Professional Documents
Culture Documents
Arti Cerita Bebek Buruk Rupa Dan Teman Barunya Dari Teks Bahasa Inggris
Arti Cerita Bebek Buruk Rupa Dan Teman Barunya Dari Teks Bahasa Inggris
Arti Cerita Bebek Buruk Rupa dan Teman Barunya dari Teks Bahasa Inggris
Suatu kala, seekot ibu bebek duduk sedang mengerami telur-telurnya. Dia sudah merasa lelah selalu
mendudukinya dan berharap telur-telur akan segera menetas. Beberapa hari kemudian, harapannya pun
terwujud. Telur itu retak dan beberapa bebek kecil yang lucu muncul dari dalamnya. “Peep , peep” bebek kecil
menangis. “Quack, quack” ibu bebek mnyambutnya. Akan tetapi satu telur terbesar masih belum menetas. Ibu
bebek pun mengerami lagi selama beberapa hari. Akhirnya, telur terbesar itupun retak dan muncullah seekero
itik yang besar bertampang buruk rupa berjalan tertatih-tatih keluar dari telur itu. Ibu bebek pun menatapnya
dengan heran. Ia begitu besar dan berwarna abu-abu. Ia tidak terlihat seperti saudara lainnya sama sekali. Ia
mirip seperti kalkun.
Ketika ibu bebek membawa anak-anaknya ke kolam untuk belajar renang pertama kalinya. Dia memercik dan
mendayung sama baiknya seperti bebek lainnya. “Dia itu bukan kalkun. Dia adalah anak ku yang cukup
tampan” kata ibunyadengan bangga. Namun, hewan lain tidak setuju. Mereka mendesis dan mengolok-oloknya
hari demi hari. Bahkan saudara-saudara sendiri juga tidak berlaku baik kepadanya. “Kau sangat jelek” kata
mereka. Diapun merasa sangat tidak nyaman. “Aku berharap punya rupa seperti mereka” pikirnya. Suatu
waktu Dia sudah tidak tahan lagi dan berlari, bersembunyi di semak-semak. Dia merasa sedih dan tinggal
sendirian ditengah musim dingin yang bersalju.
Akhirnya musim semipun tiba. Ketika dia sedang berenang di kolam, ada tiga angsa putih besar berenang ke
arahnya. “Astaga. burung itu pasti akan menertawakanku dan mematuk aku juga” katanya dalam hati. Ternyata
angsa itu tidak menyerangnya. Sebaliknya, para angsa itu berenang disekitaranya dan mengelus-elusnya.
Ketika dia sedang membungkukkan lehernya untuk berbicara kepada para angsa itu, ia melihat bayangannya
sendiri didalam air. Diapun tidak bisa percaya apa yang dilihatnya. “Aku bukanlah si itik buruk rupa tapi aku
adalah sekeor angsah yang cantik” serunya.
Dia merasa sangat senang. Sejak hari itu,dia berenang dan bermain dengan teman-teman barunya dan merasah
lebih bahagia dari pada sebelumnya.
Knowing her wish, a huge giant visited her house. He gave her a cucumber seed. He told the old
widow that there will be a a baby inside the cucumber. The giant promised to come back for the
baby once she turned sixteen.
The old widow planted the seed in her yard. By the next morning, a cucumber grew. She cut it open
and found a baby girl inside. The old widow was so happy and named the baby Timun Mas. Day by
day, Timun Mas grew into a beautiful lady. The widow remembered what the giant had warned her.
So when Timun Mas turned sixteen, the widow told her to run into the jungle with a bag of salt. “You
must not let the giant catch you,” the widow cried out as Timun Mas ran into the jungle.
The giant came and asked the widow for Timun Mas. The widow refused to tell him and so he went
into the jungle. He angrily called out for Timun Mas. Timun Mas heard his voice and ran away from
him. The giant chased her. Timun Mas threw the salt that the widow had given her. It turned the
jungle into a muddy field. The muddy field swallowed the giant and he was never seen again. Finally,
Timun Mas returned home and lived happily ever after with the old widow.
Dahulu kala, hiduplah seorang janda tua yang menginginkan anak perempuan untuk tinggal
bersamanya di desa. Mengetahui keinginannya, seorang raksasa datang ke rumahnya. Ia
memberikannya sebuah benih timun. Sang raksasa mengatakan bahwa akan ada seorang bayi di
dalam timunnya. Ia berjanji akan kembali ketika anak tersebut berumur enam belas tahun.
Sang janda menanam benihnya di kebun. Esok paginya, ada buah timun yang tumbuh. Ia
memotong timunnya dan menemukan seorang bayi perempuan. Sang janda sangat bahagia dan
menamakan bayinya Timun Mas. Hari semakin hari, Timun Mas tumbuh menjadi wanita yang cantik.
Sang janda ingat apa yang pernah diperingatkan oleh sang raksasa. Maka ketika Timun Mas
berumur enam belas, ia menyuruhnya pergi ke hutan dengan kantung yang berisi garam. “Jangan
sampai sang raksasa menangkapmu,” sang janda berteriak kepada Timun Mas yang berlari ke
dalam hutan.
Sang raksasa datang dan meminta Timun Mas. Sang janda menolak untuk memberitahu
keberadaannya maka sang raksasa pergi ke dalam hutan. Sang raksasa memanggil Timun Mas
dengan marah. Timun Mas mendengar suaranya dan berlari darinya. Sang raksasa mengejarnya.
Timun Mas melempar garam yang diberikan oleh sang janda. Garam merubah hutannya menjadi
lahan berlumpur. Lumpurnya menenggelamkan sang raksasa dan ia tidak pernah terlihat lagi.
Akhirnya, Timun Mas pulang ke rumah dan hidup bersama sang janda dengan bahagia.
Dahulu kala, hiduplah seorang kurcaci yang menginginkan anak perempuan untuk tinggal bersamanya
di desa. Mengetahui keinginannya, seorang perampok datang ke rumahnya. Ia memberikannya sebuah
benih timun. Sang perampok mengatakan bahwa akan ada seorang bayi di dalam timunnya. Ia berjanji
akan kembali ketika anak tersebut berumur enam belas tahun.
Sang kurcaci menanam benihnya di kebun. Esok paginya, ada buah timun yang tumbuh. Ia memotong
timunnya dan menemukan seorang bayi perempuan. Sang kurcaci sangat bahagia dan menamakan
bayinya Timun suri. Hari semakin hari, Timun suri tumbuh menjadi wanita yang cantik. Sang kurcaci
ingat apa yang pernah diperingatkan oleh sang perampok. Maka ketika Timun suri berumur enam belas,
ia menyuruhnya pergi ke hutan dengan kantung yang berisi bawang. “Jangan sampai sang perampok
menangkapmu,” sang kurcaci berteriak kepada Timun suri yang berlari ke dalam hutan.
Sang perampok datang dan meminta Timun suri. Sang kurcaci menolak untuk memberitahu
keberadaannya maka sang perampok pergi ke dalam hutan. Sang perampok memanggil Timun suri
dengan marah. Timun suri mendengar suaranya dan berlari darinya. perampok mengejarnya. Timun suri
pun melempar bawang yang diberikan oleh sang kurcaci. bawang merubah hutannya menjadi lahan
yang berlobang. Lobang itu menutup perampok tersebut dan ia tidak pernah terlihat lagi. Akhirnya,
Timun suri pulang ke rumah dan hidup bersama sang kurcaci dengan bahagia.
TRANSLETNYA
Once upon a time, there lived a dwarf who wanted a daughter to live with him in the village. Knowing his wishes, a
robber came to his house. He gave it a cucumber seed. The robber said that there would be a baby in his cucumber.
He promised to return when the child was sixteen years old.
The dwarf planted the seeds in the garden. The next morning, there are cucumber fruit growing. He cut the
cucumber and found a baby girl. The dwarf was very happy and named his baby Timun suri. Day after day,
cucumber suri grows into a beautiful woman. The dwarf remembered what the robber had warned. So when Timun
suri was sixteen, he told him to go to the forest with a bag containing onions. "Do not let the robber catch you," the
dwarf shouted to the surrogate cucumber who ran into the forest.
The robber came and asked Timun Suri. The dwarf refused to tell his whereabouts so the robber went into the forest.
The robber called Angry cucumber angrily. Cucumber suri heard his voice and ran from him. robbers chase him.
Cucumber suri throws the onion given by the dwarf. onion transforms the forest into hollow land. The hole closed
the robber and he was never seen again. Finally, Cucumber suri goes home and lives with the dwarf happily.