YOGYAKARTA
PENANGANAN POLISITEMIA PADA NEONATUS
lwmfessrpfrow| oy i
No Dokumen : ‘No Revisi : Halaman: |
STANDAR
| PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Terbit: Ditetapkan
Direktur
Booventon
dr, H, Joko Murdiyanto, SpAn
NBM. 867.919
Pengertian
Polisetimia adalah peningkatan hematokrit > 65% (pada
bayi baru lahir > 68%) yang disebabkan oleh transfusi
plasenta terlambat mengikat tali pusat, transfusi kembar),
hipoksia intrauterin (insufisiensi plasenta pada bayi post
matur, bayi KMK, ibu preeklamsia/eklamsi, ibu dengan
penyakit jantung berat, ibu mendapat propanolol dan ibu
dengan diabetes melitus).
Polisitemia pada neonatus ditandai dengan gejala
gangguan nafas, takhipnea, hipoglikemia, letargis,
iritabel, apnea, kejang reflek isap turun, nafsu makan
turun dan sianosis.
Tujuan
1. Menurunkan kadar hematokrit sampai kadar batas
normal menurut prosedur yang ada
2. Menangani kasus polisitemia secara terpadu
Kebijakan
Mengatasi dan menangani polisitemia pada neonatus,
secara terpadu dan dilakukan oleh petugas yang telah
ilatih
Prosedur
T. Bila kadar hematokrit > 65% dan terdapat gejala
gangguan akibat polisitemia, lakukan transfusi
tukar parsial dengan rumus (asumsi volume darah
= 80 cc/kg BB) = volume tukar (ml) = (Berat
badan (kg) x volume darah) x (Het pasien — Het
yang diinginkan), prosedur transfusi tukar dibahas
di bab tertentu)
2. Kadar hematokrit yang diinginkan berkisar antara
50-55
3. Cairan yang dapat digunakan adalah =
plasmanate, albumin 5%, NaCl atau plasma beku
segar.
4, Periksa kadar hematokrit selama prosedur
transfusi tukar dan setelah itu serial hematokritPENANGANAN POLISITEMIA PADA NEONATUS:
RS PKU
-MUHAMMADIVAH No Dokumen = No Revisi = Halaman :
YOGYAKARTA i 7
setts a hors das 2/2
dilakukan setiap 6 jam.
Instalasi Terkait SMF limu kesehatan anak
Instalasi Maternal-Perinatal