Professional Documents
Culture Documents
Tugas TP& PrhituganEfekFotilistrik
Tugas TP& PrhituganEfekFotilistrik
LAMPIRAN
Pengolahan Dan Perhitungan Data
A. Pengolahan Data
Ungu
V = 0,5 V
1
Δ𝑉 = 𝑛𝑠𝑡
2
1
= 0,001
2
= 0,0005 𝑉
Δ𝑉
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑉
0,0005
= × 100%
0,5
= 0,1 (4 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (0,5000 ± 0,0005)𝑉
Biru
V = 0,35 V
1
Δ𝑉 = 𝑛𝑠𝑡
2
1
= 0,001
2
= 0,0005 𝑉
Δ𝑉
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑉
0,0005
= × 100%
0,35
= 0,143 (4 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (0,3500 ± 0,0005)𝑉
Hijau
V = 0,3 V
1
Δ𝑉 = 𝑛𝑠𝑡
2
1
= 0,001
2
= 0,0005 𝑉
Δ𝑉
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑉
0,0005
= × 100%
0,3
= 0,167 (4 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (0,3000 ± 0,0005)𝑉
Kuning
V = 0,26 V
1
Δ𝑉 = 𝑛𝑠𝑡
2
1
= 0,001
2
= 0,0005 𝑉
Δ𝑉
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑉
0,0005
= × 100%
0,26
= 0,192 (4 𝐴𝑃)
𝐾𝑇𝑃 = (0,2600 ± 0,0005)𝑉
B. Perhitungan Data
(1) Menentukan frekuensi
Ungu
𝑐 3 × 108
𝑓= = = 7,41 × 1014
𝜆 4,05 × 10−7
Biru
𝑐 3 × 108
𝑓= = = 6,88 × 1014
𝜆 4,36 × 10−7
Hijau
𝑐 3 × 108
𝑓= = = 5,49 × 1014
𝜆 5,46 × 10−7
Kuning
𝑐 3 × 108
𝑓= = = 5,19 × 1014
𝜆 5,78 × 10−7
Biru – Ungu
∆𝑣
ℎ = ∆𝑓 × 𝑒
(0,35 − 0,5)
= 1,62 × 10−19
(6,88 − 7,41) × 1014
ℎ = 4,726 × 10−34
Ungu – Hijau
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,5 − 0,3)
= 1,62 × 10−19
(7,41 − 5,49) × 1014
ℎ = 1,739 × 10−34
Hijau – Ungu
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,3 − 0,5)
= 1,62 × 10−19
(5,49 − 7,41) × 1014
ℎ = 1,739 × 10−34
Ungu – Kuning
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,5 − 0,26)
= 1,62 × 10−19
(7,41 − 5,19) × 1014
ℎ = 1,805 × 10−34
Kuning – Ungu
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,26 − 0,5)
= 1,62 × 10−19
(5,19 − 7,41) × 1014
ℎ = 1,805 × 10−34
Biru – Hijau
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,35 − 0,3)
= 1,62 × 10−19
(6,88 − 5,49) × 1014
ℎ = 0,601 × 10−34
Hijau - Biru
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,3 − 0,35)
= 1,62 × 10−19
(5,49 − 6,88) × 1014
ℎ = 0,601 × 10−34
Biru – Kuning
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,35 − 0,26)
= 1,62 × 10−19
(6,88 − 5,19) × 1014
ℎ = 0,889 × 10−34
Kuning - Biru
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,26 − 0,35)
= 1,62 × 10−19
(5,19 − 6,88) × 1014
ℎ = 0,889 × 10−34
Hijau – Kuning
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,3 − 0,26)
= 1,62 × 10−19
(5,49 − 5,19) × 1014
ℎ = 2,227 × 10−34
Kuning - Hijau
∆𝑣
ℎ= ×𝑒
∆𝑓
(0,26 − 0,3)
= 1,62 × 10−19
(5,19 − 5,49) × 1014
ℎ = 2,227 × 10−34
(3) Perhitungan Ralat dan KSR
Ungu – Biru
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(4,726 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 1,894 × 10−34
∆ℎ 1,894 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 4,726 × 10−34
= 0,4% (4 𝐴𝑃)
ℎ = (4,726 ± 1,894) × 10−34
Biru - Ungu
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(4,726 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 1,894 × 10−34
∆ℎ 1,894 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 4,726 × 10−34
= 0,4% (4 𝐴𝑃)
ℎ = (4,726 ± 1,894) × 10−34
Ungu – Hijau
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(1,739 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 4,881 × 10−34
∆ℎ 4,881 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 1,739 × 10−34
= 2,81% (3 𝐴𝑃)
ℎ = (1,74 ± 4,88) × 10−34
Hijau – Ungu
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(1,739 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 4,881 × 10−34
∆ℎ 4,881 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 1,739 × 10−34
= 2,81% (3 𝐴𝑃)
ℎ = (1,74 ± 4,88) × 10−34
Ungu – Kuning
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(1,805 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 0,273 × 10−34
∆ℎ 0,273 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 1,805 × 10−34
= 0,15% (4 𝐴𝑃)
ℎ = (1,805 ± 0,2730) × 10−34
Kuning – Ungu
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(1,805 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 0,273 × 10−34
∆ℎ 0,273 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 1,805 × 10−34
= 0,15% (4 𝐴𝑃)
ℎ = (1,805 ± 0,2730) × 10−34
Hijau – Biru
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(0,601 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 0,091 × 10−34
∆ℎ 0,091 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 0,601 × 10−34
= 0,15% (4 𝐴𝑃)
ℎ = (0,6010 ± 0,0910) × 10−34
Biru – Hijau
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(0,601 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 0,091 × 10−34
∆ℎ 0,091 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 0,601 × 10−34
= 0,15% (4 𝐴𝑃)
ℎ = (0,6010 ± 0,0910) × 10−34
Hijau – Kuning
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(2,227 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 4,393 × 10−34
∆ℎ 4,393 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 2,227 × 10−34
= 1,97% (3 𝐴𝑃)
ℎ = (2,23 ± 4,39) × 10−34
Kuning – Hijau
∆ℎ = |ℎ𝑒𝑘𝑠 − ℎ𝑟𝑒𝑓 |
= |(2,227 − 6,62) × 10−34 |
∆ℎ = 4,393 × 10−34
∆ℎ 4,393 × 10−34
𝐾𝑆𝑅 = = × 100%
ℎ 2,227 × 10−34
= 1,97% (3 𝐴𝑃)
ℎ = (2,23 ± 4,39) × 10−34
TUGAS PENDAHULUAN
EFEK FOTOLISTRIK
3. Apakah percobaan efek fotolistrik membuktikan sifat partikel dari gelombang atau sifat
gelombang dari partikel? Jelaskan!
Jawab:
Sifat gelombang dari partikel berdasarkan peristiwa efek fotolistrik dari Einstein, yang
kemudian didukung dengan percobaan yang dilakukan oleh Compton telah membuktikan
tentang dualisme (sifat kembar) cahaya, yaitu cahaya bisa berkelakuan sebagai gelombang,
tetapi cahaya juga dapat bersifat partikel.
4. Buatlah grafik hubungan antara frekuensi (Hz) terhadap energi fotoelektron maksimum (ev)
dari plat kalium (K) dan Cesium (Cs) yang disinari oleh cahaya biru (𝑓 = 668 THz) dan
ungu (𝑓 = 789 THz) untuk masing-masing plat!
Jawab:
Grafik diatas menjelaskan mengenai hubungan energi kinetik maksimum elektron dan
frekuensi cahaya. Apabila energi cahaya lebih besar dari energi ambang, pengubahan
frekuensi cahaya menjadi lebih tinggi tentunya akan meningkatkan kelakuan elektron yang
keluar dari setiap logam karena energi kinetiknya bertambah.
5. Buktikan bahwa persamaan untuk menentukan nilai tetapan Planck dari percobaan ini yaitu
ℎ=Δ𝑉/Δ𝑓𝑒
Jawab:
Besar muatan elektron fotolistrik dapat ditentukan dengan memberikan potensial penghenti.
Oleh karena itu, persamaan untuk mencari nilai konstanta Planck diturunkan dengan
persamaan
𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝑊𝑜
1
𝑒𝑉𝑜 = 𝑚𝑣 2
2
∆𝑉
ℎ=
∆𝑓𝑒
Einstein mengemukakan bahwa semua energi foton diberikan kepada elektron sehingga
foton lenyap. Karena elektron terikat oleh energi ikat tertentu logam, maka diperlukan kerja
minimum yang disebut fungsi kerja atau energi ambang (𝑊𝑜 ). Apabila frekuensi cahaya f
sedemikian rupa sehingga hf ≤ 𝑊𝑜 , maka elektron tidak akan terlepas. Sedangkan jika hf ≥
𝑊𝑜 , maka elektron akan terlepas dari permukaan logam dengan energi kinetik maksimum
yang memenuhi persamaan:
𝐸𝐾𝑚 = ℎ𝑓 + 𝑊𝑜
1
𝑚𝑣 2 = ℎ𝑓 − ℎ𝑓𝑜
2
1 𝑐 𝑐
𝑚𝑣 2 = ℎ − ℎ
2 𝜆 𝜆𝑜
Hubungan antara panjang gelombang maksimum (𝜆) dengan tegangan pemicu (𝑉𝑜 ) adalah:
ℎ𝑐
𝐸 = ℎ𝑣 = = 𝑒𝑉𝑜
𝜆
𝐸 = ℎ𝑣 = 𝑒𝑉𝑜
ℎ𝑐
= = 𝑒𝑉𝑜
𝜆
= ℎ𝑓 = 𝑒𝑉𝑜
𝑒𝑉𝑜
ℎ=
𝑓