Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

10.

Narrative Text Dan Terjemahannya

1. True Friends

Once upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They
knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that
they would always be together in any case of danger.

Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at
once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his
common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.

The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the
place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree
came down and asked his friend that was on the ground, "Friend, what did the bear whisper into
your ears?" The other friend replied, "Just now the bear advised me not to believe a false friend."

Moral of the Story- A true friend in need is a friend indeed.

Teman sejati

Suatu hari di masa lau, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka
tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji
bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.

Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat ke arah mereka. Salah satu dari
mereka memanjat pohon terdekat seketika. Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu
bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah,
menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.

Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di
telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh
makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang
berbaring di tanah itu, " Teman , apa yang beruang bisikan ke telingamu ? " Teman lain menjawab,
"Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai teman palsu."

Pesan Moral dari cerita-

Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya

2. Fox and A Cat

One day a cat and a fox were having a conversation. The fox, who was a conceited creature,
boasted how clever she was. 'Why, I know at least a hundred tricks to get away from our mutual
enemies, the dogs,' she said.

'I know only one trick to get away from dogs,' said the cat. 'You should teach me some of yours!'
'Well, maybe some day, when I have the time, I may teach you a few of the simpler ones,' replied
the fox airily.

Just then they heard the barking of a pack of dogs in the distance. The barking grew louder and
louder - the dogs were coming in their direction! At once the cat ran to the nearest tree and climbed
into its branches, well out of reach of any dog. 'This is the trick I told you about, the only one I
know,' said the cat. 'Which one of your hundred tricks are you going to use?'

The fox sat silently under the tree, wondering which trick she should use. Before she could make up
her mind, the dogs arrived. They fell upon the fox and tore her to pieces.

Moral : A single plan that works is better than a hundred doubtful plans.

Rubah dan Seekor Kucing

Suatu hari kucing dan rubah sedang bercakap-cakap. Rubah, yang adalah makhluk sombong,
membual tentang betapa pintarnya dia. "Kenapa, aku tahu setidaknya seratus trik untuk menjauh
dari musuh kita bersama, anjing," katanya.

"Saya hanya tahu satu trik untuk menjauh dari anjing," kata kucing. "Kamu harus mengajariku
beberapa trik mu!"

"Yah, mungkin suatu hari, ketika saya punya waktu, saya mungkin mengajarkan kamu beberapa
trik yang sederhana," jawab rubah ringan.

Sesaat kemudian mereka mendengar gonggongan sekawanan anjing di kejauhan. menggonggong


semakin keras - anjing datang menuju ke arah mereka! Seketika kucing berlari ke pohon terdekat
dan naik ke cabang-cabangnya, di luar jangkauan dari setiap anjing. 'Ini adalah trik saya katakan
tadi, satu-satunya yang saya tahu, "kata kucing. ' mana salah satu dari seratus trik anda yang anda
akan gunakan?'

Rubah duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya trik apa yang dia harus gunakan. Sebelum dia
bisa mengambil keputusan, anjing tiba. Mereka menyergap rubah dan mencabik-cabiknya.

Pesan Moral:

Sebuah rencana tunggal yang bekerja lebih baik dari seratus rencana diragukan.

3. The Ant and the Dove

One hot day, an ant was seeking for some water. After walking around for a moment, she came to a
spring. To reach the spring, she had to climb up a blade of grass. While making her way up, she
slipped and fell unintentionally into the water.

She could have sunk if a dove up a nearby tree had not seen her. Seeing that the ant was in trouble,
the dove quickly put off a leaf from a tree and dropped it immediately into the water near the
struggling ant. Then the ant moved towards the leaf and climbed up there. Soon it carried her safely
to dry ground.
Not long after at that, there was a hunter nearby who was throwing out his net towards the dove,
hoping to trap it in this way.

Guessing what he should do, the ant quickly bit him on the heel. Feeling the pain, the hunter
dropped his net and the dove flew away quickly from this net.

The morality: One good turn deserves another.

Semut dan Merpati

Pada suatu hari yang panas, seekor semut sedang mencari air. Setelah berkeliling sejenak, dia
sampai ke sebuah mata ai. Untuk mencapai mata air itu, dia harus memanjat rumput. Ketika ia
memanjat ke atas, ia terpeleset dan tanpa sengaja jatuh ke dalam air.

Dia mungkin tenggelam jika burung merpati di atas pohon di dekatnya tidak melihatnya. Melihat
bahwa semut dalam kesulitan, burung merpati cepat memetik daun dari pohon dan langsung
menjatuhkannya ke dalam air dekat semut yang mencoba menyelamatkan diri itu. Kemudian semut
bergerak menuju daun dan naik ke atasnya. Segera terbawa dengan selamat ke tanah kering.

Tidak lama setelah saat itu, ada seorang pemburu yang membuang jaring ke arah burung merpati,
berharap untuk menjebaknya dengan cara ini .

Berfikir sejenak tentang apa yang harus ia lakukan,kemudian semut cepat menggigit tumit orang
tersebut. Merasakan sakit, pemburu menjatuhkan jaringnya dan kemudian burung merpati terbang
cepat keluar dari jarring tersebut.

Pesan Moral: Satu perbuatan baik layak mendapat kebaikan yang lain .

4. The Fox and the Grapes

One afternoon there was a fox that was walking through the forest and spotted a bunch of grapes
hanging from over a lofty branch. “Just the thing to quench my thirst,” quoted the fox. Taking a few
steps backward, the fox jumped but unfortunately he missed the hanging grapes. Again the fox took
a few paces backward, ran, and tried to reach them but he still failed.

Finally, giving up, the fox turned up his nose and said, “They’re probably sour anyway,” and
proceeded to walk away.

Moral Value: it’s easy to despise what you cannot have.

Rubah dan Anggur

Pada suatu sore ada seekor rubah yang sedang berjalan melalui hutan dan melihat sekelompok
anggur tergantung di cabang yang tinggi. "Hanya ini yang bisa memuaskan dahaga saya, "kata si
rubah. Mengambil beberapa langkah mundur, rubah melompat tapi sayangnya ia gagal
mendapatkan buah anggur menggantung tersebut. Sekali lagi rubah mengambil beberapa langkah
mundur, berlari, dan mencoba untuk menjangkaunya tapi ia masih gagal.

Akhirnya, menyerah, rubah menunjuk hidungnya dan berkata, "Mereka mungkin asam, " dan terus
berjalan pergi .
Nilai Moral : mudah untuk membenci apa yang anda tidak bisa memiliki .

5. Pinokio

In the past, there was a puppeteer whose name is Geppetto. He eager to have a son very much but
his wife passed away several years ago. One day, he got an idea to make a puppet in order not to be
lonely again. He made a puppet all day long. Finally, in the morning he had finished his work and
he named the puppet Pinocchio. Soon he felt lonely again since Pinocchio couldn't walk or talk by
itself. One night, Geppetto prayed to the God to become a real boy. He always thought it on his
mind in his dream.

In the next morning, he was surprised that Pinocchio was alive. He taught Pinocchio how to walk,
how to read, how to speak and to do other things as human. He then studied at an elementary
school. One day, Pinocchio felt bored and it made him go home late. When Pinocchio finally came
home, Geppetto asked him. He said that he was on school but he wasn’t. Instantly, Pinocchio's nose
grew longer and longer and it meant that Pinocchio has lied.

The next morning, Pinocchio was kidnaped by the owner of circus. Pinocchio soon became a slave
for the circus. He was so famous because he was a puppet which can talk. Geppetto worried about
him because Pinocchio had not been going home for almost two days. He tried to find Pinocchio
everywhere but he found nothing. When he searched him on the sea, big wave smashed him. He
was then in whale's stomach when he awoke. He couldn't find the way to go out.

In the other side, Pinocchio finally could escape out from the circus. He came home but nobody
was there. Latter on, he searched Geppetto in the sea. He got the same accident like Geppetto and
he met Geppetto in whale's stomach. Both of them got out from its stomach by making a fire. In the
end of the story, they went home together and lived happily ever after.

Pinokio

Di masa lalu, ada seorang pembuat boneka kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin sekali memiliki
anak laki-laki tapi istrinya meninggal beberapa tahun sebelumnya. Suatu hari, ia mendapat ide
untuk membuat boneka agar tidak kesepian lagi. Dia membuat boneka kayu itu sepanjang hari.
Akhirnya, di pagi hari ia selesai mengerjakannya dan dia beri nama boneka itu Pinocchio. Setelah
itu ia merasa kesepian lagi karena Pinocchio tidak bisa berjalan atau berbicar. Suatu malam,
Geppetto berdoa kepada Tuhan untuk menjadikannya seorang anak yang nyata. Dia selalu
memikirkan itu dalam pikirannya.

Pada keesokan harinya, ia terkejut karena Pinocchio hidup. Dia mengajari Pinocchio cara berjalan,
cara membaca, cara berbicara dan melakukan hal-hal lain selayaknya manusia. Dia kemudian
belajar di sebuah sekolah dasar. Suatu hari, Pinocchio merasa bosan dan itu membuatnya pulang
terlambat. Ketika Pinocchio akhirnya pulang, Geppetto bertanya. Dia mengatakan bahwa ia berada
di sekolah tapi sebenarnya dia tidak di sekolah. Seketika, hidung Pinokio tumbuh lebih panjang lagi
dan lagi dan itu berarti bahwa Pinocchio telah berbohong.
Keesokan paginya, Pinocchio diculik oleh seorang pemilik sirkus. Pinocchio kemudian menjadi
budak untuk sirkus tersebut. Dia begitu terkenal karena ia adalah boneka yang bisa bicara. Geppetto
khawatir tentang dia karena Pinocchio belum pulang selama hampir dua hari. Dia mencoba untuk
menemukan Pinocchio mana-mana tapi ia tidak menemukannya. Ketika ia mencari dia di laut,
gelombang besar menghempaskan dirinya. Dia kemudian berada di perut ikan paus ketika ia
terbangun. Dia tidak bisa menemukan cara untuk pergi keluar dari sana.

Di sisi lain, Pinocchio akhirnya bisa melarikan diri keluar dari sirkus itu. Dia pulang tapi tidak ada
siapa-siapa di rumahnya. Akhirnya, ia mencari Geppetto di laut. Dia mendapat kecelakaan yang
sama seperti yang dialami Geppetto dan ia bertemu Geppetto dalam perut ikan paus. Keduanya
keluar dari perut tersebut dengan membuat api. Di akhir cerita, mereka pulang bersama-sama dan
hidup bahagia selamanya.

6. The Lion and The Mouse

When he was awakened by a tiny Mouse running across his body, a mighty Lion was sleeping in
his lair. The lion then grabbed the frightened mouse with his huge paws and opened his mouth to
swallow him directly. "Please, King," begged the Mouse, "Spare me this time and of course I will
never forget your kindness. Someday I may be able to repay you. "The Lion thought that it was
such an amusing idea that he let the poor creature go.

Sometimes later the Lion was caught in a net laid by some hunters. Despite his great strength, the
Lion could not break free. Soon the forest echoed with angry load roars.

The Little Mouse heard the Lion and ran to see what was wrong. As soon as he succeeded to make
the Lion free "There!" said the Mouse proudly, " You laughed at me when I promised to repay your
kindness, but now you know that even a tiny Mouse can help a mighty Lion."

Moral Value:

1. Little friends may prove to be great friends.

2. Friend in need is friend indeed.

Singa dan Tikus

Ketika ia terbangun oleh tikus kecil berjalan di tubuhnya, singa perkasa itu sedang tidur di
sarangnya. Singa itu kemudian meraih tikus yang ketakutan itu dengan cakar besar dan membuka
mulut untuk menelannya langsung. "Tolong, Raja," pinta tikus, " Bebaskan saya kali ini dan tentu
saja saya tidak akan pernah melupakan kebaikan mu . Suatu hari nanti aku mungkin bisa membayar
kebaikanmu." Singa berpikir bahwa itu adalah ide yang baik sehingga ia membiarkan makhluk
lemah itu pergi .

Beberapa waktu kemudian singa itu tertangkap dalam jaring diletakkan oleh beberapa pemburu.
Meskipun dengan kekuatan yang besar, singa tidak bisa membebaskan diri . Segera hutan bergema
dengan auman singa marah .

Tikus kecil mendengar singa dan berlari untuk melihat apa yang Terjadi. Begitu ia berhasil
membuat singa bebas. "Itulah!" kata tikus bangga , " Engkau tertawa padaku ketika aku berjanji
untuk membalas kebaikanmu, tetapi sekarang engkau tahu bahwa bahkan tikus kecil dapat
membantu singa perkasa. "

Nilai moral:

1. Teman yang kecil sekalipun dapat menjadi teman yang luar biasa.

2. Teman yang membutuhkan adalah teman yang sebenarnya.

7. A Donkey and A Lapdog

Once upon a time there was a farmer who owned a little dog that he keeps constantly by his side
and a donkey, which lived in a warm stable and got plenty of fresh grain and sweet hay. But,
unfortunately the donkey was not satisfied with his condition.

"I slave all day long, hauling wood or pulling the cart to market while the dog sleeps on the master's
lap and eats from his plate!," the donkey grumbled. "Perhaps, he thought, if he behaved like the
dog, his master would reward him with the same life of ease.

That very night, the donkey crept out of the stable and into the house where the farmer sat at
supper. "First I'll frisk about and chase my tail, just as the dog does," thought the donkey. And he
danced about the room, flinging up his hooves until the table toppled over and dishes went flying.

"Now I'll sit on his lap!" said the donkey, and he put his hooves up on the master's chair.

"Help! Save me from this mad beast!" the terrified farmer bellowed. Then his servants came
running and, with shouts and blows, drove the donkey back to the stable.

"I suppose I' m a fine donkey, "the donkey lamented," but I' ll never be a lapdog!"

Moral of the Story- What's right for one may be wrong for another. So, never try to copy another
person in front of you.

Seekor Keledai dan Seekor Anjing Piaraan

Pada masa lalu ada seorang petani yang memiliki anjing kecil yang ia terus menerus di sisinya dan
seekor keledai, yang tinggal di sebuah kandang yang hangat dan mendapat banyak biji-bijian segar
dan jerami. Tapi, sayangnya keledai tersebut tidak puas dengan kondisinya.

"Saya menjadi budak sepanjang hari, mengangkut kayu atau menarik gerobak ke pasar sementara
anjing tidur di pangkuan tuanku dan makan dari piringnya!," keledai menggerutu. "Mungkin,
pikirnya, jika ia berperilaku seperti anjing, tuannya akan membalasnya dengan kehidupan dengan
kemudahan yang sama.

Malam itu, keledai merayap keluar dari kandang dan menuju ke rumah di mana petani duduk di
perjamuan. "Pertama saya akan bergerak lincah di sekitarnya dan menggerakkan ekor saya, seperti
yang anjing lakukan," pikir keledai. Dan ia menari disekekliling ruangan, menghempas-hempaskan
kakinya sampai meja terguling dan piring beterbangan.
"Sekarang saya akan duduk di pangkuannya!" kata keledai, dan dia meletakkan kaiknya di kursi
tuannya.

"Tolong! Selamatkan aku dari binatang gila ini!" teriak petani ketakutan. Pembantunya kemudian
berlarian dan, dengan teriakan dan pukulan, menggiring keledai kembali ke kandang.

"Aku kira aku adalah keledai yang baik," keledai meratap, "tapi aku tidak akan pernah menjadi
anjing piaraan!"

Pesan Moral dari cerita tersebut adalah:

Apa yang tepat untuk seseuatu mungkin salah untuk yang lain. Jadi, tidak pernah mencoba untuk
meniru orang di hadapan anda.

8. Dull Monkey Who Wanted to be a King

Once upon a time, a happy monkey danced at gatherings of animals, and they are all very pleased
with his performance that they elected him their king.
A Fox, envying him the honor, discovered a piece of meat lying in a trap, and leading the Monkey
to the spot, said that he had found a shop in the woods, but do not use it, he had been saving for him
as treasure trove of his kingdom, and counseled him to seize it.
The monkey approached carelessly and was caught in a trap, and on his accusing the Fox
deliberately took him into a trap, he replied, “Oh Monkey, and you, with your mind like you, will
be the King of animals?

Dull Monkey Who Wanted to be a King

Suatu waktu, sekor monyet menari dengan bahagia pada pertemuan para hewan, dan mereka semua
sangat senang dengan penampilannya. Monyet itupun akhirnya terpilih sebagai raja hewan.

Seekor ruba merasa iri dengan kehormatan yang diperoleh monyet itu. Ia menemukan sepotong
daging tergeletak didalam perangkap, dan mengajak monyet ke tempat itu. Ia mengatakan bahwa
telah menemukan sebuah toko di hutan, tetapi tidak menggunakannya, ia telah menabung sebagai
harta karun kerajaan, dan membujuk monyet itu untuk merebutnya.

Monyet itu mendekat dengan tidak hati-hati dan akhirnya tertangkap. Monyet itu menuduh ruba
sengaja membawanya ke dalam perangkap, dia pun menjawab, “Oh Monyet, dengan cara berpikir
seperti itu, akankah kamu menjadi raja hewan?

9. Story Ana And The Frog

Ana loved playing in the fields. Her parent had a rice field near their house, which they usually
went to everyday.
There, Ana could play near a small stream, where he could wet his feet. Ana liked hunting small
animals. He liked to hunt for crickets, frogs, and fireflies. One day, she caught a frog and then put it
in a jar. When she was about to pick up the the frog, the frog looked at him and said: “I will become
a Prince if you kiss me”
Finally, Ana kissed the frog and she became a prince.Then they became a good friend.

Arti Cerita Ana and the Frog

Ana suka bermain di ladang. Orang tuanya memiliki sawah di dekat rumahnya. Setiap hari pergi
Ana pergi kesana.

Disana, Ana bisa bermain dekat sungai kecil, di mana ia bisa membasahi kakinya. Ana menyukai
berburu binatang kecil.

Dia suka untuk berburu jangkrik, katak, dan kunang-kunang. Suatu hari, ia menangkap seekor katak
dan kemudian memasukkannya ke dalam toples. Ketika dia hendak mengambilnya, katak itu
memandangnya dan berkata: “Aku akan menjadi Pangeran jika kamu menciumku”

Akhirnya, Ana mencium katak itu dan berubahlah menjadi seorang pangeran. Kemudian mereka
menjadi teman baik
.

10. Judy Wanted a Big Dog

There was a girl. The girl’s name was Judy . Judy loved dogs. Judy wanted to buy a big dog.
Judy flew to a pet shop in Japan. However, the supermarket in Japan only had small dogs. There
were no big dogs. She was felling sad. But She did not give up. After that Judy took a train to
Russia. He went to a bank but there was not any big dogs in that Rusian bank. Judy was sad that
there were no dogs at the bank in Russia. Judy then walked to Germany. He went to a pet shop.
Judy was very happy because there were five big dogs are the pet shop in Germany. Judy bought a
big white and brown dog. The price was 5 million Euros.
Judy was very happy that she finally had a big dog but then she had no any money.

Arti Cerita Judi Wanted a Big Dog

Ada seorang gadis. Nama gadis itu adalah Judy. Judy menyukai anjing. Judy ingin membeli seekor
anjing yang besar.

Judy terbang ke toko hewan di Jepang. Namun, supermarket di Jepang hanya menjuali anjing yang
kecil. Tidak ada anjing besar. Judi merasah sedih tapi ia tidak menyerah

Setelah itu Judy naik kereta api menuju Rusia. Ia pergi ke bank tetapi tidak ada anjing besar sama
sekali di di bank Rusia. Judy sedih bahwa tidak ada anjing di bank di Rusia. Judy kemudian
berjalan ke Jerman. Dia pergi ke toko hewan. Judy sangat senang karena ada lima anjing besar di
toko hewan itu. Judy membeli anjing putih dan cokelat besar. Harganya 5 juta Euro.

Judy sangat senang bahwa akhirnya dia memiliki anjing yang besar tapi kemudian dia tidak punya
uang lagi.

You might also like