Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...

11-21

ANALISIS PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PEMANFAATAN


TANAMAN OBAT KELUARGA (STUDI KASUS KELURAHAN SITUGEDE,
KECAMATAN BOGOR BARAT)

Emilda1, Muslihatul Hidayah2, Heriyati3


E-mail: emilda1430@gmail.com

1
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FTMIPA UNINDRA,
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Informatika FTMIPA UNINDRA

ABSTRACT

This study aims to analyze the knowledge and perceptions of the community in
Kelurahan Situ Gede Kota Bogor on the use and cultivation of medicinal plants for the
development of the TOGA program. The study was conducted in four stages, namely the
first stage of collecting secondary data in the form of library, population data, etc. The
second phase conducted a field survey and in-depth interviews with respondents,
followed by the third stage taking data of medicinal plants planted in the vicinity of
community housing Situ Gede Village. And the fourth stage to process and analyze all
data obtained in the previous stage. Based on the results of research known that
community knowledge of the species and benefits of Family Medicinal Plants (TOGA)
is quite high. Identified 83 plant specieses from 44 families have been known to the
community as medicinal plants. Respondents' perceptions of positive medicinal plants
are considered safe medicinal plants, has no side effects, cheap, practical because it is
found around the house and the the efficacy is felt. But this perception is not in line with
the tendency of society in treating illness. Generally respondents are more likely to use
chemical drugs from both doctors and drug stalls. Community knowledge about
medicinal plants can be increased to expand the utilization of medicinal plants in the
community. Among the knowledge about the chemical content of each part of medicinal
plants, post-harvest processing, dosage of use etc.
Key words : knowledge, utilization, perception, medicial plant, survey

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dan persepsi masyarakat


di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor tentang pemanfaatan dan budidaya tanaman obat
untuk pengembangan program TOGA. Penelitian dilaksanakan empat tahap yaitu tahap
pertama mengumpulkan data sekunder berupa pustaka, data kependudukan dsb. Tahap
kedua melakukan survey lapangan dan wawancara mendalam dengan responden,
dilanjutkan tahap ketiga mengambil data tanaman obat yang ditanam di sekitar
perumahan masyarakat Kelurahan Situ Gede. Dan tahap keempat mengolah dan
menganalisis seluruh data yang diperoleh pada tahap sebelumnya Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa pengetahuan masyarakat terhadap jenis dan manfaat Tanaman
Obat Keluarga (TOGA) cukup tinggi. Teridentifikasi 83 jenis tanaman dari 44 famili telah
dikenal masyarakat sebagai tanaman obat. Persepsi responden terhadap tanaman obat
positif yaitu menganggap tanaman obat aman, tidak memiliki efek samping, murah,
praktis karena ditemukan disekitar rumah dan manfaatnya bagi tubuh sangat terasa.
ISSN. 1829 586X 11
Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

Namun persepsi ini belum sejalan dengan kecenderungan masyarakat dalam mengobati
sakit. Umumnya responden lebih cenderung menggunakan obat kimia baik dari dokter
maupun obat warung. Pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat dapat ditingkatkan
guna memperluas pemanfaatan tanaman obat ditengah masyarakat. Diantaranya
pengetahuan tentang kandungan kimia setiap bagian tanaman obat, pengolahan
pascapanen, dosis penggunaan dsb.

Kata kunci: pengetahuan, pemanfaatan, persepsi, tanaman obat, survei

PENDAHULUAN

Sejak dulu bangsa Indonesia di dunia dan 30.000 spesies diantaranya


telah mengenal dan memanfaatkan hidup di Indonesia. Diantara 30.000
tumbuhan berkhasiat obat untuk spesies tersebut, sekitar 9.600 spesies
mengatasi masalah kesehatan. tumbuhan diketahui berkhasiat sebagai
Pengetahuan tentang pemanfaatan obat dan kurang lebih 300 spesies telah
tumbuhan obat tersebut bagian tradisi digunakan sebagai bahan obat
masyarakat yang diwariskan turun- tradisional oleh industri/usaha obat
temurun hingga ke generasi sekarang. tradisional.
Sehingga muncul berbagai ramuan Hingga saat ini pemanfaatan obat
herbal yang menjadi ciri khas tradisional masih tetap tinggi di
pengobatan tradisional Indonesia. Indonesia, sekalipun pelayanan
Dengan bantuan obat-obatan asal bahan kesehatan modern telah berkembang.
alam tersebut, masyarakat mampu Hasil Riskesdas tahun 2010
mengatasi masalah-masalah kesehatan menyebutkan bahwa 55,3% penduduk
yang dihadapinya. Indonesia menggunakan obat tradisional
Sejarah awal penggunaan obat (jamu) untuk memelihara kesehatannya
tradisional ini sulit ditelusuri. Namun dan 95,6% pengguna obat tradisional
demikian ada pendapat yang mengakui bahwa obat tradisional yang
menyebutkan bahwa suatu tumbuhan digunakan sangat bermanfaat bagi
digunakan sebagai obat didasarkan pada kesehatan. Bahkan berdasarkan data
tanda-tanda fisik (bentuk, warna, rasa) WHO tahun 2008 bahwa 68% penduduk
yang ada pada tumbuhan atau bagian dunia masih menggantungkan kesehatan
tumbuhan tersebut. Tanda-tanda tersebut mereka pada sistem pengobatan
diyakini berkaitan dengan tanda-tanda tradisional (Saifudin dkk, 2011).
penyakit atau penyebab penyakit yang Rencana Strategis Kemenkes RI
akan diobatinya. tahun 2015-2019 menyebutkan bahwa
Potensi Indonesia sebagai negara salah satu sasaran strategis yang ingin
megabiodiversity setelah Brazilia dan diraih dalam Peningkatan Kesehatan
Zaire berpeluang sangat besar untuk Masyarakat mencakup pelayanan
mengembangkan tumbuhan obat. kesehatan bagi seluruh kelompok usia
Heriyanto (2006) dalam Kinho dkk mengikuti siklus hidup sejak dari bayi
(2011) menyebutkan dengan luas sampai anak, remaja, kelompok usia
kawasan hutan tropis yang mencapai produktif, maternal, dan kelompok usia
120,35 juta hektar Indonesia memiliki lanjut (Lansia). Hal ini dilakukan antara
sekitar 80% dari total jenis tumbuhan lain dengan melakukan pemberdayaan
yang berkhasiat obat. Dan diperkirakan masyarakat dan meningkatkan peran
terdapat sekitar 40.000 spesies tumbuhan serta masyarakat dalam bidang

ISSN. 1829 586X 12


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

kesehatan. Salah satu upayanya berupa tersebar secara merata di setiap RW


pembinaan kesehatan tradisional dan Kelurahan Situ Gede. Kuesioner berisi
komplementer dengan meningkatnya beberapa aspek meliputi ekonomi,
pembinaan, pengembangan dan pendidikan, pengetahuan, pemanfaatan
pengawasan upaya kesehatan tradisional dan budidaya TOGA yang dilakukan
dan komplementer. responden. Penelitian ini merupakan
Upaya pengobatan tradisional kajian deskriptif sehingga jumlah
dengan obat-obat alam merupakan salah responden tidak didasarkan pada
satu bentuk peran serta masyarakat dan keterwakilan populasi, tetapi dipilih
sekaligus merupakan teknologi tepat berdasarkan seberapa jauh responden
guna yang potensial untuk menunjang tertarik dan mengetahui tumbuhan obat.
pembangunan kesehatan karena telah
lama dimanfaatkan oleh masyarakat. Tahapan Pelaksanaan penelitian
Oleh karena itu dalam rangka Penelitian pengetahuan tentang
peningkatan dan pemerataan pelayanan pemanfaatan tanaman obat keluarga
kesehatan masyarakat maka (TOGA) dilakukan dalam beberapa
pemanfaatan obat tradisional termasuk tahap yaitu:
tanaman obat perlu diupayakan sebaik- Tahap I Mengumpulkan data sekunder
baiknya. Salah satu usaha berupa kondisi umum lokasi
penyebarluasan tanaman obat sekaligus penelitian, laporan penyakit
pelestariannya, dilakukan melalui masyarakat, data
program Tanaman Obat Keluarga kependudukan dsb. Data
(TOGA). Pengembangan TOGA ini diambil dari Kelurahan Situ
sangat bermanfaat sebagai bagian upaya Gede
preventif dan kuratif peningkatan derajat Tahap II Melakukan survey lapangan
kesehatan masyarakat. Serta diharapkan dan wawancara mendalam
mampu menjadi solusi bagi masyarakat dengan masyarakat Kelurahan
ekonomi lemah yang tidak mampu Situ Gede
membeli obat kimia. Tahap III Mengambil data tanaman obat
Melalui penelitian ini, peneliti yang ditanam di sekitar
ingin mengetahui bagaimana perumahan masyarakat
pengetahuan dan persepsi masyarakat di Keluraha Situ Gede
Kelurahan Situ Gede Kota Bogor tentang Tahap IV Mengolah dan menganalisis
pemanfaatan dan budidaya tanaman obat seluruh data yang diperoleh
untuk pengembangan program TOGA. pada tahap sebelumnya

BAHAN DAN METODE Pelaksanaan Penelitian


Tahapan kegiatan yang dilakukan
adalah:
Penelitian dilakukan dengan 1. Kajian Kondisi Umum berupa letak
metode wawancara yang dilakukan dan luas, topografi dan tanah, iklim,
secara semi terstruktur menggunakan batas wilayah, demografi, kondisi
kuesioner. Kuisioner disajikan dalam sosial ekonomi dan data penyakit.
bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka. Sumber data dari kelurahan Situ Gede
Responden yang dituju adalah 2. Kajian potensi, pengetahuan dan
masyarakat yang terlihat memiliki pemanfaatan TOGA oleh masyarakat,
ketertarikan terhadap TOGA. Jumlah terdiri dari potensi TOGA yaitu
responden sebanyak 25 orang yang spesies tumbuhan obat yang ditanam,

ISSN. 1829 586X 13


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

nama lokal dan ilmiah, famili, bagian keterwakilan populasi, tetapi dipilih
yang dimanfaatkan, kegunaan, cara berdasarkan seberapa jauh responden
pemanfaatan/pengolahan. Sumber tertarik dan mengetahui tumbuhan obat.
data berupa hasil wawancara dan Pengolahan dan analisis data
pengamatan lapang dilakukan dengan cara mentabulasikan
3. Pengolahan dan analisis data yang data yang terkumpul dan menganalisis
dilakukan secara kualitatif dan secara deskriptif kualitatif. Pengolahan
deskriptif dan analisis data bertujuan untuk
memperoleh data TOGA yang telah
Pengumpulan dan pengolahan Data diketahui dan dimanfaatkan termasuk
Studi pustaka dilakukan sebelum yang dibudidayakan. Selain itu juga
penelitian dan setelah penelitian. dilakukan analisis keinginan masyarakat
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dalam mengembangkan TOGA
dan mendapatkan informasi dasar
mengenai kondisi umum mencakup HASIL DAN PEMBAHASAN
fisik, biotik kependudukan dan budaya
masyarakat Kelurahan Situ Gede. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan Kelurahan Situ Gede bagian dari
merekapitulasi data-data terbaru dari Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
berbagai sumber literatur yang ada. Menurut Prodeskel Kelurahan Situ Gede
Data-data tersebut juga dijadikan acuan (2016), kelurahan ini memiliki luas
atau panduan untuk melengkapi data wilayah 23,1588 Ha yang terdiri dari 10
hasil pengamatan di lapangan. Selain itu RW dan 40 RT . memiliki curah hujan
juga dilakukan permintaan izin pada sekitar 4500 mm selama tahun 2016 dan
setiap instansi yang terkait dengan hujan turun dalam 10 bulan.
penelitian ini. Pengamatan dilakukan di Jumlah penduduk sebanyak 8982
halaman rumah-rumah warga dan jiwa yang terdiri dari 4577 laki-laki dan
daerah sekitarnya seperti sawah, kebun 4405 perempuan dengan jumlah kepala
dan pemakaman umum yang ada di keluarga sebanyak 2670 KK serta
Kelurahan Situ Gede. Pengambilan data kepadatan penduduk 38,64/Km.
dilakukan dengan cara mengidentifikasi Penduduk didominasi oleh balita dan
TOGA setiap rumah warga yang anak-anak, yaitu umur 0-5 tahun
diketahui menanam TOGA. sebanyak 1187 jiwa dan umur 6-10 tahun
Wawancara dilakukan secara sebesar 925 orang. Sebagian besar
semiterstruktur dengan menggunakan penduduk Kelurahan Situ Gede memiliki
kuesioner. Kuisioner disajikan dalam mata pencaharian sebagai buruh tani
bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka. yaitu sebanyak 750 orang, sedangkan
Responden yang dituju adalah petani 365 orang. Kondisi kesehatan
masyarakat yang terlihat memiliki masyarakat di Kelurahan Situ Gede yang
ketertarikan terhadap TOGA. Jumlah digambarkan dalam data prodeskel
responden sebanyak 25 orang yang Kelurahan Situ Gede (2016) yaitu
tersebar di beberapa RW. Kuesioner ditemukan satu orang warga yang
berisi beberapa aspek meliputi ekonomi, menderita sakit jantung, tiga orang
pendidikan, pengetahuan, pemanfaatan menderita sakit paru-paru, satu orang
dan budidaya TOGA yang dilakukan stroke, satu orang gila/stres dan dua
responden. Penelitian ini merupakan orang menderita TBC. Penanganan
kajian deskriptif sehingga jumlah kesehatan pada umumnya ke
responden tidak didasarkan pada Dokter/puskesmas/mantri

ISSN. 1829 586X 14


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

kesehatan/perawat/bidan/posyandu. obat antara 1-4 jenis hanya 4%. Ini


Sedangkan yang menggunakan obat menunjukkan umumnya masyarakat
tradisional sedikit. mengetahui cukup banyak jenis tanaman
yang bermanfaat sebagai obat. Meskipun
Karakteristik Responden tingkat pendidikan mereka hanya SD,
Responden dalam penelitian ini namun pengetahuan terhadap tanaman
diambil dari 3 Rukun Warga (RW) obat cukup baik. Dari sini terlihat selain
diantara 10 RW yang terdapat di pendidikan formal, cukup tingginya
kelurahan Situ Gede. Ketiga RW pengetahuan masyarakat tentang
tersebut adalah RW 3, RW 4 dan RW 5. tanaman obat didukung oleh faktor
Sedangkan jumlah responden sebanyak lainnya.
25 orang yang terdiri dari 24 orang ibu Hasil wawancara menunjukkan
rumah tangga dan 1 orang bapak. Jumlah bahwa pengetahuan tentang TOGA
ini ditetapkan karena keterbatasan waktu didapatkan responden dari beberapa
dan dana penelitian. Semua responden sumber. Yaitu informasi turun temurun
dipilih berdasarkan informasi dari Ketua dari orang tua, dari mulut ke mulut,
Pokja III PKK Kelurahan Situ Gede dan penjual jamu, media cetak dan
kader-kader PKK, kader Posyandu dan elektronik, buku, internet dan kader-
kader Lansia yang tinggal di setiap RW kader PKK yang sering mengadakan
yang mereka diketahui menanam TOGA penyuluhan. Bahkan terdapat satu orang
di lingkungannya. Responden terbanyak responden yang pernah mengikuti
berusia antara 51-70 tahun, berikutnya pelatihan khusus tentang obat herbal.
yang berusia antara 31-50 tahun. Tidak
ada responden yang berusia dibawah 30 Kekayaan Jenis Tumbuhan Obat
tahun. Sedangkan pendidikan responden Berdasarkan Famili
sebagian besar hanya lulusan SD yaitu Jenis-jenis tanaman obat yang
40%. Responden yang berpendidikan dikenali responden ini tersebar kedalam
tinggi yaitu D3 dan S1 hanya 4 % atau 2 44 famili. Famili yang paling banyak
orang. ditemukan adalah Zingiberaceae
sebanyak 14 jenis, famili Asteraceae 6
Keanekaragaman Hayati Tanaman jenis. Sedang famili Lamiaceae
Obat Keluarga didapatkan 5 jenis tanaman serta
Berdasarkan hasil survei, Rutaceae dan Fabaceae masing-masing
diperoleh data bahwa terdapat sekitar 83 sebanyak 4 jenis tanaman. Daftar famili
jenis tanaman yang diketahui oleh yang memiliki jumlah jenis tanaman
masyarakat berfungsi sebagai tanaman paling tinggi disajikan pada tabel
obat. Namun diantara 83 jenis ini, tidak berikut.
semuanya ditanam sendiri oleh
responden. Hal ini disebabkan beberapa Tabel Daftar Beberapa Famili
alasan diantaranya karena makin Tanaman Obat Yang Diketahui
sempitnya lahan dan tidak terawatnya Responden
tanaman sehingga sebagian besar mati No Nama Famili Jumlah
dan alasan lainnya. Dari hasil wawancara Jenis
diketahui 12% responden mengetahui 1 Zingiberaceae 14
lebih dari 20 jenis tanaman obat. 2 Asteraceae 6
Umumnya responden yaitu 44% 3 Lamiaceae 5
mengetahui 5-10 jenis tanaman saja. 4 Rutaceae 4
Responden yang mengetahui tanaman 5 Fabaceae 4

ISSN. 1829 586X 15


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

6 Solanaceae 3 untuk mengobati luka dalam. Frekuensi


7 Piperaceae 3 mengkonsumsi tanaman obat ini juga
8 Poaceae 3 berbeda. Sebagian responden
9 Euphorbiaceae 3 mengkonsumsi secara rutin setiap hari
dan sebagian ada pula yang
Beragamnya jenis TOGA dari mengkonsumsi hanya ketika terserang
famili Zingiberaceae (suku Temu- oleh sakit.
temuan) yang dikenal responden Berdasar hasil survei, dari 83
disebabkan sebagian jenis-jenis tanaman jenis tanaman obat yang diketahui
ini sudah umum dimanfaatkan sehari- manfaat dan jenisnya, hanya 41 jenis
hari. Selain digunakan sebagai obat juga tanaman yang masih dikonsumsi. Jenis-
dimanfaatkan sebagai bumbu dapur jenis tanaman obat yang dikonsumsi oleh
seperti jahe, kunyit, lengkuas, responden sebagian ditanam sendiri oleh
temulawak dsb. Ditambah pula mereka, ada pula yang diminta dari
berdasarkan informasi dari Ketua Pokja tetangga atau saudara, dan sebagiannya
III PKK Kelurahan Situ Gede bahwa dibeli dari penjual jamu atau pedagang di
masyarakat memang pernah dianjurkan pasar. Pada tabel berikut ditampilkan
untuk menanam TOGA di rumah mereka jenis obat yang sering dikonsumsi dan
minimal tiga jenis yaitu kunyit, jahe dan cara mengkonsumsinya.
serai.
Selain itu ditemukan 6 spesie
tanaman yang tergolong famili
Asteraceae yaitu sembung, babadotan,
sambung nyawa, beluntas, daun afrika
dan tempuyung. Sebagian tanaman ini
ada yang ditanam sebagai tanaman pagar
seperti beluntas dan sambung nyawa.
Sedangkan tempuyung umumnya
tumbuh liar disekitar pekarangan rumah
responden.

Keragaman Jenis Tumbuhan Obat


Yang Sering Dikonsumsi
Selain mengetahui jenis dan
kegunaan TOGA, semua responden
menyatakan bahwa mereka juga
mengkonsumsinya. Baik untuk
konsumsi diri sendiri maupun anggota
keluarga lain seperti suami, istri dan
anak-anak. Cara mengkonsumsinya ada
beberapa cara. Sebagian dikonsumsi
terpisah seperti sirih merah, binahong,
salam, ginseng dsb. Tetapi ada pula
responden yang mencampur beberapa
jenis tanaman ketika mengkonsumsinya.
Misalnya seorang responden bernama
Ibu Yuni biasa mengkonsumsi daun
babadotan dicampur dengan daun kiurat

ISSN. 1829 586X 16


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

Tabel Tanaman Obat Yang Sering Dikonsumsi, Cara Mengkonsumsi dan Manfaat Pengobatannya
Bagian Yang
No Jenis Tanaman Obat Cara Pemanfaatan Manfaat Pengobatan
Dimanfaatkan
1 Sirih Merah Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Penyakit dalam, diabetes, kanker
2 Kunyit Rimpang Diparut lalu ditambah air panas dan disaring Maag
Dicuci&ditumbuk, lalu direbus tambah garam dan
3 Sereh/serai Batang kaki direndam Pegal-pegal
4 Jinten Putih Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Kanker
5 Gingseng Daun Daunnya dicuci lalu dicampur kedalam masakan Menambah stamina tubuh
6 Kumis Kucing Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Penyakit ginjal
Obat mimisan, menghilangkan keputihan,
7 Sirih Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum antibiotika
8 Cocor Bebek Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Menurunkan demam
9 Antanan Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Obat asam urat, sesak nafas
10 Pandan Daun Daun dicuci lalu dimasukkan kedalam masakan -
11 Binahong Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Berbagai penyakit
12 Sirsak Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Kanker, diabetes
Beberapa lembar daun& tangkai direbus, lalu
13 Jawer Kotok Daun diminum Obat gatal dan batuk
14 Salam Daun Beberapa lembar daun direbus, lalu diminum Obat darah tinggi, kanker
15 Melati Bunga Bunga direndam lalu diteteskan ke mata Obat mata
Diparut, tambahkan air panas dan berikan gula
16 Jahe Merah Rimpang merah lalu diminum Masuk angin, kaki bengkak
17 Cecenet Akar Direbus lalu diminum Pegal-pegal dan lemas
18 Sukun Umbi Diparut, diperas lalu disaring dan diminum -
Diparut, tambahkan air panas dan berikan gula
19 Jahe Rimpang merah lalu diminum Obat masuk angin dan batuk
20 Pare Buah/Umbi Dimasak Obat Diabetes

ISSN. 1829 586X 17


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

21 Korejat Bunga Direndam dalam air, lalu diteteskan ke mata Obat mata
Diparut lalu ditambah beras yang ditumbuk
22 Kencur Rimpang ditempel pada bagian tubuh yang bengkak Antibiotik, panas dalam, batuk
23 Pepaya Daun Dimasak Darah Tinggi
24 Katuk Daun Dimasak Menambah ASI
25 Alpukat Daun Direbus, disaring lalu diminum Darah tinggi
26 Saga Daun Direbus, disaring lalu diminum Sariawan
Diabetes, membersihkan peranakan setelah
27 Sembung Daun Direbus, disaring lalu diminum melahirkan
28 Lempuyang Rimpang Direbus, disaring lalu diminum Menambah nafsu makan
Dipanaskan diatas kompor, ditetesi minyak kelapa,
29 Jarak Daun ditempelkan di perut dan punggung Mengatasi kembung
30 Salam Daun Direbus, disaring lalu diminum Darah tinggi
31 Manggis Kulit Buah Dijemur, direbus, disaring dan diminum airnya Berbagai penyakit
Diblender, lalu direbus, disaring dan diminum
32 Mengkudu Buah airnya Diabetes
33 Jeruk Limau Buah Diperas lalu diminum Batuk
34 Jeruk Purut Buah Diperas lalu diminum Batuk
35 Sambiloto Daun Dijemur, lalu direbus dan disaring serta diminum Diabetes
36 Babadotan Daun Dicuci bersih lalu dimakan Luka dalam
37 Kiurat Daun Dicuci bersih lalu dimakan Luka dalam
Ditumbuk dan diberi air hangat, lalu diperas dan
38 Suji Daun diminum Panas dalam, lambung
39 Mangkokan Daun Dicuci bersih lalu dimakan/dilalap Kolesterol, penyakit ginjal
40 Daun Tujuh Daun Dicuci bersih lalu dicampur kedalam masakan Sakit kepala
41 Sambung Nyawa Daun Direbus, disaring dan diminum Berbagai penyakit

ISSN. 1829 586X 18


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

Frekuensi penggunaan oleh responden juga berbeda. Pada tabel berikut


ditampilkan jenis-jenis tanaman obat yang paling sering dimanfaatkan responden.

Tabel Frekuensi Pemakaian TOGA


Jenis tanaman Frekuensi pemakaian
No Persentase
obat (n=25)
1 Kunyit 8 32
2 Jahe 7 28
3 Kumis Kucing 5 20
4 Sirih 5 20
5 Sirsak 4 16
6 Salam 4 16
7 Kencur 4 16
8 Lempuyang 3 12
9 Suji 2 8
10 Katuk 2 8
11 Sereh 2 8
12 Jahe Merah 2 8
13 Pandan 2 8
14 Antanan 2 8
15 Binahong 2 8

Persepsi terhadap TOGA obatan kimia. Menurut Walcott (2004)


Mayoritas responden yaitu kepopuleran pengobatan tertentu
sebesar 96% menyatakan bahwa tergantung pada bermacam-macam
tanaman obat aman dan tanpa efek faktor. Faktor-faktor ini berdasarkan
samping jika dikonsumsi. Hanya 4% alasan-alasan mengapa seseorang
yang berpersepsi kalau mengkonsumsi memilih atau tidak memilih suatu jenis
tanaman obat tidak praktis. Selain pengobatan. Faktor-faktor tersebut
persepsi aman, responden juga menilai adalah pengaruh ekonomi, kepercayan
bahwa tanaman obat murah dan dan budaya, sosial dan demografis,
ekonomis, praktis dari sisi mudah agama, geografi dan pribadi.
mendapatkan karena ditanam disekitar
rumah. Serta manfaat kesehatannya lebih Analisis Pengetahuan Tentang
terasa. Meskipun memiliki persepsi Pemanfaatan TOGA
positif, tidak semua responden secara Pada awalnya pengetahuan
rutin memanfaatkan TOGA untuk masyarakat Kelurahan Situ Gede tentang
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. jenis dan kegunaan tanaman obat
Sebagian besarnya lebih sering diperoleh dari orang-orang tua yang
menggunakan obat-obatan kimia baik diwariskan secara turun temurun.
dari dokter maupun obat warung. Warisan pengetahuan ini tetap tumbuh
Hasil ini menunjukkan dan terpelihara ditengah masyarakat
pemanfaatan TOGA oleh masyarakat karena terus menerus dimanfaatkan
umumnya sebagai pengobatan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini
komplementer. Sebab kecenderungan dengan kemajuan pengetahuan dan
utamanya masih menggunakan obat- teknologi semakin memperluas sumber

ISSN. 1829 586X 19


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

pengetahuan tentang tanaman obat di dari satu bagian bertujuan agar


masyarakat. Hasil penelitian khasiatnya lebih lengkap. Hal ini karena
menunjukkan bahwa responden juga masing-masing bagian tumbuhan
mendapatkan pengetahuan tentang jenis memiliki senyawa dan manfaat yang
dan kegunaan tanaman obat dari berbeda. Sehingga apabila digunakan
berbagai media cetak, elektronik dan secara lengkap sesuai dosis maka
media sosial serta melalui penyuluhan manfaat setiap bagian akan didapat.
dari PKK, pelatihan, dan kegiatan Menurut Atmojo (2015) pengetahuan
lainnya. masyarakat tentang pemanfaatan
Umumnya pengetahuan tumbuhan sebagai obat perlu diperbaiki
masyarakat tentang TOGA sebatas nama dengan menggunakan penjelasan yang
jenis dan manfaatnya. Karena itu perlu lebih rasional dan ilmiah. Kerangka
dilakukan peningkatan pengetahuan berpikir yang dapat dikembangkan
kepada aspek lain tentang tanaman obat. dalam pengenalan etnobotani tanaman
Diantaranya pengetahuan tentang obat terhadap masyarakat. Pengenalan
kandungan kimia didalamnya, tahapan etnobotani pemanfaatan tanaman yang
pengolahannya hingga teknik berpotensi sebagai obat dapat
pengkonsumsian tanaman obat tersebut. memberikan perubahan tentang
Pengetahuan tentang pengolahan pengetahuan awal masyarakat tentang
pascapanen termasuk hal yang penting. berbagai jenis tanaman yang dapat
Disebutkan Hernani (2012) bahwa dimanfaatkan sebagai obat.
pascapanen merupakan salah satu
tahapan pengolahan dari bahan-bahan KESIMPULAN
yang telah dipanen, dan harus dilakukan
secara baik dan benar, karena akan Berdasarkan hasil dan
berpengaruh terhadap kuantitas, kualitas pembahasan yang telah dipaparkan dapat
dan zat berkhasiat yang terkandung disimpulkan bahwapPengetahuan
didalamnya. Tahap-tahap pengolahan masyarakat terhadap jenis dan manfaat
yang dilakukan, tergantung pada jenis Tanaman Obat Keluarga (TOGA) cukup
bahan yang akan diolah, seperti akar, tinggi. Teridentifikasi 83 jenis dari 44
daun, bunga, biji, buah, rimpang dan famili tanaman telah dikenal masyarakat
kulit kayu. sebagai tanaman obat. Persepsi
Untuk memperoleh hasil yang responden terhadap tanaman obat positif
optimal bagi penderita penyakit, jika yaitu menganggap tanaman obat aman,
menggunakan tanaman obat harus tidak memiliki efek samping, murah,
mengikuti aturan pemakaian yang tepat praktis karena ditemukan disekitar
dan benar. Pemilihan jenis dan bahan rumah dan manfaatnya bagi tubuh sangat
tanaman obat secara baik dan benar terasa. Pengetahuan tentang tanaman
sesuai indikasi penyakit dapat obat dapat ditingkatkan guna
menggunakan bahan (simplisia) dalam memperluas pemanfaatan tanaman obat
keadaan segar atau kering, berkualitas ditengah masyarakat. Diantaranya
baik dan tidak terkontaminasi pengetahuan tentang kandungan kimia
mikroorganisme lainnya (Pasetriyani, setiap bagian tanaman obat, pengolahan
2011). pascapanen, dosis penggunaan dsb.
Pengetahuan mendalam tentang
khasiat setiap bagian tanaman juga
sangat dibutuhkan. Bagian tumbuhan
yang digunakan secara ganda atau lebih

ISSN. 1829 586X 20


Analisis Pengetahuan...Emilda, Muslihatul H dan Heriyati...Sainmatika...Volume 14...No. 1...Juni 2017...11-21

DAFTAR PUSTAKA Walcott E. 2004. Seni Pengobatan


Alternatif Pengetahuan dan
Atmojo EA. 2015. Pengenalan Persepsi. Universitas
Etnobotani Pemanfaatan Muhammadiyah Malang.
Tanaman Sebagai Obat Malang.
Kepada Masyarakat Desa
Cabak Jiken Kabupaten
Blora. Universitas Negeri
Yogyakarta. Diakses 23
Februari 2017.

Hernani TM. 2012. Teknologi


Pascapanen Tanaman Obat.
Balai Besar Pasca Panen.
Bogor

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. 2015. Keputusan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015
tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan RI
tahun 2015-2019

Kinho J dkk, 2011. Tumbuhan Obat


Tradisional Di Sulawesi
Utara Jilid II. Balai Penelitian
Kehutanan Manado, Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan Kementrian
Kehutanan. Manado.

Pasetriyani ET. 2011. Pengembangan


Budidaya Dan Pemanfaatan
Tanaman Obat Pada Taman
Tanaman Obat Keluarga
(TOGA). Bandung. Fakultas
Pertanian Universitas
Bandung Raya (UNBAR).
Jurnal Online, diakses
Oktober 2016

Saifudin A, Viesa R, Hilwan YT. 2011.


Standarisasi Bahan Obat
Alam. Graha Ilmu. Jakarta

ISSN. 1829 586X 21

You might also like