Professional Documents
Culture Documents
Gold Ore Analyzer Software Development Based On Digital Image Parameters Characteristic
Gold Ore Analyzer Software Development Based On Digital Image Parameters Characteristic
Gold Ore Analyzer Software Development Based On Digital Image Parameters Characteristic
ABSTRACT
This research objective is to perform development of gold ore specimen analyzer software using digital image
processing algorithm. A visual CMOS sensor module is designed to be attached into ocular dock replacing ocular lens
function. Both CMOS module and image analyzer software have collaborate mutual function to analyze gold ore specimen
that being observed.
The software is divided into two main parts: streaming software and statistical analysis software. Streaming
software is used to capture real-time image data stream from CMOS sensor module whereas statistical analysis software is
designed to solve gold ore statistical distribution problem using fundamental entity parameters in gold ore digital image
captured from microscope using CMOS module.
Based on software calculation testing, 100% satisfied correctness response compared by rotary stage has typically
resolution 0.1o was obtained in object orientation displacement testing. In object dimensional accuracy testing using
measurement benchmarking across longitudinal compared by objective micrometer, it has average result accuracy value of
98.1% horizontal measurement compared by vertical measurement. Result accuracy value of 82.5% is obtained when object
counting accuracy testing was held.
__________________________
1
Tatag Lindu Bhakti, S.T., M.Eng., Magister Sistem Teknik, Universitas Gadjah Mada; www.tatag.net
pendekatan grup renormalisasi. Citra digital diperoleh dari (deposit placer).
sampel core, singkapan atau sayatan tipis batuan dengan
bantuan mikroskop. Data digital dengan mudah dapat
ditransfer ke komputer yang siap untuk dianalisis anisotropi
permeabilitasnya. Citra batuan sampel dibagi ke dalam
beberapa sel. Porositas dan luas permukaan tiap sel
kemudian dihitung menggunakan bantuan “Two Point
Correlation Functions”. Berdasarkan parameter yang ada,
permeabilitas masing-masing sel dihitung menggunakan
bantuan persamaan Kozeny-Carman. Gambar 1. Bijih Emas (Dalam Lingkaran Merah)
Tedy (2007) merancang sebuah piranti lunak yang
menerapkan metode fusi untuk menggabungkan pendekatan Mikroskop
warna dan tekstur. Pendekatan warna menggunakan model Mikroskop adalah sebuah piranti optik yang
RGB sedangkan pendekatan tekstur menggunakan filter digunakan sebagai alat bantu manusia untuk melihat objek
Gabor. Dalam metode fusi ini segmentasi maksimum mikroskopik. Menurut sumber iluminasi yang digunakan,
likelihood digunakan pada setiap fitur warna dan tingkat mikroskop dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu
keabuan tekstur secara terpisah. Segmentasi final dihasilkan mikroskop elektron dan mikroskop cahaya. Sesuai dengan
dengan menggabungkan 2 likelihood pada kedua metode namanya, mikroskop elektron menggunakan berkas
menggunakan fungsi fusi. Berdasarkan hasil uji coba, elektron untuk menghasilkan bayangan dari objek yang
metode fusi warna dan tekstur mampu mengabungkan diamati sedangkan mikroskop cahaya menggunakan cahaya
keunggulan dari proses segmentasi metode warna dan tampak sebagai iluminatornya.
tekstur. Informasi warna menyediakan lokalisasi tepi region
yang lebih baik, sedangkan informasi tekstur menyediakan Pengolahan Citra
klasifikasi tiap region dengan sedikit derau. Pengolahan citra merupakan proses mengolah
Winanto (2007) telah merancang piranti lunak piksel-piksel dalam citra digital untuk suatu tujuan tertentu.
untuk menggantikan proses penghitungan trombosit yang Beberapa alasan dilakukannya pengolahan citra pada citra
dilakukan di laboratorium. Perangkat lunak karya Winanto digital antara lain :
(2007) dirancang untuk menggantikan proses penghitungan 1. Untuk mendapatkan citra asli dari suatu citra yang
trombosit yang ada. Di dalam perangkat lunak tersebut sudah buruk karena pengaruh derau. Proses
telah diimplementasikan algoritma pengolahan citra. pengolahan bertujuan mendapatkan citra yang
Sampel dicitrakan menggunakan pencitra digital diperkirakan mendekati citra sesungguhnya.
selanjutnya piranti lunak tersebut akan melakukan 2. Untuk memperoleh citra dengan karakteristik
penghitungan jumlah trombosit dari sampel. tertentu dan cocok secara visual yang dibutuhkan
untuk tahap lebih lanjut dalam pemrosesan analisis
LANDASAN TEORI citra. Dalam proses akuisisi, citra yang akan diolah
Emas (Aurum) ditransformasikan dalam suatu representasi numerik.
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik Pada proses selanjutnya representasi tersebutlah
yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'Aurum') dan yang akan diolah secara digital oleh komputer.
memiliki nomor atom 79. Emas merupakan logam lunak
dan mudah ditempa dengan skala kekerasan berkisar antara Pengolahan citra pada umumnya dapat
2,5 – 3 (skala Mohs). Emas melebur dalam bentuk cair dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan, yaitu :
pada suhu sekitar 1000 derajat Celcius. Warna alamiah 1. Memperbaiki citra sesuai kebutuhan
emas adalah kuning metalik sedangkan warna paduan emas 2. Mengolah informasi yang terdapat pada citra
dipengaruhi oleh logam yang bercampur dengannya. Kegiatan yang kedua ini sangat erat kaitannya
Biasanya campuran emas membentuk rentang warna mulai dengan computer aided analysis yang umumnya bertujuan
dari putih hingga kemerahan. (Anonim, 2010c.) untuk mengolah suatu objek citra dengan cara
Secara alamiah emas ditemukan dalam bentuk mengekstraksi informasi penting yang terdapat di
elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa dalamnya. Dari informasi tersebut dapat dilakukan proses
emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. analisis dan klasifikasi secara cepat memanfaatkan
Elektrum adalah salah satu senyawa emas alamiah dengan algoritma perhitungan komputer. Dari pengolahan citra
kandungan perak lebih dari 20 persen (Anonim, 2005). diharapkan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses
Bijih emas biasa berwujud butiran atau partikel emas citra masukan hingga citra tersebut dapat dikenali cirinya.
mikroskopik yang tersebar pada batuan yang sering Pengolahan citra dilakukan menggunakan pendekatan
berasosiasi dengan vein kuarsa atau mineral sulfida seperti matematis untuk menganalisis geometri konfigurasi piksel
pirit, FeS2 (Anonim, 2009). Emas alami dapat pula kemudian mentransformasikannya menjadi bentuk citra
ditemukan dalam bentuk butiran bebas ataupun gumpalan yang lain. Pengolahan citra berwujud algoritma yang
yang tererosi dari batuan aslinya pada suatu deposit aluvial diimplementasikan dalam urut-urutan kode program
__________________________
1
Tatag Lindu Bhakti, S.T., M.Eng., Magister Sistem Teknik, Universitas Gadjah Mada; www.tatag.net
sehingga dapat dimengerti oleh komputer. terletak di sebelah atas (belakang) lensa objektif untuk
METODE PERANCANGAN ALAT menangkap bayangan nyata dari objek preparat yang
Rancangan Alat Keseluruhan teriluminasi. Untuk mendapatkan kualitas citra yang paling
Alat yang dibuat dalam penelitian ini berupa optimal maka board sensor CMOS diletakkan tepat pada
sebuah modul sensor visual yang memiliki keluaran video bidang bayangan antara (intermediate image field).
digital dan berinteraksi dengan komputer host Resolusi digital sensor CMOS OV7660 secara tipikal
menggunakan antarmuka USB 2.0. Modul sensor visual adalah 4,2 μm. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan
tersebut kemudian diimplementasikan pada sistem optik bahwa perbesaran modul sensor adalah 30 ± 4.
mikroskop metalurgi untuk menggantikan kedudukan lensa
okuler. Citra yang ditangkap oleh sensor visual kemudian
dikirim ke komputer untuk ditampilkan secara real-time
pada monitor komputer.
__________________________
1
Tatag Lindu Bhakti, S.T., M.Eng., Magister Sistem Teknik, Universitas Gadjah Mada; www.tatag.net
latar belakang yang terdapat di dalam area objek terdefinisi.
Nilai maksimal luasan serpihan latar belakang yang akan DAFTAR PUSTAKA
dihapus ditentukan dalam kode program. Lebih dari nilai Achmad, B. dan Firdausy, K., 2005, Teknik Pengolahan
tersebut maka serpihan latar belakang pada objek akan Citra Digital Menggunakan Delphi, Penerbit Ardi
tetap eksis (tidak dianggap derau). Selain itu, piranti lunak Publishing, Yogyakarta.
tersebut juga dilengkapi kemampuan untuk menentukan Ahmad, U., 2005, Pengolahan Citra Digital & Teknik
orientasi geometri serta sifat-sifat objek lainnya (koordinat Pemrogramannya, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
pusat massa, nilai dimensi ekstrem, luas area objek serta Anonim, 2005, “Emas”, http://www.tekmira.esdm.go.id/
nilai isotropisme). Secara keseluruhan, piranti lunak data/Emas/Ulasan.asp?xdir=Emas&commId=11&co
analisis statistik mampu mengkalkulasi nilai statistik mm=Emas, Diakses pada tanggal 11 Maret 2010.
mineral emas dari citra digital keluaran modul sensor. Anonim, 2009, “Vein (geology)”, http://en.wikipedia.org
/wiki/Vein_(geology), Diakses pada tanggal 11
Maret 2010.
Anonim, 2010a., “Colored Gold”, http://en.wikipedia.org/
wiki/Colored_gold, Diakses pada tanggal 11 Maret
2010.
Anonim, 2010b., “Contrast (Vision)”, http://en.wikipedia.
org/wiki/Contrast_(vision), Diakses pada tanggal 22
Maret 2010.
Anonim, 2010c., “Emas”, http://id.wikipedia.org/wiki/
Emas, Diakses pada tanggal 11 Maret 2010.
Ardisasmita, M. S., 2000, Pengolahan Citra Digital dan
Analisis Kuantitatif dalam Karakterisasi Citra
Mikroskopik, Jurnal Mikroskopi dan Mikroanalisis,
Vol. 3, No. 1.
Craig, J. R. and Vaughan, D. J., 1994, Ore Microscopy and
Gambar 5. Piranti Lunak Sedang Menganalisis
Ore Petrography Second Edition, John Wiley &
Bijih Emas Tunggal
Sons, Inc., Singapore.
Faisal, 2004, Tugas Akhir: “Estimasi Dimensi Fraktal
Porositas Batuan dengan Teknik Box-Counting Citra
Batuan”, Departemen Fisika Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Fauzi, U. dan Sarwoto, 2004, Anisotropi Permeabilitas
Skala Mikro, Departemen Fisika Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Halliday, D. and Resnick, R., 1978, Physics 3rd Edition
Jilid 1 dan Jilid 2, John Wiley & Sons, Inc. New
York.
Kerr, P. F., 1977, Optical Mineralogy Fourth Edition, Mc
Graw-Hill, Inc., USA.
Schibler, M., 2007, “Numerical Aperture and Resolution”,
http://www.gonda. ucla.edu/bri_core/homepage.htm,
Gambar 6. Piranti Lunak Sedang Menganalisis Diakses pada tanggal 12 Maret 2010.
Statistik Mineral Emas Sudi, W., 2007, Tugas Akhir: “Perangkat Lunak
Penghitung Trombosit dengan Metode Pengolahan
Citra Digital”, Institut Teknologi Telkom, Bandung.
Tedy, P., 2007, Tugas Akhir: “Segmentasi Citra
KESIMPULAN Menggunakan Teknik Fusi Warna dan Tekstur”,
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi
terhadap piranti lunak, telah didapatkan respon akurasi Sepuluh November, Surabaya.
yang memuaskan dari uji pergeseran orientasi objek sebesar Willy, 2010, “Citra Digital”, http://wielbrozz.blogspot
100% dibandingkan terhadap resolusi meja putar sebesar .com /2010/01/citra-digital_18.html#, Diakses pada
0,1o. Pada uji akurasi pengukuran dimensi objek, telah tanggal 22 Maret 2010.
dihasilkan perbandingan keakurasian antara pengukuran
melintang dengan pengukuran membujur rata-rata sebesar
98,1%. Sedangkan dari uji akurasi pencacahan objek bijih
emas telah dihasilkan nilai keakurasian rata-rata sebesar
82,5%.
__________________________
1
Tatag Lindu Bhakti, S.T., M.Eng., Magister Sistem Teknik, Universitas Gadjah Mada; www.tatag.net