Postmenopause Syndrome in Elderly Woman at Panti Werdha Wisma Mulia, Grogol, West Jakarta

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

GAMBARAN SINDROMA PASCAMENOPAUSE

PADA WANITA LANSIA DI PANTI WERDHA WISMA MULIA


GROGOL, JAKARTA BARAT
Oleh:
Angeline Vincentia1, Andriana Kumala Dewi2
ABSTRACT
POSTMENOPAUSE SYNDROME
IN ELDERLY WOMAN
AT PANTI WERDHA WISMA MULIA, GROGOL, WEST JAKARTA

WHO showed that in year 2025, the amount of elderly women in Asia will keep
increasing from 107 million people to 373 million people as the cause of increased
life expectancy and more active postmenopausal lifestyle. Menopause happened when
menstruation cycle has been stopped for at least 12 months. More than 80%
premenopause women and postmenopause admit to have physical or psychic
disturbance because the direct effect of decreasing etrogen and progesterone such as
hot flashes, joint pain, and sleep disturbance during the period. Although menopause
changed women’s hormone in the same way but, each woman experience depends on
several variable such as age, health, lifestyle, and type of menopause (spontaneous or
surgery caused). Based on the background, the aim of this study was to decribing
postmenopause syndrome in elderly at Panti Werdha Wisma Mulia in West Jakarta.
This study using descriptive non probability sample method and it got 38 samples.
The results showed that from 38 respondents, 33 people (86,85%) shows the sign of
anxiety, 31 people (81,58%) shows the sign of depression, 34% people (89,47%)
shows the sign of somatic syndrome, 20 people (52,63%) suffered from vasomotor
symptoms, and 21 people (55,26%) shows sign of sexual dysfunction.
Keywords: menopause,elderly, postmenopausal syndrome, vasomotor symptom,
depression in elderly.

ABSTRAK
GAMBARAN SINDROMA PASCAMENOPAUSE
PADA WANITA LANSIA
DI PANTI WERDHA WISMA MULIA, GROGOL, JAKARTA BARAT

Data WHO menunjukan bahwa pada tahun 2025, jumlah wanita lansia di Asia akan
terus meningkat, dari 107 juta orang menjadi 373 juta orang sebagai akibat dari
meningkatnya usia harapan hidup dan gaya hidup pascamenopausal yang lebih aktif.
Menopause terjadi ketika siklus menstruasi terhenti sekurangnya 12 bulan. Lebih dari
80% wanita premenopausal dan pascamenopausal mengaku mengalami gangguan
fisik dan psikis akibat efek langsung dari menurunnya estrogen dan progesteron
seperti hot flashes, nyeri sendi, dan gangguan tidur selama periode menopause.
Walaupun menopause mengubah hormon wanita dengan cara yang sama, namun cara
setiap wanita dalam mengalami menopause berbeda-beda, dan tergantung dari
berbagai macam variabel seperti usia, kesehatan, gaya hidup, dan tipe dari menopause
( spontan atau tindakan bedah). Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menggambarkan gejala sindroma pascamenopausal pada
lansia di Panti Werdha Wisma Mulia, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan
metode sampel deskriptif non probability dan diperoleh 38 sampel. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dari 38 responden, 33 orang (86,85%) menunjukan gejala
ansietas, 31 orang (81,58%) menunjukan gejala depresi, 34% orang(89,47%)
menunjukan gejala somatik, 20 orang (52,63%) menderita gejala vasomotor, dan 21
orang (55,26%) menunjukan gejala disfungsi seksual.

Kata kunci: menopause, lansia, sindrom pascamenopausal, gejala vasomotor, depresi


pada lansia.
tahun menjadi 70,8 usia lanjut yang berusia
tahun. 1 Secara global lebih dari 50 tahun
populasi lansia telah memasuki
diprediksi terus menopause sebanyak
mengalami 30,3 juta orang.4
peningkatan. Pada
tahun 2013 populasi Menopause adalah
lansia di Indonesia waktu dimana
sebesar 8,9 %, dan terhentinya periode
meningkat menjadi menstruasi secara total,
21,4% pada tahun 2050 yang biasa di alami
Bila dilihat berdasarkan pada wanita yang rata-
jenis kelamin,
1Mahasiswa rata usia lebih dari 51
Fakultas penduduk lansia paling
tahun dan dapat
Kedokteran banyak adalah
Universitas perempuan, sehingga didiagnosa setelah 12
Tarumanagara, menunjukan bahwa bulan terhentinya
5,6
(Angeline Vincentia) harapan hidup paling menstruasi.
2Dosen Pembimbing tinggi adalah
1 Lebih dari 80% wanita
Fakultas Kedokteran perempuan. yang sedang mendekati
Universitas masa menopause
Menurut World Health
Tarumanagara (dr. mengeluh mengalami
Andriana Kumala Organization (WHO),
pada tahun 2025 munculnya gejala
Dewi, Sp.OG) secara fisik maupun
Correspondence to: jumlah wanita usia
psikis. Menurunnnya
Angeline Vincentia lanjut di Asia akan
hormon estrogen dan
Faculty of Medicine, meningkat dari 107 juta
progesteron akibat
Tarumanagara menjadi 373 juta, menopause yang pada
University Jl. Letjen S. akibat dari umunya terjadi pada
Parman No. 1 Jakarta meningkatnya harapan wanita usia di atas 51
11440 hidup dan gaya hidup tahun dapat
PENDAHULUAN pascamenopasusal menimbulkan beberapa
Peningkatan yang lebih aktif.2,3 Di keluhan, seperti: hot
usia harapan hidup flushes, rasa berdebar,
Indonesia pada tahun
terjadi di seluruh dunia mudah teresinggung,
2000 perempuan
yang salah satunya merasa tertekan, lelah
adalah negara berusia lebih dari 50
tahun telah memasuki psikis, susah tidur,
Indonesia, dimana merasa ketakutan, dan
sejak tahun 2004 - masa menopause
adesopositas
2015 diketahui adanya sebanyak 15,5 juta
(kegemukan dan
peningkatan usia orang, diperkirakan gangguan metabolism
harapan hidup di pada tahun 2020 wanita karbohidrat).7,8
Indonesia dari 68,6
METODE PENELITIAN Status BMI
Penelitian ini bersifat 7
Underweight
deskriptif. Penelitian ini dilakukan di 9
Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Normal
2
Barat, Jalan Hadiah No 14-16 Grogol. 20
Overweight
Jumlah subjek penelitian ini sebanyak
38 subjek yang perhitungan besar Obese
sampel penelitian ini menggunakan
rumus besar sampel tunggal untuk Tingkat Pendidikan
estimasi proporsi suatu populasi. 10
Tidak Sekolah
10
HASIL dan PEMBAHASAN 8
SD
Sampel penelitian ini diambil SMP
7
sebanyak 38 orang di Panti Werdha
Wisma Mulia Grogol, Jakarta Barat SMA
1
pada tanggal 13 April 2018 dengan D3
cara pengisian kuisioner. Responden 2
yang diperoleh dikelompokan S1
berdasarkan usia, jumlah paritas, status
BMI, tingkat pendidikan, periode Periode Menopause
menopause, usia menarche, riwayat 4
7-18 tahun.
merokok 10
19-30 tahun.
Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek 24
Penelitian 31-42 tahun.
Karateristik Jumlah (n) Persentase (%)

Usia Usia Menarche


16 42,1
64-71 tahun. Menarche Dini 8
17
72-79 tahun. 44,7
5 Normal 17
80-87 tahun. 13,2
Menarche 13
Terlambat
Jumlah Paritas Riwayat Merokok
24 63,1
0 Ya 8
5
13,2
1-2 Tidak 30
9 23,7
>2 Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
Status Pernikahan dari total 38 orang responden, sebagian
besar responden berusia 71-80 tahun
Ya 23 60,5
sebanyak 17 orang (44,7%).
15 Responden
39,5 dengan jumlah paritas
Tidak
terbanyak adalah 1-2 yaitu 14 orang
(36,8%). Dari pengukuran BMI yang
dilakukan oleh peniliti, didapatkan data
bahwa mayoritas responden menderita

Universitas Tarumanagara 3
obese yaitu 20 orang(52,6%). Tingkat dan responden dengan periode
pendidikan tertinggi pada penelitian ini menopause 10-19 tahun sebanyak 10
adalah sarjana 1 sebanyak 2 orang (26,3%). Sedangkan responden
orang(5,3%) dan terendah adalah tidak yang mengalami menarche dini
sekolah sebanyak 10 orang (26,3%). sebanyak 8 orang (21,1%) dan
responden yang mengalami menarche
Mayoritas responden telah
terlambat sebanyak 13 orang (34,2%)
melewati periode menopause selama
dan responden yang memiliki riwayat
>19 tahun yaitu 24 orang (63,2%).
merokok terdahulu sebanyak 8 orang
Untuk usia menarche, responden
(21,1%).
tergolong usia menarche normal yaitu
27 orang (44,7%) dari total responden. Hasil penelitian pada Gambar 4.2
Kemudian, mayoritas responden menunjukkan bahwa gambaran
memiliki riwayat tidak merokok yaitu sindroma pascamenopausal yang
30 orang (78,9%). mengalami gangguan ansietas
sebanyak 33 orang (86.85%),
Sedangkan didapatkan responden
responden yang mengalami gangguan
yang berusia 60-70 tahun sebanyak 16
depresi sebanyak 31 orang (81.58%),
orang (42,1%) dan responden yang
responden yang mengalami gangguan
berusia >80 tahun sebanyak 5 orang
somatik sebanyak 34 orang (89.47%),
(13,2%). Jumlah responden yang tidak
responden yang mengalami gangguan
memiliki riwayat paritas sebanyak 13
vasomotor sebanyak 20 orang
orang (34,2%) dan responden dengan
(52.63%), dan responden yang
jumlah paritas >2 sebanyak 11 orang
mengalami gangguan disfungsi seksual
(28,9%). Dalam status pernikahan
sebanyak 21 orang (55,26%). Dengan
didapatkan bahwa responden yang
demikian, secara keseluruhan sebanyak
sudah menikah sebanyak 23 orang
73,15% responden melaporkan
(60,5%) dan sedangkan yang tidak
mengalami gejala sindroma
menikah sebanyak 15 orang (39,5%).
pascamenopause.
Berdasarkan pengukuran BMI yang
dilakukan oleh peneliti, data yang 100.00%
didapatkan menunjukan bahwa 80.00%
sebanyak 7 orang responden (18,4%) 60.00%
40.00%
mengalami underweight, 9 orang
20.00%
responden (23,7%) memiliki status 0.00% Mengalami
BMI normal, dan responden yang
tergolong overweight sebanyak 2 orang
(5,3%). Responden dengan tingkat Tidak
mengalami
pendidikan SD sebanyak 10 orang
Gambar 4.2 Diagram Gambaran Sindroma
(26,3%), SMP sebanyak 8 orang
Pascamenopausal pada Lansia di Panti Werdha
(21,1%), SMA sebanyak 7 orang Wisma Mulia
(18,4%), dan D3 sebanyak 1 orang
(2,6%) dari total responden.
Hasil penelitian pada Gambar
Berdasarkan periode 4.3 menunjukan bahwa responden
menopause,data menunjukan bahwa yang sama sekali tidak menunjukan
responden dengan periode menopause gangguan ansietas adalah sebanyak 5
<10 tahun sebanyak 4 orang (10,5%) orang (13,16%), responden yang

Universitas Tarumanagara 4
menunjukan gangguan ansietas sedikit Disease Study 2015 yang
mengganggu adalah sebanyak 12 orang mencantumkan data statistik gejala
(31,58%), responden yang menunjukan depresi berdasarkan usia dan jenis
gangguan asietas cukup mengganggu kelamin, gejala depresi pada wanita
adalah sebanyak 11 orang (28,95%), usia 50-80 tahun berada di kisaran
dan responden yang menunjukan 5,5%-8%, dan di Indonesia terdapat
gangguan ansietas sangat mengganggu
3,7% wanita lansia dari total populasi
adalah sebanyak 10 orang (26,32%).
dan sebanyak 9.162.886 kasus yang
Tingginya jumlah ansietas didukung
oleh Global Burdern of Disease Study mengalami gangguan depresi. 9
2015 yang mencantumkan data
statistik gejala ansietas berdasarkan
usia dan jenis kelamin, gejala ansietas
pada wanita usia 50-80 tahun berada di
kisaran 3-5,5%, dan di Indonesia
sebanyak 3,3% dari total populasi.9

Gambar 4.4 Diagram Gambaran Gangguan


Depresi pada Lansia di Panti Werdha Wisma
Mulia
Pada Gambar 4.5 penelitian
menunjukkan bahwa responden yang
sama sekali tidak menunjukan
Gambar 4.3 Diagram Gambaran Gangguan gangguan somatik adalah sebanyak 5
Ansietas pada Lansia di Panti Werdha Wisma orang (10,53%), responden yang
Mulia
menunjukan gangguan somatik sedikit
Hasil penelitian pada Gambar mengganggu adalah sebanyak 11 orang
4.4 menunjukan bahwa responden (28,95%), responden yang menunjukan
yang sama sekali tidak menunjukan gangguan somatik cukup mengganggu
gangguan depresi adalah sebanyak 7 adalah sebanyak 12 orang (39,47%),
orang (18,42%), responden yang dan responden yang menunjukan
menunjukan gangguan depresi sedikit gangguan somatik sangat mengganggu
mengganggu adalah sebanyak 6 orang adalah sebanyak 10 orang (21,05%).
(15,79%), responden yang menunjukan
Hal ini sesuai dengan hasil
gangguan depresi cukup mengganggu
penelitian yang dilakukan oleh
adalah sebanyak 13 orang (34,21%),
Katsurba Medical College yang
dan responden yang menunjukan
mewawancarai sebuah populasi wanita
gangguan depresi sangat mengganggu
dengan rentan usia 54 – 72 tahun
adalah sebanyak 12 orang (31,58%).
menggunakan Menopause Rating
Dimana menurut WHO Scale, dan mendapatkan hasil sebanyak
prevalensi terjadinya depresi 85,4% responden wanita
memuncak pada usia lanjut dimana postmenopausal menunjukan gejala
sekitar 7,5% diantara wanita usia 55- somatik yang sangat signifikan, dengan
74 tahun 26 Menurut Global Burdern of gangguan somatik yang severe atau

Universitas Tarumanagara 5
very severe dilaporkan oleh 53,8%
wanita postmenopausal.10

Gambar 4.6 Diagram Gambaran Gangguan


Vasomotor pada Lansia di Panti Werdha
Wisma Mulia

Gambar 4.5 Diagram Gambaran Gejala Pada gambar 4.7 hasil


Somatik pada Lansia di Panti Werdha Wisma penelitian menunjukan bahwa
Mulia
responden yang sama sekali tidak
Pada Gambar 4.6 hasil
menunjukan gangguan disfungsi
penelitian menunjukan bahwa
responden yang sama sekali tidak seksual adalah sebanyak 17 orang
menunjukan gangguan vasomotor (44,74%), responden yang menunjukan
adalah sebanyak 18 orang (47,37%), gangguan disfungsi seksual sedikit
responden yang menunjukan gangguan mengganggu adalah sebanyak 9 orang
vasomotor sedikit mengganggu adalah (23,68%), responden yang menunjukan
sebanyak 7 orang (18,42%), responden gangguan disfungsi seksual cukup
yang menunjukan gangguan vasomotor mengganggu adalah sebanyak 10 orang
cukup mengganggu adalah sebanyak 6 (26,32%), dan responden yang
orang (15,79%), dan responden yang menunjukan gangguan disfungsi
menunjukan gangguan vasomotor seksual sangat mengganggu adalah
sangat mengganggu adalah sebanyak 7 sebanyak 2 orang (5,26%).
orang (18,42%).
Berdasarkan penelitian Sebuah penelitian yang
Epidemiology of the symptoms of mengumpulkan data dari 29 negara
menopause, persentasi wanita yang dari 27,500 pria dan wanita berusia 40
melaporkan merasakan gejala sampai 80 tahun, mendapatkan bahwa
vasomotor meningkat dari 39% wanita gangguan disfungsi seksual yang
ditahun 2009, menjadi 77% wanita paling terjadi berupa, kurangnya minat
ditahun 2012, dan turun menjadi 46% untuk melakukan hubungan seksual
di tahun 2014. sebanyak 45% wanita di (21%), tidak dapat mencapai orgasme
Asia menunjukan gejala vasomotor (16%), dan kurangnya lubrikasi (16%).
seperti hot flashes dan keringat malam, Setidaknya 39% wanita mengatakan
dan sekitar 58% wanita lanjut usia di bahwa disfungsi seksual yang dialami
Asia merasakan gangguan seperti nyeri dipengaruhi oleh salah satu gangguan
otot sendi serta rasa tidak nyaman.11 tersebut. 12

Universitas Tarumanagara 6
KESIMPULAN
Hasil penelitian mengenai gejala
sindroma pascamenopausal yang
mengalami gejala ansietas sebanyak 33
orang (86.85%), gejala depresi
sebanyak 31 orang (81.58%), gejala
somatik sebanyak 34 orang (89.47%),
gejala vasomotor sebanyak 20 orang
(52.63%), dan gejala disfungsi seksual
sebanyak 21 orang (55,26%).
Gambar 4.7 Diagram Gambaran Gangguan
Disfungsi Seksual pada Lansia di Panti SARAN
Werdha Wisma Mulia Bagi Institusi : Data yang didapat
terutama pada lansia yang mengalami
KETERBATASAN PENELITIAN gejala sindroma pascamenopause dari
Keterbatasan pada penelitian skala cukup – sangat mengganggu
ini adalah terdapatnya bias seleksi, bias untuk dilakukan terapi agar dapat
informasi dan bias perancu. Pada meningkatkan quality of life.
penelitian ini, bias seleksi tidak dapat Bagi Peneliti Selanjutnya : Data yang
disingkirkan karena sampel diambil sudah diperoleh pada penelitian ini
dengan metode non probability sample dapat digunakan untuk penelitian
(selected sample). Dimana semua selanjutnya.
responden yang memenuhi kriteria
inklusi dan bersedia untuk diambil
sampelnya akan masuk dalam
penelitian ini.
Penelitian ini hanya dapat
mengukur prevalensi gejala sindroma
pascamenopause pada wanita
pascamenopause di Panti Werdha
Wisma Mulia Jakarta Barat dan hasil
penelitian ini bergantung pada
kuisioner serta pernyataan responden
dalam mengisi kuesioner. Jumlah
sampel pada penelitian kurang banyak
juga dapat menyebabkan bias
informasi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan RI. Situasi lanjut usia (LANSIA) di Indonesia. 2016
(cited 2017 Aug 6). Diakses dari :
www.depkes.go.id/download.php?file.../infodatin/infodatin%20lansia%
202016.pdf.
2. WHO. Women and Health : Today’s Evidence Tomorrow’s Agenda. Depart
of Reproductive Health and Research WHO, 2009.
3. Baziad A. Menopause dan andropause. Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2003

Universitas Tarumanagara 7
4. Nissar N, Sohoo N. Frequency of menopausal symptoms and their impact on
the quality of life of women: a hospital based survey. Committee on
Publication Ethics. [Internet]. 2009 (cited 2017 Aug 6). Diakses dari:
http://jpma.org.pk/full_article_text.php?article_id=1847
5. Berek JS. Berek & Novak’s Gynecology. 15th ed. Philadelphia: LIPPINCOTT
WILLIAMS & WILKINS: 2012.
6. Siregar MF. Perimenopausal and postmenopausal complaints in paramedics
assessed by menopause rating scale in Indonesia. IOSR Journal of Dental and
Medical Sciences. [internet]. 2014 (cited 2017 Aug 11). Diakses dari:
http://www.iosrjournals.org/iosr-jdms/papers/Vol13-issue12/Version-
1/I0131213842.pdf.
7. Palacios S, Henderson VW, Siseles N, Tan D, Villaseca P. Age of menopause
and impact of climacteric symptoms by geographical region. Palacios
Institute of Women’s Health. [internet]. 2010 (cited 2017 Aug 11). Diakses
dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20690868 .
8. Lamcke DP, Marshal LA, Pattison, J. Menopause & hormone replacement
therapy. Primary care of women. Lemcke DP, Pattison J, Marshal L, editors.
Connecticut: Appleton & Lange; 1995. P.161-163.
9. WHO. Depression and Other Common Mental Disorder Global Health
Estimates. [internet]. 2017. Available from:
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/254610/WHO-MSD-
MER-2017.2-eng.pdf
10. Joseph N, Nagaraj K, Saralaya V, Nelliyanil M, Rao PJ. Assessment of
menopausal symptoms among women attending various outreach clinics in
South Canara District of India. [internet]. 2014. Diakses dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4071650/
11. Studzińśka MTM, Noszczyk KMK, Jakiel G. Epidemiology of the symptoms
of menopause – an intercontimental review. Prz Menopauzalny. 2014.
12. Alfredo N, Edward OL, Dale B, Edson D, Moreira J, Anthony P, Clive G.
Sexual behavior and sexual dysfunctions after age 40: The global study of
sexual attitudes and behaviors. [internet] .2004. Diakses dari:
https://www.goldjournal.net/article/S0090-4295(04)00823-4/fulltext.

Universitas Tarumanagara 8

You might also like