Professional Documents
Culture Documents
Prosiding Seminar Hepi
Prosiding Seminar Hepi
Pembelajaran
Aktif dan Kreatif
MffiJ
lSBN: 978-979-3262-0+8
HITPUf,IX EVATUISI
?g|DrDil(Ax ilrDorrSrrr
PROSIDING
SEII'IINARNASIONALPENDIDIKAN2011
ASESIT,IEN
OTENTIKDALAM IMPLEMENTASIPEMBELAJARAN
AKTIF DAN KREATIF
SteeringGommitee:
BahrulHayat,Ph.D.
Dr.BujangRahman,M.Si.(DekanFKIPUnila)
Editor:
Dr.Trijalmo,M.Si.
Dr.Agus Suyatna,M.Si.
Dr. Sri HastutiNoer,il.Si.
Dr.UndangRosidin,M.Pd.
PenyuntingPelaksana:
Viyanti,M.Pd
PRAKA'TA........
DAFTAR ISI
JADWAL SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL 2011
Dr ERA MULTTLTTERAST 4e
$PLEVANSnIYA
BENIATILESTYARINI
Univercitas Negeri Yogyakart*
ABSTRACT
The paper attempts fo assess the relevance af authentic asssssrnsnt in the multi-
literacies era. Mutiliteracyconcept firstly introducedby NewLondon Group in 1996 deals with
at leastfour domains: situatedpractice,oveft instruction,criticalframingof culturaland social
context,aN transformed practicefiaf rs reflectedon cpnventional readingand writing, digrtat
Iiteracy, visualliteracy, and critical literacy in classroompractice.
The paper, fhus, drscusses fhe assessmenf made to language leaming processes
especiallyin Faktual Wrrtingclass I in lndanesian Language and Literacy Edwation Program
at Yogyakarta Sfafe Universily. Ifie assessment was emphasfued on the sfudenfs'
pertormance and their writings through genre approach for faktual writing. The leaming
processes were done through genrc-based approach by using eleetronic media suci as
email and Faceoook, mass media ,bsour@s both printed and electronic, visitation, and
environmentalstudy.23 studenfsin their third sernesterwere made as the rcsearchsubject.
The data were obtained by document analysis,participant obseruation, and deep interuiew
wrth qualitative interprefiveanalysr.s,Validity and reliability was achieved by member check
and outsider eheck.
The resultsof this research show that by implementingmultiliteraciesin Faktual Writing
C/ass by using genre-based appoach and authenfib assessrnent as ffs altemativa
assessmenf, sfudenfs become more progressrve,creative, and innovative, and flle class
becomes more enjoyable for sfudenfs. Thus multiliteracies awareness as a response fo
global societywould be nurturedwith authenfibassessmenf.
PENDAHULUAT{
Kesadaranterhadap keberagamanmasyarakatsebagai dampak laju mobilisasiyang,
tidak lagi mengenalbatasruangdan waktumembawakonsekuensilogisbagi kelangsungan
hidup manusia.Setidaknya,ada dua sisi pandangyang muncul. Bagi pribadi yang kurang
dinamis dalam mengikutiperkembanganzaman, pribadi tersebut akan merasa semakin
terasingdengankehidupannya karenabanyakhal baruyang munculnamuntidak diimbangi.
dengan pengetahuan tentang hal-hal baru tersebut maupun keingintahuan untuk
mempelajari perubahan-perubahanyang terjadi di sekitarnya. Kedua, bagi pribadi yang
progresifmemanfaatkan peluang-peluang mobilisasimasyarakatglobal,hal ini akan menjadi
tantanganmenarik untuk senanilasamengembangkanpotensi dirinya melalui pergaulan
dunia yang sekarangini telah terfasilitasidengan baik. Era digital dengan berbagaiproduk
Iayanannyamenjadijalan yang efektif bagi perubahancara berkomunikasidengan seluruh
masyarakatdi seluruh penjurudunia (Borsheim,Merrit,dan Reed, 2008; Williams,2008;
Graham, Benson, Fink, 2010)- Hal ini secara praktis dapat diamati dari banyaRnya
penggunaanakses internetuntuk memperolehpengetahuansekaligusberbagipengetahuan
baik mefalui buku elektronik(eBook),jurnal elektronik,blog, wiki, Facebook,dan fasilitas-
fasilitaslainnya.
Perubahancara berkomunikasi sepertipada uraiandi atas tidakdapatdilepaskandari
konsepliterasi (baca-tulis)
di era global.Pandangantradisionalmengisyaratkan bahwateks
merupakan simboUtulisanyang tercetak (lcrinted feks). Sementara itu, dengan berbagai
fasilitasyang ada sekarang,teks bukan hanyatulisanyang tercetaknamuntullsanyang ada
di internet,gambar,film,videodapatdipandangsebagaiteksyangtentusaja dalamkegiatan
interpretasinya, konteks harus senantiasa diperhatikan. Hal ini menjadi dasar bagi
munculnyakonsepmultimodaldalamdunia pendidikan(multimodaleducation)yang dirintis
oleh lVew London Group (1996) dan diikuti oleh be$agai peneliti atau organisasidengan
asumsi pada banyaknyabahan (modal)yang dapat digunakanuntuk menyelenggarakan
proses pembelajaran(Hassettdan Curwood,2009; Borsheim,Merit, dan Reed, 2008;
Williams,20O8;Graham,Benson,Fink, 2010; Chun, 2009; Liu, 2009; Crafton,Brennan,dan
Silvers,2007;Giampapa,2010).Paradigmapembelajaranyang telah lama dikenalkanoleh
Dewey, Freire maupun Vygotsky(Crafton,Brennan,dan Silvers, 2007) yang kemudian
dalam konteksbahasadiperkuatoleh Fairclaugh(1992)dengan Critial DiscourseAnalysis
(CDA) dan CriticalLanguageAwareness(ClAl, Gee (1992)dengankonsepbahasa,ideologi
dan praktiksocial, kemudianKress (1995) dengan konsep literasidi era media menjadi
kajian dan bahan dasar munculnyakonsep yang dikenalkanoleh New London Group
tersebut.
Konsep multimodal dalam pendidikanyang mengacu pada banyaknyajenis bahan
yang dapat digunakandalam pembelajaranliterasi berimplikasipada muculnyakonsep
muftiltterasi.Konsep ini merupakanwujud kesadaranterhadap beragamnyacara manusia
untukberkomunikasi dan melakukanaktivitasbacadan tulis maupunjenis bahanatau medlia
untuk kegiatanbaca dan tulis yang sekaligusberimplikasipada luasnyaanalisiskritisyang
harus dilakukan untuk menginterpretasiteks. Ada empat aspek dalam kajian multiliterasi,
yakni sffuated practice, overt instruction, critical framing af cultural and srcial cantext,
transformedpracticeyang tercermindalam conventionalreading and writing,digital literacy,
visual literacy, dan criticalliteracy dalam praktik multiliterasidi kelas. Hal ini menjadi kaiian
yang sangat menarik bagi dunia bahasa dan pemerhatibahasa pada khususnyakarena
dinamikaperkembanganilmu bahasa integraldengan perkembanganjaman dan bahasa
dapat dipandangsebagairepresentasimanusiapada momentertentuyang menjadiartifak
budaya masyarakat.Artinya, kegiatan berbahasa yang mencakup baca dan tulis dapat
meniadisimboldari era peradabanmanusia.
Aplikasi dari teori multiliterasidalam pembelajaransudah banyak dilakukandalam
sepuluh tahun terakhir (Hassett dan Cunrood, 2009; Borsheim, Merrit, dan Reed, 2008;
Williams,2008; Graham,Benson,Fink,2010;Chun,2009;Liu,2009;Crafton,Brennan,dan
Silvers,2007).Sebagaiperintisdari konsepmuhiliterasi,New LondonGroup(2006)dalam
Pedagogyof Multiliteraclbsmenyatakanbahwa selain adanya konsep conventional reading
and writing, digital literacy, visual literacy, dan critical literacy menjadi aspek penting dalam
praktikmultiliterasidi kelas.Selain prosespembelajaranyang lebih berfokuspada peserta
didik, pemahamanterhadapbahasa sebagai konstruksisosial juga akan lebih dipahami
denganbaik sehinggadiharapkandapat lebih meningkatkanresponsmahasiswa terhadap
fenomenadisekitar.
Praktikpembelajaran bahasaIndonesiayang meliputiketerampilanbahasadan sastra
tndonesiahendaknyarelevandengankonteksmasyarakat.Kesadaranterhadapmultiliterasi
semestinyaterintegrasidalam proses pembelajaran.Guru atau dosen maupun siswa atau
mahasiswa dapat memanfaatkanberbagai media pembelajaranyang relevan dengan.
konteks kehftJupanmereka sekaligus mengembangkanpemikirankritis agar pemanfaata*
tersebutdapatmemberikannilaiguna baik bagipribadisiswaatau mahasiswadan guruatau
dosen. Harapannya,denganmodel pembelajaranmultiliterasi,siswa atau mahasiswaakan
belaiartebihkomprehensifmengenaikonteksmasyarakatdisekitar merekabaik yang terkait
bidang sosial, ekonomi,budaya,maupun politik,memahamikonsep,dan pada akhirnya
mengaktualisasikan pemikirankritis dan nilai-nilaimultikulturyang dipahamidari proses
pembelaiaran.
Praktikpembelajaran multiliterasitentunya menyatudengancara penilaianyangtepat
untukmelihatbagaimanakualitaspembelajaran yangdilakukan.Mengingatbanyaknya
modal/sumber yang digunakansesuaidengankonsepmultiliterasi, perfomamahasiswa,
serta produkyang dihasilkan,maka penilaiandenganasesmenautentikdapatmenjadi
asesmenalternatifdalampraktikpembelajaranmullilterasi.Asesmenautentikerat kaitannya
denganasesmenperformayangdapatyang meliputibanyakhalterkaitdenganbuktinyata
yangdilakukanatau diketahuiolehpesertadidik(Dorn,Madeja,Sabol,2004).Asesmen
50 Prosiding Seminar Nqsional Pendidikan 2011 Kerjasamq FKIP Unila-HEPI
autentiksepertiyangdikemukakan oleh Valencia,Hiebert,and Afflerbach( Paris& Ayres,
1995)meliputiempataspekutamasebagaiberikut.
1. Authenticassessmenfr.sconsr.sfe nt with classroompractices.
2. Authentic assess/nent collects dnrerse evidence of sfudenfs' leaming ftom multiple
activities. Rather than relying on single fesfs or naffow samp/es of students'
knowledge,authenticassessrnentinvolvesgatheringevidenceover time from many
differentacademicactivrlrbs(Calfee& Hiebert,199A)
3. Authentic assessrnentpromotes leaming and teaching among the participants.
Assessmentis functional,pragmatic,and beneficial.
4. Authenticassessmentreflectslocalvalues, standards,and control.
Secaravisual,konsepautentikasesmendapatdigambarkandalambaganberikut.
Reflectlocalvalues, Collectevidencefrom
standard,and control muftipleactivities
Promotesfdamingand
teachingamongthe
participants
METODEPENELITIAN
Penelitianinidilaksanakandi UiversitasNegeriYogyakartaselamaenam bulan,mulal
bufanSeptember2010sampaijanuarizAfi . Sebjekdalampenelitianini adalahmahasiswa
kelas I semester3 prodi PendidikanBahasadan Sastra Indonesiasebanyak23 mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualtitatif interpretif. Data yang
dikumpulkanberkaitandengankompetensilinguistik,kompetensispasial, kompetensivisual,
kompetensiaudio, dan kompensigestural. Data mengenai proses pembelajarandiperoleh
melalui observasi partisipatiorisdengan rekan tim dosen yang dilengkapi dengan lembar
observasidan catatan anekdotal.Hasil karya tulis mahasiswamenjadi data penelitiandan
kemudiandilakukananalisisdokumen.Analisisyang dilakukanmengacu pada penilaian
kompetensi menulis berdasarkangenre teks yang ditulis. Sementara itu, respon mahasiswa
mengenai pembelajaran multiliterasi yang dinilai bukti autentiknya diperoleh melalui
wawancaramendalamdengan mahasiswa.Validitasdan reliabilitasdata dicapai melalui
memberchek yakni cek terhadapmahasiswadan outsidercheck,yakniteman mahasiswa.
dilakukanmelaluipendekatangenredengan
analisisdokumenkarya melakukankaiian kritis terhadap genre-genreteks dari
tulis, meliputielemen berbagaimedia,seperti:Koran,majalah,artikelintemet,
dalamgenreteks yang karyanarasifaktual.Karyatulis dipublikasikandi facebook
ditulis(genrenarasi, (rnfes dan tag semuatemansekelasdan dosen,email
deksripsi,prosedual, dosen, dan pernbuatanbuku)
recount\ Secaraumum,elemen-elemenretorikamasing-masinggenre
teks sudahterlihatjelas dalam karyatulis, namunkadang
tindihienis genrc. Refleksidan revisi
Pembahasan
1. Asesmen Autentik dalam KegiatanMenulis Faktualdengan PendekatanGenre
Pendekatangenre (genre-basedapproach)menekankanpada konsep bahasa yang
dibangunmelalui praktik cultural,ragam bahasa, latar bahasa, dan kesesuaiankonsep
cultural.Dalam praktik pembelajaranMenulis Faktual,genre penulisanditekankanpada'
genre narasi dan deskripsi. Dengan pertimbangkankompetensi Menulis Fatual yang
berdasarpada sifat "faktual"bahan yang ditulis, genre proseduraldan genre recount juga
dijadikan materi Menulis Faktual. Masing-masinggenre memiliki struktur retorik yang
berbeda satu sama lain. Genre narasi terdiri dari orientasi (orientation), bagian peristiwa
(sequenceof events),pemecahanmasalah (resolution),dan koda (coda). Struktur retorik
genre deskripsi meliputi identifikasi (identification),dan deskripsi (description). Genre
proceduralmenekankanpadakejelasanproseduryang sehinggapembacadapatmemahami
dan melakukansesuatusesuai denganproseduryang ditulis. Recountmerupakanjenis teks
yang menekankanpadapengalamanfaktualpribadisebagaibahanmenulis.
Pemanfaatanberbagaimedialiterasidigunakandalampembelajaran, sepertiteksdari
koran, majalah, intemet, buku, foto, maupun video. Asesmen autentik yang dilakukan
berkaitandenganberbagaigenrekaryatulis mahasiswayang ditulisdalammediafacebook,
dokumentertulis,dan buku. Pengalamandan kehidupanmahasiswasehari-harimenjadi
situated practice yang dikembangkan. Facebook dipilih sebagai salah satu media
pembelajarankarenamedia ini sudah menjadi"bagianhidup"mahasiswa.Disini,facebook
tidak dianggap sebagai penghambatatau pengganggu proses pembelajarannamun
sebaliknyamenjadibagianintegralyang justru bisa dimanfaatkandan juga sejalandengan
konsepvisualdandigitallitency. Tanggapankritistemandapatditampungdi "comment"dan
diskusiberlangsung.Penerbitanbuku dilakukansebagaiwujudkerja kreativitasmahasiswa.
Buku ini merupakan kumpulan karya tulis mahasiswa pada masing*masinggenre.
Transformedpracticeini dilakukanagar mahasiswadapattermotivasiuntuk aktif menulisdan
menjadikanmenulissebagaibagiandari kehidupansehari-harimereka.
Dari hasil penilaianterhadapkaryatulis mahasiswa,terkadangmasihterjaditumpang
tindihjenis genre karenasecarakonseptualmemangsatujenis genretidak bisa dipisahkan
secarategasdengangenreyang lain.Misalnyasaja,dalamgenrenarasipastiada deskripsi,
mengenaisuatu tempat,karaktertokoh, dan sebagainya.Dalam recount,pasti ada unsur
narasidan deskripsi.Refleksidan revisi penulisankemudiandilakukanuntuk memperjelas
pemahamandan menekankankarakteristikdari masing-masinggenre penulisan.Namun
secara umum, kompetensimahasiswadalam menulisfaktual sesuai dengan elemen retorik
masing-masing genre.
DAFTARRUJUKAN
Beck,SarahW. 2009."lndividualGoalsand AcademicLiteracy:Integrating Authenticityand
Explicitness",dalamEnglish Education.www.proquest. umi.pqd/web
Borsheim,Carlin,KellyMerritt,& DawnReed.2008.'BeyondTechnologyforTechnologt's
Sake:AdvancingMultiliteraciesin the Twenty-FirstCentury"dalam The ClearingHouse
November-Desember. www.proquest.umi.pqdAreb
Chun.2009."CriticalLiteraciesand GraphicNovelsfor English-Language Learners:
TeachingMaus"dalamJoumalof Adolescent& Adult Literacy53 (2) Oktober.
InternationalReadingAssociation. www.proquest. umi.pqd/web
Crafton,LindaK., Mary Brennan,& PennySilvers.2007."CriticalInquiryand Multiliteracies
in a First-GradeClassroom"dalamLanguageArfs,Juli, 84, 6.
www.proquest.umi.pqd/web
Dettmer,Peggy.2006."NewBloomsin EstablisedFields:Four Domainsof Learningand
Doing"dalam RoeperReview,28, 2. www.proquest. umi.pqdlweb
Dorn,CharlesM, StanleyS. Madeja,F. RobertSabol.2004.AssessingExpressive Learning:
A Practical Guide for Teacher-DirectedAuthentic Assessmenfin K-12 Visual Arts
Education.London:LawrenceErlbaumAssociates.
Fairclaugh,N. 1989.Languageand Pawer.NewYork:Longman.
Fairclaugh,Norman.1992.CriticalDiscourseAnalysis:The CriticalStudyof Language.USA:
Longman-
Gee, J. 1992.The Socra/Mind:Language,ldeology,and Socra/Practice.New York: Begin&
Garvey.
Giampapa,Frances-2010."Multiliteracies,Pedagogy,and ldentity:Teacherand Student
Voicesfrom a TorontoElementarySchool"dalam CanadianJoumalof Education33,2.
Graham,MeadowSherril,SheilaBenson,LisaStormFink.2010."A SpringboardRather
Thana Bridge:Divinginto MultimodalLiteracy"dalam EnglishJoumal(High School
Edition)Urbana:November,vol 200, 153.
Hasset,DawneneD., dan Jen ScootCurwood.2009."Theoriesand Practiceof Multimodal
education:The InstructiionalDynamicsof PictureBookand PrimaryClassroom"dalam
The ReadingTeacher63.4- lntemationalReadingAssociation.
www.proquest.umi.pqdArveb
Knapp,Peter& MeganWatkins.2A05.Genre,Text,and Grammar.Sidney,NSW: New South
Wales UniversityPress,Ltd-
Keilty,Bonnie,DianaJ. LaRocco,FayeBlankerCasell.2009."EarlyInterventionists' Reports
of AuthenticAssessmentMethodsThroughFocusGroup Research"dalam Reportof
A uthentic Assessment Methods vol 28, 2. http://lesce.sagepub.com.
Kress, G. 1995. Making Srgnsand Making Sub"pbcfs; The English Cuniculum and Social
Futures.London:Universityof London.