Professional Documents
Culture Documents
Mengenal Metode Elektroforesis: Article
Mengenal Metode Elektroforesis: Article
Mengenal Metode Elektroforesis: Article
net/publication/265000577
Article
CITATIONS READS
0 14,846
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Rianta Pratiwi Afriadi on 25 November 2014.
Rianta Pratiwi 1)
ABSTRACT
1)
Balitbang Biologi Laut. Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta
25
26
27
28
dingin, gel dituangkan ke dalam cetakan gel sedangkan potongan gel yang menjadi tempat
yang berukuran 20 x 16 x 1 cm3 hingga rata dan migrasi enzim diiris tipis secara horizontal
biarkan mengeras pada suhu kamar lebih kurang dengan menggunakan gergaji yang berkawat
60menit. tipis. Gel diiris menjadi beberapa lembar gel yang
kemudian setiap lembar diletakkan dalam wadah
3. Penempatan sampel plastik, untuk selanjutnya diwarnai sesuai enzim
Gel dilepaskan dari cetakan gel dengan yang akan dianalisis.
cara mengiris keliling tepi gel dengan
menggunakan pisau. Bagian ujung gel diiris kira 5. Visualisasi sistem enzim
2 cm dari salah satu tepinya yaitu dari arah Visualisasi sistem dilakukan dengan
kotada yang dipakai sebagai penyimpan ekstra pewarna biokimia. Dengan komposisi yang telah
enzim. ditentukan sebelumnya.
Ekstrak enzim yang akan diuji
dikeluarkan dari freezer dan biarkan sebentar 6. Metode analisis
hingga mencair. Pengambilan ekstrak enzim Dalam hal ini cara menganalisa hasil pita
dilakukan dengan cara mencelupkan kertas dari elektroforesis tersebut sangat tergantung
saring berukuran 6x15 mm ke ekstrak enzim. dari topik apa yang akan diteliti. Hasil visualisasi
Potongan kertas saring yang telah berisi ekstrak enzin berupa bintik atau noda yang disebut pola
enzim diletakkan dengan posisi tegak lurus ke pita (bandmorp). Macam pola pita dibedakan
celah irisan gel. Jarak antara celah 1-1.5 mm. atas tipe pola pita yang terbentuk. Semua tipe
Sebagai indikator adanya pergerakkan maka pola pita yang berbentuk diinterpretasikan
pada celah irisan gel tersebut diberikan sedikit sebagai lokus isozim dan alel yang kemudian
biru brom fenol. dijadikan dasar dalam pengukuran parameter-
parameter yang ada dalam suatu populasi (NEI
4. Proses elektroforesis 1977; BROWN & WEIR 1983; ROTHE 1995).
Gel yang telah siap kemudian diletakkan Lokus isozim adalah struktur gen yang memiliki
secara horizontal di atas kotak elektroforesis kemampuan menghasilkan enzim pengkatalisis
yang telah berisi larutan penyangga elektroda. reaksi biokimia tertentu, sedangkan alel adalah
Proses ini dilakukan di dalam lemari pendingin salah satu dari dua atau lebih bentuk gen yang
dengan suhu 4 °C. dapat muncul pada satu lokus (SUZUKI dkk.
Kedua sisi gel diberi spons yang telah 1993).
dibasahi dengan larutan penyangga elektroda Metode analisis dapat dilakukan dengan
sebagai jembatan antar larutan penyangga beberapa cara misalnya metode analisis
elektroda dengan gel. Setelah itu gel ditutup ekspresi alel, atau metode analisis fenetik dan
dengan plastik dan di atas gel tersebut diberi lain sebagainya.
gel yang dingin. Proses elektroforesis Sedangkan untuk menangani sampel
dijalankan dengan memberi daya listrik pada dari mulai pengambilan di lapangan hingga
gel. Pemberian daya listrik disesuaikan dengan penyimpangan dapat diterangkan sebagai
sampel yang akan digunakan, misalnya sebesar berikut:
50 - 70 µA, 50-60 µA atau 45-55 µA selama
kurang lebih 3 jam. l.Koleksi Sampel
Setelah terlihat bahwa biru brom fenol Agar proses elektroforesis dapat
mencapai titik yang berjarak + 3 cm dari ujung berhasil dengan baik, tidak lepas dari proses
gel, maka proses elektroforesis dihentikan. pengambilan sampel di lapangan. Untuk
Bagian gel yang tidak terpakai dipotong, pengambilan sampel sangat diperlukan
29
pengertian dan pengetahuan yang benar CHELIAK, W. M dan J. A. PITEL 1984. Tech-
terhadap metode serta sampling yang niques for Starch Gel Electrophoresis of
digunakan. Disamping juga pengetahuan Enzymes from Forest Tree Species. In-
mengenai dasar bio-kimia dari protein. Karena formation Report PI - X - Y2. Petawawa
proses elektroforesis sangat berpengaruh National Forestry Institute. Canadian
dengan jaringan-jaringan dan protein yang Forestry Service Agriculture Canada :
terdapat pada hewan koleksi. 127 pp.
Sampel yang akan diambil sedapat
mungkin harus segar atau untuk hewan DICKSON, R, SIEGMUND., S. SCHNEIDER,
diusahakan agar tetap hidup dan tidak boleh H. J. LINZEN, B. GIELENS, C.
diawetkan dengan menggunakan bahan PREAUX., G. LONTIE., R. KELLER-
pengawet alkohol ataupun formalin. Atau MANN dan J. F. LOTTSPEICH 1983.
apabila hewan tersebut mati, maka sebaiknya Complete Amino Acid sequence of a
disimpan dalam bentuk dingin atau membeku Functional Unit from a Molluscan
(masukkan dalam ice box yang diberi dry es Hemocyanin (Helix pomatia). Biol.
atau masukkan ke dalam larutan nitrogen cair). Chem. Hoppe-Seyler 368 : 617 pp.
2. Penanganan dan Penyimpanan Sampel
NEI, M. 1977. F-Statistic and Analysis of Gen
Apabila telah diperoleh sampel yang
Diversity in Subdivided Populations.
diinginkan, maka sampel segera dibawa ke
laboratorium untuk disimpan ke dalam freezer Ann. Hum. Genet, 41:255.
dengan suhu -50°C. Sampel-sampel tersebut
dapat disimpan dalam jangka waktu panjang, PASTEUR, N, G. PASTEUR., F. BONHOMME.,
hingga proses elektroforesis siap dilakukan. J. CATALAN., J. BRITTON. dan
Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, sampel DAVIDIAN., 1988. Practical Isozyme
disimpan dalam kotak plastik atau bila dalam Genetics. Laboratory of Ecological Ge-
bentuk jaringan atau supernatan dapat netics, University of Montpellier 2.
dimasuukan ke dalam tabung Eppendorf. France: 54 pp.
30
SCHULZ, G. E dan R.H. SCHIRMER 1979. Prin- TITRAWANI 1996. Biodiversiti Kodok Genus
ciples of Protein Structure. New York. Rana Ditinjau dari Morfologi, Kariotip
Springer: 23. dan Pola Protein di Kodya Sawahlunto.
Program Pasca Sarjana. Institute
SUZUKI, D.T.J., A.I GRIFFITHS., J.H. MILLER Pertanian Bogor: 76 hal.
dan R.C. LEWOTIN 1993. An Introduc-
tion to Genetic Analysis. W.H. Freeman WIKNESWARI, R., 1995. Development of
and Co, New York: 11. Biochemical Genetic Marker for
Tropical
B Rainforest Species. Proc.
Malaysia.
i Biochem. Soc. Cont. 16:6.
31