Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

EVALUASI DESAIN STRUKTUR PASAR BULU KOTA SEMARANG TERHADAP BEBAN GEMPA

BERDASARKAN SNI GEMPA 2012

Evis Varusmawati
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Gedung E3-E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 502229 Telpon/Fax (024) 8508102
E-mail : evisvarusma@gmail.com

Abstract - Bulu Market is a public building so that the design must be strong against the load that occurs including the
earthquake load, so that the building meets the requirements of the strength and rigidity of the structure as required by SNI.
Bulu Market, Semarang was built in 2012 using the standard seismic regulation SNI 03-11726-2002, has a semi-modern
building concept with an area of 8,541 m2, this building consists of three floors and one semi-basement floor, each floor has
an area of 5,070 m2. However, according to seismologists in Indonesia, this regulation is no longer suitable as a guideline
for planning earthquake-resistant structures because remembering at the time of the big earthquake there was still damage
to the structure of the building. Over time and technology, a renewal was made with the compilation of SNI 03-1726-2012 as
a new seismic standard. With the existence of SNI 03-1726-2012, an evaluation of the design of the Bulu Market, Semarang
structure was carried out to determine whether the structure of the Bulu Market, Semarang still met the seismic standards.
Based on the design analysis that has been done, it was found that the difference in the response of the spectrum between the
SNI Earthquake, 2002 and the SNI Earthquake, 2012 was the acceleration of the earthquake spectrum response with the SNI
Earthquake 2002 (Sa = 0.5 g) < SNI Earrthquake, 2012 (Sa = 0,602). The difference in SNI 1989 is compared to SNI 2013,
which is in the burden on the market space / store of SNI 1989, load of 400 (kg/m2) < SNI 2013, load of 600 (kg/m2).
Differences in SNI 2002 with SNI 2013 on the reduction factor ϕ. Axial Pull, axial pull with bending SNI 2002 = 0.8; SNI
2013 = 0.9. Axial Press, or axial press with bending SNI 2002 = 0.7 (spiral); SNI 2013 = 0.75 (spiral). The magnitude of the
earthquake load is strongly influenced by the weight of the building structure, the earthquake shear force (V) on SNI 2002
with SNI 2012 is clearly different, in SNI 2002 earthquake shear force (V) is 15517.58 kN, while in SNI 2012 is 18105.66 kN,
considering the burden on the market space / store has been enlarged. The increase in earthquake shear force load (V) by
using SNI 2002 compared to SNI 2012 was 16.67%.

Keywords : Bulu Market, Earthquake Resistant Structure, Earthquake Load, SNI 03-11726-2002, SNI 03-1726-2012.

Abstrak - Bangunan Pasar Bulu merupakan bangunan publik sehingga dalam perancangan harus kuat terhadap pembebanan
yang terjadi termasuk beban gempa, agar bangunan memenuhi persyaratan kekuatan dan kekakuan struktur seperti yang
disyaratkan dalam SNI. Pasar Bulu Kota Semarang dibangun pada tahun 2012 dengan menggunakan peraturan standar
kegempaan SNI 03-11726-2002, memiliki konsep bangunan semi modern dengan luas 8.541 m2, bangunan ini terdiri dari
tiga lantai dan satu lantai semi basement, setiap lantai memiliki luas 5.070 m2. Akan tetapi menurut para ahli gempa di
Indonesia, peraturan ini dirasa sudah tidak sesuai lagi diaplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa
karena mengingat pada waktu gempa besar terjadi masih terjadi kerusakan pada struktur bangunan. Seiring berjalannya
waktu dan teknologi, maka dilakukan pembaharuan dengan disusunnya SNI 03-1726-2012 sebagai standar kegempaan yang
baru. Dengan adanya SNI 03-1726-2012 maka dilakukan evaluasi pada desain struktur Pasar Bulu Kota Semarang, agar bisa
mengetahui apakah struktur bangunan Pasar Bulu Kota Semarang masih memenuhi standar kegempaan tersebut.
Berdasarkan analisis desain yang telah dilakukan, didapatkan perbedaan respons spektrum antara SNI Gempa 2002 dengan
SNI Gempa 2012 adalah percepatan respons spektrum gempa dengan SNI Gempa 2002 (Sa = 0,5 g) < SNI Gempa 2012 (Sa
= 0,602 g). Perbedaan SNI Pembebanan 1989 dibandingkan dengan SNI Pembebanan 2013 yaitu pada beban pada ruang
pasar / toko SNI Pembebanan 1989 sebesar 400 (kg/m2) < SNI Pembebanan 2013 sebesar 600 (kg/m2). Perbedaan SNI
Persyaratan Beton Struktural 2002 dengan SNI Pembebanan 2013 pada faktor reduksi ϕ. Aksial Tarik, aksial tarik dengan
lentur SNI 2002 = 0,8 ; SNI 2013 = 0,9. Aksial Tekan, atau aksial tekan dengan lentur SNI 2002 = 0,7 (spiral); SNI 2013 =
0,75 (spiral). Besar beban gempa sangat dipengaruhi oleh berat dari struktur bangunan, maka gaya geser gempa (V) pada
SNI 2002 dengan SNI 2012 jelas berbeda, pada SNI 2002 gaya geser gempa (V) sebesar 15517,58 kN, sedangkan pada SNI
2012 sebesar 18105.66 kN, mengingat beban pada ruang pasar / toko telah diperbesar. Kenaikan beban gaya geser gempa
(V) dengan menggunakan SNI 2002 dibanding SNI 2012 adalah sebesar 16.67%.

Kata Kunci : Pasar Bulu, Struktur Atas Tahan Gempa, Beban Gempa, SNI 03-11726-2002, SNI 03-1726-2012.

1. Pendahuluan bangunan memenuhi persyaratan kekuatan dan kekakuan


struktur seperti yang disyaratkan dalam SNI.
Bangunan Pasar Bulu Kota Semarang mempunyai
lokasi strategis yang terletak di dekat Tugu Muda, lebih Dalam perancangan struktur harus berpedoman pada
tepatnya di Jalan Mgr Soegiyopronoto, Barusari, Semarang peraturan yang berlaku. Perancangan struktur bangunan
Selatan. Pasar Bulu Kota Semarang dibangun pada tahun Pasar Bulu Kota Semarang yang sebelumnya telah
2012, memiliki konsep bangunan semi modern dengan luas dirancang menggunakan peraturan lama yaitu Standar Tata
8.541 m2, bangunan ini terdiri dari tiga lantai dan satu Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan
lantai semi basement, setiap lantai memiliki luas 5.070 m2. Gedung, SNI-03-2847-2002, Tata Cara Perencanaan
Bangunan Pasar Bulu merupakan bangunan publik Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI.1727.1989-
sehingga dalam perancangan harus kuat terhadap F, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
pembebanan yang terjadi termasuk beban gempa agar Bangunan Gedung, SNI.03- 1726-2003.
Berdasarkan hal tersebut, akan dilakukan Evaluasi SNI.1727.1989-F, Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Desain Struktur Pasar Bulu Kota Semarang yang ditinjau Gempa Untuk Bangunan Gedung, SNI.03-1726-2003.
berdasarkan peraturan terbaru yaitu Tata cara perencanaan
ketahanan gempa untuk struktur bangunan menggunakan Berdasarkan hal tersebut, akan dilakukan Evaluasi
SNI 1726:2012, Standar beban minimum yang digunakan Desain Struktur Pasar Bulu Kota Semarang yang ditinjau
untuk perancangan bangunan menggunakan SNI berdasarkan peraturan terbaru yaitu SNI Gempa
1727:2013, dan Persyaratan beton struktural yang 1726:2012, SNI Beton Bertulang 2847:2013, serta SNI
digunakan untuk bangunan adalah SNI 2847:2013. Pembebanan 1727:2013 karena terdapat beberapa
perbedaan dengan peraturan sebelumnya.
2. Prosedur Evaluasi
2.1. Respons Spektrum SNI Gempa 2002 dan 2012
Dalam perancangan struktur bangunan harus 2.1.1. SNI Gempa 2002
berpedoman pada peraturan yang berlaku saat itu.
Perancangan struktur banguan Pasar Bulu Kota Semarang Berdasarkan SNI 03-1726-2002, Kota Semarang
yang sebelumnya telah dirancang menggunakan peraturan termasuk kedalam kategori zona wilayah gempa 2 dengan
lama yaitu Standar Tata Cara Perencanaan Struktur Beton percepatan puncak batuan dasar sebesar 0,10g (Gambar
Untuk Bangunan Gedung, SNI-03-2847-2002, Tata Cara 2.1). Jenis tanah dasar pada Pasar Bulu Kota Semarang
Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, adalah tanah lunak dengan nilai N ̅ < 15.

Gambar 2.1 Peta Kegempaan Indonesia terdiri dari 6 wilayah Gempa.

2.1.2. SNI Gempa 2012 Pada SNI 03-1726-2002 respons gempa rencana
ditentukan berdasarkan zona wilayah gempa dan jenis
Berdasarkan SNI 03-1726-2012, desain respons tanah. Sedangkan pada SNI 03-1726-2012 peta gempa
spektrum harus dibuat terlebih dahulu. Data percepatan ditentukan berdasarkan parameter gerak tanah SS dan S1,
batuan dasar yang berada di Pasar Bulu Kota Semarang kemudian respons gempa rencana dibuat dahulu sesuai
adalah SS = 1,003 dan S1 = 0,335. Dengan melakukan prosedur.
tahapan dalam membuat spektrum respons desain
berdasarkan SNI 03-1726-2012 pasal 6.4. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan kedua
SNI Gempa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
2.1.3. Perbedaan SNI Gempa 2002 dan SNI Gempa Percepatan respon spektrum Gempa dengan SNI Gempa
2012 2002 serta SNI Gempa 2012 lebih tinggi percepatan
respons spektrum yang menggunakan SNI Gempa 2012
Dari hasil desain respons spektrum tersebut, terdapat (Gambar 2.2).
perbedaan respons spektrum antara SNI 03-1726-2002
dengan SNI 03-1726-2012. Hal ini terjadi karena kedua
standar kegempaan tersebut memiliki peta wilayah gempa
yang berbeda.
2.3. Perbedaan Nilai Parameter Reduksi Kekuatan dan
Kombinasi Pembebanan SNI Beton 2003 dan 2013

Berdasarkan SNI Persyaratan Beton Struktural (2002)


kuat rencana suatu komponen struktur, sambungannya
dengan komponen struktur lain, dan penampangnya,
sehubungan dengan perilaku lentur, beban normal, geser,
dan torsi, harus diambil sebagai hasil kali kuat nominal,
yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi dari tata
cara ini, dengan suatu faktor reduksi kekuatan .

Tabel 2.3 Perbedaan parameter phi SNI 2003 dengan SNI


2013.
Gambar 2.2 Spektrum respons Tanah Lunak Bagunan
Pasar Bulu Kota Semarang dengan SNI 2002 dan SNI 2012. Tinjauan kondisi regangan
2003 2013
2.2. Perbedaan Beban Mati dan Hidup SNI Penampang terkendali tarik 0.8 0.9
Pembebanan 1989 dan 2013
Penampang terkendali tekan
Menurut Peraturan Pembebanan Indoesia (PBI) 1989  Sengkang 0.65 0.65
beban mati ialah berat dari semua bagian dari suatu gedung  Spiral 0.7 0.75
yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, Geser dan torsi 0.75 0.75
penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan
tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung Tabel 2.4 Perbedaan kombinasi pembebanan SNI 2003
itu. dengan SNI 2013.

Sedangkan beban hidup ialah semua beban yang Kombinasi Pembebanan


terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung,
2003 2013
dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang
berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin- U = 1.4 D U = 1.4 D
mesin serta peralataan yang tidak merupakan bagian yang U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (A U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (Lr
tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa atau R) atau R)
hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan U = 1.2 D + 1.6 (Lr atau R) +
-
dalam pembebanan lantai dan atap tersebut. (1.0 L atau 0.5 W)
U = 1.2 D + 1.0 L ± 1.6 W + U = 1.2 D+ 1.0 W + 1.0 L +
Tabel 2.1 Perbedaan Beban mati SNI Pembebanan 1989 0.5 (A atau R) 0.5 (Lr atau R)
dibandingkan dengan 2013.
U = 1.2 D + 1.0 L ± 1.0 E U = 1.2 D + 1.0 E + 1.0 L
Jenis Beban Mati
Pembebanan SNI 1989 SNI 2013 U = 0.9 D ± 1.6 W U = 0.9 D + 1.0 W
Beton 3 Dalam menentukan
2400 kg/m U = 0.9 D ± 1.0 E U = 0.9 D + 1.0 E
bertulang beban mati untuk
1700 - 2000 perancangan, harus U = 1.4 (D+F) -
Tanah
kg/m3 digunakan berat bahan U = 1.4 (D+T) 1.6 L + 0.5 (A
Plafon dan dan konstruksi yang -
20 kg/m2 atau R)
penggantung sebenarnya, dengan
Adukan/spesi ketentuan bahwa jika
lantai per cm 21 kg/m2 tidak ada informasi 2.4. Pengumpulan Data Penyelidikan Tanah
tebal yang jelas, nilai yang
Penutup harus digunakan adalah Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang
lantai/ubin per 24 kg/m2 nilai yang disetujui dilaksanakan oleh Lab Mekanika Tanah UNDIP Program
cm tebal oleh pihak yang D3 FT pada tanggal 25 Mei 2011 di lokasi proyek Pasar
Pasangan bata berwenang.
250 kg/m2 Bulu Kota Semarang, Jalan Mgr Soegiyopronoto, Barusari,
setengah batu
Semarang Selatan, pengujian sondir kapasitas 2,5 ton
belum mencapai tanah keras (qc>250 kg/cm2) hingga
Tabel 2.2 Perbedaan Beban hidup terdistribusi merata
kedalaman 20 meter. Kedalaman tanah keras pada lokasi
minimum SNI Pembebanan 1989 dibandingkan dengan
sekitar proyek mencapai kedalaman 30 meter, untuk itu
2013.
tiang mini pile direncanakan hingga mencapai 24 meter
SNI Pembebanan
untuk menghasilkan kapasitas tiang yang optimum.
Jenis pembebanan 1989 2013
(kg/m2) (kg/m2)
Ruang Pasar / Toko 2.5. Pengumpulan Data Struktur Eksisting
Eceran 400
Lantai pertama Sistem struktur dari gedung Pasar Bulu Kota
479 Semarang yang diperuntukkan untuk bangunan pasar,
Lantai diatasnya
359
Grosir, di semua dimodelkan sebagai struktur frame 3D beton bertulang
600
lantai
dengan menggunakan sistem plat lantai ditumpu oleh balok
dengan modul kolom terbesar berukuran 8,0 m x 6,0 m.
Sistem struktur dengan kolom dan balok dipilih untuk
menahan beban lateral yang ada akibat gempa maupun
akibat beban gravitasi.

Pada struktur gedung beton bertulang, hubungan


balok-kolom (beam-column joint) merupakan satu-satunya
pemengang peran agar sistem pengekangan terhadap free
rotations of beam tidak akan terjadi. Sistem pengekangan
akan terjadi dengan baik jika balok, joint dan kolom
merupakan satu kesatuan yang monolit dan kaku.
Gambar 3.1 Respon spektrum Bangunan Pasar Bulu Kota
Berikut adalah elevasi dari setiap lantai Bangunan Semarang dengan perhitungan SNI 2002.
Pasar Bulu Kota Semarang :
Perhitungan Berat Bangunan (W)
Tinggi lantai semibasement ke lantai 1 = 3,00 meter
Tinggi lantai 1 ke lantai 2 = 4,00 meter Perhitungan berat gedung diperoleh dari hasil analisis
Tinggi lantai 2 ke lantai 3 = 4,00 meter SAP2000 pada Tabel 3.1 sebagai berikut :
Tinggi lantai 3 ke lantai dak = 4,00 meter
Tinggi total bangunan = 15,00 meter Tabel 3.1 Tabel Hasil Analisis Berat bangunan dengan
SAP2000 (SNI Gempa 2002)
TABLE: Base Reactions
OutputCase CaseType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ
Text Text KN KN KN
DEAD LinStatic 90.761 -13.556 148909.488
LIVE LinStatic 49.524 -6.961 72613.142

W = DL+ (0,3 x LL)

= 148909,488 + (0,3 x 72613.142)


Gambar 2.3 Struktur Frame 3D Pasar Bulu Kota Semarang = 170693,43 kN

2.5.1. Jenis Material Beton 3.1.2. Sistem Struktur

Berat jenis beton bertulang adalah 2400 kg/m3. Mutu Sistem struktur pada bangunan Pasar Bulu Kota
beton (fc’) adalah berdasarkan kekuatan silinder tekan Semarang ini pada pemikul beban gravitasi menggunakan
umur 28 hari. slab, balok, kolom. Sedangkan sistem struktur pemikul
beban lateral menggunakan portal daktail (balok-kolom).
Tabel 2.5 Mutu Beton
Elemen Mutu Kuat Tekan Faktor Keutamaan Struktur (I)
Pile Cap K-250 fc’ = 21.15 MPa
Seperti telah dijelaskan pada Tabel 3.1, menurut SNI
Balok, Pelat dan Kolom K-250 fc’ = 21.15 Mpa
Gempa 2002 Gedung perkantoran merupakan bangunan
Tangga K-250 fc’ = 21.15 MPa
yang memiliki fungsi biasa, serta dengan asumsi
probabilitas terjadinya gempa tersebut selama kurun waktu
2.5.2. Jenis Material Tulangan umur gedung adalah 10%, maka berlaku I = 1,0.
Tabel 2.6 Mutu Besi Tulangan Faktor Reduksi Gempa (R)
Elemen Mutu Tegangan Leleh
Tulangan Ulir (D) BJTD 39 fy = 390 Mpa Bangunan Pasar Bulu Kota Semarang direncanakan
Tulangan polos (Ø) BJTP 24 fy = 240 Mpa sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
(SRPMM). Sistem struktur ini pada dasarnya memiliki
3. Pembahasan Evaluasi Struktur rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap,
3.1. SNI Gempa 2002 dimana beban lateral dipikul rangka pemikul momen
3.1.1. Hasil Analisis Dinamik terutama melalui mekanisme lentur. Untuk sistem rangka
pemikul momen biasa dari beton bertulang harga Faktor
Lokasi bangunan Pasar Bulu Kota Semarang termasuk Daktilitas Maksimum mm = 3,3 dan Faktor Reduksi
wilayah gempa 2 dengan jenis tanah lunak menurut peta Gempa R = 5,5.
wilayah gempa Indonesia seperti pada Gambar 2.1. Faktor
Respon Gempa C dapat ditentukan dari diagram spektrum
respon gempa rencana wilayah 2 seperti pada Gambar 3.1.
Waktu Getar Struktur (T)

Waktu getar struktur pada arah X (Tcx) dan arah Y Tabel 3.4 Faktor Skala Awal
(Tcy) dari bangunan Pasar Bulu Kota Semarang adalah: I 1
R 5.5
Tabel 3.2. Modal Periods
TABLE: and Frequencies
Modal Periods And Frequencies
OutputCase StepType StepNum Period Frequency CircFreq Eigenvalue
Scala Factor 1,7836
Text Text Unitless Sec Cyc/sec rad/sec rad2/sec2
MODAL Mode 1 1.537753 0.6503 4.086 16.695
MODAL Mode 2 0.851458 1.1745 7.3793 54.454 Tabel 3.5 Periode Modal
MODAL Mode 3 0.812583 1.2306 7.7324 59.789
MODAL Mode 4 0.705707 1.417 8.9034 79.27
TABLE: Modal Periods And Frequencies
MODAL Mode 5 0.51634 1.9367 12.169 148.08
MODAL Mode 6 0.513162 1.9487 12.244 149.92 OutputCase StepType StepNum Period
MODAL Mode 7 0.47883 2.0884 13.122 172.19 Keterangan
MODAL Mode 8 0.39934 2.5041 15.734 247.56 Text Text Unitless Sec
MODAL Mode 9 0.36983 2.7039 16.989 288.64
MODAL Mode 10 0.29163 3.429 21.545 464.19 MODAL Mode 1 1.538 Translasi x
MODAL Mode 11 0.287102 3.4831 21.885 478.95
MODAL Mode 2 0.851 Translasi y
MODAL Mode 12 0.196245 5.0957 32.017 1025.1
MODAL Mode 13 0.181476 5.5104 34.623 1198.7 MODAL Mode 3 0.812 Rotasi
MODAL Mode 14 0.132027 7.5742 47.59 2264.8
MODAL Mode 15 0.124066 8.0602 50.644 2564.8
Kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih
Dari tabel diatas dapat diketahui Tc x = 1.537753 Tc dan y kecil 85 persen dari geser dasar yang dihitung (V)
= 0.851458. menggunakan prosedur gaya lateral ekivalen, maka gaya
harus dikalikan dengan 0.85(V/Vt). V = geser dasar
Faktor Respon Spektra (C)
prosedur gaya lateral ekivalen dan Vt = geser dasar dari
Pada sub bab 3.1 telah dijabarkan untuk perhitungan Faktor kombinasi ragam yang disyaratkan. Berdasarkan hasil
Respon Spektra (C), Nilai C dapat ditentukan dari Diagram analisis struktur dihasilkan base shear sebesar :
Spektrum Respon Gempa Rencana wilayah 2 untuk tanah
Tabel 3.6 Base Reactions
lunak (Gambar 3.2), Dengan demikian untuk bangunan
Pasar Bulu Kota Semarang mempunyai T > TC, sehinnga : TABLE: Base Reactions
OutputCase CaseType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ
C = Am
Text Text KN KN KN
= 0,5 DEAD LinStatic 90.761 -13.556 148909.5

Perhitungan Beban Geser Dasar Struktur LIVE LinStatic 49.24 -6.961 72613.14

Berdasarkan SNI Gempa 2002, beban gempa nominal, W= 170693.43 kN


dalam bentuk beban geser dasar pada struktur bangunan
dapat dihitung dengan pendekatan analisis statik ekivalen. Tabel 3.7 Pengaruh 85% Vstatik
Beban geser dasar nominal dalam hal ini dihitung sebagai : Gempa Statik Ekivalen Arah X Gempa Statik Ekivalen Arah Y
Ie 1 Ie 1
V = (C.I)/R Wt R 5.5 R 5.5
Ta Rangka Pemikul Momen Ta Rangka Pemikul Momen
= (0,5 x 1)/5,5 x 170693,43 ton Ϛ 0.19 Ϛ 0.19
Hn 15 m Hn 15 m
= 15517.58 ton n 5 n 5
T 0.95 T 0.95
3.1.3. Deformasi Struktur Check Batasan Tc arah X Check Batasan Tc arah Y
Tc 0.20 detik Tc 0.20 detik
Dari hasil analisis struktur dinamik diperoleh jumlah Ϛn 0.95 Ϛn 0.95
T < Ϛn OKE T < Ϛn OKE
ragam :

Tabel 3.3 Modal Load Participation Ratios Perhitungan Koefisien Seismik


Sumbu X Sumbu Y
TABLE: Modal Load Participation Ratios
I 1.00 I 1.00
OutputCase ItemType Item Static Dynamic
R 5.50 R 5.50
Text Text Text Percent Percent T 0.95 T 0.95
MODAL Acceleration UX 100 99.6814 Tc 1.0 Tc 1.0
MODAL Acceleration UY 100 99.6684 Am 0.5 Am 0.5
MODAL Acceleration UZ 21 0
C 0.50 C 0.50
CS 0.091 CS 0.091
Berdasarkan Tabel 3.3 partisipasi massa ragam
Koreksi faktor skala = 1.7836 Koreksi faktor skala = 1.7836
terkombinasi telah memenuhi persyaratan minimal 90%.
Karena Tidak Memenuhi Syarat, Maka Koreksi faktor skala menjadi :
Untuk parameter skala gaya berdasarkan hasil analisis
Koreksi faktor skala = 2.31114 Koreksi faktor skala = 2.66566
struktur dinamik, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan
Tabel 3.5.
TABLE: Base Reactions Tabel 3.10 Torsi terhadap sumbu Y
OutputCase CaseType StepType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ GlobalMX GlobalMY GlobalMZ TABLE: Joint Displacements
Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m Joint
OutputCase CaseType StepType U1
DEAD LinStatic 90.761 -13.556 148909.488 3812284 -8066150 -3642.6 Rata² Max Rata²/Max Syarat Keterangan
Text Text Text Text m
LIVE LinStatic 49.524 -6.961 72613.142 1858359 -3906837 -2150.108 SPEC1 LinRespSpec Max 0.0284
LT.DAK 0.0284 0.0284 1 OKE
SPEC1 LinRespSpec Max 13190.165 1525.72 57.315 15421.07 126273.1 413515.12 SPEC1 LinRespSpec Max 0.0284
SPEC2 LinRespSpec Max 1762.96 13190 52.221 127485.4 16934.41 657809.61 SPEC1 LinRespSpec Max 0.0227
LT.3 0.0227 0.0227 1 hasil OKE
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0227
Rata²/Max
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0142
LT.2 0.0142 0.0142 1 < 1.2 OKE
Berat Efektif (W) = D + 0.3L = 170693.431 kN SPEC1 LinRespSpec Max 0.0142
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0039
LT.1 0.0039 0.0039 1 OKE
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0039
Gempa Statik Ekivalen Arah X Gempa Statik Ekivalen Arah Y
Vx = Cs.W = 15517.585 kN Vy = Cs.W = 15517.6 kN
85%.Vx = 13189.947 kN 85%.Vy = 13189.9 kN Umax/Uavg  1.2 maka tidak termasuk struktur
ketidakberaturan torsi arah y.
Gempa Analisis Dinamik Arah X Gempa Analisis Dinamik Arah Y
Vdinx = 13190.165 kN Vdiny = 13190 kN

Syarat Vdinamik > 85%.Vstatik


3.1.5. Pengecekam Terhadap Simpangan
OKE OKE
Koreksi faktor skala = 2.31114 Koreksi faktor skala = 2.66566 Penentuan simpangan antar lantai tingkat desain ()
harus dihitung sebagai perbedaan defleksi pada pusat massa
Untuk peninjauan crack pada elemen struktur, di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau. Jika desain
berdasarkan perbandingan antara struktur yang utuh dengan tegangan ijin digunakan,  harus dihitung menggunakan
struktur yang crack untuk koreksi gaya gempa yang bekerja gaya gempa tingkat kekuatan tanpa reduksi untuk desain
pada elemen crack adalah sebagai berikut, tegangan ijin.
Tabel 3.8 Perbandingan Pengaruh penampang utuh dan
Defleksi pusat massa di tingkat x (x) (mm) harus
penampang crack
ditentukan sesuai dengan persamaan berikut:
mpang Utuh Kondisi Penampang Crack Kondisi Penampang Utuh Kondisi Penampang Crack
uX Sumbu X Sumbu X Sumbu X 𝐶𝑑 𝛿𝑥𝑒
0.5 g SDS = 0.5 g SDS = 0.5 g SDS = 0.5 𝛿g𝑥 =
0.5 g SD1 = 0.5 g SD1 = 0.5 g SD1 = 0.5 g 𝐼𝑒
0,090 CS = 0,090 CS = 0,090
Cd CS = 0,090
= faktor amplifikasi defleksi
0.130 CS Max = 0.13 CS Max = 0.130 CS Max = 0.13
0.022 CS Min = 0.022 CS Min = 0.022 xe CS Min = defleksi
= 0.022pada lokasi yang ditentukan dengan
0.134 CS = 0.134 CS = 0.134 CS analisis
= elastis
0.134
Ie = faktor keutamaan gempa
uY Sumbu Y Sumbu Y Sumbu Y
0.5 g SDS = 0.5 g SDS = 0.5 g SDS = 0.5 g
0.5 g SD1 = 0.5 g SD1 = 0.5 g NilaiSD1perioda
= untuk 0.5 menghitung
g simpangan antar lantai
0,090 CS = 0,090 CS = 0,090 CS = 0,090
0.13 CS Max = 0.13 CS Max = 0.13 Untuk= menentukan
CS Max 0.13 kesesuaian dengan batasan
0.022 CS Min = 0.022 CS Min = 0.022 simpangan
CS Min antar
= lantai
0.022 tingkat, diijinkan untuk menentukan
0.134 CS = 0.134 CS = 0.134 CS
simpangan =
antar 0.134 elastis xe menggunakan gaya desain
lantai
seismik berdasarkan pada perioda fundamental struktur
1 Koreksi Faktor Skala X 1.7836 Faktor Skala X 1 Koreksi Faktor Skala X 1.7836
1 Koreksi Faktor Skala Y 1.7836 Faktor Skala Y 1
yang dihitung tanpa batasan
Koreksi Faktor Skala Y
atas (CUTa).
1.7836

3.1.4. Pengecekan Terhadap Torsi Batasan simpangan antar lantai tingkat

Ketidakberaturan torsi didefinisikan ada jika Simpangan antar lantai tingkat desain () tidak boleh
simpangan antar lantai tingkat maksimum, torsi yang melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin (a) untuk
dihitung termasuk tak terduga, di sebuah ujung struktur semua tingkat.
melintang terhadap sumbu lebih dari 1,2 kali simpangan
Tabel 3.11 Syarat simpangan antar lantai untuk setiap
antar lantai tingkat rata-rata di kedua ujung struktur.
Kategori Desain Seismik.
Persyaratan ketidakberaturan torsi dalam pasal-pasal
Kategori risiko
referensi berlaku hanya untuk struktur di mana Struktur
I atau II III IV
diafragmanya kaku atau setengah kaku. Struktur, selain dari
struktur dinding geser
Pada struktur pasar bulu Kota Semarang pengecekan batu bata, 4 tingkat atau
terhadap torsi dapat dilihat dari Tabel 3.9 dan Tabel 3.10. kurang dengan dinding
interior, partisi, langit-
Tabel 3.9 Torsi terhadap sumbu X langit dan 0.025 hSX 0.020 hSX 0.015 hSX
TABLE: Joint Displacements sistem dinding eksterior
Joint OutputCase CaseType StepType U2 yang telah didesain
Rata² Max Rata²/Max Syarat Keterangan
Text Text Text Text m
SPEC2 LinRespSpec Max 0.02068
untuk mengakomodasi
LT.DAK 0.0207 0.0207 1 OKE
SPEC2 LinRespSpec Max 0.02068 simpangan antar lantai
SPEC2 LinRespSpec Max 0.01726 tingkat.
LT.3 0.0173 0.0173 1 hasil OKE
SPEC2 LinRespSpec Max 0.01726
Rata²/Max Struktur dinding geser
SPEC2 LinRespSpec Max 0.01100
LT.2
SPEC2 LinRespSpec Max 0.01100
0.0110 0.0110 1 < 1.2 OKE 0.010 hSX 0.010 hSX 0.010 hSX
kantilever batu bata.
SPEC2 LinRespSpec Max 0.00304
LT.1 0.0030 0.0030 1 OKE Struktur dinding geser
SPEC2 LinRespSpec Max 0.00304 0.007 hSX 0.007 hSX 0.007 hSX
batu bata lainnya.
Umax/Uavg  1.2 maka tidak termasuk struktur Semua struktur lainnya. 0.020 hSX 0.015 hSX 0.010 hSX
ketidakberaturan torsi arah x. hSX = adalah tinggi tingkat di bawah tingkat x.
Untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari Berikut adalah hasil analisis simpangan antar lantai
hanya rangka momen pada struktur yang dirancang untuk yang disajikan pada Tabel 3.12 dan 3.13.
kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan antar lantai
tingkat desain () tidak boleh melebihi a/ dengan  =
Faktor redundansi.

Tabel 3.12 Simpangan antar lantai Gempa arah X


TABLE: Joint Displacements
Floor OutputCase Z U1 U2 Hsx Drift x Drift y Drift Ratio x Drift Ratio y Δa Δ
Keterangan
Text Text m m m m m m % % % CEK SIMPANGAN CEK DRIFT RATIO
4 SPEC1 15 0.027541 0.003197 4 0.0305965 0.0031735 0.764913 0.079338 0.061538 1.538462 OKE OKE OKE OKE
3 SPEC1 11 0.021978 0.002620 4 0.0452595 0.0054615 1.131488 0.136538 0.061538 1.538462 Drift x & y Drift Ratio OKE OKE OKE OKE
2 SPEC1 7 0.013749 0.001627 4 0.0552365 0.0066220 1.380913 0.165550 0.061538 1.538462 < Δa x &y<Δ OKE OKE OKE OKE
1 SPEC1 3 0.003706 0.000423 3 0.0203830 0.0023265 0.679433 0.077550 0.046154 1.538462 OKE OKE OKE OKE

Tabel 3.13 Simpangan antar lantai Gempa arah Y


TABLE: Joint Displacements
Floor OutputCase Z U1 U2 Hsx Drift x Drift y Drift Ratio x Drift Ratio y Δa Δ
Keterangan
Text Text m m m m m m % % % CEK SIMPANGAN CEK DRIFT RATIO
4 SPEC2 15 0.003729 0.028460 4 0.0041415 0.0289520 0.103538 0.723800 0.061538 1.538462 OKE OKE OKE OKE
3 SPEC2 11 0.002976 0.023196 4 0.0061930 0.0487025 0.154825 1.217563 0.061538 1.538462 Drift x & y Drift Ratio OKE OKE OKE OKE
2 SPEC2 7 0.001850 0.014341 4 0.0074635 0.0584705 0.186588 1.461763 0.061538 1.538462 < Δa x &y<Δ OKE OKE OKE OKE
1 SPEC2 3 0.000493 0.003710 3 0.0027115 0.0204050 0.090383 0.680167 0.046154 1.538462 OKE OKE OKE OKE

Simpangan antar lantai ijin (a) = 0.0615 hSX / ∑𝑛


𝑖=1 𝑑𝑖
̅=
𝑁 𝑑𝑖 = 40 / 2,2645951 = 5,925
∑𝑛
𝑖=1 𝑁𝑖
Batasan Ratio Drift = 0.020 /  = 0.02 /1.3 = 0.0154 =
1,54% Maka klasifikasi situs pada lokasi proyek termasuk
̅ < 15 seperti pada
kelas situs SE (tanah lunak) nilai 𝑁
3.2. SNI Gempa 2012 Tabel 3.15.
3.2.1. Hasil Analisis Dinamik
Tabel 3.15 Klasifikasi situs.
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah Pasar Bulu Kota ̅
Kelas Situs 𝑵
Semarang, profil tanah yang mengandung beberapa lapisan
tanah dan/atau batuan yang nyata berbeda, harus dibagi SC (tanah keras, sangat padat, dan
>50
menjadi lapisan-lapisan yang diberi nomor ke-1 sampai ke- batuan lunak)
n dari atas ke bawah, sehingga ada total n -lapisan tanah SD (tanah sedang) 15 sampai 50
yang berbeda pada lapisan 30 m paling atas tersebut (Tabel SE (tanah lunak) <15
3.14).

̅ untuk lapisan tanah 30 m paling atas Untuk menentukan spektrum respon desain untuk
Nilai 𝑁
lokasi proyek data yang diperlukan adalah :
ditentukan sesuai dengan perumusan berikut :
 SS (percepatan batuan dasar pada perioda pendek) =
1,003g
∑𝑛
𝑖=1 𝑑𝑖
̅=
𝑁 𝑑𝑖  S1 (percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik) =
∑𝑛
𝑖=1 𝑁𝑖 0,335g
 Faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada
di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 getaran perioda pendek (Fa) = 0,9
meter;  Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili
Ni = tahanan penetrasi standar 60 persen energi (N60) getaran perioda 1 detik (Fv) = 2,659
yang terukur langsung di lapangan tanpa koreksi.  Parameter spektrum respons percepatan pada perioda
Tabel 3.14 Tabel N-SPT Rata-Rata Bangunan Pasar Bulu pendek (Sms) = Fa Ss = 0,903 g
Semarang dengan SNI 2012.  Parameter spektrum respons percepatan pada perioda
BH2 Deskripsi Jenis 1 detik (Sm1) = Fv S1 = 0,892 g
Kedalaman (m) Lapisan (m) d/(N-SPT)
N-SPT Tanah  Parameter percepatan spektral desain untuk perioda
6.0 6.0 12 0.500 Lanau kelempungan
14.0 8.0 2 4.000 Lempung sangat lunak pendek, SDs = 2/3 Sms = 0,602 g
24.0 10.0 22 0.455 Lempung kaku  Parameter percepatan spektral desain untuk perioda 1
30.0 6.0 55 0.109 Lempung keras
Total 30.0 5.064 detik, SD1 = 2/3 Sm1 = 0,594 g
N-SPT Rata² 5.925

Pembuatan kurva spektrum respons desain (Gambar 3.2)


∑𝑛𝑖=1 𝑑𝑖 = d1 + d2 + d3 + d4 +....+ dn = 30 meter 𝑆𝐷1
T0 = 0,2 = 0,198 detik
𝑑𝑖 𝑑1 𝑑2 𝑑3 𝑑4 𝑑𝑛 𝑆𝐷𝑠
∑𝑛𝑖=1 + + + + +....+ = 5,064
𝑁𝑖 𝑁1 𝑁2 𝑁3 𝑁4 𝑁𝑛 𝑆𝐷1
Ts = = 0,988 detik
𝑆𝐷𝑠
Variabel Nilai
PGA (g) 0.453
SS (g) 1.003
S1 (g) 0.335
CRS 0.871
CR1 0
FPGA 0.9
FA 0.9
FV 2.659
PSA (g) 0.407
SMS (g) 0.903
SM1 (g) 0.892
SDS (g) 0.602
SD1 (g) 0.594
T0 (detik) 0.198
TS (detik) 0.988

Gambar 3.2 Spektrum respons Tanah Lunak Bangunan Pasar Bulu Kota Semarang

Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum berdasarkan nilai SDs, SD1 dan ketegori resiko adalah
𝑇 termasuk dalam KDS D (Tabel 3.17 dan 3.18).
respons percepatan desain, Sa = SDs (0,4 + 0,6 ) ; untuk
𝑇𝑜
periode yang lebih besar dari atau sama dengan To dan Kategori Desain Seismik ( KDS ) berdasarkan
lebih kecil dari atau sama dengan Ts, spektrum respons parameter respons percepatan pada periode pendek, nilai
percepatan desain, Sa = SDs ; untuk periode lebih besar SDs = 0,602 g sehingga 0,5 < SDs sehingga kategori resiko
𝑆𝐷1
dari Ts, spektrum respons percepatan desain, Sa = . kelas II masuk pada kelas D. Berdasarkan pada percepatan
𝑇
periode 1 detik nilai SD1 = 0,594 g > 0,2 sehingga kategori
resiko kelas II masuk pada kelas D.
Perhitungan Berat Bangunan (W)
Tabel 3.17 Kategori desain seismik berdasarkan parameter
Perhitungan berat gedung diperoleh dari hasil analisis
respons percepatan pada perioda pendek
SAP2000 pada Tabel 3.16.
Kategori risiko
Nilai SDS
Tabel 3.16 Tabel Hasil Analisis Berat bangunan dengan I atau II atau III IV
SAP2000 (SNI Gempa 2002) SDS < 0,167 A A
TABLE: Base Reactions 0,167  SDS < 0,33 B C
0,33  SDS < 0,50 C D
OutputCase CaseType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ
0,50  SDS D D
Text Text KN KN KN
DEAD LinStatic 90.76 -13.556 148909.2 Tabel 3.18 Kategori desain seismik berdasarkan parameter
LIVE LinStatic 49.524 -6.961 72613.14
respons percepatan pada perioda 1 detik
Kategori risiko
Nilai SD1
W = DL+ (0,3 x LL) I atau II atau III IV
= 148909.2 + (0,3 x 72613.14) SD1 < 0,067 A A
= 170693.13 kN 0,067  SD1 < 0,133 B C
0,133  SD1 < 0,20 C D
3.2.2. Sistem Struktur 0,20  SD1 D D
Sistem struktur pada bangunan Pasar Bulu Kota
Semarang ini pada pemikul beban gravitasi menggunakan Sistem Struktur
slab, balok, kolom. Sedangkan sistem struktur pemikul
Dari data KDS, kita dapatkan angka R sebesar 8
beban lateral menggunakan portal daktail (balok-kolom). dikarenakan Material yang dipilih beton bertulang dan
sistem penahan-gaya seismik yang diijinkan adalah (C.5)
Kategori Desain Seismik
Rangka beton bertulang pemikul momen khusus seperti
Gedung termasuk jenis pemanfaatan sebagai Gedung pada Tabel 3.19.
Perkantoran dengan kategori resiko II dan faktor
keutamaan (Ie) = 1,0. Kategori desain seismik berdasarkan
parameter respons percepatan pada perioda pendek (SDs)
adalah KDS D. Kategori desain seismik berdasarkan
parameter respons percepatan pada perioda 1 detik (SD1)
adalah KDS D. Sehingga kategori desain seismik
Tabel 3.19 Faktor R , Cd , dan Ω0 untuk sistem penahan gaya gempa
Koefisien Faktor Faktor Batasan sistem struktur dan
modifikasi kuatlebih pembesaran batasan Tinggi struktur hn(m)c
Sistem penahan-gaya seismik
respons, sistem, defleksi,
R 0 Cdb B C Dd Ed Fe
C. Sistem rangka pemikul momen
(C5). Rangka beton bertulang
8 3 51/2 TB TB TB TB TB
pemikul momen khusus
(C6). Rangka beton bertulang
5 3 41/2 TB TB TI TI TI
pemikul momen menengah
(C7). Rangka beton bertulang
3 3 21/2 TB TI TI TI TI
pemikul momen biasa
TB = Tidak Dibatasi dan TI = Tidak Diijinkan

Periode Fundamental (T) Ta = Ct . hnx

= 0,0466 x 150,9
Perioda fundamental struktur (T) tidak boleh melebihi
hasil koefisien untuk batasan atas pada perioda yang = 0,533 det
dihitung (Cu) dan perioda fundamental pendekatan (Ta).
Sebagai alternatif pada pelaksanaan analisis untuk Sebagai alternatif, diijinkan untuk menentukan perioda
menentukan perioda fundamental struktur (T) diijinkan fundamental pendekatan (Ta) dalam detik, dari persamaan
secara langsung menggunakan perioda bangunan berikut untuk struktur dengan ketinggian tidak melebihi 12
pendekatan (Ta). tingkat di mana sistem penahan gaya gempa terdiri dari
rangka penahan momen beton atau baja secara keseluruhan
Tabel 3.20 Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dan tinggi tingkat paling sedikit 3 m,
dihitung Ta = 0,1N
Parameter percepatan respons
spektral desain pada 1 detik, Koefisien Cu = 0,1 x 5
SD1
 0,4 1,4 = 0,5 det
0,3 1,4
0,2 1,5 Diambil Ta terkecil yaitu 0,4 det, sehingga,
0,15 1,6 T = Cu x Ta
 0,1 1,7
= 1,4 x 0,5
Tabel 3.21 Nilai parameter perioda pendekatan Ct dan x
Tipe struktur Ct x = 0,7 det
Sistem rangka pemikul momen dimana rangka Koefisien Respon Seismik (Cs)
memikul 100 persen gaya gempa yang disyaratkan dan
tidak dilingkupi atau dihubungkan dengan komponen Dari periode natural T dapat dibandingkan angka
yang lebih kaku dan akan mencegah rangka dari koefisien respons seismik Cs sebagai berikut :
dafleksi jika dikenai gaya gempa :
Rangka beton pemikul momen SDs
0,0466 0,9 Cs =
8/Ie
0,602
Batasan periode fundamental (T) dicari dengan =
8/1
menggunakan perioda bangunan pendekatan dengan
persamaan sebagai berikut : = 0,075

Diketahui : Nilai Cs yang dihitung diatas tidak boleh melebihi berikut


ini :
Ct = 0,0466 ( untuk ragka beton pemikul momen)
SD1
Tinggi gedung (hn) = 15 m Cs =
T(R/Ie)

koefisien cu = 1,4 0,594


=
0,7 (8/1)
x = 0,9 ( untuk ragka beton pemikul momen)
= 0,106
N = 5 lantai
Cs = 0,075 < 0,106 persyaratan terpenuhi , sehingga Tabel 3.26 Pengaruh 85% Vstatik
koefisien respon seismik Cs yang digunakan adalah 0,106. Gempa Statik Ekivalen Arah X Gempa Statik Ekivalen Arah Y
Ie 1 Ie 1
Perhitungan Beban Geser Dasar Struktur (V) R 8 R 8
Ta Rangka Pemikul Momen Ta Rangka Pemikul Momen
Ct 0.047 Ct 0.047
Pada SNI Gempa 2012 Geser dasar seismik V , dalam Hn 15 m Hn 15 m
arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai dengan x 0.9 x 0.9
persamaan berikut: Ta 0.53 detik Ta 0.53 detik

N 5 N 5
V = CS.W Ta 0.5 detik Ta 0.5 detik
Check Batasan Tc arah X Check Batasan Tc arah Y
= 0,106 x 170693.13 Tc 1.432 detik Tc 0.809 detik
Cu 1.4 Cu 1.4
= 18105.66 kN Cu.Ta 0.7 Cu.Ta 0.7

3.2.3. Deformasi Struktur Tc > Cu.Ta Tc > Cu.Ta


Maka, T = Cu.Ta Maka, T = Cu.Ta
Perhitungan CS dengan T = Cu.Ta
Dari hasil analisis struktur dinamik diperoleh jumlah
Sumbu X Sumbu Y
ragam : SDS 0.602 g SDS 0.602 g
SD1 0.594 g SD1 0.594 g
Tabel 3.22 Modal Load Participation Ratios CS 0.075 CS 0.075
TABLE: Modal Load Participation Ratios CS Max 0.106 CS Max 0.106
OutputCase ItemType Item Static Dynamic CS Min 0.026 CS Min 0.026
Text Text Text Percent Percent CS 0.106 CS 0.106
Koreksi faktor skala = 1.22625 Koreksi faktor skala = 1.22625
MODAL Acceleration UX 100 99.6743
MODAL Acceleration UY 100 99.6668 Karena Tidak Memenuhi Syarat, Maka Koreksi faktor skala menjadi :
Koreksi faktor skala = 2.49720 Koreksi faktor skala = 2.88864
MODAL Acceleration UZ 20 0
TABLE: Base Reactions
OutputCase CaseType StepType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ GlobalMX GlobalMY GlobalMZ
Berdasarkan Tabel 3.22 partisipasi massa ragam Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
DEAD LinStatic 90.76 -13.556 148909.191 3812278 -8066140 -3642.592
terkombinasi telah memenuhi persyaratan minimal 90%. LIVE LinStatic
SPEC1 LinRespSpec Max
49.524
15389.836
-6.961
1780.97
72613.142 1858359 -3906837 -2150.108
64.916 18079.05 147945.8 481756.54
SPEC2 LinRespSpec Max 2066.132 15389.9 61.784 149293 19932.38 771080.44

Untuk parameter skala gaya berdasarkan hasil analisis Berat Efektif (W) = D + 0.3L = 170693.134 kN
struktur dinamik, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.23
dan Tabel 3.24. Gempa Statik Ekivalen Arah X Gempa Statik Ekivalen Arah Y
Vx = Cs.W = 18105.665 kN Vy = Cs.W = 18105.7 kN
85%.Vx = 15389.815 kN 85%.Vy = 15389.8 kN
Tabel 3.23 Faktor Skala Awal
I 1 Gempa Analisis Dinamik Arah X Gempa Analisis Dinamik Arah Y
Vdinx = 15389.836 kN Vdiny = 15389.9 kN
R 8
Scala Factor 1,2263 Syarat Vdinamik > 85%.Vstatik
OKE OKE
Koreksi faktor skala = 2.49720 Koreksi faktor skala = 2.88864
Tabel 3.24 Periode Modal
TABLE: Modal Periods And Frequencies Untuk peninjauan crack pada elemen struktur,
OutputCase StepType StepNum Period berdasarkan perbandingan antara struktur yang utuh dengan
Keterangan
Text Text Unitless Sec struktur yang crack untuk koreksi gaya gempa yang bekerja
MODAL Mode 1 1.432 Translasi x pada elemen crack adalah sebagai berikut,
MODAL Mode 2 0.809 Translasi y
MODAL Mode 3 0.771 Rotasi Tabel 3.27 Perbandingan Pengaruh penampang utuh dan
penampang crack
Kondisi Penampang
Kondisi Penampang
Utuh Utuh Kondisi Penampang
Kondisi Penampang
Crack Crack
Kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih Sumbu X Sumbu X Sumbu X Sumbu X
kecil 85 persen dari geser dasar yang dihitung (V) SDS SDS= 0.602
= 0.602
g g SDS SDS= 0.602
= 0.602
g g
menggunakan prosedur gaya lateral ekivalen, maka gaya SD1 SD1= 0.594
= 0.594
g g SD1 SD1= 0.594
= 0.594
g g
harus dikalikan dengan 0.85(V/Vt). V = geser dasar CS CS= 0.075
= 0.075 CS CS= 0.075
= 0.075
prosedur gaya lateral ekivalen dan Vt = geser dasar dariCS Max CS Max
= 0.133
= 0.133 CS Max CS Max
= 0.133
= 0.133
CS Min CS Min
= 0.026
= 0.026 CS Min CS Min
= 0.026
= 0.026
kombinasi ragam yang disyaratkan. Berdasarkan hasil CS CS= 0.026
= 0.026 CS CS= 0.026
= 0.026
analisis struktur dihasilkan base shear sebesar :
Sumbu Y Sumbu Y Sumbu Y Sumbu Y
Tabel 3.25 Base Reactions SDS SDS= 0.602
= 0.602
g g SDS SDS= 0.602
= 0.602
g g
TABLE: Base Reactions SD1 SD1= 0.594
= 0.594
g g SD1 SD1= 0.594
= 0.594
g g
CS CS= 0.075
= 0.075 CS CS= 0.075
= 0.075
OutputCase CaseType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ
CS Max CS Max
= 0.133
= 0.133 CS Max CS Max
= 0.133
= 0.133
Text Text KN KN KN CS Min CS Min
= 0.026
= 0.026 CS Min CS Min
= 0.026
= 0.026
DEAD LinStatic 90.76 -13.556 148909.2 CS CS= 0.026
= 0.026 CS CS= 0.026
= 0.026
LIVE LinStatic 49.524 -6.961 72613.14
Faktor Skala
Faktor
X Skala X 1 1 Koreksi Faktor
Koreksi
SkalaFaktor
X Skala 1.2263
X 1.2263
Faktor Skala
Faktor
Y Skala Y 1 1 Koreksi Faktor
Koreksi
SkalaFaktor
Y Skala 1.2263
Y 1.2263
W= 170693.13 kN
3.2.4. Pengecekan Terhadap Torsi Cd = faktor amplifikasi defleksi

Ketidakberaturan torsi didefinisikan ada jika xe = defleksi pada lokasi yang ditentukan dengan
simpangan antar lantai tingkat maksimum, torsi yang analisis elastis
dihitung termasuk tak terduga, di sebuah ujung struktur
melintang terhadap sumbu lebih dari 1,2 kali simpangan Ie = faktor keutamaan gempa
antar lantai tingkat rata-rata di kedua ujung struktur.
Persyaratan ketidakberaturan torsi dalam pasal-pasal Nilai perioda untuk menghitung simpangan antar lantai
referensi berlaku hanya untuk struktur di mana
Untuk menentukan kesesuaian dengan batasan
diafragmanya kaku atau setengah kaku.
simpangan antar lantai tingkat, diijinkan untuk menentukan
Pada struktur pasar bulu Kota Semarang pengecekan simpang
terhadap torsi dapat dilihat dari Tabel 3.28 dan Tabel 3.29. desain seismik berdasarkan pada perioda fundamental
struktur yang dihitung tanpa batasan atas (CUTa).
Tabel 3.28 Torsi terhadap sumbu X
TABLE: Joint Displacements Batasan simpangan antar lantai tingkat
Joint OutputCase CaseType StepType U2
Rata² Max Rata²/Max Syarat Keterangan
Text Text Text Text m
LT.DAK
SPEC2 LinRespSpec Max 0.02459
0.0246 0.0246 1 OKE
Simpangan antar lantai tingkat desain () tidak boleh
SPEC2 LinRespSpec Max 0.02459
LT.3
SPEC2 LinRespSpec Max 0.02047
0.0205 0.0205 1 hasil OKE
melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin (a) untuk
SPEC2 LinRespSpec Max 0.02047
Rata²/Max semua tingkat.
SPEC2 LinRespSpec Max 0.01301
LT.2 0.0130 0.0130 1 < 1.2 OKE
SPEC2 LinRespSpec Max 0.01301
SPEC2 LinRespSpec Max 0.00358
LT.1
SPEC2 LinRespSpec Max 0.00358
0.0036 0.0036 1 OKE Tabel 3.30 Syarat simpangan antar lantai untuk setiap
Kategori Desain Seismik.
Umax/Uavg  1.2 maka tidak termasuk struktur Struktur
Kategori risiko
Ketidakberaturan torsi arah x. I atau II III IV
Struktur, selain dari
Tabel 3.29 Torsi terhadap sumbu Y struktur dinding geser
TABLE: Joint Displacements batu bata, 4 tingkat
Joint OutputCase CaseType StepType U1
Rata² Max Rata²/Max Syarat
Keteranga atau kurang dengan
Text Text Text Text m n dinding interior,
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0332
LT.DAK 0.0332 0.0332 1 OKE partisi, langit-langit
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0332
LT.3
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0265
0.0265 0.0265 1 hasil OKE
dan 0.025 hSX 0.020 hSX 0.015 hSX
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0265 sistem dinding
Rata²/Max
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0166
LT.2 0.0166 0.0166 1 < 1.2 OKE eksterior yang telah
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0166
LT.1
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0046
0.0046 0.0046 1 OKE
didesain untuk
SPEC1 LinRespSpec Max 0.0046 mengakomodasi
simpangan antar lantai
Umax/Uavg  1.2 maka tidak termasuk struktur tingkat.
Ketidakberaturan torsi arah y. Struktur dinding geser
0.010 hSX 0.010 hSX 0.010 hSX
kantilever batu bata.
3.2.5. Pengecekan Terhadap Simpangan Struktur dinding geser
0.007 hSX 0.007 hSX 0.007 hSX
batu bata lainnya.
Penentuan simpangan antar lantai tingkat desain () Semua struktur
0.020 hSX 0.015 hSX 0.010 hSX
lainnya.
harus dihitung sebagai perbedaan defleksi pada pusat massa hSX = adalah tinggi tingkat di bawah tingkat x.
di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau. Jika desain
tegangan ijin digunakan,  harus dihitung menggunakan Untuk sistem penahan gaya gempa yang terdiri dari
gaya gempa tingkat kekuatan tanpa reduksi untuk desain hanya rangka momen pada struktur yang dirancang untuk
tegangan ijin. kategori desain seismik D, E, atau F, simpangan antar
lantai tingkat desain () tidak boleh melebihi a/ dengan
Defleksi pusat massa di tingkat x (x) (mm) harus  = Faktor redundansi.
ditentukan sesuai dengan persamaan berikut:
Berikut adalah hasil analisis simpangan antar lantai
𝐶𝑑 𝛿𝑥𝑒 yang disajikan pada Tabel 3.31 dan 3.32.
𝛿𝑥 =
𝐼𝑒

Tabel 3.31 Simpangan antar lantai Gempa arah X


TABLE: Joint Displacements
Floor OutputCase Z U1 U2 Hsx Drift x Drift y Drift Ratio x Drift Ratio y Δa Δ
Keterangan
Text Text m m m m m m % % % CEK SIMPANGAN CEK DRIFT RATIO
4 SPEC1 15 0.032298 0.003759 4 0.0362615 0.0037730 0.906538 0.094325 0.061538 1.538462 OKE OKE OKE OKE
3 SPEC1 11 0.025705 0.003073 4 0.0588225 0.0064295 1.470563 0.160738 0.061538 1.538462 Drift x & y Drift Ratio OKE OKE OKE OKE
2 SPEC1 7 0.015010 0.001904 4 0.0587675 0.0077550 1.469188 0.193875 0.061538 1.538462 < Δa x &y<Δ OKE OKE OKE OKE
1 SPEC1 3 0.004325 0.000494 3 0.0237875 0.0027170 0.792917 0.090567 0.046154 1.538462 OKE OKE OKE OKE
Tabel 3.32 Simpangan antar lantai Gempa arah Y
TABLE: Joint Displacements
Floor OutputCase Z U1 U2 Hsx Drift x Drift y Drift Ratio x Drift Ratio y Δa Δ
Keterangan
Text Text m m m m m m % % % CEK SIMPANGAN CEK DRIFT RATIO
4 SPEC2 15 0.004386 0.033362 4 0.0049225 0.0360140 0.123063 0.900350 0.061538 1.538462 OKE OKE OKE OKE
3 SPEC2 11 0.003491 0.026814 4 0.0072875 0.0609290 0.182188 1.523225 0.061538 1.538462 Drift x & y Drift Ratio OKE OKE OKE OKE
2 SPEC2 7 0.002166 0.015736 4 0.0087395 0.0605440 0.218488 1.513600 0.061538 1.538462 < Δa x &y<Δ OKE OKE OKE OKE
1 SPEC2 3 0.000577 0.004728 3 0.0031735 0.0260040 0.105783 0.866800 0.046154 1.538462 OKE OKE OKE OKE

Simpangan antar lantai ijin (a) = 0.0615 hSX /


4.2. Saran
Batasan Ratio Drift = 0.020 /  = 0.02 /1.3 = 0.0154 =
Hasil evaluasi ini bagi perencana dapat dijadikan
1,54% sebagai acuan dalam perencanaan gedung tahan gempa
yang akan dibangun. Respons spektra SNI 2012 dapat
4. Penutup digunakan sebagai acuan dalam perencanaan gedung.
4.1. Kesimpulan Respon spektra SNI 2012 tidak dapat digunakan apabila
lebih kecil dari respon spektra SNI 2002. Karena dengan
Setelah dilaksanakan proses evaluasi desain struktur respon spektra yang besar diharapkan tidak terjadi lagi
Pasar bulu Kota Semarang terhadap beban gempa kegagalan dalam struktur gedung akibat gempa.
berdasarkan SNI 1726:2012, SNI 1727:2013 dan SNI
2847:2013, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Semoga evaluasi ini dapat memberikan pengetahuan
tentang standar kegempaan yang telah diperbaharui bagi
1. Perbedaan Respons Spektrum antara SNI Gempa 2002 masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa dapat
dengan SNI Gempa 2012 adalah percepatan respons dijadikan acuan dalam pengembangan studi analisis
spektrum gempa dengan SNI gempa 2002 (Sa = 0,5 g) selanjutnya pada struktur gedung.
lebih rendah dari percepatan respons spektrum gempa
dengan menggunakan SNI Gempa 2012 (Sa = 0,602 DATAR PUSTAKA
g).
BSN, 2012, SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan
2. Perbedaan SNI Pembebanan 1989 dibandingkan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dengan SNI Pembebanan 2013 yaitu pada beban pada dan non gedung, Badan Standardisasi Nasional.
ruang pasar / toko SNI Pembebanan 1989 sebesar 400
BSN, 2013, SNI 1727:2013 Beban minimum untuk
(kg/m2), sedangkan pada SNI Pembebanan 2013
perancangan bangunan gedung dan struktur lain,
beban yang terjadi pada ruang pasar / toko yaitu
Badan Standardisasi Nasional.
sebesar 600 (kg/m2).
BSN, 2013, SNI 2847:2013 Persyaratan beton struktural
3. Perbedaan SNI Persyaratan Beton Struktural 2002 untuk bangunan gedung, Badan Standardisasi
dengan SNI Pembebanan 2013 pada faktor reduksi ϕ. Nasional.
Aksial Tarik, aksial tarik dengan lentur SNI 2002 =
0,8 ; SNI 2013 = 0,9. Aksial Tekan, atau aksial tekan PPI, 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
dengan lentur SNI 2002 = 0,7 (spiral); SNI 2013 = Gedung, Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Cipta
0,75 (spiral). Karya Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan.

4. Besar beban gempa sangat dipengaruhi oleh berat dari BSN, 2002, SNI 03-2847 Tata Cara Perhitungan Struktur
struktur bangunan, maka gaya geser gempa (V) pada Beton untuk Bangunan Gedung, Badan Standardisasi
SNI 2002 dengan SNI 2012 jelas berbeda, pada SNI Nasional.
2002 gaya geser gempa (V) sebesar 15517,58 kN, Indarto Himawan, Andiyarto Hanggoro, Adi Putra C.
sedangkan pada SNI 2012 sebesar 18105.66 kN, Kukuh, 2013, Aplikasi SNI Gempa 1726:2012 for
mengingat beban pada ruang pasar / toko telah Dummies. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
diperbesar.
Kenaikan beban gaya geser gempa (V) dengan Indarto Himawan, BUKU AJAR MEKANIKA GETARAN
menggunakan SNI 2002 dibanding SNI 2012 adalah DAN REKAYASA GEMPA. Semarang : Jurusan
sebesar 16.67%. Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

You might also like