabasa sebatas dalam
dibandingkan guna mengetahui memberikan informasi dan meng-
tingkat pengaruh pendidikan dan ikutsertakan pembinannya maupun
pelatihan terhadap perubahan prestasi peserta didiknya untuk mengikuti
mereka. Langkah ini penting karena kegiatan Diklat yang diseleng-
sasaran dari pendidikan dan pelatihan garakan oleh Pusdiklat Rajabasa.
untuk mengubah perilaku atau
Dukungan dari stake holder
prestasi para peserta. Perilaku atau
dalam pelaksanaan Diklat di
prestasi dari para peserta dapat
Pusdiklatcab Raja Basa sudah terlihat
diukur berdasarkan sistem evaluasi dalam bentuk dukungan moril berupa
kinerja guna mendapatkan tingkat pemberian legalitas kegiatan dan
kinerja yang dikumpulkan oleh para dukungan materiil berupa pemberian
supervisor untuk dibandingkan dana yang diperuntukkan untuk
dengan kinerja sesudah pendidikan kegiatan Diklat di lingkungan
dan pelatihan, dan d) Hasil adalah Pusdiklatcab Raja Basa walaupun
tujuan dari pengumpulan informasi tidak semua kegiatan di berikan dana
pada level ini untuk menguji dampak oleh Stake Holder.
pendidikan dan pelatihan terhadap
kelompok kerja atau organisasi Hal ini sesuai dengan
secara keseluruhan. Data bisa pendapat Notoadmodjo (2009:18)
dikumpulkan sebelum dan sesudah Dalam mendasain kurikulum dan
pendidikan dan pelatihan atas dasar merencanakan program pelatihan,
kriteria produktivitas, pergantian, hendaknya dilakukan secara
tingkat kehadiran, perbaikan kualitas, partisipatif dengan melibatkan
keluhan-keluhan, kepuasan klien, dan berbagai pihak terkait, terutama
pihak manajemen untuk memperoleh Tujuan yang di capai dalam
komitmen lebih jauh guna penyelenggaraan Diklat di
“menciptakan situasi yang Pusdiklatcab Rajabasa adalah untuk
mendukung dalam implementasi dan menghasilkan menghasilkan peserta
pasca pendidikan pelatihan. Diklat yang mampu menerapkan
Keterlibatan dan komitmen semua kode etik dan kode kehormatan serta
pihak, terutama pihak manajemen, prinsip dasar Kepramukaan di
akan menjadi kunci keberhasilan lingkungan pengabdiannya.
program pendidikan pelatihan. Dukungan Dari Stake Holders
Dalam Pelaksanaan Diklat di
Pusdiklatcab Rajabasa Kwarcab
KESIMPULAN DAN SARAN Lampung Selatan mendapatkan
dukungan baik moril maupun
Kesimpulan materiil dari seluruh komponen stake
holders.
Kesimpulan dihasilkan
berdasarkan temuan dan pembahasan Saran
hasil penelitian yang telah
dipaparkan adalah sebagai berikut. Bagi Pusat Pendidikan Dan
Latihan cabang Raja Basa
Implementasi kegiatan manajemen
Diklat di Pusat Pendidikan dan
a. Pusat Pendidikan dan Latihan
latihan
Gerakan Pramuka Raja Basa
hendaknya lebih meningkatkan
Gerakan Pramuka Raja Basa pembinaan kepada pelatih
Kwartir Cabang Lampung Selatan di pembina dalam bentuk kegiatan
awali dengan kegiatan menganalisis rutin pitaran pelatih untuk
kebutuhan Diklat melalui kegiatan mengkomunikasikan informasi
evaluasi kegiatan baik yang sedang informasi terbaru materi Diklat,
berjalan maupun Diklat sebelumnya. sehingga pelatih pembina tidak
Kemudian dilakukan kegiata ketinggalan informasi terbaru.
mendisain kegiatan Diklat yang
b. Pusat Pendidikan dan Latihan
sesuai dengan Diklat yang Gerakan Pramuka Raja Basa
dilaksanakan. Dari hasil Disain hendaknya mengadakan
kegiatan Diklat Pusdiklatcab Raja pembinaan terhadap pelatih
Basa juga mengembangkan materi pembina yang mendapatkan
Diklat yang sudah ada sesuai dengan catatan khusus dari para peserta
perkembangan di lapangan. untuk memperbaiki cara
Pelaksanaan kegiatan Diklat di penyampaian materi pada saat
Pusdiklatcab Raja Basa berdasarkan pelaksanaan Diklat.
hasil rapat kerja dan program kerja c. Pusat Pendidikan dan Latihan
yang sudah ditentukan oleh Gerakan Pramuka Raja Basa
Pusdikaltcab Raja Basa, dalam hendaknya mengadakan kegiatan
praktek pelaksanaan Diklat pendampingan untuk bagi peserta
penyampaian materi 70 persen Diklat pasca kegiatan Diklat
dilaksanakan di luar lapangan dan 30 supaya peserta dapat
persen di dalam ruangan. Untuk mengimplementasikan ilmu yang
mengetahui hasil kegiatan Diklat diperoleh dalam Diklat yang
diadakan evaluasi baik terhadap diikutinya.
peserta maupun panitia dan pelatih d. Pusat Pendidikan dan Latihan
pembina.
Gerakan Pramuka Raja Basa lebih dirinya dilingkungan masyarakat.
aktif lagi membangun komunikasi
dengan instansi swasta maupun Bagi Masyarakat
pemerintah yang selama supaya
ini belum terjalin. Hendaknya masyarakat lebih
aktif lagi untuk mendukung
Bagi Pelatih Pembina pelaksanaan kegiatan Diklat yang
diselenggarakan oleh Pusat
Ilmu pengetahuan dan Pendidikan dan Latihan Gerakan
teknologi selalu menunjukkan Pramuka cabang Raja Basa.
perkembangan yang pesat, maka
pelatih pembina sebagai ujung Bagi Majelis Pembimbing Cabang
tombak dalam penyampai materi Gerakan Pramuka Lampung
dalam kegiatan Diklat di Selatan
Pusdiklatcab Raja Basa hendaknya
selalu mengikuti perkembangan yang a. Majelis Pembimbing Cabang
terjadi, meningkatkan kemampuan, Gerakan Pramuka Lampung
dan selalu mengkaji kembali Selatan hendaknya mengeluarkan
program Diklat agar senantiasa kebijakan yang berkenaan dengan
relevan dengan perkembangan pelaksanaan Diklat di Pusat
jaman. Pendidikan dan Latihan Gerakan
Pramuka cabang Raja Basa
Bagi Kwartir Cabang Gerakan sehingga lebih banyak kegiatan
Pramuka Lampung Selatan Diklat yang terselenggara.
b. Majelis Pembimbing Cabang
Kerajasama yang sudah Gerakan Pramuka Lampung
terjalin baik dengan Pusat pendidikan hendaknya mendorong Pusat
dan Latihan Gerakan Pramuka Raja Pendidikan dan Latihan Gerakan
Basa hendaknya tetap dipertahankan. Pramuka Cabang Raja Basa
untuk lebih meningkatkan fungsi dan melaksanakan Pendidikan dan
perannya sebagai mitra Pusat latihan dan lebih meningkatkan
Pendidikan dan Latihan gerakan mutu pelaksanaan Pendidikan dan
Pramuka Raja agar tercapai tujuan latihan di lingkungan Pusat
penyelenggaraan Diklat sehingga Pendidikan dan Latihan Gerakan
mendapatkan out come yang Pramuka cabang Raja Basa.
kompeten untuk mengabdikan

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks

Krisna. 2007. Pendidikan dan Latihan. http://sdm-


teori.blogspot.com. Diakses Tanggal 5 Oktober 2013

Notoatmodjo. 2009. Pengembangan Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta:


Rineka Cipta

Stufflebeam, D.L. dan Shinkfield A.J. 1985. Systematic Evaluation. Boston:


Kluwer-Nijhoff Publishing
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif
dan R&D). Bandung: CV Alfabeta

Yin, Robert, K. 2011. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada

You might also like