Professional Documents
Culture Documents
Tugas Praktikum Kewirausahaan
Tugas Praktikum Kewirausahaan
Tugas Praktikum Kewirausahaan
Fahruddin Kurdi 1
Prodi S1 Keperawatan STIKES PEMKAB Jombang1
Kutipan: Kurdi, Fahruddin. (2017). Hambatan Pencegahan Penularan Human
Immunodeficiency Virus (HIV) / Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) Oleh
Pekerja Seks Komersial (PSK) Di Lokalisasi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (2)
INFORMASI ABSTRACT
Objective: to explore the obstracle to prevention of HIV/AIDS
Korespondensi transmission by PSK in Klubuk
fahruddinkurdi@gmail.com
Methods: This research uses qualitative method with
phenomenology approach. The subjects of this study were
Commercial Sex Workers in 2016, with the criteria have been
working as Commercial Sex Workers for at least 1 (one) year in
Localization. The number of participants taken was 5 (five) PSK
aged 19-38 years at the time of taking data from 130 (one hundred
Keywords:
Commercial Sex Worker, HIV and thirty) Sex Workers.
/ AIDS, Localization
Results: The results show that Commercial Sex Workers admit
that they understand that condom use can prevent transmission,
but when condom sexual activity is not always their use. Physical
and psychological violence sometimes they get. Their bargaining
power is still weak in condom use negotiations with their
customers. Support in their HIV / AIDS prevention efforts obtain
from peer groups and nurse.
seks komersial dan bisa dipakai oleh penghubung atara Lamongan dengan
pelanggannya yang berfungsi untuk Jombang. Data dari Puskesmas Kabuh
mencegah apenularan beberapa penyakit pada bulan Maret tahun 2016 ada sekitar
menular seksual (PMS) yang disebabkan 135 PSK di Lokalisasi Klubuk. Jumlah
oleh hubungan seksual dari pasangan tersebut mungkin akan bertambah dari
wanita ataupun sebaliknya. Menurut berpindahnya para PSK akibat dari
penelitian Sedyaningsih (1999) pada penutupan lokalisasi Tunggorono dan
penjaja seks di Kramat Tunggak bahwa Dolly Surabaya yang selama ini diklaim
dari segi karakteristik umur, pendidikan, sebagai lokalisasi terbesar di Asia.
daerah asal, lama bekerja berpengaruh Penularanan HIV/AIDS salah
dalam perilaku penggunaan kondom pada satunya disebabkan karena perilaku
pelanggannya. Hal ini dikarenakan seksual yang tidak aman oleh para
perilaku dalam penggunaan kondom dalam pelakunya. Seperti tidak menggunakan
melakukan hubungan seksual masih sangat kondom yang sering dilakukan oleh para
rendah hasilnya, yaitu masih dibawah PSK dan pelanggannya. Melakukan oral
30%. dan anal seks yang besar kemungkinan
Provinsi Jawa Timur menduduki membuat luka di organ seksual sehingga
peringkat ke-2 terbanyak kasus HIV pada dapat menjadi port de entri HIV.
tahun 2015 di Indonesia. Seperti yang Studi pendahuluan pada 6 PSK
disampaikan oleh Wibowo (2015) menyatakan ada keinginan untuk
Kabupaten Jombang menduduki peringkat mencegah penularan HIV/AIDS. Namun
ke-2 di Jawa Timur dengan penemuan keinginan mereka tidak bisa berjalan
kasus sebanyak 720, dengan rincian HIV dengan baik, jika PSK tidak menuruti
sebanyak 320 dan AIDS sebanyak. Kota keinginan pelanggannya maka mereka
ini berada setingkat di bawah Kota takut mendapat tekanan dari
Surabaya dengan jumlah penderita pelanggannya. Hal tersebut didukung dari
HIV/AIDS. pernyataan pelanggan PSK, yang
Penularan HIV di Jombang melalui menyatakan bahwa mereka lebih suka
berbagai cara. Penularan tertinggi melalui tidak memakai kondom. Pelanggan telah
prostitusi terselubung. Meski tak ada membayar jasa PSK, maka keinginannya
lokalisasi legal di Kabupaten Jombang, seharusnya dipenuhi. Hal tersebut
namun warung remang-remang yang menunjukkan bahwa PSK merupakan
menyediakan jasa esek-esek menjamur. kelompok yang berisiko terhadap
Sedikitnya 34% dari 857 penderita penularan dan menularkan HIV/AIDS
HIV/AIDS atau sekitar 291 orang Tujuan dari penelitian ini untuk
merupakan pria hidung belang. Disusul mengeksplorasi secara mendalam
kemudian 24% atau sekitar 205 ibu rumah bargaining position PSK di hadapan
tangga tertular virus HIV melalui pelanggannya dalam upaya pencegahan
suaminya yang suka ‘jajan’. Sedangkan penularan HIV/AIDS.
wanita pekerja seks komersial menduduki
peringkat ke 3 sebesar 11% atau 94 orang. METODE
Tren terbanyak tertular adalah high risk Penelitian ini menggunakan metode
man (pria dengan resiko tinggi) sebagai kualitatif dengan pendekatan
pelanggan jasa ‘esek-esek’. fenomenologi. Fakta yang lebih mendalam
Lokalisasi Klubuk adalah salah satu diungkap melalui wawancara mendalam.
tempat prostitusi yang popular di Kota Penelitian dilaksanakan di Lokalisasi
Jombang. Tempat ini menjadi tempat Klubuk Jombang mulai bulan Mei hingga
singgah para sopir lintas kota/provinsi dan Juli 2016.
para pengguna jasa PSK karena Partisipan penelitian dipilih secara
merupakan perbatasan dan jalur purposive sampling dengan kriteria yaitu
127
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017
128
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017
129
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017
dapat mencegah kehamilan tetapi juga Memang sebagian besar dari mereka
dapat mencegah IMS termasuk HIV/AIDS. selalu berusaha memberikan penjelasan
Penggunaan kondom yang konsisiten kepada pelanggan untuk memakai
(selalu menggunakan kondom dalam kondom. Namun tidak selalu sesuai
setiap hubungan seksual) merupakan dengan harapan, ada yang merasa tidak
perilaku yang efektif untuk mencegah dapat berbuat apa-apa ketika sang
penularan IMS. pelanggan menolak. Ada partisipan yang
Dukungan atau motivasi untuk menceritakan pengalamannya yaitu ketika
melakukan tindakan pencegahan penularan ia akan melayani pelanggannya dan
HIV/AIDS sangat bervariasi. Berbagai merayu untuk memakai kondom, si
faktor pendorong disini adalah hal apa saja pelanggan tetap tidak mau menggunakan
yang dapat memotivasi mereka sehingga kondom dengan alasan merasa tidak
perilaku dalam pencegahan HIV/AIDS nyaman. Karena merasa tidak enak dengan
dapat dilakukan secara ajeg. Misalnya pelanggannya dan ia butuh uang akhirnya
keluarga, teman seprofesi, media massa, partisipan melayaninya tanpa kondom.
germo, petugas kesehatan, KPA atau Ada juga yang mendapatkan pelanggan
lembaga pendamping. Hasil wawancara yang memang tidak mau memakai kondom
kepada PSK diketahui bahwa mereka sehingga si pelanggan mengeluarkan
memperoleh informasi kesehatan terutama pernyataan bahwa ia sudah membayar, jadi
mengenai HIV/AIDS dan IMS dari apapun alasannya maka PSK harus
kegiatan penyuluhan yang secara periodik menuruti pelanggannya. Tekanan seperti
diadakan lokalisasi tersebut. itulah para PSK akhirnya memiliki posisi
Hal ini sesuai dengan penelitian tawar (bargaining position) yang lebih
Rogers dan Shoemaker dikutip sarwono rendah daripada posisi permintaan tamu.
(2004) bahwa sebelum individu atau Fenomena yang terjadi dalam
seseorang memutuskan melakukan penelitian ini sesuai dengan teori
perilaku baru, diawali dengan meminta pertukaran sosial Peter M. Blau (1964)
informasi dari petugas kesehatan. Ketika yang identik dengan kekuasaan. Menurut
individu mulai berminat maka petugas Blau (1964) dalam pertukaran sosial
kesehatan akan meningkatkan terkadang terjadi pertukaran yang tidak
dukungannya agar individu tersebut seimbang, maksudnya ada pihak yang
bersedia menerima obyek. Melalui ajakan mendapat ganjaran tidak sesuai dengan apa
dan dukungan dari petugas kesehatan serta yang dikeluarkan atau dikorbankannya.
pertimbangan pribadi lalu ditetapkanlah Bisa disebut juga bahwa biaya yang
keputusan penerimaan atau penolakan ide dikeluarkan lebih besar dari apa yang ia
baru tersebut, dan tahap akhir adalah tahap dapatkan. Pertukaran sosial yang tidak
penguatan dimana individu meminta seimbang akan menyebabkan adanya
dukungan atas keputusan untuk perbedaan atau diferensiasi kekuasaan
berperilaku karena dalam pertukaran tersebut ada
Pandangan partisipan yang sudah pihak yang merasa lebih berkuasa
setuju terhadap kegunaan kondom, mempunyai kemampuan menekan dan di
ternyata tidak menjamin upaya partisipan lain pihak ada yang dikuasai serta merasa
untuk memakai kondom. Hal ini sesuai ditekan. Kekuasaan menurut Peter M. Blau
dengan penelitian Purwati (2011) bahwa adalah kemampuan seseorang atau
pemikiran seseorang juga menyebabkan kelompok untuk memaksa kehendaknya
seseorang berperilaku tertentu. Dalam hal kepada pihak lain.
ini sebagian partisipan mengakui ada Kontrol sosial dalam pandangan
beberapa pelanggan yang tidak menyukai pertukaran sosial Blau yang diberikan pun
memakai kondom dengan alasan tidak bersifat paksaan. Semua anggota
nyaman dipakai. kelompok, secara suka rela menerima apa
130
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017
yang telah diperintahkan oleh pihak yang berdampak pada penghasilan mereka.
mempunyai otoritas. Meskipun terlihat Tekanan psikis dan ekonomi itulah yang
secara suka rela sebenarnya ada unsur menjadikan posisi para PSK itu rendah
paksaan yang dimasukkan sebagai kontrol dihadapan pelanggannya sehingga mereka
agar suatu kelompok yang kompleks dengan terpaksa mau melayani
tersebut dapat berjalan sebagimana pelanggannya dengan risiko akan tertular
mestinya. HIV/AIDS dan berbagai macam jenis
PSK lebih memprioritaskan materi berupa IMS.
uang dibandingkan dengan dampak Perlu sinergi secara lintas sektoral
kesehatan yang akan mereka alami. Hal ini dengan Dinas Pariwisata, Dinas Sosial,
didasarkan pada hasil penelitian ini bahwa KPA, Karang Taruna, dan dinas lainnya
PSK mendapatkan tekanan psikis dari berupa pembinaan terhadap PSK secara
pelanggannya, selain itu partisipan rutin dan berkesinambungan. Selain itu
menyatakan bahwa lebih baik mereka perlu dibuat sebuah program
menuruti permintaan pelanggan karena pendampingan yang berperan sebagai
jika tidak dituruti maka mereka khawatir monitoring status kesehatan PSK di
akan kehilangan pelanggan yang nantinya wilayah lokalisasi.
akan berdampak pada penghasilan mereka.
Tekanan psikis dan ekonomi itulah yang DAFTAR PUSTAKA
menjadikan posisi para PSK itu rendah Afiyanti, Y. & Rachmawati, N.I. 2014.
dihadapan pelanggannya sehingga mereka Metodologi penelitian kualitatif
dengan terpaksa mau melayani dalam riset keperawatan. edisi 1.
pelanggannya dengan risiko akan tertular Jakarta: Rajawali Pers.
HIV/AIDS dan berbagai macam jenis Budianto E.E., 2015. Jombang Ranking 2
IMS. Penelitian Lokollo (2009) Penderita HIV/AIDS Tertinggi di
menyebutkan bahwa pemakaian kondom Jatim. Diakses dari
pada PSK dikalangan pramusaji yang http://news.detik.com/ berita-jawa-
bekerja di cafe dan diskotik Kota timur /3084285/ pada tanggal 4
Semarang masih tergolong rendah. Adanya Desember 2015 Pukul 09.25
tuntutan dari pelanggan untuk tidak Budiono & Irwan., 2011. Konsistensi
menggunakan kondom saat melakukan Penggunaan Kondom Oleh Wanita
hubungan seksual adalah salah satu Pekerja Seks / Pelanggannya.
penyebab utamanya. PSK sebagai pihak http://journal.unnes.ac.id/index.php
yang tidak berdaya tetap melakukan /kemas. Diakses 7 November 2015
pekerjannya untuk berhubungan seksual pukul.
dengan para pelanggannya agar dapat Creswell J.W., 2012. Research Design:
menerima imbalan untuk memenuhi Qualitative, Quantitative, and
kebutuhan hidupnya. Mixed Methods Approach. Los
Angeles: Sage Publication.
KESIMPULAN Depkes RI, 2008. Situasi HIV/AIDS di
PSK mengakui tetap melayani tamu Indonesia Tahun 1987-2006.
tanpa kondom sesuai dengan keinginan Jakarta: PUSDATIN DEPKES RI.
sang tamu. Mereka lebih memprioritaskan Ditjen PP & PL Depkes RI, 2015. Statistik
materi berupa uang dibandingkan dengan Kasus HIV/AIDS di Indonesia,
dampak kesehatan yang akan mereka http://www.lp3y.org/content/AIDS/
alami. Selain itu partisipan menyatakan sti.htm. diakses pada 8 Desember
bahwa lebih baik mereka menuruti 2015 pukul 09:00 WIB.
permintaan pelanggan karena jika tidak Djuanda A., 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan
dituruti maka mereka khawatir akan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta:
kehilangan pelanggan yang nantinya akan Balai Penerbit FKUI.
131
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017
132
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2(2) 2017
133