You are on page 1of 32

Downloaded from: justpaste.

it/ThaghutSalul1

Membongkar Kekafiran Negara SAUDI (Bagian 1)

MEMBONGKAR KEKAFIRAN NEGARA SAUDI

‫اﻟ ﻜ ﻮا ﺷ ﻒ اﻟ ﺠ ﻠ ﻴ ﺔ ﻓ ﻲ ﻛ ﻔ ﺮ اﻟ ﺪ وﻟ ﺔ اﻟ ﺴ ﻌ ﻮ دﻳ ﺔ‬

Penulis:
SYAIKH ABU MUHAMMAD ‘ASHIM AL MAQDISIY

Alih Bahasa:
ABU SULAIMAN

HAK PENERBITAN BUKU INI BEBAS BAGI SIAPA SAJA DAN DIPERBOLEHKAN BAGI
SETIAP ORANG UNTUK MENCETAKNYA, MENTERJEMAHKANNYA SERTA
MENYEBARKANNYA DALAM RANGKA MEMBUAT GERAM MUSUH-MUSUH ALLAH. DAN
BEBAS JUGA UNTUK MEMBISNISKANNYA TANPA IZIN TERLEBIH DAHULU KEPADA
PENULIS DENGAN SYARAT TIDAK MELAKUKAN PERUBAHAN SEDIKITPUN TERHADAP
ISINYA

CETAKAN KE DUA TAHUN 1421 H

‫ب‬
ّ ‫ ﻳﺎ ر‬..
‫ﺣﺘ ّﻰ ﺷﺪدت ﺑﻨﻮرﻫﺎ ﺑﺮﻫﺎﻧﻲ‬ ‫ﻓ ﻮ ﺣ ﻖ ّ ﺣ ﻜ ﻤﺘ ﻚ اﻟﺘ ﻲ آﺗﻴﺘﻨ ﻲ‬
‫ﺣ ﺘ ﻰ ﺗ ﻘ ﻮ ّي أ ﻳ ﺪ ﻫ ﺎ إ ﻳ ﻤ ﺎ ﻧ ﻲ‬ ‫ﻟﺌ ﻦ ا ﺟﺘﺒﺘﻨ ﻲ ﻣ ﻦ ر ﺿﺎ ك ﻣ ﻌ ﻮﻧ ﺔ‬
‫أ ﺳ ﻄ ﻮ ﻋ ﻠ ﻰ ﺳ ﺎ دا ﺗ ﻬ ﻢ ﺑ ﻄ ﻌ ﺎ ﻧ ﻲ‬ ‫ن اﻟ ﺤ ﻖ ّ ﺣﺘ ﻰ إﻧﻨ ﻲ‬ ‫ﻓ ﻸﻧ ﺼ ﺮ ّ‬
‫)]وﻷﻓﺮﻳﻦ أدﻳﻤﻬﻤﻢ ﺑﻠﺴﺎن )]‪1‬‬ ‫وﻷﻓﻀﺤﻨ ّﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﻃﻮل اﻟﻤﺪى‬
‫وﻟ ﻬﺘ ﻚ ﺳﺘ ﺮ ﺟ ﻤﻴ ﻌ ﻜ ﻢ أﺑ ﻘﺎﻧ ﻲ‬ ‫اﻟﻠﻪ ﺻﻴ ّﺮﻧﻲ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻧﻘﻤﺔ‬
‫أ ﻋﻴ ﻰ أ ﻃﺒﺘ ﻜ ﻢ ﻏ ﻤ ﻮ ض ﻣ ﻜﺎﻧ ﻲ‬ ‫ﺸ ﺠﺎ‬ ‫أﻧﺎ ﻓ ﻲ ﺣ ﻠ ﻮ ق ﺟ ﻤﻴ ﻌ ﻜ ﻢ ﻋ ﻮ د اﻟ ّ‬
‫ﻤﻜﻢ ﻓﻲ اﻟﺴّﺮ واﻹﻋﻼن‬ ‫أﻧﺎ ﺳ ّ‬ ‫ﻤ ﻜ ﻢ أﻧﺎ ﺳ ﻘ ﻤ ﻜ ﻢ‬ ‫ﻤ ﻜ ﻢ أﻧﺎ ﻏ ّ‬ ‫أﻧﺎ ﻫ ّ‬
‫ﺼ ﺔ ﻓ ﻲ ﺣ ﻠ ﻖ ﻣ ﻦ ﻋ ﺎ دا ﻧ ﻲ‬ ‫أﻧﺎ ﻏ ّ‬ ‫أ ﻧ ﺎ ﺗ ﻤ ﺮ ة ا ﻷ ﺣ ﺒ ﺎ ب ﺣ ﻨ ﻈ ﻠ ﺔ ا ﻟ ﻌ ﺪا‬
‫ﻞ ﺑﻨﺎ ن‬ ‫ﻀ ﻮا ﻛ ّ‬ ‫ﻲ وﻋ ّ‬ ‫وأ ﺳ ﺎ ً ﻋ ﻠ ّ‬ ‫ﻣ ﻮ ﺗ ﻮا ﺑ ﻐ ﻴ ﻈ ﻜ ﻢ و ﻣ ﻮ ﺗ ﻮا ﺣ ﺴ ﺮ ة‬
‫ﺣﺘ ّﻰ ﺗﻠّﻘﻒ إﻓﻜﻜﻢ ﺛﻌﺒﺎﻧﻲ‬ ‫اﻟ ﻠ ﻪ ﺻﻴ ﺮﻧ ﻲ ﻋ ﺼﺎ ﻣ ﻮ ﺳ ﻰ ﻟ ﻜ ﻢ‬
‫وﺑ ﻪ أ زﻟ ﺰ ل ﻛ ﻞ ﻣ ﻦ ﻻ ﻗﺎﻧ ﻲ‬ ‫ﺑ ﺄ د ﻟ ﺔ ا ﻟ ﻘ ﺮآ ن أ ﺑ ﻄ ﻞ ﺳ ﺤ ﺮ ﻛ ﻢ‬
‫ن‬
‫ﻞ ﻣ ﻨ ﺎ ﻓ ﻖ ﺧ ﻮا ِ‬ ‫ﻣ ﻦ ﻛﻴﺪ ﻛ ّ‬ ‫ﻫ ﻮ ﻣ ﻠ ﺠﺌ ﻲ ﻫ ﻮ ﻣ ﺪ رﺋ ﻲ ﻫ ﻮ ﻣﻨ ﺠﺎﺋ ﻲ‬
‫ﻓﺌﺘﺎن ﻟﻠّﺮﺣﻤﻦ ﻋﺎﺻﻴﺘﺎن‬ ‫ﻗّﺮاؤﻛﻢ ﻗﺪ ﺷﺎﺑﻬﻮا ﻓﻘﻬﺎءﻛﻢ‬
‫ﻓﻌﻞ اﻟﻜﻼب ﺑﺠﻴﻔﺔ اﻟﻠ ّﺤﻤﺎن‬ ‫ﻳﺘﻜﺎﻟﺒﻮن ﻋﻠﻰ )اﻟﻄ ّﻐﺎة وﺑﺎﺑﻬﻢ(‬
‫ﺴﻠﻄﺎن(‬ ‫)وﺗﺴﺎﻗﻄﻮا ﻓﻲ ﻓﺘﻨﺔ اﻟ ّ‬ ‫ﺴﻌ ﻮد و ﺣ ﻜ ﻤ ﻬ ﻢ(‬ ‫) ﻗ ﺪ ﺑ ﺎ ﻳ ﻌ ﻮا آ ل ا ﻟ ّ‬
‫ﻻ ﺧﻴ ﺮ ﻓ ﻲ دﻧﻴﺎ ﺑ ﻼ أ دﻳﺎ ن‬ ‫)ﻗﺪ آﺛﺮوا اﻟﺪ ّﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ أدﻳﺎﻧﻬﻢ(‬
‫ﻞ ﻣ ﻦ ﻧ ﺎ وا ﻧ ﻲ‬ ‫ﻓ ﺼ ﺮﻓ ﺖ ﻣﻨ ﻬ ﻢ ﻛ ّ‬ ‫وﻟ ﻘﺪ ﺑ ﺮز ت إﻟ ﻰ ﻛﺒﺎر ) ﺷﻴ ﻮ ﺧ ﻬ ﻢ(‬
‫ﻓ ﻮ ﺟ ﺪﺗ ﻬﺎ ﻗ ﻮ ﻻ ً ﺑ ﻼ ﺑ ﺮ ﻫﺎ ن‬ ‫و ﻗ ﻠﺒ ﺖ أ ر ض ﺣ ﺠﺎ ﺟ ﻬ ﻢ وﻧﺜ ﺮﺗ ﻬﺎ‬
‫ﺠﺎﻧ ﻲ‬ ‫وا ﻟ ﻠ ﻪ ﻣ ﻦ ﺷ ﺒ ﻬ ﺎ ﺗ ﻬ ﻢ ﻧ ّ‬ ‫ﺠﺘ ﻲ‬‫واﻟﻠﻪ أﻳ ّﺪﻧﻲ وﺛﺒ ّﺖ ﺣ ّ‬
‫و ﻋ ﻀ ﻀ ﺘ ﻪ ﺑ ﻨ ﻮا ﺟ ﺬ ا ﻷ ﺳ ﻨ ﺎ ن‬ ‫ﻞ ﺷﺮِع ﻣﺤﻤﺪ‬ ‫ﺖ ﺑ ﺤﺒ ِ‬‫إﻧ ّﻲ اﻋﺘﺼﻤ ُ‬
‫ن‬‫ﻓ ﻬ ﻤﺎ ﻟ ﻘ ﻄ ﻊ ﺣ ﺠﺎ ﺟ ﻜ ﻢ ﺳﻴ ﻔﺎ ِ‬ ‫اﻟﺸﺮع ُ واﻟﻘﺮآن أﻛﺒﺮ ﻋﺪ ّﺗﻲ‬
‫ﻓ ﻬ ﻤ ﺎ ﻟ ﻜ ﺴ ﺮ ر ؤ و ﺳ ﻜ ﻢ ﺣ ﺠ ﺮا ن‬ ‫ﺛ ﻘ ﻼ ً ﻋ ﻠ ﻰ أ ﺑ ﺪا ﻧ ﻜ ﻢ و ر ؤ و ﺳ ﻜ ﻢ‬
‫ن‬ ‫ﻤ ﺮا ً ﺑ ﻼ ﻋ ﻨ ﻦ و ﻻ أ ر ﺳ ﺎ ِ‬ ‫ﺣ ُ‬‫ُ‬ ‫ﻋ ﻤ ﺮ ي ﻟ ﻘ ﺪ ﻓﺘ ﺸﺘ ﻜ ﻢ ﻓ ﻮ ﺟ ﺪﺗ ﻜ ﻢ‬
‫ن‬ ‫و ﻛ ﺴ ﺮ ﺗ ﻜ ﻢ ﻛ ﺴ ﺮا ً ﺑ ﻼ ﺟ ﺒ ﺮا ِ‬ ‫أ ﺣ ﻀ ﺮﺗ ﻜ ﻢ و ﺣ ﺸ ﺮﺗ ﻜ ﻢ و ﻗ ﺼ ﺪﺗ ﻜ ﻢ‬
‫ﻫ ﺘ ﻜ ﺖ ﺳ ﺘ ﻮ ر ﻛ ﻢ ﻋ ﻠ ﻰ ا ﻟ ﺒ ﻠ ﺪا ن‬ ‫ﻒ(‬ ‫إ ﻧ ﻲ ﻗ ﺼ ﺪ ت ﺟ ﻤ ﻴ ﻌ ﻜ ﻢ ) ﺑ ﻜ ﻮا ﺷ ٍ‬
‫ن‬ ‫ﺗ ﺮ ﻛ ﺖ ر ؤ و ﺳ ﻬ ﻢ ﺑ ﻼ آ ذا ِ‬ ‫ﻫﻲ )ﻟﻠﻤﺒﺎﺣﺚ( درة ﻋﻤﺮﻳ ّﺔ‬
‫ن‬ ‫ﺿ ﺮ ﺑ ﺖ ﻟ ﻔ ﺮ ط ﺻ ﺪا ﻋ ﻬ ﺎ ا ﻟ ﺼ ﺪ ﻏ ﺎ ِ‬ ‫ﻫ ﻲ ﻓ ﻲ ر ؤ و س )ا ﻟ ﻈ ﺎ ﻟ ﻤ ﻴ ﻦ ( ﺷ ﻘ ﻴ ﻘ ﺔ‬
‫ن‬ ‫ﺴ ﻌ ﺪا ِ‬
‫ﺻﺎ ب و ﻓ ﻲ ا ﻷ ﺟ ﺴﺎد ﻛﺎﻟ ّ‬ ‫ﻫ ﻲ ﻓ ﻲ ﻗ ﻠ ﻮ ب ) ﻃ ﻐﺎﺗ ﻜ ﻢ و ﻋﺒﻴ ﺪ ﻫ ﻢ(‬
‫ﻤﺪ ﻓ ﺰ ﻫﺎ ﺑ ﻪ اﻟ ﺤ ﺮ ﻣﺎ ن‬ ‫ﺑﻤ ﺤ ّ‬ ‫ﻓﻮﺣﻖ ﻣﻦ ﺧﺘﻢ اﻟّﺮﺳﺎﻟﺔ واﻟﻬﺪى‬
‫ﻣ ﺎ دا م ﻳ ﺼ ﺤ ﺐ ﻣ ﻬ ﺠ ﺘ ﻲ ﺟ ﺜ ﻤ ﺎ ﻧ ﻲ‬ ‫ﻦ ﺑ ﻤ ﻌ ﻮ ﻟ ﻲ أ ﻋ ﺮا ﺿ ﻜ ﻢ‬ ‫ﻷﻗﻄ ّﻌ ّ‬
‫ﺣﺘ ّﻰ ﺗﻐﻴ ّﺐ ﺟﺜﺘّ ﻲ أﻛﻔﺎﻧﻲ‬ ‫وﻷﻫﺠﻮﻧ ّﻜﻢ وأﺛﻠﺐ ﺣﺰﺑﻜﻢ‬
‫ﺣﺘ ّﻰ أﺑﻠﻎ ﻗﺎﺻﻴﺎ ً أو داﻧﻲ‬ ‫ﻦ ﺑ ﻤﻨ ﻄ ﻘ ﻲ أ ﺳﺘﺎر ﻛ ﻢ‬ ‫و ﻷ ﻫﺘ ﻜ ّ‬
‫و ﻟ ﺘ ﺤ ﺮ ﻗ ﻦ ﻛ ﺒ ﻮ د ﻛ ﻢ ﻧ ﻴ ﺮا ﻧ ﻲ‬ ‫ن ﺻﻐﻴ ﺮ ك و ﻛﺒﻴ ﺮ ﻛ ﻢ‬ ‫وﻷﻫﺠﻮ ّ‬
‫ﻓﻴﺴﻴﺮ ﺳﻴﺮ اﻟﺒﺰل ﺑﺎﻟّﺮﻛﺒﺎن‬ ‫ﻦ إﻟ ﻰ اﻟﺒ ﻼد ﺑ ﺴﺒ ﻜ ﻢ‬ ‫و ﻷ ﻛﺘﺒ ّ‬
‫ﻞ ﻗ ﻠﻴ ﻠ ﺔ أ ﺿﻨﺎﻧ ﻲ‬ ‫ﺑﻐ ﻀﺎ ً أ ﻗ ّ‬ ‫إ ﻧ ﻲ ﻷ ﺑ ﻐ ﻀ ﻜ ﻢ وأ ﺑ ﻐ ﺾ ﺣ ﺰ ﺑ ﻜ ﻢ‬
‫ﻛ ﻲ ﻻ ﻳ ﺮ ى إﻧ ﺴﺎﻧ ﻜ ﻢ إﻧ ﺴﺎﻧ ﻲ‬ ‫ﻟﻮ ﻛﻨﺖ أﻋﻤﻰ اﻟﻤﻘﻠﺘﻴﻦ ﻟﺴّﺮﻧﻲ‬
‫ﻟ ﻜ ﻦ ﺑﺈ ﺳ ﺨﺎ ﻃ ﻲ ﻟ ﻜ ﻢ أ ر ﺿﺎﻧ ﻲ‬ ‫ﻟﻢ أد ّﺧﺮ ﻋﻤﻼ ً ﻟﺮﺑ ّﻲ ﺻﺎﻟﺤﺎ ً‬

‫‪YA RABBI‬‬

‫‪Demi kebenaran hikmah-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku‬‬


‫‪Sehingga dengan cahayanya telah aku kokohkan bukti dalilku‬‬
‫‪Andaikata Engkau pilih hamba-Mu ini dengan bantaun dari keridlaan-Mu‬‬
‫‪Maka kokohkanlah sehingga ia menguatkan keimananku‬‬
‫‪Sungguh akan kubela kebenaran ini sampai aku bisa‬‬
‫‪Menyerang para pemimpin mereka dengan tusukan-tusukanku‬‬
‫‪Dan akan kutelanjangi mereka selama umur hidup ini‬‬
‫]‪Dan akan kugilas mereka semua dengan lisanku ini[2‬‬
‫‪Allah telah menjadikanku sebagai petaka bagi kalian‬‬
‫‪Dan Dia telah membiarkanku untuk membongkar kedok kalian semua‬‬
‫‪Aku di tenggorokan kalian adalah duri yang menghujam‬‬
‫‪Yang mana kesamaran tempatku telah memusingkan kalian‬‬
‫‪Aku adalah pembingung kalian, pemusing kalian dan penyakit bagi kalian‬‬
‫‪Aku adalah racun bagi kalian di di mana saja kalian berada‬‬
‫‪Aku adalah buah manis bagi kekasih dan buah pahit bagi semua musuh‬‬
‫‪Aku adalah duri di dalam tenggorokan orang yang memusuhiku‬‬
‫‪Matilah kalian dengan kegeraman dan matilah kalian dengan penyesalan‬‬
‫‪Serta kemarahan terhadapku dan gigitlah semua jari kalian‬‬
‫‪Allah telah jadikanku sebagai tongkat Musa untuk binasakan kalian‬‬
‫‪Sampai ularku membabat semua kepalsuan kalian‬‬
‫‪Dengan dalil-dalil Al Qur’an aku gugurkan sihir kalian‬‬
Dan dengannya aku goncangkan setiap orang yang aku temui
Al Qur’an adalah sandaranku, perisaiku dan penyelamatku
Dari tipu daya setiap orang munafiq lagi pengkhianat
Para Qurra kalian telah menyerupai para fuqaha kalian
Dua kelompok yang maksiat kepada Yang Maha Penyayang
Mereka berdatangan (kepada para thaghut dan pintu mereka)
Layaknya anjing yang menghampiri daging bangkai yang busuk
(Mereka telah membai’at Alu Su’ud dan pemerintahannya)
(Dan mereka telah berguguran di dalam fitnah penguasa)
(Mereka telah pentingkan dunia mereka daripada agamanya)
Sedangkan tidak ada kebaikan bagi dunia tanpa agama
Aku telah hadir untuk perang tanding melawan kibar (masyayikh mereka)
Maka aku palingkan dari mereka setiap orang yang melawanku
Aku balikkan semua hujjah mereka dan aku cerai beraikan
Maku aku dapatkannya sebagai ucapan yang tidak berdalil
Allah telah menolongku dan mengokohkan hujjahku
Dan Allah telah selamatkanku dari segala syubhat mereka
Aku telah berpegang dengan tali ajaran Muhammad
Dan aku pegang erat dengan sekuat tenagaku
Syari’at dan Al Qur’an adalah bekal terbesarku
Keduanya adalah pedang untuk memotong hujjah kalian
Sebagai beban di atas badan dan kepala kalian
Keduanya adalah batu untuk memecahkan kepala kalian
Demi Allah, aku telah teliti kalian, maka ternyata aku dapatkan kalian ini
Adalah keledai tanpa kedali dan tanpa ikatan
Aku telah hadirirkan kalian, aku kumpulkan kalian dan aku datangi kalian
Serta aku pecahkan kalian dengan pecahan yang tidak bisa ditambal
Sungguh aku maksudkan kalian semua dengan (Kawasyif/pembongkaran)
Yang merobek tirai kalian yang menutupi negeri
Ia (bagi para polisi) adalah sebagai tongkat Umar
Yang meninggalkan kepala mereka tanpa telinga
Ia di atas kepala (orang-orang zalim) adalah Syaqiqah
Yang memukul kening karena keberaniannya yang tinggi
Ia di hati para thaghut dan aparatnya adalah
Tumpahan panas dan ia adalah bagaikan duri bagi badan itu
Demi Allah yang telah menutup kerasulan dan petunjuk
Dengan Muhammad yang mana terperangah dengannya manusia yang sesat
Sungguh akan kuputuskan kehormatan kalian dengan balincongku ini
Selagi nyawa masih menyertai badanku ini
Aku kan hina kalian dan aku kan telanjangi barisan kalian
Sampai kain kafanku menutupi jasadku ini
Akan kurobek tirai-tirai kalian dengan lisanku ini
Hingga aku sampaikan kepada orang yang jauh dan yang dekat
Akan ku hina yunior kalian dan para senior kalian
Dan apiku akan membara membakari hati kalian
Aku kan tuliskan ke semua negeri prihal celaan bagi kalian
Sehingga ia berjalan terus bersama para pengembara
Sungguh aku benci kepada kalian dan benci kepada barisan kalian
Dengan kebancian yang tidak bisa digantikan
Andai aku ini buta kedua mata tentu aku sangat senang
Agar badanku tidak melihat badan kalian
Aku tidak menabung amalan yang shalih untuk Rabb-ku
Selain dengan kebencianku terhadap kalian Dia telah meridlaiku

MUQADDIMAH

Bismillahirrahmannirahim

Segala puji hanya milik Allah yang telah menurunkan Al Furqan, shalawat dan
salam semoga dilimpahkan kepada sosok yang mana bi’tsah dan dakwahnya
menjadi pemisah antara ahlul haq dengan orang-orang yang melampaui batas,
kepada keluarganya dan para sahabatnya yang mana kecintaan, kebencian, al
walaa dan al baraa di sisi mereka adalah ikatan keimanan yang paling kokoh.

Al Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya dari Aisyah radliyallahu ‘anha


bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaikhi wa sallam bersabda seraya mengkhithabi para
sahabanya:

‫ﻖ ﺑﺎﻟﻨ ّﺒﻞ‬ ً
ِ ‫أﻫﺠﻮا ﻗﺮﻳﺸﺎ ﻓﺈﻧ ّﻪ أﺷﺪ ّ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﻦ َرﺷ‬
“Hinalah orang-orang Quraisy itu, karena hinaan itu lebih dahsyat pengaruhnya
terhadap mereka daripada hujanan panah.”

Dan di dalamnya ada ungkapan Hasan:

‫واﻟ ّﺬي ﺑﻌﺜﻚ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻷﻓﺮﻳﻨ ّﻬﻢ ﺑﻠﺴﺎﻧﻲ ﻓﺮي اﻷدﻳﻢ‬

“Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan al haq, sungguh saya akan robek-
robek mereka dengan lisan saya ini seperti dirobek-robeknya kulit.”

Ini bila masalahnya adalah masalah hinaan dan jawaban akan cacian orang-orang
musyrik[3], maka apa gerangan bila maksud utama di balik itu adalah
perealisasian tauhid dengan kafir terhadap thwaaghiit dan baraa’ah darinya
dengan cara menelanjanginya di hadapan manusia, membongkar keboborokannya
serta menyingkap kepalsuannya, maka ini tidak diragukan lagi tergolong bentuk
taqarrub kepada Allah adalah perbuatan terpuji, dan mencaci musuh-musuh dien
dengan lisan itu adalah sesuatu yang patut dipuji.

Wa ba’du

Lembaran-lembaran ini telah saya susun dengan waktu yang sangat singkat lagi
sempit, dan saya untuk mengumpulkan materinya tidak begitu menguras waktu
yang banyak dan tenaga yang besar.

Dan yang membuat saya cepat-cepat mengeluarkan dan menghadirkannya adalah


apa yang terjadi dan tersebar dari kelangan yang menisbatkan diri mereka kepada
dakwah, ilmu dan jihad, yang berupa pembelaan mereka terhadap nidzam
su’uudiy briithaaniy amriikiy kafir (system kafir Nega Saudi yang bergaya Inggris
dan Amerika), keengganan banyak dari mereka untuk berbicara tentang Negara
ini, menghalang-halangi orang darinya dan melarang orang-orang yang
menjelaskan keburukannya dengan dalih-dalih dan klaim-klaim yang gugur lagi
kosong dari dalil. Sungguh ini demi Allah adalah tergolong kesesatan yang paling
besar, karena kebusukan Negara ini dan talbiis/kamuflase yang dilakukkannya
adalah telah keterlaluan, sehingga termasuk hal terpenting pada masa sekarang
adalah menghadang geraknya dan menelanjanginya sebelum menelanjangi
Negara-negara lainnya, terutama karena Negara selain Saudi pada umumnya
adalah nampak lagi terbuka.

Adapun Negara yang busuk ini adalah tergolong Negara yang paling dahsyat
dalam menggunakan politik talbiis (kamuplase/penipuan) di hadapan manusia,
meremehkan mereka dan memperminkan akal-akal mereka seraya mengklaim
akan penerapan syari’at islamiyyah dan meninggalkan undang-undang buatan
(qawaaniiin wadl’iyyah).

Negara yang busuk ini telah lihai dan pengalaman sekali dalam mempergunakan
metode tadliis dan talbiis, sehinga status sebenarnya tertutup dan tidak nampak di
mata banyak orang yang tergolong ahli ilmu dan aktivis dakwah, maka merekapun
ikut serta dalam talbiis dan menutupi kebusukan itu. Engkau bias menemukan
banyak dari mereka berbicara tentang Negara-negara lain dan kedzalimannya,
mereka menyerang penerapan Negara-negara itu akan qawaaniin wadl’iyyah, dan
mereka menulis buku-buku dan tulisan-tulisan tentang kekafiran in dan
kemusyrikannya yang sangat nyata bahkan Negara yang busuk ini ikut serta juga
dalam pencetakan buku-buku tersebut dan membagi-bagiknannya secara gratis
kepada mausia, sehingga orang-orang yang menyaksikan antusias penguasa
mereka akan penyebaran tulisan-tulisan itu mengira dan menduga bahwa
pemerintah mereka yang mencetak dan membagi-bagikan buku-bukunya adalah
pemerintahan yang memerangi qawaaniin wadl’iyyah, menjauhinya, dan enggan
menerapkannya atau merujuk hukum kepadanya. Dan Negara busuk ini telah
berhasil dan mumpuni dalam melakukan peranan tipu daya kotor ini, apalagi
usaha talbiis itu tidak menghabiskan biaya besar, paling buat ongkos cetak buku-
buku itu dan gaji bagi para syaikh-syaikh upahan.

Begitulah talbiis dari pemerintah, talbiss dari para syaikh, dan talbiis dari para da’i,
sehingga mereka mengkaburkan agama manusia, bahkan masalahnya sudah lebih
dari itu, di mana sebagian orang yang menisbatkan dirinya kepada jihad, dia
melarang setiap usaha dan jihad melawan pemerintah itu, bahkan berbicara
(tentangnya saja adalah dilarang) dengan dalih bahwa statusnya masih samar dan
tidak jelas.

Alangkah senangnya para thaghut Alu Su’uud dengan keberadaan orang-orang


seperti kalian, dan alangkah girangnya mereka dengan pemahaman dan pola pikir
kalian. Demi Allah seandainya mereka itu mengetahui kalian dan mendapatkan
jalan untuk menemui kalian tentu mereka membeli kalian dengan uang berjuta-
juta (Riyal). Ini demi Allah adalah tergolong hal yang paling aneh, terutama bila itu
bersumber dari orang yang telah menghabiskan umurrnya dalam memerangi para
thaghut, bagaimana masuk ke medan jihad orang yang tidak mengetahui
kenyataan yang dia hidup di dalamnya. Ini demi Allah adalah tergolong keajaiban
zaman yang tidak pernah habis.
‫إن ﻛﺎن ﻗﻠﺒﻚ ﺣﻴ ّﺎ ﻏﻴﺮ ﻣﻔﺘﻮن‬ ‫إ ن ﻋ ﺸ ﺖ ﺳ ﻮ ف ﺗ ﺮ ى ﻣﻨ ﻬﺎ ﻋ ﺠﺎﺋﺒ ﻬﺎ‬
‫و ﻟ ﻮ ﺟ ﺌ ﺘ ﻪ ﺑ ﺼ ﺤ ﻴ ﺤ ﺎ ت ا ﻟ ﺒ ﺮا ﻫ ﻴ ﻦ‬ ً ‫ﻤﺖ ﻗﻠﺒ ُﻪ ﻻ ﻳﻬﺘﺪي أﺑﺪا‬
ُ ‫ﻓﻤ ﻦ ﻳ‬

Bila engkau hidup, tentu engkau lihat keanehan-keanehan darinya.

Itu bila hatimu masih hidup lagi tidak terkena fitnah.

Siapa orang yang hatinya mati, maka dia tidak akan mendapatkan petunjuk
selama-lamanya.
Meskipun engkau mendatangkan berbagi macam bukti yang jelas.

Seharunya bila mereka tidak mengetahui atau status negaranya itu masih samar
atas diri mereka, seharunya mereka itu mencari (kejelasan) dan bertanya,
daripada menghalang-halangi dan banyak berdebat,”karena sesungguhnya obat
ketidaktahuan adalah bertanya,” Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati


dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat
lagi bergelimang dosa. An (Nisaa: 107).

Dan firman-Nya subhaanahu wa ta’aala:

Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk


(membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang mendebat
Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang jadi
pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?. “(An Nisaa: 109).

Oleh karenanya, dan supaya banyak orang tidak terpedaya dengan apa yang
ditalbiiskan oleh orang-orang yang mengenakan gelar ulama dari kalangan yang
telah menjual dien mereka dan kehormatannya kepada para penguasa, seperti
orang yang bernama Abu Bakar Jabir Al Jazaa’iriy saat dia berkata menduga-duga
dan berdusta atas nama Allah serta memberi tazkiyah (buat penguasa Alu Su’uud)
di hadapan Allah subhaanahu wa ta’aala, (dia mengatakan): (Mana mungkin, mana
mungkin Alu Su’uud menyamar terhadap mabda-ul haq (prinsif kebenaran) yang
mana mereka menyerahkan hidupnya untuk menjaganya, membelanya dan
membela orang-orang yang mendakwahkannya!! serta yang mengarahkan jalan
kepadanya!! Sesungguhnya seandainya tidak tersisa kecuali seorang wanita tua
dari keluarga Su’uud, tentu dia tidak mungkin menanggalkan dirinya dari prinsif
kebenaran itu!!))..[4]

Dan dia berkata – kami berlindung kepada Allah dari orang-orang sesat – :
(Sesungguhnya tidak ada seorang muslimpun yang shahih keislamannya, dan
tidak ada seorang mu’min pun yang benar keimanannya, dan di negeri Islam
mana saja, kecuali dia itu berangan-angan dengan penuh hatinya untuk dipimpin
oleh keturunan Su’uud, dan sungguh seandainya dia itu bila diajak untuk
membai’atnya sebagai raja atau khalifah bagi kaum muslimin tentu dia tidak bakal
sungkan sedikitpun!! Itu semua dikarenakan sesungguhnya Negara in adalah
jelmaan Islam, menegakkanya dan mendakwahkannya…)[5], dan dia berkata:
(Negara ini yang merupakan mukjizat abad ke empat belas, Negara ni yang mana
tidak ada yang loyal kepadanya kecuali orang mu’min dan tidak ada yang
memusuhinya kecuali orang munafiq lagi kafir, selama menegakkan perintah
Allah!!!…)[6]

Penegakkan perintah Allah macam apa, ini wahai Jazaa’iriy… pengada-adaan,


dusta, dan talbiis macam apa ini (tidak ada yang loyal kepadanya kecuali orang
mu’min dan tidak ada yang memusuhinya kecuali orang munafiq lagi kafir…)
apakah kamu tidak takut kepada Allah subhaanahu wa ta’aala?. Tentang siapa
kamu berbicara?? Seandainya pembicaraan kamu ini tentang Saudi fase pertama
umpamanya dan tentang orang yang membela tauhid di masa itu serta
menyebarkannya, tentulah mungkin kamu dan ucapan kamu ini bias dimaklumi,
meskipun pengithlaqkan ucapnmu ini sangat berbahaya.
Mana akalmu wahi Jazaa’iriy…apakah akalmu ini telah terbang bersama
taab’iyyah/kewarganegaraan dan riyal??.

Sesungguhnya penduduk asli saja dari kalangan yang menisbatkan diri kepada
ilmu sangatlah malu bila mereka mengatakan seperti ucapan-ucapanmu, jilatan-
jilatanmu, dan pengithlaaqkanmu ini….semoga Allah merohmati
Juhaiman….sungguh dia itu demi Allah sangat peka terhadapmu, dia peka saat
dia menolak meneruskan kerjasama dakwah kepada allah bersamamu, dan dia
berkata kepada orang yang berusaha untuk mengadakan shulh (ikatan damai)
dengan kalian: “Kami tidak percaya dengannya… ada majelis-majelis rahasia di
antara kita yang sampai kepada pemerintah…siapa yang melaporkannya!!!!”[7]

Bukankah engkau yang mengatakan: “Negara Islam ini adalah merupakan jelmaan
keadilan Allah di muka bumi ini”[8] …kami berlindung dari butanya hati dan
ditutupnya bashirah.

Kemudian amma ba’du.

Agar orang tidak terpedaya dengan ucapan orang ini dan orang-orang yang seperti
dia dari kalangan ulama-ulama penguasa dan pemerintah, dan untuk tujuan yang
telah lalu semuanya, kami berkeinginan menelanjangi di dalam lembaran-
lembaran ini an nidzaam al khabiits (pemerintahan yang busuk) tersebut, agar
pembaca yang muwahhid melihat hakikat sebenarnya Negara ini (yang merupakan
jelmaan keadilan Allah di muka bumi ini!!!!) sebagaimana yang diklaim oleh orang
sesat itu (Al Jazaa’iriy), kami bongkar sedikit dari kebatilan dan kegelapan-
kegelapannya yang banyak lagi bercabang-cabang, sehingga dengannya
terbongkar juga banyak dari kalangan orang-orang yang suka mentalbiis,
berjatuhan pula topeng-topeng penutup, dan supaya diketahui orang-orang benar
dari yang dusta, serta agar supaya Al Jazaa’iriy dan orang-orang yang seperti dia
mengetahui saat kabut sudah tersingkap apakah di bawahnya itu kuda atau
keledai.

Demi Allah, tidak ada yang mendorong kami untuk tampil di depan dalam masalah
ini kecuali karena keengganan orang-orang dari membongkarnya serta kosongnya
hutan dari singa-singa yang mempertahankan kehormatan, sehingga kita pada
hari ini telah sampai pada situasi di mana kebohongan itu telah menutupi di
dalamnya, bahkan terpancang dengan sangat disayangkan sekali di benak banyak
pemeluk Islam, yang mana hal ini memaksa orang seperti saya untuk mengisi
kekosongan yang ditinggalkan oleh singa-singa ilmu dan para pelindung tauhid.

Sering sekali saya berkumpul dengan para pimpinan aktivis dakwah dan jama’ah-
jama’ah (Islamiyyah) di berbagai majelis, di dalamnya kami membicarkan sekitar
setiap pemerintahan dan thaghut. Maka bila pembicaraan mulai mengarah
tentang Negara Saudi ini, maka itu sandugan yang sangat besar bagi mereka,
kuda-kuda dan kendaraan mereka enggan untuk melewatinya, pedang-pedang,
tombak-tombak dan panah-panah mereka bergetaran dan kaku menghadapinya.

Tatkala hamba yang faqir kepada taufiq dan petunjuk Rab-nya ini melihat keadaan
seperti itu, yang mana medan juang kosong dari singa-singa dan para pendekar,
maka dia bersegera – di atas kelemahannya dan kurangnya kemampuan – untuk
ikut serta dalam menyingkap tirai penutup dari wajah Negara yang buruk ini, dan
dia berkata seraya merasa bangga dengan Sang Pencipta-nya lagi meminta
pertolongan kepada-Nya serta bertawakkal terhadap-Nya: Saya orangnya..sayalah
orangnya.” Maka dia keluarkan dari wadah panahnya sebagian panah tauhid, dan
dia mengarahkannya kepada dada-dada kaum musyrikin, panah yang tidak bisa
pecah dan meleset.
‫ﻓ ﻲ ﻇﻠ ﻢ ا ﻷ ﻛﺒﺎد ﺳﺒ ﻼ ً ﻻ ﺗ ﺮ ى‬ ‫ﺗ ُﺮي اﻟﻤﻨﻮن ﺣﻴﻦ ﺗﻘﻔﻮا إﺛﺮﻫﺎ‬

Kematian di saat mereka mendapatkan tanda-tandanya dapat melihat

Di dalam kegelapan hati jalan-jalan yang tidak bisa dilihat

Dia melesatkan kudanya di medan tempur yang mana para pendekar merasa
takut masuk ikut serta di dalamnya, seraya dia mengayunkan pedang dan
tombaknya, dia menebas dan menusuk semua kepalsuan dan manipulasi yang ikut
serta dalam penyebarannya para syaikh dan para da’i yang telah menjual dien dan
tauhid mereka dengan sedikti uang seraya mereka berpaling dari firman Rab-nya:

“Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada mauasi dan janganlah kamu
menyembunyikannya. “(Ali Imran: 187).

Hamba yang faqir menulis lembaran-lembara ini dalam rangka penunaian


kewajiban seraya meminta keteguhan dan kelurusan dari Rabbul ‘Ibaad. Dan ini
dilakukan dalam rangka:

Mengingatkan kaum mu’miniiin.


Menyadarkan orang-orang yang masih tidur lagi lalai.
Membongkar kaum mulabbisiin dan munifiqiin.
Menelanjangi orang-orang murtad (kafir).
Menegakkan hujjah terhadap orang-orang yang membangkang.
Serta sebagai pelepas tanggung jawab di hadapan Allah Rabbul ‘aalamiin.

Semoga Dia menampakkan dien dan tauhid-Nya yang haq dalam keadaan jernih,
bersih, lagi jauh dari pengkaburan tangan-tangan kotor, serta mudah-mudahan
kebatilan itu terbongkar dan hancur luluh seraya jauh dari penyembunyian yang
dilakukan oleh orang-orang yang menutup-nutupi dan pengkaburan yang
dilakukan oleh orang-orang yang merekayasa. Dan supaya dari pemaparan ini kita
bisa mencapai kesimpulan pada suatu penjelasan tentang sikap yang wajib
diambil oleh orang muwahhid terhadap system (pemerintahan) yang bathil ini dan
yang semisal dengannya, berupa sistim-sistim pemerintahan yang menyesatkan
yang bersembunyi di balik topeng tathbiiq (penerapan) sebagian huduud dan
syri’at Islam.

“Yaitu agar orang binasa itu binasanya di atas keterangan yang nyata dan agar
orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata pula.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Anfaal : 42).

Dan kami tutup muqaddimah ini seraya mengingatkan pembaca yang budiman,
bahwa amal (pekerjaan) ini adalah termasuk sunnah para nabi, dan ini demi Rab
ka’bah bukanlah penyia-nyian waktu sebagaimana yang banyak dinilai orang-
orang jahil.

Dengan amal ini kami meniti jalan Nabi kita Muhammad Sallahllahu ‘alaihi wa
Sallam dalam dakwahnya kepada jalan Allah, dan meniti jalan para nabi dan para
rasul sebelumnya, saat mereka menjelek-jelekkan thaghut-thaghut kaumnya, dan
mereka membongkar kepalsuan dan keburukannya dalam rangka mengajak
orang-orang untuk berlepas diri darinya dan kafir terhadapnya.

Thaghut-thaghut itu bermacam-macam bentuknya, dan setiap zaman selalu


berbeda

coraknya, akan tetapi tuntutan tauhid akan tetap satu…

”Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu,” (An Nahl: 36)

“Karena itu barangsiapa ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus” (Al Baqarah: 256)

Dan demi merealisasikan tauhid yang merupakan hak Allah atas hamba-hamba-
Nya, kita dituntut untuk kafir terhadap semua thaghut, dan berlepas diri dari
semuanya dengan berbagai macam bentuknya, baik itu thaghut-thaghut kuburan
(qubuur) atau thaghut-thaghut istanan (qushuur) dan aturan (dustuur), baik itu
thaghut-thaghut batu dan pohon atau thaghut-thaghut manusia.

“Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan
selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan
yang amat jauh dari kebenaran “( Al Kahfi: 14).

Shalawat dan Salam semoga dilimpahkan kepda Nabi kita Muhammad,


keluarganya dan para sahabat semuanya.

SEKAPUR SIRIH

Sebelum pembaca membaca tulisan saya ini, hendaklah dia mengetahui bahwa
saya ini bukanlah orang komunis, dan bukan pula orang syi’ah rafidlah, akan
tetapi saya adalah muwahhid sunniy berasal dari Nejed, lagi orang arab asli.

Dan bila saja tujuan yang dimaksud adalah menyebarkan kebenaran dan
sampainya hal itu kepada manusia, maka tidak ada artinya bagi nama dan nasab
selama kebenaran itu dikuatkan dengan dalil-dalilnya. Kebenaran itu adalah
dlaallatul mu’min (barang hilang orang mu’min) di mana saja dia menemukannya
maka dia mengambilnya, selama itu benar maka tidak berpengaruh siapapun
orang yang menyampaikannya.

Dan yang mendorong saya untuk memperkenalkan diri saya dengan isyarat-
isyarat tadi adalah karena sesungguhnya mayoritas orang yang menulis tentang
negara yang busuk lagi telah merusak agama manusia ini adalah orang-orang
syi’ah rafidlah atau orang komunis yang mulhid, sehingga banyak orang jahil,
orang-orang dungu dan orang-orang mughaffaluun (ediot) menduga bahwa tidak
ada yang memusuhi negara ini, atau berlepas diri darinya kecuali musuh-musuh
syari’at dan musuh-musuh dien ini. Saya berlepas diri dari mereka (orang-orang
syi’ah) dan dari mereka (orang-orang komunis) serta dari keyakinan-keyakinan
mereka yang sesat lagi kafir. Saya tegaskan bahwa aqidah saya adalah aqidah
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang dipegang oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
dan para assalafush shalih dari kalangan para sahabat, dan para pengikut mereka
dari generasi-generasi terbaik (umat ini). Saya tegaskan ini agar saya menutupi
jalan yang bakal ditempuh oleh ulama-ulama suu’ yaitu ulama keluarga Su’uud
berupa tuduhan terhadap saya dengan ini dan itu.
Dan juga supaya dengan tulisan saya ini musuh-musuh Allah dan musuh-musuh
dien ini dari kalangan rafidlah dan komunis tidak bergembira atau merasa senang
dengannya. Bukan karena mereka saya menulis ini, serta bukan untuk mendukung
dan membantu mereka. Mereka adalah orang-orang yang tidak membedakan
antara Alu Su’uud pada masa sekarang, baik yang fajir maupun yang kafir, dengan
para pendahulu mereka yang telah mendukung/membela dakwah tauhid. Dan
mereka tidak membedakan antara ulama-ulama suu’ pada masa sekarang dengan
Muhammad Ibnu Abdil Wahhab dan anak-cucu beliau pada masa lalu. Mereka
(komunis dan rafidlah) silahkan tampil dan merasa tersedak dengan kebatilannya,
akan tetapi tidak ada sedikitpun kebaikan dan kehormatan bagi mereka, meskipun
mereka ikut serta bersama kami dalam hal memusuhi dan membenci
pemerintahan Alu Su’uud, namun kami tidak sedungu orang yang
menghabiskan umurnya dalam rangka membela musuh untuk melawan musuh
lain, atau mendukung orang kafir untuk membungkam orang kafir lain, serta kami
juga bukanlah tergolong orang yang mau menjadi alat dan trompet bagi para
thaghut-thaghut itu.

Kami meminta ‘aafiyah, keteguhan, dan husnul khatimah kepada Allah, Dia-lah
yang mencukupi kami dan Dia-lah sebaik-baiknya penolong.

TAMHIID

ANAK-ANAK ANGSA KEHAUSAN

Fajar shadiq telah menandakan akan terbit di tengah bukit-bukit pasir Nejed yang
kering lagi gelap, saat menyelinap tiga orang syaikh (utusan Abdul Aziz Ibnu
Su’uud) ke Hijratul Ghathghath, yaitu pemukiman (Al Ikhwan)[9] dari kabilah
‘Utaibah, ketiganya membawa surat dari (Abdul Aziz) Ibnu Su’uud kepada
panglima agama kabilah itu dan sekaligus amir militernya saat itu (Sulthan Ibnu
Bajad) – rahimahullah – salah seorang dari tiga panglima [10] yang memiliki
peranan penting dalam menghidupkan dakwah tauhid dan mengokohkan pilar-
pilar negara Saudi (fase) ke tiga di bawah kepemimpinan (Abdul Aziz) Ibnu Su’uud
yang pura-pura menampakkan diri di hadapan mereka bahwa dia itu adalah
pelindung tauhid dan Islam.

Ketiga orang itu menyelinap seraya menengok ke kanan dan ke kiri, sedangkan
tanda-tanda ketakutan dan kekhawatiran sangat nampak pada roman muka dan
gerakan-gerakan mereka, sampai pada akhirnya mereka tiba di rumah tamu amir
(Sulthan), akan tetapi mereka mendapatkan rumah itu kosong, maka mereka-pun
duduk di salah satu sudutnya sedangkan hati mereka diselimuti rasa khawatir,
cemas dan ketakutan dari Al Ikhwaan yang mana pertentangan mereka dengan
(Abdul Aziz) Ibnu Su’uud sudah mencapai puncaknya.

Rasa takut itu telah melupakan mereka dari waktu fajar, sehingga mereka lupa
tidak melaksanakan shalat dan mereka malah ngobrol di tempat mereka itu.

Masing-masing dari mereka merasa ingin mendahului yang lainnya dengan


menanyakan tentang sang amir. Mereka masih dalam keadaan seperti itu hingga
pagi semakin terang, dan seorang budak datang ke depan rumah dan terus
menyalakan perapian, dia menyiapkan teh dan melembutkannya, sedangkan
mereka masih tetap dalam keadaannya, sampai akhirnya salah seorang dari
mereka memberanikan diri untuk bertanya kepada budak itu tentang sang amir,
maka budak itu mengisyaratkan ke arah mesjid.
Kemudian syaikh itu berjalan menuju mesjid dan dia masuk ke dalamnya, ternyata
dia mendapatkan shaf masih tetap seperti semula dalam keadaan sempurna, tidak
ada seorangpun yang keluar, padahal shalat sudah selesai dan waktu sudah
terang. Dia mendapatkan para jama’ah sedang duduk seraya berdzikir kepada
Allah subhaanahu wa ta’aala, maka kewibawaan mereka itu semakin bertambah
dalam dirinya, akan tetapi dia merasakan ketentraman dan keamanan di tengah-
tengah jama’ah yang keadaannya seperti ini. Terus dia mencolek salah seorang
jama’ah dan bertanya kepadanya tentang amir, maka orang itu mengisyaratkan
kearah seorang laki-laki yang ada di tengah-tengah shaf yang hampir tidak ada
bedanya dengan para sahabatnya. Maka dia mendekatinya dan kemudian
memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah utusan dari (Abdul Aziz) Ibnu Su’uud,
maka sang amir pun berdiri bersamanya dan kedua-duanya pulang ke rumah
tempat menerima tamu.

Terjadilah pembicaraan di antara mereka:

Salah seorang syaikh: (Engkau mengetahui wahai amir Sulthan, bahwa taat
kepada waliyyul amri itu adalah kewajiban, dan engkau mengetahui bahwa
imaarah itu awalnya adalah penyesalan dan akhirnya adalah kehinaan dan
siksaan di hari kiamat, sesungguhnya salaf, mereka itu sangatlah tidak
menyukai imaarah dan mereka lari darinya, dan sesungguhnya cinta
terhadapnya serta mengharapkan untuk mendapatkannya adalah keburukan
dan kerusakan yang merusak agama orang yang mencarinya…)
Sulthan Ibnu Bajad: (Abdul Aziz telah memberitahukan kepada kalian bahwa
kami adalah para pencari imaarah (kekuasaan), tidak benar demi Allah,
perselisihan antara kami dengan (Abdul Aziz) Ibnu Su’uud bukanlah terhadap
imaarah, sesungguhnya permasalahannya adalah permasalahan dien
dan Abdul Aziz tahu benar bahwa kami tidaklah mencari imaarah dan
tidak mengharapkannya.

Akan tetapi kami dengan Abdul Aziz ini ibarat gua dan api, bila kami duduk, maka
kami dilahap api, dan bila kami bangkit, maka kami terbentur gua.

Sedangkan Abdul Aziz itu adalah mencari saat terbebas dari (rintangan) kami.
Akan tetapi saya kabarkan berita kepada kalian, sesungguhnya bila kami
binasa sungguh kalian akan berdesak-desakan bersama orang-orang
nasrani di pasar Riyadl.[11]

Tatkala Syaikh yang mulia yang menceritakan hikayat ini kepada orang-orang
yang hadir sampai pada potongan ungkapan ini, kedua matanya bercucuran air
mata, dan
beliau berkata: (Benar sekali Ibnu Bajad demi Allah, silahkan kalian lihat pasar-
pasar Riyadl pada masa sekarang…………………… )

Sulthan Ibnu Bajad mengatakan ungkapannya itu pada awal abad ke 14


(Hijriyyah), sedangkan kita sekarang berada di awal abad ke 15 pada saat itu
orang-orang Inggris (nasrani) seperti Phillips dan kapten Shakesphare[12]
berdatangan menghadap (Akhu Nuurah)[13] koalisi mereka yang setia, sedang
mereka itu mengenakan kopiah dan penutup kepala orang arab yang sudah
terkenal. Mereka tidak berani menampakan diri mereka dengan mengenakan
pakaian-pakaian dan topi-topi Inggris mereka, karena takut akan serangan al
ikhwan terhadap mereka, dan demi menjaga Abdul Aziz dan siasatnya dalam hal
untuk menipu ikhwan serta memanfaatkan mereka, bagaimana tidak!!
Sedangkan dia itu sudah terdidik di Kuwait di pangkuan Mubarak Al Shabaah, dia
belajar darinya metode membuat makar, tipu daya, pengkhianatan, dan cara
mengecoh. Dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana para
pengkhianat itu bermu’aamalah bersama para auliyaa mereka, dan bagaimana
cara Inggris membantu (‘umalaa) boneka-boneka mereka.

Syaikh yang mulia itu tarsus melanjutkan ceritanya, beliau berkata: Sesungguhnya
ia (Syaikh yang menceritakan kisah ini, pent) waktu itu berada di majelis Abdul
Aziz Ibnu Su’uud pada zaman tragedi Siblah yang mana dalam tragedi ini Abdul
Aziz melakukan pengkhianatan dengan menghabisi para pimpinan ikhwan. Saat
pembawa berita gembira meneriakan: (Kami telah menyembelih al ikhwan, kami
telah menyembelih al ikhwan)[14], Syaikh yang mulia itu mengatakan: Di majelis
Abdul Aziz pada hari itu ada orang-orang yang selalu keluar masuk kepadanya,
mereka mengenakan pakaian arab sedangkan mata mereka berwarna biru seperti
mata kucing!!! Dan tatkala mereka mendengar berita pembantaian al ikhwan,
mereka secara spontan langsung bangkit dan melemparkan kopiah-kopiahnya ke
pinggir dan kemudian mengeluarkan topi-topi Inggrisnya dan terus
mengenakannya. Ini sebagai pertanda dimulainya masa baru.

Syaikh berkata: (Hari itu saya merasa kaget dan merasa ketakutan dan sayapun
lari kabur dari Ibnu Su’uud, padahal saya dahulu adalah tergolong orang-orang
yang dia dekatkan kepadanya yang tidak pernah ketinggalan menghadiri
majelisnya).

Sesungguhnya sikap menyembunyikan dalam bermu’aamalah dengan Inggris itu


dilakukan pada saat dahulu, ketika al ikhwan masih memiliki pengaruh dan
kekuatan, saat kebenaran itu memiliki orang-orang yang membelanya dan saat
dien ini memiliki pedang-pedang yang siap membabat demi mempertahakannya.
Adapun pada masa sekarang dan setelah perginya orang-orang itu, maka
sesungguhnya ungkapan Sulthan Ibnu Bajad itu telah menjadi realita yang
hidup. Ini dia anak-anak Abdul Aziz mereka berjalan di atas jalannya, namun
dengan cara yang lebih kotor, lebih menantang, dan lebih terang-terangan. Tidak
ada lagi ada yang ditutup-tutupi dan disembunyikan, kenapa harus ditutup-tutupi
dan disembunyikan?? dan dari siapa hal itu ditutup-tutupi dan disembunyikan??

Sesungguhnya Fahd pada masa sekarang sengaja melancong dan berkunjung ke


tanah air tuan-tuannya dan tuan-tuan ayahnya di Inggris Raya, dan semua sarana
pemberitaan di seluruh penjuru dunia menayangkan/menyiarkan tayangan
penjaga dua tanah suci itu diapit oleh ratu Inggris dan ibunya, dalam
keadaan dia itu (Fahd) mengenakan salib orang-orang nasrani dan
symbol Zionis tingkatan (18),[15]jadi hubungan-hubungan itu sudah tidak
rahasia lagi, akan tetapi terang-terangan.

Bendera salib pada masa sekarang berkibar di jalan-jalan kota Jedah, Riyadl
dan kota-kota lainnya di samping bendera tauhid!!!!!!! dan di atas kedutaan
negara-negara sahabat karib dan lembaga-lembaga mereka. Orang-orang nasrani
mendapatkan penghormatan dan fasilitas, mereka tidak mengenal jihad, jizyah,
dan kehinaan!!!!

Dan Fahd juga bersegera mengucapkan selamat kepada Ronald Reagen karena
keberhasilannya menyelamatkan diri dari usaha penculikan terhadapnya, dia
saling tukar hadiah dengannya dan dengan isterinya. Dia juga mengucapkan
selamat kepada Reagen atas terpilihnya untuk kedua kalinya menjadi Presiden,
dan pemberitaan media cetak-pun memberitakan bahwa dialah orangnya yang
pertama kali di dunia ini yang mengucapkan selamat atas keterpilihannya. Dia
sering sekali berkunjung ke ibu kota dolar, dan riyal juga, untuk bertemu dengan
para kekasih dan para auliyaanya yang berbangsa Amerika.

Di Saudi sendiri pada masa sekarang ada beberapa pangkalan Saudi Amerika,
yang mana menteri dalam negeri sendiri mengakui bahwa yang bertanggung
jawab mengendalikannya adalah orang-orang salib Amerika untuk kepentingan
bersama dua negara.[16]

Sesungguhnya perbuatan nista yang busuk yang telah diprediksikan oleh Ibnu
Bajad bahwa itu akan terjadi di payung pemerintahan Ibnu Su’uud dan anak-
anaknya bila situasi leluasa bagi mereka, (yaitu kejahatan mempersilahkan orang-
orang nasrani masuk ke jazirah arab, memuliakan mereka, mengedepankan
mereka serta berbaurnya dengan kaum muslimin), tidaklah seberapa bila
dibandingkan dengan apa yang terjadi sekarang, dan kaum mushlihuun (orang-
orang yang berusaha mengadakan perbaikan) pun mengatakan: Ooh,
seandainya hal itu hanya berhenti sampai di sana saja”. Sesungguhnya jazirah
arab sekarang tidaklah penuh dengan orang-orang nasrani saja, akan tetapi penuh
juga dengan semua agama dan semua paham yang busuk. Pada masa sekarang di
negara tauhid ini!!! dimuliakan dan dikedepankan serta diberikan kedudukan
orang-orang Sikh, Hindu, penyembah sapi, penyembah api, penyembah tikus,
penyembah Budha dan orang-orang paghanisme. Kebatilan dan kekafiran telah
merambah dan merajalela, semoga laknat Allah atas orang-orang kafir.

Saya teringat akan wajah Syaikh yang mulia saat beliau menceritakan hikayat-
hikayat itu kepada kami, itulah wajah yang thayyib yang penuh dengan waqaar
(rendah hati/khusyuu’). Engkau bisa melihat dalam perubahan roman wajahnya
saat engkau menatapkan pandangan dengan sangat, jelas engkau melihat
sejarah, kepedihan, kesedihan, dan kenangan masa lalu yang telah hilang ditelan
masa dan dimanipulasi oleh orang-orang yang berkepentingan serta menandakan
akan hilangnya sejarah itu padahal sedikit sekali orang yang mengetahui hakikat
sebenarnya.

Saya teringat saat dia mengucapkan bait-bait syair nabthiy sedangkan air mata
berjatuhan dari kedua matanya, dan suaranya terputus-putus yang hampir tidak
bisa dipahami kecuali oleh orang yang mengenal baik lahjah Nejed….dia
mengatakan:
‫ﻋ ﺪا ﻫ ﺎ ا ﺗ ﺤ ﻜ ﻢ ﻗ ﻮا ﻧ ﻴ ﻨ ﻬ ﺎ‬
ِ ‫وأ ﺿ ﺤ ﺖ‬ ‫ﻳﺰﻋ ُﻤﻮن اﻟﻤﺮاﺟﻞ ﻋﻘﻮل‬
‫وأﺣﻜﻤﺖ ﻓﻲ وﻃﻨ ّﺎ ﺧﻨﺎزﻳﺮﻫﺎ‬ ‫اﻟﺒ ﻬﺎﻳ ﻢ‬
‫وا ﺗ ﺒ ﺎ ع ا ﻟ ﺬ ي ﻓ ﺎ ﺳ ﺪ ٍ د ﻳ ﻨ ﻬ ﺎ‬ ‫أ ﻓ ﺴ ﺪ وا ﺟ ﻴ ﻠ ﻬ ﻢ وا ﺧ ﺬ و ﻫ ﻢ‬
‫ﺣ ﺐ ﻟ ﻲ ﻣ ﻦ ﺗ ﻨ ﺎ ﻫ ﻖ ﻣ ﺰا ﻣ ﻴ ﺮ ﻫ ﺎ‬ ‫ﻏﻨﺎﻳ ﻢ‬
‫ف ﻧ ﻘ ﺘ ﻞ ﻓ ﺮا ﻋ ﻴ ﻨ ﻬ ﺎ‬ ٍ ‫ﺑ ﺴﻴ ﻮ‬ ‫ﺑ ﺰ ﺧ ﺮ ﻓﺎ ت اﻟ ﻤﺒﺎﻧ ﻲ ﻣ ﻊ أ ﻛ ﻞ‬
‫ﺗﺬﻫﺐ اﻟﻜﻔﺮ واﻟﻠ ّﻲ ﻋﻠﻰ دﻳﻨﻬﺎ‬ ‫اﻟ ﻮ ﻻﻳ ﻢ‬
‫ﺐ ﻋ ﻮ ى ﻣ ﻦ ور ى‬ ٍ ‫ﺣ ﺲ ذﻳ‬
‫ا ﻟ ﻌ ﺪا ﻳ ﻢ‬
‫واوﺟﻮدي ﻋﻠﻰ أﻫﻞ اﻟﺪ ّﻳﻦ‬
‫وا ﻟ ﻌ ﺰا ﻳ ﻢ‬
‫ﻳﺎ اﻟﻠ ﻪ ﻳﻠ ﻲ ﻋﻠ ﻰ اﻟﻌ ﺮ ش‬
‫ﻋ ﺎ ﻟ ﻲ و دا ﻳ ﻢ‬

Mereka mengklaim laki-laki padahal mereka berakal binatang

Dan musuh-musuhnyapun telah mengendalikan hukum-hukumnya


Mereka rusak generasinya dan merampas kekayaannya

Dan telah berkuasa di negeri kita babi-babinya

Dengan ukiran bangunan berikut santapan makanannya

Serta mengekor kepada orang yang rusak agamanya

Merasakan serigala yang mengaum di balik gunung pasir

Lebih aku cintai daripada orang yang berbunyi serulingnya

Ingin sekali aku melindungi para pemeluk dien dan ketaatan

Dengan pedang kita akan tebas semua Fir’aunnya

Ya Allah Yang ada di Arasy-Nya Yang Maha Tinggi Lagi Maha Abadi

Lenyapkanlah kekafiran dan enyahkanlah ajarannya

WAAFAQA SYANNU THABAQAH

(‘ANBAR AKHU BILAL)

Yang haq adalah dikatakan bahwa negara yang busuk ini yang telah merusak
agama manusia adalah tidak ada bedanya dengan negara-negara sahabatnya dan
sudaranya yang lain, dari kalangan negara-negara thaghut arab dan negara-
negara teluk lainnya yang terkadang diserang oleh masyaayikh Ibnu Su’uud
karena keberadaan negara-negara itu berhukum dengan qawaaniin wadl’iyyah
(undang-undang buatan manusia). Dan tidak ada orang yang mendebat dalam hal
ini kecuali dua macam orang, yaitu orang yang jahil akan realita (waaqi’) para
thaghut itu yang mana dia tidak mengetahui aturan-aturan/sistem mereka, siasat
mereka, dan waaqi’ pemerintah-pemerintah mereka, terus dia berkomentar
dengan apa yang tidak dia ketahui dan berbicara dalam hal yang dia sendiri tidak
menguasainya, sehingga dia tersesat dari jalan yang benar dan menyesatkan
banyak orang.

Atau (kedua adalah) orang munafiq yang busuk dari kalangan para kaki tangan
(auliyaa) pemerintah-pemerintah ini, mereka telah memberi makan orang ini
sehingga mereka mampu memalingkannya, mereka telah memberikan air susunya
sehingga mampu menundukannya, dan mereka telah menyediakan segala
fasilitasnya sehingga mampu membuat dia diam. Maka diapun membela-bela
pemerintahan ini, dia memujinya, dan lisannya tidak pernah berhenti
menyanjungnya dengan menyebutkan kebaikan-kebaikannya siang dan malam.
‫ﻣﺎ ﺣﻤﺎرا ً أو ﻣﻦ اﻟﺜﻴّ ﺮان‬
ّ ‫إ‬ ‫وا ﻟ ﻠ ﻪ ﻟ ﺴ ﺖ ﺑ ﺜ ﻼ ث ﻟ ﻬ ﻤ ﺎ ﺑ ﻼ‬

Demi Allah kamu bukan yang ketiga dari dua orang …

Ya, kamu bisa jadi keledai (yang dungu) atau kamu bagian dari bantengnya.

Adapun macam ke dua, maka mereka itu adalah orang-orang yang binasa lagi
berguguran, dan alangkah banyaknya mereka itu di payung negara yang busuk
ini. Untuk mereka kita tidak usah menyusahkan diri kita untuk membahasnya,
karena sesungguhnya siapa saja orangnya yang disesatkan oleh Allah maka dia
tidak bakal mendapatkan seorangpun penolong yang menunjukan baginya jalan,
serta barangsiapa yang Allah kehendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu
tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) daripada Allah.

Syaikhul Islam Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata tentang


orang-orang semacam mereka dari kalangan yang membela-bela thaghut,
menutupi kekafirannya dan mengkaburkan kenyataannya di hadapan manusia:
Dan begitu juga kami kafirkan orang yang memperindah syirik di hadapan
manusia, dan dia menegakkan syubhat yang batil untuk melegalkannya. ” Lihat
dalam Ar Rasaa’il Asy Syakhshiyyah hal: 60.

Dan begitu juga orang yang menutup-nutupi kaum musyrikiin penyembah thaghut-
thaghut modern, dia membela-bela loyalitas mereka dan ketaatannya kepada para
pembuat (hukum dan perundang-undangan) yang kafir, dia menghiasi hal itu dan
menegakkan alasan-alasan yang batil untuk meringankan masalah dan untuk
membolehkannya.

Ini adalah sebagian isyarat-isyarat yang membongkar dan membuka (hakikat)


jalan orang-orang kafir yang merusak itu, serta menjelaskan bahwa tidak ada
perbedaan antara negara ini dengan negara-negara thaghut arab yang lainnya,
bahkannegara ini demi Rabb Ka’bah adalah lebih dahsyat kebusukannya dan tipu
dayanya dalam hal mentalbiis cahaya dengan kegelapan, dalam hal manipulasinya
di hadapan orang-orang umum, dalam hal mencampurkan yang hak dengan
kejahatan, dan dalamhal membaurkan kekafiran dengan keimanan dengan kedok
tauhid dan aqidah shahihah.

Dan di antara yang sudah dimaklumi secara spontan adalah bahwa musuh dalam
selimut itu adalah lebih berbahaya daripada musuh yang menampakkan dirinya,
dan orang yang memusuhi dien ini secara terang-terangan lebih ringan bahayanya
daripada orang yang melakukan kamuflase dan menyembunyikan
permusuhannya, oleh sebab itu maka orang-orang munafiq itu dimasukan ke
dalam neraka yang paling dasar.[17]

SAUDI DAN QAWAANIIN WADL’IYYAH

(UNDANG-UNDANG BUATAN)

Saudara muwahhid, bangunlah engkau dari tidurmu, dan janganlah engkau tetap
diam di dalam kelengahanmu, tidurmu sudah lama dan usiamu sudah hampir
habis. Bangkitlah, dan kenalilah kebohongan negara yang busuk ini yang telah
merusak agama kaum muslimiin dan mengaburkan/mencoreng tauhid mereka,
dan kenalilah kebohongan dan kesesatan para sadanah (para pengawal dan
penjaga juru kunci)nya dari kalangan ulama-ulama penguasa. Dan supaya kamu
tidak tergolong orang yang dikaburkan tentang keadaan mereka, maka silahkan
baca sebagian kebejatan mereka dalam bab ini.

PERTAMA

QAWAANIIN SAUDI ATAU THAGHUT DALAM NEGERI

Negara Saudi mengaku menerapkan syari’at Islamiyyah, dan mengecoh orang-


orang buta dan orang-orang rabun dengan menegakkan sebagian huduud
syar’iyyah terhadap orang-orang lemah saja, agar supaya orang-orang menduga
bahwa Saudi menerapkan hukum-hukum Islam dan membuang jauh-jauh
qawaaniin wadl’iyyah serta kafir terhadapnya.

Dan ini adalah kepalsuan yang nyata lagi terbuka bagi orang yang mengamati
lagi mengetahui keadaan-keadaan sebenarnya, baik itu dalam tatanan dalam
negeri atau tatanan luar negeri.

• Adapun dalam tatanan dalam negeri.

Sesungguhnya Saudi dalam banyak aspek membuat qawaaniin wadl’iyyah, ia


menjadikannya sebagai rujukan dan mengharuskan masyarakat tunduk
kepadanya, akan tetapi ia mempedaya mereka – sejalan dengan siasat talbiis yang
dijalankan -, sehingga undang-undang yang dibuat itu tidak mereka namakan
sebagai qawaaniin, namun mereka beri nama: (Andzimah) atau (maraasiim)
atau (ta’liimaat) atau (awaamir) atau (lawaa’ih) atau (siyaasaat). Dan orang
yang mengamati qawaaniinnya dalam berbagai aspek yang bermacam-macam
maka akan jelas baginya hakikat hal ini dengan
sangat gamblang sekali. Di dalam kitab (Al Ahkaam Ad Dustuuriyyah Lil
Bilaad Al ‘Arabiyyah) [18] ada pernyataan di bawah judul “ Dustuur Al
Mamlakah Al “Arabiyyah As Su’uudiyyah : “Dan kata-kata (qanun) dan (tasyri’)
serta (syari’at) di Saudi tidak digunakan kecuali untuk hukum-hukum yang
bersumber dari Syari’at Islamiyyah, dan adapun selain hal itu yaitu berupa hukum-
hukum buatan maka itu diungkapkan dengan nama ( andhimah) atau (ta’limat)
atau (awamir).”

Perhatikan talbiis ini terhadap masyarakat, dan amatilah qawaaniin-nya agar


engkau bertambah tahu tentang mereka. Dan sebelum memulai menyebutkan
contoh-contoh qawaaniin wadl’iyyah Saudi, kami ingin mengalihkan pandangan
saudara muwahhid kepada satu masalah penting, yaitu bahwa apa yang dilakukan
oleh pemerintahan busuk ini berupa penerapan sebagian huduud syar’iyyah
terhadap sebagian orang, dan penggugurannya akan hukum-hukum syari’at
lainnya, serta penerapannya akan qawaaniin wadl’iyyah dalam aspek-aspek hidup
lainnya – sebagaimana yang akan engkau lihat – adalah sama persis dengan apa
yang dilakukan oleh negara-negara thaghut Arab lainnya yang secara terang-
terangan menerapkan qawaaniin wadl’iyyah dan menerapkan syari’at Islamiyyah
dalam satu sisi yang mereka namakan ahwaal syakhshiyyah (perdata) bahkan
huduud juga, karena sesungguhnya banyak dari negara-negara itu
menerapkannya sebagaimana penerapan yang dilakukan Saudi yang dicoreng-
moreng seperti Pakistan dan yang berjalan di atas jalannya dalam hal talbiis,
bahkan sebagian ikhwah kami dari Libya mengabarkan bahwa Kadzafi
menerapkan had peminum khamr, dia mendera peminum khamr sama seperti
yang dilakukan oleh Fahd, maka apa gerangan dia (Kadzafi) dikafirkan padahal
dia menerapkan sebagian dien ini?? Sedangkan Fahd tidak dikafirkan (oleh ulama
pemerintah Saudi)?? Dan kenapa orang yang menerapkan syari’at dalam ahwaal
syakhshiyyah dan menerapkan qawaaniin dalam aspek-aspek yang lain dikafirkan,
sedangkan orang yang menerapkan syari’at dalam sebagian huduud dan
menerapkan qawaaniin dalam aspek-aspek yang lain yang sangat banyak
sebagaimana yang akan engkau ketahui – tidak dikafirkan??

“Apakah orang-orang kafirmu lebih baik dari mereka itu , atau apakah kamu telah
mempunyai jaminan kebebasan (dari adzab) dalam kitab-kitab yang terdahulu
?.Al Qamar:43}.
Dan sekarang adalah waktunya memulai menjelaskan hal itu dengan
pertolongan Al Malik Al Ma’buud.

Di dalam kitab (Al Wajiiz Fii Taariikhil Qawaaniin)karya Doktor Mahmuud Abdul
Majiid Al Maghribiy hal 443 dalam judul (Harakah At Tadwiin Wat Tasyrii Fil
Mamlakah Al ‘Arabiyyah Assu’uudiyyah) setelah dia menyebutkan bahwa
dahulunya adalah Islamiyyah lagi sederhana!! Dia berkata dalam rangka
memuji: “Keadaan ini berubah setelah berdirinya negara Saudi dan
melimpahnya kekayaan alam, yang mana ini mendorong untuk adanya
perbaikan (ishlaah)!!, perubahan (taghyiir)!!, dan masuknya unsur-unsur baru
dalamkehidupan penduduk setempat, maka berdirilah perusahaan-perusahaan
asing, dan ia mendapatkan keistimewaan-keistimewaan yang khusus”. Sampai
dia mengatakan: Karena sebab-sebab ini, maka mesti menghadapi
kehidupanbaru ini dengan membuat hukum-hukum yang sejalan dengan
kebutuhan-kebutuhan yang selalu baru, sehingga muncullah:
Tasyrii’aat fi Ushuulil Muhaakamaat (Aturan-Aturan Prihal Dasar-Dasar
Peradilan).
Qawaaniin Tijaariyyah (undang-undang perdagangan).
Qawaaniin jazaa’iyyah (undang-undang denda/sangsi).
Undang-undang kerja dan pekerja.
Pajak dan yang undang-undang lainnya.

Dia berkata tentang undang-undang perdagangan: Undang-undang perdagangan


darat dan laut yang terkenal dengan nama (Nidzaam Tijaariy) dianggap sebagai
bagian dari undang-undang perdagangan Saudi yang paling penting, dan undang-
undang ini telah muncul tahun 1931. Undang-undang tersebut sejalan
dengan undang-undang perdagangan modern, baik undang-undang Arab
ataupun Eropa, yang mana undang-undang itu menjelaskan tentang Dasar-Dasar
Peradilan perdagangan dan mengambilnya dari undang-undang perdagangan
yang sangat penting di samping undang-undang lain yang berhubungan dengan
perdagangan”.

Dia berkata tentang qawaaniin jazaa’iyyah – tentunya setelah dia menyebutkan


bahwa syari’at masih diterapkan dalam aspek ini – dia berkata: “dengan disertai
perubahan-perubahan yang dituntut oleh maslahat umum.”

Dia berkata tentang undang-undang perpajakan:”Maslahat juga menuntut untuk


dibuatnya undang-undang perpajakan bagi negara-negara lain karena sebab
bertambahnya biaya untuk melaksanakan proyek-proyek ekonomi dan sosial,
maka munculah undang-undang pajak pemasukan tahun 1950 M”.

Ini adalah apa yang disebutkan oleh sang penulis itu. Dan sebenarnya
sesungguhnya hukum-hukum dan undang-undang yang telah mereka buat dan
yang sedang mereka susun hari demi hari adalah jauh lebih banyak dari yang
disebutkan, dan dia (penulis buku tadi) tidak menyebutkannya, sebagai contoh
adalah:

Nidzaam Muraaqabatil Bunuuk (Aturan pengawasan perbankan) yang


muncul dengan SK Raja no (5/M) tahun 1386 H.[19]
Nidzaam Al Jinsiyyah Al ‘Arabiyyah Assu’uudiyyah.

(Aturan kewarganegaraan Arab Saudi) yang telah ditetapkan oleh majelis


kementerian (kabinet) dengan keputusan no (4) tahun 25/1/74, dan telah muncul
keinginan raja dalam khithab diiwaan ‘aalii no 8/5/604 tanggal 22/2/74 untuk
menerapkannya.[20]

Begitu juga (Nidzaam Al Mathbuu’aat Wan Nasyr/Undang-Undang


Percetakan dan Penerbitan) yang muncul dengan SK Raja no 17/M tanggal
13/4/1402 H.
Dan (Nidzaam Al Mu’assasaat Ash Shahafiyyah Al Mahaliyyah/Undang-
Undang Pers lokal) yang muncul dengan SK Raja no:62 tahun 24/8/1383 H.
Begitu juga SK Raja no (169) yang muncul tanggal 20/10/1402 H yang berisi
pengesahan Siyaasah I’laamiyyah (‘ Ilmaaniyyah Maasuuniyyah) lil
Mamlakah/Politik Penerangan (Sekuler Zionis) KSA,[21]
Dan lihat (Qaanuun) Nidzaam Ihyaail Ardlil Mawaat/Undang-Undang
menghidupkan Tanah Tak Bertuan, di mana sebelumnya hal itu dilakukan
sesuai syari’at, kemudian muncul tentang hal ini SK Raja yang melarang
kepemilikan tanah mati bila telah dihidupkan oleh pemiliknya setelah tahun
(7).
Dan silahkan lihat AndzimahAz Zawaaj Min Ghairi
Assu’uudiyyah/Undang-Undang Pernikahan dengan Orang Non Saudi.
Dan begitu juga (Al Ahkaam Al ‘Aammah Lit Ta ’ r i f a h Al
Jumrukiyyah/Hukum-Hukum Umum Bea Cukai)”Mukuus/Uang Haram”
yang muncul dengan keputusan Menteri no (1191) tanggal 6/4/1393 H
dengan SK Raja no 9/M tanggal 6/4/1393 H.
Begitu juga (At Tasyrii’aat Al Muta’alliqah Bil ‘Alam Al Wathaniy Wa
‘Alam Al Maliik Wa A’laam Ad Duwal Ash Shadiiqah wasy
Syaqiqah/Hukum-Hukum yang berhubungan dengan bendera
nasional, lambang raja, dan bendera-bendera negara-negara
sahabat) yang muncul dengan SK Raja no 3/M tanggal 20/2/1393 H.
Begitu juga (Nidzaam Al Jaisy Al ‘Arabiy Assu‘uudiy/Undang-Undang
Tentara KSA) yang khusus dengan dewan Muhaakamaat ‘Askariyyah yang
muncul tanggal 11/11/1366 H.

Dan undang-undang lainnya yang di antaranya akan kami sebutkan dan yang
lainnya tidak kami sebutkan.

Begitulah para thaghut itu berkiprah dalam menghancurkan syari’at dan


mencorengnya dengan cara bersembunyi di belakangnya, dan menerapkan
sebagian huduudnya dengan penerapan yang kotor, serta pada saat bersamaan
mereka itu menerapkan qawaaniin wadl’iyyah dan membuatnya dalam berbagai
aspek kehidupan di bawah nama-nama yang dipalsukan (andzimah), (maraasiim)
dan nama-nama lain yang sejalan dengan siasat talbiis yang mereka lakoni seraya
menjauhi tashriih (kata-kata yang terang) dan I’laan (penampakkan secara jelas di
hadapan publik), dalam rangka menjaga posisi dan agar hal itu selaras dengan
keberadaan Al Haramain Asy Syarifain di negara mereka. Ini seraya disertai usaha-
usaha penampakkan akan hal itu dari waktu ke waktu dalam rangka meraba
denyut masyarakat yang mati lagi terkena bius. Sering sekali pejabat pemerintah
Saudi menegaskan secara terang-terangan akan keinginan pemerintahnya untuk
merancang membuat Undang-Undang baru bagi KSA. Dan penegasan yang paling
akhir dan paling baru adalah apa yang muncul setelah tragedi Al Haram Al Makkiy
dan Revolusi Iran tahun 1979 M.

Sekarang, inilah sebagian contoh Undang-Undang Buatan (Qawaaniin


Wadl’iyyah) KSA:
• Perhatikan umpamanya Undang-Undang dan Hukum-Hukum KSA yang
berkenaan dengan bendera nasional, bendera raja, dan bendera-bendera negara-
negara sahabat dan karib yang muncul dengan SK Raja no 3/M tanggal 20/2/1393
H, yang serupa bahkan persis dengan banyak Undang-Undang Pidana yang
berhubungan dengan keamanan dalam negeri negara-negara thaghut arab lainnya
yang secara tegas dan terang-terangan menerapkan Undang-Undang .

Silahkan rujuk ayat 15 dan 16 serta 17, dan lihatlah bab hukuman dan sangsi:

Ayat ke 20: Setiap orang yang menjatuhkan, atau memusnahkan, atau


menghina dengan cara apa saja bendera nasional, atau lambang raja,
atau lambang apa saja milik Kerajaan Arab Saudi atau milik negara-
negara sahabat, karena dasar kebencian atau penghinaan terhadap
kekuasaan pemerintah atau terhadap negara-negara itu, dan hal itu
dilakukan terang-terangan atau di tempat umum atau di tempat terbuka
bagi publik, maka dia akan dikenakan hukuman penjara selama tidak
lebih dari satu tahun dan dengan denda yang tidak lebih dari 3000 Riyadl
atau dengan salah satu sangsi itu.”

Perhatikan kekafiran dan kezindiqkan ini. Dan perlu engkau ketahui bahwa pasal
ini dan yang lainnya sama persis – sebagai contohnya – dengan pasal 33 dari
Undang-UndangKeamanan Dalam Negeri Negara dalam Undang-Undang Hukum
Pidana Kuwait[22]. Di Kuwait dinamakan Qawaaniin Jazaa’ Wadl’iyyah (Undang-
Undang Hukum Pidana), sedangkan di sini di Negara talbiis dinamakan
(Andzimah) dan (Maraasiim)…. , yang itu menurut syaikh-syaikh Alu Su’uud
(ulama-ulama pemerintah Saudi) adalah kufrun bawwaah (kekafiran yang nyata),
sedangkan yang ini adalah tauhid dan perintah-perintah ulil amri, (dan mungkin
maksudnya ini), dan (bisa jadi tujuannya itu….) dan (dia menta’wil) dan
penutupan-penutupan kekafiran lainnya. Bagaimanapun juga sesungguhnya bau
busuk kekafiran yang nyata itu mengepul dari teks pasal tersebut, di antaranya
adalah mereka menyamakan bendera yang membawa kalimat tauhid dengan
bendera-bendera salib, kekafiran, dan syirik, karena mereka menjadikan sangsinya
satu antara orang yang menghina bendera Laa ilaaha Illallaah dengan orang yang
berlepas diri dari bendera kekafiran dan salib. Padahal sudah maklum bahwa
menghina bendera kekafiran dan salib ini tidak ada sangsi atasnya di dalam
dienullah, akan tetapi justeru dia mendapatkan pahala dan ganjaran di dalamnya,
sedangkan orang yang menghina Laa ilaaha Illallaah adalah murtad, kafir, dan
keluar dari Islam serta hukumannya adalah dibunuh bukan dipenjara satu tahun
atau kurang atau tiga ribu Riyal. Apa pendapat kalian wahai syaikh-syaikh
tauhid….??

Dan pertanyaan yang spontan muncul adalah: Apa tujuan negara tauhid!! ini
membela-bela dan melindungi bendera-bendera salib dan kekafiran, dan negara-
negara mana yang dimaksud dengan negara-negara sahabat dalam kata-kata
yang muthlaq itu ??

Kita berhenti sejenak di sini untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan ini


sebagai borok dan aib di wajah pemerintah ini dan ulama-ulamanya dan tidak
perlu menyia-nyiakan waktu untuk menjawabnya, karena setiap muwahhid
mengetahui jawabannya…!!

Soal pertama: Apa hukum orang yang membuat undang-undang dalam rangka
mencegah dan mengharamkan penghinaan terhadap lambang-lambang orang-
orang kafir, atau menjatuhkan salib yang digambar di dalam bendera negara-
negara Eropa nasrani, atau merusaknya dan menghinannya ??.

Soal kedua: Apa hukum orang yang memberikan sangsi, memusuhi, dan
memenjarakan karena sebab tauhid, seperti muwahhid yang merealisasikan
tauhid amalinya umpamanya dengan cara membenci, menghinakan, dan
meremehkan lambang-lambang orang-orang kafir yang bermacam-macam dan
salib-salib orang-orang nasrani yang terpampang pada bendera-bendera mereka
?? -maaf bukan (memberikan sangsi) saja – akan tetapi membuat undang-undang
dan hukum-hukum yang menetapkan sangsi atas hal itu ??.

Soal ketiga: Apa hukum orang yang menghalalkan [23] bagi dirinya untuk
memakan harta orang muslim (3000 Riyal) sebagai sangsi karena kafirnya dia
terhadap salib orang-orang nasrani yang terpampang di bendera-bendera mereka,
atau karena sebab dia baraa’ (berlepas diri) dari lambang-lambang negara-negara
Komunis, Bath, Sekuler, Sosialis dan yang lainnya.

Soal keempat: Dan yang terakhir apa hukum orang yang mendukung kaum
musyrikiin, lambang-lambang mereka, salib-salib mereka, serta bendera-
benderanya, dia membela-belanya, melindunginya, serta membantu
(menjaganya)nya atas (perlakuan) kaum muwahhiduun yang sebenarnya yang
berlepas diri darinya, memusuhinya, membencinya dan menghinakannya….
??[24]

Kalau seandainya kita mengarahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada


syaikh-syaikh pemerintah itu tanpa kita beritahu sebelumnya bahwa itu berkaitan
dengan negara mereka (KSA), apa kiranya jawaban yang akan mereka
berikan….???.

Ya Allah, sesungguhnya kami berlepas diri di hadapan-Mu dari kesesatan.

Apa definisi muwaalaah (loyalitas) yang mengeluarkan dari Islam wahai sekalian
para syaikh terhormat…? Seandainya seorang muwahhid dengan tauhid yang
sebenarnya lagi sempurna – bukan tauhid kalian yang terkontaminasi – dia
mengambil simbol, atau lambang, atau bendera dari bendera-bendera negara-
negara orang-orang kafir, atau negara-negara arab yang terang-terangan
menerapkan sistem demokrasi atau sosialis atau lainnya, atau pemerintahan
busuk mana saja yang telah dikafirkan oleh syaikh-syaikh pemerintah Saudi
seperti pemerintah Kadzafi atau Hafedz Al Asad atau Sadam Husen, atau Husni
Mubarak atau yang lainnya, terus dia (muwahhid) itu merobek-robeknya atau
merusaknya atau memotong-motongnya atau menghina simbol, lambang, atau
bendera itu dengan dasar marah karena Allah, sebab ada salib di dalamnya atau
karena itu mewakili dan menyimbolkan akan negara kafir itu, maka apa hadiahnya
yang diberikan negara tauhid wahai para syaikh terhormat? Apakah dia akan
mendapatkan (King Faishal’s Award) karena khidmatnya terhadap Islam yang
selama ini kalian menampakkan diri di hadapan manusia dengan pura-pura atau
justru hadiahnya adalah satu tahun penjara dan denda uang sejumlah 3000 Riyal?
Apa namanya menurut kalian wahai syaikh-syaikh tauhid!!!

Apakah undang-undang dan hukum-hukum ini bersumber dari orang-orang yang


berlepas diri dari seluruh thaghut dan orang-orang kafir dan dari seluruh hukum-
hukum dan perundang-undangan mereka ??.
Apakah itu bersumber dari orang-orang yang mengetahui makna Laa ilaaha Illallah
dan mengetahui makna firman-Nya subhaanahu wa ta’aala:

“Dan sesunggguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):”Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu,”(An Nahl: 36).

Apakah hal itu bentuk menjauhi thaghut-thaghut atau justeru membela thaghut-
thaghut dan membantu mereka ??

Sesungguhnya itu demi Rabb ka’bah tidak akan bersumber kecuali dari sang
auliyaa terhadap auliyaanya, sang kekasih terhadap kekasihnya dan para
pendukung terhadap tuan-tuannya. Apakah ini bentuk baraa’ dari syirik dan para
pelakunya dan dari para thaghut dengan berbagai macam bentuknya, dan dari
undang-undang, serta paham-paham kafir lainnya?? atau justeru ini adalah
dukungan, pembelaan, hubungan kasih sayang, dan bersahabat bersama itu
semua?!! Katakanlah yang sebenarnya wahai para masyaayikh!! Berilah manusia
penjelasan sebenarnya tentang agama mereka, beritahu mereka akan auliyaanya
supaya bisa membedakannya dari musuh-musuhnya!! Demi Allah, sungguh kalian
berkata jujur dalam rangka membela agama Allah tidak bakalan menyebabkan
rizki terhambat dan tidak akan mendekatkan ajal. Masalahnya sangatlah jelas
wahai saudara-saudaraku, wahai ahlu tauhid, dan tidak membutuhkan banyaknya
ucapan dan panjangnya ceramah.

Mereka membuat undang-undang semacam ini dalam rangka menjaga hubungan


dengan para auliyaa mereka, bahkan dalam rangka mengikuti dan menyesuaikan
dengan undang-undangnya, oleh karena itu ada dalam undang-undang itu sendiri
pada bagian kedua (Al Ushuul Al Muta’alliqah Bi Raf’il ‘Alam/Pokok-pokok Yang
Berkaitan dengan Pengibaran Bendera).

(Ayat keenam): Kaidah undang-undang dan kesepakatan Internasional


melindungi segala hal yang berkaitan dengan pengibaran bendera asing
di atas gedung-gedung khusus milik perwakilan-perwakilan politik dan konsulat
negara-negara asing di Kerajaan (Arab Saudi), dan begitu juga PBB, lembaga-
lembaga Internasional dan Regional, atau mengibarkannya di atas mobil-mobil
khusus milik para pegawainya. Dan adapun di selain itu[25]maka tidak
diperbolehkan mengibarkan bendera asing di Kerajaan (ini) kecuali pada hari-hari
raya dan acara-acara resmi” perhatikanlah!! Yaitu seperti pribahasa: (Maa hiya Bi
Masyquuqah Laakin Takhurr)”[26]

Contoh lain dari qanuun/undanq-undang (nidzaam) percetakan dan penebitan


yang disahkan dengan SK Raja no 12/2/6 tanggal 21/2/1358 H.

Ayat(17): Tidak boleh membredel atau mencegah cetakan mana saja dari
peredaran, pendistribusian dan penjualan, baik itu telah dicetak di dalam atau di
luar negeri kecuali dengan keputusan dari lajnah penelitian cetakan yang telah
mendapatkan pengesahan dari pihak-pihak yang berwenang”.

Ini dalam rangka menjaga buku-buku, majalah-majalah, serta surat kabar-surat


kabar kotor yang penuh dengan hal porno/cabul, ilhaad/kekafiran,
hadaatsah/liberal dan kebejatan, yang mana hal itu siang malam mencela Allah,
agama-Nya dan syari’at-Nya di bawah pendengaran dan pandangan pemerintah
yang busuk ini. Setiap orang yang hidup di dalamnya bisa mengetahui hal itu dan
bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri. Majalah-majalah busuk memenuhi
pasaran dan jalan-jalan di bawah lindungan negara dan undang-undangnya ini
serta yang lainnya. Pasal ini yang dimulai dengan ucapan mereka (Tidak
boleh), perhatikanlah!! Kalimat (Tidak boleh) ini adalah melindungi bagi setiap
orang bejat dan orang Zindiq buku-bukunya, majalah-majalahnya, dan tempat-
tempat penerbitannya. Para petugas amar ma’ruf dan nahi mungkar tidak berhak
merintangi kebatilan baik yang berbentuk buletin ataupun buku cetak, atau
berusaha untuk melarangnya apalagi merusaknya. (Tidak boleh) baginya
melakukan hal itu secara undang-undang di negara tauhid!! akan tetapi itu semua
tergantung dan mengikuti selera dan keinginan lajnah penelitian pemerintah itu,
dan sudah barang tentu para petugasnya adalah orang-orang yang tidak memiliki
bagian (di akhirat) dan tidak memiliki moral. Dan orang yang masih meragukan
hal ini maka tidak ada jalan atasnya kecuali melakukan penelitian sederhana
terhadap realita dan silahkan dia melihat toko-toko buku, dan lihat majalah-
majalah dan koran-koran yang dipajang, dijual, dan diimpor di sana, pasti dia bakal
mengetahui kenyataan sebenarnya.

• Contoh-contoh dari Undang-Undang KSA itu:

Ayat (35): (Tidak boleh menyebarkan celaan dan hinaan yang berkenaan dengan
para raja, dan para presiden negara-negara yang mengikat perjanjian dengan
Kerajaan Arab Saudi).

Ayat (36): (Tidak boleh menyebarkan celaan yang berkenaan dengan para
pimpinan dan anggota-anggota utusan politik, para dubes, konsulat yang
mendapatkan jaminan di negeri jalaalatul malik (baginda raja).

Ayat(37): (Tidak boleh dituduhkan kepada lembaga bagaimanapun keadaannya


segala hal yang bisa menjatuhkan nama baiknya dan menghinakan kemuliaan dan
kehormatannya).

Ayat (38): (Tidak boleh mengomentari sosok-sosok penting dengan berbagai


macam tingkatannya dengan celaan dan hinaan baik berbentuk tulisan bebas atau
bait syair atau gambar).

Dan dalam masalah sangsinya mereka menegaskan:

Dalam ayat (56): (Setiap orang yang melanggar ayat (36), maka dia dikenakan
hukuman penjara selama dua bulan hingga satu tahun).

Ayat (57): (Setiap orang yang melanggar ayat (37), dan dia menyebarkan secara
langsung atau lewat perantaraan celaan terhadap para pimpinan dan anggota-
anggota utusan politik, para dubes, konsulat yang tinggal di negeri pemerintahan
jalaalatul malik (baginda raja), maka dia dikenakan hukuman penjara satu hingga
tiga bulan).

Kita diam sejenak di sini, kita bertanya kepada para masyaayikh yang selalu
membela-bela negara ini, kita katakan sekali lagi:

• Apa hukum orang yang membantu dan mendukung raja-raja dan para penguasa
kafir, serta dia membela-bela mereka, baik mereka itu orang-orang nasrani Eropa
atau Amerika atau para penguasa arab yang kafir, bahkan membuatkan undang-
undang untuk menghukum setiap orang yang mencela mereka, atau memburuk-
burukan kekafirannya, dan berlepas diri dari mereka dan dari kekafirannya serta
mengajak orang untuk melakukan hal itu ??
• Apa hukum orang yang mengharamkan apa yang telah Allah halalkan, seperti
mencela orang-orang kafir, menghujat dan mencerca mereka serta kekafirannya,
serta dia tidak memperbolehkan menyebarkan seperti hal itu padahal sudah
diketahui bahwa Allah membolehkan bahkan mewajibkan untuk mencela orang-
orang kafir dan menjihadinya baik dengan lisan ataupun dengan senjata. Maka
apa hukumnya orang yang membangkang terhadap Allah dan melawan hukum-
Nya dengan hukum yang menyatakan: Tidak boleh hal itu??

Sebelum kita meninggalkan pertanyaan ini kepada masalah lain, kami palingkan
perhatian ikhwah muwahhidiin kepada satu masalah penting yang ada di dalam
undang-undang ini. Kami katakan: Tentunya para thaghut Saudi tidak akan
lengah seperti kebiasaannya untuk meletakan ayat-ayat talbiisiyyah (tipuan)
dalam undang-undang mereka ini, maka merekapun membuat ayat (32): (Tidak
boleh bagi surat-surat kabar menyebarkan makalah-makalah yang mengajak
kepada takhriif (kerusakan) dan ilhaad/kekafiran).

Dan hukuman pelanggaran hal itu adalah sebagaimana dalam ayat (52): (Setiap
orang yang melanggar ayat (32), maka dia akan dikenakan hukuman penjara satu
minggu sampai satu bulan atau dengan denda uang senilai 500 hingga 1000 Kurs
Saudi).

Perhatikanlah kezindiqkan ini wahai penyeru tauhid dan aqidah!!! Orang yang
menyebarkan dan mengajak kepada kekafiran ( ilhaad) hanya dipenjara satu
minggu sampai satu bulan atau denda sebesar 500 Kurs Saudi, dan bisa saja
hanya diberi sangsi dengan denda yang sangat kecil ini. Padahal di sisi lain
sesungguhnya orang yang merealisasikan tauhidnya dengan cara mencela para
raja dan para presiden nashrani, orang-orang kafir, dan orang-orang murtad, dia
berlepas diri dari mereka dan mengajak orang lain untuk melakukan itu, maka
sesungguhnya dia diberikan hukuman penjara yang bisa sampai satu tahun penuh
sebagaimana dalam ayat (56) tadi.

Perhatikan kezindiqkan yang terbuka dan ilhaad ini, orang yang mencela dan
menghina orang-orang kafir adalah lebih jahat menurut negara tauhid!!dan
pemerintahan imamul mustaslimiin (imam orang-orang yang tak berdaya)
daripada orang yang mencela dienul Islam dan menyebarkan kekafiran di media
masa atau lainnya, maka tidak anehlah bila engkau melihat orang-orang liberal
dan kaum mulhidiin lainnya mereka bersuka ria dan berdendang tanpa
pengawasan atau pemantauan dari negara (busuk) ini.

Pertanyaan terakhir yang kami tujukan kepada para syaikh yang terhormat!!yaitu:
Apa hukum orang yang merubah hukum riddah (murtad) yang wajib diterapkan
terhadap setiap orang yang menyebarkan kekafiran dan dia mengajak orang
kepadanya, diganti dengan hukum-hukum yang hina lagi batil ???.

Apakah ada bedanya antara undang-undang ini yang mana negara kalian
bersembunyi di dalamnya di hadapan manusia, dengan cara menamakan undang-
undang itu dengan nama andzimah, maraasim, apakah ada bedanya itu dengan
undang-undang negara-negara sahabat dan kekasih negara kalian yang terang-
terangan dan tegas-tegasan menerapkan qawaaniin wadl’iyyah, kenapa undang-
undang itu kalau dipakai oleh negara-negara tersebut adalah kekafiran dan ilhaad,
sedangkan kalau dipakai di negara kalian ini tidak??

“Apakah orang-orang kafirmu lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah
mempunyai jaminan kebebasan (dari adzab) dalam kitab-kitab yang terdahulu.”
(Al Qamar: 43).

• Akhii Muwahhid inilah contoh lain dari undang-undang ke tiga dari


undang-undang Saudi.

Yaitu qanuun – maaf – (nidzaam) pengawasan perbankan Saudi yang muncul


dengan SK Raja no (5/M) tahun 1386 H.[27]Mereka berkata dalam definisi A’maal
Mashrafiyyah (Kegiatan Perbankan) yang disyari’atkan lagi dibolehkan di bank-
bank negara tauhid!!.

Ayat pertama: Point (B) dimaksudkan dengan istilah (A’maal Mashrafiyyah) adalah
kegiatan-kegiatan penyerahan uang sebagai titipan yang berjalan atau yang diam,
membuka rekening berjalan, membuka i’timaadaat, mengeluarkan surat-surat
jaminan, menyerahkan dan menarik cek-cek, atau perintah-perintah atau perizinan
sharf dan yang lainnya dari berbagai surat-surat berharga, dan memotong
sanadaat dan kanbiyalat dan yang lainnya berupa kertas-kertas bisnis dan
kegiatan sharf asing serta yang lainnya dari kegiatan-kegiatan perbankan.”
Yang menjadi bukti kita di sini adalah pemuthlaqkan yang ada di kata-kata
terakhir.

Apa bedanya setelah ini wahai orang-orang yang berakal antara Undang-Undang
perbankan di Amerika, Eropa, dan di negara-negara thaghut arab lainnya dengan
Undang-Undang yang ada di negara busuk ini. Sesungguhnya pintu terbuka lebar
dalam ayat ini dan dengan sangat jelas sekali untuk membolehkan bahkan
melindungi seluruh kegiatan perbankan tanpa batasan atau tanpa
pengecualian, dan tentunya dalam hali n i terdapat pembolehan riba persis
seperti keadaannya di negara-negara thaghut arab dan barat lainnya. Dan perlu
diketahui bahwa riba di negara tauhid maz’uum ini adalah dibolehkan lagi
dilindungi dan dijaga oleh Undang-Undang. Dan rincian lebih banyak akan ada
nanti dalam pasal (Saudi dan Riba).

• Dan contoh Lain dari undang-undang ke empat, yaitu (Undang-Undang Bea


Cukai Saudi Yang Baru) yang muncul dengan SK raja no (9/M) tanggal
6/4/1393 H pada masa raja Faisal sebagai koreksi terhadap undang-undang
lama yang muncul dengan SK raja no(5/M) tanggal 28/2/1388 H. di dalam materi
SK yang baru ini terdapat:

Ketiga: Menteri keuangan dan ekonomi nasional mengeluarkan


keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penerapan undang-undang
bea cukai sesuai dengan hukum-hukum aturan perbeacukaian dan
tata-tertib pelaksanaannya “

Kelima: “Undang-Undang perbeacukaian yang muncul dengan SK raja (5/M)


tanggal 28/2/1388 H dihapuskan, dan (begitu juga) aturan-aturan susulannya dan
perubahan-perubahan yang dimasukan ke dalamnya, serta setiap nash yang
bertentangan dengan hukum-hukum SK ini”.[28]

Danperhatikanlah bersama saya wahai para da’i tauhid!!wahai para penjaga


aqidah!! pemuthlaqkan yang berada pada ungkapan terakhir dari undang-undang
ini (dibatalkan setiap nash yang bertentangan dengan hukum-hukum SK
ini…”) .

Ini adalah undang-undang bea cukai yang membolehkan memakan harta-harta


manusia dengan cara-cara dan jumlah yang ditentukan oleh menteri keuangan
dan ekonomi.

Sedangkan syari’at Islam mengharamkan mukuus (pajak) dan mengharamkan


memakan harta manusia dengan cara batil.

Saudi mengaku menegakkan syari’at Islamiyyah, sedangkan teks yang baru ini
menegaskan dan menetapkan (penghapusan setiap hal yang bertentangan
dengan hukum-hukum SK ini). Ini artinya adalah menghapuskan dan
menggugurkan hukum-hukum syari’at yang bertentangan dengan SK raja ini serta
mendahulukannya terhadap syari’at, apakah dalam penilaian ini masih ada
keraguan?? Apakah kalian melihat kami menambah ucapan-ucapan mereka?? Beri
kami jawaban wahai para syaikh jahat?? Kenapa hal seperti ini adalah kekafiran
bagi negara-negara lain, sedangkan bagi negara kalian adalah bukanlah
kekafiran??

“Apakah orang-orang kafirmu lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah
mempunyai jaminan kebebasan (dari adzab) dalam kitab-kitab yang terdahulu ?”
(A1 Qamar: 43}.

SAUDI DAN PERMAINAN HUDUUD SYAR’IYYAH

Adapun huduud, apa yang kamu ketahui tentang huduud di Saudi,


sesungguhnya huduud di sisi mereka – semoga Allah melaknat mereka – telah
menjadi bahan perolok-olokan dan permainan, dengannya mereka menertawakan
orang-orang rabun dan buta, supaya membuat orang-orang buta itu mengira
bahwa mereka itu adalah para penegak syari’ah dan pelindungnya.

Bila engkau adalah orang pencari kebenaran dan engkau ingin mengetahui
bagaimana cara mereka menerapkan dan mempermainkan huduud ini, maka saya
sarankan agar engkau bertanya kepada banyak orang-orang yang mukhlish lagi
memiliki semangat yang pernah bekerja di Dinas Amar Ma’ruuf Nahi Mungkar,
kemudian mereka lari darinya dan meninggalkannya tatkala mereka telah melihat
permainan dan pelecehan terhadap huduud. Ini amir pemabuk dia bisa keluar
dengan perantara, ini bila dia masuk!! Itu amir pezina sama sekali tidak terkena
had (hukuman), rumah-rumah pelacuran digrebek, banyak laki-laki dan wanita
pezina ditangkap dalam keadaan semu telanjang, kemudian datang perintah dari
penguasa agar melepaskan mereka semua dan tidak boleh dikenakan apapun.
Sehingga ada salah seorang dari kalangan orang-orang mukhlishiin yang ikut serta
tathawwu’ (bukan sebagai petugas resmi pemerintah), dia memberitahu saya
bahwa pemerintah – setelah beberapa kali terjadi penggrebekan terhadap rumah-
rumah pelacuran – mereka menekan kaum mukhlishiin itu, dan mereka
diperintahkan agar tidak melakukan penggrebekan kecuali setelah menghubungi
mereka terlebih dahulu dan memberitahukan alamatnya, mobil-mobil yang
berparkir di depan rumah itu berserta nomornya. Bila ternyata mobil itu adalah
milik para amir atau milik orang-orang penting, maka mereka dilarang
menggrebeknya dan justeru mereka mendapatkan hardikan. Dan bila ternyata
milik orang-orang biasa maka mereka dibiarkan untuk menggrebeknya dalam
rangka membuat diam, mengecoh, dan memperdaya, dan begitulah seterusnya.
Banyak para ikhwan memberitahu saya bahwa mereka memberikan kepada para
aparat ciri-ciri yang tidak sebenarnya, serta mereka tidak memberitahukan
alamat-alamat yang pas, karena para ikhwan itu tahu benar akan permainan
tersebut. Bila mereka ditanya para aparat tentang mobil dan nomornya, serta
apakah ada telephon di dalamnya, maka mereka mengatakan kepada aparat itu
bahwa itu adalah mobil truk dan mobil biasa tanpa telephon!! Maka aparatpun
mempersilahkan mereka untuk menggrebeknya.

Para ikhwan mengatakan bahwa mereka bila mengetahui bahwa para pria dan
wanita bejat lagi pezina itu ada hubungannya dengan tokoh-tokoh penting atau
dengan para amir, maka para ikhwan segera menghinakan mereka, dan
memukulinya dengan tangan dan sandal di kantor Dinas Amar Ma’ruf sebelum
datang perantara dan perintah-perintah untuk melepaskan mereka, sehingga
mereka bisa merasakan sedikit pukulan dan tandangan, karena para ikhwan
mengetahui pasti bahwa huduud itu tidak bakal dikenakan terhadap orang-orang
semacam itu. Kerancuan dan kekacauan ini di samping permainannya terhadap
huduudullah, pernah dianggap oleh para ikhwah itu sebagai masa keemasan dan
kesempatan buat mereka, sampai-sampai banyak mutathawwi’iin (orang-orang
shalih) yang bukan anggota Dinas itu ikut serta dalam penggrebekan-
penggrebekan itu, dan mereka ikut andil dengan para petugas resmi dengan
penuh semangat, hingga akhirnya masalah ini diadukan kepada para aparat, dan
para amir serta para tokoh-tokoh pentingpun mengeluh akibat tindakan-tindakan
para pemuda itu, serta mereka mensifati Dinas itu adalah sebagai negara di
dalam Negara, ini dan itu maka pada akhirnya para aparat itu membatasi gerak
Dinas itu dan mengekangnya, serta tathawwu (andil tanpa resmi dari petugas
pemerintah)pun dilarang. Tidak boleh ikut menggrebek kecuali orang yang
memiliki kartu resmi dari Hai’ah (Dinas), dan begitu juga para aparat memasukan
para polisi mereka ke dalam kegiatan Hai’ah, wajib menghubungi mereka terlebih
dahulu sebelum Hai’ah melakukan tugas apapun.

Perhatikanlah, padahal hai’ah ini tidak bergerak kecuali dalam batas-batas dan
tidak mengingkari kecuali masalah-masalah tertentu saja yang sudah ditegaskan
di dalamnya akan tugas itu, jadi hai’ah tidak mempunyai wewenang mengingkari
bank-bank umpamanya dan yang lainnya yang telah mendapatkan dispensasi dan
legalitas seperti toko-toko video, studio-studio lagu dan musik serta yang lainnya.
Dan jangan tanya tentunya tentang politik-politik dan kerusakan serta
penyimpangan-penyimpangan negara, hal ini sangat jauh sekali dari wewenang
mereka sejauh bintang Tsurayya, mereka sama sekali tidak boleh ikut campur.
Dan begitu juga adalah kemungkaran-kemungkaran yang dilakukan oleh orang-
orang asing, kebejatannya, dan kekafirannya, baik itu bangsa Amerika, Inggris
atau yang lainnya, terutama bila mereka itu adalah staf diplomat. Sesungguhnya
para petugas hai’ah ini diberi pengarahan tentang hal itu, mereka diberi pelajaran
khusus bagaimana cara menyikapi para staf diplomat dan kemungkaran mereka,
yaitu mereka tidak boleh diingkari, tidak boleh diingatkan, dan bahkan tidak boleh
sama sekali disapa bagaimanapun bentuk kemungkaran mereka itu, cukup ditulis
nomor kendaraannya dan kemudian dilaporkan kepada aparat, dan siapa
gerangan para aparat itu?? Tentunya mereka adalah kawan para staf diplomat
itu, mereka adalah teman dekatnya dan sekutu mereka dalam kemungkaran-
kemungkarannya. Ya begitulah, meskipun corengan-corengan ini, pengkaburan,
dan pengekangan semuanya, akan tetapi para thaghut itu belum rela dan belum
merasa tenang dan tentram sampai mereka menenggelamkan hai’ah itu dan
membunuhnya secara total. Dan silahkan sekarang mengamati ke sana dan
melihat bagaimana para petugasnya menangisi hari-hari yang lalu – padahal hai’ah
waktu itu juga telah tidak dihargai – dan mereka menamakannya sebagai hari-hari
kejayaan!! agar kalian mengetahui hakikat sebenarnya. Dan kisah negara itu
bersama hai’ah ini dan kebusukannya tidaklah habis. Bila ini adalah- keadaan
hai’ah amar ma’ruf nahi munkar, maka apa gerangan dengan keadaan huduud??
dan kepada siapa diterapkan??[29]

Yang dimaksud dari uraian ini semua adalah bahwa huduud itu tidaklah diterapkan
kecuali terhadap orang-orang lemah dan orang-orang miskin sebagaimana yang
sudah dikenal umum, mereka melakukannya terhadap si lemah itu untuk
mentalbiis terhadap manusia agama mereka dan membuat mereka mengira
bahwa huduud itu ditegakkan dan diterapkan di negara mereka.
‫ﺗﺒﺪو ﻟ ﻬ ﻢ ﻟﻴ ﺴ ﻮ ﺑﺄ ﻫ ﻞ ﻣﻌﺎ ن‬ ‫واﻟﻨ ّﺎس أﻛﺜﺮﻫﻢ ﻓﺄﻫﻞ ﻇﻮاﻫﺮ‬

Mayoritas manusia itu adalah hanya melihat tampang luar saja

Yang nampak di hadapan mereka, lagi bukan ahli di dalam apa yang ada di
dalamnya

Ini persis seperti yang menjadi kenyataan di negara-negara thaghut lainnya yang
mengambil dari syari’at ini apa yang mereka namakan ahwaal syakhshiyyah,
bahkan sebagian negara menerapkan huduud semacam ini juga dalam rangka
mentalbiis dan mentadliis. Kadzafi – sebagaimana yang telah kami isyaratkan
sebelumnya – mendera peminum khamr, silahkan tanya orang-orang Libya bila
kalian tidak percaya, tapi kenapa penegakkan dia (Kadzafi) akan huduud itu tidak
bisa memberikan syafa’at baginya di hadapan syaikh-syaikh Saudi, sehingga
mereka tetap mengkafirkannya??

Dengan semua ini saudara muwahhid perlu mengetahui bahwa negara yang busuk
ini yang padahal mereka itu telah mencoreng huduud ini dan mereka itu seringnya
menelantarkan dalam banyak keadaan serta tidak menerapkannya kecuali
terhadap orang-orang lemah, namun demikian sesungguhnya mereka itu telah
merasa sumpek dengannya dan ingin hati datangnya suatu hari yang mana hal itu
bisa dihapus secara total, akan tetapi saat itu belum tiba dan mereka tetap harus
terus memakai siasat talbiis selama masalahnya tidak menyentuh para amir dan
para tokoh penting serta hal itu tidak mengganggu politik luar negeri mereka.

Dan di antara tanda dan isyarat yang menunjukan kegerahan dan kedongkolan
mereka terhadap huduud ini adalah bahwa amir Salman (Gubernur Riyadh) telah
mengirim surat kepada Menteri Keadilan yang di dalamnya dia meminta agar
huduud itu tidak dilaksanakan di jalanan dan cukup dilaksanakan di dalam penjara,
karena sebab-sebab yang banyak, dia menyebutkan diurutan paling pertama:
Bahwa hal itu diphoto oleh orang-orang asing dan dibawa ke negeri mereka,
sehingga pemerintah Saudi menjadi coreng!! Dan di antaranya bahwa hal itu
membuat takut wanita dan anak-anak dan membuat mereka trauma, dan sebab-
sebab lainnya yang gugur lagi rendahan yang dia sebutkan.

Para penguasa itu demi Tuhan Ka’bah mengidamkan datangnya suatu hari di mana
mereka menghapus (gambaran) umat ini dengan total, mereka ingin melepaskan
diri dari adanya orang-orang yang memiliki ghirah yang takut terhadap protesnya,
sehingga mereka bisa menyapu bersih syari’at yang masih tersisa persis seperti
mereka menyapu bersih yang lainnya dari syari’at ini, mereka membolehkan,
melindungi, dan menyebarkan banyak kebatilan dan yang haram, akan tetapi
mereka itu sebagaimana yang telah kami katakan tidak mampu melakukannya
sekaligus, terutama karena di negara mereka itu ada Al Haramain. Ini akan
menimbulkan reaksi dan kebencian manusia. Apa salahnya menangguhkan hal itu
dan membiarkan huduud dengan keadaannya yang coreng, ini demi sebagai
kedok dan sebagai senjata saat lainnya.

Had hiraabah (hukuman para pembangkang/perampok) sebagai contoh –


pemerintah sangat antusias sekali mempertahankannya, dan itu adalah satu-
satunya had yang saya kira pemerintah tidak bakal melepaskannya selama-
lamanya selama hal itu bisa dimanfaatkan untuk membela thaghut-thaghut dan
singgasana mereka. Setiap orang yang membangkang terhadap mereka atau
mencoba untuk mengangkat kepalanya dan melepaskan diri dari penghambaan
dan ketaatan terhadap mereka, maka mereka langsung tegakkan atasnya had ini
dengan dalih bahwa mereka itu memerangi Allah dan Rasul-Nya dan berusaha
melakukannya di muka bumi. Dan hakikat yang tidak didebat oleh setiap
muwahhid yang mengetahui keadaan-keadaan mereka adalah bahwa
sesungguhnya merekalah orangnya yang memerangi Allah, Rasul-Nya dan kaum
mu’miniin, mereka menghalang-halangi dari jalan Allah, dan melakukan kerusakan
di bumi ini siang malam, sebagaimana yang telah engkau ketahui dan engkau juga
akan mendapatkan pengetahuan tambahan tentang mereka nanti.

Kami meminta kepada Allah subhaanahu wa ta’aala dengan asmaa-Nya yang


indah agar Dia menyenangkan mata kami dengan datangnya suatu hari di mana
kami akan menegakkan had hiraabah yang agung itu terhadap mereka.

Sekarang kita pindah ke permasalahan yang sangat penting yang wajib diketahui
dan diingat oleh muwahhid, agar dia bertambah bashirahnya tentang kebusukan
pemerintah ini, hukum-hukumnya, cara berhukumnya kepada undang-undang
buatan, serta permainannya terhadap syari’at ini, huduudnya dan mahkamah-
mahkamahnya.

################################

Footnote :

‫ ﻣﻊ‬،‫ واﻟﺒﺎﻗﻲ أﺑﻴﺎت ﻣﺨﺘﺎرة ﻣﻦ ﻧﻮﻧﻴﺔ اﻟﻘﺤﻄﺎﻧﻲ رﺣﻤﻬﻤﺎ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ‬،‫[( ﻫﺬا اﻟﺒﻴﺖ ﻻﺑﻦ اﻟﻘﻴﻢ ﻣﻦ ﻧﻮﻧﻴﺘﻪ‬1])
.‫ﺗﺼّﺮف وزﻳﺎدات ﻳﺴﻴﺮة ﺗﻨﺎﺳﺐ اﻟﻤﺨﺎﻃﺒﻴﻦ وﺿﻌﺖ ﺑﻴﻦ ﻗﻮﺳﻴﻦ‬

[2] Bait sya’ir ini adalah berasal dari Nuniyyah Ibnul Qayyim rahimahullah,
sedangkan sisanya adalah bait-bait pilihan dari Nuniyyah Al Qahthaniy
rahimahullah, disertai dengan perubahan dan sedikit tambahan yang selaras
dengan orang-orang yang dimaksud yang saya kasih tanda kurung.

[3] Menjawab cacian dan hinaan adalah disyari’atkan lagi dikecualikan dari
umumnya larangan akan cacian terhadap orang-orang musyrik, karena menjawab
cacaian itu tidaklah sama dengan memulai dengannya yang bias menyebabkan
adanya cacian mereka terhadap dien kaum muslimin. Lihat Fathul Barii bab hijaaul
musyrikiin dalam kitabul adab 10/457.

[4] Dari kitab Wa Jaa’uu Yarkudluun hal:17, cetakan 1406.

[5] Al ‘Ilaam Bi Annal ‘Azfa Wal Ghinaa Haraam hal:57, cetakan 1407

[6] Rujukan sebelumnya hal :58.

[7] Lihat kitab Al Makhraj Minal Fitnah karya Syikh Muqbil Ibnu Haadiy Al Waadi’iy
hal:76
[8] Kitab Al I’laam hal:62.

[9] Al Ikhwaan adalah nama jama’ah orang-crang yang menegakkan dakwah


tauhid, dan berjihad di jalannya saat itu. Pent

[10] Faishal Ad Duwaisy panglima suku Mathraan, dan Dziidaan Ibnu Hatslain
panglima suku ‘Ajmaan, keduanya adalah
dua dari tiga panglima itu.

[11] Juhaiman rahimahullah berkata dalam risalah Al Imarah wal Bai’ah wath
Thaa’ah hai 29: Dan contoh yang paling dekat dan paling jelas adalah pendiri
Negara mereka – maksudnya Saudi fase ke tiga ini – raja Abdul Aziz dan para
masyaayikh yang berada bersamanya dalam kekuasaannya, sedangkan mereka
(para masyayikh) itu ada yang setuju dengannya dan mendukungnya terhadap
apa yang dia kehendaki, dan ada pula yang mendiamkan kebatilannnya, serta
yang lainnya ada yang belum mendapatkan kejelasan masalahnya. Dia (Abdul
Aziz) telah mengajak al ikhwan rahimahumullah yang telah hijrah dari desa-desa
yang bermacam-macam dalam rangka hijrah lillaah subhaanahu wa ta’aala, dia
mengajak mereka untuk membai’atnya di atas Al Kltab dan Assunnah. Kemudian
mereka Itu berjihad, menaklukan negeri-negeri, dan mengirimkan kepadanya
(Abdul Aziz) apa yang merupakan bagian imam, berupa ghanimah, khumus, fai’
dan yang lainnya, itu semua atas dasar bahwa dia itu adalah imamul muslimiin.
Akan tetapi setelah kekuasaannya aman/kuat, dan maksudnya telah tercapai, dia
justeru memberikan loyalitasnya kepada orang-orang nasrani dan melarang
melanjutkan jihad mereka fi sabiiillaah ke luar Jazirah Arab. Dan tatkala al ikhwan
keluar jihad untuk memerangi kaum musyrikin di Iraq yang menyembah Ali,
Fathimah, Al Hasan, dan Al Husen di samping mereka menyembah Allah, maka
Abdul Aziz dan para masyayikh yang jahil yang berada bersamanya menggelari
para ikhwan dengan nama yang sangat dibenci oleh semua pemeluk Islam yaitu
(Khawarij), padahal ikhwan itu tidaklah memberontak kepadanya dan tidak pula
membangkang, namun mereka hanyalah tidak mentaatinya saat dia melarang
mereka dari melanjutkan jihad. Dan tatkala dia sudah menggelari mereka dengan
gelar Khawarij, maka dia mengajak ikhwan mereka yang lain yang tidak ikut keluar
bersama mereka untuk memerangi ikhwan tadi. Dia keluar bersama mereka dan
kemudian mendahutui menyerang mereka, maka tatkala mereka bertemu di
medan perang, dua kelompok itu saling menyerang yang lainnya, dan setiap orang
dari mereka membanggakan diri seraya mengatakan: “Anak tauhid, dan saya
adalah saudara orang yang taat kepada Allah,” sungguh pertumpahan darah yang
sangat disayangkan. Dan sebelum itu terjadi dia (Abdul Aziz) mengirim surat
kepada Syarif Husen, dia berkata di dalamnya: (Husen, wahai saudaraku, engkau
berada di leher mereka dan aku di punggungnya). Setelah dia membunuhi dan
mencerai-beraikan mereka, serta setelah kekuasaannya yang dipaksakan itu
tegak, dia terus memberikan loyalitasnya kepada orang-orang nasrani, dan dia
menggugurkan jihad fi sabiiiillaah, kemudian terbukalah pintu-pintu kerusakan
yang asalnya tertutup, kemudian sepak terjang dan jalannya itu diteruskan
sesudahnya oleh anak-anaknya, sehingga negeri kaum muslimiin ini sampai pada
kebobrokan dan kerusakan yang bisa dilihat sekarang. Kami katakan sekarang:
Mana bukti berhukum dengan Al Kitab dan Assunnah yang diklaim oleh raja
mereka yang pertama, dan yang diklaim oleh orang-orang yang dibai’at
sesudahnya dari kalangan mereka itu?? Dan bila engkau mendapatkan usia
panjang, tentu engkau akan melihat sang anak itu menyamai ayahnya, mereka
akan selalu mengobarkan peperangan di antara kaum muslimin, dan membuat
yang satu menyerang yang lainnya” mukhtashar.

[12] Kapten Shakesphare terbunuh pada barisan (Abdul Aziz) Ibnu Su’uud pada
perang Jiraab, dia terbunuh oleh tangan-tangan kekuatan Ibnu Rasyiid yang
berwalaa kepada Turky Utsmaniy yang sedang memerangi Abdul Aziz boneka
Inggris. Shakesphare ini membantu Abdul Aziz, memberikan arahan kepadanya,
menolongnya, dan mengendalikan urusan-urusannya, serta memberikan saran-
saran pada perang itu dan peperangan lainnya. Dan ada yang mengatakan bahwa
al ikhwan-lah yang membunuh dia pada peperangan itu, tatkala mereka
mengetahui hakikat keberadaannya.

[13] Nuurah adalah saudari Abdul Aziz, (Abdul Aziz dijuluki Akhu Nuurah) karena
dia merasa bangga dengannya dan selalu membanggakannya.

[14] Dalam buku pelajaran sekolah (Tarikh Al Mamlakah Assu’uudiyyah) kelas


enam SD dalam buku-buku KSA
(Kerajaan Saudi Arabia), cetakan ke 7 hal 49: (Dan di Kuwait juga Abdul Aziz telah
belajar pelajaran-pelajaran politik,
kelihaian (bermain politik), kecakapan berpikir. Saat itu Kuwait adalah menjadi
medan berbagai macam kejadian, ia
dikuasai Inggris, dan di dalamnya berbagai macam kepentingan negara-negara
dunia saling bertarung. Dan dari
semua ini Abdul Aziz mengetahui rahasia-rahasia politik Intemasional!!!! Dari
mulutmu saya menghukumi
kamu …(dalam pribahasa) dia telah membongkar aib sendiri.

[15] Doktor Ahmad Ghalwisy berkata dalam kitabnya (Al Jam’iyyah Al


Maasuuniyyah Haqaa’iquhaa wa Khafaayaahaa): Kemudian pemilik tingkatan
Ustadz (professor) naik tingkatannya hingga mencapai derajat kehormatan,
kemudian dia diberi tingkatan (18), dan dinamakan shalib wardiy/salib mawar.
Pemilik tingkatan ini memiliki tanda yang diletakan di pakaian jubah, yaitu tanda
salib”. Ini dinukil oleh Doktor Shabir Thu’aimah dalam kitabnya (Al Maasuuniyyah
Dzaalikal ‘Aalam Al Majhuul) hal: 181.

Dan yang perlu diketahui adalah bahwa kitab tersebut telah ditutup dengan
keputusan Al Majma’ Al Fiqhiy di Mekkah Al Mukarramah yang di dalamnya
dicantumkan pengkafiran terhadap setiap orang yang intisaab kepada
Maasuuniyyah (Freemasonry) dengan tanda tangan para masyayikh Alu Su’uud.
Silahkan rujuk kepadanya karena itu adalah sangat penting.

[16] Lihat pernyataan menteri dalam negeri Saudi dalam pertemuan antara dia
dengan Ismail Asy Syatiy yang disebarluaskan oleh majallah Al Mujtamaa’ Kuwait
di dalamnya ada penegasan sang menteri tentang pengendalian orang-orang
Amerika terhadap pangkalan-pangkalan tersebut dikarenakan adanya radar-radar
dan peralatan-peralatan canggih yang sangat rumit yang tidak mampu –
berdasarkan klaimnya – untuk mengoprasikan dan mengendalikaannya selain
mereka untuk kepentingan dua negara. Dan ini akan ada rinciannya nanti.

[17] Bahkan sesuai pengamatan sesungguhnya aqidah masyarakat yang


menisbatkan dirinya kepada Islam yang hidup di dalam negara-negara yang
memerangi dienul Islam (tauhid) secara terang-terangan dan sporadis, pada
umumnya dari sisi al walaa, al baraa, serta dari sisi jelas dan terangnya jalan
orang-orang kafir adalah jauh lebih baik daripada keadaan masyarakat yang tidak
karuan walaanyaf aqidahnya diplintir serta lemah tauhidnya di bawah payung
negara-negara talbiis dan tadliis. Oleh sebab itu seandainya tidak ada di balik
pembongkaran dan penelanjangan thaghut-thaghut kecuali maksud ini saja,
tentulah ini sudah cukup menjadi tujuan yang mulia, karena itu tergolong tuntutan
terpenting haq Allah atas hamba-hamba-Nya.

[18] Ditulis oleh sejumlah pakar hukum dan perundang-undangan.

[19] Silahkan rujuk (Majmu’atu Qawaaniinish Sharf Wan Naqd Wal I’timaan Bid
Daulah Al ‘Arabiyyah).

[20] Lihat secara sempuma dalam (Al Qanuun Ad Dauliy Al Khaashsh Al ‘Arabiy) juz
pertama (Al Jinsiyyah) hal 623,terbitan Liga Arab, Badan Pengkajian Dunia Arab.

[21] Silahkan rujuk untuk yang tiga terakhir ini muqaddimah kitab (Wizaaratul
I’laam/Departemen Penerangan, Nasy’ah, wa Qithaa’aat, wa Injaazaat), terbitan Al
Markaz Al I’laamiiy Assu’uudiy.

[22] Teksnya: (Setiap orang yang melakukan di suatu tempat perbuatan yang
merupakan penghinaan terhadap bendera nasional, atau bendera suatu Negara
yang tidak memusuhi, baik perbuatan itu dengan cara merusaknya atau dengan
cara menurunkannya, atau dengan cara apa saja yang mengindikasikan kebencian
dan pelecehan, maka dia akan dikanakan hukuman penjara tidak lebih dari tiga
tahun dan dengan denda yang tidak lebih dari 225 Dinar atau dengan satah satu
sangsi itu). Kenapa ini dihukumi kafir sedangkan itu tidak…..??

{Apakah orang-orang kafirmu lebih baik dari mereka itu, atau apakah kamu telah
mempunyai jaminan kebebasan (dari adzab) dalam kitab-kitab yang terdahulu ?
(Al Qamar:43).

[23] Atau membolehkannya, atau mewajibkannya, atau memutuskannya, atau


menghukuminya, atau menetapkannya, terserah anda silahkan namai apa saja, ini
semua tidak akan mengurangi sedikitpun dari kejahatannya.

[24] Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah berkata dalam


pembatal Islam yang ke delapan: Mendukung dan membantu kaum musyrikin
untuk membungkam kaum muslimiin adalah kekafiran.

[25] Yaitu di atas selain Kedutaan, Konsulat, dan gedung-gedung yang menginduk
ke sana, dan mobil-mobil pegawainya. Terus apalagi…??

[26] Pribahasa tentang wadah air yang terbuat dari kulit, yang maknanya: Wadah
itu tidak robek dan tidak bolong, namun demikian ia itu meresapkan air dan
menyia-nyiakannya!!) dikatakan dalam rangka mencela tapi dengan ungkapan
memuji sebagai penghinaan.

[27] Dinukil dari majmu’ah Qawaaniin Al Mashaarif wan Naqdi Wal I’timaan Bid
Duwal Al ‘Arabiyyah yang diterbitkan oleh Persatuan Perbankan Arab

[28] SK ini diedarkan tanggal 8/4/1393 dalam edisi (2471) di Koran resmi (Ummul
Quraa).

[29] Saya akan menyebutkan di sini contoh yang nyata yang menguatkan
pelecehan mereka terhadap huduud. Sudah diketahui bahwa orang-orang asing
seperti Inggris, Amerika dan yang lainnya bila mereka itu adalah staf diplomat dan
konsulat maka huduud syar’iyyah itu tidak diberlakukan atas mereka selama-
lamanya, akan tetapi bagi mereka itu ada undang-undang lain, di antaranya
adalah mereka itu dikeluarkan dan dideportasi dari negeri ini dan huduud tidak
diterapkan terhadap mereka, tentunya bila kasusnya diketahui umum, dan adapun
kalau tidak maka tidak akan diusik ketenangannya dalam masalah ini. Dan contoh
dekat yang ingin saya ketengahkan adalah bahwa satu hai’ah dari hai’ah-hai’ah itu
telah menangkap empat orang suster dan dua orang laki-laki dari Inggris yang
semuanya bekerja di Rumah Sakit spesialis Riyadh, mereka ditangkap dalam
keadaan mabuk dan dengan barang bukti khamr. Padahal mereka itu bukanlah
tergolong staf diplomat, akan tetapi tatkala masalah mereka diangkat kepada amir
Sultan, maka dia dengan segera menulis sebagai taqriir hai’ah (segera
dipulangkan), kemudian direktur Rumah Sakit Spesialis Riyadh itu menyampaikan
surat di mana di dalamnya disebutkan bahwa tiga orang dari suster itu kontrak
kerjanya akan habis setengah tahun lagi, sedangkan yang satu lagi akan habis
beberapa hari lagi, sehingga mungkin membatalkan keputusan pemulangan dan
menangguhkan mereka sampai habisnya masa kontrak, maka amir Sultan pun
menandatangani (untuk tidak dipulangkan), kami telah melihat kertas-kertas itu
semuanya, di antaranya ada taqriir hai’ah, berkas-berkas, dan saksi-saksi, serta
ada tanda tangan di atasnya (segera dipulangkan), dan disertakan dengan kertas-
kertas itu copy dari surat direktur RS yang disertai tanda tangan (Untuk tidak
dipulangkan). Dan ini sekedar memulangkan, maka apa gerangan bila itu adalah
had dari huduud??!!

sumber : https://millahibrahim.wordpress.com/2010/01/18/seri-pertama-kekafiran-
negara-saudi/

You might also like