Professional Documents
Culture Documents
1 SM PDF
1 SM PDF
1 SM PDF
Abstract: The Effects of Problem Based Learning on Critical Thinking Skills Students.
This study aimed to determine the effect of Problem Based Learning model in improving
students’ critical thinking skills. Samples were VIIA and VIIC grade students of SMPN 22
Bandar Lampung selected by purposive sampling. The research design was pretest-posttest
not equivalent. The quantitative data were in the form of students’ critical thinking skills
measured by written test obtained from the pretest and posttest and analyzed using t test with
significance level of 5%. Learning activity data were analyzed descriptively. The results showed
that N-gain of experimental class students (0.77) and differed significantly higher than the
control group (0.57). Activities of students in the experimental class (83,25%) higher than the
control class (66,04%). It can be concluded that Problem Based Learning model can improve
critical thinking skills and student learning activities.
Keywords: problem based learning, critical thinking skills, learning activity
Abstrak: Pengaruh Problem Based Learning terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIAdan
VIIC SMPN 22 Bandar Lampung yang dipilih secara purposive sampling. Desain penelitian ini
adalah pretest-posttesttakekuivalen. Data kuantitatif berupa keterampilan berpikir kritis siswa diukur
dengan tes tertulisyang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dandianalisis menggunakan uji t
dengan taraf signifikansi 5%. Data aktivitas belajar dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan N-gain siswa kelas eksperimen (0,77) lebih tinggi dan berbeda signifikan dibanding
kelas kontrol (0,57). Aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen (83,25%) lebih tinggi dibanding
kelas kontrol (66,04%). Dapat disimpulkan bahwa modelProblem Based Learning berpengaruh
secara signifikan terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritisdan aktivitas belajar siswa.
Kata kunci: problem based learning, keterampilan berpikir kritis, aktivitas belajar
146
147 Jurnal Pendidikan Progresif, Vol. VI, No. 2 November 2016 hal. 146 - 152
Data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa. diketahui bahwa nilai pretest untuk kedua kelas
Data kualitatif dihitung dengan menggunakan berbeda tidak signifikan. Berdasarkan tabel di
rumus Purwanto (2008) untuk menghitung data atas terlihat rerata N-gain tertinggi pada kelas
eksperimen yaitu 0,77dengan kriteria “tinggi”.
kualitatif tersebut yaitu:
yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dan relatif tinggi terhadap peningkatan
= 100 nilai pretest ke postest. Adapun N-gain kelas
kontrol memiliki rata-rata 0,57 berarti walau ada
Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau peningkatan tetapi kecil terhadap nilai pretest ke
diharapkan, R= Skor mentah, SM = Skor postest, oleh karena itu peningkatan kemampuan
maksimum ideal dari tes yang bersangkutan, 100 berpikir kritis yang signifikan terjadi pada kelas
= Bilangan tetap eksperimen.
Adapun persentase nilai aktivitas belajar siswa
Tabel 2. Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Siswa
yang diperoleh berdasarkan hasil observasi pada
Persentase Kriteria saat pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.
90,00 – 100,00 Sangat tinggi
75,00 - 89,99 Tinggi
55,00 - 74,99 Sedang Tabel 4. Aktivitas belajar siswa
30,00 - 54,99 Rendah Aspek Kontrol (%) Eksperimen(%)
0,00 - 29,99 Sangat rendah ± sd Kriteria ± sd Kriteria
Memperhatikan
Sumber: dimodifikasi dari Hake (dalam Colleta dan penjelasan guru 58,25±0,23 S 75,00±0,35 T
atau teman
Philips, 2005)
Berdiskusi 50,00±0,35 R 83,25±0,23 T
Berdiskusi antara
83,25±0,23 T 91,50±1,17 ST
siswa dan guru
HASIL DAN PEMBAHASAN Melibatkan diri
dalam mengerjakan 75,00±0,35 T 83,25±0,35 T
Hasil penelitian ini berupa keterampilan LKS
Menanggapi
berpikir kritis siswa dan aktivitas belajar siswa. presentasi
62,50±0,35 S 75,00±0,35 T
LKS individual rendah karena pada kegiatan dibanding dengan belajar melalui pembelajaran
diskusi siswa kurang antusias mengungkapkan konvensional. Dengan PBL siswa dapat
pendapatnya, sedangkan pada aktivitas memahami konsep lebih baik dan merasa lebih
mengerjakan LKS secara individual siswa lebih percaya diri. Akinoglu dan Ruhan (2007), juga
cenderung bekerjasama atau meniru jawaban menyatakan bahwa model pembelajaran PBL
temannya. dapat meningkatkan partisifasi siswa dikelas
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui secara aktif, meningkatkan rasa percaya diri, serta
bahwa penerapan model Problem Based dapat memunculkan kemampuan mengekspresi-
Learning terbukti berpengaruh secara signifikan kan diri siswa.
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis Merujuk pada tabel 4 diketahui
siswa terlihat dari rata-rata N-gain pada kelas berdasarkan nilai rata-rata dari keseluruhan
eksperimen 0,77 lebih besar dari perolehan rata- aktivitas belajar siswa yang diamati pada kelas
rata N-gain pada kelas kontrol sebesar 0,57. yang menggunakan model PBL tergolong lebih
Penggunaan model PBL memberikan pengaruh tinggi dibanding pada kelas yang menggunakan
terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis metode eksperimen. Peningkatan keterampilan
siswa. berpikir kritis siswa tersebut dipengaruhi adanya
Peningkatan keterampilan berpikir kritis aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa.
siswa terjadi karena dalam langkah-langkah Peningkatan keterampilan berpikir kirits siswa
penerapan model PBL dapat mendorong siswa terjadi karena dalam langkah-langkah PBL yang
untuk aktif dalam kegiatan belajar, sehingga dapat digunakan mampu membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. mengembangkan kemampuan pemecahan
Pembelajaran dengan model PBL diawali dengan masalah melalui kerja kelompok. Siswa saling
orientasi permasalahan. Hal ini sesuai dengan mengajukan pertanyaan maupun jawaban selama
teori yang menyatakan bahwa, pemberian proses pembelajaran bersama kelompoknya,
masalah yang kompleks saat pembelajaran sehingga kesulitan pemecahan masalah secara
dimulai pada PBL akan menciptakan kebutuhan individu dapat diatasi melalui kerja kelompok.
mengetahui lebih banyak (Akcay, 2009),sehingga Data aktivitas belajar siswa diperoleh
dapat memotivasi belajar siswa melalui bahwa aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol
pengaturan diri dalam menetapkan tujuan atau yang diajar dengan metode eksperimen sebesar
target strategi penggunaan waktu belajar untuk 66,04%, sedangkan aktivitas belajar siswa yang
mencapai tujuan yang telah ditentukannya diajar dengan metode PBL sebesar 83,25%,
(Zimmerman, 2000). berarti mengalami kenaikan sebesar 17,21%.
Jadi jelas tahapan sintaks pada PBL dapat Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan model PBL berpengaruh terhadap
karena guru berfungsi sebagai fasilitator dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa.
motivator dalam pembelajaran sehingga dapat
membantu siswa agar dapat mengembangkan SIMPULAN
kemampuan pemecahan masalah melalui kerja Berdasarkan hasil penelitian dan
kelompok. Hal ini senada dengan pendapat pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
Sumiati dan Asra, (2007) menyatakan bahwa penerapan model PBL berpengaruh secara
hasil belajar yang dicapai dengan orientasi pada signifikan terhadap peningkatan keterampilan
masalah lebih tinggi nilai kemanfaatannya berpikir kritis dan aktivitas belajar siswa.
151 Jurnal Pendidikan Progresif, Vol. VI, No. 2 November 2016 hal. 146 - 152