Professional Documents
Culture Documents
KB Dengan Derajat Kesehatan Ibu Dan
KB Dengan Derajat Kesehatan Ibu Dan
Hubungan antara Kualitas Pelayanan Poli KIA/KB dengan Derajat Kesehatan Ibu
dan Anak di 2 Puskesmas di Kabupaten Jember
(The Correlation between Service Quality of Maternal and Child
Healthcare/Family Planning Polyclinic and Degree of Maternal and Child Health
at 2 Primary Health Care Centers in Jember)
Kunthi Kencana Makayasa Putri, Ida Srisurani Wiji Astuti, Sugiyanta
Fakultas Kedokteran, Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37, Jember 68121
kunthikencana_mp@yahoo.co.id
Abstract
The high Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) is still a major health
problem in Indonesia. As an one of indicator to assess the quality of maternal and child
healthcare is MMR and IMR. Service quality consists of five dimensions i.e., tangible,
responsiveness, reliability, assurance, and empathy. The aim of this research was to determine
the correlation between service quality of maternal and child healthcare/family planning
polyclinic and degree of maternal and child health at 2 Primary Health Care Centers in Jember.
This research used cross-sectional design with 144 respondents. Service quality was measured
using ServQual questionnaire and degree of maternal and children health were measured using
MMR and IMR. The results of statistical test with Spearman correlation test showed that the
significance (p) = 0.000 and correlation coefficients (r) = 0.690. Thus, it can be concluded that
there were a strong correlation between service quality of maternal and child healthcare/ family
planning polyclinic and degree of maternal and child health at 2 Primary Health Care Centers in
Jember.
Abstrak
Salah satu masalah kesehatan di Indonesia pada kelompok ibu dan anak adalah tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan
ibu dan anak, maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan
adalah dengan melihat AKI dan AKB. Kualitas pelayanan terdiri dari lima dimensi yaitu dimensi
tangible, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy.Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan Poli KIA/KB dengan derajat kesehatan ibu dan
anak di 2 Puskesmas di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan Cross-sectional Design
dengan jumlah sampel sebanyak 144 responden. Kualitas pelayanan dinilai dengan menggunakan
kuesioner ServQual dan derajat kesehatan ibu dan anak dinilai dengan melihat AKI dan AKB.
Hasil uji statistik dengan uji korelasi Spearman’s Rho menunjukkan signifikansi (p)= 0,000 dan
koefisien korelasi (r)=0,690. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang
kuat antara kualitas pelayanan Poli KIA/KB dengan derajat kesehatan ibu dan anak di 2 Puskesmas
di Kabupaten Jember.
dan AKB di wilayah tersebut. Masih tingginya AKI sklusi yaitu pasien yang merupakan pegawai Puskes-
dan AKB menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan mas Jember Kidul dan Puskesmas Sukowono Kabu-
ibu dan anak sangat mendesak untuk ditingkatkan paten Jember, pasien yang menderita sakit berat,
baik dari segi jangkauan maupun kualitas gangguan berkomunikasi atau tidak kooperatif se-
pelayanannya [1]. hingga tidak dapat mengisi kuesioner penelitian se-
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis suai prosedur, dan pasien yang tidak bersedia untuk
dinas kesehatan kabupaten atau kota yang mengisi kuisioner yang telah disediakan sebagai
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan tanda persetujuan sampel penelitian.
kesehatan di wilayah kerja [2]. Salah satu fokus Instrumen yang digunakan dalam penelitian
upaya kesehatan wajib di Puskesmas adalah upaya ini meliputi rekam medis dan kuesioner ServQual
kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana yang digunakan untuk mengukur tingkat kualitas
[3]. pelayanan (Tabel 1 dan Tabel 2).
Puskesmas Jember Kidul dan Puskesmas Tabel 1. Kriteria derajat kesehatan ibu dan anak
Sukowono adalah Puskesmas yang letaknya di
wilayah Jember. Kasus kematian ibu dan bayi di Kategori Kriteria derajat
No
Puskesmas Jember Kidul tergolong rendah, yaitu AKI AKB kesehatan
pada tahun 2014 tidak terdapat kematian ibu dan 1 >102 >23 rendah
terdapat 6 kasus kematian bayi. Sedangkan kasus 2 102 23 normal
kematian ibu dan bayi di Puskesmas Sukowono 3 <102 <23 tinggi
tergolong tinggi, yaitu tahun 2014 terdapat 1
kematian ibu dan 37 kematian bayi. Tabel 2. Penilaian tingkat kualitas pelayanan
Salah satu faktor yang mempengaruhi
perbedaan jumlah kematian ibu dan kematian bayi di No Persentase (%) Kriteria
suatu wilayah adalah kualitas pelayanan yang 1 20 – 35,9 sangat kurang baik
diberikan, terutama pelayanan pada ibu hamil [3]. 2 36 – 51,9 kurang baik
Kualitas pelayanan kesehatan dapat diukur dari lima 3 52 – 67,9 cukup baik
dimensi, yaitu dimensi tangible, reliability, 4 68 – 83,9 baik
responsiveness, assurance, dan empathy yang tiap 5 84 - 100 sangat baik
dimensinya saling berkaitan. Uji statistik yang digunakan adalah uji
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi
mengetahui kualitas pelayanan dan derajat kesehatan Spearman’s Rho karena jenis data dari kedua variabel
ibu dan anak, serta menganalisis hubungan antara yang dinilai adalah kategorikal-ordinal.
kualitas pelayanan Poli KIA/KB dengan derajat
kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Jember Kidul
Hasil Penelitian
Kabupaten Jember.
Distribusi Responden
Metode Penelitian Dari data yang terkumpul, dapat diketahui
distribusi responden pada Tabel 3 di bawah ini.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey
analitik dengan metode cross sectional. Penelitian ini Tabel 3. Distribusi responden
dilakukan di Poli KIA/KB Puskesmas Jember Kidul
dan Puskesmas Sukowono pada bulan November Puskesmas Puskesmas
2015. Besar sampel pada penelitian ini adalah 144 Jember Kidul Sukowono
Karakteristi
responden dengan rincian 80 responden di Puskesmas
k Jumla Jumla
Jember Kidul dan 64 responden di Puskesmas % %
h h
Sukowono dengan tehnik pengambilan sampel
- Usia
menggunakan consecutive sampling
20 – 27 29 36,25 27 42,19
Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu
28 – 35 27 33,75 23 35,94
pasien ibu hamil, pasien yang memasang kontrasepsi,
36 – 43 19 23,75 12 18,75
dan pasien yang berkonsultasi yang berumur ≥20
44 – 52 5 6,25 2 3,12
tahun di Poli KIA/KB Puskesmas Jember Kidul dan
-
Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember, mampu
Pendidikan
untuk membaca, menulis, dan berkomunikasi bahasa
SD 16 20 22 34,36
Indonesia dengan baik, kondisi sehat dan kooperatif,
SMP 16 20 25 39,06
bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur
SMA 29 36,25 11 17,19
penelitian sampai tahap akhir. sedangkan kriteria ek-
kelahiran hidup dan di Puskesmas Sukowono semakin tinggi kualitas pelayanan Poli KIA/KB maka
sebanyak 27 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan semakin tinggi pula derajat kesehatan ibu dan anak.
AKI di Puskesmas Jember Kidul sebanyak nol dan di
Puskesmas Sukowono sebanyak 140 per 100.000 Pembahasan
kelahiran hidup. Derajat kesehatan ibu dan anak di
Puskesmas Jember Kidul dalam kategori tinggi, Berdasarkan hasil penelitian, dari 80
sedangkan derajat kesehatan ibu dan anak di responden di Poli KIA/KB Puskesmas Jember Kidul
Puskesmas Sukowono dalam kategori rendah. dapat diketahui bahwa skor untuk kualitas pelayanan
Hasil tabulasi silang antara kualitas adalah 81,11, artinya sebagian besar persepsi
pelayanan dengan derajat kesehatan ibu dan anak responden terhadap kualitas pelayanan dalam
dapat dilihat di Tabel 8 berikut. kategori baik. Berdasarkan lima dimensi kulitas
Tabel 8. Tabulasi silang kualitas pelayanan dan pelayanan, dimensi yang mempunyai nilai tertinggi
derajat kesehatan ibu dan anak adalah dimensi jaminan kepastian, kemudian diikuti
Kualitas Derajat Kesehatan dengan dimensi kehandalan, dimensi fasilitas fisik,
Total dimensi daya tanggap, dan kualitas yang paling
Pelayanan Tinggi Rendah
kurang baik 2 15 17 rendah adalah dimensi empati.
cukup baik 9 41 50 Dari 64 responden Poli KIA/KB Puskesmas
baik 40 6 46 Sukowono dapat diketahui bahwa skor untuk kualitas
sangat baik 29 2 31 pelayanan adalah 60,60, artinya sebagian besar
Total 80 64 144 persepsi responden terhadap kualitas pelayanan Poli
Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa KIA/KB dalam kategori cukup baik. Berdasarkan
50 responden menyatakan kualitas pelayanan cukup lima dimensi kualitas pelayanan, dimensi yang
baik (9 orang dengan derajat kesehatan tinggi dan 41 mempunyai nilai tertinggi adalah dimensi kehandalan
orang dengan derajat kesehatan rendah), 46 (63,60), artinya kemampuan tenaga medis dalam
responden menyatakan kualitas pelayanan baik (40 keahlian, pengetahuan, dan profesionalisme kerja
orang dengan derajat kesehatan tinggi dan 6 orang sudah cukup baik serta sudah mampu memberikan
dengan derajat kesehatan rendah). pelayanan yang telah dijanjikan kepada pasien.
Sedangkan dimensi yang memiliki nilai terendah
Uji Normalitas adalah dimensi empati dengan skor 55,20 yang dapat
Uji normalitas yang dipilih dalam penelitian dikategorikan dalam kualitas yang cukup baik
ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Pada uji ini Hasil di atas didukung dengan penelitian
menunjukkan hasil signifikansi (p) = 0,000, dimana sebelumnya yang dilakukan di Rumah Sakit Umum
jika p > 0,05 maka data terdistribusi normal Lahore Pakistan pada 369 responden menunjukkan
sedangkan jika p < 0,05 maka data terdistribusi tidak bahwa sebagian besar responden mempunyai persepsi
normal. Hasil uji normalitas data menunjukkan data baik terhadap dimensi jaminan kepastian [4].
terdistribusi tidak normal. Penelitian pada 260 pasien yang mendapat pelayanan
KIA menunjukkan bahwa sebanyak 57,3% menilai
Uji Spearman’s Rho tingkat kualitas pelayanan KIA sudah baik dan 60,8%
Hasil uji korelasi Spearman disajikan dalam pasien puas dengan kualitas pelayanan KIA di
Tabel 9. Puskesmas Sukoharjo [5]. Penelitian sebelumnya,
Tabel 9. Hasil uji korelasi Spearman’s Rho dari 107 pasien yang berkunjung ke dokter keluarga
dengan pembayaran kapitasi dan 107 pasien dengan
pembayaran fee-for-service dengan uji Mann
Hasil Nilai Whitney tentang kualitas pelayanan menunjukkan
Koefisien Korelasi (r) 0,690 bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara
Signifikansi (p) 0,000 pelayanan yang diberikan kepada pasien kapitasi dan
Jumlah Data n 144 fee-for-service. Perbedaan yang dimaksud berkaitan
dengan kualitas pelayanan dokter tersebut, pasien
Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa
fee-for-service 0,59 poin merasa lebih puas daripada
nilai signifikansi 0,000 yang menunjukkan bahwa
pasien kapitasi [6].
korelasi antara kualitas pelayanan Poli KIA/KB
Derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai
dengan derajat kesehatan ibu dan anak adalah
dengan beberapa indikator, yang dapat
bermakna. Nilai korelasi Spearman’s Rho sebesar
mencerminkan suatu kondisi tertentu seperti
0,690 menunjukkan bahwa arah korelasi positif
mortalitas atau kematian dari kelompok masyarakat
dengan kekuatan korelasi yang kuat. Hal ini berarti
tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan
masyarakat secara kasar dan dapat pula digunakan
sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan kesehatan anak adalah memperbaiki pelayanan
pelayanan kesehatan dalam program pembagunan kebidanan dan menyebarkan buku KIA [10]. Sekitar
kesehatan. Kematian ibu dan anak dapat diukur 80%-90% kematian bayi, dapat dicegah melalui
dengan adanya indikator Angka Kematian Ibu pelayanan antenatal di tingkat puskesmas, puskesmas
maternal (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pembantu, dan posyandu [11].
[7]. Upaya Puskesmas Jember Kidul dan
Berdasarkan data pada penelitian ini, derajat Puskesmas Sukowono dalam meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak di Puskesmas Jember Kidul kesehatan ibu dan anak yaitu dengan menggalakkan
termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat Gerak Berlian (Gerakan Serentak Jember Peduli Ibu,
dari angka kematian ibu yang rendah dengan nilai 0, Bayi, dan Anak). Gerak tersebut melalui 12 upaya
artinya tidak ada kematian ibu per 100.000 kelahiran persalinan aman, yaitu persalinan oleh petugas
hidup dan angka kematian bayi yang rendah pula kesehatan (bidan atau dokter); pemeriksaan minimal
yaitu sebesar 5 per 1.000 kelahiran hidup. Beberapa empat kali selama kehamilan; pemberian vaksinasi
variabel secara statistik yang berhubungan dengan TT; pemberian tablet Fe atau zat besi; pendampingan
praktik responden terkait kesehatan maternal adalah ibu hamil resiko tinggi; rujukan dini; aktifitas kelas
cara pembayaran kesehatan, aksesabilitas terhadap ibu hamil; tersedianya calon pendonor darah;
fasilitas kesehatan, pengaruh orang yang tersedianya ambulan desa; suami siaga mendampingi
memutuskan dalam upaya pencarian pelayanan ibu hamil; perawatan pasca persalinan atau nifas; dan
kesehatan, pengetahuan responden tentang kesehatan sebagai peserta BPJS.
ibu, dan sikap ibu terhadap pelayanan kesehatan
selama hamil, bersalin, dan nifas. Sedangkan variabel Simpulan dan Saran
yang berhubungan bermakna dengan praktik
responden terkait kesehatan bayi dan anak adalah Berdasarkan hasil penelitian dapat
usia pernikahan, jumlah anak, pendapatan keluarga, disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas
cara pembayaran kesehatan, aksesabilitas terhadap pelayanan Poli KIA/KB dengan derajat kesehatan ibu
fasilitas kesehatan, pengaruh orang yang dan anak di 2 Puskesmas di Kabupaten Jember
memutuskan dalam upaya pencarian pelayanan dengan kekuatan korelasi yang kuat. Artinya,
kesehatan, pengetahuan dan sikap responden semakin baik kualitas pelayanan Poli KIA/KB maka
terhadap pelayanan kesehatan untuk bayi dan anak semakin tinggi derajat kesehatan ibu dan anak.
[8]. Diharapkan dapat ditingkatkan kualitas
Berdasarkan hasil uji statistika didapatkan pelayanan terutama dimensi empati dengan
bahwa hubungan antara kualitas pelayanan Poli memaksimalkan hubungan, komunikasi, dan
KIA/KB dengan derajat kesehatan ibu dan anak perhatian tenaga medis atau karyawan terhadap
memiliki nilai signifikansi p= 0,000. Hal ini berarti pasien. Perlu penelitian lebih lanjut dengan
terdapat hubungan yang signifikan antara variabel penambahan indikator derajat kesehatan ibu dan anak
kualitas pelayanan Poli KIA/KB dengan derajat seperti AKN dan AKABA, menyiapkan surveyor
kesehatan ibu dan anak. Dari hasil penelitian minimal tiga orang, penambahan jumlah subyek
menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar penelitian, dan penekanan pada faktor-faktor yang
0,690, artinya terdapat kekuatan hubungan yang kuat berpotensi sebagai perancu (confounding factor)
dengan arah hubungan positif antara kualitas misalnya pengetahuan subyek penelitian.
pelayanan Poli KIA/KB dengan derajat kesehatan ibu
dan anak. Semakin baik kualitas pelayanan Poli Daftar Pustaka
KIA/KB maka semakin tinggi derajat kesehatan ibu
dan anak. [1] Palutturi S, Nurhayani, Mandak N. Determinan
AKI dan AKB menjadi salah satu indikator Kinerja Bidan di Puskesmas Tahun 2006. Jurnal
penting dalam menentukan derajat kesehatan Managemen Pelayanan Kesehatan. 2007: 10
masyarakat, dimana AKI menggambarkan jumlah (4): 195–200.
wanita yang meninggal akibat kehamilan, persalinan, [2] Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
dan nifas tidak termasuk kecelakaan tanpa Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta:
memperhitungkan umur kehamilan atau lama Kementerian Kesehatan RI; 2004.
kehamilan dan untuk mewujudkan derajat kesehatan [3] Efendi F, Makhfudli. Keperawatan Kesehatan
ibu dan anak yang tinggi melalui peningkatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam
kualitas mutu pelayanan kesehatan ibu hamil dengan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
kunjungan K4 yang berkualitas [9]. Berkaitan dengan [4] Irfan SM, Ijaz A, Farooq MM. Patient
kematian bayi akibat persalinan, maka upaya yang Satisfaction and Service Quality Of Public
dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat Hospital in Pakistan: An Empirical Assessment.