Download as xlsx, pdf, or txt
Download as xlsx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

RINCIAN PERMASALAHAN DISPUTE KLAIM

RAWAT JALAN TINGKAT LANJUTAN (RJTL)


KANTOR DIVISI REGIONAL IV
TAHUN 2014
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
PERMASALAHAN / SEBAB KODING BIAYA DIAJUKAN BIAYA HASIL VERIF
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PENDING DIAJUKAN RS RS (Per Kasus) KODING BPJS (Per Kasus) NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
MEDIS RS (√) BAHAS DG TKMKB KC (√)

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA PUSAT NIHIL - - -

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA SELATAN NIHIL - - -

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA TIMUR NIHIL - - -

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll
SUBTOTAL KCU JAKARTA BARAT NIHIL - - -
JAKARTA UTARA
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KC JAKARTA UTARA NIHIL - - -


BOGOR
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU BOGOR NIHIL - - -


TANGERANG
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU TANGERANG NIHIL - - -


BEKASI
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU BEKASI NIHIL - - -

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KC DEPOK NIHIL - - -


TOTAL DIVRE IV - - -

NOTE : (√) = diisi bila sudah dilakukan pembahasan dengan Komite Medik / TKMKB
RINCIAN PERMASALAHAN DISPUTE KLAIM
RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL)
KANTOR DIVISI REGIONAL IV
TAHUN 2014
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BIAYA DIAJUKAN KODING BPJS BIAYA HASIL VERIF NAMA FKRTL JUMLAH KASUS TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA KETERANGAN
DIAJUKAN RS RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN HASIL VERIF BAHAS DENGAN KOMITE BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=6x10 12=8x10 13 14 15
KCU JAKARTA PUSAT
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA PUSAT NIHIL - - - - -


KCU JAKARTA SELATAN
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
DU: S02.90; DS: DU: S02.90; DS:
Bedah Syaraf PROSEDUR KRANIOPLASTY I64,D649; 44,068,100 I64,D649; 20,105,900 RS SUYOTO 1 44,068,100 20,105,900 Belum ada kesepakatan
PROSEDURAL 7646 PROSEDURAL 02.06
PROSEDUR KRANIOTOMY DU: D332; DS: D64,9 61,695,400 DU: D332 20,105,900 RS SUYOTO 1 61,695,400 20,105,900 Belum ada kesepakatan
PROSEDURAL: PROSEDURAL: 01.24
7646,9925 dan 02,12

SUBTOTAL KCU JAKARTA SELATAN NIHIL 105,763,500 40,211,800 2 105,763,500 40,211,800


JAKARTA TIMUR
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA TIMUR NIHIL - - - - -


JAKARTA BARAT
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA BARAT NIHIL - - - - -


JAKARTA UTARA
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll
SUBTOTAL KC JAKARTA UTARA NIHIL - - - - -
BOGOR
1 Anak Penggunaan Sulit Intake (E631) K-4-17-III 4,146,900 RS TRIMITRA 3 12,440,700 -
Kombinasi Demam Thypoid dengan DHF A-4-14-III 4,906,600 RS TRIMITRA 19 93,225,400 -
Penggunaan Septicaemia (A41.9) K-4-11-III 4,146,900 RS TRIMITRA 1 4,146,900 -
2 Penyakit Dalam Kombinasi Demam Thypoid dengan Diare K-4-11-III 4,825,966 RS TRIMITRA 2 9,651,932 -
Penggunaan Demam Thypoid sebagai D-1-20-III 22,828,300 RS TRIMITRA 8 182,626,400 -
diagnosa sekunder
Penggunaan Septicaemia (A41.9) dan
Puerperal Sepsis (O85) pada kasus kehamilan O-6-10-III 4,655,200 RS TRIMITRA 10 46,552,000 -
3 Kandungan Penggunaan kode High Risk Pregnancy W-4-16-III 4,535,500 RS TRIMITRA 3 13,606,500 -
Penggunaan kode Demam Thypoid (A010) W-1-01-III 17,541,616 RS TRIMITRA 1 17,541,616 -
pada kasus kehamilan
4 Jantung & Paru Kombinasi TB, Demam Typoid dan Anemia J-4-15-III 7,945,500 RS TRIMITRA 1 7,945,500 -

SUBTOTAL KCU BOGOR 75,532,482 - 48 387,736,948 -


TANGERANG
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU TANGERANG NIHIL - - - - -


BEKASI
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU BEKASI NIHIL - - - - -

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KC DEPOK NIHIL - - - - -


TOTAL DIVRE IV 181,295,982 40,211,800 50 493,500,448 40,211,800

NOTE : (√) = diisi bila sudah dilakukan pembahasan dengan Komite Medik / TKMKB
RINCIAN PERMASALAHAN DISPUTE KLAIM
RAWAT JALAN TINGKAT LANJUTAN (RJTL)
KANTOR DIVISI REGIONAL IV
TAHUN 2015

LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BIAYA DIAJUKAN KODING BPJS BIAYA HASIL VERIF NAMA FKRTL JUMLAH KASUS TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA KETERANGAN
DIAJUKAN RS RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN HASIL VERIF BAHAS DENGAN KOMITE BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=6x10 12=8x10 13 14 15
KCU JAKARTA PUSAT
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU JAKARTA PUSAT NIHIL - - -


KCU JAKARTA SELATAN
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
DU: M653 (Tringger
Finger), dengan
Bedah Orthopedi kasus Tringger Finger dirawat inapkan prosedur 8201 17,479,500 RAWAT JALAN 193,900 RS MARINIR CILANDAK 2 34,959,000 387,800 √
(exploration of
tendon sheat of
hand

Tindakan ESWT dan RSWT hanya bisa


dilakukan di RS Suyoto, RS mengkoding
dengan 93.65 (Osteopathic manipulatif
treatment using indirect forces), kasus
2 Instalasi Rehab Medik Fisioterapi sudah dilaporkan ke DPM tetapi belum 93.65 452,100 93.19 247,100 RS DR SUYOTO 2,079 939,915,900 513,720,900 belum mendapatkan feedback
mendapatkan jawaban apakah tindakan
ESWT tsb memang di koding 93.65 atau
tidak

Tindakan Laser 3 Titik di koding 93.85


(Vocational Rehabilitation), sudah
konfirmasi seharusnya kode untuk tindakan Dokter Rehab Medik belum sepakat
Fisioterapi 93.85 247,100 93.39 158,700 RS DR SUYOTO 1,048 258,960,800 166,317,600 dengan kode yang diajukan oleh BPJS
Fisioterapi dengan menggunakan laser
Kesehatan
menggunakan kode 93.39 (Other Physical
Therapy)
3 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin

SUBTOTAL KCU JAKARTA SELATAN 18,178,700 599,700 3,129 1,233,835,700 680,426,300


JAKARTA TIMUR
masalah dispute koding dan pasien tidak
1 Mata (Laser after katarak) pernah dilakukan operasi katarak 1364 3,780,000 1434 858,800 RSUD BUDHI ASIH 72 272,160,000 61,833,600 riil rs 734,528
sebeumnya. Tindakan dilakukan di poli
Mata (laser pada kasus retina) masalah dispute koding 1454 858,800 1424 365,800 RSUD BUDHI ASIH 19 16,317,200 6,950,200 riil rs 695,000
2 Mata dispute koding 1364 3,780,000 1273 102,400 RSUD BUDHI ASIH 15 56,700,000 1,536,000 riil rs 695000

SUBTOTAL KCU JAKARTA TIMUR 8,418,800 1,327,000 106 345,177,200 70,319,800


JAKARTA BARAT

Pasien yang datang kunjungan ke poliklinik Diagnosa utama :


dan diberikan obat kemoterapi oral, Z511. Kode Ina Cbgs:
diajukan sebagai tagihan Z511 sebagai C-3-11-0, C-3-12-0,
diagnosa utama sehingga ina cbgs yang C-3-13-0, C-3-14-0,
muncul sesi kemoterapi. Menurut BPJS C-3-15-0, C-3-16-0, Diagnosa utama :
RS Sudah bersurat ke Kementerian
1 Penyakit Dalam Onkologi Medik seharusnya diajukan sebagai Z088 karena C-3-17-0, C-3-18-0, 7,619,443,500 Z088. Kode Ina Cbgs: 1,659,382,400 RS Kanker Dharmais 2,938 7,619,443,500 1,659,382,400 - - kesehatan
pasien datang untuk konsultasi dan C-3-19-0, C-3-20-0, Q-5-44-0
diberikan obat kemoterapi oral tanpa ada C-3-21-0, C-3-22-0,
tindakan injeksi kemoterapi, sedangkan C-3-23-0 (tergantung
untuk obat kemoterapi oral juga ditagihkan letak anatomi
terpisah (fee for service). kanker).

SUBTOTAL KCU JAKARTA BARAT 7,619,443,500 1,659,382,400 2,938 7,619,443,500 1,659,382,400


JAKARTA UTARA
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KC JAKARTA UTARA NIHIL - - -


BOGOR
1 Fisioterapi Koding ultrasonik 0.09 395,100 93.39 170,000 RS FMC 245 405,767,700 174,590,000 √ sudah dlm perbaikan
782
Sudah ada kesepakatan
2 Rehabilitasi Medis US Dikode 00,09 00.09 444,500 93.35 247,100 RS PMI 300 133,350,000 74,130,000 menggunkan kode 93.35

K01.1 - Impacted
teeth K04.7 - K01.1 - Impacted
teeth K04.7 -
Untuk kasus odontectomy di RSUD Ciawi Periapical abscess Periapical abscess
msh menagihkan sesuai hak rawat dan without sinus R51 - without sinus R51 -
3 Bedah Bedah Mulut Headache 7,173,700 Headache 2,451,000 RSUD CIAWI 43 308,469,100 105,393,000
setiap tindakan prosedur ditambahkan PROSEDUR : 23.19
alveoplasty (24.5) (ODC Kelas III) PROSEDUR : 23.19
Other surgical
Other surgical
extraction of tooth extraction of tooth
24.5 Alveoloplasty

SUBTOTAL KCU BOGOR 8,013,300 2,868,100 1,370 847,586,800 354,113,000


TANGERANG
Sudah coba nego namun
Mata Mata Apakah kode prosedurnya sudah sesuai? H26.4 after cataract 3,780,000 H26.4 after cataract RS Usada Insani 43 162,540,000 - belum ada kelanjutan
Pada laporan operasi tertulis nama Prosedur 14.24
Prosedur 13.64
tindakan discision of secondary membran destruction of
discission of
after cataract. Kesesuaian nama tindakan secondary membran chorioretinal lession
dan detail laporan operasi tersebut by laser
1 after cataract
membutuhkan pendapat DPM mata photocoagulation
Kasus dilakukan di ruang poli dengan slit
lamp
Bukti di billing tidak ada tagihan ruang
kamar operasi dan di detail laporan
operasi, laser dilakukan dengan slit lamp

SUBTOTAL KCU TANGERANG 3,780,000 - 43 162,540,000 -


BEKASI
1 Bedah Bedah Digestive
Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KCU BEKASI NIHIL - - - - -

1 Bedah Bedah Digestive


Bedah Urologi
Bedah Syaraf
...
2 Penyakit Dalam Gastrologi
Endokrin
...
3 Jantung ...
4 ...
5 dll

SUBTOTAL KC DEPOK - - - - -
TOTAL DIVRE IV 7,657,834,300 1,664,177,200 7,586 10,208,583,200 2,764,241,500

NOTE : (√) = diisi bila sudah dilakukan pembahasan dengan Komite Medik / TKMKB
RINCIAN PERMASALAHAN DISPUTE KLAIM
RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL)
KANTOR DIVISI REGIONAL IV
TAHUN 2015

LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=6x10 12=8x10 13 14 15
KCU JAKARTA PUSAT
pasien didiagnosa DBD dan kekurangan volume cairan, akan
1 Penyakit Dalam Gastrologi tetapi dikoding volume depleton sbg DU padahal sudah jelas DU : E86, DS: A91 5,718,300 DU : A91, DS: E86 1,943,000 RS MMA 1 5,718,300 1,943,000 √
penyebab dari volume depletion adalah DBD
pasien Dengan Typoid dan kekurangan volume cairan,
dikoding volume depletion sebagai DU DU: E86, DS: A010 6,861,900 DU : A010, DS: E86 3,329,400 RS MMA 2 6,861,900 3,329,400 √

Pasien dengan prosedur hemodialisa, dan didiagnosa I132, DU: J180, DS: D638, DU: I132, DS: J180,
Ginjal Hipertensi J180, D638, e117,akan tetapi didiagnosa utama dikoding J180 I132,. E117, I694, 11,315,600 10,145,900 RS MMA 5 11,315,600 10,145,900 √
padahal sudah tampak jelas resources terbanyak adalah I132 I251 D638, E117, I694

pasien datang dengan keluhan lemas pasca HD, sesuai icd DU: I132. DS : J81, DU: N990, DS: J81,
dikoding N990, namun RS mengkoding I132 D638, A09, E117 7,247,100 D638, A09, E117 4,329,400 RS MMA 1 7,247,100 4,329,400 √

Pasien datang dengan sesak nafas pada kasus i110, dan


2 Jantung ... diagnosa yang dikoding sebagai DU BP sedangkan i110 J180 DU dan I110 DS 11,315,600 I110 DU dan J180 DS 10,145,900 RS MMA 2 11,315,600 10,145,900 √
dikoding sebagai DS
pasien datang pingsan dan didiagnosa CAD, dermaitis dan
N390, dikoding R55 sebagi DU dan i251 sebagai DS, sesuai DU: R55, DS : I251, DU : I251, DS : R55,
5,320,800 2,979,200 RS MMA 1 5,320,800 2,979,200 √
kaidah koding dan ICD 10 jika sudah ada dx tegak maka kode r L248, N390 L248, N390
tidak dikoding sebagai DU

pasien datang dengan tidak sadarkan diri, kesadaran delirium,


pasien didiagnosa TB, BP, dan efusi pleura. Untuk kasus
tersebut dikoding delirium (F059) sebagai DU dan TB, BP dan
efusi pleura sebagai DS, sesuai resources terbanyak (9672) DU: F059, DS : A162, DU: A165, DS:F059,
3 Paru tampak kasus pernafasan dan delirium merupakan simptom J180 dan J90 16,464,100 E107 10,088,000 RS MMA 1 16,464,100 10,088,000 √
dan underlying disease dari penyakit sebelumnya, dan sesuai
kaidah koding sebaiknya untuk tb, bp dan pneumoni dikoding
a165 sebagai DU

pasien datang dengan penurunan kesadaran dan gangguan


pernafasan, os didiagnosa TB, BP, sepsis, volume depletion, DU : J180, DS: I639,
CVD dan dengan prosedur ventilator. Untuk DU BP dan DS TB, DU A403, DS: I679,
Sepsis dan cerebral infark, untuk TB , BP dan Sepsis dapat E107, A419, E86, 16,464,100 E86 10,088,000 RS MMA 1 16,464,100 10,088,000 √
dikoding A403 sebagai kode kombinasi, dan CVD dapat A162
dikoding I679
DU: J180, DS: I132, DU : A162, DS: D638,
pecah koding TB dan BP D638, A162 9,699,100 I132 7,945,500 RS MMA 7 9,699,100 7,945,500 √

pasien datang dengan penunrunan kesadaran (delirium) dan


didiagnosa cerebral infarction, dikoding F059 sebagai DU dan DU: F059, DS: I639, DU:I163 ; DS : F059,
4 Syaraf I639 sebagai DS, akan tetapi utuk resources terbanayak L080, L120 10,020,100 l080, l120 7,463,200 RS MMA 2 10,020,100 7,463,200 √
tampak pada cerebral infark dan delirium merupakan
symptom atau underlying disease dari penyakit tersebut.
pasien masuk dengan keluhan pusing berputar, dan dikoding DU: E86,DS: H811, 2,313,800 DU:H811 ,DS:E86 , 2,168,100 RS MMA 1 2,313,800 2,168,100 √
E86 sebagai DU dan DS H811 I959, K30 I959, K30
pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran (sopor),
dan riwayat CVD, os di diagnosa kembali dg penurunan DU : F050, DS: A162, DU : i679, DS: F050,
kesadaran ec CVD, TB, DM, HHD. Akan tetapi dikoding E107, I679, I119 7,506,700 A162, E107, I119 3,791,000 RS MMA 1 7,506,700 3,791,000 √
delirium sebagi DU dan DS, CVD, TB dan DM
pasien datang dengan kesadaran apatis dan didiagnosa
deilrium, HHD, CHF, CKD, TB dan DM, namun os di koding DU: F059, IDS: I132, DU : I132, DS: F059,
delirium sebagai DU dan I132 sebagai DS dan padahal E117, A162 10,020,100 E117, A162 8,332,900 RS MMA 1 10,020,100 8,332,900 √
tamapak jelas resources terbanyak adalah I132

sudah dinaikkan oleh Ka Unit


tidak diinput karena MPKR ke tim TKMKB regional
tapi sampai saat ini masih
5 Obgyn kode ligasi arteri uterina pada prosedur sectio cesaria 38.86 atau 38.88 (I- 30,968,100 masih satu bagian 6,194,100 RSIA Budi Kemuliaan 52 30,968,100 6,194,100 √ √ belum ada jawaban, RS tetap
1-20-I) dari prosedur SC bersekeras bahwa tindakan
(O-6-10-I) ligasi tersebut di luar
prosedur SC ( di luar SOP SC)

Diagnosa pulmonary oedem sebagai DS, sedangkan DU CKD, DU: N18.0


dari penjelasan DPJP bahwa pulmonary oedem mendapatkan DS: J81
6 Penyakit Dalam terapi HD, dan lama rawat hanya 1 hari, seharusnya bisa 7,077,400 RS. Islam Cempaka Putih 4 7,077,400 - √
N-4-10-III
dalam rawat jalan
Diagnosa yang merupakan bagian dari penyakit CHF dikode DU: I50.0
7 Jantung terpisah sebagai DS, contoh VES, Atrial Fibrilasi, AMI dan DS: I21.9 atau I49.3 9,260,500 RS. Islam Cempaka Putih 10 9,260,500 - √
LBBB I-4-12-III
Pasien didiagnosa Efusi Pleura karena pada hasil pemeriksaan
penunjang rontgen ditemukan efusi pleura, namun setelah DU: J90
8 Paru dilakukan punksi ditemukan cairan dari pleura tersebut DS: J43.9 9,128,000 DU: J43.9 RS. Islam Cempaka Putih 1 9,128,000 - √
adalah pus, sehingga dikoding empyema. Seharusnya efusi
pleura tidak perlu dikoding lagi.
9 Penyakit Dalam Hematologi Pasien kemo ODC tagihan rawat inap tagihan rawat jalan RSCM √
tagihan sebagai tagihan sebagai
Pasien Sindrom Nefrotik pro terapi CPA pulse kemoterapi dgn DU paliative. Koding DU RSCM √
koding dgn Z51.2 Z51.5
20,357,132,619 2,003,394,000 2,274 20,357,132,619 2,003,394,000
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
20,357,132,619 2,003,394,000 2,274 20,357,132,619 2,003,394,000
tagihan sebagai inap tagihan sebagai
Pasien kanker masuk IGD dengan pain cancer, mual dll rawat dengan diagnosa rawat jalan/diagnosa RSCM √
sehari/ODC kanker. DU kode C perbaikan KU. Kode
Z (terapi obat oral)
Pasien ODC/ODS tagihan rawat inap tagihan rawat jalan RSCM √
rawat inap sesuai 31,140,264,871 2,470,324,000 2,804 31,140,264,871 2,470,324,000
Pasien IGD dengan kasus "false emergency'' di rawat inap layanan > 6 jam tidak dijamin/jalan RSCM √

pasien tidak diinjeksi


tagihan sebagai inap ditempat,
Peresepan obat koate di rawat jalan/ seminggu 4-8 kali sesuai peresepan 8,401,872,800 pembayaran sesuai RSCM 1,077 8,401,872,800 - √
Protokol Terapi
10 Bedah Bedah Vaskuler ODC kasus CDL/Cimino tagihan rawat inap 1,342,069,900 tagihan rawat jalan 465,300,000 RSCM 99 1,342,069,900 465,300,000 √
rawat inap dengan rawat inap tanpa top
11 Mata Katarak dengan teknik vitrektomi (14.73) top up 1,121,299,444 up 567,680,800 RSCM 58 1,121,299,444 567,680,800 √
Pasien dengan tindakan CYCOLCRYOTHERAPY (MATA) 1272 446,314,200 indikasi medis - RSCM 58 446,314,200 - √
Kode 12.89 Other operations on sclera 835,873,400 Kode 12.79 567,680,800 RSCM 58 835,873,400 567,680,800 √
koding sebagai
12 Jantung Pasien elektif PTCA namun gagal pasang stent dan hanya di pemasangan PTCA 1,198,219,000 kode 00.66 sesuai 307,877,000 RSCM 53 1,198,219,000 307,877,000 √
balon (abandon) kode top up ICD 9

Pasien dengan rencana operasi elektif namun batal operasi


karena alasan non medis (ICU penuh, operator tidak hadir dll) inap/jalan 1,066,439,666 tidak dijamin/jalan - RSCM 111 1,066,439,666 - √

Pasien rutin radioterapi yang membutuhkan brachitherapy


13 Radioterapi Radioterapi Onkologi (radiasi internal) rawat inap 8,347,379,022 rawat jalan 1,838,209,800 RSCM 1,082 8,347,379,022 1,838,209,800 √

ditagihkan dengan
koding prosedur icd pasien tidak di laser,
9cm implantation or koding prosedur icd
Pasien radioterapi dengan CT simulator insertion of 9 cm computer RSCM √
radioactive elements 11,677,298,410 assisted surgery with 9,799,418,200 16,714 11,677,298,410 9,799,418,200
92.27 CT/CTA 00.31

Rehabilitasi Medik Kasus Rehabilitasi Medis tanpa dilengkapi lembar assesment dilengkapi lembar dilengkapi lembar RSCM √
assesment assesment
Dilengkapi
Kecelakaan Lalu Lintas 3,241,791,089 keterangan polisi - RSCM 228 3,241,791,089 - √
dan jasa raharja

SUBTOTAL KCU JAKARTA PUSAT 89,352,655,721 18,108,828,200 24,709 89,352,655,721 18,108,828,200

DU: I659; DS:I693, DU: I659; DS:I693,


I672, I634; Prosedur: I672, I634; Prosedur:
Syaraf Prosedur DSA 0043,0045,3950,884 48,548,300 0063,0043,0045,884 11,849,100 RSUP Fatmawati 1 48,548,300 11,849,100 Peserta Kls 1 dengn kls rwt 1
1,897,9975,9918,90 1,897,9975,9918,90
59 59

1 DU: G451; DS:I10; DU:G451; DS:I10;


Syaraf Prosedur DSA Prosedur: 3950, 36,968,100 Prosedur: 5,799,000 RSUP Fatmawati 1 36,968,100 5,799,000 Peserta Kls 1 dengn kls rwt 1
0065, 8841, 8908, 0063,0065,8841,890
9059, 9918 8,9059,9918
DU: D332; Prosedur: DU: D332, Prosedur:
Syaraf Prosedur DSA 3953, 897, 8841, 31,687,000 3972, 897, 8841, 7,264,000 RSUP Fatmawati 1 31,687,000 7,264,000 Peserta dengn kls rwt 2
9059, 8891, 9918 9059, 8891, 9918

DU: S64.0 ( Injury of DU: G56.1 (other


pada resume medis diagnosa akhir Median Nerve Palsy ulnar nerve at wrist lesion of median dokter tidak mau mengganti
dengan tindakan decompresi median nerve, sesuai dengan and hand level), koding karena menurut
2 Bedah Bedah orthopedi ICD 10 Dan ICD 9 CM untuk diagnosa Median Nerve Palsy Prosedur : 05.9 15,629,700 nerve), Prosedur : 1,252,500 RS MARINIR CILANDAK 3 46,889,100 3,757,500 √ dokter koding itu didapat
04.43 (release of
adalah G56.1 Other lesions of median nerve (other oprations on carpal tunnel) dari PABOI
nervous system)

sudah konfirmasi
pada saat os dirawat kartu aktif namun ketika dilakukan kepesertaan. BPJS Center
verifikasi di bulan berikutnya,pending masalah peserta ini pun sudah konfirmasi ke
3 dll kasus kepesertaan tidak aktif. 10,451,000 3 31,353,000 - peserta ybs namun belum
Keterangan: NON AKTIF KARNA PREMI juga ada tindak lanjut dari
peserta
DU: C22.0; DS: DU: C22.0; DS:
Onkologi PROSEDUR TACE Z51.2,I25.1 46,183,300 Z51.2,I25.1 8,963,600 RS MRCCC SILOAM 1 46,183,300 8,963,600
4 Penyakit Dalam
PROSEDURAL: PROSEDURAL:
Endokrin 91.05;90.59;38.86 91.05;90.59;99.25

SUBTOTAL KCU JAKARTA SELATAN 189,467,400 35,128,200 10 241,628,800 37,633,200

Pasien dgn tindakan PCI 2X jeda 2 hari pada tempat yang


sama (LAD), Rwt I : 23/10 sd 24/10, dilakukan Angiografi RS PUSAT POLRI R SAID
Jantung stand by PCI, Hasil Angiografi : LAD: Diameter I: I-1-40-III 103,652,000 I-1-40-III 103,652,000 SOEKANTO 1 103,652,000 103,652,000 √
rata2 dg stenosis 85% di proximal mid, Kesimpulan PCI : Konfirmasi dg DPJP
Angioplasty di LAD dg BMS dg hasil baik. (dr.Ismugi, Sp.JP) : Terjadi
serangan Acute MCI (CKMB
1 naik) sehingga memerlukan
tindakan cito PCI/ Primary
(jadi 1 Episode, PCI, sehingga bukan 1
Rwt II : 26/10 sd 28/10, hasil ECG : Old anteroceptal MCI, I: I-1-40-I 44,242,400 hanya jeda 2hari 44,242,400 - episode
Hasil Angiografi : LAD : Diameter rata2 dg dilakukan ulangan
instent thrombosis, Kesimpulan PCI : Angioplasty di LAD dg 1 PCI pada tempat
DES dg hasil baik yang sama)
Konfirmasi dg DPJP
(dr.Ismugi, Sp.JP) : Terjadi
serangan Acute MCI (CKMB
1 naik) sehingga memerlukan
tindakan cito PCI/ Primary
(jadi 1 Episode, PCI, sehingga bukan 1
Rwt II : 26/10 sd 28/10, hasil ECG : Old anteroceptal MCI, LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN episode
Hasil Angiografi : LAD : Diameter KODING BIAYA DIAJUKAN RS hanya jeda 2hari BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDINGrata2 dg KODINGulangan
dilakukan BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
instent thrombosis, Kesimpulan PCI : Angioplasty di LAD dg 1 DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
DES dg hasil baik PCI pada tempat MEDIS RS (√)
yang sama)
(diajukan sbg 2
episode yg berbeda)
Bedah Toraks dan Pasien pro CDL (CIMINO) atau N-1-12-II 13,873,800 N-2-12-0 1,436,300 RSKB. RAWAMANGUN 20 277,476,000 28,726,000 √ √
Bedah Kardiovaskular pemasangan dialysis di
DU : N18.0 2,579,000 DU : N18.0 1,393,100 RS Kartika Pulo Mas 3 7,737,000 4,179,300 √ √ Sudah pernah dibahas dan
2
Tindakan : 39.27 Tindakan : 39.27 disampaikan ke koder dan
Bedah Tindakan Cimino ditagihkan rawat inap dokter DPJP di RS Kartika
Hasil kode gruper : N Hasil kode gruper : N
- 1 - 12- I - 2 - 12- 0 Pulo Mas

K-4-18-III
DX UTAMA: A049
BACTERIAL
INTESTINAL
Pasien drawat dikarenakan thypoid fever, namun thypoid INFECTION, DX A-4-14-I DX
dikoding sebagai diagnosa sekunder,dan diare adalah salah SEKUNDER: 1. UTAMA: A010
satu underlying disease dari penyakit thypoid yang mana A09 DIARRHOEA THYPOID FEVER DX RS belum sepakat diagnosa
4 Penyakit Dalam seharusnya tidak perlu dikkoding terpisah lagi karena sudah AND 6,137,400 SEKUNDER: A049 3,326,400 RSIA BUNDA ALIYAH 1 6,137,400 3,326,400 √ thypoid sebagai diagnosa
bagian dari diagnosa thypoid dan seharusnya thypoid sebagai GASTROENTERITIS BACTERIAL utama
diagnosa utama OF PRESUMED INTESTINAL
INFECTIOUS ORIGIN, INFECTION
2.A010
THYPOID FEVER
3. E86
VOLUME DEPLETION

Unbundling or Service Fragmentation : Pasien kondisi dalam


kehamilan 40 MINGGU, aterm (cukup bulan) ,datang ke RS
dengan keluhan MULES lalu pasien dirawat inap dengan
tindakan pemeriksaan CTG saja, selang 3 hari kemudian
Obstetrics-Gynecology pasien masuk kembali untuk tindakan SC . Dimana Pasien O-6-13-I 3,101,000 RSIA BUNDA ALIYAH 1 3,101,000 - √ RS belum sepakat untuk
tersebut dari awal memang sudah direncanakan untuk lahiran penagihan sebagai 1 episode
dengan SC. Jika memang pasien sudah cukup bulan tindakan
seharusnya sudah dapat dilakukan tanpa harus memulangkan
pasien terlebih dahulu.

Unbundling or Service Fragmentation : Pasien kondisi dalam


kehamilan 39 minggu aterm (cukup bulan) ,datang ke RS
dengan keluhan kontraksi lalu pasien dirawat inap selama 2
hari dengan tindakan pemeriksaan CTG saja, 2 hari kemudian RS belum sepakat untuk
Obstetrics-Gynecology pasien masuk kembali untuk tindakan SC . Dimana Pasien W-4-16-I 3,211,400 RSIA BUNDA ALIYAH 1 3,211,400 - √ penagihan sebagai 1 episode
tersebut dari awal memang sudah direncanakan untuk lahiran dengan tindakan SC nya
5 dengan SC. Jika memang pasien sudah cukup bulan tindakan
seharusnya sudah dapat dilakukan tanpa harus memulangkan
pasien terlebih dahulu.

Unbundling or Service Fragmentation : Pasien kondisi dalam


kehamilan aterm (cukup bulan) dan bekas SC 2x ,datang ke RS
dengan keluhan kontraksi lalu pasien dirawat inap selama 2
hari dengan tindakan pemeriksaan CTG saja, selang beberapa
hari kemudian pasien masuk kembali untuk tindakan SC . RS belum sepakat untuk
Obstetrics-Gynecology Dimana Pasien tersebut dari awal memang sudah W-4-16-I 2,293,900 RSIA BUNDA ALIYAH 1 2,293,900 - √ penagihan sebagai 1 episode
direncanakan untuk lahiran dengan SC. Jika memang pasien dengan tindakan SC
sudah cukup bulan tindakan seharusnya sudah dapat
dilakukan tanpa harus memulangkan pasien terlebih dahulu.
sehingga merupakan 1 rangkaian episode.

DX UTAMA: A014 Sudah dilakukan diskusi


Berdasarkan surat nomor 1454/IV.03/0815 Perihal Parathypoid fever DX terkait pengkodingan kasus
Rekomendasi DPM mengenai thypoid bahwa penegakan SEKUNDER: R945 DX UTAMA : FEVER tersebut sesuai dengan
diagnosa thypoid baik sebagai diagnosa primer maupun ABNORMAL RESULTS
Penyakit dalam diagnosa sekunder harus didukung dengan presentasi nilai 4,272,700 HASIL GROUPING : 2,727,300 RS HARAPAN BUNDA 1 4,272,700 2,727,300 √ rekomendasi DPM namun RS
widal sebesar 1/320, namun pada kasus ini nilai widal pasien OF LIVER FUNCTION A-4-12-I masih belum sepakat karena
hanya 1/80 sudah dikoding thypoid oleh koder. STUDIES KODE dokter mendiagnosa sebagai
GROUPING: A-4-14-I Thypoid di Resume
6

DX UTAMA: A010
Koder menginput diagnosa trombositopenia sebagai diagnosa THYPOID FEVER DX UTAMA: A010 RS belum sepakat untuk
sekunder dilihat dari hasil lab pasien. Pada pasien thypoid DX SEKUNDER: D696 THYPOID FEVER tidak menginput diagnosa
Penyakit Dalam akan terjadi penurunan trombosit. Sehingga trombositopenia TROMBOCYTOPENIA 5,495,700 KODE GROUPING: A- 4,272,700 RS HARAPAN BUNDA 2 10,991,400 8,545,400 √ trombositopenia sebagai
merupakan underlying disease dari diagnosa utamanya 4-14-I diagnosa sekunder
sehingga tidak perlu dikoding terpisah lagi. KODE GROUPING: A-
4-14-II

Mata 0849 13,568,500 0849 158,700 RSUD BUDHI ASIH 4 54,274,000 634,800 saran menjadi rajal
tindakan dilakukan di ruang OK dengan anastesi lokal dan
10 rawat inap
kasus tindakan tumor/
enteropion riil rs 3889330

SUBTOTAL KCU JAKARTA TIMUR 202,427,800 116,966,500 35 517,389,200 151,791,200


JAKARTA BARAT
Renal Failure tidak memenuhi persyaratan untuk AKI (Cr 1,3; DU : S62.61; DS : DU: 62.61 ; DS:
Penyakit Dalam Ginjal Hipertensi GFR 43,77). Jika ingin dikoding sebagai CKD tidak ada I12.0; Prosedur 20,420,200 I12.09; Prosedur: 17,479,500 RS SILOAM KEBON JERUK 1 20,420,200 17,479,500 - - Konfirmasi Tim Casemix RS
penatalaksanaan spesifik 79.64 79.64

1
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Renal Failure tidak memenuhi persyaratan untuk AKI (Cr 1,5;
GFR 48,16). Jika ingin dikoding sebagai CKD tidak ada
Penyakit Dalam Ginjal Hipertensi penatalaksanaan spesifik, konfirmasi RS hanya terapi DU: I63.9; DS: E11.2 9,329,000 DU: I63.9; DS: E11.9 5,158,800 RS SILOAM KEBON JERUK 1 9,329,000 5,158,800 - - Konfirmasi Tim Casemix RS
1 konservatif (IVFD ecosol RL, Asering untuk perbaikan perfusi
jaringan)

RS JIWA DR. SOEHARTO


Diagnosa sekunder hipokalemia F-4-10-II 5,956,200 F-4-10-I 5,381,800 HEERDJAN 3 17,868,600 16,145,400 √ Menunggu SE Menkes
Penyakit dalam tentang penyelesaian klaim
RS JIWA DR. SOEHARTO terbaru (konsensus)
F-4-19-II 4,905,800 F-4-19-I 3,831,100 HEERDJAN 1 4,905,800 3,831,100 √

Menurut RS, CHF seharusnya dikoding karena pasien terdapat


riwayat CHF dan ada pemeriksaan echo. Namun sewaktu DU: I25.1; DS : I11.0; DU: I25.1; DS: I11.9;
Jantung - rawat tidak diberikan terapi spesifik (tidak ada resource Prosedur 36.06 52,408,600 Prosedur 36.06 36,930,600 RS SILOAM KEBON JERUK 1 52,408,600 36,930,600 - - Konfirmasi Tim Casemix RS
spesifik untuk CHF)
DU: I50.0; DS: N17.9, DU: I42.0; DS: N17.9,
Jantung - CHF dikoding bersama dilated cardiomyopathy I42.0, A41.9 9,525,000 A41.9 5,922,300 RS SILOAM KEBON JERUK 1 9,525,000 5,922,300 - - Konfirmasi Tim Casemix RS

sudah ada pembahasan


kesepakatan antara BPJS
Center dengan manajemen
I-4-16-I, I-4-20-I, I-4- RS, indikasi rawat inap
Jantung tindakan MSCT Cardiac dirawatinapkan 10-I, I-4-17-I 3,013,900 Z-3-19-0 541,700 RS PELNI 41 123,569,900 22,209,700 ditetapkan dengan kriteria
tertentu (belum ditetapkan
sehingga klaim belum dapat
diverifikasi)

Pada kasus klaim rawat inap, koder menginput kode diagnosa Du : I500, Ds : J189, Du : I500, Ds : R060
Jantung ... sekunder pneumonia (J189), dan tidak sesuai se menkes HK R060 Prosedur : 9,260,500 Prosedur : 8876 INA- 4,487,100 RSUD CENGKARENG 300 2,778,150,000 1,346,130,000 (√)
03.03/X/1185/2015 8876 INA-CBG : I-4- CBG : I-4-12-I
12-III
Masih pending, blm ada
2 kesepakatan untuk kode yg
Kode ADO/AMVO dikoding dengan kode ASD closure 35.52 86,536,400 - - RS Jantung Harapan kita 100 8,653,640,000 - Ö - tepat prosedur ADO &
AMVO untuk
DU : I25.1, DU : I25.1, jika ada indikasi medis rawat
Prosedur Catheterisasi, tdk ada indikasi Rawat Inap ditagihkan Prosedur : 88.57,
sebagai kasus Rawat Inap 11,487,900 Prosedur : 88.57, 7,814,200 RS Jantung Harapan kita 150 1,723,185,000 1,172,130,000 Ö - inap, dapat ditagihkan
INA-CBG's : I-1-15-I INA-CBG's : I-2-15-0 sebagai rawat inap
DU : R55, Prosedur : DU : R55, Prosedur : jika ada indikasi medis rawat
Prosedur Tilt Table Test ditagihkan sebagai Rawat inap 89.44, INA-CBG's : I- 10,323,800 89.44, INA-CBG's : I- 616,900 RS Jantung Harapan kita 20 206,476,000 12,338,000 Ö - inap, dapat ditagihkan
Jantung 4-21-I 4-21-I sebagai rawat inap

Diagnosa sekunder hipokalemia tdk ada terapi/pemeriksaaan DU : I50.0, DS : DU : I50.0, DS : jika ada resource dapat
spesifik (kalium >3 mEq) E87.6, INA-CBG's : I- 15,525,900 E87.6, INA-CBG's : I- 10,858,500 RS Jantung Harapan kita 100 1,552,590,000 1,085,850,000 Ö - ditagihkan
4-12-II 4-12-I
tdk ada kode yg spesifik
DU : I25.1, DS : DU : I25.1, DS : untuk stage CKD, sdh
Diagnosa sekunder CRF tidak ada penatalaksanaannya dan N18.9,INA-CBG's : I-
tidak ada stagingnya 9,766,200 N18.9,INA-CBG's : I- 6,859,500 RS Jantung Harapan kita 150 1,464,930,000 1,028,925,000 Ö - konfirmasi bidang medik &
4-16-II 4-16-I NCC sementara
menggunakan kode N18.9
pasien dengan dx palpitasi dan SVT masuk tgl 10-11
jantung desember terapi O2 2l/mnt, rl 2 kolf, mefinal3x1/2 tab k/p I-4-19-I 3,321,900 RS.SUMBER WARAS 1 3,321,900 -
ditagihkan sebagai rawat inap
3 Gigi Bedah Mulut tindakan odontektomi dirawatinapkan U-4-14-I 2,451,000 U-3-16-0 175,300 RS PELNI 88 215,688,000 15,426,400
dikoding prosedur 39.91 untuk tindakan freeing of vessel,
transposisi vena basilica dan koreksi pembuluh darah dengan sudah ada pembahasan
Bedah Bedah Toraks dan Vaskuler pintasan pada pasien CKD on HD dengan cimino shunt. I-1-20-I 22,120,100 N-1-12-I 3,733,000 RS PELNI 16 353,921,600 59,728,000 antara BPJS Center dengan
Seharusnya apabila dalam rangkaian tindakan repair cimino dokter operator
shunt dikoding 39.42
pada kasus odc ESWL, koder menginput sebagai klaim rawat DU : Z090, DS : N201 DU : Z090, DS : N201
Bedah Bedah Urologi inap, sedangkan sesuai PMK 27/2014, seharusnya odc diinput Prosedur : 9851 INA- 11,211,700 Prosedur : 9851 INA- 1,480,000 RSUD CENGKARENG 300 3,363,510,000 444,000,000 (√)
sebagai klaim rawat jalan. CBG : N-1-20-I CBG : N-2-21-0
Bedah Bedah Urologi ESWL di rawat inapkan N-1-20-II 17,131,500 N-2-21-0 1,480,000 RS HERMINA DAAN MOGOT 5 85,657,500 7,400,000 V
4 pasien dengan fraktur paha dirawat tgl 4-23 november 2015,
dilakukan operasi hip replacement tgl 10 nopember, post op M-1-04-III Spesial
bedah bedah tulang masuk icu dengan ventilator tgl 13-22 nopember, tgl 23 CMG YY-02-II RR-05- 57,672,500 M-1-04-III 24,144,700 RS.SUMBER WARAS 1 57,672,500 24,144,700
nopember pasien meninggal; apabila dikoding ventilator III
96.72 tarif top up tidak keluar
pasien dengan postecephalitis sindrome dilakukan insisi vena
bedah umum seksi dengan kode prosedur 38.89 I-1-20-III 29,049,100 RS.SUMBER WARAS 2 58,098,200 -
bedah tulang operasi remove wire di jempol tangan anastesi lokal M-1-40-I 3,765,800 RS.SUMBER WARAS 1 3,765,800 -
pasien masuk dengan keluhan nyeri pinggang terapi
bedah urologi alopurinol 1x200 mg, asmef 3x1 tab k/p, RL 1 kolf, hasil BO- N-4-13-I 2,855,100 RS.SUMBER WARAS 2 5,710,200 -
IVP normal dirawat 2 hari

Du : O821, Ds : O689 Du : O689, Ds : O821


Prosedur : 741 INA- Prosedur : 741
Pada kasus persalinan dengan SC, koder menjadikan diagnosa CBG : O-6-10-I Deskripsi : Prosedur
Kebidanan Kebidanan & Kandungan sc sebagai diagnosa utama, dan penyulit sebagai diagnosa Deskripsi Prosedur 4,424,300 Persalinan Vaginal 2,406,800 RSUD CENGKARENG 200 884,860,000 481,360,000 (√)
sekunder, hal tersebut tidak sesuai dengan PMK 27/2014 Operasi Dengan Prosedur
5 Pembedahan Caesar selain...
Ringan

pada kasus kebidanan, koder menginput O99.0 ditambah Du : O720 Ds : O868, Du : O720, Ds :
Kebidanan Kebidanan & Kandungan D649 seharusnya D649 tidak perlu diinput, karena sudah O990, D649 3,534,000 O868, O990 2,498,900 RSUD CENGKARENG 100 353,400,000 249,890,000 (√)
mencakup O99.0 Prosedur : 6909 INA Prosedur : 6909 INA
CBG : O-6-11-II CBG : O-6-11-I
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
DU : N189, DS : DU : N189, DS :
Pada kasus klaim UGD kurang dari 6 jam, koder menginput E115, K721, J90 E115, K721, J90
6 UGD sebagai klaim rawat inap, sedangkan sesuai pmk 27/2014, Prosedur : 9929, 7,077,400 Prosedur : 9929, 189,600 RSUD CENGKARENG 500 3,538,700,000 94,800,000 (√)
seharusnya diinput sebagai klaim rawat jalan 9357, 8952 INA -CBG 9357, 8952 INA -CBG
: N-4-10-III : Z-3-27-0

bayi lahir sc masuk tgl 20-29 oktober 2015, BB 2320 gr, A/S
4/8, billirubin total 11.60; bilirubin direk 0.45; bilirubin
indirek 11.15, terapi urdafalk 2x2,5 mg; cefixime 2x15 mg;
aminophillin 31 mg pulv, dexamethason 10 mg pulv,
7 Anak piracetam 2x30 mg pulv, cefotaxime 2x150 mg inj, P-8-13-III 12,902,400 P-8-13-I 2,155,800 RS.SUMBER WARAS 1 12,902,400 2,155,800
aminophillin 3x3 mg inj, dexamethason 3x0,5 mg dikoding dx
utama P07.1 diagnosa sekunder P21.0; koding bpjs du P21.0,
ds P07.1

Pasien injeksi lidocain 2% dengan alat C-Arm ditagihkan


SARAF sebagai rawat inap 2 hari, kode prosedur 03.39 untuk G-1-30-I 8,747,700 RS.SUMBER WARAS 17 148,710,900 -
tindakan C-arm

pasien masuk dengan lemas seluruh badan, pusing, di CT-


8 Scan otak untuk menunggu hasil CT-scan pasien masuk ke
ruangan, dan setelah hasil CT-scan keluar hasilnya subdural
SARAF hematome, karena di rs.sumber waras tidak ada bedah syaraf G-4-24-I 4,281,900 RS.SUMBER WARAS 1 4,281,900 -
maka pasien langsung dirujuk, tapi tetap ditagihkan sebagai
tagihan rawat inap

pasien masuk dengan cholecystitis, dan thrombositopenia,


dilakukan tindakan ERCP dengan transfusi 25 kantong darah,
9 Interna dikoding RS du D69.6 prosedur 51.10; koding bpjs k80.5 D-4-11-III 11,850,400 B-4-14-III 5,410,600 RS.SUMBER WARAS 1 11,850,400 5,410,600
prosedur 51.10
pasien masuk dengan eksisi benjolan di vagina anastesi lokal
10 OBGYN lidocain dirawat inapkan W-1-30-I 3,742,900 RS.SUMBER WARAS 1 3,742,900 -
eksisi benjolan di konjungtiva dengan anastesi lokal H-1-20-I 13,568,500 RS.SUMBER WARAS 1 13,568,500 -
11 MATA Pasien masuk dengan mata kiri tertutup bulu mata dilakukan
operasi repair entropion kode prosedur 08.42 dengan H-1-20-I 13,568,500 RS.SUMBER WARAS 2 27,137,000 -
anastesi lokal

SUBTOTAL KCU JAKARTA BARAT 481,736,100 149,556,700 2,109 25,763,497,800 6,137,365,900


JAKARTA UTARA

Pasien masuk rawat inap kembali setelah satu hari Di ekskalasi ke DPM pada
K-1-40-III 12,967,400 1 12,967,400 12,967,400 bulan Agustus 2015 tetapi
1 Bedah dipulangkan dengan diagnosa utama yang sama dan K-1-40-III 12,967,400 RS PURI MEDIKA √ √
dilakukan re-opening laparotomy sampai dengan saat ini
belum mendapat jawaban
K-1-40-III 12,967,400 1 12,967,400 -
K-1-40-III 10,805,000 1 10,805,000 -
A-4-11-III 9,139,500 Belum dapat ditentukan sampai dengan 1 9,139,500 - Di ekskalasi ke DPM tetapi
2 Dalam Pasien masuk rawat inap 5 kali dalam sebulan (indikasi N-4-10-II 3,236,300 kasus ini benar-benar dinyatakan sebagai RS PURI MEDIKA 1 3,236,300 - √ √ sampai dengan saat ini
readmisi) kasus readmisi atau bukan belum mendapat jawaban
A-4-14-II 3,568,700 1 3,568,700 -
K-4-11-II 2,328,100 1 2,328,100 -

SUBTOTAL KC JAKARTA UTARA 55,012,400 12,967,400 7 55,012,400 12,967,400


BOGOR
Anak Kombinasi BLR, RDS, Jaundice dan asfiksi pada bayi P-8-06-III 9,892,200 RS TRIMITRA 18 178,059,600
Pihak RS meminta kebijakan agar tarif lebih di naikkan Karena
Anak biaya RS sebesar Rp. 32.702.200,- G-4-14-III 6,665,900 RS Islam Bogor 1 6,665,900

DIAGNOSA UTAMA:
P24.0 (Neonatal
UNTUK KASUS INFEKSI NEONATORUM CUKUP BANYAK aspiration of
TERJADI DI RSUD LEUWILIANG DAN DIKODING P39.9 meconium), SUDAH DIKONFIRMASI KE DR
Anak (Infection specific to the perinatal period, unspecified) JIKA DIAGNOSA 4,205,700 - - RSUD LEUWILIANG 96 403,747,200 SPESIALIS ANAK LANGSUNG
MENJADI SEVERITY LEVEL IIMENJADI DIAGNOSA SEKUNDER SEKUNDER: P39.9
NAIK (Infection specific to
the perinatal period,
unspecified)
1
Diagnosa akhir dari DPJP: DIC ec DBD grade III-IV,
encephalopathy dengue, syok hipovolemik ec DBD --> DIC du: A91 ds:
Anak du: D65; 14,220,500 D65, R571, G934 3,843,500 RS Sentra Medika Cibinong 1 14,220,500 3,843,500 √
menjadi diagnosa utama
ds: A91, R571, G934 du: D65 2,922,200 2,922,200
du: A91 ds:
Anak diagnosa akhir: DIC+DHF grade III du: D65; 14,220,500 3,843,500 RS Sentra Medika Cibinong 5 71,102,500 19,217,500 √
D65
ds: A91 du: D65 2,922,200 2,922,200
pada kasus DHF, dikoding DIC sebagai diagnosa utama dan BP
sebagai diagnosa sekunder tanpa memenuhi kriteria SE diagnosa utama : diagnosa utama :
Anak 03,03. DIC tidak bisa dikoding secara bersamaan dengan DHF, D65 diagnosa 14,220,500 D65 2,922,200 RS Sentra Medika Cibinong 1 14,220,500 2,922,200 √
karena DIC merupakan perjalanan penyakit DHF harusnya sekunder :A91, J18.0
DHF tidak dikoding lagi
Penyakit Dalam Kombinasi Demam Thypoid dengan DHF A-4-14-III 4,906,600 RS TRIMITRA 20 98,132,000 -
Penyakit Dalam Penggunaan Septicaemia (A41.9) K-4-11-III 4,146,900 RS TRIMITRA 12 49,762,800 -
Penyakit Dalam Kombinasi CHF dan AMI E-4-10-III 5,153,400 RS TRIMITRA 3 15,460,200 -
Penyakit Dalam Penggunaan Demam Thypoid sebagai diagnosa sekunder A-4-15-III 7,200,300 RS TRIMITRA 47 338,414,100 -

2
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
1. Sesuai dg SE HK03 03./X/1185/2015. Anemia merupakan
komplikasi penyakit utamanya dimana terapi anemia berbeda
dengan terapi utamanya. Mohon data pemberian therapi.
Penyakit Dalam Kode E11.5 merupakan kode kombinasi unt DM + Gangren M-1-80-III 8,284,700 M-1-30-III 6,950,300 RST Dompet Dhuafa 8,284,700 6,950,300 sudah direvisi
sehingga kode R02 tdk perlu di koding. Kode Prosedur
Amputasi jari kaki 84.11

Pasien hamil dengan tachycardi diajukan kode Sepsis tanpa I-4-19-III 3,631,800 W-4-16-I 1,895,800 RST Dompet Dhuafa 3,631,800 1,895,800 sudah direvisi
bukti pemberian Antibiotik
2 Mohon data anamnese dan penunjang medik dan tx yg
diberikan untuk dx Sepsis ( Leukosit tertulis 7400) B-4-11-III 4,583,100 B-4-11-I 2,361,800 RST Dompet Dhuafa 4,583,100 2,361,800 sudah direvisi

Kasus Mei sehingga masih


Leukositosis pada kasus infeksi tidak perlu dikoding J-4-16-II 4,439,400 J-4-16-II 4,439,400 RST Dompet Dhuafa 4,439,400 4,439,400 bisa di setujui krn SE mulai
berlaku 23 Juni 2015
Kasus Mei sehingga masih
Pneumonia sebagai dx sekunder tanpa hasil radiologi thorax N-4-16-III 4,464,100 N-4-16-III 4,464,100 RST Dompet Dhuafa 4,464,100 4,464,100 bisa di setujui krn SE mulai
berlaku 23 Juni 2015

Kasus Injuri tanpa kronologis penyebab injuri (KLL atau Non Berkas belum kembali. Bila
KLL) G-4-24-III 6,114,000 RST Dompet Dhuafa 2 12,228,000 - terbukti KLL maka
dikembalikan ke JR
OS masuk dengan demam dengue, keluhan demam, mual
muntah diajukan dengan DX utama Dyspepsia dimana K-4-18-III 4,649,600 A-4-13-III 1,822,800 RST Dompet Dhuafa 4,649,600 1,822,800
Dyspepsia merupakan suatu akibat dari proses penyakit DHF

Kandungan Penggunaan Septicaemia (A41.9) dan Puerperal Sepsis (O85) K-1-40-III 15,128,700 RS TRIMITRA 30 453,861,000 -
pada kasus kehamilan
3
kode Diagnisa SC sebgai diagnosa sekunder yang Sudah sepakat untuk
Kandungan menyebabkan hasil gruper bukan Sectio Caesaria RS PMI 25 mengganti sesuai gruper SC
Jantung & Paru Pengunaan AF sebagai diagnosa sekunder J-4-15-III 10,145,815 RS TRIMITRA 8 81,166,520 -
Jantung & Paru Penggunaan BP dan hiponatremi sebagai diagnosa sekunder I-4-18-III 7,577,700 RS TRIMITRA 15 113,665,500 -
Jantung & Paru Kombinasi efusi pleura dan BP J-4-20-III 7,340,300 RS TRIMITRA 5 36,701,500 -
4
diagnosa utama : diagnosa utama :
Pneumonia sebagai diagnosa sekunder, tetapi hasil Ro I48, diagnosa I48, diagnosa
Jantung bronkhitis (tidak sesuai SE HK 03.03) sekunder :I25.1; 8,634,300 sekunder :I25.1; 7,537,800 RS Sentra Medika Cibinong 1 8,634,300 7,537,800 √
J18.9; J44.9 J44.9
diagnosa asma akut sedang dan CAP pada resume, penunjang
diagnosa pneumonia berdasarkan salah satu faktor pencetus du: J459 ds:
Paru asma akut adalah infeksi (leukosit 14,550) --> kemungkinan J189 3,327,400 du: J459 2,524,900 RS Sentra Medika Cibinong 1 3,327,400 2,524,900 √
akibat pneumonia
5
Resume pasien tidak
PARU Resume pasien tidak lengkap, dan administrasi kelengkapan √ lengkap, dan administrasi
berkas masih kurang lengkap 9,193,299,700 RS. Paru Goenawan P. 1,275 9,193,299,700 - kelengkapan berkas masih
kurang lengkap
Dalam
Pengunaan Demam Thypoid dan Vertigo sebagai diagnosa
6 Syaraf sekunder G-4-19-III 5,416,400 RS TRIMITRA 2 10,832,800 -

Bedah Bedah umum STT dikulit dada, diameter 3cm, lokal anestesi, drawat inap Prosedur 344 6,913,100 83.39 5,845,600 RS FMC 1 6,913,100 5,845,600
kalim sesuai kelasnya.
Bedah Bedah umum STT dikulit pelipis mata, anestesi lokal, diranapkan Prosedur 8349 4,871,300 86.3 3,274,200 RS FMC 1 4,871,300 3,274,200

Dalam proses koordinasi


( Untuk sementara terdapat
Appendicitis dan hernia dengan diagnosa sekunder K56.5 kesepakatan jika tidak ada Biaya diajukan kelas III :
K56.5 dengan 20.272.900 kelas II :
Bedah (Adhesi dengan Obstruksi usus) dengan tindakan 54.59 tindakan 54.59 72,982,500 RS PMI 170 72,982,500 - bukti adanya Obstruksi pada 24.327.500 kelas I :
(peritoneal Adhesiolysis), resume dan laporan operasi 28.382.100
maka tidak bisa dikode
K56.5)

Bedah Tindakan CAPD dikode dengan kode Laparotomi 54.19 RS PMI 15 Dalam proses koordinasi
Bedah Pemasangan DLC dikode dengan Interupsi vena cava 38.7 RS PMI 8 Dalam proses koordinasi
untuk kasus appendicitis dan hernia selalu ditagihkan dx
sekunder k63.1 (perforasi jejenung) dgn prosedur dx sekunder K63.1
anastomosis (4591) dan other pastial resection (4562) , dan dgn prosedur 45.91
Bedah Bedah Umum sebagian lagi untuk hernia dan appendik ditagihkan dx dan 45.62 K550, dan 363,684,900 RSIA ANNISA 21 7,637,382,900 -
sekunder K55.0 (acute vaskuler disorder of intestine) dgn sebagian lagi Dx
prosedur omentektomi (544) sekunder K55.0

untuk kasus appendicitis dan hernia selalu ditagihkan dx


sekunder k63.1 (perforasi jejenung) dgn prosedur dx sekunder K63.1
anastomosis (4591) dan other pastial resection (4562) , dan dgn prosedur 45.91
Bedah Bedah Umum sebagian lagi untuk hernia dan appendik ditagihkan dx dan 45.62 K550, dan 738,919,700 RS MELANIA 43 31,773,547,100 -
sekunder K55.0 (acute vaskuler disorder of intestine) dgn sebagian lagi Dx
prosedur omentektomi (544) sekunder K55.0

untuk kasus appendicitis dan hernia selalu ditagihkan dengan


Bedah dx sekunder K55,0 (acute vaskuler disorder of intestine), K350, K550 12,967,400 RS SALAK 31 401,989,400 -
tanpa ada penunjang yang spesifik untuk dx sekunder

7
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)

Dispute Koding RS Thamrin adalah tindakan ESWl yang RS Thamrin Cileungsi


potensi kemungkinan tidak sesuai PMK 27 dikarenakan ketika berkeberatan untuk
BPJS Center memintakan Standar Operasional Prosedur ESWL menunjukkan SOP tersebut,
untuk di crosscheck apakah pasien sudah mendapatkan oleh karena itu BPJS Center
pelayan rawap inap atau tidak? , Hal lainnya yg diperhatikan timbul kecurigaan/dugaan
>>> meskipun RS Thamrin berkeras bahwa pasien sudah adanya kemungkinan Fraud
dirawat lebih dari 6 jam, sedangkan yang dipertanyakan BPJS yang dimana ESWL bisa
Center adalah SOP saat dirawat inap apakah pasien sudah N-1-20-I (INA CBGS) N-2-21-0 (INA CBGS) dilakukan sebagai tindakan
Bedah Bedah Urologi mendapatkan "telah mendapatkan fasilitas rawat inap N200 (ICD 10) 5,909,998 N200 (ICD 10) 14,126,800 RS Thamrin Cileungsi 26 153,659,948 367,296,800 √ - RAwat Jalan tetapi di
(bangsal/ruang rawat inap" (PMK 27 hal 44 tentang Episode 98,51 (ICD 9) 98,51 (ICD 9) tagihkan sebagai Rawat Inap.
Rawat Inap >>>> Episode rawat Inap adalah satu rangkaian >>> sehingga untuk
pelayanan jika pasien mendapatkan perawatan > 6 jam di sementara Klaim ini
rumah sakit atau jika pasien telah mendapatkan fasilitas dipending (*kasus bervariasi
7 rawat inap (bangsal/ruang rawat inap dan/atau ruang dari kelas rawat 1/2/3
perawatan intensif) walaupun lama perawatan kurang dari 6 sehingga nominal yg
jam, dan secara administrasi telah menjadi pasien rawat ditagihkan berbeda sesuai
inap.) kelas)

diagnosa peritonitis ec perforasi appendicitis dengan du: K359 ds: du: K350 tx:
Bedah perforasi di koding terpisah K631 tx: 5411 16,902,000 5411 8,310,700 RS Sentra Medika Cibinong 2 33,804,000 16,621,400 √

du: K351 dx: du: K351 tx:


Bedah appendicitis dengan perforasi di koding terpisah K631 tx: 5411 14,085,000 5411 6,925,600 RS Sentra Medika Cibinong 2 28,170,000 13,851,200 √

du: K659 ds: du: K350 tx:


Bedah diagnosa peritonitis lokal ec app perforasi dikoding terpisah K631 tx: 24,327,500 4709, 5459 7,301,600 RS Sentra Medika Cibinong 1 24,327,500 7,301,600 √
4709, 5459
du: K403 ds: du: K403 ds:
diagnosa akhir HIL+strangulata+adhesi, yang di koding K660 tx:
Bedah sekunder perlengketan instestin dengan obstruksi 24,327,500 K660 tx: 7,301,600 RS Sentra Medika Cibinong 1 24,327,500 7,301,600 √
5305, 5459 5305, 5459
du: K351 dx: du: K351 tx:
Bedah appendicitis dengan perforasi di koding terpisah K631 tx: 5411 19,719,000 5411 9,695,800 RS Sentra Medika Cibinong 1 19,719,000 9,695,800 √

diagnosa utama :
Appendicitis + perforasi menggunakan diagnosa kombinasi K65.9, diagnosa utama :
Bedah K35.0, tetapi pihak rs masih belum mau menggunakan kode diagnosa sekunder : 16,902,000 K35.0 , prosedur: 8,310,700 RS Sentra Medika Cibinong 4 67,608,000 33,242,800 √ -
kombinasi K63.1, prosedur: 54.11
54.11

diagnosa utama :
Appendicitis + perforasi menggunakan diagnosa kombinasi K65.9, diagnosa utama :
Bedah K35.0, tetapi pihak rs masih belum mau menggunakan kode diagnosa sekunder : 14,085,000 K35.0 , prosedur: 6,925,600 RS Sentra Medika Cibinong 1 14,085,000 6,925,600 √
kombinasi K63.1, prosedur: 54.11
54.11

diagnosa utama :
Appendicitis + perforasi menggunakan diagnosa kombinasi K63.1, diagnosa utama :
Bedah K35.0, tetapi pihak rs masih belum mau menggunakan kode diagnosa sekunder : 19,569,897 K35.0 , prosedur: 9,695,800 RS Sentra Medika Cibinong 1 19,569,897 9,695,800 √
kombinasi K35.0, prosedur: 54.11
54.11

diagnosa utama : diagnosa utama :


appendicitis + adheolisis, adheolisis dikoding dengan K35.9, K35.9,
Bedah adhesion with obstruction (K56.5) harusnya menggunakan diagnosa sekunder : 24,327,500 diagnosa sekunder : 7,301,600 RS Sentra Medika Cibinong 1 24,327,500 7,301,600 √
koding K66,0 k56.5.0, prosedur: k66.0, prosedur:
47.09, 54.59 47.09, 54.59
Diagnosis dan prosedur yang diajukan pihak Rs sama dengan
Orthopedi pengajuan klaim yang sebelumnya (ditagihkan 2 kali ) sebesar M-1-20-III 46,195,500 RS Atang sendjaja 1 46,195,500 -
Rp. 46.195.500,-

SUBTOTAL KCU BOGOR 10,798,559,310 143,466,100 1,899 51,487,034,865 552,178,500


TANGERANG

Konfirmasi dari dokter


casemix RS Usada Insani
meneruskan jawaban secara
lisan Sp. Anastesi kalau
D10.3 benigna kriteria ASA II sehingga
Resume mucocele di bibir pada pasien laki-laki usia 15 th neoplasma 4,793,200 RS Usada Insani 1 dilakukan anastesi umum.
Tetapi kesulitan literatur
1 Bedah Bedah Onkologi tentang ASA II pada pasien
anak 15 th dengan hasil lab
ro dan ekg normal, oleh
verifikator tidak sesuai

Prosedur 86.3 local


LOS 2 hari exsisi
Pasien ditangani Sp.B.Onk dengan local anastesi 90.56 lab darah
Insisi drainage pada abses pipi kiri (jerawat batu) dengan lokal
2 Bedah anastesi. Indikasi rawat inap? RS Annisa 1 V

3 Bedah Eksisi ganglion dengan lokal anastesi. Indikasi rawat inap? RS Annisa 2 V
Pemasangan shirodkar pada kehamilan resti. Indikasi rawat
4 Obgyn inap? RS Annisa 1 V

Tindakan dilakukan dr. SpB dengan diagnosa AVM, dilakukan


biopsi pembuluh darah. Berdasarkan laporan pembedahan op
5 Bedah dilakukan pada benjolan di otot supraclavikula. Bukan di RS Annisa 1 V
pembuluh darah.
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Appendik dengan perforasi, dengan peritonal adhesi.
Peritonel adhesi dilihat saat pembedahan. Lalu tindakan
semua dikoding terpisah (laparotomi, appendiktomi, dan
6 Bedah eksisi peritoneal adhesi. Sesuai dengan SE menkes, tindakan RS Annisa 2 V
yang merupakan bagian dari prosedur utama tidak dapat
dikoding terpisah.

SC dengan kistektomi. Dikoding terpisah. Sesuai dengan SE


8 Obgyn menkes, tindakan yang merupakan bagian dari prosedur RS Annisa 1 V
utama tidak dapat dikoding terpisah.
Biopsi Ca Mamae yang dilakukan dengan anastesi lokal.
9 Bedah Indikasi rawat inap? RS Annisa 1 V

Pasien Abses dan Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen


dan nekrotomi luas. Koding Abses (L024) dan Ulkus DM
10 Bedah (E115) seharusnya tidak terpisah dan Kode tindakan RS Annisa 1 V
debridement seharusnya 86.22 tetapi RS mengkoding 83.39
Pasien dilakukan eksisi hemangioma tetapi tindakan dikoding
11 Bedah ligasi arteri (38.80). Seharusnya tindakan tersebut dilakukan RS Annisa 1 V
di Sp. BV atau di RS tipe B. Eksisi haemangioma 83.39
Pasien dirawat dengan diagnosa Efusi Pleura, BP, Pneumonia,
CHF. Dari pemeriksaan penunjang pasien Susp. TB duplek
12 Paru (Hasil BTA 3x negatif). Verifikator bertanya pemeriksaan RS Annisa 1 V
penunjang untuk kesemua diagnosa beserta terapinya? RS
tidak bisa menjelaskan. (Upcoding)

Perawatan pertama dengan diagnosa Exanthema Subitum.


Lalu pasien pulang. Besoknya masuk kembali dengan keluhan
13 Penyakit Dakam diare telah 4 hari. Apakah teridentifikasi readmisi karena pada RS Annisa 2 V
saat pulang pertama pasien tidak dalam keadaan sembuh?

Perawatan pertama dengan keluhan demam, muntah, batuk,


pilek selama 1 minggu. Selah 3 hari pulang masuk kembali
15 Penyakit Dakam dengan keluhan demam dan muntah Apakah teridentifikasi RS Annisa 2 V
readmisi karena pada saat pulang pertama pasien tidak dalam
keadaan sembuh?
Pasien dilakukan kuret 2x dengan rentang waktu 10 hari (7-8
17 Obgyn dan 18-20 September 2015) dengan diagnosa mola RS Annisa 2 V
hidatidosa. Readmisi?
Hernia dengan peritonal adhesi. Peritonel adhesi dilihat saat
pembedahan. Lalu tindakan semua dikoding terpisah
20 Bedah (herniotomi dan eksisi peritoneal adhesi. Sesuai dengan SE RS Annisa 1 V
menkes, tindakan yang merupakan bagian dari prosedur
utama tidak dapat dikoding terpisah.

Pasien Abses dan Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen


21 Bedah dan nekrotomi luas. Koding Abses (L024) dan Ulkus DM RS Annisa 1 V
(E115) seharusnya tidak terpisah dan Kode tindakan
debridement seharusnya 86.22 tetapi RS mengkoding 83.39
Pasien Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen dan
22 Bedah nekrotomi luas. Kode tindakan debridement seharusnya RS Annisa 1 V
86.22 tetapi RS mengkoding 83.39
Pasien Celulitis dan Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen
dan nekrotomi luas. Koding Celulitis (L031) dan Ulkus DM
23 Bedah (E115) seharusnya tidak terpisah dan Kode tindakan RS Annisa 1 V
debridement seharusnya 86.22 tetapi RS mengkoding 83.39
Pasien abses dilakukan tindakan debridemen dan nekrotomi
24 Bedah luas. Kode tindakan debridement seharusnya 86.22 tetapi RS RS Annisa 1 V
mengkoding 83.39
Pasien Abses dan Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen
dan nekrotomi luas. Koding Abses (L022) dan Ulkus DM
25 Bedah RS Annisa 1 V
(E115) seharusnya tidak terpisah dan Kode tindakan
debridement seharusnya 86.22 tetapi RS mengkoding 83.39
Pasien selulitis dan gangrene dilakukan tindakan debridemen
26 Bedah dan nekrotomi luas. Kode tindakan debridement seharusnya RS Annisa 1 V
86.22 tetapi RS mengkoding 83.39
Pasien periodic paralisis dengan tanda dan gejala penurunan
kalium (hipokalemi). Seharusnya hipokalemi tidak dikoding
27 Syaraf karena merupakan penyebab dari diagnosa yang sudah tegak RS Annisa 1 V
(periodic paralisis).
28 Bedah Eksisi ganglion dengan lokal anastesi. Indikasi rawat inap? RS Annisa V
Pasien Abses dan Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen
29 Bedah dan nekrotomi luas. Koding Abses (L024) dan Ulkus DM RS Annisa 1 V
(E115) seharusnya tidak terpisah dan Kode tindakan
debridement seharusnya 86.22 tetapi RS mengkoding 83.39

Pasien rencana operasi STT. Akan tetapi saat sudah masuk


rawat inap, TD pasien meningkat. Akhirnya pasien
dipulangkan (batal operasi). Selama perawatan hanya untuk
30 Bedah observasi (tidaka ada pengobatan khusus untuk hipertetnsi). RS Annisa 1 V
Pre Op sudah 2x (27 dan 28 Okt). Apakah dapat dijadikan
klaim rawat inap?

Pasien dirawat dengan keluhan demam dan batuk (pasien


hamil 16 minggu). Selama perawatan tidak ada penunjang
32 Paru untuk diagnosa penumonia. Tidak ada Ro thoraks, hasil RS Annisa 1 V
auskultasi Rh -/-, Wh -/-. TTV normal. Lalu Pneumonia
ditegakkan darimana?
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Pasien dengan penurunan trombosit (< 100rb), Anemia
perdarahan (tranfusi 2 bag), AKI dan batu ureter tanpa
33 Penyakit Dakam penatalaksanaan. Pasien tidak dilakukan pemeriksaan RS Annisa 1 V
penunjang lanjutan untuk penuruna trombosit nya. Apakah
mengarah ke DHF atau ITP?
koding untuk tindakan dilatasi prefosium = 64.91? RS Annisa 1 V
Tindakan breathing exercise (latihan pernafasan) seperti apa
hingga dikoding dan ditagihkan, karena belum ada RS Annisa 14 V
pengkodingan seperti ini di RS yang lain
Pasien Post opappendisitis. Kontrol rawat jalan untuk aff
hecting seharusnya kode Removal other therapetic device
Bedah (97.89), RS mengkoding Removal of abdominal wall sutures RS Annisa 2 V
(98.73)
Pasien masuk dengan keluhan muntah > 3x/hari, KU lemah.
Penyakit Dalam Selama perawatan tidak ada pemeriksaan penunjang. Obat RS Annisa 1 V
Ondansetron dan Ranitidin. RS mengkoding Dispepsia (K30).
Verifikator: Meminta Nausea dan Vomiting (R11)
Pasien masuk dengan keluhan muntah 3 hari > 10x/hari, KU
lemah. Selama perawatan tidak ada pemeriksaan penunjang.
Obat Domperidon drop. RS mengkoding Dispepsia (K30). RS Annisa 1 V
Verifikator: Meminta Nausea dan Vomiting (R11)

Pasien masuk dengan keluhan muntah dan diare setelah


makan jamur, KU lemah. Selama perawatan tidak ada
pemeriksaan penunjang. Obat Ondansetron, ranitin, dan
Penyakit Dalam ciprofloxacim. RS mengkoding Bacterial foodborne RS Annisa 1 V
intoxication (A059). Verifikator: Meminta Nausea dan
Vomiting (R11)

Pasien masuk dengan demam 3 hari SMRS. Selama perawatan


Penyakit Dalam/ Anak tidak ada tanda-tanda infeksi bakteri . RS mengkoding RS Annisa 1 V
Bacterial infection (A499). Verifikator: Fever (R059)
Pasien masuk dengan BAB cair > 5x sehari 2 hari SMRS, mual,
muntah, BAK jarang, perut kembung. Rsmengkoding bacterial
Penyakit Dalam intestinal infection (A049). Menurut Verifikator, sudah ada RS Annisa 1 V
diagnosa yg lebih spesifik, yaitu Diare (A09).
Pasien masuk dengan BAB cair > 10x sehari 1 hari SMRS,
Penyakit Dalam mual, muntah, 2 hari demam. Rs mengkoding bacterial RS Annisa 1 V
intestinal infection (A049). Menurut Verifikator, sudah ada
diagnosa yg lebih spesifik, yaitu Diare (A09).
Pasien masuk dengan BAB cair > 5x sehari 1 hari SMRS, KU
lemah, muntah. Rs mengkoding bacterial intestinal infection
Penyakit Dalam (A049). Menurut Verifikator, sudah ada diagnosa yg lebih RS Annisa 1 V
spesifik, yaitu Diare (A09).
Pasien datang keluhan demam 4 hari (hasil widal +320),
sariawan, makan minum berkurang. Selama perawatan tidak
Penyakit Dalam ada terapi khusus dan pemeriksaan penunjang untuk RS Annisa 2 V
sariawan. Verifikator: sariawan tidak dikoding

Pasien datang dengan sesak nafas 1 hari SMRS, batuh


berdahak 1 minggu (hasil Ro: Susp. BP ringan). Pasien dirawat
2 hari lalu meninggal. Selama perawatan RS untuk perawatan
Paru BP. Tetapi mengkoding delayed millestone (R620) sebagai RS Annisa 1 V
diagnosa sekunder padahal selama perawatan tidak ada
penatalaksanaan yg dilakukan. Verifikator: R620 tidak
dikoding

Pasien masuk dengan demam 3 hari SMRS naik turun, mual,


muntah, pusing, KU lemah. Dari hasil pemeriksaan Lab darah
Leukosit, OT/PT meningkat. RS mengkoding bacterial Infection
Penyakit Dalam dan hepatitis akut. Apakah hepatitis dapat ditentukan dengan RS Annisa 1 V
pemeriksaan 1 kali OT/PT. Kenapa tidak ada pemeriksaan
OT/PT secara berkala, HBsAg? Obat Curcuma. Verifikator:
Hepatitits tidak dikoding

Pasien datang dengan sesak, batuk, riwayat DM, HT. Lalu


pasien koma dilakukan intubasi ETT dan bagging melalui ETT
tersebut. RS mengkoding Insertion ETT (96,04) dan
Bedah pemasangan ventilator (96,71). Seharusnya karena ETT belum RS Annisa 1 V
terpasang ventilator, yang dikoding adalah Intubation
respiration tract (96.05)

Pasien anak datang dengan demam (leukosit naik). BB: 7,38.


RS mengkoding bacterial infection dan malnutrisi. Verifikator:
Anak malnutrisi tdk dapat dikoding karena tidak ada RS Annisa 1 V
penatalaksanaan selama perawatan.

Pasien datang dengan demam 7 hari SMRS terutama pada


malam hari (widal +320). Dari hasil USG abdomen
Nefrolitiasis 5 mm. Selama perawatan tidak ada terapi untuk
Urologi Nefrolitiasis. Hanya terapi simptomatik dan konservatif (gitas). RS Annisa 1 V
Verifikator: Nefrolitiasis tidak dikoding (karena di RS An-nisa
setelah rawat inap pasien calculus ureter, calculus ginjal pasti
dirujuk alasannya tidak ada alat)

Pasien dengan HIV +, Lymphadenopati TB, dan Efusi Pleura.


Masuk untuk perawatan Efusi pleura sehingga dilakukan
Paru pungsi pleura. RS mengkoding ketiganya, padahal selama RS Annisa 1 V
perawatan tidak ada penatalaksanaan yang dilakukan untuk
HIV dan lymphadenopati TB nya.
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Perawatan pertama hamil aterm (37-38 minggu) dengan
anemia berat dan bekas SC dilakukan tranfusi. Lalu pasien
pulang. 5 hari kemudian pasien perawatan kedua untuk SC
Obgyn elektif. Apakah perawatan seharusnya dapat dilakukan RS Annisa 2 V
bersamaan? karena kondisi pasien sudah hamil aterm dan SC
dilakukan elektif pada perawatan kedua?

Pasien dua kali perawatan. Perawatan pertama dengan BP,


gaggal nafas perbaikan, PPOK ekserebrasi, ISK. Lalu perawatan
Paru kedua 5 hari kemudian, masuk dengan PPOK ekserbrasi RS Annisa 2 V
selama 1 minggu SMRS. Apakah saat pulang perawatan
pertama belum sembuh? (readmisi)

Pasien rencana Op hernia. Sebelum masuk rawat inap


pertama sudah kontrol 8x pre op. Lalu masuk dan gagal
Bedah Urologi operasi karena batuk. 5 hari kemudian rawat inap kedua RS Annisa 2 V
untuk operasi. Perawatan pertama tidak ada indikasi rawat
inap (Readmisi).

Pasien masuk dengan demam 3 hari SMRS naik turun, BAB


cair 3x, mual, muntah. Rs mengkoding viral intestinal infection
Penyakit Dalam (A084) dan Malnutrisi (E46). Menurut Verifikator, sudah ada RS Annisa 1 V
diagnosa yg lebih spesifik, yaitu Diare (A09).
Pasien melahirkan di bidan, tetapi plasenta belum keluar,
akhirnya dirujuk ke RS untuk manual plasenta tanpa narkose.
Obgyn Pasien dirawat selama 6 jam. Apakah indikasi rawat inap? RS Annisa 1 V
Sebenarnya tindakan dapat dilakukan ODC/Rajal?
Pasien 2 kali perawatan. Jarak antara dua perawatan 4 hari.
Penyakit Dalam Tatapi saat perawatan kedua, pasien dengan kondisi BAB 5 RS Annisa 1 V
hari SMRS. Apakah Readmisi? Pasien dipulangkan dengan
keadaan masih belum sembuh (diare)?
Pasien Celulitis dan Ulkus DM dilakukan tindakan debridemen
dan nekrotomi luas. Koding Celulitis (L031) dan Ulkus DM
Bedah (E115) seharusnya tidak terpisah dan Kode tindakan RS Annisa 1 V
debridement seharusnya 86.22 tetapi RS mengkoding 83.39

Pasien masuk dengan demam BAB cair 3 hari SMRS, mual,


muntah dengan BB=8,6 kg. Rs mengkoding viral intestinal
Penyakit Dalam infection (A084) dan malnutrisi (E46) . Menurut Verifikator, RS Annisa 1 V
sudah ada diagnosa yg lebih spesifik, yaitu Diare (A09) dan
malnutrisi tidak dapat dikoding karena selama perawatan
tidak ada penatalaksanaan khusus.

Pasien masuk dengan Haemoroid gr 3-4 dan papiloma di


anus. Tindakan yang dilakukan haemoroidektomi dan eksisi
Bedah papiloma (menurut RS). Tetapi di pembilingan dan laporan RS Annisa 1 V
pembedahan hanya haemoroidektomi. Apakah tindakan yang
merupakan rangkaian tindakan utama dapat dikoding?

Pasien hamil dengan rencana SC dan Kista ovarium. Lalu


Obgyn dirawat untuk SC dan kistektomi. Apakah kedua tindakan RS Annisa 2 V
dapat dikoding keduanya? (1 rangkaian tindakan tidak dapat
dikoding SE Menkes)
Pasien abses dilakukan tindakan debridemen dan nekrotomi
Bedah luas. Kode tindakan debridement seharusnya 86.22 tetapi RS RS Annisa 4 V
mengkoding 83.39 (excision of lesion of other soft tissue)
Pasien abses dilakukan tindakan debridemen dan nekrotomi
Bedah luas. Kode tindakan debridement seharusnya 86.22 tetapi RS RS Annisa 2 V
mengkoding 83.44 (Other Faciectomy)
Pasien abses dilakukan tindakan debridemen dan nekrotomi
Bedah luas. Kode tindakan debridement seharusnya 86.22 tetapi RS RS Annisa 1 V
mengkoding 26.29 (Other excision of salivary galnd lesion)
Kondisi trombositopenia dengan hasil lab trombosit: 129.000
Penyakit Dalam tanpa adanya penatalaksanaan yang adekuat RS Annisa 1 V

Terdapat tambahan koding P02.0 (fetus and newborn affected


by placenta previa) pada PMK 27 hal 38, "Untuk bayi lahir
Obgyn dipengaruhi oleh faktor ibunya yaitu komplikasi saat hamil RS Annisa 1 V
dan melahirkan dapat digunakan kode P00-P04 tetapi yang
dapat diklaimkan hanya yang menggunakan kode P03.0 –
P03.6" yang berarti P02.0 tidak dapat diklaim/ditagihkan.
Readmisi dengan kunjungan tanggal 28 nov - 03 Des 2015 RS Annisa 1 V
Kondisi Hipokalemi dengan hasil lab Kalium: 3,3 dengan terapi
Penyakit Dalam KSR tab. Menurut verifikator: Hipokalemi dapat dikoding RS Annisa 2 V
apabila kadar kalium < 3
Pasien rawat inap direncanakan untuk operasi hemoroid,
dengan kadar Hb: 4,2 dilakukan transfusi. Indikasi rawat inap
Bedah dikarenakan anemia ec perdarahan hemoroid, tidak dilakukan RS Annisa 1 V
hemoroidectomy. Menurut verfikator, DU: D62 (Acute
posthaemorrhagic anemia)

Terdapat tambahan koding P01.1 (fetus and newborn affected


by premature rupture of membranes) pada PMK 27 hal 38,
"Untuk bayi lahir dipengaruhi oleh faktor ibunya yaitu
Obgyn komplikasi saat hamil dan melahirkan dapat digunakan kode RS Annisa 1 V
P00-P04 tetapi yang dapat diklaimkan hanya yang
menggunakan kode P03.0 – P03.6" yang berarti P01.1 tidak
dapat diklaim/ditagihkan.
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Pasien masuk RS dengan vomittus, colic abdomen, demam
Penyakit Dalam naik turun, hasil lab leukosit masih dalam batas normal, tanpa RS Annisa 1 V
penunjang pemeriksaan feses dikoding DU: Bacterial
Intestinal Infection
Pasien masuk RS dengan DADRS, tanpa penunjang
Penyakit Dalam pemeriksaan feses dikoding DU: Bacterial Intestinal Infection RS Annisa 1 V

Pasien masuk RS dengan susp DHF, demam sejak 4hr SMRS,


Penyakit Dalam hasil lab: leukosit dalam batas normal, dikoding DU: Bacterial RS Annisa 1 V
Infection
Indikasi rawat inap untuk pasien dengan diagnosa batu ureter,
Urologi penatalaksanaan yang dilakukan selama rawat hanya RS Annisa 1 V
menghilangkan gejala simptomatik. Perbaikan KU dengan
kode Z atau Rawat jalan.

du: N20.0 (Calculus of kidney); DS: N19 (Unspesified renal


failure). Indikasi rawat inap untuk pasien dengan diagnosa
batu ureter, penatalaksanaan yang dilakukan selama rawat
Urologi hanya menghilangkan gejala simptomatik. Perbaikan KU RS Annisa 1 V
dengan kode Z atau Rawat jalan. Tidak ada terapi yang
adekuat untuk diagnosa AKI, hanya rehidrasi. apakah tetap
bisa dikoding?

DU: E87.6 (Hypokalaemia); DS: N20.1 (Calculus of ureter).


Indikasi rawat inap untuk pasien dengan diagnosa batu ureter,
penatalaksanaan yang dilakukan selama rawat hanya
Urologi menghilangkan gejala simptomatik. Perbaikan KU dengan RS Annisa 1 V
kode Z atau Rawat jalan. Hasil Lab Kadar kalium: 3.0 dengan
terapi KSR tab
Pasien BP dg BB 45 kg (ideal 48,5kg) dikoding malnutrisi
Paru sebagai diagnosa utama tanpa penatalaksanaan yang adekuat RS Annisa 1 V

Indikasi rawat inap untuk pasien dengan diagnosa batu ureter,


penatalaksanaan yang dilakukan selama rawat hanya
Urologi menghilangkan gejala simptomatik. Perbaikan KU dengan RS Annisa 1 V
kode Z atau Rawat jalan.
Pasien bekas TB terdapat obstruksi/ lesi pada paru dikoding
Paru bronchiectasis. Menurut verifikator seharusnya PPOK karena RS Annisa 1 V
selama rawat inap penatalaksaan lebih mengarah pada PPOK
Pasien BP dg BB 4,4kg (idealnya 8,5kg) dikoding malnutrisi
Paru dan microcephaly tanpa penatalaksanaan yang adekuat RS Annisa 1 V

Pasien bekas TB terdapat obstruksi/ lesi pada paru dikoding


Paru bronchiectasis. Menurut verifikator seharusnya PPOK karena RS Annisa 1 V
selama rawat inap penatalaksaan lebih mengarah pada PPOK
Pasien dirawat inap karena DHF, hasil lab menunjukkan OT:
761; PT: 1537, klinis ikteri (kuning). dikoding Hepatitis sebagai
Penyakit Dalam diagnosa sekunder. Gangguan fungsi hati dapatkah langsung RS Annisa 1 V
ditetapkan sebagai hepatitis?
Pasien BP dengan diagnosa sekunder Down's syndrom dan
Paru RS Annisa 1 V
delayed mileston tanpa penatalaksanaan khusus
Pasien infeksi bakteri dengan diagnosa sekunder Down's
Penyakit Dalam syndrom dan delayed mileston tanpa penatalaksanaan khusus RS Annisa 1 V

Pasien dirawat inap dengan indikasi selulitis kronik, diagnosa


sekunder I12.0 (HT renal disease with renal failure), I80.2
Bedah (Phlebitis and thrombophlebitis of other deep vessels of RS Annisa 1 V
lower extremities) tanpa penatalaksanaan yang adekuat
kemudia pasien dirujuk

Urologi Pasien dengan ISK dan dikoding infeksi bakteri, bukankah ISK RS Annisa 1 V
merupakan infeksi karena bakteri juga? (dobel koding?)
Pasien kejang demam dikoding infeksi viral sebagai DU,
pemeriksaan penunjang secara klinis demam naik turun
Penyakit Dalam tanpa penatalaksanaan yang adekuat. Bukan kah kejang RS Annisa 1 V
demam sudah pasti kondisi klinis pasien demam?
Pasien masuk RS dengan mual muntah tidak dilakukan
Penyakit Dalam pemeriksaan penunjang yang spesifik dikoding dispepsia, RS Annisa 2 V
menurut verifikator du: R11 (Mual muntah)
BBLR dg berat lahir 1040gram, preterm, apgar score: 4/5, dan
Obgyn respiratory distress syndrome. Penatalaksanaan: oksigenasi. RS Annisa 1 V
Dirawat inap 2 hari kemudian meninggal.
Pasien dengan ulkus DM + osteomyelitis DM dikoding
Penyakit Dalam terpisah. Bukankah koding gabungan E11.5? RS Annisa 1 V

Pasien appendicitis dan kista bilateral dilakukan eksisi


Bedah kistektomy. Tambahan koding AKI (acute Kidney Injury) dg RS Annisa 1 V
kadar Cr: 1,86 tanpa penatalaksanaan yang adekuat
Pasien dengan kista epidermal (Hasil PA) kode tindakan
Bedah RS Annisa 4 V
seharusnya 86.3 tapi RS mengkoding 83.39
Pasien STT tanpa hasil PA kode tindakan seharusnya 86.3 tapi
Bedah RS mengkoding 83.39 RS Annisa 1 V

Pasien dengan Lipoma tanpa dilakukan pemeriksaan PA kode


Bedah tindakan seharusnya 86.3 tapi RS mengkoding 83.39 RS Annisa 1 V

Pasien dengan kista dermoid regio pangkal hidung dengan


Bedah diagnosa sekunder delayed development koding tindakan RS Annisa 1 V
yang digunakan 83.39. menurut verifikator seharusnya 86.3
Pasien dengan Lipoma (hasil pemeriksaan PA) kode tindakan
Bedah seharusnya 86.3 tapi RS mengkoding 83.39 RS Annisa 1 V

Pasien dengan Lipoma tanpa dilakukan pemeriksaan PA kode


Bedah tindakan seharusnya 86.3 tapi RS mengkoding 83.39 RS Annisa 1 V
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Paru TB pleurisy dilakukan thoracentesis, indikasi rawat inap? RS Annisa 1 V
Dapat ODC
Pasien STT dengan anestesi block perifer (lokal) dilakukan
Bedah rawat inap? Dapat ODC? RS Annisa 3 V

TB pleurisy dilakukan thoracentesis, indikasi rawat inap?


Paru Dapat ODC RS Annisa 1 V

Bedah Pasien tumor mamae dilakukan biopsi insisi payudara dengan RS Annisa 1 V
lokal anestesi, indikasi rawat inap?
Pasien dengan batu ureter hanya dirawat satu hari,
Urologi dipulangkan pada hari yang sama. Indikasi rawat inap? RS Annisa 1 V

Pasien tumor mamae dilakukan biopsi insisi payudara dengan


Bedah lokal anestesi, indikasi rawat inap? RS Annisa 1 V

Pasien dengan placenta previa , Hasil monitor EKG


menunjukkan VES. Membutuhkan perawatan lebih lanjut dan
Obgyn spjp, saat perawatan tidak ada penatalaksaan untuk diagnosa RS Annisa 1 V
VES, selanjutnya pasien dirujuk. Penanganan VES di RS
rujukan, seharusnya tidak dikoding
Pasien post SC, diagnosa sekunder VES tidak ada pemeriksaan
Obgyn penunjang dan penatalaksanaan lebih lanjut yang adekuat, RS Annisa 1 V
seharusnya tidak perlu dikoding

bayi lahir SC dengan hidrocepalus, ikterik neonatus (biltot:


20.05). DU: Hidrocepalus (tanpa penatalaksanaan khusus
Anak yang adekuat), menurut verifikator seharusnya DU: ikterik RS Annisa 1 V
neonatus karena resourse yang paling banyak untuk
menangani diagnosa tersebut, sedangkan hidrocepalus
penatalaksanaan di RS tipe B

Pasien dilakukan laparatomi explorassi dan reseksi


Bedah anastomosis Ileo - Ileal (?) di RS tipe C (?) Oleh Dokter bedah RS Annisa 1 V
umum (?)

Pasien dengan urolitiasis tanpa penatalaksanaan yang


adekuat hanya dilakukan USG untuk penegakan diagnosa dan
penatalaksanaan secara konservatif namun dikoding sebagai
diagnosa sekunder. Menurut PMK 27, Diagnosis Sekunder
Urologi adalah diagnosis yang menyertai diagnosis utama pada saat RS Annisa 1 V
pasien masuk atau yang terjadi selama episode pelayanan
dan membutuhkan penatalaksanaan khusus selama masa
perawatan

Pasien dengan susp SNH tanpa dilakukan pemeriksaan


penunjang, hanya secara klinis pasien (tanpa CT Scan, pasien
sdg hamil 10 - 11 minggu), HT disertai hemiparase Sinistra.
Penyakit Dalam RS Annisa 1 V
Dikoding I63.9 (Cerebral infarction, unspesified). Tanpa
dilakukan pemeriksaan penunjang CT Scan, apakah infark
serebral nya bisa terlihat?

Pasien DM dengan selulitis pada jempol kaki kiri dan


dilakukan tindakan amputasi. Koding diagnosa DM + selulitis
Penyakit Dalam menurut verifikator E11.5, tetapi RS mengkoding terpisah RS Annisa 1 V
untuk selulitis dan DM nya
Pasien dengan diagnosa tifoid fever, demam sejak 1 hari yang
Penyakit Dalam lalu, indikasi rawat inap karena mual muntah. Hasil lab Widal RS Annisa 1 V
(+) 1/320 namun hanya dirawa 1 hari dan sembuh (?)
Pasien masuk rawat inap dengan DADS > 20x, muntah >10x.
Penyakit Dalam Hasil lab DL, Leukosit: 13900 tidak ada pemeriksaan feses, RS Annisa 1 V
dikoding A04.9 (bacterial intestinal infection)
Pasien TB dg BB 7,24 kg (ideal 9kg),Usia: 10bulan. dikoding
Paru malnutrisi sebagai diagnosa utama tanpa penatalaksanaan RS Annisa 1 V
yang adekuat
Pasien Tifoid dengan mual muntah, BB 15 kg (ideal
Penyakit Dalam 20kg),Usia: 6th. dikoding malnutrisi sebagai diagnosa utama RS Annisa 1 V
tanpa penatalaksanaan yang adekuat
Pasien dirawat 1 hari dengan indikasi rawat inap mual dan
muntah tanpa ada pemeriksaan lebih lanjut dikoding
Penyakit Dalam dispepsia. Menurut verifikator seharusnya R11 (nausea and RS Annisa 1 V
vomitting)
Pasien dirawat inap selama 3 hari dengan diagnosa demam
tifoid (hasil lab widal (+) 1/320). Sebagai diagnosa sekunder
Penyakit Dalam dikoding eosinophilia (hasil lab eosinofil: 7% (normal:1 - 3%) RS Annisa 1 V
tanpa penatalaksanaan yang adekuat dan spesifik
STT di dada, menurut hasil PA= Tuberculosis cutis. Seharusnya
Bedah koding prosedur tindakan adalah 86.3. namun RS mengkoding RS Annisa 1 V
83.39
Pasien anemia gravis (Hb: 10,4) dilakukan transfusi, BB 6,1 kg
Penyakit Dalam (ideal 8kg),Usia: 8 bln. dikoding malnutrisi sebagai diagnosa RS Annisa 1 V
utama tanpa penatalaksanaan yang adekuat
Pasien anak dirawat inap karena bronkitis akut. Hasil lab DL:
Trombosit= 905, leukosit=18200. dikoding I82.9 (Embolism
Anak and thrombosis of unspecified vein) sebagai DS dengan terapi RS Annisa 1 V
Antibiotik tanpa penatalaksanaan adekuat lainnya
Pasien diagnosa masuk demam tifoid dan kolik abdomen.
Penyakit Dalam Hasil lab Widal (+) 1/160. kemudian diganti DU= infeksi DU= infeksi bakteri RS Annisa 1 V
bakteri (hasil lab leukosit normal)
Pasien dengan diagnosa LBP ec Susp spondilitis dengan hasil
Orthopedi lab LED meningkat (115) dan hasil rongent vert lumbosakral RS Annisa 1 V
AP/LAT dengan kesan Ver lumbal melurus (?)
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Penyakit Dalam Pasien masuk RS dengan mual muntah dan diare dengan A08.4 (Viral RS Annisa 1 V
dehidrasi sedang dikoding A08.4 (Viral intestinal infection) (?) intestinal infection)

SUBTOTAL KCU TANGERANG 4,793,200 - 149


BEKASI

Wanita usia 60 tahun diagnosa masuk DM +


Hipertensi+parafase inferior. Dirawat selama 8 hari. Pada hari bagaimana penegakan BP
ke 4 ((17 des 2015)diakukan tindakan hip replacement dan pada pasien tersebut? Jika
hasil menunjukkan bronkopneumonia di hari yang sama. Primer : S72.80. dilihat hanya dari hasil
Serta telah dikonsulkan ke dr Sp. Paru. pada tanggal 20 Des Sekunder : E1,9 ; rongten, kemudian apabila
ortopedi 53,705,610 54223300 RS ANANDA 1 V jelas BP apakah tepat
2015 pasien dinyatakan meninggal. terapi antibiotik I25,1 dilakukan tindakan hip
ceftriaxone, terapi jantung bisoprolol dan isdn, terapi bp replacement (over
ventolin nebu. hasil leukosit tertinggi 13 rb pada tanggal 20 treatment)?
desember

Primer : M17.9. Apakah keadaan pasien yang


Laki-laki 61 tahun dengan nyeri pada lutut. knee dx : bengkak Sekunder : M21.76 berupa perbedaan panjang
ortopedi +, skala nyeri 8. Rontgen genu : narowing (+), spur (+) dengan tindakan 4229600 RS SILOAM 1 V anggota gerak perlu
81.54 dikoding?

Apakah kode neglected pada


kasus fraktur dapat
Laki-laki 11 tahun dengan fraktur digiti 4 manus sinistra sejak dikoding? Dalam kriteria
ortopedi 2 tahun lalu. 2 tahun lalu jari terkena golok tetapi tidak Primer : M84.04. 2100500 RS SILOAM 1 V bagaimanasajakah?
mendapat terapi adekuat sehingga terjadi malunion. x ray : Sekunder : T74.0 Mengingat tidak manajemen
fraktur digiti 4 manus dextraangulasi (+) terapi khusus pada kasus
dengan neglected fractur

Bolehkah menambah
Seorang laki-laki 42 tahun dengan KLL mengalami trauma Primer : S02.71. diagnosis sekunder dysfagia,
wajah sehingga tidak bisa menutup mulut. ekstra oral: Sekunder : R13 yang mana dysfagia
ortopedi dengan tindakan 30764300 RS SILOAM 1 V merupakan hal yang pasti
asimetri. fraktur leefort 3
76.46 terjadi terjadi pada kasus
fractur leefort 3?

berapa prossentase untuk


kasus apendik dilakukan
tindakan laparotomy atau
terjadi perlengketan?
Primer : k35. 9 Apakah melebihi 50 %?
digestive pria 44 tahun dx apendisistis akut dan dilakukan tindakan dengan tindakan 9695800 RS ANANDA 1 V Informasi apa yang dapat
laparotomy laparotomy kita tinjau dari anamnese/
riwayat bahwa kemungkinan
diperlukan eksplarasi
laparotomy/ akan adanya
adhesiolisis?

hasil konfirmasi prosedur


tindakan buka 86.3 other
local excision or destruction
of lesion or tissue of skin and
subcutaneous tissue dengan
Primer : d17.3 alasan giant soft tissue.
1 Bedah pasien usia 19 tahun dx lipoma . Dirawat 2 hari dan dilakukan dengan tindakan 83. Apakah dapat dikatan bahwa
bedah umum tindakan eksisi 49 excisi soft tissue 7,2 juta 5,5 juta RS ANANDA 5 V
giant soft tissue berada di
tumor
bawah fasia, jika mengingat
susunan jaringan lemak di
subkutan? contoh -contoh
tumor diatas fasia seperti
apa?

melihat dari resource


bukannya anemia lebih tepat
sebagai diagnosa utama?
Adakah batasan jumlah
leukosit agar kode d728
wanita 50 tahun datang pada tanggal 4 nov 2015 dengan Primer : k92.1 other spessified disorder of
digestive keluhan melena dengan hb 4.5 leukosit 12,5 rb dirawat Sekunder : J18; I97; 3,580,600 5626000 RS ANANDA 3 V white blood cells dapat
selama 4 hari, rongten menunjukan BP, serta ada luka pada D72.8 dengan diinput atau adakah
kakinya. Pasien ditransfusi 2 kolf tindakan laparotomy penunjang khusus (kelainan
pada sel darah putih) ,
bagaimana jika marker
kenaikan leukosit di input
dengan kode r72 abnormal
of white blood cells?
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)

diagnosa utama yang tepat


pada kasus tersebut? Apakah
trombositopenia selalu
wanita usia 83 tahun dirawat selama 4 hari lalu dirujuk identik dengan DHF? Melihat
datang dengan keluhan hematuri, hb 8,2 ditansfusi 1 kolf, Primer : n13.2. penurunan trombosit yang
urologi hasil trombosit turunhingga 4 . Hasil usg menunjukkan Sekunder : r31; 3,676,300 11749800 RS ANANDA 2 V drastis, apa saja yang
adanya batu ureter d64.9; a91 menyebabkan
tombositopenia pada pasien
tersebut? Tidak dilakukan uji
IgG/IgM ?

Kasus tersebut apakah bisa


dikoding dengan tambahan
prosedur Fussion or refusion
of 2-3 vertebrae (81.62) dan
Laki-laki 39 tahun datang dengan kelemahan anggota gerak Dorsal and dorsolumbar
bedah saraf bawah, dan tidak bisa buang air kecil. Pasien memiliki motorik Primer : M51.2. 65273649 RS SILOAM 3 V fussion, anterior technique
= 5/5 3/3. Dari pemeriksaan MRI ditemukan HNP L4-5. Sekunder : G55.1 (81.04)? Apakah bisa
dikoding dengan prosedur
tunggal, yaitu other
exploration and
decompression of spinal
canal (03.09)?

Pasien permpuan usia 80 tahun datang dengan keluhan nyeri


pada anus, pucat, lemah, dari PF ditemukan konjunctiva Apakah diagnosa internal
anemis, pemeriksaan penunjang Hb : 6,2, leulosit 5670 Primer : internal hemorrhoid tetap jadi
Penyakit Dalam trombosit 437.000, dari rontgen ditemukan BP duplex, hemoroid. Sekunder: 3000000 RS HERMINA BEKASI 1 V diagnosa utama, sedangkan
cardiomegali. Pasien di transfusi diterapi dengan Anemia dan BP resource terbanyak adalah
methylprednisolon, ceftazidime, etabion, cefadroxil. Pasien anemia?
dirawat oleh dr penyakit dalam
2
Pasien perempuan usia 52 th datang dengan fraktur humerus, Primer : fracture
fraktur terjadi 1 tahun yang lalu. kemudian dibawa ke tukang humerus. Sekunder : Apakah diagnosa sekunder
urut, pasien datang dengan kondisi bengkak, penurunan muscle wasting terutama septicaemia sudah
Penyakit Dalam kesadaran, t : 38, RR 20x nadi 120 X, hiponatremi (125), atrophy, CHF, 23000000 RS HERMINA BEKASI 1 V
tepat pada kasus ini?
rontgen cardiomegali. Pasien diterapi ceftriaxone. metformin, Septicamia,
glimepiride, heparin, KSR, ciprofloxasin, rebamipide cardiomegaly, DM

kasus 1 : Pasien perempuan umur 31 tahun pasien masuk


Rawat inap tanggal 12/9/2015 dengan diagnosa G2P1A0
hamil cukup bulan dengan bekas Sc 1 kali dan
oligohidramnion berat,dilakukan operasi Sc tanggal
12/9/2015. Pasien pulang perawatan tanggal 15/09/2015. Apakakah untuk kasus post
Tanggal 18 september 2015 pasien kontrol ke poliklinik luka Primer : kontrol post operasi sekunder infeksi tdk
masih basah di diagnosa post SC dengan dehisensi luka, operasi ( z48,9). bisa dilakukan perawatan di
kemudian dilakukan debdridement dan rehecting di kamar Sekunder : infeksi PPK I, dan berapa lama
3 Obgyn operasi dan pasien di kontrolkan kle Rumah Sakit setelah 156,000 202000 RS ANNISA 55 V rentang waktu kontrol
pasca operasi
tindakan. Kontrol GV dilakukan selama 1-2 bulan di RS. ( t81,4) pertama dan selanjutnya
Hasil konfirmasi DPJP: Pasien dengan kondisi luka seperti itu yang ditoleransi jika
harus dilakukan debdridement oleh spesialis karena resiko dilakukan di ppk II?
terjadi infeksi sekunder dikhawatirkan jika tidak dilakukan
oleh dokter spesialis akan memperparah dan menambah
infeksi sekunder.

Apakah semua kasus


tonsilitis selalu disertai
Pasien (laki- laki, 26 tahun) dirawat tanggal 8 des 2015 dengan hypertropi os nasa,
dengan riwayat tonsilitis dan dijadwalkan untuk dilakukan Primer : j34.3 lalu kondisi seperti apa yang
tindakan operasi turbinektomy dan tonsilektomy. Selama Hypertrophy of nasal kedua prosedur itu dapat
4 THT perawatan pasien mendapatkan terapi RL infusan 1 kolf, turbinates. Sekunder 4-5 JUTA 4-5 JUTA RS HOSANA MEDIKA 5 V dilakukan? Apa yang
injeksi analgetik dan antibiotik. Diagnosa Utama selama : j35,0 chronic membedakan operasi
perawatan : hypertrophy of nasal turbinate dengan tonsilitis dawo/choncotomy/
Prosedur : Turbinectomy dan tonsilectomy antrostomy / dan cudwel
luc?

SUBTOTAL KCU BEKASI 61,118,510 - 80


DEPOK

K011 (impacted K011 (impacted


teeth) dengan teeth) dengan Rumah Sakit sudah hasil pertemuan TKMKB
odontectomi yang masih ditagihkan sebagai rawat inap, prosedur 23.19 prosedur 23.19 mengajukan ke P2JK untuk mengembalikan ke total dispute klaim Rp.
1 Gigi Bedah Mulut padahal termasuk kasus ODC (one day care). Namun, DPJP (Othersurgical 1,935,900 (Othersurgical 250,000 RSUD DEPOK 63 121,961,700 15,750,000 menyesuaikan tarif ODC perhimpunan dokter gigi 121.961.700
yang bersangkutan tidak setuju sebagai rawat jalan/ ODC. extraction of tooth) extraction of tooth) odontectomy untuk penyelesaian kasus
ditagihkan rawat ditagihkan rawat tersebut.
inap jalan
LANGKAH YANG TELAH DILAKUKAN
KODING BIAYA DIAJUKAN RS BIAYA HASIL VERIF TOTAL BIAYA TOTAL BIAYA HASIL
NO. SPESIALISASI SUB SPESIALISASI PERMASALAHAN / SEBAB PENDING KODING BPJS NAMA FKRTL JUMLAH KASUS BAHAS DENGAN KOMITE KETERANGAN
DIAJUKAN RS (Per Kasus) (Per Kasus) DIAJUKAN VERIF BAHAS DG TKMKB KC (√)
MEDIS RS (√)
Sudah dibahas di TKMKB dan
Orthopedi Orthopedi Injeksi Artikular Di Rawat Inapkan M-4-18-1 2,905,500 M-3-11-0 243,600 RSU HASANAH GRAHA AFIAH 164 476,502,000 39,950,400 √ √ sudah pernah diajukan ke
DPM, akan tetapi belum ada
keputusan
Semua pasien soft tissue tumor dengan tindakan eksisi M-1-50-I (PROSEDUR total dispute klaim
Bedah Umum dirawatinapkan, walaupun tindakan operasi dilakukan dengan JARINGAN LUNAK 5,314,200 RS SIMPANGAN DEPOK 35 186,881,800 - Rp.186.881.800
anestesi lokal RINGAN)
Semua pasien soft tissue tumor dengan tindakan eksisi M-1-50-I (PROSEDUR
dirawatinapkan, walaupun tindakan operasi dilakukan dengan JARINGAN LUNAK total dispute klaim
Bedah Umum 5,314,200 RS Harapan Depok 11 58,456,200 - Rp.59.341.500
anestesi lokal RINGAN)

berdasarakan SE ada
kriteria STT yang Sedang menunggu
bisa di ranapkan dan ketetapan SOP RS brimob,
Bedah bedah umum eksisi dirawat inapkan 83.49 6,199,800 ada yang tidak, ada disesuaikan kasus RS Brimob Bayangkara 14 69,970,200 sudah dikonfirmasi ke DPJP 69970200
2 koding eksisi yang juga (bulan depan
dalam dan ada yang kemungkinan di proses)
superfisial

5,314,200
4,428,500
Pihak RS tidak bersedia
mengubah tagihan ke rawat
pelayanan suntik injeksi obat intraartikular ditagihkan sebagai jalan, klaim telah disetujui total kasus dengan kelas
Bedah Orthopedi - klaim rawat inap tanpa ada indikasi medis pasien masuk rwt M-4-18-I 3,114,600 RS Sentra Medika Cisalak 12 37,375,200 - pending sambil menunggu yang berbeda beda sebesar
inap hasil pengajuan kasus Rp 37.079.300
tersebut ke pusat

M-4-18-I (PENYAKIT
Ortopedi Injeksi Intra artrikular dirawat inapkan TULANG DAN SENDI 2,075,300 RS BHAKTI YUDHA 99 205,454,700 - √ 205454700
LAIN-LAIN RINGAN)
M-3-16-0
Terapi pada pasien rehab medik akan tetapi belum dilengkapi (PROSEDUR THERAPI Total dispute klaim Rp.
3 Rehab Medik Fisioterapi dengan assasement dari dokter rehab medik FISIK DAN 147,800 RS SIMPANGAN DEPOK 41 7,533,100 - 7.533.100
PROSEDUR KECIL
MUSKULOSKLETAL)

kasus intake sulit yang merupakan kondisi susah makan pada Kasus intake sulit
pasien di rawat inap, sudah di konfirmasi kasus tersebut E63.1 (imbalance of merupakan kondisi Konfirmasi ke dokter
merupakan kondisi diagnosa utama, namun dokter constituents of food utama pasien yanmed untuk kasus intake
4 Anak dan Internis selama dirawat, RS HERMINA DEPOK 10 43,993,200 - sulit, dan pihak rs ingin tetap 43993200
menyatakan beda dan tetap dikoding sebagai dx sekunder intake)
dengan resource terapi infus elektrolit sehingga tidak perlu di koding
dikodingkan

Pihak RS tidak bersedia


pelayanan gastroscopy dan endoskopi ditagihkan sebagai mengubah tagihan ke rawat total kasus dengan kelas
klaim rawat inap tanpa ada indikasi medis pasien masuk rwt jalan, klaim telah disetujui yang berbeda beda sebesar
Penyakit Dalam K-4-18-I 3,926,700 RS Sentra Medika Cisalak 5 19,633,500 - pending sambil menunggu
inap Rp 19.875.200
hasil pengajuan kasus
tersebut ke pusat
5
Pihak RS tidak bersedia
mengubah tagihan ke rawat
prosedur colon in loop ditagihkan sebagai klaim rawat inap jalan, klaim telah disetujui
Penyakit Dalam tanpa ada indikasi medis pasien masuk rwt inap K-4-13-I 4,340,900 RS Sentra Medika Cisalak 1 4,340,900 - pending sambil menunggu 4340900
hasil pengajuan kasus
tersebut ke pusat

Pihak RS tidak bersedia


mengubah tagihan ke rawat
prosedur couter pada diagnosa viral warts ditagihkan sebagai jalan, klaim telah disetujui total kasus dengan kelas
Kulit dan Kelamin klaim rawat inap tanpa ada indikasi medis pasien masuk rwt L-1-40-I 4,793,200 RS Sentra Medika Cisalak 6 28,759,200 - pending sambil menunggu yang berbeda beda sebesar
inap hasil pengajuan kasus Rp 26.675.500
tersebut ke pusat
6
L-1-40-I (PROSEDUR
PADA KULIT,
Kulit dan Kelamin prosedur elektrocouter ditagihkan sebagai klaim rawat inap JARINGAN BAWAH 3,274,200 RS BHAKTI YUDHA 1 3,274,200 - 3274200
KULIT DAN
PAYUDARA RINGAN

Pihak RS tidak bersedia


mengubah tagihan ke rawat
prosedur BNO IVP ditagihkan sebagai klaim rawat inap tanpa jalan, klaim telah disetujui
7 Urologi ada indikasi medis pasien masuk rwt inap N-4-13-I 3,426,100 RS Sentra Medika Cisalak 1 3,426,100 - pending sambil menunggu 3426100
hasil pengajuan kasus
tersebut ke pusat

Pihak RS tidak bersedia


mengubah tagihan ke rawat
prosedur CT scan thorax dgn contras ditagihkan sebagai klaim jalan, klaim telah disetujui
8 Paru-Paru rawat inap tanpa ada indikasi medis pasien masuk rwt inap J-4-14-II 8,497,700 RS Sentra Medika Cisalak 1 8,497,700 - pending sambil menunggu 8497700
hasil pengajuan kasus
tersebut ke pusat
Total Klaim Dispute Rp.
9 Kejiwaan pasien kontrol tidak dikoding dengan kode Z F-5-10-0 304,300 RS Graha Permata Ibu 218 66,337,400 - 66,337,400

SUBTOTAL KC DEPOK 65,313,100 493,600 682 1,342,397,100 55,700,400


TOTAL DIVRE IV 101,211,083,541 18,567,406,700 29,680 168,759,615,886 25,056,464,800

NOTE : (√) = diisi bila sudah dilakukan pembahasan dengan Komite Medik / TKMKB
Laporan per 29 Januari 2016
2014 2015 Total 2014-2015
BIAYA KASUS BIAYA KASUS BIAYA KASUS
TOTAL JAKARTA PUSAT - - 91,754,435,373 25,380 91,754,435,373 25,380
TOTAL JAKARTA SELATAN 105,763,500 2 1,373,059,100 2,808 1,478,822,600 2,810
TOTAL JAKARTA TIMUR - - 1,184,772,100 158 1,184,772,100 158
TOTAL JAKARTA BARAT 2,111,452,915 1,436 47,452,362,500 8,852 49,563,815,415 10,288
TOTAL JAKARTA UTARA - - 55,013,600 7 55,013,600 7
TOTAL BOGOR 4,423,624,865 1,489 42,251,709,354 7,321 46,675,334,219 8,810
TOTAL TANGERANG 226,267,300 70 12,876,352,934 5,216 13,102,620,234 5,286
TOTAL BEKASI - - 1,033,976,900 287 1,033,976,900 287
TOTAL DEPOK - - 2,140,737,700 880 2,140,737,700 880
TOTAL DIVRE IV 6,867,108,580 2,997 200,122,419,561 50,909 206,989,528,141 53,906
1 1 1 1 1 1

Laporan per 15 Februari 2016 TOTAL 2014 TOTAL 2015 TOTAL 2014-2015 SELISIH
RJTL dan RITL RJTL dan RITL RJTL dan RITL 2014 2015
DIAJUKAN RS VERIF BPJS KASUS DIAJUKAN RS VERIF BPJS KASUS DIAJUKAN RS VERIF BPJS KASUS DIAJUKAN RS DIAJUKAN RS
TOTAL JAKARTA PUSAT - - - 89,352,655,721 18,108,828,200 24,709 89,352,655,721 18,108,828,200 24,709 - (2,401,779,652)
TOTAL JAKARTA SELATAN 105,763,500 40,211,800 2 207,646,100 35,727,900 3,139 313,409,600 75,939,700 3,141 - (1,165,413,000)
TOTAL JAKARTA TIMUR - - - 210,846,600 118,293,500 141 210,846,600 118,293,500 141 - (973,925,500)
TOTAL JAKARTA BARAT - - - 8,101,179,600 1,808,939,100 5,047 8,101,179,600 1,808,939,100 5,047 (2,111,452,915) (39,351,182,900)
TOTAL JAKARTA UTARA - - - 55,012,400 12,967,400 7 55,012,400 12,967,400 7 - (1,200)
TOTAL BOGOR 75,532,482 - 48 10,806,572,610 146,334,200 3,269 10,882,105,092 146,334,200 3,317 (4,348,092,383) (31,445,136,744)
TOTAL TANGERANG - - - 8,573,200 - 192 8,573,200 - 192 (226,267,300) (12,867,779,734)
TOTAL BEKASI - - - 61,118,510 - 80 61,118,510 - 80 - (972,858,390)
TOTAL DEPOK - - - 65,313,100 493,600 682 65,313,100 493,600 682 - (2,075,424,600)
TOTAL DIVRE IV 181,295,982 40,211,800 50 108,868,917,841 20,231,583,900 37,266 109,050,213,823 20,271,795,700 37,316 (6,685,812,598) (91,253,501,720)

You might also like