Professional Documents
Culture Documents
Tugas Individu Management Keperawatan Jurnal Luar Negeri
Tugas Individu Management Keperawatan Jurnal Luar Negeri
Management Keperawatan
Jurnal Luar Negeri
DISUSUN OLEH:
NENGSIH
08170100153
KELAS 2B EKSTENSI
References :
1. David S. Emotional Agility: Get unstruck, Embrance change , and thrive in work and life
. New York, NY: Random House : 2016: 1-14
2. David S. congleton C. Emotional Agility. https://hbr.org/2013/11/emotinal agility
3. Marturano J. Finding The space to lead. New York , NY:Bloomsbury press;2014:64
Tips untuk kelincahan emosional
Organisasi ku ada di dalam kompetisi pasar tertinggi, dan kami sedang mengalami tekanan yang
signifikat di setiap kedepannya. Aku tidak pernah melihat tingkat strees setinggi seperti sedang
menghadapi ketakutan dan panic, dan mencoba untuk tetap bersikap yang layak. Kesehatan ku
menderita dan aku menemukan diriku bergerak mundur sebagai control terhadap sesuatu yang
tidak aku sukai. Adakah saran sebelum aku memulai memperbaharui diriku ?
Teruntuk segala perubahan dan ketidakpastian dalam kesehatan pada saat ini, tingkat stress yang
kamu deskripsikan adalah semuanya sama. Kita tahu bahwa stress tidak berjalan sendiri, jadi
masalah sebenarnya adalah bagaimana caranya mengubah hubungan kita dengan stress itu sendiri
jadi naluri bertahan kita (hadapi, diam, atau kabur) tidak membuat semua itu menjadi buruk.
Biasanya, kita terjebak didalam stress dan kembali kepada pola yang tidak asing untuk kembali
mendapatkan control. Pola seperti merenung dan menyimpan perasaaan adalah biasanya bagus.
Kehidupan batin kita terasa bergejolak dan tentu saja membawa kita dari hal yang menurut kita
bernilai.
Seperti yang kita ketahui bahwa control itu merupakan suatu ilusi, kita perlu untuk kembali
mendatangkan emosi yang lincah dan jangan membiarkan pola lama yang kaku terlibat lagi di
dalamnya. Tantangannya adalah belajar untuk lebih fleksible dan tidak terbelenggu di dalam
semua drama. Untuk melepas segala sesuatu yang sudah terjadi, kita perlu belajar dari pengalaman,
bertanggung jawab terhadap pilihan, dan menalani hidup yang berniai.
Pelatih executive Dr. Susan David menawarkan empat langkah proses untuk kelincahan emosional
1. Tunjukkan emosi atau pikiran baik dan emosi buruk mu. Hadapai perasaan mu yang
sebenarnya dengan rasa ingin tahu dan penerimaan, daripada mencoba untuk memperbaiki
atau malah lari dari itu semua. Kita dapat belajar dari perasaan yang negative dan
penerimaan adalah prasyarat untuk berubah. Tanyakan situasi apa yang bisa membuat mu
belajar dan dengarkan naluri intuisi mu
2. Bergerak keluar dari inner monolog lihat untuk apa itu terjadi. Beberapa emosi simple
yang kamu hadapi, mereka tidak mentap didalam dirimu. Contohnya :”sepertinya
perasaanku terjebak” atau contohnya ” aku terjebak “. Itu bisa menciptakan ruang saat anda
kembali untuk bisa melihat pilihan dan mendapatkan kembali perspektif.
3. Bertindak berdasarkan nilai mu dengan tidak mengaitkan dari tantangan pikiran dan
emosional untuk mengembangkan pilihanmu. Hal tersebut dapat membuat mu untuk lebih
bisa menanggapi dari pada bereaksi. Untuk “walk to way” dan menajdi jujur terhadap apa
yang penting. Nilai sepeti murah hati, pemaaf, kepemilikan ,dan kejujuran dapat
selanjutnya mendiktemu apa yanh harus kamu lakukan.
4. Bergerak kepada kebiasaaan yang berkembang untuk membantu mu termitivasi dan
selasar dengan nilai mu. Ini tengang bagaimana menciptakan hidup yang kamu mau, tidak
menambahkan daftar keharusanmu.
Ketika kamu mengembangkan emosi lincah mu, kamu dapat menemukan bahwa berlatih untuk
lebih perhatian itu dapat membantu agar tidak menghakimi dan menerima bahwa kamu tidak butuh
apapun untuk mempercayai apapun yang kamu pikirkan. Ambilah waktu beberapa saat dan
rasakan napas mu selama 10 detik itu berguna untuk memisahkan obrolan yang mungkin
mengaitkan anda. Secara rutin ambilah waktu 20 menit untuk menulis tentang pengalaman
emosimu dan kemudian membuang apa yang kamu tulis itu juga dapat membuat jarak antara
pemikir dan pikiran .
Kamu dapat menemukan kekuatan emosional lebih yang kamu punya seperti yang kamu
kendalikan dari pikiran dalam pilihan dan nilai pribadi, dibadingkan pikiran korban. Kamu dapat
keluar dari zona nyaman dan disitu lah kamu akan melihat pertumbuhan. Ketika kamu dapat
menerima kurva pembelajaran dan bekerja untuk perkembangan kelincahan emosional, kamu akan
dapat menempatkan semua stress tersebut digunakan dengan baik dan membiarkan dirimu
menjadi pemimpin seperti yang kamu mau.