Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Struktur Aktiva, Perputaran Modal Dan Pendanaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Farmasi
Pengaruh Struktur Aktiva, Perputaran Modal Dan Pendanaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Farmasi
2, September 2016
ABSTRACT
The research was conducted to analyse the effect of working capital policy that consists of
asset structure, working capital turnover, and funding working capital on profitability of the
pharmaceutical companies listed in the Indonesia Stock Exchange. The population of this
study is a pharmaceutical companies that listed on the Indonesia Stock Exchange in 2005 to
2015 which consist of 10 companies. The samples of this study are two companies namely
PT. Kimia Farma representing state-owned company and PT. Kalbe Farma representing
private companies. Regression analysis technique was used to analyze the impact of asset
structure, working capital turnover and funding working capital on profitability of the
pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The results of the
analysis concluded that: (1) asset structure has a significant effect on profitability; (2)
working capital financing did not significantly affect the profitability and (3) the structure of
assets and working capital financing simultaneously have a significant effect on profitability.
The implication is that the companies listed in the Indonesia Stock Exchange especially PT.
Kimia Farma and PT. Kalbe Farma must improve its asset structure optimally since it has a
significant effect on profitability. Increasing asset structure will improve the performance of
the companies. This finding is very relevant since this kind of research especially in the
pharmaceutical companies is still very limited.
Keywords: Asset structure, Working Capital Turnover, Funding Working Capital, And
Profitability.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kebijakan modal kerja yang terdiri dari
struktur aktiva, perputaran modal kerja dan pendanaan modal kerja terhadap profitabilitas
pada perusahaan farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian ini
adalah perusahaan farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai
dengan 2015 yang berjumlah 10 perusahaan. Sedangkan sampel penelitian ini adalah dua
perusahaan yaitu PT. Kimia Farma yang mewakili perusahaan milik BUMN dan PT.Kalbe
Farma yang mewakili perusahaan swasta. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) struktur
aktiva berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap profitabilitas; (2) pendanaan modal
kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dan (3) struktur aktiva dan pendanaan modal
kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.Implikasinya adalah
bahwa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia khususnya PT. Kimia Farma dan
PT. Kalbe Farma harus meningkatkan secara optimal struktur aktiva karena berpengaruh
sangat signifikan terhadap profitabilitas. Peningkatan struktur aktiva akan berdampak baik
terhadap kinerja perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini sangat relevan mengingat masih
minimnya penelitian di bidang ini.
Kata kunci: Perputaran Modal Kerja, Pendanaan Modal Kerja Dan Profitabilitas.
Gambar 3.
Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik
Scatterplot
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model
Gambar 2. regresi linier terjadi ketidaksamaan varian
Uji Normalitas Data dengan residual dari satu pengamatan ke
Histogram pengamatan lain. Pendeteksian
Dengan gambar histogram (Gambar 2) heteroskedatisitas dilakukan dengan
terlihat bahwa residual berdistribusi secara menggunakan grafik plot.
normal dan berbentuk simetris tidak Pada grafik scatterplot pendeteksian
menceng ke kanan atau ke kiri. dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik standardized residuals
Hasil Uji Multikolinearitas (scatterplot), serta pencaran data di sekitar
Tabel 2. 0 (nol) pada sumbu Y. Dari Gambar 3
Hasil uji multikolinearitas terlihat titik-titik terjadi penyebaran secara
acak (random) baik di atas maupun di
Coefficientsa
bawah angka nol pada sumbu Y. Dapat
Collinearity Statistics
Keterangan disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
heteroskedastisitas.
CATAR (X1) ,872 1,147 Tidak ada Multikolinearitas Hasil Uji Autokorelasi
WCTR (X2) ,884 1,131 Tidak ada Multikolinearitas
Tabel 3.
SH (X5) ,917 1,090 Tidak ada Multikolinearitas Hasil uji Autokorelasi Durbin Watson
a. Dependent Variable: Profitabilitas
(DW)
Model Summaryb
Std. Error
Hasil uji multikolinearitas pada Tabel 2 Adjusted of the Durbin-
menunjukkan semua angka Variance Model R R Square R Square Estimate Watson
Inflation Factor (VIF) variabel model 1 ,600a ,360 ,337 5,86811 2,824
regresi lebih kecil dari 5 (VIF < 5). Hal ini a. Predictors: (Constant),SH,WCTR, CATAR
menunjukkan model regresi linier berganda b. Dependent Variable: Profitabilitas
tidak mempunyai persoalan Hasil uji autokorelasi yang ternantum Tabel
multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai 3 menunjukkan angka DW sebesar 2,824
toleransi juga menunjukkan tidak ada angka tersebut berada di antara D - W 1,10
variabel independen yang nilainya kurang < d < 2,90 yang berarti terjadi autokorelasi.
dari 0,1 (tolerance < 0,1), yang berarti tidak Karena adanya autokorelasi antar variabel
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 163
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Ecodemica, Vol. IV, No. 2, September 2016
bebas maka penulis membuang variabel sebesar 0,259 dengan signifikansi 0,797 >
yang saling berkorelasi secara signifikan, 0,05.
yaitu variabel perputaran modal kerja (X2). Berdasarkan Tabel 5 dapat dibuat estimasi
Selanjutkan penulis melakukan uji persamaan regresi linier berganda sebagai
autokorelasi dengan dua variabel Struktur berikut:
Aktiva (X1) dan Pendanaan Modal Kerja Y = -16,912 + 0,308X1 + 0,028X3
(X3) seperti terlihat pada Tabel 4 berikut: Koefisien regresi struktur aktiva (CATAR)
Tabel 4. sebesar 0,308 berarti bahwa peningkatan
Hasil uji Autokorelasi Durbin-Watson atas rasio aktiva lancar terhadap total aktiva
Model Summaryb sebesar satu satuan akan meningkatkan
Std. Error profitabilitas sebesar 0,308 satuan faktor-
Adjusted of the Durbin- faktor lainnya konstan, sedangkan
Model R R Square R Square Estimate Watson koefisien regresi pendanaan modal kerja
1 a ,091 ,069 6,95071 2,152
,302
sebesar 0,028 tidak signifikan sehingga
a. Predictors: (Constant), SH, CATAR
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
b. Dependent Variable: Protitabilitas
Tabel 6.
Dari hasil uji autokorelasi pada Tabel 4 Hasil pengujian simultan (uji F)
didapat angka DW sebesar 2,152, angka ANOVAa
tersebut berada di antara D - W 1,54 < d < Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
2,46 yang berarti tidak terjadi autokorelasi. 1 Regressio 402,194 2 201,097 4,162 ,019 b
n
Residual 4009,930 83 48,312
Hasil Uji Hipotesis Total 4412,123 85
Uji Koefisien Determinasi a. Dependent Variable: Profitabilitas
Pada Tabel 4 besarnya nilai R2 sebesar b. Predictors: (Constant), SH, CATAR
0,091 yang artinya variabilitas variabel Uji F ditujukan untuk mengukur pengaruh
dependen yang dapat dijelaskan oleh seluruh variabel bebas secara serempak
variabel independen sebesar 9,1%, terhadap variabel terikat.
sedangkan sisanya sebesar 90,9% Pengujian secara simultan pada Tabel 6
dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak menunjukkan nilai F sebesar 4,162 dengan
dimasukkan dalam model regresi. tingkat signifikansi 0,019 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa struktur aktiva dan
Hasil Uji Regresi Linier Berganda pendanaan modal kerja secara simultan
Tabel 5. mempunyai pengaruh secara signifikan
Hasil pengujian parsial (uji t) terhadap profitabilitas perusahaan farmasi.
a
Coefficients
Standardiz
Nilai R2 hasil perhitungan adalah sebesar
ed 0,091. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Coefficient
Unstandardized
s
bebas hanya dapat menjelaskan 9,1%
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
variabel profitabilitas, sedangkan sisanya
1 (Constant) -16,912 11,310 -1,495 ,139 ditentukan oleh variabel lain yang tidak
diteliti. Hasil analisis menunjukkan bahwa
CATAR ,365 ,128 ,308 2,849 ,006
SH ,016 ,062 ,028 ,259 ,797
hanya struktur aktiva yang berpengaruh
a. Dependent Variable: Profitabilitas terhadap profitabilitas perusahaan farmasi
Hasil uji t pada Tabel 5 menunjukkan yang diteliti, sedangkan pendanaan modal
bahwa struktur aktiva (X1) berpengaruh kerja tidak berpengaruh. Oleh karena itu
sangat signifikan terhadap tingkat struktur aktiva yaitu rasio kewajiban lancar
profitabilitas pada perusahaan farmasi di terhadap total kewajiban merupakan
BEI dengan nilai t sebesar 2,849 dengan variabel utama dalam meningkatkan
signifikansi 0,006 < 0,05.. Sebaliknya profitabilitas perusahaan.
pendanaan modal kerja (X3), tidak Implikasinya bagi perusahaan-perusahaan
berpengaruh terhadap profitabilitas farmasi yang yang tercatat di Bursa Efek
perusahaan yang tercatat di BEI nilai t Indonesia adalah perusahaan tersebut harus
berupaya meningkatkan struktur aktiva
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 164
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Ecodemica, Vol. IV, No. 2, September 2016
untuk meningkatkan profitabilitas modal kerja yaitu struktur aktiva yang
perusahaan. Lebih spesifik lagi adalah dilakukan oleh perusahaan karena dapat
industri farmasi perlu meningkatkan rasio mempengaruhi besar kecilnya keuntungan
jumlah aktiva lancar terhadap total aktiva perusahaan.
yang terdapat dalam perusahaan. Hal ini Bagi pihak akademisi, hasil
sangat penting bagi industri farmasi untuk penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan aktiva yang paling likuid penelitian selanjutnya dengan kajian yang
yang dapat digunakan sewaktu waktu untuk lebih mendalam. Penelitian mendatang
membiayai operasional perusahaan dalam diharapkan dapat meneliti semua populasi
menghasilkan keuntungan. yaitu semua perusahaan farmasi yang telah
tercatat di BEI dan dengan menggunakan
PENUTUP variabel lain seperti tingkat likuiditas,
Berdasarkan hasil penelitian yang perputaran kas, perputaran persediaan dan
dilakukan terkait pengaruh struktur aktiva, perputaran piutang. Selain faktor-faktor
dan pendanaan modal kerja tehadap yang berkaitan dengan modal, faktor lain
profitabilitas pada perusahaan farmasi yang juga penting diteliti di masa
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mendatang adalah faktor kualitas produk
(BEI) periode 2005-2015, maka dapat farmasi, harga, efisiensi usaha, dan
ditarik kesimpulan sebagai berikut: teknologi. Hal ini sangat penting dalam
1. Struktur aktiva (current assets to mempersiapkan daya saing produk-produk
total assets ratio) berpengaruh positif kita khususnya produk farmasi untuk
dan signifikan terhadap profitabilitas. memenangkan persaingan di kawasan
Hal ini mengindikasikan bahwa jika Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang
struktur aktiva meningkat sebesar baru diberlakukan.
satu satuan, maka profitabilitas akan
meningkat sebesar 0,308 satuan REFERENSI
faktor-faktor lainnya dianggap
konstan. Pendanaan modal kerja Brigham, E & Daves, P. 2010. Intermediate
(struktur hutang) tidak berpengaruh Finnancial Management. Tenth
signifikan terhadap profitabilitas. Hal Edition. Cengage Learning. South
ini berimplikasi bahwa peningkatan – Western
pendanaan modal kerja berupa
peningkatan jumlah pinjaman yang Darmawan, Agus Dwi. 2013. Peluang
dipakai untuk membiayai operasional Besar di Industri Farmasi. Diakses
perusahaan tidak menyebabkan dari:
peningkatan profitabilitas secara http://katadata.co.id/berita/2013/05/0
signifikan. 8/peluang-besar-di-industri-farmasi
2. Variabel struktur aktiva dan
pendanaan modal kerja secara Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisa
simultan berpengaruh signifikan Kritis Atas Laporan Keuangan.
terhadap profitabilitas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perrada.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk
meningkatkan profitabilitas, PT. Kimia Issetaiabudi, David Eka. 2015. Industri
Farma dan PT. Kalbe Farma harus Farmasi Target Pertumbuhan
berupaya untuk meningkatkan struktur Yakin Tercapai. Diakses dari:
aktiva. Untuk itu perusahaan harus http://industri.bisnis.com/read/2015
memperhatikan setiap kebijakan 0913/103/471932/industri-farmasi-
pengelolaan modal kerja seperti, aktiva dan target-pertumbuhan-11-diyakini-
pendanaan karena berpengaruh positif tercapai
terhadap tingkat keuntungan perusahaan.
Bagi investor yang akan Suad, Husnan & Enny Pudjiastuti. 2012.
menanamkan modalnya dalam bentuk Dasar-Dasar Manajement
saham harus memperhatikan pengelolaan
ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 165
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica
Ecodemica, Vol. IV, No. 2, September 2016
Keuangan. Edisi Keenam. BIODATA PENULIS:
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Fitri Rahmiyatun, Dosen di BSI.
Pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Ilmu
Kumala, Jodie Pranata Limarjo. 2012. Ekonomi Indonesia Jakarta Jurusan
Pengaruh Efisiensi Modal Ekonomi Tahun 2008, dan MM di
KerjaTerhadap Tingkat Profitabilitas Universitas BSI Bandung tahun 2016.
Perusahaan Rokok di Indonesia Anggota konsorsium di AMK BSI sejak
(Studi Kasus pada Industri Rokok Go tahun 2010.
Public yang Listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Tahun 2004-2011). Kaman Nainggolan, Guru Besar Bidang
Universitas Hasanuddin. Ilmu Ekonomi, Puket I STMIK Nusa
Mandiri Jakarta. Mengajar Metode
Lukman, Syamsudin. 2007. Manajemen Penelitian Bisnis, dan Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Pemasaran. Pendidikan S1 Teknologi Hasil
Grafindo Persada. Pertanian di IPB tahun 1976, S2 Statistika
Terapan IPB tahun 1979, dan S3 (Ph.D),
Riyanto, B. 2011. Dasar-Dasar Agricultural Economics, Oklahoma State
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi University, Amerika Serikat tahun 1987
Keempat, Cetakkan Kesebelas. dengan predikat summa cum-laude (GPA
Yogyakarta: BPFE Universitas 4.0).
Gadjah Mada.