Hubungan Minat Terhadap Motivasi Lansia Dalam Menjalankan Kegiatan Spiritual Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Hubungan Minat Terhadap Motivasi Lansia Dalam Menjalankan Kegiatan Spiritual

Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru

Relationship on Interest Towards The Elderly People’s Motivation In Spiritual Activity at


Residence Of Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru

Nina Rahmadiliyanii1*, Noorlatifah2, Rika Sertiana Oktami3


1
STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
2
Puskesmas Dalam Pagar, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan
3
Alumni STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
*korespondensi : nina_roshan@yahoo.com

Abstract
According to the Central Board of Statistics in 2008 the number of residents in Indonesia for
more than 200 million people, while 7,5% or 15 million people, is the elderly population. An
activity will be highly dependent on a person's interest. Interest is a powerful motivator to
perform an activity. This research aims to determine the relationship between the interest
toward elderly motivation in conducting spiritual activities in Residence Of Tresna Werdha
Budi Sejahtera, Banjarbaru . The approach used in this research is a quantitative research
design using analytical methods. The entire elderly population living in Residence of Tresna
Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru February 2012 as 110 people. The research sample use
random sampling as many as 52 people. The results obtained that is elderly interest
performing spiritual activities mostly positive (59.6%), motivation elderly in performing
spiritual activities mostly less (73.1%). There is a significant correlation between the interest
toward elderly motivation in conducting activies for spiritual in residence of Tresna Werdha
Budi Sejahtera Banjarbaru in 2013 (p = 0.003).With increasing motivation in worship so that
seniors are more active follow religious activities such as lectures, prayers and have a
better interpretation of their own life.

Keywords: Interest, motivation, spiritual activities, elderly

Pendahuluan Negara yang memiliki jumlah penduduk


Lanjut usia merupakan istilah tahap terpadat ke 4 di dunia. Dengan jumlah
akhir dari proses penuaan. Masa tua adalah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada
suatu masa dimana orang dapat merasa tahun 2000 dan sebesar 7,5% diantaranya
puas dengan keberhasilannya. Tetapi bagi atau sekitar 15 juta jiwa adalah penduduk
orang lain, periode ini adalah permulaan lansia. Proyeksi Biro Pusat statistik (BPS)
kemunduran. Usia tua dipandang sebagai pada tahun 2020 jumlah lansia akan
masa kemunduran, masa kelemahan mencapai 29 juta jiwa. Informasi yang
manusiawi dan sosial sangat tersebar luas didapat dari Badan Pusat Statistik jumlah
dewasa ini. Usia tua dialami dengan cara lansia di Kalimantan Selatan sebanyak
yang berbeda-beda. Ada orang berusia 591.958 jiwa terdiri dari 292.330 jiwa laki-
lanjut yang mampu melihat arti penting usia laki dan 299.628 jiwa perempuan.
tua dalam konteks eksistensi manusia, yaitu Sementara itu di Banjarbaru jumlah lansia
sebagai masa hidup yang memberi mereka pada tahun 2007 sebanyak 26.277 jiwa
kesempatan-kesempatan untuk tumbuh (14.121 laki-laki dan 12.158 perempuan).
berkembang dan bertekad berbakti. Ada Seiring dengan meningkatnya usia,
juga lanjut usia yang memandang usia tua orang pada masa dewasa lanjut tidak sulit
dengan sikap-sikap yang berkisar antara mengikuti kegiatan agama dan melakukan
kepasrahan yang pasif dan pemberontakan, kunjungan ke tempat ibadah untuk
penolakan, dan keputusasaan. Lansia ini beribadah, seperti ke mesjid, mengunjungi
menjadi terkunci dalam diri mereka sendiri para ulama, dan orang-orang yang berbeda
dan dengan demikian semakin cepat proses kepecayaan dengan sikap yang lebih ramah
kemerosotan jasmani dan mental mereka dan sopan. Ketertarikan terhadap agama
sendiri (1). sering dipusatkan pada masalah kematian
Menurut Biro Pusat Statistik, pada yang menjadi sesuatu yang bersifat pribadi
tahun 2008 Negara Indonesia adalah dan menurunnya kehadiran serta partisipasi

34
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Nina Rahmadiliyanii, dkk.

dalam kegiatan di mesjid pada usia lanjut aspek perasaan dan kebutuhan individu
(2). untuk mencapai tingkat emosional tertentu.
Keadaan spiritual seseorang yang Motif ini akan mendorong manusia untuk
berada pada rentan usia lansia mengalami mencari dan mencapai kesenangan dan
spiritual yang semakin mendalam dan kepuasan baik fisik, psikis dan sosial dalam
cenderung lebih ingin mendekatkan diri kehidupannya dan individu akan
pada Yang Maha Kuasa, dan juga mulai menghayatinya secara subjektif.
bisa menerima adanya perubahan dalam Pada usia lanjut motivasi baik kognitif
kehidupan dan aktivitas sehari-hari dan maupun afektif untuk mencapai sesuatu
adanya takdir berupa kematian yang cukup besar namun motivasi tersebut
melanda saudara atau sahabat dari lansia. sering kali kurang memperoleh dukungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan kekuatan fisik maupun psikologis. Adanya
keagamaan lansia yaitu faktor internal salah motivasi dari lingkungan sekitar sangat
satunya yaitu pengalaman hidup penting karena apabila lingkungan tersebut
sebelumnya, seorang lansia yang memiliki mendorong seorang lansia lebih tenang
pengalaman yang kurang baik akan dalam menghadapi masa tuanya dalam
cenderung memaknai spiritual yang dianut artian lingkungan tersebut sangat religius
lebih dalam dibandingkan dengan lansia maka hal yang dirasakan oleh orang yang
yang tidak pernah atau jarang mengalami usia lanjut lebih tenang dan lebih bersiap
hal sama, karena itu pengalaman hidup dari dalam mempersiapkan hari tuanya, tetapi
lansia sangat berpengaruh pada kondisi apabila dalam lingkungan lansia tersebut
spiritualnya. Sedangkan faktor eksternal kurang religius misalnya anggota keluarga
yaitu terkadang lansia mengalami suatu dan tetangga kurang agamis maka
keputusasaan dengan keadaan yang persiapan lansia dalam menghadapi masa
melanda, contohnya apabila lansia tersebut tuanya sangat gelisah karena dalam hal ini
mengalami penyakit kronis yang dapat lansia merasa tidak diperhatikan dan orang-
mengurangi kepercayaan lansia terhadap orang yang dianggap bisa mendukungnya
Tuhannya. Seorang lansia sangat malah bersifat kurang responsif. Konsep
membutuhkan asuhan yang dapat motivasi yang berhubungan dengan tingkah
membangkitkan dan menjaga keyakinan laku seseorang dapat diklasifikasikan
spiritual (3). sebagai berikut : a) Seseorang senang
Suatu kegiatan akan dilakukan atau terhadap sesuatu, apabila ia dapat
tidak sangat tergantung oleh minat mempertahankan rasa senangnya maka
seseorang terhadap aktivitas tersebut, di akan termotivasi untuk melakukan kegiatan
sini nampak bahwa minat merupakan itu, b) Apabila seseorang merasa yakin
motivator yang kuat untuk melakukan suatu mampu menghadapi tantangan maka
aktivitas (4). Minat adalah aktivitas atau biasanya orang tersebut terdorong
tugas-tugas yang membangkitkan perasaan melakukan kegiatan tersebut (4).
ingin tahu, perhatian dan memberi Berdasarkan studi pendahuluan yang
kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat dilakukan pada tanggal 29 November 2012,
menjadi indikator dari kekuatan seseorang Panti Werdha merawat dan menampung
di area tertentu di mana akan termotivasi sekitar 110 lansia dan semua beragama
untuk mempelajarinya dan menunjukkan Islam. Kegiatan-kegiatan keagamaan yang
kinerja yang tinggi (5). ada yaitu sholat berjamaah yang dilakukan
Motivasi adalah suatu fenomena setiap hari sedangkan yasinan, tahlilan,
kejiwaan yang mendorong seseorang untuk maulid habsyi, dan ceramah agama yang
bertingkah laku demi mencapai sesuatu dilakukan seminggu 3x yaitu pada hari
yang diinginkan atau yang dituntut oleh senin, selasa dan rabu. Hasil studi
lingkungannya. Motivasi dapat bersumber pendahuluan yang dilaksanakan di panti
dari fungsi kognitif dan fungsi afektif. Motif Sosial Tresna Werdha Kota Banjarbaru,
kognitif lebih menekankan pada kebutuhan Kepala bagian pelayanan menjelaskan
manusia akan informasi dan untuk jumlah lansia terdiri dari laki-laki 48 orang
mencapai tujuan tertentu. Motif ini dan perempuan 62 orang yang tinggal di
mendorong manusia untuk belajar dan ingin panti. Ada beberapa lansia yang tidak
mengetahui. Motif afektif lebih menekankan menjalankan kegiatan spiritual disebabkan

35
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Nina Rahmadiliyanii, dkk.

karena perubahan fisik dan perubahan Metode Penelitian


motorik serta perasaan tidak adanya minat Jenis penelitian ini adalah penelitian
lansia yang menyebabkan lansia tidak metode analitik dengan rancangan cross
menjalankan kegiatan spiritual. sectional.
Hasil wawancara dengan beberapa Populasi dalam penelitian ini adalah
lansia mengatakan bahwa mereka tidak lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna
menjalankan kegiatan spiritualnya karena Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru yaitu
kurangnya kesadaran mereka akan sebanyak 110 orang.
kewajiban spiritualnya serta kurangnya Sampel dalam penelitian ini adalah
pemahaman mereka tentang tujuan-tujuan lansia yang berada dan dirawat di Panti
kegiatan keagamaan yang di adakan di Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
panti yang disebabkan karena kurangnya Banjarbaru dan memenuhi kriteria inklusi
minat lansia sehingga mempengaruhi (responden yang memenuhi kriteria menjadi
motivasi dalam menjalankan kegiatan responden penelitian). Teknik pengambilan
spiritualnya. Beberapa penelitian sampel dilakukan secara simple random
menunjukkan juga bahwa orang lanjut usia sampling yaitu cara pengambilan sampel
ternyata tidak harus selalu semakin kuat dari anggota populasi yang dilakukan
kehidupan keagamaannya. Kehidupan secara acak tanpa memperhatikan strata
beragama ini akan sangat ditentukan oleh dalam anggota populasi tersebut.
bagaimana individu tersebut menjalankan Variabel independen dalam penelitian
kehidupan beragama di masa sebelumnya ini adalah Minat lansia dalam menjalankan
(6). kegiatan spiritual. Variabel dependen dalam
Keputusan Menteri Sosial adalah penelitian ini adalah motivasi lansia dalam
dengan disusunnya Pedoman Pelayanan menjalankan kegiatan spiritual.
Sosial Lanjut Usia Bagi Panti (No. 4/PRS- Tehnik pengumpulan data dilakukan
3/KPTS/2007) yang berisi tentang pola-pola dengan menggunakan instrument yang
pembinaan/pembimbingan bagi lansia di digunakan adalah kuesioner. Tehnik
panti sosial. Adapun pola analisis data menggunakan uji Chi-square
pembinaan/pembimbingan yang dimaksud dengan nilai α = 0,05
dalam pedoman tersebut berupa bimbingan
mental-spiritual dan kerohanian dengan Hasil Penelitian
menggunakan metode ceramah, peragaan 1. Gambaran Minat Lansia Dalam
dan diskusi, bimbingan ibadah sehari-hari, Menjalankan Kegiatan Spiritual Di Panti
pengkajian baca al-Qur’an. Pedoman Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
dimaksud dalam rangka meningkatkan Banjarbaru
kesadaran dan memotivasi untuk Distribusi frekuensi responden
melaksanakan ibadah, menumbuhkan dan menurut Minat Lansia Dalam Menjalankan
meningkatkan kesadaran iman, tanggung Kegiatan Spiritual Di Panti Sosial Tresna
jawab moral, dan pengembangan Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru
kepribadian serta mempertebal ketakwaan ditampilkan pada grafik 3 di bawah
kepada Tuhan Yang Maha Esa. menunjukkan bahwa sebagian besar
Dari hasil studi pendahuluan yang responden mempunyai minat positif negatif
dilakukan maka peneliti tertarik untuk yaitu 31 responden (59,6%) sedangkan
meneliti hubungan minat terhadap motivasi yang minat positif yaitu 21 responden
lansia dalam menjalankan kegiatan spiritual (40,4%).
di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera Banjarbaru Perumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut : “
Apakah ada hubungan minat terhadap
motivasi lansia dalam menjalankan kegiatan
spiritual di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sejahtera Banjarbaru ?

36
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Nina Rahmadiliyanii, dkk.

Kegiatan Spiritual Di Panti Sosial


Tresna Werdha Budi Sejahtera
Persentase(%)
60 Banjarbaru
50 Motivasi
40 No Minat Baik Kurang
Total
30
20 n % N % N %
10 1. Positif 13 25 18 34,6 31 59,6
0 2. Negatif 1 1,9 20 38,5 21 40,4
Positif Negati Total 14 26,9 38 73,1 52 100
f
Persentase Hasil Uji statistik Chi-Square diperoleh
59,5 40,4 nilai p = 0,003. Dengan nilai p < (α = 0,05),
(%) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diterima, yang artinya ada hubungan Minat
2. Gambaran Motivasi Lansia Dalam terhadap Motivasi Lansia dalam
Menjalankan Kegiatan Spiritual Di Panti Menjalankan Kegiatan Spiritual Di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru Banjarbaru. Nilai Odd ratio dalam penelitian
Distribusi frekuensi responden ini adalah 14,444 yang berarti bahwa minat
menurut Motivasi Lansia Dalam berpengaruh positif terhadap motivasi
Menjalankan Kegiatan Spiritual Di Panti lansia.
Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru ditampilkan pada grafik 2 di Pembahasan
bawah menunjukkan bahwa sebagian besar 1. Gambaran Minat Lansia Dalam
responden mempunyai motivasi kurang Menjalankan Kegiatan Spiritual
yaitu 38 responden (73,1%), sedangkan Dari hasil penelitian yang dilakukan
yang motivasi baik yaitu 14 responden pada 52 orang lansia yang dijadikan
(26,9%). sebagai responden penelitian didapat
bahwa minat lansia dalam menjalankan
kegiatan spiritual yang negatif yaitu sebesar
Persentase(%) 21 responden (40,4%) sedangkan
responden yang minat positif sebesar 31
Baik Kurang responden (59,6%) .
26,9 73,1 Hasil penelitian ini sejalan dengan
hasil penelitian Hardiyati (4) yang juga
menujukkan bahwa minat lansia pada
kegiatan spiritual sebagian besar positif
Baik Kurang yaitu sebesar 27 responden (69,2%),
sedangkan negatif yaitu sebesar 12
responden (30,8%). Minat dalam mengikuti
3. Hubungan minat terhadap motivasi kegiatan spiritual yang terjadi pada lansia di
lanisa dalam menjalankan kegiatan Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
spiritual. Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru
Distribusi frekuensi responden menunjukkan bahwa hampir sebagian
menurut Motivasi Lansia Dalam lansia berminat mengikuti kegiatan spiritual
Menjalankan Kegiatan Spiritual Di Panti karena keinginan dari diri lansia,
Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera mendekatkan diri kepada Allah, kegiatan
Banjarbaru ditampilkan pada tabel 1. Tabel dan penyampaian yang disampaikan
1 di bawah yang terbanyak adalah lansia penceramah menarik perhatian lansia dan
yang mempunyai minat negatif terhadap lansia yang mempunyai minat negatif
motivasi yang kurang yaitu sebanyak 20 karena menderita suatu penyakit,
responden (38,5%). perubahan dan penurunan fungsi tubuh,
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden tidak mampu berjalan jauh dan tidak
menurut Minat Terhadap Motivasi mampu duduk terlalu lama. Secara normal
Lansia Dalam Menjalankan lansia akan mengalami penurunan fungsi

37
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Nina Rahmadiliyanii, dkk.

tubuh, bahkan lansia juga dapat menderita Dalam kasus-kasus seperti ini, umumnya
berbagai macam penyakit. Tapi tidak agama dapat di fungsikan dan di perankan
semua penurunan fungsi tubuh dan sebagai penyelamat. Sebab melalui ajaran
penyakit yang diderita lansia dapat pengalaman agama, manusia lanjut usia
membuat lansia tidak mempunyai minat merasa memperoleh tempat bergantung
mengikuti kegiatan spiritual. Jadi, walaupun (4).
lansia mengalami penurunan fungsi tubuh Minat merupakan perhatian yang
dan menderita suatu penyakit, tetapi hal kuat, intensif dan menguasai individu
tersebut tidak mempengaruhi lansia dalam secara mendalam untuk tekun melakukan
mengikuti kegiatan spiritual walaupun tidak suatu aktivitas (4).
aktif (4). Penelitian ini sesuai dengan teori- 2. Gambaran Motivasi Lansia Dalam
teori yang menyatakan bahwa perubahan Menjalankan Kegiatan Spiritual
dan penurunan fungsi tubuh pada lansia, Dari hasil penelitian yang dilakukan
seperti teori yang dikemukakan oleh Lita L. pada 52 orang lansia yang dijadikan
Atkinson (7) dalam Hardiyati (4) yaitu usia sebagai responden penelitian didapat
lanjut adalah manusia yang tidak produktif bahwa motivasi lansia dalam menjalankan
lagi. Kondisi fisik rata-rata sudah menurun, kegiatan spiritual yang baik yaitu sebesar
sehingga dalam kondisi yang sudah uzur ini 14 responden (26,9%) sedangkan
berbagai macam penyakit sudah siap untuk responden yang motivasi kurang sebesar
menggerogoti mereka. Demikian di usia 38 responden (73,1%) .
lanjut ini terkadang muncul semacam Hasil penelitian ini sejalan dengan
pemikiran bahwa mereka berada pada sisa hasil penelitian Hardiyati (4) yang juga
umur menunggu datangnya kematian. menunjukkan bahwa motivasi lansia pada
Sebagian orang-orang yang berusia kegiatan spiritual sebagian besar tidak
lanjut menyatakan tidak merasa dalam mempunyai motivasi yaitu sebesar 26
keterasingan dan masih menunjukkan responden (66,7%), sedangkan lansia yang
aktifitas yang positif. Tetapi perasaan itu mempunyai motivasi yaitu sebesar 13
muncul setelah mereka memperoleh responden (33,3%). Motivasi positif
bimbingan semacam terapi psikologi. Kajian mengikuti kegiatan spiritual karena
psikologi berhasil mengungkapkan bahwa dorongan dari teman, petugas panti, dan
usia melewati setengah baya, arah lingkungan sedangkan lansia yang motivasi
perhatian mereka mengalami perubahan negatif karena penurunan fungsi tubuh,
yang mendasar. Bila sebelumnya perhatian rasa malas, kegiatannya dan isi yang
diarahkan pada kenikmatan materi dan disampaikan penceramah kurang menarik
duniawi, maka pada peralihan ke usia tua perhatian lansia (4).
ini, perhatian mereka lebih tertuju kepada Secara normal lansia akan mengalami
upaya menemukan ketenangan batin. penurunan fungsi tubuh, namun lansia yang
Sejalan dengan perubahan itu, maka tidak mempunyai motivasi mengikuti
masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan spiritual masih banyak, karena itu
kehidupan akhirat mulai menarik perhatian dengan adanya dorongan teman dan
atau minat mereka (4). Perubahan ini di petugas panti mampu membuat lansia
antaranya disebabkan oleh pengaruh untuk mengikuti kegiatan spiritual agar
psikologis. Satu pihak kemampuan fisik hidupnya mempunyai tujuan yang akan
pada usia tersebut sudah mengalami dicapai (4).
penurunan. Kejayaan mereka di masa lalu Penelitian ini sesuai dengan teori-teori
yang pernah diperoleh tidak lagi yang menyatakan tentang perubahan dan
memperoleh perhatian, karena secara fisik penurunan fungsi tubuh pada lansia, seperti
mereka dinilai sudah lemah. Kesenjangan teori yang dikemukakan oleh Hasibuan (8)
ini menimbulkan gejolak dan kegelisahan- dalam Hardiyati (4) yang merumuskan
kegelisahan Batin. bahwa motivasi adalah suatu perangsang
Apabila gejolak-gejolak batin tidak keinginan (want) dan daya tarik penggerak
dapat dibendung lagi, maka muncul kemauan bekerja seseorang. Eshleman (9)
gangguan kejiwaan seperti stress, putus dalam Hardiyati (4) menambahkan bahwa
asa, atau pengasingan diri dari pergaulan setiap motif mempunyai tujuan tertentu
sebagai wujud rasa rendah diri (inferiority). yang ingin dicapai. Kegiatan lansia

38
Jurkessia, Vol. V, No. 1, November 2014 Nina Rahmadiliyanii, dkk.

dirancang untuk memberi kesempatan bidang keagamaan, pada umumnya


mereka berinteraksi satu dengan yang lain seseorang meneruskan agama atau
sehingga dalam suasana kehidupan sosial kepercayaan dan kebiasaan pada awal
yang aktif, membantu mereka tetap kehidupannya. Pengalaman keagamaan itu
bersemangat dan secara mental menjadi sendiri yang menawarkan kesempatan baik
sehat. untuk meningkatkan kehidupan sosial dan
persahabatan juga mengurangi kesepian.
3. Hubungan Minat terhadap Motivasi
lansia dalam Menjalankan Kegiatan DAFTAR PUSTAKA
Spiritual 1. Mulyana, Y. 2007. Pemenuhan
Secara statistik, penelitian ini Kebutuhan Spritual Lansia Dalam
menyatakan ada hubungan yang bermakna Menjalankan Ibadah Sholat Dan
antara minat terhadap motivasi lansia Mengikuti Ceramah Agama Di Panti
dalam menjalankan kegiatan spiritual (p = Tresna Werdha Budi Sejahtera
0,003). Dimana dari lansia dengan minat Banjarbaru. Karya Tulis Ilmiah, Akademi
negatif dalam menjalankan kegiatan Keperawatan Intan Martapura.
spiritual mempunyai motivasi kurang 20 2. Komara, H. 2011. Makalah
responden (38,5%) sementara lansia Perkembangan Lansia[Internet]. Usia
dengan minat positif dalam menjalankan Lanjut. Available from:
kegiatan spiritual mempunyai motivasi baik http://hendrakomara.blogspot.com
13 responden (25%). Jadi semakin tinggi [Accesed 20 Desember 2012].
minat yang dimilliki lansia maka motivasi 3. Rahmah, A. A. (2012). Permasalahan
lansia akan semakin baik dalam Lanjut Usia Lansia[Internet]. Yogyakarta:
menjalankan kegiatan keagamaan. Lanjut Usia. Available from:
Minat memperkuat motif seseorang http://www.rajawana.com/artikel/kesehat
sebagai suatu tenaga psikis yang akan an [Accesed 17 Desember 2012].
mendorong individu untuk melakukan suatu 4. Hardiyati, R. (2010). Hubungan Minat
kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. dan Motivasi pada Lansia dengan
Sesuai pendapat Hurlock dalam Hardiyati kegiatan spiritual di Panti Sosial Tresna
(4) bahwa semakin sering minat di Werdha Budi Sejahtera Provinsi
ekspresikan dalam kegiatan maka semakin Kalimantan Selatan Banjarbaru. Skripsi,
kuatlah keinginan untuk mencapai objek Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
tersebut. Muhamadiyah Banjarmasin.
Minat sangat terkait dengan motivasi 5. Indrawan, F. (2008). Minat. Available
sehingga minat merupakan dorongan dari from: http://faizindrawan.wordpress.com
dalam diri seseorang atau faktor yang [Accesed 2 Februari 2013].
menimbulkan ketertarikan atau perhatian 6. Indrawan, F. (2008). Teori Minat Menurut
secara selektif yang menyebabkan John Holland. Minat. Available from:
dipilihnya suatu obyek atau kegiatan yang http://faizindrawan.wordpress.com
menguntungkan, menyenangkan, atau [Accesed 2 Februari 2013].
mendatangkan kepuasan Rosian dalam 7. Atkinson, L,Lita dkk (2011).Pengantar
Hardiyati (4) Psikologi (edisi ke II).Interaksara :
Dimyati (10) dalam Hardiyati (4) Batam.
berpendapat bahwa motivasi adalah 8. Hasibuan, Malayu,S.P.(1995), Manjemen
dorongan terhadap perilaku dikarenakan Sumber Daya Manusia: Dasar dan Kunci
orang tersebut senang melakukannya. Jadi Keberhasilan, Jakarta: Toko Gunung
dengan adanya minat maka motivasi lansia Agung.
untuk menjalankan kegiatan spiritual ini 9. Eshleman, Ross Cashion,Barbara G,
dapat berjalan dengan baik dikarenakan (1983).sosiologi, Buston , Little Brown
adanya kesenangan yang tinggi terhadap and Company.
apa yang ingin dilakukannya. 10. Dimyati dan Mujiono (2002). Belajar
Ada fakta-fakta yang membuktikan dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka
tentang meningkatnya minat terhadap Cipta.
agama sejalan dengan bertambahnya usia.
Dalam hal ini melibatkan diri atau menjauhi

39

You might also like