Professional Documents
Culture Documents
Pemeliharaan Kultur Mikroorganisme
Pemeliharaan Kultur Mikroorganisme
Maintenance of microorganism culture can be done by using medium for liquid and
medium to be solid. Maintenance of microorganism culture has short-term and long-term
goals. Short-term outcomes are made for routine research purposes tailored to specific
program or project activities while long-term goals are undertaken in relation to microbial
germplasm collection and conservation, so that if one day is necessary, it can be recovered
or available. In the scratch method testing using EMB, it was found that all the samples in
both direct, negative quadrant and radiane methods contained E. coli bacteria. In the test
of pouring method by using PCA media, it was found that in the mineral water samples
found the existence of Gram positive bacterial colony, in the sample of Ice tea, found the
gram-positive bacteria in the form of basil, in the first turmeric sample found
gram-positive bacteria in the form of bacillus, namely garlic powder, found the presence of
bacteria that grow well on the first and second pure garlic samples with a small number of
colonies. Based on the observation of the maintenance of liquid culture, it can be seen
that in both samples of mineral water there is no growth of microorganisms. In the iced tea
sample found the growth of microorganisms that are likely bacteria and ring-shaped thin.
Turmeric samples showed that the presence of microorganisms that grow on
membrane-shaped media. In both garlic samples, no growth of microorganisms was found.
Based on the observation of the maintenance of solid culture with so that upright and in
italics, in mineral water samples either in order to tilt or upright not found any
microorganisms that grow. In the iced tea sample, microorganisms were found to develop
in the form of tilted efus, then the beaded shape on the upright order, and the papilate form
on the order to erect. Turmeric samples show the existence of microoragnisme growing
with majority form that is filiform, and also form beaded. In the last sample the powdered
garlic was found to be microorganisms that grew with the papillae in order to be upright
and on the sloping of the found form could not be identified.
keterampilan khusus dengan hasil biakan inkubator, lampu spirtus, pipet dan
yang cukup baik. Metode spread plate timbangan.
(cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam Bahan yang digunakan diantaranya
media agar dengan cara menuangkan stok adalah air minum kemasan, air teh manis,
kultur bakteri di atas media agar yang telah bawang putih bubuk, dan kunyit bubuk
memadat. Kelebihan teknik ini adalah sebagai sampel, dan alkohol. Media yang
mikroorganisme yang tumbuh dapat digunakan terdiri atas Eosin Methylene
tersebar merata pada bagian permukaan Blue (EMB), Nutrient Agar (NA), Nutrient
media agar. Broth (NB) dan Plate Count Agar (PCA).
dan radian negatif mengandung bakteri mikroorganisme yang tumbuh pada air
E.coli, namun masih ditemukan adanya mineral adalah bakteri karena faktor Aw
mikroorganisme lain yang tumbuh pada yang cukup tinggi. Proses perhitungan
EMB namun bukanlah bakteri E.coli. Jika TPC menunjukan hasil 3,0 x 103 unit
ada bakteri E.coli yang tumbuh pada koloni/gr. Menurut Badan Standarisasi
media, maka akan ditemukan koloni Nasional nomor 7388:2009 tentang Batas
berwarna hijau metalik pada EMB. Tidak Maksimum Cemaran Mikroba dalam
ditemukannya bakteri E.coli pada sampel Pangan, jumlah koloni bakteri maksimal
menunjukan bahwa sampel yang dalam air minum pada suhu 30oC adalah
digunakan masih bersih dan tidak terkena berkisar antara 1 x 102 hingga 1 x 105 per
kontaminasi bakteri E.coli. mL. Maka dapat diketahui bahwa air
minum yang digunakan masih dalam
Metode Tuang ambang batas aman untuk dikonsumsi.
Bakteri yang mungkin ditemukan pada air
Metode pemeliharaan kultur yang minum antara lain adalah bakteri
pertama yaitu metode tuang menggunakan Salmonella sp dan Psedomonas
media PCA. Plate Count Agar (PCA) atau aeruginosa.
yang juga sering disebut dengan Standard
Methods Agar (SMA) merupakan sebuah Pada sampel Es teh, ditemukan
media pertumbuhan mikroorganisme yang adanya bakteri gram positif berbentuk
umum digunakan untuk menghitung basil pada pengenceran 10-4 tetapi tidak
jumlah bakteri total (semua jenis bakteri) ditemukan pada pengenceran 10-3, hal ini
yang terdapat pada setiap sampel seperti menunjukan bahwa bakteri yang
makanan, produk susu, air limbah dan terdeteksi kemungkinan besar adalah
sampelsampel lainnya. Plate Count Agar kontaminan yang masuk ketika
(PCA) merupakan media padat, yaitu dilakukannya proses pengenceran 10-4, hal
media yang mengandung agar sehingga ini dapat disimpulkan karena jika memang
setelah dingin media tersebut akan menjadi pada pengenceran 10-4 ada bakteri non
padat. kontaminan yang tumbuh, seharusnya
pada pengenceran 10-3 pun tumbuh bakteri
Pada metode tuang ini, dilakukan itu. Koloni bakteri yang ditemukan
proses pengenceran yang bertujuan untuk sebanyak 189 koloni, dan berdasarkan
menurunkan atau memperkecil konsentrasi perhitungan TPC didapatkan hasil 189 x
larutan dengan menambah zat pelarut ke 104 unit koloni/gr. Menurut Badan
dalam larutan sehingga volume larutan Standarisasi Nasional nomor 7388:2009,
menjadi berubah (Nurohaianah et al, batas maksimum jumlah koloni bakteri
2007). Semakin tinggi pengenceran maka pada es batu adalah 1 x 104 koloni per
mikroorganisme tersebut semakin sedikit. gram. Maka dapat dikatakan es batu yang
Prinsip pengenceran didasarkan atas digunakan dalam es teh manis pada
konsep bahwa suatu senyawa dapat sampel tidak aman untuk dikonsumsi.
menyebar secara merata dalam ruangan Diduga bakteri yang terkandung dalam es
cairan tertentu (Sabiston, 1995). batu adalah Salmonella sp.
pada pengenceran 10-3 dan 2 koloni pada mengandung senyawa alkaloid yang
pengenceran 10-4. Jika melihat dari mampu menghambat pertumbuhan bakteri
sampel yang digunakan yaitu kunyit, atau dapat menyebabkan sel bakteri
seharusnya tidak akan ada bakteri yang menjadi lisis bila terpapar oleh zat
tumbuh pada sampel kunyit, karena kunyit tersebut. Selanjutnya tannin yang juga
memiliki antimikroba yang cukup tinggi. terkandung dalam ekstrak akan
Kunyit mengandung lebih dari satu mengganggu sel bakteri dalam
senyawa yang bersifat bakterisidal. Salah penyerapan protein oleh cairan sel. Hal ini
satu senyawa tersebut adalah senyawa dapat terjadi karena tannin menghambat
kurkumin yang merupakan senyawa proteolitik yang berperan menguraikan
golongan fenol yang terdiri dari dua protein menjadi asam amino (Harborne,
cincin fenol simetris dan dihubungkan 1996). Hasil jumlah koloni yang terhitung
dengan satu rantai hiptadiena. Senyawa ini dapat dikatan sejalan dengan prinsip
fenol menghambat pertumbuhan mikroba proses pengenceran, karena dapat dilihat
dengan cara merusak membrane sel yang bahwa semakin besar proses pengenceran
akan menyebabkan denaturasi protein sel maka seharusnya akan semakin sedikit
dan mengurangi tekanan permukaan sel jumlah bakteri yang ditemukan. Karena
(Hidayati, 2002). Perhitungan TPC yang tidak adanya dokumentasi, maka sulit
dilakukan pada sampel kunyit ditentukan jenis mikroorganisme apa yang
mendapatkan hasil sebesar 1 x 104 unit tumbuh pada media tersebut.
koloni/gr pada pengenceran 10-3 dan 8 x
104 unit koloni/gr pada pengenceran 10-4. Pemeliharaan Kultur Cair
Terdapatnya mikroorganisme pada sampel
kunyit dapat terjadi oleh adanya senyawa Media cair merupakan media yang
polar yang terdapat dalam rimpang kunyit, berbentuk cair dan biasanya digunakan
misalnya mineral, vitamin, dan untuk pembiakan mikroba dalam jumlah
karbohidrat sederhana) yang tertarik atau yang besar, penelaahan fermentasi, dan
terlarut dalam etanol selama proses berbagai macam uji. Selain itu, media cair
maserasi. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk menumbuhkan
dapat memacu pertumbuhan bakteri pada mikroalga, bakteri, dan yeast. Pada media
medium tempat tumbuhnya (Hidayati, cair, tidak ditambahkan dengan zat
2002). pemadat. (Waluyo, 2010)
yang kemungkinan besar adanya bakteri adanya mikroorganisme yang tumbuh. Hal
dan berbentuk cincin tipis. ini berarti sampel air mineral yang
digunakan berkualitas baik dan tidak
Sampel kunyit menunjukkan bahwa terkontaminasi mikoorganisme.
adanya mikroorganisme yang tumbuh
pada media berbentuk membran. Pada sampel es teh pertama,
Kemungkinan besar bakteri yang tumbuh ditemukan adanya pertumbuhan
pada media NB dengan sampel kunyit ini mikroorganisme dengan bentuk efus pada
adalah bakteri gram negatif ataupun agar miring dan bentuk beaded pada agar
mikroorganisme selain bakteri. Karena tegak. Sampel es teh kedua juga ditemukan
pada umumnya kunyit bersifat adanya pertumbuhan mikroorganisme
bakterisidal pada bakteri gram positif. dengan bentuk papilat pada agar tegak dan
Menurut Hidayati (2002), senyawa fenol bentuk yang belum bisa diidentifikasi pada
pada kunyit menghambat pertumbuhan agar miring. Hal ini dapat terjadi jika
mikroba dengan cara merusak membrane membran yang terbentuk rusak karena
sel yang akan menyebabkan denaturasi guncangan yang mengakibatkan sulitnya
protein sel dan mengurangi tekanan identifikasi pada bentuk mikroorganisme
permukaan sel. yang tumbuh.