Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

PENGARUH PENYULUHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR TERHADAP


PENGETAHUAN KELUARGA DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PAKOWA
KECAMATAN WANEA KOTA MANADO

Masita Malahika
Sefty Rompas
Jeavery Bawotong

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Email: malahikamasita@yahoo.com

Abstract.Natural disasters can strike suddenly and through a process which takes place
slowly. Some types of disasters such as floods, almost impossible accurately predicted when
and where it will occur and the amount of strength. The purpose of this Research know the
effect of the flood disaster preparedness education to the knowledge of the family in the
village of Environment Pakowa I. The method used is observational study design with the
design of one group pretest posttest. The study population was the whole family in the Village
Environmental Pakowa I as much as 149 souls with a sample of 50 family samples.
Technique is total sampling. Data collected from respondents by distributing questionnaires
before and after the intervention in the form of counseling to respondents. Data were
analyzed with the Wilcoxon test at 95% confidence level with a significance value of p
<0.005. The results of the statistical test p value = 0.000 α <0.05. Conclusion of this
research that there are significant flood disaster preparedness education to the knowledge of
family heads in the Village Environment Pakowa I. Suggestions flood preparedness need
counseling to family knowledge that can be applied.
Keywords: Counseling preparedness, Flood, Family Knowledge
Abstrak.Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang
berlangsung secara perlahan. Beberapa jenis bencana seperti banjir hampir tidak mungkin
diperkirakan secara akurat kapan, dimana akan terjadi dan besaran kekuatannya.
Kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah kondisi suatu masyarakat yang baik secara fisik
dan psikis dalam menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir terhadap pengetahuan keluarga di Lingkungan I
Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode observasional dengan rancangan desain one group pre test post test. Populasi
penelitian adalah seluruh keluarga yang ada di Lingkungan I Kelurahan Pakowa Kecamatan
Wanea Kota Manado sebanyak 149 keluarga dengan sampel sebanyak 50 sampel keluarga.
Teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling. Data dikumpulkan dari responden
dengan cara membagikan kuisionner sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kepada
responden. Data dianalisis dengan uji wilcoxon pada taraf kepercayaan 95% dengan nilai
signifikan α< 0,005. Hasil penelitian dari uji statistik yang didapatkan nilai p= 0,000
α<0,005. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penyuluhan kesiapsiagaan
bencana banjir terhadap pengetahuan keluarga di Lingkungan I Kelurahan Pakowa
Kecamatan Wanea. Saran perlunya penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir terhadap
pengetahuan keluarga agar dapat diterapkan.
Kata Kunci : Penyuluhan Kesiapsiagaan, Bencana Banjir, Pengetahuan Keluarga

1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

PENDAHULUAN berdampak pada 85.831 jiwa atau 23.204


Kepala Keluarga, dengan kerusakan rumah
Wilayah Negara Kesatuan Republik 10.844 unit. Ini diakibatkan oleh
Indonesia secara geografis terletak pada meluapnya 5 sungai yang melintasi di
wilayah yang rawan terhadap bencana Kota Manado yaitu: Sungai Tondano,
alam baik berupa tanah longsor, gempa Sungai Tikala, Sungai Sario, Sungai
bumi, letusan gunung api, tsunami, banjir Malalayang dan Sungai Bailang. Dan juga
dan lain-lain. Disamping bencana alam terdapat masalah yang muncul setelah
tersebut, akibat dari hasil pembangunan bencana tersebut, seperti penyakit yang
dan adanya sosiokultural yang multi timbul (ISPA, dermatitis, luka tusuk dan
dimensi, Indonesia juga rawan terhadap maag), tidak ada air bersih serta
bencana non alam maupun sosial seperti lingkungan yang sudah tidak bersih .
kerusuhan sosial maupun politik, Berdasarkan hasil wawancara
kecelakaan transportasi, kecelakaan dengan Sekretaris Lurah Kelurahan
industri dan kejadian luar biasa akibat Pakowa, bahwa ada beberapa lingkungan
wabah penyakit menular (Depkes, 2007). yang memiliki jumlah keluarga yang
Secara umum, bencana terkena banjir bandang yaitu: lingkungan
dikategorikan menjadi dua macam, yaitu V sebanyak 132 keluarga, lingkungan VI
bencana alam (natural disaster) dan sebanyak 69 keluarga, lingkungan II
bencana buatan manusia (man made sebanyak 5 keluarga dan lingkungan I
disaster). Fenomena bencana meliputi sebanyak 149 keluarga. Khususnya
badai, hujan salju yang lebat, banjir, Lingkungan I Kelurahan Pakowa sering
gelombang pasang laut, gempa, tsunami, terjadi banjir tiap tahunnya.
letusan gunung api atau kebakaran skala Hal inilah yang membuat peneliti
besar maupun peledakan bom (Undang- tertarik untuk mengadakan penelitian
undang No.24 Tahun 2007). Kondisi mengenai pengaruh penyuluhan
darurat adalah suatu kejadian luar biasa kesiapsiagaan bencana banjir terhadap
yang secara umum dapat mendatangkan pengetahuan keluarga di Lingkungan I
kerugian terhadap harta benda ataupun Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea
mengancam jiwa manusia. Kejadian Kota Manado.
tersebut dapat datang secara alami dari
peralatan yang diciptakan manusia atau METODE PENELITIAN
dari ulah manusia itu sendiri. Salah satu
kondisi darurat yang dapat mendatangkan Jenis penelitian adalah experiment
kerugian adalah banjir. dimana teknik yang digunaka adalah one
Berdasarkan uraian di atas, dapat group pre test-post test design. Penelitian
dikatakan bahwa kondisi gawat darurat ini dilakukan di Lingkungan I Kelurahan
akibat bencana bisa terjadi kapanpun dan Pakowa Kecamatan Wanea Kota Manado
dimanapun sehingga individu dan pada tanggal 13 Agustus 2016. Populasi
komunitas perlu memiliki kesiapan untuk dalam penelitiann berjumlah 149 keluarga.
menghadapi bahaya yang mungkin muncul Teknik pengambilan sampel pada
dari lingkungan terdekatnya, salah satunya penelitian dilakukan secara purposive
dari gedung bertingkat. sampling, yaitu suatu teknik penetapan
Di Kota Manado pada tanggal 15 sampel dengan cara memilih sampel
Januari 2014 terjadi banjir bandang dan diantara populasi sesuai dengan yang
tanah longsor, dengan korban meninggal dikehendaki peneliti, yaitu 50 keluarga.
sebanyak 6 orang. Kejadian banjir ini Dengan kriteria inklusi, yaitu keluarga
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

yang tinggal di Lingkungan I Kelurahan atau berkolerasi. Dilakukan uji wilcoxon


Pakowa, keluarga yang pernah mengalami dengan tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05).
banjir, dapat berkomunikasi dengan baik Dalam melakukan penelitian yang
dan keluarga yang bersedia menjadi meliputi: informed consent, anonimity dan
responden. Dan kriteria eksklusi keluarga confidentialit.
yang sedang sakit pada saat penelitian
berlangsung dan keluarga yang tidak ada HASIL DAN PEMBAHASAN
di tempat atau keluar kota sewaktu Analisis Univariat
penelitian dilaksanakan. Instrument pada
penelitian ini menggunakan kuisioner dan Tabel 1. Distribusi Responden
SAP. Berdasarkan Umur
Prosedur pengumpulan data
pennelitian dilakukan dengan cara: Peneliti Umur n %
meminta surat permohonan izin 31-40 tahun 18 36
penenlitian kepada Program Studi Ilmu 41-50 tahun 24 48
Keperawatan Fakultas Kedokteran 51-60 tahun 8 16
Universitas Sam Ratulangi Manado. Jumlah 50 100
Peneliti memasukkan surat permohonan Sumber : Data Primer 2016
izin penelitian ke Kelurahan Pakowa.
Setelah mendapat izin, Peneliti menemui Tabel 2. Distribusi Responden
calon responden untuk diajakan hadir Berdasarkan Jenis Kelamin
dalam penelitian. Pada waktu penelitian
Peneliti menjelaskan informed consent dan Jenis %
kuisioner. Setelah semua responden selesai n
Kelamin
mengisi kuisioner dalam hal ini adalah pre Laki-laki 41 82
test, peneliti akan mengumpulkan Perempuan 9 18
kuisioner kemudian memberikan Jumlah 50 100
penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir Sumber : Data Primer 2016
dengan menggunakan SAP selama 15
menit, setelah Peneliti memberikan Tabel 3. Distribusi Responden
penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir, Berdasarkan Pendidikan
peneliti membagikan kuisioner dalam hal
ini adalah post test. Setelah prosedur Pendidikan n %
selesai dan data terkumpul, Peneliti akan SD 19 38
melakukan pemeriksaan kelengkapan data SMP 17 34
yang diperoleh dari responden. Data yang SMA 10 20
sudah terkumpul diolah dengan sistem PERGURUAN 4 8
computer pada program SPSS (Statistical TINGGI
Product and Service Solution) dengan Jumlah 50 100
tahapan-tahapan yaitu editing, coding, Sumber : Data Primer 2016
processing dan cleaning.
Analisis data dalam penelitian ini,
yaitu analisis univariat yang bertujuan
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
setiap variabel penelitian. Analisis Bivariat
adalah analisis yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

Tabel 4. Distribusi Responden Karakteristik Responden


Berdasarkan Pekerjaan
Umur
Jenis Pekerjaan n %
Pedagang 32 64 Dari hasil penelitian menunjukkan
Wiraswasta 10 20 bahwa umur juga mempengaruhi
Pegawai Swasta 4 8 pengetahuan seseorang, seperti pendapat
IRT 4 8 menurut Latipun (2006) bahwa beberapa
Jumlah 50 100 faktor internal yang dapat mempengaruhi
Sumber : Data Primer 2016 pengetahuan seseorang, antara lain adalah
sifat, kepribadian, bakat bawaan,
Tabel 5. Distibusi Responden Berdasarkan intelegensia dan usia. Pada batas umur
Pengetahuan Sebelum Diberikan tertentu seseorang mengalami suatu
Penyuluhan Kesiapsiagaan Bencana Banjir perkembangan dan proses pematangan
.Faktor usia seejalan dengan pengalaman
Pengetahuan n % individu. Semakin tua usia seseorang,
Baik 4 8 maka semakin banyak pengalaman yang
Cukup 27 54 dimiliki individu.
Kurang 19 38
jumlah 50 100 Tingkat Pendidikan
Sumber : Data Primer 2016
Distribusi responden berdasarkan
tingkat pendidikan, pada penelitian ini
Tabel 6. Distibusi Responden Berdasarkan terdapat responden dengan tingkat
Pengetahuan Setelah Diberikan pendidikan SD yang terbanyak sejumlah
Penyuluhan Kesiapsiagaan Bencana Banjir 19 orang. Jenjang pendidikan seseorang
dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
Pengetahuan n % dalam memahami sesuatu. Berdasarkan
Baik 29 58 penelitian yang dilakukan oleh Anshar
Cukup 21 42 Rante (2012), menunjukkan bahwa tingkat
Jumlah 50 100 pendidikan berpengaruh terhadap
Sumber : Data Primer 2016 kesiapsiagaan keluarga menghadapi
bencana.
Analisis Bivariat
Tingkat Pekerjaan
Tabel 7. Pengaruh Penyuluhan
Distribusi responden berdasarkan
Kesiapsiagaan Bencana Banjir terhadap tingkat pekerjaan, pada penelitian ini
Pengetahuan Keluarga di Lingkungan I terdapat pedagang sebanyak 32 orang,
Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea wiraswasta sebanyak 10 orang, pegawai
Kota Manado swasta sebanyak 4 orang dan IRT
sebanyak 4 orang. Ini menunjukkan bahwa
Tingkat pengetahuan responden dengan jumlah terbanyak
n p
pengetahuan Baik Cukup Kurang
Sebelum bekerja sebagai pedagang. Karena letak
diberikan 4 27 19 50 Kelurahan Pakowa Lingkungan I terletak ±
intervensi 100 meter dari daerah Pasar Pinasungkulan
0,000
Setelah
diberikan 29 21 50
Karombasan.
intervensi
Sumber : Data Primer 2016
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

Tingkat Pengetahuan Sebelum Pengaruh Penyuluhan Kesiapsiagaan


Diberikan Intervensi Bencana Banjir terhadap Pengetahuan
Keluarga di Lingkungan I Kelurahan
Hasil penelitian tingkat pengetahuan Pakowa Kecamatan Wanea Kota
sebelum diberikan penyuluhan Manado
kesiapsiagaan bencana banjir terdapat
pengetahuan baik sebanyak 4 orang, Dari hasil tersebut jumlah responden
pengetahuan cukup sebanyak 27 orang dan berpengetahuan kurang sebelum diberikan
pengetahuan kurang sebanyak 19 orang. intervensi sebanyak 19 responden menjadi
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian berpengetahuan cukup semuanya setelah
besar responden belum memahami dengan diberikan intervensi. Dan jumlah
betul tentang kesiapsiagaan bencana responden berpengetahuan cukup sebelum
banjir.Menurut Notoatmodjo (2007), diberikan intervensi sebanyak 27
pengetahuan atau kognitif merupakan responden menjadi 21 responden
domain yang sangat penting dalam berpengetahuan cukup setelah diberikan
membentuk tindakan atau perilaku intervensi, dikarenakan ada 2 responden
seseorang. Pengetahuan akan lebih yang tetap berpengetahuan cukup
langgeng daripada perilaku yang tidak meskipun telah diberikan intervensi.
didasari oleh pengetahuan. Jumlah responden berpengetahuan baik
sebelum diberikan intervensi sebanyak 4
Tingkat Pengetahuan Setelah Diberikan responden menjadi 29 responden setelah
Intervensi diberikan intervensi, di karenakan ada 25
responden yang berpengetahuan cukup
Hasil penelitian tingkat pengetahuan
sebelum diberikan intervensi menjadi
setelah diberikan penyuluhan
berpengetahuan baik setelah diberikan
kesiapsiagaan bencana banjir terdapat
intervensi.
pengetahuan baik sebanyak 29 orang dan
pengetahuan cukup sebanyak 21 orang. Dari hasil tersebut jumlah responden
Hal ini menunjukkan bahwa keluarga yang berpengetahuan kurang sebelum diberikan
telah diberikan penyuluhan kesiapsiagaan intervensi sebanyak 19 responden menjadi
bencana banjir telah memahami dengan berpengetahuan cukup semuanya setelah
baik dan diharapkan dapat diberikan intervensi. Dan jumlah
menerapkannya.Menurut Notoatmodjo responden berpengetahuan cukup sebelum
(2012), Memahami adalah suatu diberikan intervensi sebanyak 27
kemampuan untuk memperjelas secara responden menjadi 21 responden
benar tentang objek yang diketahui dan berpengetahuan cukup setelah diberikan
dapat menginterpretasikan materi tersebut intervensi, dikarenakan ada 2 responden
secara benar. Penerimaan perilaku baru yang tetap berpengetahuan cukup
atau adopsi perilaku yang didasari oleh meskipun telah diberikan intervensi.
pengetahuan kesadaran dan sikap yang Jumlah responden berpengetahuan baik
positif, maka perilaku akan bersifat sebelum diberikan intervensi sebanyak 4
langgeng. Sebaliknya apabila perilaku responden menjadi 29 responden setelah
tidak didasari oleh pengetahuan dan diberikan intervensi, di karenakan ada 25
kesadaran maka tidak akan berlangsung responden yang berpengetahuan cukup
lama. sebelum diberikan intervensi menjadi
berpengetahuan baik setelah diberikan
intervensi.

5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

Penelitian ini juga senada dengan Anshar Rante. 2012. Tingkat


penelitian yang dilakukan oleh Jacklin Kesiapsiagaan Rumah Tangga
Rifka Sasikome (2015) yaitu pengaruh Menghadapi Bencana Alam Tanah
penyuluhan bencana banjir terhadap Longsor Di Kelurahan Battang
kesiapsiagaan siswa SMP Katolik Soegiyo Barat Kecamatan Wara Barat Kota
Pranoto Manado menghadapi banjir. Hasil Palopo Tahun 2012.Pascasarjana
penelitian yang senada juga dikemukakan Universitas Hasanuddin Makassar
oleh Sinsiana Besti Emami (2015) dalam
jurnalnya yang berjudul pengaruh Arikunto, Suharsimin. 2002. Prosedur
penyuluhan kesiapsiagaan bencana gempa Penelitian (Suatu Pendekatan dan
bumi terhadap pengetahuan siswa di SD Praktik). Jakarta: Rineka Cipta
Muhammadiyah Trisigan Murtigading
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sanden Bantul.
Berita Banjr Bandang Manado.
Dengan demikian, hasil penelitian Diambil pada 09 Maret 2014 dari
dapat disimpulakan bahwaada pengaruh http://www.bnpb.go.id
penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir
BPBD. 2012. Laporan kejadian bencana
terhadap pengetahuan keluarga di
tahun 2009-2011. Diakses
Lingkungan I Kelurahan Pakowa
dariwww.bnpb.go.id tanggal 25
Kecamatan Wanea Kota Manado.
Juli 2014
SIMPULAN Departemen Kesehatan RI. Ringkasan
Dari hasil penelitian pengaruh telaahan system terpadu
penyuluhan kesiapsiagaan bencana banjir penanggulangan bencana di
terhadap pengetahuan keluarga di Indonesia.
Kelurahan Pakowa Lingkungan I, dapat
Jacklin Rifka Sasikome. 2015. Pengaruh
ditarik kesimpulan: Pengetahuan keluarga
Penyuluhan Bencana Banjir
tentang kesiapsiagaan bencana banjir
Terhadap Kesiapsiagaan Siswa
sebelum diberikan penyuluhan paling
SMP Katolik Soegiyo Pranoto
banyak pengetahuan cukup, pengetahuan
Manado Menghadapi Banjir.
keluarga tentang kesiapsiagaan bencana
Program Studi Ilmu Keperawatan
banjir sesudah diberikan penyuluhan
Fakultas Kedokteran. Universitas
paling banyak pengetahuan baik, terdapat
Sam Ratulangi
perbedaan pengetahuan keluarga mengenai
kesiapsiagaan bencana banjir sebelum dan Kapucu, Naim. 2008. Culture of
sesudah diberikan penyuluhan dan terdapat preparedness : household disaster
pengaruh penyuluhan kesiapsiagaan preparedness. Journal of Disaster
bencana banjir terhadap pengetahuan Prevention and Management
keluarga.
Kar, N. 2009. Psychological impact of
DAFTAR PUSTAKA disasters on children : review of
assessment and interventions.
American Red Cross. 2006. Consolidated
World journal of Pediatrics, Vol 5
financial statements. Diakses pada
No 1
11 Maret 2014 dari
http://www.redcross.org/www- Mawardi, E. & Sulaeman, A. 2011.
files/Documents/pdf/corppubs/200 Partisipasi Masyarakat dalam
6CFS.pdf
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, November 2016

Pengurangan Resiko Bencana


Banjir. Surakarta: Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumber Daya
Air
Muhammad irfan Djafar. 2013. Pengaruh
Penyuluhan Tentang
Kesiapsiagaan Bencana Banjir
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Kepala Keluarga Di Desa Romang
Tangaya Kelurahan Tamangapa
Kecamatan Manggala Kota
Makassar. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas
Hasanuddin
Oman, K.S. 2008. Panduan belajar
keperawatan emergency. Jakarta: EGC
PSIK Universitas Sam Ratulangi. (2013).
Panduan Penulisan Tugas Akhir
Proposal dan Skripsi.
Rachmalia, Urai Hatthakit, dan Aranya
Chaowalit. 2011. Tsunami
preparedness of people living in
affected and non-affecetd areas : a
comparative study in coastal area in
aceh, Indonesia. Australian
Emergency Nursing Journal. 14,1-
5
Ramotra, K.C., Patil P.T. 2012. Impact of
flood on Prayag Chikhali village
of Karveer Tehsil in Mahastra
(India) : a comparative analysis
(2005-2006). Journal Of
Environment and Earth
Science,Vol 2 No 6
Samadi. 2007. Geografi 1. Jakarta:
Yudhistira
Undang-Undang No 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana,
Jakarta.

You might also like