Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH PERSEPSI KEAMANAN DAN PRIVASI TERHADAP

KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN ONLINE


Bondan Satrio Kinasih
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
e-mail: bondan.kinasih@gmail.com
Albari
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
e-mail: albari@uii.ac.id
Abstract
Customer satisfaction is a critical objective in marketing activities. Satisfaction as a
dynamic concept is necessary but not sufficient in maintaining long-term relationship between the
company as the provider of goods and services and the customer. To facilitate such a relationship
there exist the need to maintain trust as a main catalyst especially when it deals with virtual
businesses. Many costumers, especially those of traditional buyer, have a low trust on online
business particularly related to the safety and privacy of information when they engage via Internet
facilities in comparison to the offline-traditional businesses. The relationship between those
factors, namely satisfaction, trust, safety and privacy, will be used as the model in this research.
Perceived safety and privacy will be treat as antecedent variables, while satisfaction will be used
as mediating variable, and perceived trust on online business will be utilized as an endogenous
variable. The research collecting data from various individuals (96 samples) whose already have
experience with online business selected based on the convenience sampling technique. The result
shows positive relationships between perceived safety and privacy on customer satisfaction on
online business. Both variables together with customer satisfaction is also shows positive
relationship on customer trust when dealing with online businesses.
Keywords: perception of security, privacy perceptions, satisfaction, trust.
Abstrak
Dalam konteks pemasaran capaian kepuasan konsumen menjadi salah satu tujuan
dilakukannya kegiatan pemasaran. Namun kepuasan saja mungkin tidak cukup untuk membangun
hubungan jangka panjang pelanggan terhadap penyedia layanan. Diperlukan aspek lain seperti
kepercayaan sebagai katalis penting, terutama jika dikaitkan untuk membangun hubungan bisnis
online. Apalagi konsumen cenderung masih kurang percaya dengan keamanan dan privasi mereka
ketika melakukan hubungan melalui internet dibandingkan dengan transaksi melalui toko offline.
Keterkaitan keempat aspek tersebut digambarkan dalam model penelitian ini dengan menetapkan
persepsi keamanan dan privasi sebagai variabel anteseden, kepuasan sebagai variabel mediator, dan
kepercayaan konsumen online sebagai variabel endogen. Subyek penelitian melibatkan sampel
konsumen yang sudah pernah melakukan transaksi secara online sebanyak 96 orang dan sampel
diperoleh melalui teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh
positif persepsi keamanan dan privasi terhadap kepuasan konsumen online. Kedua variabel tersebut
bersama-sama dengan kepuasan juga bisa berpengaruh positif terhadap kepercayaan konsumen
online tersebut.
Kata kunci: persepsi keamanan, persepsi privasi, kepuasan, kepercayaan.
PENDAHULUAN masaran dalam beberapa tahun terakhir.
Internet dan website telah menjadi perkem- Saluran informasi dan komunikasi menjadi
bangan yang paling menarik di bidang berkembang sangat cepat dan mudah seiring
teknologi informasi, komunikasi, dan pe- dengan perkembangan teknologi. Sementara itu
26 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

dalam lingkup pemasaran pemanfaatan akses Berkaitan dengan bisnis melalui inter-
internet ini salah satunya dalam kegiatan e- net atau online ini menurut Flavia’n and
commerce. Dengan peningkatan akses internet, Guinalı’u (2006) konsumen masih cenderung
penggunaan e-commerce sebagai ‘tempat’ kurang percaya segala sesuatu tentang terjamin
untuk menjual berbagai produk menjadi sesuatu dan normalnya transaksi melalui internet di-
yang menjanjikan bagi para produsen di ber- bandingkan dengan transaksi melalui toko off-
bagai belahan dunia. line. Hal ini karena: (1) dalam transaksi online
Secara sederhana e-commerce diartikan konsumen tidak memiliki interaksi fisik dengan
sebagai tawaran perusahaan atau situs untuk penjual, sehingga tidak dapat mengevaluasi
transaksi dan fasilitas penjualan produk dan secara efektif adanya penawaran produk atau
jasa secara online (Kotler and Killer, 2009). memeriksa identitas penjual, (2) pembayaran
Sementara itu Tjiptono (2000) mengelompok- biasanya dilakukan dengan kartu kredit se-
kan lingkup e-commerce menjadi 5 perspektif belum penyerahan barang atau jasa, sehingga
berikut: (1) online purchasing, yang berkaitan memungkinkan adanya kecurangan dalam
dengan sistem pembelian dan penjualan dan penggunaan data keuangan konsumen, (3)
informasi melalui internet dan jasa online lain- adanya kemungkinan produk yang diterima
nya, (2) digital communication, berhubungan bukan seperti yang diminta, (4) adanya ke-
dnegan sistem pengiriman informasi digital, sulitan dalam membuat pengaduan kepada per-
produk, jasa dan pembayaran online, (3) ser- usahaan yang tidak memiliki kantor secara fisik
vice, berupa suatu sistem yang berupaya mene- atau kantor yang berada di negara lain, (5)
kan biaya, menyempurnakan kualitas produk adanya fakta bahwa beberapa konsumen ter-
dan informasi instan terkini, dan meningkatkan kendala dalam mengoperasikan internet,
kecepatan penyampaian jasa, (4) business sehingga mereka tidak mampu membedakan
process, berhubungan dengan sistem untuk alternatif-alternatif yang ada, (6) meningkatnya
otomisasi transaksi bisnis dan aliran kerja, dan masalah dengan spam, (7) laporan secara kon-
(5) market-on-one, lebih banyak berupa sistem tinyu adanya serangan hacker dan virus, dan
untuk proses customization produk dan jasa (8) adanya kerangka hukum yang tidak leng-
yang diadaptasikan pada kebutuhan dan ke- kap, heterogen dan tidak efektif. Karena itu
inginan setiap pelanggan secara efisien. perkembangan tingkat kepercayaan melalui
Ada banyak kelebihan dan keuntungan internet lebih sulit daripada melalui saluran
melakukan bisnis secara online. Chung and tradisional.
Shin (2008) menunjukkan beberapa keun- Kepercayaan konsumen online dapat
tungan terjadinya transaksi dengan e-commerce dibentuk atau ditingkatkan melalui kepuasan.
antara konsumen dan bisnis dapat berupa Menurut Chung and Shin (2009) dalam kontek
kenyamanan, penghematan, seleksi, personalis- layanan secara fisik kepuasan pelanggan
asi, dan informasi. E-commerce juga menawar- merupakan syarat penting untuk mencapai
kan kepada mereka pilihan yang lebih baik kinerja keuangan. Demikian pula pada lingkup
untuk melakukan transaksi secara nyata. e-commerce pelanggan dapat hilang jika mereka
Bahkan Rofiq (2007) merinci banyak keun- tidak dapat mengakses website atau jika
tungan transaksi bagi pembeli dan penjual pengalaman membuktikan layanan bisnis tidak
melalui e-commerce. Keuntungan pembeli memuaskan. Menurut Jin and Park (2006) studi
tersebut di antaranya adalah lebih cepat/nya- sebelumnya menunjukkan bahwa kepuasan
man/mudah dalam pembelian, pilihan produk pelanggan di toko online terhadap e-tailer
dan harga, umpan balik terhadap supplier, tergantung terutama pada evaluasi berbagai
vendor dan biro iklan, akses informasi, dan atribut kinerja, yang di antaranya adalah pada
ketersediaan layanan konsumen. Sedangkan aspek keamanan dan privasi yang dirasakan oleh
keuntungan penjual di antaranya berkaitan konsumen. Jin and Park juga membuktikan
dengan efisiensi biaya dan waktu dalam proses bahwa selain terhadap kepuasan, persepsi
pemesanan sampai distribusi, meningkatnya keamanan dan privasi juga dapat berpengaruh
daya saing, mengatasi hambatan global dan positif terhadap kepercayaan. Atau dengan kata
pemasaran, manajemen informasi dan komuni- lain, persepsi keamanan dan privasi dapat
kasi, serta mengidentifikasi dan mengembang- menjadi aspek penting yang dapat mempe-
kan pasar baru.
Pengaruh Persepsi Keamanan … (Bondan Satrio Kinasih dan Albari) 27

ngaruhi kepuasan dan kepercayaan konsumen bahwa informasi pribadi mereka (dalam aspek
dalam bertransaksi bisnis secara online. perdata dan moneter) tidak akan dilihat, disim-
Persepsi keamanan biasa dikaitkan pan, dan dimanipulasi oleh pihak lain selama
dengan ancaman yang menciptakan keadaan, dalam perjalanan dan penyimpanan, sehingga
kondisi, atau peristiwa yang berpotensi secara secara konsisten menimbulkan harapan
menyebabkan kesulitan ekonomi melalui kepercayaan diri mereka. Persepsi keamanan
sumber data atau jaringan yang mengalami juga didefinisikan sebagai ancaman yang men-
kerusakan pengumpulan dan modifikasi data, ciptakan keadaan, kondisi, atau peristiwa yang
penolakan layanan, dan/atau penipuan dan berpotensi menyebabkan kesulitan ekonomi
penyalahgunaan wewenang (Armesh et al., melalui sumber data atau jaringan yang meng-
2010). Sementara itu menurut Roca et al. alami kerusakan, pengumpulan dan modifikasi
(2009) persepsi privasi berhubungan dengan data, penolakan layanan, dan/atau penipuan dan
perasaan konsumen tentang adanya kemung- penyalahgunaan wewenang (Roca et al., 2009;
kinan bahwa perusahaan online mengumpulkan Armesh et al., 2010).
dan menggunakannya data tentang individu Secara teknis persepsi keamanan akan
secara tidak tepat. menjamin integritas, kerahasiaan, otentifikasi
Jika merujuk pada pengertian persepsi dan tanpa pencatatan transaksi (Flavia’n and
keamanan dan privasi di atas, maka persepsi Guinalı’u, 2006). Menurut Flavia’n and
konsumen online pada saat ini masih cenderung Guinalı’u tersebut integritas suatu sistem
terlihat negatif. Karena itu upaya memper- informasi mengacu pada kemustahilan dari data
tahankan dan memperbaiki kualitas layanan yang ditransmisikan atau disimpan akan dapat
dalam bertransaksi, terlebih dalam transaksi dimodifikasi oleh pihak ketiga tanpa izin.
bisnis menggunakan layanan internet/online Kerahasiaan melibatkan data yang hanya dapat
atau e-commerce akan membuat konsumen dilihat oleh individu yang berwenang. Otenti-
merasa lebih terpuaskan dan dapat menciptakan kasi memungkinkan suatu kegiatan tertentu
sikap kepercayaan konsumen. Oleh sebab itu hanya akan dilakukan setelah identifikasi, atau
dengan mempelajari pentingnya keterkaitan adanya jaminan bahwa identitas hanya diguna-
keempat aspek tersebut di atas akan dapat kan untuk suatu urusan tertentu saja (misalnya
membantu perkembangan bisnis melalui situs web). Akhirnya, tanpa pencatatan tran-
layanan online atau e-commerce pada saat ini, saksi (non-repudiation) mengacu pada prosedur
terutama dalam rangka untuk membangun yang melindungi individu atau organisasi untuk
potensi hubungan jangka panjang antara menyangkal bahwa mereka telah melakukan
pengusaha online dengan konsumennya. Studi operasi tertentu (misalnya order pembelian).
akan lebih difokuskan pada usaha untuk Menurut Roca et al. (2009) keamanan juga
mengungkap pengaruh positif persepsi ke- melibatkan penggunaan kemajuan teknis yang
amanan dan privasi terhadap kepuasan dan dapat mempunyai pengaruh yang positif ter-
kepercayaan konsumen online. hadap niat untuk membeli secara online, seperti
kriptografi, tanda tangan dan sertifikat digital
KAJIAN PUSTAKA yang bertujuan untuk melindungi pengguna
Kajian pustaka ini dimaksudkan untuk dari risiko penipuan, hacking atau "phishing".
mendokumentasikan dan mengkaji berbagai Sementara itu menurut Armesh et al.
teori, konsep, anggapan dasar serta hubungan (2010) masih banyak konsumen yang enggan
antara berbagai variabel yang digunakan untuk untuk melepaskan informasi kartu kreditnya
pemecahan masalah. kepada pedagang online, karena takut ke-
hilangan kontrol atas rekening mereka,
Persepsi keamanan (Perceived security) sehingga diperlukan evaluasi dalam fitur dan
atribut keamanan, yang meliputi kemungkinan:
Persepsi keamanan diartikan sebagai persepsi (1) situs tersebut menyediakan enkripsi, (2)
konsumen atas keamanan dalam melakukan situs yang mengharuskan pengguna untuk
transaksi e-commerce (Eid, 2011). Sedangkan mengatur akun dengan ID dan password, dan
Flavia’n and Guinalı’u (2006) mengartikan (3) konfirmasi di tampilkan layar setelah
persepsi keamanan sebagai kemungkinan selesai proses pembelian untuk memastikan
kepercayaan subjektif yang dimiliki konsumen akurasi. Selain itu secara khusus Ahmad and Al
28 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

Zu’bi (2011) menunjukkan pemakaian Secure distribusi, seperti memperoleh atau mengguna-
Socket Layer, yang banyak digunakan di bidang kan informasi pribadi.
protokoler juga berguna untuk pembayaran Sementara itu Persepsi privasi ber-
kartu kredit secara online. Karena itu, pene- kaitan dengan kemampuan konsumen untuk
rapannya perlu dirancang untuk menyediakan: mengendalikan penyebaran informasi selama
(1) saluran pribadi dan dapat diandalkan dalam transaksi atau perilaku konsumsi konsumen
komunikasi antara dua entitas, (2) penggunaan tersebut dari orang lain di sekitarnya (Eid,
Applet Java yang berjalan dalam browser 2011). Menurut Roca et al. (2009) persepsi
pengguna, (3) penggunaan Personal Identifi- privasi adalah suatu kemungkinan bahwa per-
cation Number, serta (4) terintegrasinya tanda usahaan online mengumpulkan dan mengguna-
tangan dan sertifikat digital yang terkait dengan kannya data tentang individu secara tidak tepat.
sistem kartu pintar. Menurut Ahmad and Al Karena itu pelanggan enggan untuk memasuk-
Zu’bi tersebut sebuah kombinasi yang meng- kan informasi pribadi mereka ketika situs
gunakan smart card dan pengakuan biometrik meminta informasi tersebut, karena mereka
sidik jari menawarkan akses yang lebih aman khawatir tentang pengumpulan dan penyalah-
dan lebih mudah untuk mengontrol komputer gunaan informasi yang dikirim melalui internet
daripada metode sandi. dan cara data mereka akan digunakan. Dam-
Dalam kaitannya dengan variabel lain paknya adalah konsumen online menjadi ragu
Jin and Park (2006) menunjukkan bahwa untuk mengungkapkan setiap informasi pribadi
terdapat pengaruh positif keamanan terhadap atau keuangannya kepada perusahaan, sebab
kepuasan pelanggan online. Hasil penelitian mereka merasa bahwa perusahaan bisa mem-
tersebut juga didukung oleh pembuktian secara buat penggunaan yang tidak sah atau mem-
empiris dari penelitian-penelitian dari Chung bocorkan ke organisasi lainnya.
and Shin (2009, 2010). Pengertian yang lebih positif disampai-
Berdasarkan pembahasan di atas dapat kan oleh Armesh et al. (2010). Menurut
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Armesh et al. tersebut privasi dalam e-com-
H1: Persepsi keamanan berpengaruh positif merce didefinisikan sebagai kesediaan untuk
terhadap kepuasan. berbagi informasi melalui internet yang
memungkinkan terjadinya pembelian. Karena
Sementara itu Flavia’n and Guinalı’u itu fitur yang perlu dievaluasi dalam atribut
(2006) membuktikan bahwa persepsi keamanan privasi adalah: (1) penggunaan pernyataan
dapat berkaitan langsung dan positif terhadap untuk privasi, (2) kebijakan perusahaan dalam
kepercayaan. Penelitian yang lain juga telah penjualan informasi pelanggan kepada pihak
berhasil memberikan dukungan empiris. Hasil ketiga, dan (3) penggunaan pelacak untuk
penelitian Roca et al. (2009) menunjukkan mengumpulkan informasi pribadi. Sementara
bahwa persepsi keamanan dapat berpengaruh itu Kassim and Abdullah (2010), yang me-
positif terhadap kepercayaan konsumen online. nyatakan bahwa penanganan privasi perlu
Mendasarkan pada penjelasan di atas mengacu pada perlindungan berbagai jenis data
maka hipotesis penelitiannya adalah: yang dikumpulkan (dengan atau tanpa penge-
H2: Persepsi keamanan berpengaruh positif tahuan pengguna) selama interaksi antara
terhadap kepercayaan. pengguna dengan sistem online.
Chung and Shin (2010) menyatakan
Persepsi privasi (Perceived Privacy) bahwa perlindungan terhadap privasi adalah
Privasi merupakan dimensi penting yang dapat penting untuk meningkatkan kepuasan. Pen-
mempengaruhi minat pengguna untuk meng- dapat tersebut didukung oleh hasil penelitian
adopsi transaksi berbasis sistem elektronik empiris dari Jin and Park (2006). Hasil peng-
(Ahmad and Al Zu’bi, 2011). Secara umum ujian mereka tersebut menunjukkan adanya
privasi didefinisikan sebagai kemampuan indi- pengaruh positif persepsi privasi terhadap
vidu untuk memperoleh, mengontrol dan kepuasan konsumen online.
memanfaatkan informasi pribadi (Flavia’n and Menyimak pembahasan di atas, maka
Guinalı’u, 2006). Karena itu dalam konteks hipotesis penelitiannya adalah:
internet, privasi berkaitan dengan aspek seperti H3: Persepsi privasi berpengaruh positif
terhadap kepuasan.
Pengaruh Persepsi Keamanan … (Bondan Satrio Kinasih dan Albari) 29

Selain terhadap kepuasan, persepsi Dengan demikian hipotesis penelitian yang


privasi juga dapat berpengaruh secara langsung diajukan adalah:
dan positif terhadap kepercayaan konsumen H5: Kepuasan pelanggan berpengaruh positif
online. Pernyataan itu didukung oleh penelitian terhadap kepercayaan.
empiris yang telah dilakukan oleh Flavia’n and
Guinalı’u (2006) serta Armesh et al. (2010). Kepercayaan
Dalam penelitiannya tersebut mereka meng- Secara umum kepercayaan didefinisikan se-
hasilkan kesimpulan bahwa persepsi privasi bagai keadaan psikologis yang membangun niat
mampu berpengaruh positif terhadap keper- untuk menerima kerentanan berdasarkan
cayaan konsumen online. Karena itu hipotesis ekspektasi niat atau perilaku lain (Kassim and
penelitian ini adalah: Abdullah, 2010). Menurut Kassim and Abdul-
H4: Persepsi privasi berpengaruh positif lah tersebut kepercayaan dipandang sebagai
terhadap kepercayaan. faktor yang sangat penting dalam proses pem-
Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction) bangunan dan pemeliharaan hubungan,
meskipun juga diakui sebagai sulit untuk
Ahmad and Al Zu’bi (2011) menyatakan mengelola. Ketika kepercayaan dikonseptuali-
kepuasan secara tradisional didefinisikan sasikan sebagai dimensi model penerimaan
sebagai kognisi berbasis fenomena. Kognisi teknologi, kepercayaan bisa dianggap memiliki
biasa dikaitkan terutama dalam hal hara- pengaruh yang mencolok pada kesediaan peng-
pan/paradigma konfirmasi/diskonfirmasi, yang guna untuk terlibat dalam pertukaran uang
menyatakan bahwa harapan berasal dari secara online dan sensitifitas informasi pribadi.
keyakinan pelanggan tentang tingkat kinerja Sulit untuk membayangkan bahwa konsumen
bahwa produk/jasa akan diberikan. Kepuasan akan bertransaksi dengan ritel online tanpa
pelanggan juga berkaitan dengan ukuran dan menaruh kepercayaan dasar mereka kepada
arah diskonfirmasi, yang menunjukkan selisih suatu vendor tertentu (Chung and Shin, 2010).
antara pasca pembelian dan pasca-penggunaan Sementara itu Jin and Park (2006)
atau evaluasi kinerja produk/layanan dan mengartikan kepercayaan sebagai keyakinan
harapan yang diadakan sebelum pembelian. atau harapan bahwa kata atau janji yang
Menurut Jin and Park (2006) pada studi disampaikan oleh pedagang dapat diandalkan
sebelumnya menunjukkan bahwa kepuasan (kredibilitas) dan bahwa penjual tidak akan
pelanggan di toko online terhadap e-tailer mengambil keuntungan dari kerentanan
tergantung terutama pada evaluasi berbagai konsumen (niat baik). Namun bagi Flavia’n and
atribut kinerja, yang di antaranya adalah pada Guinalı’u (2006) dua unsur itu belum cukup
aspek keamanan dan privasi. Kepuasan tersebut untuk membangun kepercayaan. Flavia’n and
menjadi penting, karena pada lingkup e- Guinalı’u menekankan perlunya penyedia
commerce pelanggan dapat hilang jika mereka layanan online mengembangkan 3 dimensi
tidak dapat mengakses website atau jika kepercayaan secara komprehensif, yaitu selain
pengalaman membuktikan layanan bisnis tidak kejujuran (honesty) atau kredibilitas dan niat
memuaskan (Chung and Shin, 2008). baik (benevolence), perlu juga mengembangkan
Aplikasi-aplikasi yang disediakan atau dimensi kompetensi (competence). Kejujuran
fitur-fitur menarik yang disediakan oleh e- (atau kredibilitas) menunjukkan kepastian
commerce dapat menyebabkan kepuasan kon- konsumen tentang ketulusan dan fakta bahwa
sumen akan website e- commerce. Pendapat bisnis akan memenuhi janji yang dibuatnya.
tersebut didukung oleh hasil penelitian Chung Niat baik (kebajikan) berkaitan dengan
and Shin (2009, 2010). Mereka berhasil mem- kepercayaan konsumen bahwa perusahaan
buktikan bahwa tingkat kepercayaan pelanggan tertarik dan memperhatikan pada kesejahteraan
dipengaruhi secara positif oleh kepuasan konsumen, dan bahwa mereka tidak berniat
mereka setelah bertransaksi. Penelitian Chung untuk menampilkan perilaku yang oportunis,
and Shin (2010) juga menunjukkan tingkat tetapi lebih dimotivasi untuk memenuhi
kepuasan yang tinggi dari layanan yang di- kepentingan bersama. Sedangkan dimensi
terima di transaksi online sebelumnya cen- kompetensi mengacu pada keterampilan dan
derung meningkatkan kepercayaan konsumen. kemampuan perusahaan yang dirasakan di
30 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

pihak lain. Karena itu, menurut Flavia’n and Mendasarkan pada penjelasan variabel
Guinalı’u (2006) dalam konteks hubungan dan beberapa hipotesis tersebut di atas, maka
secara online pengusaha perlu membuktikan kerangka penelitian ini dapat diilustrasikan
dan tidak diragukan untuk bersikap jujur dan seperti pada Gambar 1.
bertindak dengan itikad baik, memiliki teknis,
keuangan dan sumber daya manusia yang METODE PENELITIAN
diperlukan untuk menyelesaikan keberhasilan Subyek penelitian ini adalah mahasiswa di
transaksi, seperti ketepatan tanggal pengiriman suatu fakultas di salah satu perguruan tinggi
atau memastikan bahwa setiap rincian data swasta (PTS) yang ada di Yogyakarta yang
perbankan disimpan dan dijaga kerahasiaannya. sudah pernah melakukan transaksi secara
Dengan kata lain, bukan hanya soal membuat online. Sedangkan jumlah sampel ditetapkan
janji dan memiliki niat baik, tetapi juga sebanyak 96 orang. Jumlah tersebut didasarkan
memastikan bahwa janji-janji dan niat benar- pada asumsi: (1) jumlah dan identitas populasi
benar terwujud. yang memenuhi kriteria yang ditetapkan tidak
diketahui, (2) tingkat signifikansi dugaan se-
Aman besar 5%, dan (3) deviasi sampling maksimal
H2 yang bisa ditolerir adalah 10%. Adapun res-
H1 ponden penelitian yang dijadikan sampel
Puas H5 Percaya dipilih dengan memakai teknik pengambilan
H3 sampel convinience sampling, yaitu ketika res-
ponden sedang berada di kampus fakultas dan
H4 PTS yang bersangkutan.
Privasi
Gambar 1: Model Penelitian
Tabel 1: Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel, pengertian dan indikator Sumber kajian
Persepsi keamanan adalah persepsi konsumen atas keamanan dalam transaksi e- Jin and Park (2006),
commerce. Flavia’n and Guinalı’u
• Tersedianya mekanisme transmisi untuk memastikan informasi penggunanya aman. (2006), Roca et al.
• Tersedianya kapasitas teknik untuk menjamin bahwa data dari konsumen aman. (2009), Chung and
• Jaminan keuangan saat melakukan transaksi pembelian di website. Shin (2009, 2010), Eid
• Keamanan dalam melakukan pembayaran secara elektronik/e-payment. (2011).
Persepsi privasi adalah persepsi konsumen atas kemampuan untuk mengendalikan Flavia’n and Guinalı’u
segala informasi yang berkaitan tentang konsumen tersebut dari orang lain di (2006), Armesh et al.
sekitarnya. (2010), Ahmad and Al
• Adanya jaminan hukum terhadap perlindungan data konsumen. Zu’bi (2011), Eid
• Pengumpulan data pribadi konsumen yang diperlukan untuk aktivitas website. (2011).
• Adanya persetujuan dengan konsumen dalam hal penyebaran informasi.
• Kenyamanan yang diberikan kepada konsumen ketika memberikan informasi.
• Privasi konsumen menjadi perhatian paling utama.
Kepuasan pelanggan adalah kepuasan konsumen tentang layanan-layanan yang Jin and Park (2006),
disediakan. Armesh et al. (2010),
• Tampilan website sesuai dengan harapan konsumen. Kassim and Abdullah
• Kurangnya pengalaman dalam memasarkan produk dan jasa. (2010), Chung and Shin
• Proses komunikasi yang baik dari website kepada konsumen. (2009, 2010), Ahmad
• Tersedia persediaan produk dan jasa yang cukup untuk menjalankan aktivitas. and Al Zu’bi (2011)
Kepercayaan konsumen adalah kesediaan konsumen untuk melakukan transaksi Chung and Shin (2009,
pada mitra bisnis yang dapat dipercaya. 2010), Kassim and
• Website bertindak jujur dan dapat dipercaya. Abdullah (2010), Roca
• Menanamkan nilai percaya pada konsumen. et al. (2009), Armesh
• Website tidak selalu konsisten dengan apa yang dikatakan dan dijanjikan. et al. (2010)
• Konsumen tidak memberikan informasi pribadi dan nomor kartu kredit.
• Tidak bersikap opportunis.
Setiap butir pernyataan pada masing-masing variabel di atas disediakan tanggapan tertutup dengan skala 5
ruas, mulai dari kategori sangat tidak setuju (skor 1) sampai dengan kategori sangat setuju (skor 5).
Pengaruh Persepsi Keamanan … (Bondan Satrio Kinasih dan Albari) 31

Dalam penelitian ini pengumpulan data litian yang dilakukan ini menggunakan bantuan
dilakukan dengan menggunakan angket. Ang- program pengolah data SPSS versi 17.0.
ket penelitian ini berisi butir-butir pernyataan
yang sesuai dengan variabel-variabel penelitian HASIL PENELITIAN
tentang persepsi keamanan, persepsi privasi, Agar supaya memenuhi kriteria data yang
kepuasan dan kepercayaan konsumen online. berkualias untuk dijadikan sebagai dasar anali-
Berdasarkan pada penjelasan variabel peneli- sis, maka data pada setiap indikator penelitian
tian yang telah dilakukan, maka dapat dilaku- yang diperoleh perlu dilakukan pengujian
kan rekapitulasi konstruk penelitian seperti validitas (kesahihan data) dan reliabilitas
yang tercantum dalam Tabel 1. (keandalan data) terlebih. Pengujian validitas
Sebelum digunakan untuk perhitungan dilakukan dengan pendekatan product moment
dan analisis penelitian, maka data yang correlation (r) dan dengan menggunakan
diperoleh perlu dilakukan pengujian kualitas bantuan program SPSS versi 17.0. Menurut
data lebih dahulu, dengan uji validitas Ghozali (2005) indikator penelitian dapat
(kesahehan) dan reliabilitas (keandalan) data. dikatakan valid, jika diperoleh r hitung lebih
Indikator dan variabel penelitian yang berhasil besar dan positif dari pada r tabel (rh > rt). Pada
lolos dari uji kualitas data selanjutnya dianalisis taraf signifikansi ( ) 5% dan derajat kebebasan
dengan menggunakan dua tahap Analisis sebesar 94, maka rt adalah sebesar 0,1688.
Regresi (Model I dan Model II). Alat analisis Sementara itu pengujian reliabilitas dengan
tersebut sekaligus digunakan untuk membukti- menggunakan metode Cronbach Alpha. Suatu
kan hipotesis-hipotesis yang telah ditetapkan variabel yang mempunyai beberapa indikator
sebelumnya. Adapun pengambilan kesimpulan penelitian bisa dinyatakan reliabel, jika variabel
dilakukan melalui prosedur pengujian dan tersebut mempunyai Cronbach’s Coefficient
dengan enam kriteria pengujian hipotesis Alpha lebih besar atau sama dengan 0,60 (
berikut: uji-t, uji-F, uji linieritas, uji normalitas 0,60) (Ghozali, 2005). Hasil perhitungan
data, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedas- validitas dan reliabilitas dari data yang
tisitas. Semua perhitungan dan analisis pene- diperoleh disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2: Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Data
Butir indikator Validitas Reliabilitas Rata-rata
(rh)
Persepsi Keamanan 0.643 3.49
Memiliki mekanisme pengiriman informasi 0.636 3.77
Data tidak dapat dimodifikasi oleh hacker 0.691 3.39
Pembelian tidak menimbulkan masalah keuangan 0.710 3.28
Pembayaran elektronik aman 0.744 3.53
Persepsi Privasi 0.663 3.82
Data pribadi dilindungi secara hukum 0.627 3.69
Mengumpulkan data pengguna hanya untuk proses transaksi 0.493 3.64
Data pribadi tidak diberikan kepada orang lain 0.701 3.58
Merasa aman ketika mengirimkan data pribadi 0.743 3.78
Situs peduli terhadap privasi pelanggan 0.707 3.90
Kepuasan 0.617 3.61
Penampilan situs sesuai harapan 0.557 3.38
Situs memiliki pengalaman cukup tentang pemasaran 0.810 3.80
Situs mengenal penggunanya dengan baik 0.778 3.51
Situs mempunyai sumber daya untuk menjalankan aktifitas 0.587 3.76
Kepercayaan 0.664 3.66
Penyedia e - produk dapat dipercaya 0.560 3.15
Penyedia e - produk menanamkan kepercayaan 0.751 3.82
Penyedia e-produk memenuhi janji dan komitmen 0.780 3.67
Memberikan informasi pribadi yang dapat menimbulkan masalah 0.518 3.91
Situs tidak bersikap opportunis 0.683 3.77
32 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai r puas merupakan indikator hasil penilaian
hitung pada seluruh butir indikator penelitian kepuasan responden yang terendah.
menghasilkan nilai yang lebih besar dari Terakhir, skor rata-rata penilaian
0,1688. Dengan hasil tersebut, maka dapat responden sebesar 3,66 merupakan hasil
dikatakan bahwa seluruh butir dinyatakan penilaian pada variabel kepercayaan konsumen
memenuhi kriteria kualitas yang valid (sahih). yang termasuk ke dalam kriteria website yang
Hasil yang sama diperoleh pada perhitungan dipercaya oleh responden. Selain itu juga
reliabilitas. Perhitungan reliabilitas menunjuk- diperoleh hasil penilaian tertinggi terjadi pada
kan hasil Crobach’s Coefficient Alpha lebih indikator penilaian tentang kemungkinan
besar dari 0,60. Dengan demikian dikatakan memberikan informasi pribadi yang dapat
variabel-variabel persepsi keamanan, persepsi menimbulkan masalah (3,91, percaya).
privasi, kepuasan dan kepercayaan konsumen Sedangkan penilaian terendah variabel ini
telah memenuhi kriteria kualitas yang reliabel terdapat pada kemungkinan penyedia e-produk
(andal). yang dapat dipercaya, yaitu dengan skor rata–
Di samping itu Tabel 2 juga menunjuk- rata sebesar 3,15 (cukup dipercaya).
kan hasil perhitungan rata-rata nilai tanggapan Tahapan pada analisis berikutnya
responden pada masing-masing indikator dan didasarkan pada pendekatan analisis regresi.
variabel penelitian. Berdasarkan pada skala Analisis Regresi ini digunakan untuk menguji
interval data 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) atau membuktikan hipotesis-hipotesis yang
dan dibagi dalam 5 rangking penilaian, maka diajukan dalam penelitian ini. Prosedur peng-
dikatakan bahwa dengan skor rata-rata ujian menggunakan 6 pendekatan, yaitu uji-t,
penilaian responden sebesar 3,49 (interval uji-F, dan uji klasik (linieritas, normalitas data,
rangking 3,41 – 4,20) pada variabel persepsi multikolinieritas, dan heteroskedastisitas).
keamanan ini adalah termasuk ke dalam kriteria Dengan mengacu pada alternatif pengujian dari
website yang aman. Sementara itu penilaian Ghozali (2005), maka pengujian t dan F di-
tertinggi terjadi pada indikator penilaian dasarkan pada nilai kritis atau tingkat signi-
tentang website yang memiliki mekanisme fikansi ( ) 5%, uji linieritas dengan mengguna-
pengiriman informasi sebesar 3,77 (aman), kan metode Lagrange Multiplier–Engle atau X2
sedangkan penilaian terendah diperoleh pada tabel (n-m; = 5%), uji normalitas data meng-
indikator pembelian yang tidak menimbulkan gunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z dan
masalah keuangan dengan skor rata–rata ( ) 5%, uji multikolinieritas dengan pendekatan
sebesar 3,28 atau dinyatakan cukup aman oleh nilai Tolerance > 0.1 dan VIF < 10.0, serta uji
responden (interval 2,61 – 3,40). heteroskedastisitas didasarkan pada pendekatan
Pada variabel persepsi privasi rata-rata Glejser dan ( ) 5%.
penilaian responden adalah sebesar 3,82, yang Analisis Regresi ini juga menggunakan
termasuk dalam kriteria yang baik. Penilaian dua model. Model I adalah regresi dengan
tertinggi variabel ini diperoleh pada hasil variabel bebas persepsi keamanan dan persepsi
tanggapan situs yang peduli terhadap privasi privasi serta variabel dependen kepuasan.
pelanggan (skor 3,90, baik), dan penilaian Sedangkan Model II berupa persamaan regresi
terendah terdapat pada penilian tentang data dengan variabel bebas persepsi keamanan,
pribadi yang tidak akan diberikan kepada orang persepsi privasi, dan kepuasan serta variabel
lain (skor 3,58, baik). Sementara itu rata-rata dependen kepercayaan. Hasil rekapitulasi
penilaian responden terhadap variabel kepuasan perhitungan regresi kedua model tersebut
konsumen adalah sebesar 3,61. Nilai tersebut disajikan dalam Tabel 3 dan 4.
termasuk ke dalam kriteria penilaian responden Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa
yang puas. karena berada pada interval 3,41 – masing-masing koefisien variabel bebas
4,20. Penilaian kepuasan yang tertinggi dicapai Regresi menghasilkan nilai yang positif dan
responden dalam menilai situs yang memiliki secara parsial maupun serempak (sig-t dan sig-
pengalaman cukup tentang pemasaran, yaitu F) mempunyai probabilitas signifikansi hitung
sebesar 3,80 (puas), sedangkan pada penam- kurang dari 5%. Hal ini berarti Hipotesis (H1
pilan situs yang dianggap sesuai dengan dan H3) yang menyatakan bahwa persepsi
harapan responden sebesar 3,38 atau cukup kaamanan atau persepsi privasi berpengaruh
Pengaruh Persepsi Keamanan … (Bondan Satrio Kinasih dan Albari) 33

positif terhadap kepuasan telah dapat di- Selanjutnya dari hasil perhitungan
buktikan secara signifikan. koefisien diterminan (r2) parsial dapat
Terbuktinya hipotesis penelitian ter- ditentukan bahwa dari keseluruhan proporsi
sebut lebih dikuatkan oleh terpenuhinya asumsi yang dapat menjelaskan tingkat kepuasan
atau uji klasik Analisis Regresi. Dalam konsumen online, maka sebesar 30,9% dapat
pengujian linieritas model regresi diperoleh dijelaskan oleh variabel persepsi kaamanan
nilai perhitungan X2 sebesar -2.016 atau jauh informasi dan transaksi konsumen. Sedangkan
lebih kecil dari X2 tabel (118.136). Hal itu untuk persepsi privasi informasi yang didapat
berarti perhitungan Regresi yang dilakukan konsumen hanya dapat menjelaskan kepuasan
dengan pendekatan linier dapat digunakan sebesar 8,5%. Dengan hasil ini sekaligus
untuk membuktikan hipototesis. Kedua, untuk dinyatakan bahwa dalam mempengaruhi
pengujian normalitas data dapat dihasilkan nilai kepuasan konsumen ternyata persepsi
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.907 dan nilai keamanan yang banyak berpengaruh dan
probabilitas signifikansi yang lebih dari 5%, dianggap lebih penting oleh konsumen online
atau 0.383, sehingga dikatakan data model daripada persepsi privasi mereka.
regresi berdistribusi normal. Sementara itu Rekapitulasi Model II Regresi di Tabel
pengujian multikolieritas antar variabel bebas 4 tersebut untuk membuktikan tiga hipotesis,
masing-masing menunjukkan hasil nilai yaitu H2, H4, dan H5. Hasil perhitungan
Tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang
kurang dari 10.0. Hasil perhitungan tersebut menyatakan bahwa persepsi kaamanan,
menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi persepsi privasi, atau kepuasan berpengaruh
yang kuat antara kedua variabel bebas Model I. positif terhadap kepercayaan secara empirik
Terakhir, pengujian heteroskedastisitas dengan dapat terbukti. Kesimpulan tersebut didasarkan
pendekatan Glejser menghasilkan probablitas pada hasil perhitungan pada masing-masing
signifikansi lebih dari 5%, sehingga dapat koefisien variabel bebas Regresi yang
disimpulkan bahwa Model I Regresi tidak menghasilkan nilai yang positif dan secara
mempunyai gejala heteroskedastisitas. Ke- parsial (sig-t) maupun serempak (sig-F)
empat hasil uji klasik tersebut menguatkan mempunyai probabilitas signifikansi hitung
hasil pengujian t dan F, sekaligus menguatkan kurang dari 5%.
terbuktinya hipotesis H1 dan H3.
Tabel 3: Rekapitulasi Model Regresi I dengan Variabel Dependen Kepuasan
Keterangan Koef. Sig-t Tolerance VIF Heteros. r2
beta (Sig.) partial
Keamanan .540 .000 .822 1.217 .177 .309
Privasi .245 .004 .822 1.217 .908 .085
Sig. uji F .000
Uji linieritas (X2) -2.016
Uji normalitas .907 (.383)

Tabel 4: Rekapitulasi Model Regresi II dengan Variabel Dependen Kepercayaan


Keterangan Koef. Sig-t Tolerance VIF Heteros. r2
Beta (Sig.) partial
Keamanan .360 .000 .568 1.761 .913 .187
Privasi .166 .017 .752 1.329 .163 .061
Kepuasan .443 .000 .536 1.865 .410 .247
Sig. uji F .000
Uji linieritas (X2) -3.072
Uji normalitas 1.145 (.145)
34 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

Untuk menguatkan kesimpulan tersebut dapat gus menguatkan terbuktinya hipotesis H2, H4,
dicermati hasil pengujian asumsi klasik dan H5.
Analisis Regresinya. Dari hasil pengujian Dengan kesimpulan tersebut di atas,
linieritas model regresi dapat diketahui bahwa maka hasil perhitungan koefisien diterminan
nilai X2 hitung adalah sebesar -3.072 atau jauh (r2) parsial menjadi penting dalam analisis
lebih kecil dari X2 tabel (118.136). Hasil penelitian ini. Dari ketiga variabel bebas yang
tersebut menunjukkan bahwa perhitungan berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen
Regresi dengan pendekatan linier terdukung online, ternyata kepuasan konsumen dapat
secara signifikan. menjelaskan keberadaan keperyaan dengan
Perhitungan pengujian normalitas data proporsi sebanyak 24,7%, persepsi keamanan
menunjukkan hasil bahwa data model regresi 18,7%, dan persepsi privasi hanya sebesar
berdistribusi normal, karena Kolmogorov- 6,1%. Hasil koefisien determinan ini menun-
Smirnov Z dapat diperoleh sebesar 1.145 dan jukkan dominasi dan sekaligus pentingnya
nilai probabilitas signifikansi yang lebih dari kepuasan konsumen online dalam membangun
5%, atau sebesar 0.145. Hasil yang sama juga kepercayaan mereka, terutama jika dikaitkan
terjadi pada pengujian multikolieritas antar sebagai dasar untuk berupaya menggalang kerja
variabel bebas. Masing-masing variabel sama jangka panjang antara penjual atau pro-
menunjukkan hasil nilai Tolerance lebih besar dusen dengan konsumen online. Hasil ini juga
dari 0.1 dan nilai VIF kurang dari 10.0. Hasil menguatkan kesimpulan dari Model I Analisis
perhitungan tersebut dapat digunakan untuk Regresi penelitian ini bahwa persepsi privasi
menyimpulkan bahwa tidak adanya korelasi informasi konsumen masih dianggap kurang
yang kuat antara ketiga variabel bebas dari penting dibandingkan dengan persepsi ke-
Model II. Sementara itu, dari perhitungan untuk amanan mereka.
pengujian heteroskedastisitas dapat diperoleh Dari hasil penelitian dengan meng-
probablitas signifikansi untuk semua variabel gunakan Model I dan Model II tersebut dapat
bebas adalah lebih dari 5%, sehingga dilakukan rekapitulasi pengujian hipotesis
dinyatakan bahwa Model II Regresi mem- seperti yang tercantum dalam Gambar 2. Ber-
punyai gejala homoskedastisitas, atau sebalik- dasarkan pada Gambar 2 tersebut, selanjutnya
nya tidak mempunyai gejala heteroskedas- dapat dilakukan perhitungan besarnya pengaruh
tisitas. total, langsung maupun tidak langsung dari
Dengan hasil keempat uji klasik asumsi variabel persepsi keamanan dan persepsi
Regresi tersebut menunjukkan bahwa peng- privasi terhadap kepuasan dan kepercayaan
ujian t dan F terdukung secara analitis, sekali- konsumen online, yaitu seperti yang tercantum
dalam Tabel 5.

Aman
.360
.540

Puas .443 Percaya


.245
.166
Privasi
Gambar 2: Hasil Model Penelitian
Tabel 5: Pengaruh Variabel Bebas
Var. Pengaruh total Pengaruh langsung Pengaruh tak langsung
Aman Privasi Puas Aman Privasi Puas Aman Privasi Puas
Puas .540 .245 .540 .245
Percaya .599 .275 .443 .360 .166 .443 .239 .109
Pengaruh Persepsi Keamanan … (Bondan Satrio Kinasih dan Albari) 35

Kolom depan di Tabel 5 menunjukkan 70% dipengaruhi secara positif oleh privasi
besarnya proporsi pengaruh total persepsi ke- keamanan, sementara sisanya (30%) dipenga-
amanan terhadap kepuasan adalah sebesar ruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
0.540. Besarnya pengaruh total tersebut tidak dimasukkan atau dianggap konstan dalam
lain adalah sebesar nilai pengaruh langsung model penelitian ini.
dari persepsi keamanan terhadap kepuasan
yang ditunjukkan pada kolom tengah. Nilai PEMBAHASAN
tersebut dapat berarti bahwa dari semua aspek Penelitian ini telah berhasil mengungkap
yang mungkin mempengaruhi kepuasan kon- dugaan sebelumnya tentang dampak positif dari
sumen online, maka sebesar 54% dipengaruhi persepsi keamanan dan privasi terhadap
secara positif oleh privasi keamanan, sementara kepuasan dan kepercayaan konsumen yang
sisanya (46%) dipengaruhi oleh variabel-varia- mendapatkan penawaran dan pemasaran
bel lain yang tidak dimaksukkan atau dianggap produk melalui media internet atau online (e-
konstan dalam model penelitian pengaruh commerce). Hal ini dibuktikan dengan
tersebut. Penjelasan yang sama dapat dijabar- terpenuhinya secara signifikan hasil pengujian
kan untuk proporsi pengaruh total persepsi lima hipotesis yang diajukan dalam penelitian
privasi terhadap kepuasan serta proporsi penga- ini dengan menggunakan dua model Analisis
ruh total kepuasan terhadap kepercayaan. Regresi.
Sementara itu proporsi pengaruh total Hasil model I Analisis Regresi mem-
persepsi keamanan terhadap kepercayaan buktikan bahwa persepsi keamanan dan privasi
konsumen adalah sebesar 0.599. Besarnya nilai berpengaruh positif terhadap kepuasan. Hasil
tersebut diperoleh dari penjumlahan proporsi penelitian ini sesuai dengan bukti empiris yang
pengaruh langsung (0.360) dan proporsi diperoleh dari hasil penelitian Jin and Park
pengaruh tidak langsung (0.239). Sedangkan (2006) serta Ahmad and Al Zu’bi (2011). Hal
besarnya proporsi pengaruh tidak langsung ini berarti bahwa semakin baik persepsi
tersebut berasal dari perkalian antara proporsi keamanan dan privasi konsumen online akibat
pengaruh langsung persepsi keamanan terhadap penawaran penjual atau produsen, maka
kepuasan (0.540) dengan proporsi pengaruh semakin tinggi pula kepuasan yang akan
langsung kepuasan terhadap kepercayaan diterima oleh konsumen tersebut.
(0.443). Logika analisis yang sama diberlaku- Jika dibandingkan, dari kedua variabel
kan untuk menjelaskan besarnya proporsi bebas yang ada tersebut dominasi persepsi
pengaruh total persepsi privasi terhadap keamanan menunjukkan pentingnya variabel
kepercayaan. itu perlu lebih diperhatikan dibandingkan
Dengan hasil tersebut, maka besarnya dengan persepsi privasi. Sembari tetap ber-
proporsi pengaruh total persepsi keamanan dan usaha untuk meningkatkan layanan privasi
privasi terhadap kepercayaan konsumen online kepada konsumen online-nya agar kepuasan
diperoleh dari penjumlahan tiga komponen konsumen tersebut menjadi bertambah, maka
perhitungan. Pertama, perkalian antara rata-rata indikator utama yang diperlukan untuk mem-
proporsi pengaruh persepsi keamanan dan pertahankan dominasi persepsi keamanan
privasi terhadap kepuasan dengan proporsi tersebut adalah pada aspek mekanisme pe-
pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan. ngiriman informasi. Pengelola website sebaik-
Kedua, besarnya proporsi pengaruh persepsi nya memberikan informasi yang jelas tentang
keamanan terhadap kepercayaan. Ketiga, proses pengiriman informasi pribadi oleh kon-
besarnya proporsi pengaruh persepsi privasi sumen kepada penyedia layanan jasa e-
terhadap kepercayaan. Hasil perhitungan commerce, sehingga tidak terjadai kebocoran
tersebut adalah sebesar 0.700, yang diperoleh data pribadi konsumen kepada pihak ketiga.
dari rincian sebagai berikut: Artinya pihak pengelola situs e-commerce
{[(0.540 + 0.245)/2] x 0.443} + 0.360 + 0.166 memberikan jaminan bahwa data-data pribadi
= 0.700 pembeli tetap akan dijaga dan tidak digunakan
Nilai proporsi pengaruh total tersebut oleh pihak ketiga yang akan merugikan kon-
dapat berarti bahwa dari semua kemungkinan sumen. Selain itu pengelola layanan jasa e-
faktor-faktor yang bisa mempengaruhi commerce perlu juga meningkatkan indikator
kepercayaan konsumen online, maka sebesar
36 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

yang dinilai rendah oleh konsumen, yaitu yang pula harapan untuk memperoleh kepercayaan
berkaitan dengan pembelian agar tidak menim- yang akan diterima oleh penjual atau produsen
bulkan masalah keuangan. Pembayaran lewat dari konsumen tersebut.
rekening/ATM biasanya dikenakan biaya, oleh Hasil pembuktian hipotesis-hipotesis
karena itu pihak pengelola situs e-commerce tersebut mencerminkan tiga hal penting. Per-
hendaknya menawarkan produk dengan harga tama, dari ketiga variabel bebas yang ada
bersaing, artinya harga di belanja online tidak ternyata kepuasan mencapai dominasi tertinggi
lebih mahal daripada harga toko fisik atau dibandingkan dengan persepsi keamanan dan
manual. persepsi privasi dalam mempengaruhi keper-
Sementara itu untuk meningkatkan cayaan konsumen online. Untuk memper-
nilai persepsi privasi agar dapat memberikan tahankan dominasi tersebut penyedia layanan e-
kepuasan konsumen online yang lebih tinggi, commerce sebaiknya tetap mempertahankan
maka penjual atau produsen toko online atau bahkan meningkatkan indikator yang
sebagai penyedia layanan e-commerce dinilai paling tinggi oleh konsumen, yaitu
sebaiknya tetap mempertahankan atau bahkan memberi keyakinan bahwa penyedia layanan
perlu meningkatkan indikator yang dinilai memiliki pengalaman yang cukup dalam
paling tinggi oleh konsumen, yaitu perlunya memasarkan produk yang ditawarkan. Hal ini
penyedia layanan perduli terhadap privasi misalnya bisa di lakukan dengan menerapkan
pelanggan, karena privasi pelanggan sangat strategi yang baru dan selalu berubah-ubah
penting dalam suatu hubungan bisnis antara dalam memasarkan produknya melalui e-
penjual dan pembeli. Hal ini dapat dilakukan commerce. Pihak pengelola situs di e-
misalnya dengan memberi penghargaan kepada commerce juga perlu menjelaskan secara spe-
konsumen untuk menetapkan pilihan kesediaan sifik produk yang ditawarkan dan kualitas
atau keengganan mendapatkan informasi- produk yang sesuai dengan kenyataan. Di
informasi penting dan rutin dari penyedia. Di samping itu pengelola layanan e-commerce
samping itu hendaknya pengelola layanan jasa juga perlu meningkatkan indikator yang masih
e-commerce perlu juga meningkatkan indikator dinilai rendah oleh konsumen, yaitu yang ber-
yang dalam penelitian ini masih dinilai rendah kaitan dengan penampilan situs yang sesuai
oleh konsumen, yaitu tentang perlunya jaminan dengan harapan konsumen. Hal ini dapat
data pribadi yang tidak akan diberikan kepada dilakukan misalnya dengan cara menambah
orang lain. Hal ini bisa dilakukan misalnya variasi tampilan dalam website, menambah
dengan cara pihak pengelola situs e-commerce animasi atau variasi warna. Penampilan situs
memberi jaminan secara transparan kepada mungkin perlu dibuat secara sederhana, namun
konsumen bahwa data-data pribadinya tidak menarik dan mempunyai petunjuk atau cara
akan diberikan kepada pihak ketiga, selain menggunakannya, sehingga konsumen mudah
adanya jaminan pengelola situs memiliki mengakses situs yang bersangkutan.
keamanan bahwa data pribadi konsumen tidak Kedua, urutan dominasi berikutnya
bisa diakses oleh hacker. setelah kepuasan dalam mempengaruhi tingkat
Pada Model II Analisis Regresi dapat kepercayaan konsumen online adalah persepsi
diperoleh hasil pengujian hipotesis-hipotesis keamanan, dan kemudian persepsi privasi.
yang signifikan, yaitu adanya pengaruh positif Urutan ini searah dengan dominasi kedua vari-
persepsi keamanan, persepsi privasi dan abel anteseden tersebut ketika mempengaruhi
kepuasan terhadap kepercayaan konsumen kepuasan konsumen online. Implikasi dari hasil
online. Hipotesis yang berhasil dibuktikan penelitian juga searah dengan penjelasan pada
dalam penelitian ini mendukung hasil bagian tersebut. Ketiga, pentingnya faktor
penelitian empiris yang telah dilakukan kepuasan yang dinilai lebih penting bagi kon-
sebelumnya, seperti misalnya oleh Flavia’n and sumen dalam menyumbang kepercayaan
Guinalı’u (2006) serta Chung and Shin (2009, mereka ini dibandingkan dengan faktor ante-
2010). Dengan kata lain, jika persepsi seden dalam model penelitian ini perlu men-
keamanan, persepsi privasi, dan kepuasan dapat perhatian khusus dari penyedia layanan
konsumen online akibat penawaran penjual e-commerce, karena jika konsumen mendapat-
atau produsen dapat menghasilkan nilai yang kan nilai melebihi apa yang dibayarkan,
baik pada diri konsumen, maka semakin tinggi konsumen akan merasa puas dan yakin akan
Pengaruh Persepsi Keamanan … (Bondan Satrio Kinasih dan Albari) 37

pelayanan yang diberikan. Selain itu dalam hanya menggunakan sampel yang relatif
konteks penelitian ini kepuasan yang merupa- sedikit. Ke depan dimungkinkan dikembangkan
kan variabel endogen pertama bisa menjadi suatu penelitian yang menggunakan subyek
faktor anteseden utama yang menjadi dasar penelitian dengan profesi yang lebih beragam
dalam membina hubungan jangka panjang dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
antara penyedia layanan e-commerce dengan Berbagai kemungkinan penambahan tersebut
konsumen online. Dengan kata lain kepuasan dimaksudkan agar model penelitian dapat lebih
konsumen bisa menjadi prasyarat yang diperlu- teruji.
kan untuk membentuk loyalitas konsumen, Kedua, penelitian ini menggunakan
yang pada gilirannya nanti akan menjadi faktor pendekatan Analisis Regresi secara bertahap
yang dapat mendorong dalam pertumbuhan dan dengan bantuan Program SPSS versi 17.0.
kinerja dan laba penyedia layanan e-commerce. Meskipun secara metodologik tidak ada aturan
Implikasi yang lain dalam penelitian ini yang dilanggar atau salah, apalagi masih cukup
adalah untuk membuat konsumen merasa banyak penelitian sosial yang dilakukan dengan
terpuaskan dalam bertransaksi, terlebih untuk pendekatan ini, namun mungkin akan lebih
menciptakan rasa kepercayaan pada konsumen, tepat jika pada penelitian sejenis berikutnya
para penjual barang yang menjual barang menggunakan pendekatan structural equation
dagangan atau produknya melalui layanan modelling (SEM) dan dengan bantuan program
internet atau sistem online harus selalu pengolah data LISREL, AMOS, PLS atau
memperhatikan privasi konsumen dan resiko sejenisnya.
keamanan yang ditimbulkan ketika hendak Ketiga, penelitian ini menggunakan
bertransaksi sehingga dapat membuat nyaman faktor anteseden berupa persepsi keamanan dan
dan menarik minat konsumen untuk membuat persepsi privasi. Padahal sangat mungkin masih
transaksi dengan penjual atau produsen online. ada beberapa variabel penting lain yang dapat
Saran tersebut menjadi lebih penting berpengaruh pada kepuasan dan kepercayaan
untuk diperhatikan karena dari hasil per- konsumen online. Oleh karena pada penelitian
hitungan proporsi pengaruh total yang dilaku- selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk
kan menunjukkan bahwa persepsi keamanan melibatkan variabel lain dalam model
dan privasi sebagai faktor anteseden dalam penelitian, seperti kualitas informasi dan desain
penelitian ini mampu memberi sumbangan dari website, serta kemudahan dalam
sebesar 70% dari kemungkinan faktor-faktor mengakses dan reputasi penyedia layanan e-
yang berpengaruh terhadap kepercayaan commerce.
konsumen dalam menggunakan media online
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan DAFTAR PUSTAKA
mereka. Besarnya sumbangan tersebut merupa- Ahmad, AEMK. and HA. Al Zu’bi. 2011. E-
kan nilai yang sangat signifikan pada suatu banking Functionality and Outcomes of
penelitian sosial, yang secara kondisional Customer Satisfaction. An Empirical
sebetulnya dipengaruhi oleh banyak faktor Investigation. International Journal of
eksogen. Marketing Studies. 3 (1). 50-65
PENUTUP Armesh, H., H. Salarzehi, NM. Yaghoobi, A.
Penelitian ini telah berhasil membuktikan Heydari and D. Nikbin. 2010. The
hipotesis-hipotesis penelitian yang diajukan, Effects of Security and Privacy
sekaligus berhasil mendukung hasil penelitian Information on Trust and Trustworthi-
empiris sebelumnya. Meskipun telah melibat- ness and Loyalty in Online Marketing
kan penelitian survei dengan berbagai obyek in Malaysia, International Journal of
Marketing Studies. 2 (2). 223-234
layanan e-commerce, namun penelitian ini juga
masih dianggap mempunyai kelemahan. Per- Chung, KH. and JI. Shin. 2008. The Relation-
tama, dari sisi subyek penelitian yang hanya ship among e-Retailing Attributes, e-
menggunakan populasi mahasiswa suatu Satisfaction and e-Loyalty. Manage-
fakultas di suatu PTS di Yogyakarata yang ment Review: an International Journal.
sudah pernah melakukan transaksi online serta 3 (1). 23-45
38 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 1, Januari 2012 25-38

Chung, KH. and JI. Shin. 2009. The Attributes and the Subsequent Impact
Relationship Between Site on Market Response Outcomes.
Characteristics, Relationship Quality, Advances in Consumer Research. 33.
and Word of Mouth. International 203-211
Journal of Business and Information. 4 Kassim, N. and NA. Abdullah. 2010. The
(2). 137-160 Effect of Perceived Service Quality
Chung, KH. and JI. Shin. 2010. The Dimensions on Customer Satisfaction,
Antecedents and Consequents of Trust, and Loyalty in e-commerce
Relationship Quality in Internet Settings. Asia Pacific Journal of
Shopping. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics. 22 (3). 351-
Marketing and Logistics. 22 (4). 473- 371
491 Kotler, P. and KL. Keller. 2009. Marketing
Eid, MI. 2011. Determinants of E-commerce Management. 13th ed. New Jersey:
Customer Satisfaction, Trust, and Pearson Prentice Hall
Loyalty in Saudi Arabia. Journal of Roca, JC., JJ. Garci’a and JJ. de la Vega. 2009.
Electronic Commerce Research. 12 (1). The Importance of Perceived Trust,
78-93. Security and Privacy in Online Trading
Flavia’n, C. and M. Guinali’u. 2006. Consumer Systems. Information Management &
Trust, Perceived Security and Privacy Computer Security. 17 (2). 96-113
Policy Three Basic Elements of Rofiq, A. 2007. Pengaruh Dimensi
Loyalty to a Web Site. Industrial Kepercayaan (Trust) terhadap
Management & Data Systems. 106 (5). Partisipasi Pelanggan E-commerce
601-620 (Studi Pada Pelanggan E-commerce di
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Indonesia). Tesis Magister Manajemen
dengan program SPSS. Semarang: (Tidak dipublikasikan). Malang:
Badan Penerbit Universitas Program Pascasarjana Universitas
Diponegoro. Brawijaya.
Jin, B. and JY. Park. 2006. The Moderating Tjiptono, F. 2000. E-commerce. Memikat
Effect of Online Purchase Experience Sekaligus Mengikat. Buletin Jendela
on the Evaluation of Online Store Informatika. 1 (5). 1-3.

You might also like