Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

TUGAS PENDAHULUAN

MT2205 LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL 1

Modul F
Uji Impak (Impact Test )

Oleh:
Muhammad Siddiq
13717047
Anggota:
Kelompok 5
Muhammad Dandy Susanto 13717004
Irza Sanika Aulia 13717022
William Justin 13717043
Akmal Zulfan Indi 13717046
Muhammad Siddiq 13717047
Tiya Khairina Izzati 13717061

Tanggal Praktikum 12 Februari 2019


Tanggal Pengumpulan Laporan 14 November 2018
Endang Sunardiyansyah
Asisten (NIM)
(13715003)

LABORATORIUM TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
1. Diketahui data pengujian impak di bawah ini :
Temperature (°F) Absorbed Energy Lateral Expansion Percent shear (%)
(ft.lb) (mils)
-90 4 2 0
-90 2 2 0
-40 6.5 5 5
-40 6 3 5
0 9 9 10
0 12.5 11 10
32 38.5 34 35
32 21.5 19 20
50 17 19 25
50 23 24 30
80 49.5 44 80
80 30 31 50
100 35 36 65
100 48.5 44 75
165 56 53 90
165 62 59 100
Gambarkan kurva (3 grafik yang berbeda) dibawah ini. Tentukan FTP (Fracture
Transition Plastic), NDT (Nil Ductile Temperature), dan FATT (Fracture–
Appearance Transition Temperature) pada grafik yang sesuai:

a. Absorbed energy vs Temperature

GRAVIK ABSORBED ENERGY VS TEMPERATURE


70

60
f(x) = 0 x⁴ − 0 x³ + 0 x² + 0.25 x + 13.6
Absorbed Energy (ft.lb)

R² = 0.87 50

40

30

20

10

0
-150 -100 -50 0 50 100 150 200
Temperature (°F)
b. Lateral Expansion vs Temperature

GRAVIK LATERAL EXPANSION VS TEMPERATURE


70

60
Lateral Expansion (mils) f(x) = 0 x⁴ − 0 x³ 50
+ 0 x² + 0.26 x + 12.14
R² = 0.93
40

30

20

10

0
-150 -100 -50 0 50 100 150 200
Temperature (°F)

c. Percent shear vs Temperature

GRAVIK PERCENT SHEAR VS TEMPERATURE


120

100
f(x) = − 0 x⁴ + 0 x³ + 0 x² + 0.28 x + 10.44
Percent Shear (%)

R² = 0.95 80

60

40

20

0
-150 -100 -50 0 50 100 150 200
Temperature (°F)
NDT FATT FTP

FTP, FATT dan NDT terdapat pada gravik percent shear vs temperature.
2. Gambarkan specimen uji impak Charpy dan Izod menurut ASTM E23!

Gambar 1. Charpy (Simple-Beam) Impact Test Specimens, Type A, B, and C

Gambar 2. Charpy (Simple-Beam) Subsize (Type A) Impact Test Specimen


Gambar 3. Charpy (Simple Beam) Impact Test Specimens for Metal Powder
Structural Parts

Gambar 4. Izod (Cantilever-Beam) Impact Test Specimen, Type D

Gambar 5. Izod (Cantilever-Beam) Impact Test Specimen Type x

Gambar 6. Izod (Cantilever-Beam) Impact Test Specimen Type y

Gambar 7. Izod (Cantivellever-Beam) Impact Test Specimen (Phillot) Type


z
Gambar 8. Izod (Cantillever-Beam) Impact Test Specimen for Metal Powder
Structural Parts

3. Jelaskan faktor faktor yang membuat material ulet dapat patah getas !
a. Temperature
Pada temperatur tinggi material memiliki sifat ulet karena molekul dan ikatannya
dapat meregang dan bergerak. Namun pada temperatur rendah material tersebut
berubah sifat menjadi getas.
b. kecepatan regangan dan kecepatan pembebanan
Jika material ulet mengalami kenaikan laju pembebanan maka energi yang diserap
semakin kecil sehingga terjadinya patah getas.
c. Kandunga karbon
semakin banyak kandungan karcon dalam suatu material maka sifat material akan
semakin getas

4. Jelaskan pengaruh dari komposisi kimia terhadap temperature transisi material!


Perubahan temperatur transisi yang melebihi 50 °C dapat dilakukan dengan
mengubah komposisi kimia atau microstucture dari baja medium. Faktor yang paling
berperanguruh terhadap perubahan temperatur transisi adalah jumlah dari karbon
yang terkandung di dalam suatu baja. Temperatur transisi 20 J dari spesimen uji
Charpy takik-V (transisi ulet) akan meningkat 14 °C setiap penambahan 0,1 persen
karbon. Jumlah karbon juga akan mempengaruhi besarnya energi maksimum yang
diserap. Semakin banyak jumalah karbon maka akan semakin kecil energi yang
diserap tetapi semakin besar interval temperatur transisinya.

5. Jelaskan kasus Liberty ship failure terkait modul ini!


Gagalnya banyak kapal perang liberty pada perang dunia ke-2 adalah salah
satu contoh yang terkenal dari fenomena ductile to brittle trantition. Dimana saat itu
kapal-kapal perang dikerahkan ke atlantik utara yang memiliki temperatur yang
sangat rendah, mereka beranggapan bahwa tidak ada efek dari temperatur terhadap
sifat dari paduan logam yang menjadi komponen utama dari badan kapal yang
mereka buat.
Ketika paduan logam yang bisanya ulet didinginkan pada suhu yang realtif
rendah, maka paduan logam tersebut akan rentan terhadap patah getas karena
material tersebut mengalami transisi ductile to brittle. Logam yang dulunya ulet
akan mengalami patah getas ketika suhunya turun di bawah suhu transisi.

Sumber : - Callister's Materials Science and Engineering 8th


- Mechanical Metallurgy (dieter)
- ASTM 23
-https://metallurgyandmaterials.wordpress.com/2015/12/25/liberty-
ship-failures/

You might also like