Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Skripsipdf PDF
Jurnal Skripsipdf PDF
Indra Sapri
Jurusan Teknik Sipil S1, Institut Teknologi Nasional Malang. Jl.Terusan Cikampek No.18A Malang
Email:indrapresley07@gmail.com
Abstract
Mall Matos Malang is one type of land use that has a big enough appeal for the community That will
cause the pull of movement then it is necessary to do analysis in Matos Mall Malang to predict the impact
of the pull of movement. as described in PM 75 of 2015 then in Need Analysis of Movement Pulling
Analysis in Malang City Shopping Center (Case Study Matos Malang). This study calculates the volume
of visitors of Matos Malang Mall to know the peak hour, visitor accumulation, triprate of visitors /
vehicles in Matos Mall of Malang, and the level of parking requirement of Matos Mall Malang / 100m² of
building floor area. The results of the study obtained the data characteristics of visitors Mall Matos
Malang largest visitor accumulated as many as 1,576 visitors at 18:45 to 19:00 Saturday and the largest
number of visitor arrivals occurred on Saturday that amounted to 23,140 visitors, Needed parking of two-
wheeled vehicles Mall Matos Malang largest there are 428 motor vehicles the highest accumulated
parking area at 18.45-19.00 is 2.31451 motor / 100m² building floor area so it is not near the maximum
capacity of Matos Mall parking area which provides 780 motor vehicles. The need for parking of four
wheeled vehicles of Matos Malang Mall is 331 cars (parking accumulation) highest at 18.45-19.00 is
0.39477 cars / 100m² of parking area so it is not near the maximum capacity of Matic Mall parking area
of Malang which provide 620 vehicles car
Abstrak
Mall Matos Malang merupakan salah satu jenis penggunaan lahan yang mempunyai daya tarik cukup
besar bagi masyarakat Yang akan menyebabkan terjadinya tarikan pergerakan maka perlu di lakukan
analisa di Mall Matos Malang untuk memprediksi dampak tarikan pergerakan. sebagaimana dijelaskan
pada PM 75 tahun 2015 maka di perlukan Studi Analisis Tarikan Pergerakan Di Pusat Perbelanjaan Kota
Malang ( Studi Kasus Mall Matos Malang ). Studi ini melakukan perhitungan volume pengunjung Mall
Matos Malang untuk mengetahui jam puncak, akumulasi pengunjung, triprate pengunjung/kendaraan di
Mall Matos Malang, dan tingkat kebutuhan parkir Mall Matos Malang/100m² luas lantai bangunan. Hasil
studi di dapatkan data karakteristik pengunjung Mall Matos Malang akumulasi pengunjung terbesar
sebanyak 1.576 pengunjung pada jam 18.45-19.00 hari Sabtu dan jumlah kedatangan pengunjung terbesar
terjadi pada hari Sabtu yaitu sebesar 23.140 pengunjung, Kebutuhan parkir kendaraan roda dua Mall
Matos Malang terbesar terdapat 428 kendaraan motor yang parkir ( Hasil akumulasi ) tertinggi pada jam
18.45-19.00 adalah sebesar 2.31451 motor/100m² luas lantai bangunan sehingga tidak mendekati
kapasitas maksimum kebutuhan lahan parkir Mall Matos yang menyediakan 780 kendaraan motor.
Kebutuhan parkir kendaraan roda empat Mall Matos Malang terbesar terdapat 331 kendaraan mobil yang
parkir ( Hasil akumulasi ) tertinggi pada jam 18.45-19.00 adalah sebesar 0.39477 mobil/100m² luas lahan
parkir sehingga tidak mendekati kapasitas maksimum kebutuhan lahan parkir mobil Mall Matos Malang
yang menyediakan 620 kendaraan mobil.
manusia yang menuju Mall Matos Malang, laju tarikan 4. Survey hanya dilakukan pada saat Hari Biasa
kendaraan dan kapasitas lahan parkir Mall Matos. Dan Hari Libur yaitu pada hari Kamis, Sabtu
dan Minggu.
Tarikan pergerakan yang terjadi di Mall Matos 5. Tidak menghitung pemodelan tarikan
Malang serta Fasilitas lahan parkirnya harus dapat pergerakan.
disesuaikan dengan banyaknya kendaraan yang masuk
dan keluar, hal ini bisa terjadi apabila tarikan kendaraan II. LANDASAN TEORI
yang terjadi setiap hari cukup besar Studi ini menekankan
pada besar tarikan pergerakan yang terjadi, serta tingkat A. Penelitian Terdahulu
kebutuhan parkir. Untuk studi terdahulu, penulis mengambil
contoh studi untuk dibandingkan dengan tugas akhir
B. RUMUSAN MASALAH penulis, sehingga dapat mempelajari Analisis
Berdasakan latar belakang di atas maka dapat di tarik
Tarikan Pergerakan Di Pusat Perbelanjaan Kota
rumusan masalah yaitu:
Malang ( Studi Kasus Mall Matos Malang ). Studi
Seberapa besar jumlah bangkitan tarikan
tersebut yaitu:
pergerakan Mall Matos Malang ?
Seberapa besar trip rate pengunjung dan Studi pemodelan tarikan pergerakan pasar
kendaraan di Mall Matos Malang ? dinoyo Malang.
Seberapa besar tingkat kebutuhan area DIDIK RACHMAN 97.21.091 ITN
parkir kendaraan sepeda motor dan MALANG
kendaraan mobil di Mall Matos Malang ? Analisis kinerja lalu lintas akibat perubahan
tata guna lahan ( Studi kasus
C. MAKSUD DAN TUJUAN
pembangunan Mall of Serang )
Berdasakan dari uraian permasalahan yang telah IKA DINI SUHANI 07.06.1980.83
diterangkan di atas, maka tujuan dari dilakukannya studi UNIVERSITAS INDONESIA
ini adalah:
Secara umum tujuan dari studi ini adalah untuk B. Pengertian Analisis Dampak Lalu Lintas
mengetahui seberapa besar jumlah pengunjung, jumlah (Andalalin)
kendaraan roda dua dan roda empat yang akan masuk ke Dikun dan Arif (1993) mendefinisikan analisis
Mall Matos dan seberapa besar kebutuhan parkir yang dampak lalu-lintas sebagai suatu studi khusus dari
terjadi akibat adanya tarikan pergerakan yang akan dibangunnya suatu fasilitas gedung dan penggunaan
datang ke Mall Matos Malang. lahan lainnya terhadap sistem transportasi kota,
khususnya jaringan jalan di sekitar lokasi gedung.
D. MANFAAT Menurut Tamin (2000) analisis dampak lalu
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: lintas pada dasarnya merupakan analisis pengaruh
manfaat yang bisa di ambil dari hasil studi ini adalah
pengembangan tata guna lahan terhadap sistem
dapat dijadikan dasar dalam memperediksi besar tarikan
pergerakan arus lalu-lintas disekitarnya yang
bila dibangun Mall baru yang karakteristiknya hampir
sama dengan Mall Matos Malang.
diakibatkan oleh bangkitan lalu-lintas yang baru,
lalulintas yang beralih, dan oleh kendaraan keluar
E. BATASAN MASALAH masuk dari / ke lahan tersebut.
Agar penelitian ini lebih mengarah pada latar belakang
dan permasalahan yang telah dirumuskan maka penulisan C. Tinjauan Pelaksanaan Analisis Dampak Lalu
membuat batasan-batasan masalah guna membatasi ruang Lintas
lingkup penelitian, antara lain : Pelaksanaan analisis dampak lalu-lintas di beberapa
1. Studi ini hanya dilakukan di Mall Matos Malang negara bervariasi berdasarkan kriteria / pendekatan
2. Memprediksi besar tarikan akibat adanya Mall tertentu. Secara nasional, sampai saat ini terdapat
Matos Malang ketentuan yang mengatur pelaksanaan analisis
3. Tidak menghitung tarikan saat ada acara yang dampak lalu-lintas. Ketentuan mengenai lalu-lintas
berlangsung di Mall Matos Malang.
jalan yang berlaku sekarang sebagaimana dalam
Undang-Undang Lalu-Lintas Jalan Nomor PM 75
e-Journal GELAGAR 3
Program Studi Teknik Sipil S1, ITN MALANG
Tahun 2015 tentang peraturan pelaksanaannya Besarnya tingkat perjalanan (trip rate) dihitung dengan
mengatur tentang dampak lalu-lintas. cara sebagai berikut:
Berdasarkan pedoman teknis penyusunan analisis Trip rate = (Jumlah Perjalanan)
dampak lalu-lintas Departemen Perhubungan, ( Luas Lanta Bangunan )
total luas lantai bangunan kawasan Mall Matos
ukuran minimal peruntukan lahan yang wajib
Malang tingkat perjalanan dihitung untuk tiap 100 m2 .
melakukan andalalin, dapat dilihat pada Tabel 2.1
berikut : E. Pengertian parkir
Parkir adalah menghentikan kendaraan bermotor
beberapa saat lamanya. Parkir meninggalkan
kendaraan di pinggir jalan atau di suatu areal dengan
keadaan kendaraan mati. Standing suatu kejadian
dimana kendaraan berhenti sesaat lamanya dengan
mesin hidup. Berhenti (stopping) adalah suatu
keadaan kendaraan berhenti sesaat di pinggir jalan
untuk menaik-turunkan penumpang ataupun barang.
Petak parkir adalah suatu areal atau lokasi yang
digunakan sebagai tujuan akhir atau tujuan
sementara dari kendaraan yang beroperasi setiap
harinya. Sebagai tujuan akhir adalah garasi di setiap
rumah tempat tinggal dan tujuan sementara adalah
lokasi-lokasi tempat kegiatan setiap hari (destination
area). Kegiatan-kegiatan ini berlangsung setiap
harinya, sehingga parkir kendaraan akan
berpengaruh terhadap perlalulintasan.
F. Perpakiran di badan jalan
Perparkiran dapat digunakan sebagai alat
pengendali lalu lintas, melalui kebijakan daerah
D. Bangkitan Perjalanan / Pergerakan ( Trip Rate ) bebas parkir atau pembatasan waktu parkir. Pada
Bangkitan / Tarikan perjalanan dapat diartikan daerah bebas parkir, sepanjang ruas jalan tertentu
sebagai banyaknya jumlah perjalanan / pergerakan / lalu- ditetapkan larangan parkir. Dengan kebijakan bebas
lintas yang dibangkitkan oleh suatu zona ( kawasan ) per parkir kapasitas lebar jalan dapat digunakan dengan
satuan waktu ( per detik, menit, jam, hari, minggu dan optimal bagi gerak lalu lintas. PP No.43 Th.1993,
seterusnya ). Dari pengertian tersebut, maka bangkitan ps.66 melarang siapapun menghalangi jalan dengan
perjalanan merupakan tahapan pemodelan transportasi
cara merintangi kebebasan dan membahayakan
yang bertugas untuk memperkirakan dan meramalkan
keamanan lalu lintas, atau menimbulkan kerusakan
jumlah ( banyaknya ) perjalanan yang berasal (
meninggalkan ) dari suatu zona / kawasan / petak lahan (
pada jalan. Di tempat tertentu, meskipun tidak ada
banyaknya ) yang datang atau tertarik ( menuju ) ke suatu rambu-rambu larangan, para pengguna jalan tidak
zona / kawasan petak lahan pada masa yang akan datang ( dibenarkan memarkirkan kendaraannya.
tahun rencana ) per satuan waktu
Secara sederhana dapat diartikan bahwa jumlah Jenis Satuan Ruang Parkir
No
perjalanan adalah fungsi dari tata guna lahan / kawasan / Kendaraan (m2)
zona yang menghasilkan perjalanan tersebut dan dapat
pula kita bentuk model sederhananya seperti persamaan
fungsional sebagai berikut:
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey dan a. Mobil
data yang diperoleh, maka akan dianalisis mengenai
1 Penumpang 2,30 x 5,00
tingkat perjalanan pengunjung, tingkat perjalanan
kendaraan, dan peramalan tarikan dengan analisa regresi. Gol.1
e-Journal GELAGAR 4
Program Studi Teknik Sipil S1, ITN MALANG
b. Mobil
Dalam kaitannya dengan keamanan kendaraan
Penumpang 2,50 x 5,00
terhadap benturan/goresan dari kendaraan lain maka
Gol.2 diperlukan ruang bebas arah samping dan arah
memanjang berkisar 20–40 cm. Atas dasar
c. Mobil
pertimbangan bahwa kondisi pengunjung pusat
Penumpang 3,00 x 5,00 kegiatan pertokoan bersifat rileks dan efisiensi
Gol.3 ruang bebas arah samping diambil 5 cm dan ruang
bebas arah memanjang sebesar 30 cm dengan
2 Truk/Bus 3,40 x 12,50 rincian bagian depan 10 cm dan belakang 20 cm
3 Sepeda Motor 0,75 x 2,00 karena pada proses parkir kendaraan dapat diatur
dengan mudah. Untuk pusat kegiatan pertokoan
atau perbelanjaan, besaran lebar bukaan pintu
G.Layout Bangunan Parkir
umumnya maksimum karena suasana rileks dan
Kenyamanan dan manfaat lay out parkir
adanya barang bawaan, sehingga ukuran bukaan
harus memenuhi kriteria ruang dan waktu. Lay out
untuk pintu depan/belakang kurang lebih sebesar 75
parkir dituntut kendaraan dapat bergerak secara
cm.
cepat dan baik untuk pergerakan keluar aupun
Jadi dalam hal ini panjang dan lebar parkir akan
masuk. Pengendara mobil yang akan memarkirkan
mempengaruhi jumlahkapasita
kendaraannya diharapkan tidak terhambat saat
untuk parkir kendaraan. Disamping faktor-faktor
melakukan pergerakan maju ataupun mundur
lain yang mempengaruhinya bukan hanya panjang
sehingga tidak membahayakan kendaraan lain yang
dan lebar luas tetapi juga pengaturan letak petak-
ada di sekitarnya. Kapasitas tempat parkir yang
petak parkir.
melebihi kebutuhan akan terdapat ruang kosong
sehingga menjadi kurang efisien dalam pemakaian III. METODE STUDI
ruang. Menurut Baker dan Funaro (1977) ada 3 hal
penting di dalam penentuan lay out, yaitu : Metode studi adalah langkah-langkah atau cara-cara
1. Panjang dan lebar parkir mempelajari suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena
Panjang dan lebar parkir sangat tergantung dari type dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang
kendaraan yang digunakan. Kendaraan mempunyai rasional. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah
deskriptif kuantitatif, studi ini menggambarkan kondisi
ukuran yang beraneka ragam, menurut British
proyek tertentu dengan analisis data-data yang ada.
Parking Association Technical Committee ukuran
A. Lokasi Studi
panjang 4,75 mdan lebar 2,5 m. Ukuran ini sudah Malang Malang Town Square (atau disingkat
termasuk apabila pintu kendaraan dibuka. Pada MATOS) merupakan mall dan pusat perbelanjaan di
tabel di bawah ini akan ditunjukkan ukuran Kota Malang. Sejak dibuka pada tahun 2005, MATOS
kendaraanstandar. telah tumbuh menjadi pusat belanja favorit warga
Tabel 2. 8 Ukuran Kendaraan Standar Malang, bahkan menjadi salah satu ikon wisata Kota
Malang yang terletak di Jl. Veteran No. 2 , Malang ,
Jawa Timur 65111 , Indonesia.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analitis yaitu melakukan pengumpulan dan
penyusunan data awal kemudian menjelaskan dan
menganalisis sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan atas permasalahan yang ada.
Permasalahan yang dikaji adalah besarnya tarikan
pergerakan kendaraan dan tarikan pergerakan
manusia khususnya yang melakukan kegiatan
belanja di Mall Matos Malang berdasarkan
karakteristik tata guna lahan.
e-Journal GELAGAR 5
Program Studi Teknik Sipil S1, ITN MALANG
14.00- sebanyak 178 mobil yang keluar dari dalam Mall Matos
15.00 312 245 11.11% 8.84%
pada jam 20.00-21.00.
15.00-
16.00 303 285 10.79% 10.28%
16.00- C. Data Karakteristik pengunjung
17.00 309 299 11.00% 10.78%
17.00-
Jumlah Pergerakan
18.00 321 271 11.43% 9.77% Kunjungan dalam satu minggu Frekuensi Persentase
18.00-
19.00 358 275 12.75% 9.92% 1 kali 197 50.13%
19.00- 2 kali 112 28.50%
20.00 192 305 6.84% 11.00%
20.00- 3 kali 42 10.69%
21.00 75 355 2.67% 12.80%
4 kali 28 7.12%
Total
pengu 5 kali 14 3.56%
njung 2808 2773 100% 100%
Jumlah 393 100%
dapat diketahui bahwa jumlah pergerakan perorang
Jumlah Volume kendaraan roda empat Mall Matos/1 perminggu berkisar pada 1 kali sampai 5 kali. Pergerakan
Jam ( Hari Sabtu ) tertinggi adalah 50.13% responden menyatakan belanja
ke Mall Matos Malang 1 kali dalam seminggu.
Jumlah Jumlah
Persentase Persentase Sedangkan pergerakan terendah adalah 3.56 % responden
Jam pengunjung pengunjung
Masuk Keluar
masuk keluar menyatakan hanya belanja ke Mall Matos 5 kali dalam
10.00-
seminggu.
11.00 114 51 6.42% 2.92%
11.00- Rata-rata jarak rumah ke Mall Matos
12.00 140 86 7.88% 4.92%
Jarak Rumah Ke Mall Median Frekuensi Persentase
12.00-
13.00 139 131 7.83% 7.49% Kurang dari 1 Km 0.5 111 28.24%
13.00-
14.00 175 165 9.85% 9.44% 1 Km - 3 Km 2 154 39.19%
14.00- 3 Km - 5 Km 4 66 16.79%
15.00 198 146 11.15% 8.35%
15.00- 5 Km- 10 km 7.5 34 8.65%
16.00 212 148 11.94% 8.47% Lebih dari 10 km 15 28 7.12%
16.00-
17.00 156 186 8.78% 10.64% Jumlah 393 100%
17.00- diketahui jarak antara rumah ke Mall Matos Malang.
18.00 221 162 12.44% 9.27%
Pengunjung terbanyak adalah 39.19% responden yang
18.00-
19.00 232 181 13.06% 10.35% merupakan warga yang bertempat tinggal di sekitar Mall
19.00- Matos Malang dengan jarak 1 Km – 3 Km. sedangkan
20.00 137 246 7.71% 14.07% pengunjung terendah adalah 7.12% responden berada
20.00-
21.00 52 246 2.93% 14.07% jauh dari lokasi Mall Matos Malang dengan jarak lebih
Total dari 10 Km.
pengu
Pendapatan perbulan
njung 1776 1748 100% 100%
Pendapatan Rata-rata Median Frekuensi Persentase
Kurang dari Rp.500.000 300 13 3.31%
Dari hasil survey yang dilakukan pada hari sabtu di dapat
jam puncak tarikan pergerakan untuk kendaraan roda dua Rp 500.000 - Rp 699.999 600 16 4.07%
( Motor ) sebanyak 358 Motor yang masuk di dalam Rp 700.000 - Rp 899.999 800 28 7.12%
Mall Matos pada jam 18.00-19.00 dan di dapat jam Rp 900.000 - Rp 2.000.000 1.000.000 282 71.76%
puncak bangkitan pergerakan untuk kendaraan roda dua ( Lebih dari Rp 2.000.000 3.0000.000 54 13.74%
Motor ) sebanyak 355 motor yang keluar dari dalam
Mall Matos pada jam 20.00-21.00. Jumlah 393 100%
Rp 60.000 - Rp 70.999 70.000 66 16.79% Besarnya tingkat perjalanan (trip rate) dihitung
Rp 80.000 - Rp 100.000 90.0000 129 32.82% dengan cara sebagai berikut:
Lebih dari Rp 100.000 200.000 111 28.24% Trip rate = (
Jumlah 393 100%
total luas lantai bangunan kawasan Mall Matos
dikethui jumlah rupiah yang dibelanjakan pengunjung
Mall Matos Malang minimum kurang dari Rp.20.000 Malang tingkat perjalanan dihitung untuk tiap 100
yaitu 3.05% responden dan terbesar adalah berkisar lebih m2 .
dari Rp.80.000 – Rp.100.000 dengan 32.82% responden. Jam Masuk Jumlah Masuk Jumlah Keluar Akumulasi Masuk Akumulasi Keluar Jumlah Luas lantai Bangunan Jumlah orang/100 m² Luas Lantai Bangunan ( jumlah masuk )
Kepemilikan kendaraan 14.00-14.15 606 471 8200 7125 1075 78212 0.77482
Kepemilikan kendaraan Frekuensi Persentase 14.15-14.30 646 589 8846 7714 1132 78212 0.82596
14.30-14.45 618 574 9464 8288 1176 78212 0.79016
0 buah 39 9.92% 14.45-15.00 740 620 10204 8908 1296 78212 0.94615
1 buah 124 31.55% 15.00-15.15 604 619 10808 9527 1281 78212 0.77226
15.15-15.30 556 553 11364 10080 1284 78212 0.71089
2 buah 147 37.40% 15.30-15.45 663 605 12027 10685 1342 78212 0.84770
3 buah 64 16.28% 15.45-16.00 670 617 12697 11302 1395 78212 0.85665
yang terbesar adalah 0.08822 jumlah meninjau seluruh pusat perbelanjaan yang ada di kota
mobil/100 m² luas lantai bangunan pada jam Malang, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
16.30-16.45.
dan tentunya diperlukan pula waktu dan biaya yang
3.Karakteristik Pengunjung Mall Matos Malang lebih besar .
Frekuensi kunjungan ke Mall Matos DAFTAR PUSTAKA
Malang responden terbanyak menyatakan
Arief Subechi Widodo,2007, “Perencanaan
belanja ke Mall Matos Malang hanya 1 kali
Transportasi” , Bahan Seminar Analisis Dampak Lalu-
dalam seminggu.
Lintas (Andalalin) Pada Pusat Perbelanjaan Yang Telah
Rata-rata jarak rumah pengunjung ke pusat
Beroperasi Ditinjau Dari Tarikan Perjalanan, Universitas
perbelanjaan Mall Malang responden
Diponegoro Semarang.
terbanyak menyatakan bahwa jarak rumah
pengunjung ke Mall Matos Malang adalah 1
Didik Rachman,2003, “Studi pemodelan tarikan
km - 3 km yang berarti merupakan warga
pergerakan pasar dinoyo Malang”, Malang : Institut
yang bertempat tinggal di sekitar Mall
Teknologi Nasional Malang.
Matos Malang.
Pendapatan rata-rata perbulan tiap-tiap Dikun, S. dan Arief, D., 1993,”Strategi Pemecahan
pengunjung Mall Matos Malang responden Masalah Luas Bangunan dan Lalu Lintas”, Bahan
terbanyak menyatakan bahwa mempunyai Seminar Dampak pemanfaatan Intensitas lahan gedung
pendapatan sebesar Rp.900.000 – tinggi/Superblok di Jakarta terhadap lalu lintas
Rp.2.000.000. disekitarnya, Universitas Taruma Negara bekerja sama
Banyaknya rata-rata rupiah yang di dengan Pemerintah DKI Jakarta.
belanjakan dalam satu kali kunjungan di
Mall Matos Malang responden terbanyak Djamal, I dan Abimanyu, U, 1993, “Pengaruh
menyatakan bahwa menghabiskan rupiah Pemanfaatan Gedung Tinggi terhadap Dampak Lalu
untuk berbelanja ke Mall Matos sebesar Lintas”, Bahan Seminar Dampak pemanfaatan Intensitas
Rp.80.000 – Rp.100.00. lahan gedung tinggi/Superblok di Jakarta terhadap lalu
Kepemilikan kendaraan pengunjung Mall lintas disekitarnya, Universitas Taruma Negara bekerja
Matos Malang responden terbanyak sama dengan Pemerintah DKI Jakarta.
menyatakan memilik kendaraan sebanyak 2
buah kendaraan. Murwono, D, 2003, “Perencanaan Lingkungan
Pemilihan moda transportasi Mall Matos Transportasi”, Bahan Kuliah, Magister Sistem dan Teknik
Malang terletak di tempat strategis di Transportasi, UGM, Yogyakarta.
Jl.Veteran yang merupakan jalan besar dan
bisa menggunakan moda transportasi Tamin,2000,”Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”,
berbagai macam tetapi responden paling Dalam Buku Perencanan & Pemodelan Transportasi S/J
banyak memilih menggunakan moda ED.1 Hal 47-48.
transportasi sepeda motor.
Saran
1. Perlu adanya pengaturan angkutan umum yang
berhenti di sekitar Mall Matos Malang agar lalu
lintas di sekitarnya tidak macet.
2. Lokasi Mall Matos Malang yang srategis
menyebabkan pengkajian dan pemantauan yang
kontinyu agar dapat dilakukan pengendalian
penggunaan lahan, tarikan lalu lintas.
3. Perlu dilakukan penelitian yang lebih luas dengan