Professional Documents
Culture Documents
1007 5031 1 PB
1007 5031 1 PB
1007 5031 1 PB
2 (2016)
hanifahnurussopiany@gmail.com
ABSTRACT
The results of the observation by the authors through PLP program conducted in one of the first
secondary school in the district karawang carried out for two months, indicate a weakness of students in
the problem solving and mathematical disposition. Weak mathematical problem solving ability of not
achieving visible results of the exercise and test customized with indicators of mathematical problem
solving. While the weakness shown by the mathematical disposition statement more negative than positive
remarks put forward students on the observation sheet and the questionnaires are made by the author.
This study aims to investigate the mathematics learning outcomes are either using Think Talk Write
strategy with a contextual approach to the mathematical problem-solving ability and disposition of
students' mathematical problem solving. Tests in this study using a quantitative approach with the
experimental method. The research design is quasi-experimental with a non equivalent control group
design. The subjects of this study consisted experimental class and control class with 47 students for each
class. Collecting data using problem-solving ability test administration and disposition questionnaire
solving mathematical problems, which were analyzed using SPSS 22 for windows. Based on the research
data it can be concluded that the use of learning strategies Think Talk Write with contextual approach
can improve mathematical problem solving ability and disposition of mathematical problem solving.
Keywords : Think Talk Write, Contextual Approach, Mathematical Problem Solving and Mathematical
Disposition
ABSTRAK
Hasil observasi penulis melalui program PLP yang dilakukan di salah satu sekolah menengah pertama di
kabupaten karawang yang dilakukan selama dua bulan, menunjukkan adanya kelemahan siswa dalam
kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis. Lemahnya kemampuan pemecahan masalah
matematis terlihat dari tidak tercapainya hasil latihan dan test yang disesuaikan dengan indikator
pemecahan masalah matematis. Sedangkan lemahnya disposisi matematis ditunjukkan dengan pernyataan
negatif lebih banyak daripada pernyataan positif yang dikemukakan siswa pada lembar observasi dan
lembar wawancara yang dibuat oleh penulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hasil
pembelajaran matematika yang baik dengan menggunakan strategi TTW dengan pendekatan kontekstual
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan disposisi pemecahan masalah matematis siswa.
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain
penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan bentuk non equivalent control grup design.
Subyek penelitian ini terdiri kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan 47 siswa untuk masing-masing
kelasnya. Pengumpulan data dengan menggunakan pemberian tes kemampuan pemecahan masalah dan
angket disposisi pemecahan masalah matematis, yang dianalisis menggunakan bantuan software SPSS 22
for windows. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi
pembelajaran TTW dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis dan disposisi pemecahan masalah matematis.
Kata Kunci: Think Talk Write, Pendekatan Kontekstual, Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi
Pemecahan Masalah Matematis.
268
Hanifah Nurus Sofiany dan Ipah Syarifatul Hijjah AS
A. PENDAHULUAN
Kemampuan pemecahan masalah penalaran mereka sendiri; (6) menilai
merupakan salah satu kemampuan kognitif aplikasi matematika ke situasi lain dalam
yang menjadi target tujuan pendidikan matematika dan pengalaman sehari-hari; 7)
disekolah. Memiliki kecakapan pada apresiasi (appreciation) peran matematika
kemampuan pemecahan masalah matematis dalam kultur dan nilai, matematika sebagai
memungkinkan siswa memperoleh alat, dan sebagai bahasa. Pernyataan 1, 2, 3,
pengalaman menggunakan pengetahuan dan 5 nampak berhubungan dengan
serta keterampilan yang sudah dimiliki kemampuan pemecahan masalah yang
untuk diterapkan pada pemecahan masalah kemukakan Soemarmo (2007), bahwa
yang tidak rutin sehingga dapat membantu pemecahan masalah matematik sebagai
keberhasilan dalam kehidupan sehari-hari. suatu proses meliputi beberapa kegiatan
Keberhasilan pendidikan tidak hanya yaitu: mengidentifikasi kecukupan unsur
ditunjukkan dengan ketercapaian untuk penyelesaian masalah, memilih dan
kemampuan kognitif yang siswa miliki, melaksanakan strategi untuk menyelesaikan
namun ketercapaian kemampuan afektif masalah, melaksanakan perhitungan, dan
siswapun menjadi target tujuan menginterpretasikan solusi terhadap
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan masalah semula dan memeriksa kebenaran
isi point ke (3) dan (5) pada Permendiknas solusi. Dengan demikian penulis
No. 22 Tahun 2006 yang menyatakan menyimpulkan adanya kaitan yang erat
bahwa mata pelajaran matematika antara antara kemampuan pemecahan masalah
lain bertujuan agar peserta didik memiliki matematis dan disposisi matematis.
(3) kemampuan memecahkan masalah yang Untuk mengetahui ketercapaian
meliputi kemampuan memahami masalah, kemampuan pemecahan masalah matematis
merancang model matematika, dan disposisi matematis siswa, maka studi
menyelesaikan model dan menafsirkan pendahuluan yang penulis lakukan adalah
solusi yang diperoleh. (5) Memiliki sikap pada saat penulis melaksanakan program
menghargai kegunaan matematika dalam latihan profesi (PLP) di salah satu SMP di
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, kabupaten Karawang. Penulis mencoba
perhatian, dan minat dalam mempelajari memberikan materi dengan metode
matematika, serta sikap ulet dan percaya pembelajaran konvensional, latihan dan test
diri dalam pemecahan masalah. dilakukan dengan membuat lembar latihan
Kemampuan afektif yang sesuai dan instrument tes yang disesuaikan dengan
dengan isi tujuan pendidikan matematika indikator kemampuan pemecahan masalah
tersebut salah satunya adalah disposisi matematis. Adapun untuk menilai disposisi
matematika. Polking (Hendriana & matematis siswa, penulis membuat lembar
Soemarmo: 2014), mengemukakan bahwa observasi dan lembar wawancara yang
disposisi matematika menunjukkan: 1) rasa disesuaikan dengan indikator disposisi
percaya diri dalam menggunakan matematis. Hasil yang didapat
matematika, memecahkan masalah, menunjukkan tidak lebih dari 50% siswa
memberi alasan dan mengomunikasikan mampu menyelesaikan tes kemampuan
gagasan; 2) fleksibilitas dalam menyelidiki pemecahan masalah yang diberikan.
gagasan matematika dan berusaha mencari Demikian dengan hasil observasi dan
metode alternative dalam memecahkan wawancara menunjukkan bahwa pernyataan
masalah; 3) tekun mengerjakan tugas negatif lebih banyak dikemukakan daripada
matematika; 4) minat, rasa ingin tahu pernyataan positif. Dengan hasil studi
(curiosity), dan daya temu dalam pendahuluan tersebut, maka penulis
melakukan tugas matematika; 5) cenderung mencoba mengembangkannya menjadi
memonitor, merefleksikan performance dan
269
Penggunaan Strategi Think Talk Write
suatu penelitian yang dilakukan pada siswa melihat keterhubungan sintaks strategi TTW
MTsN Rawamerta Karawang. dengan pendekatan kontekstual, maka
Siswa pada tingkat SMP ataupun penulis melakukan pembelajaran dengan
MTs masih memiliki karakter siswa yang menggabungkan strategi TTW dengan
dapat dengan mudah menerima pendekatan kontekstual dalam menggali
pembelajaran dengan pendekatan dunia kemampuan pemecahan masalah matematis
nyata, hal ini sesuai dengan karakteristik dan disposisi matematis siswa MTsN
pendekatan kontekstual. Suherman (2003) Rawamerta Karawang.
menyatakan pembelajaran dengan Adapun rumusan masalah dalam
pendekatan kontekstual adalah penelitian ini adalah: (1) Apakah
pembelajaran yang mengambil kemampuan pemecahan masalah matematis
(menstimulasikan, menceritakan berdialog, siswa setelah mengikuti pembelajaran
atau tanya jawab) kejadian pada dunia dengan menggunakan strategi TTW dengan
nyata kehidupan sehari-hari yang dialami pendekatan kontekstual lebih baik daripada
siswa kemudian diangkat kedalam konsep siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
yang dibahas. Menstimulasi, menceritakan menggunakan model pembelajaran
berdialog, atau tanya jawab mendekati pada konvensional dengan pendekatan
sintaks strategi pembelajaran TTW. kontekstual? (2) Apakah peningkatan
Menurut Porter (1992) bahwa TTW adalah kemampuan pemecahan masalah matematis
pembelajaran dimana siswa diberikan siswa setelah mengikuti pembelajaran
kesempatan kepada peserta didik untuk dengan menggunakan strategi TTW dengan
memulai belajar dengan memahami pendekatan kontekstual lebih baik daripada
pemasalahan terlebih dahulu, kemudian siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
terlibat secara aktif dalam diskusi menggunakan model pembelajaran
kelompok, dan akhirnya menuliskan dengn konvensional dengan pendekatan
bahasa sendiri hasil belajar yang kontekstual? (3) Bagaimana kemampuan
diperolehnya. Dengan kata lain TTW disposisi matematis siswa setelah mengikuti
merupakan strategi yang memfasilitasi pembelajaran dengan menggunakan strategi
latihan berbahasa secara lisan dan menulis TTW dengan pendekatan kontekstual?
bahasa tersebut dengan lancar. Dengan
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan diberi pretest untuk mengetahui keadaan
pendekatan kuantitatif dengan metode awal adakah perbedaan anatara kelompok
eksperimen. Kelas eksperimen adalah siswa eksperimen dan kelompok kontrol
yang pembelajarannya menggunakan (Sugiyono:2014). Subyek penelitian ini
strategi TTW dengan pendekatan yakni kelas VIII A sebanyak 47 orang siswa
kontekstual, sedangkan kelas control adalah untuk kelas kontrol dengan model
siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas VIII
pembelajaran konvensional dengan B sebanyak 47 orang siswa untuk kelas
pendekatan kontekstual. Penelitian ini di eksperimen. Demi terjaganya kestabilan
katagorikan ke dalam salah satu design sekolah yang diteliti maka teknik sampling
Quasi-eksperimental design yaitu yang peneliti gunakan nonprobability
Nonequivalent control group sampling yaitu Purposive sampling.
design.Nonequivalent control group design Instrument yang digunakan terbagi
ini hampir sama dengan pretest-posttes menjadi dua yaitu instrument tes dan non
control group hanya pada desain ini tes. Instrument tes diberikan pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kemampuan pemecahan masalah matematis
kontrol tidak diilih secara random. Dalam berupa lembar soal matematika yang
design ini terdapat dua kelompok kemudian disesuaikan dengan indikator kemampuan
270
Hanifah Nurus Sofiany dan Ipah Syarifatul Hijjah AS
Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa kontrol lebih tinggi 0,49 dari kelas
pencapaian skor minimum pada kelas eksperimen. Namun hal ini belum
eksperimen menunjukan skor 6 dan kelas menunjukkan perbedaan karakteristik kedua
kontrol skor 5, sedangkan skor maksimum kelas karena selisih skor pretes dan postes
kelas Eksperimen skor 37 dan kelas kontrol yang tidak terlalu jauh. Untuk lebih
skor 40. Rata-rata kelas kontrol 18,80 meyakinkan hasil skor pretes maka
dengan simpangan baku 6,71 dan rata-rata dilakukan uji normalitas, uji homogenitas,
kelas eksperimen 19,29 dengan simpangan dan uji perbedaan rata-rata.
baku 8,29. Rata-rata skor Pretest kelas a. Uji Normalitas
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Shapiro-Wilk
Kelas
Signifikansi Interpretasi Kesimpulan
Eksperimen 0,31 Normal H0 diterima
271
Penggunaan Strategi Think Talk Write
272
Hanifah Nurus Sofiany dan Ipah Syarifatul Hijjah AS
a. Uji Normalitas
Tabel 6 uji normalitas dapat dilihat normal H0 dapat diterima. Dengan demikian
pada kolom signifikansi hasil postes pada kedua kelas berdasarkan hasil postes
kelas eksperimen bernilai 0,23 artinya data kemampuan pemecahan masalah matematis
berdistribusi normal sehingga H0 dapat berdistribusi normal.
diterima begitupun dengan kelas kontrol b. Uji Homogenitas
bernilai 0,46 artinya data berdistribusi
Tabel 7. Hasil Postes Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Uji Homogenitas
Posttest Signifikansi Interpretasi Kesimpulan
0,19 Normal H0 diterima
273
Penggunaan Strategi Think Talk Write
274
Hanifah Nurus Sofiany dan Ipah Syarifatul Hijjah AS
275
Penggunaan Strategi Think Talk Write
DAFTAR PUSTAKA
276