Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPERCAYAAN DIRI

TERHADAP KECEMASAN MENJELANG UJIAN AKHIR NASIONAL


PADA SISWA KELAS IX DI SMPN 1 JETIS MOJOKERTO

Amar Akbar*, Atmey F**

ABSTRAK

One of the causes less than optimal national final examination activities is a high
level of anxiety in students that will carry out the national final examination. This
research aims to know the relationship between family support and confidence with
anxiety towards the national final examination. Facors affecting anxiety among other
are lack of self-confidence or confedence and sosial support family. The research design
used was Cross Sectional. The research sample was 9th grade students in junior high
school 1Jetis. The sample was selected using the proportionate stratified random
sampling with the sample as much as 48 students. Research data obtained by using a
measuring instrument in the form of the scale i.e. family support scale, confidence scale
and scale of anxiety towards of national final examination which is a modification of
the Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Result of calculation of regression with
SPSS method produces the R value = 0,559, R square = 0,312 with ρ value (0,000) <
0,05 that shows there is a significant relationship between family support and
confidence with anxiety towards of national final examination. Donations of family
support and confidence against anxiety towards of national final examination is a
31,2% whereas the remaining 68,8% influenced by other factors. So it is advisable to
institutions to establish a counseling facility for students in order for students grade 9 th
who are experiencing anxiety not fall under the weight or panic so it doesn’t interfere
with the activities of the national final examination.

Key words: Family Support, Confidence, Anxiety towards The National Final
Examination

PENDAHULUAN
Fenomena sangat cemas dalam mengakibatkan timbulnya perasaan
menghadapi ujian akhir pada siswa, akan terjadinya hal buruk, dan perilaku
sudah tentunya dapat menghambat motorik yang tidak terkendali
tujuan belajar yang ingin dicapai oleh menyebabkan siswa menjadi gugup dan
siswa. Kecemasan menghadapi ujian gemetar saat menghadapi ujian,
akhir dipicu oleh kondisi pikiran, khususnya ujian akhir.
perasaan dan perilaku motorik yang Untuk bertahan terhadap stres
tidak terkendali. Manifestasi kognitif dan kecemasan, sistem dukungan sering
yang tidak terkendali menyebabkan kali diperlukan. Salah satu yang
pikiran menjadi tegang, manifestasi dibutuhkan siswa, selain belajar yang
afektif yang tidak terkendali lebih intensif, adalah adanya dukungan
keluarga untuk mengurangi kecemasan Berdasarkan hasil penyebaran
yang dihadapinya. Keterikatan yang kuesioner kepada siswa kelas IX SMP
dekat dan positif dengan orang lain, Negeri 1 Jetis, tentang masalah dominan
terutama dengan keluarga dan teman yang yang dihadapi oleh siswa saat akan
secara konsisten ditemukan sebagai menghadapi ujian nasional adalah pada
pertahanan yang baik terhadap stres masalah yang berkaitan dengan diri
dalam kehidupan remaja (Gottlieb, siswa sendiri yaitu tegang saat
dalam Santrock,2003). Dukungan mengerjakan ulangan atau tryout
keluarga mengacu pada dukungan yang dengan presentase 53,8%, siswa merasa
dipandang oleh keluarga sebagai takut gagal / tidak dapat mengerjakan
sesuatu yang dapat diakses misalnya ujian nasional dengan presentase 64,7%,
dukungan bisa atau tidak digunakan, selain itu siswa juga kurang percaya diri
tapi anggota keluarga memandang waktu mengerjakan ulangan atau tryout
bahwa orang yang bersifat mendukung dengan persentase 55,9% serta 42,9%
selau siap memberikan bantuan yang mengatakan lebih mudah tersinggung
diperlukan. bila ada yang membicarakan
Salah satu aspek kepribadian kesiapannya menjelang ujian akhir
yang menunjukkan sumber daya nasional. Hal ini bermakna bahwa siswa
manusia yang berkualitas adalah tingkat terlalu pesimis dan mengalami
kepercayaan diri seseorang. kecemasan saat akan menghadapi ujian
Kepercayaan diri berfungsi penting nasional.
untuk mengaktualisasikan potensi yang Keluarga sebagai sistem
dimiliki oleh seseorang. Banyak pendukung bagi anggotanya dan
masalah yang timbul karena seseorang anggota keluarga memandang bahwa
tidak memiliki kepercayaan diri, orang yang bersifat mendukung, selalu
misalnya saja siswa yang menyontek siap memberikan pertolongan dengan
saat ujian merupakan salah satu contoh bantuan jika diperlukan. Akan
bahwa siswa tersebut tidak percaya meningkatkan rasa percaya diri karena
pada kemampuan dirinya sendiri, ia siswa akan merasa dicintai dan dihargai
lebih menggantungkan kepercayaannya keberadaannya. Seseorang dengan harga
pada pihak lain. Hal ini diri yang tinggi cenderung memilki rasa
menggambarkan ketidaksiapan terutama kepercayaan diri, keyakinan diri bahwa
para diri siswa dalam menghadapi ujian. mereka mampu menguasai situasi dan
Selain itu rendahnya rasa percaya diri memberikan hasil yang positif, dalam
yang dimiliki siswa, mendorong siswa hal ini adalah keyakinan diri dalam
untuk melakukan kecurangan dalam menghadapi ujian akhir. Keadaan ini
mengerjakan soal-soal ujian. akan membantu siswa dalam mereduksi
kecemasan yang mereka rasakan
Menurut I Gede Trisna (2011) menjelang ujian akhir.
dari hasil penyebaran kuesioner
(pretest) kepada 34 siswa kelas X SMA Seorang siswa yang memiliki
Negeri 2 Singaraja, kecemasan kepercayaan diri akan berusaha keras
menghadapi ujian berada pada kategori dalam melakukan kegiatan belajar.
sangat cemas sebanyak 27 orang Seseorang memiliki kepercayaan tinggi
(79,41%), berada pada kategori cukup memiliki rasa optimis dalam mencapai
cemas sebanyak 5 orang (14,71%) dan sesuatu sesuai dengan diharapankan.
sisanya 2 orang (5,88%) tidak Sebaliknya, seseorang yang memiliki
mengalami kecemasan. kurang memiliki kepercayaan diri
menilai bahwa dirinya kurang memiliki sampling. Sampel yang digunakan yaitu
kemampuan. Penilaian negatif siswa kelas IX yang akan melaksanakan
mengenai kemampuannya tersebut ujian akhir nasional. Penelitian
dapat menghambat usaha yang akan dilakukan di SMP Negeri 1 Jetis
dilakukan untuk mencapai tujuan yang Kabupaten Mojokerto.
akan dicapai. Pandangan dan penilaian
negatif tersebut menyebabkan siswa Variabel dukungan keluarga diukur
tidak melakukan sesuatu kegiatan dengan menggunakan kuesioner yang
dengan segala kemampuan yang terdiri dari 10 poin pertanyaan. Variabel
dimiliki. Padahal mungkin sebenarnya kepercayaan diri diukur dengan
kemampuan tersebut dimilikinya. Siswa menggunakan kuesioner yang terdiri
yang kurang percaya diri akan semakin dari 20 pertanyaan. Variabel tingkat
sulit mencapai harapan dan cita-cita kecemasan diukur dengan
yang diinginkan, keadaan ini akan menggunakan kuesioner yang terdiri
menimbulkan perasaan cemas pada dari 13 pertanyaan. Kuesioner telah
ketidakmampuannya tersebut terutama diuji validitas menggunakan teknik
pada saat siswa menghadapi ujian akhir. korelasi corrected item-total correlation
Tujuan dalam penelitian ini dengan nilai korelasi lebih besar
adalah untuk menganalisis hubungan disbanding 0,2 dan telah diuji
dukungan keluarga dan kepercayaan diri reliabilitas menggunakan rumus alpha
terhadap kecemasan menjelang ujian cronbach dengan nilai α>0.6.
akhir. Untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dan kepercayaan diri
dengan kecemasan menjelang ujian
METODE PENELITIAN akhir nasional menggunakan uji regresi
linear ganda dengan bantuan SPSS 17
Penelitian ini menggunakan desain for windows. Uji regresi linear ganda
analitik korelasional dengan yang berfungsi untuk mengetahui
pendekatan cross sectional. Jumlah pengaruh secara bersama (simultan)
sampel dalam penelitian ini adalah 48 maupun sendiri-sendiri (parsial) antara
orang dengan pemilihan sampel variabel bebas (X) dengan variabel
menggunakan teknik sampling terikat (Y).
proportionate stratified random

HASIL PENELITIAN Kurang 0 0% Tidak ada


Analisis Deskriptif Total 4 100%
Distribusi Frekuensi Dukungan 8
Keluarga
Tabel 1 Distribusi frekuensi Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
dukungan keluarga di bahwa sebagian responden memiliki
kelas IX SMPN 1 Jetis dukungan keluarga baik yaitu sebanyak
Mojokerto 28 responden (58,33%).
Kategor F Prosentas Interpreta
i e si
Baik 2 58,33 % Banyak
8
Cukup 2 41,67 % Sedikit
0
Distribusi Frekuensi Kepercayaan Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa
Diri sebagian besar responden mengalami
cemas ringan sebanyak 23 (47,9%) dan
Tabel 2 Distribusi frekuensi normal atau tidak cemas sebanyak 23
kepercayaan diri di kelas (47,9%).
IX SMPN 1 Jetis
Mojokerto Analisa Data

Kategori F Prosenta Interpret Pengolahan data dalam penelitian ini


se asi menggunakan uji regresi linear ganda
dengan bantuan program SPSS 17.0 for
Sangat 3 77,08 % Banyak
windows.
tinggi 7
Tinggi 1 22,92 % Sedikit
1 Tabel 4 Uji Regresi Linear Ganda
Sedang 0 0% Tidak ada Model Summaryb
Rendah 0 0% Tidak ada Std.
Sangat 0 0% Tidak ada
Error of Durbi
rendah
Total 4 100% R Adjust the n-
8 Mod Squa ed R Estimat Watso
el R re Square e n
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan 1 .55 .312 .281 4.85117 1.762
bahwa sebagian besar responden
9a
memiliki kepercayaan diri sangat tinggi
sebanyak 37 (77,08%) a. Predictors: (Constant),
Kepercayaan_Diri, Dukungan_Keluarga
Distribusi Frekuensi Kecemasan
Menjelang Ujian Akhir Nasional
ANOVAb
Tabel 3 Distribusi frekuensi
kecemasan menjelang Sum
ujian akhir nasional di of
kelas IX SMPN 1 Jetis Square Mean
Mojokerto Model s df Square F Sig.
F Prosentas Interpreta 1 Regress 480.22 2 240.11 10.2 .000
Kategor e si ion 6 3 03 a
i
Ekstrim 0 0% Tidak ada Residua 1059.0 45 23.534
Berat 2 4,2 % Sedikit l 24
Ringan 2 47,9 % Banyak Total 1539.2 47
3
Normal 2 47,9 % Banyak 50
3 a. Predictors: (Constant),
Total 4 100% Kepercayaan_Diri, Dukungan_Keluarga
8
b. Dependent Variable: Kecemasan
Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai B1= dari dukungan keluarga dan
-0,014; B2= -0,652 dengan nilai F= kepercayaan diri dengan kecemasan
10,203 dan sig F= 0,000 atau signifikan menjelang ujian akhir nasional pada
F (0,000)  0,05 maka dapat siswa kelas IX di SMP Negeri 1 Jetis.
disimpulkan H0 ditolak dan H 1 Nilai R Square menunjukkan angka
diterima sehingga ada hubungan antara 0,312 berarti sebesar 31,2 % variabel
dukungan keluarga dan kepercayaan diri kecemasan menjelang ujian mampu
dengan kecemasan menjelang ujian dijelaskan oleh variabel dukungan
akhir nasional pada siswa kelas IX di keluarga dan kepercayaan diri, dan
SMP Negeri 1 Jetis. sisanya 68,8% dijelaskan oleh variabel
lain.
Nilai R menunjukkan angka sebesar
0,559 menunjukkan tingkat hubungan

PEMBAHASAN
Dukungan Keluarga Siswa Kelas IX Tarmidi, 2010). Menurut Lee & Detels
SMPN 1 Jetis Mojokerto Menjelang (2007 dalam Tarmidi, 2010), dukungan
Ujian Akhir Nasional sosial orangtua dapat dibagi menjadi
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan dua hal, yaitu dukungan yang bersifat
bahwa dukungan keluarga siswa kelas positif dan dukungan yang bersifat
IX di SMPN 1 Jetis Mojokerto negatif. Dukungan positif adalah
menjelang ujian akhir nasional adalah perilaku positif yang ditunjukkan oleh
memiliki dukungan keluarga baik orangtua, dan dukungan yang bersifat
(58,33%). negatif adalah perilaku yang dinilai
Dukungan keluarga yang tinggi negative yang dapat mengarahkan pada
disebabkan adanya dukungan perilaku negatif anak.
emosional, dukungan instrumental, Dukungan keluarga sebagai suatu
dukungan informasional dan penilaian koping keluarga dalam menghadapi
yang baik yang diberikan dari keluarga, masalah salah satu anggota
yang mampu menumbuhkan terjalinnya keluarganya. Dukungan yang dirasakan
hubungan yang baik antara keluarga dan oleh siswa yang akan mengikuti ujian
siswa yang akan mengikuti ujian akhir nasional dari keluarga dengan patuh
nasional. mengikuti kegiatan belajar baik secara
Dukungan orangtua merupakan reguler di sekolah maupun tambahan di
sistem dukungan sosial yang terpenting luar sekolah dan merasakan manfaatnya
di masa remaja. Dibandingkan dengan terhadap kesiapannya menjelang ujian
sistem dukungan sosial lainnya, akhir nasional.
dukungan orangtua berhubungan Keluarga merupakan orang yang
dengan kesuksesan akademis remaja, paling dekat dan tempat yang paling
gambaran diri yang positif, harga diri, nyaman bagi siswa yang akan
percaya diri, motivasi dan kesehatan melaksanakan ujian akhir nasional.
mental. Keterlibatan orangtua Keluarga dapat meningkatkan semangat
dihubungkan dengan prestasi sekolah dan motivasi untuk mencapai prestasi
dan emosional serta penyesuaian selama dengan memberikan kebutuhan siswa
sekolah pada remaja (Corviile‐Smith, dalam belajar. Anggota keluarga yang
akan melaksanakan ujian akhir nasional
Ryan, Adam & Dalicandro, 1998 dalam
memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung selalu siap memberikan Kecemasan Siswa Kelas IX SMPN 1
pertolongan dan bantuan jika Jetis Mojokerto Menjelang Ujian
diperlukan. Akhir Nasional
Kepercayaan Diri Siswa Kelas IX Dari hasil analisis uji regresi
SMPN 1 Jetis Mojokerto Menjelang linier ganda dapat disimpulkan bahwa
Ujian Akhir Nasional ada hubungan yang signifikan antara
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan dukungan keluarga, kepercayaan diri
bahwa kepercayaan diri siswa kelas XI dan kecemasan menjelang ujian akhir
di SMPN 1 Jetis Mojokerto menjelang nasional pada siswa kelas IX di SMP
ujian akhir nasional adalah sangat tinggi Negeri 1 Jetis. Hal ini ditunjukkan dari
(77,08%). hasil analisis data dengan teknik regresi
Menurut Guilford dan Lauster ganda menunjukkan nilai R sebesar
(dalam elvadentia, 2008), orang yang 0,559, hasil nilai signifikansi ρ = 0,000
percaya diri akan percaya sekali ‹ 0,05. Nilai R square sebesar 0,312,
terhadap dirinya serta memiliki menunjukkan bahwa sebesar 31,2 %
ketenangan sikap. Hal ini didasari oleh variabel kecemasan menjelang ujian
adanya keyakinan terhadap kekuatan akhir nasional mampu dijelaskan oleh
dan kemampuannya. Orang yang variabel dukungan keluarga dan
percaya diri akan bersikap tenang, tidak kepercayaan diri. Hasil ini
mudah gugup, cukup toleran terhadap menunjukkan bahwa dukungan keluarga
berbagai macam situasi. Siswa dengan dan kepercayaan diri menjelaskan
kepercayaan diri yang positif merasa kecemasan siswa menjelang ujian
puas dengan kemampuan yang ia miliki, nasional khususnya siswa SMP Negeri
bahkan ia dapat bersyukur dengan apa 1 Jetis dengan tingkat prosentase yang
yang ia miliki. rendah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Kecemasan merupakan hal yang
Pool dan Sewell (2007) yang sangat wajar terjadi pada mereka yang
menyebutkan bahwa untuk membentuk akan menghadapi ujian akhir nasional.
pengembangan diri yang optimal Kecemasan tersebut akan menjadi
sebagai hasil dari evaluasi dan refleksi penghambat kesuksesan
diri diperlukan kepercayaan diri, berlangsungnya kegiatan ujian akhir
sehingga yang akan muncul tidak hanya nasional yang akan diadakan oleh siswa
penilaian diri yang baik namun kelas IX. Apabila dari hasil penelitian
sekaligus dapat mengeluarkan menunjukkan bahwa kecemasan
kemampuan yang dimilikinya dalam menjelang ujian akhir nasional dapat
konteks ini maka kepercayaan diri bisa dijelaskan oleh dukungan keluarga dan
mempengaruhi kompetensi yang kepercayaan diri sebesar 31,2 % maka
dibutuhkan untuk siap dalam bekerja. sisanya sebesar 68,8 % dijelaskan oleh
Kepercayaan diri merupakan faktor lain.
keyakinan dalam diri yang berupa Faktor dukungan keluarga pada
perasaan dan anggapan bahwa dirinya dasarnya dapat menjelaskan kecemasan
dalam keadaan baik sehingga menjelang ujian akhir nasional apabila
memungkinkan individu tampil dan ia tidak dipisahkan dengan faktor
berperilaku dengan penuh keyakinan. kepercayaan diri. Seperti pada
Kepercayaan diri siswa bersifat penjelasan subbab sebelumnya bahwa
individual, artinya setiap individu dukungan keluarga tidak memiliki
mempunyai ukuran percaya diri yang hubungan yang signifikan dengan
berbeda-beda. kecemasan menjelang ujian akhir
nasional. Dukungan keluarga lebih keyakinan diri, ia juga akan mampu
menekankan pada keterlibatan keluarga membuat perubahan di lingkungannya.
dalam pendidikan siswa, sehingga Kegiatan ujian akhir nasional
dukungan keluarga lebih banyak merupakan suatu upaya yang dilakukan
mempengaruhi kebutuhan siswa untuk oleh pemerintah untuk mengembangkan
memperoleh dukungan emosional, sumber daya manusia yang berkualitas.
dukungan penghargaan, dukungan Keberadaan ujian akhir nasional tidak
instrumental serta dukungan informatif hanya akan mempengaruhi kualitas
dalam proses menyelesaikan masalah- pendidikan pada saat ini, tetapi juga
masalah yang akan terjadi saat proses kualitas pendidikan yang bermutu yang
pendidikan di sekolah. dimiliki siswa ketika sudah tidak
Faktor kepercayaan diri memiliki berstatus siswa lagi. Oleh karena itu,
peranan yang besar dalam mengurangi untuk dapat menurunkan tingkat
tingkat kecemasan. Seperti yang kecemasan yang dimiliki individu
dinyatakan oleh Betz (dalam Santrock dengan meningkatkan dukungan
2007) para siswa dengan self-efficacy keluarga dan kepercayaan diri seperti
tinggi akan menghadapi tantangan- hasil penelitian di atas bahwa
tantangan dengan antusias. Para siswa kecemasan menjelang ujian akhir
dengan self-efficacy tinggi senderung nasional dapat dijelaskan oleh
akan melakukan usaha dan pertahanan dukungan keluarga dan kepercayaan
lebih lama dalam menyelesaikan suatu diri, maka orang tua diharapkan dapat
tugas dibandingkan dengan para siswa lebih terlibat aktif dalam proses
dengan self-efficacy rendah. Seperti pembelajaran anak sehingga anak
penjelasan pada subbab sebelumnya merasa bahwa dirinya diperhatikan dan
bahwa kecemasan menjelang ujian memiliki orang yang mendukung
dapat diturunkan dengan adanya dirinya dalam menghadapi ujian akhir
kepercayaan diri yang baik. nasional. Selain itu, siswa dapat lebih
Rahmat (dalam Amyani 2010) melatih kepercayaan diri yang
mengemukakan, kepercayaan diri erat dimilikinya dengan berani menghadapi
hubungannya dengan konsep diri. persoalan pada simulasi ujian akhir
Kepercayaan diri merupakan hal nasional dan bukannya menghindar.
penting dan paling menentukan dalam Dari uraian di atas dapat
berkomunikasi, individu yang yang disimpulkan bahwa kepercayaan diri
kurang percaya diri cenderung untuk merupakan salah satu komponen yang
menghindari situasi komunikasi karena dapat menurunkan tingkat kecemasan
takut diejek dan disalahkan oleh orang siswa menjelang ujian akhir nasional.
lain. Pada situasi diskusi, orang tidak Adapun dukungan keluarga, akan lebih
percaya diri cenderung memilih pasif berpengaruh terhadap proses
dan tidak mau berpartisipasi. Orang pembelajaran di sekolah apabila orang
yang tidak percaya diri juga cenderung tua turut aktif terlibat didalamnya.
merasa tidak mampu mengatasi
persoalan. KESIMPULAN
Selanjutnya Fereira (dalam Berdasarkan hasil penelitian
Amyani, 2010), menambahkan bahwa dapat disimpulkan sebagai berikut :
seseorang yang mempunyai 1. Sebagian besar siswa kelas IX
kepercayaan diri, disamping mampu di SMP Negeri 1 Jetis
untuk mengendalikan serta menjaga menjelang ujian akhir nasional
memiliki dukungan keluarga akhir nasional hendaknya dapat
yang cukup. meningkatkan kepercayaan diri
2. Kepercayaan diri siswa kelas dengan aktif mengikuti
IX di SMP Negeri 1 Jetis kegiatan-kegiatan yang
menjelang ujian akhir nasional dilasanakan oleh sekolah
adalah tinggi dan sangat tinggi. ataupun kegiatan belajar
3. Tingkat kecemasan siswa kelas tambahan lain. Keikutsertaan
IX di SMP Negeri 1 Jetis siswa pada kegiatan tersebut
menjelang ujian akhir nasional dapat melatihnya untuk
adalah cemas ringan dan mengatasi masalah yang
normal atau tidak cemas. mungkin terjadi ketika ia
4. Berdasarkan analisis regresi melaksanakan ujian akhir
ganda dapat disimpulkan nasional.
variabel dukungan keluarga 3. Bagi institusi pendidikan SMP
tidak memiliki hubungan yang Negeri 1 Jetis diharapkan
signifikan dengan kecemasan memberikan pemahaman
menjelang ujian akhir nasional. karakteristik ujian nasional
5. Berdasarkan analisis regresi pada saat siswa pertama kali
ganda variabel kepercayaan diri naik kelas IX, sehingga siswa
memiliki hubungan yang merasa bahwa mereka memiliki
signifikan dengan kecemasan guru dan yang mendukung
menjelang ujian akhir nasional. mereka berprestasi dan
6. Berdasarkan analisis regresi membuat kecemasan mereka
ganda dapat disimpulkan ada berkurang. Selain itu
hubungan yang signifikan ke penyediaan bimbingan
arah positif antara variabel konseling khusus bagi siswa
dukunga keluarga, kepercayaan kelas IX agar kecemasan
diri dengan kecemasan mereka dalam menghadapi
menjelang ujian akhir nasional ujian akhir nasional tidak jatuh
pada siswa kelas IX di SMP kepada tahap yang lebih berat.
Negeri 1 Jetis dan kepercayaan 4. Bagi peneliti selanjutnya
diri mempunyai sembangan hendaknya mengadakan
efektif lebih besar penelitian pada subyek yang
dibandingkan dukungan lebih luas lagi sehingga dapat
keluarga. melengkapi penelitian-
SARAN penelitian sebelumnya yang
1. Orang tua hendaknya juga mengetengahkan masalah
meningkatkan tekerlibatannya dukungan keluarga,
dalam kegiatan belajar remaja kepercayaan diri dan
baik di rumah maupun di kecemasan menjelang ujian
sekolah. Misalnya keluarga akhir nasional. Hendaknya
mengkomunikasikan dengan penelitian ini dapat dilakukan
sekolah mengenai program- dengan teknik yang beragam
program sekolah serta (wawancara, observasi, studi
kemajuan yang diraih oleh dokumentasi dan lain-lain)
putra-purti mereka. sehingga data yang diperoleh
2. Siswa-siswi kelas IX yang akan lebih lengkap dan maksimal
melaksanakan kegiatan ujian serta dapat dikembangkan lebih
luas lagi. Variabel penelitian BoyolaliI. Jurnal Berita Ilmu
dapat dikembangkan menjadi Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol.
lebih banyak lagi dan hasil 2 No. 1, Maret 2009: 19-24.
yang diperoleh dapat lebih Kurniawati, Wahyuning Tyas. 2008.
komprehensif. Hubungan Antara Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual
DAFTAR PUSTAKA Dengan Komitmen Organisasi
Mahasiswa UM. Skripsi (tidak
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur diterbitkan). Fakutas Ilmu
Penelitian. Jakarta: Rineka Putra. Pendidikan Universitas Negeri
Agustiar1, Wisnawati dan Yuli Asmi. Malang.
2010. Kecemasan Menghadapi Na’im, Nur Jannatun. 2010. Hubungan
Ujian Nasional Dan Motivasi Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Belajar Pada Siswa Kelas XII Sma kecemasan Ibu Primipara
Negeri ”X” Jakarta Selatan. Jurnal Menghadapi Persalinan di
Psikologi volume 8. Puskesmas Pamulang Kota
Amyani, Siti. 2010. Hubungan Antara Tangerang. Skripsi (tidak
Kepercayaan Diri Dengan diterbitkan). Fakultas Kedokteran
Kemandirian Santri Pesantren dan Ilmu Kesehatan Universitas
Tahfizah Sekolah Daarul Qur’an Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Internasional Bandung. Skripsi Jakarta.
(tidak diterbitkan). Fakultas Nathania, Levina. 2011. Pengaruh
Psikologi Universitas Islam Negeri Dukungan Sosial Teman Sebaya
Syarif Hidayatullah Jakarta. Terhadap Kecemasan Dalam
Evadentia S, Hani. 2008. Kepercayaan Menghadapi Ujian Nasional Pada
Diri Mahasiswa Fakultas Psikologi Siswa Kelas XII SMA X Di Jakarta
Unika Soegijapranata Semarang Barat. Skripsi (tidak diterbitkan).
ditinjau dari Persepsi terhadap Fakultas Psikologi Universitas Bina
Payudara. Skripsi (tidak Nusantara Jakarta.
diterbitkan). Fakultas Psikologi Nisfiannoor, Muhammad. 2009.
Universitas Katolik Soegijapranata Pendekatan Statistik Modern Untuk
Semarang. Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
Friedman, Marilyn M. 1998. Humanika.
Keperawatan Keluarga: Teori Dan Nursalam. 2008. Konsep dan
Praktik. Jakarta: EGC. Penerapan Metodologi Penelitian
Herdiani, Wahyuni Sri. 2012. Pengaruh Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Expressive Writing Pada Salemba Medika.
Kecemasan Menyelesaikan Skripsi. Rachmat, Harto Widiyas. 2009.
Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kecemasan Pada Mahasiswa Saat
Universitas Surabaya Vol. 1 No. 1. Menghadapi Ujian Skripsi Ditinjau
Hidayat, A. 2007. Riset keperawatan Dari Kepercayaan Diri. Skripsi
dan teknik penulisan ilmiah (edisi (tidak diterbitkan). Fakultas
2). Jakarta: Salemba Medika. Psikologi Universitas Katolik
Ihdayati, Atina Inayah dan Siti Arifah. Soegijapranata Semarang.
2009. Hubungan Tingkat Rosdiana, Neneng. 2008. Motivasi
Kecemasan Dengan Mekanisme Belajar Siswa Ditinjau Dari
Koping Pada Pasien Gagal Jantung Kecemasan Akan Kegagalan Dalam
Kongestif Di Rsu Pandan Arang Belajar Dan Peran Orang Tua.
Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas . 2008. Konsep Dan Proses
Psikologi Universitas Katolik Keperawatan Keluarga. Yogyakarta
Soegijapranata Semarang. : Graha Ilmu.
Safaria, Triantoro. 2009. Manajemen Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi
Emosi: Sebuah panduan cerdas Statistik Dengan SPSS 16.0. Jakarta:
bagaimana mengelola emosi positif Prestasi Pustakarya.
dalam hidup anda. Jakarta: Bumi Susilowati, Tri. 2013. Korelasi Antara
Aksara. Pola Asuh Orang Tua Dengan Rasa
Safitri, Dwi. 2010. Hubungan Antara Percaya Diri Anak Kelas IV MIN
Kepercayaan Diri Dengan Ngestiharjo Menjelang Ujian
Penyesuaian Sosial Mahasiswa Di Nasional. Skripsi (tidak diterbitkan).
Fakultas Psikologi Universitas Falkultas Ilmu Tarbiyah dan
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Keguruan Universitas Islam Negeri
Ibrahim Malang. Skripsi (tidak Sunan Kalijaga Yogyakarta.
diterbitkan). Fakultas Psikologi Tim Penulis Fakultas Psikologi UI.
Universitas Islam Negeri (UIN) 2009. Psikologi Sosial. Jakarta :
Malang. Salemba Humanika.
Santrock, John W. 2003. Adolence Tresna, I Gede. 2011. Efektifitas
Perkembangan Remaja. Jakarta : Konseling Behavioral dengan
Erlangga. Teknik Desentisasi Sistematis Untuk
. 2007. Remaja, Jilid 2. Jakarta : Mereduksi Kecemasan Menghadapi
Erlangga. Ujian. Jurnal.
. 2009. Psikologi Pendidikan, Edisi Wahyuni, Dwi Handayani. 2012.
3. Jakarta : Salemba Humanika. Hubungan Dukungan Keluarga
Selytania, Lilis dan Sukarti. 2006. Dengan Kepatuhan Lansia Dalam
Hubungan Antara Kpercayaaan Mengikuti Posyandu Lansia di
Diri Dengan Kecemasan Posyandu Lansia Jetis Desa
Menghadapi Ujian Nasional Pada Kranjan Kecamatan Weru
Siswa kelas III SMU. Jurnal. Kabupaten sukoharjo. Jurnal Gaster,
Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan riset vol 9, No. 1 Februari 2012.
Keperawatan. Yogyakarta : Graha Wibowo, M.E. 2005. Konseling
Ilmu. Kelompok Perkembangan.
Semarang: UPT UNNES.

You might also like