Professional Documents
Culture Documents
Tongue Crib Untuk Penatalksanaan
Tongue Crib Untuk Penatalksanaan
Tongue Crib Untuk Penatalksanaan
Background: Tongue thrusting is a behavior pattern in which the tongue protrudes through Received 11 January 2018
the anterior incisors and pushes the anterior teeth at rest position, during speech or swallowing. Accepted 14 March 2018
This bad habit causes malocclusion, but removable or fixed tongue crib appliance can be used to Online 30 March 2018
eliminate it. Purpose: To know various kinds of fixed tongue crib that can be used to overcome * Correspondence (Korespondensi):
tongue thrust habit. Review: Habit is a repeated behavior pattern in the normal development Elly Rusdiana
stage. Tongue thrust makes oral muscle imbalance which eventually resulted in malocclusions
E-mail:
such as incisor protruded and open bite. Several efforts can be done to overcome this habit elly.rusdiana58@yahoo.co.id
including speech therapy, myofunctional therapy, tongue exercise and tongue crib orthodontic
appliance usage. Tongue crib is used to returns the tongue to the normal position. Various forms
of tongue crib are almost the same in the way they are made by soldering the crib to the maxillary
first molar band. Conclusion: Tongue thrust habit can be corrected with fixed or removable
tongue crib appliances such as hybrid habit correcting appliance, tongue crib with cold cured Keywords:
acrylic tongue shield, fixed palatal crib with transpalatal arch, fixed tongue loops, tongue fence, Tongue thrusting habit; Tongue
and upper hay rake. crib; Fixed appliance
A BST R A K
Latar Belakang: Tongue thrusting adalah kebiasaan menjulurkan lidah dan menekan gigi
anterior pada waktu istirahat, selama berbicara, atau menelan. Akibat kebiasaan tersebut akan
terjadi maloklusi. Untuk mengatasi kebiasaan ini dapat menggunakan peranti tongue crib lepasan
atau cekat. Tujuan: Mengetahui variasi fixed tongue crib untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan
lidah. Tinjauan pustaka: Kebiasaan merupakan suatu pola perilaku yang diulang dan pada
umumnya merupakan suatu tahap perkembangan yang normal. Kebiasaan menjulurkan lidah
menyebabkan ketidakseimbangan otot-otot mulut yang akhirnya berakibat pada maloklusi yaitu
gigi insisif terdorong ke depan dan gigitan terbuka. Untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan
lidah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: terapi bicara, terapi miofungsional,
latihan lidah, dan pemakaian peranti ortodonti berupa tongue crib lepasan atau cekat. Tujuan
pemakaian tongue crib untuk mengembalikan lidah ke posisi normal. Cara pembuatan beberapa
bentuk tongue crib hampir sama yaitu dengan menyoldirkan kaki crib pada band yang disemen
pada gigi molar pertama rahang atas. Kesimpulan: Untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan
lidah dengan menggunakan peranti tongue crib lepasan atau cekat. Variasi fixed tongue crib yaitu Kata kunci:
hybrid habit correcting appliance, tongue crib with cold cure acrylic, tongue shield, fixed palatal Kebiasaan menjulurkan
crib with transpalatal arch, fixed tongue loops, tongue fence, dan upper hay rake. lidah;Tongue crib; Peranti cekat
Brauer and Holt (1965) mengklasifikasikan kebiasaan Gambar 4. Gigitan terbuka anterior (Singaraju and Kumar, 2009)
menjulurkan lidah berdasarkan letak dan posisi nya,
antara lain: 1) tipe I: non deforming tongue thrusting, 2) Pada anterior thrust, gigi insisif atas sangat menonjol
tipe II: deforming anterior tongue thrusting, 3) tipe III: dan gigi insisif bawah tertarik ke dalam oleh bibir bawah.
Deforming lateral tongue thrust, 4) tipe IV: deforming Jenis ini paling sering terjadi disertai dengan dorongan
anterior and lateral tongue thrust. Tipe I: non deforming mentalis yang kuat. Unilateral thrust secara karakteristik,
tongue thrusting merupakan tipe dengan oklusi yang adalah gigitan terbuka pada satu sisi. Pada bilateral
sempurna tanpa rotasi. Posisi lidah dari tipe ini berada thrust, gigitan anterior tertutup namun gigi posterior
dalam keadaan normal. Tipe II: deforming anterior tongue dari premolar pertama ke molar dapat terbuka pada
thrusting merupakan tipe yang paling umum terjadi kedua sisinya. Kasus seperti ini pada umumnya sangat
dalam menelan yang buruk. Tipe jenis ini menunjukkan sulit untuk dikoreksi.
pola lidah dalam menelan yang khas. Terlihat dari Beberapa metode telah dicoba untuk mengatasi
bagaimana pola tersebut akan mempertahankan kebiasaan menjulurkan lidah. American Academy of
open bite anterior dalam setiap individu. Tipe II terbagi Pediatric Dentistry Council on Clinical Affairs (2006)
menjadi: a) subgroup I: gigitan terbuka anterior; b) menyatakan bahwa yang termasuk cara untuk mengatasi
subgroup II: proklinasi anterior; c) subgroup III: gigitan kebiasaan menjulurkan lidah, antara lain terapi
silang posterior. Tipe III: deforming lateral tongue thrust myofunctional, simple habit control (mengatasi kebiasaan
merupakan tipe yang paling sering terjadi selama dengan sederhana), habit-breaking appliance (peranti
menelan. Pola lidah tipe ini dipaksa ke lateral diantara habit-breaking), perawatan ortodonti dan kemungkinan
gigitan terbuka posterior dan sering terkait gigitan silang dilakukan pembedahan.
posterior. Tipe III terbagi menjadi: a) subgroup I: gigitan Menurut Aisyah (2016), penanganan yang bisa
terbuka posterior; b) subgroup II: gigitan silang posterior; dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan menjulurkan
c) subgroup III: gigitan dalam. Tipe IV: deforming anterior lidah pada anak-anak, antara lain: 1) terapi bicara; 2)
and lateral tongue thrust merupakan jenis yang paling terapi myofunctional, menarik bibir bawah pasien.
umum ditemukan lidah muncul di permukaan oklusal Sementara bibir menjauh dari gigi, pasien diminta untuk
atau incisal dari semua gigi saat menelan. Pola lidah menelan. Jika pasien biasa menjulurkan lidahnya, bibir
tipe ini tampak relatif lebih besar hubungannya dengan akan menjadi sedemikian kencang seolah berusaha
lingkungan bagian dalam mulut dimana lidah berada. untuk menarik jari-jari yang menarik bibir pada saat
Tipe IV terbagi menjadi:a) subgroup I: gigitan terbuka pasien berusaha menelan. Pasien yang menjulurkan lidah
anterior dan posterior;b) subgroup II: proklinasi dari gigi tidak dapat melakukan prosedur penelanan mekanis
anterior;c) subgroup III: gigitan silang posterior. sampai bibi-bibir membuka rongga mulut; 3) latihan
Menurut Singh et al. (2011) ada beberapa masalah lidah,berlatih meletakkan posisi lidah yang benar saat
yang ditimbulkan akibat tongue thrust, antara lain: open menelan. Pasien belajar melakukan “klik”. Prosedur ini
bite anterior (gigitan terbuka anterior); anterior thrust; mengharuskan pasien meletakkan ujung lidah pada atap
dan unilateral thrust. Gigitan terbuka anterior merupakan mulut dan menghentakkannya lepas dari palatum untuk
kasus yang paling umum terjadi akibat tongue thrust membuat suara “klik”. Posisi lidah pada palatum selama
(Gambar 4). Dalam kasus ini, bibir depan tidak menutup aktivitas ini kira-kira seperti posisi jika menelan dengan
dan anak sering membiarkan mulutnya terbuka dengan tepat. Pasien juga diminta membuat suara gumaman
posisi lidah lebih maju dari pada bibir. Secara umum, lidah dimana pasien akan menghisap udara ke dalam atap
yang berukuran besar biasanya disertai menjulurkan lidah. mulutnya di sekililing lidah. Selama latihan ini, lidah secara
Gigitan terbuka anterior pada umumnya mengakibatkan alamiah meletakkan dirinya ke atap anterior palatum.
130 Elly Rusdiana, et al. | Journal of Vocational Health Studies 01 (2018): 126–133
Gambar 8. Tongue crib with cold cured acrylic (Singh et al., 2011)
Gambar 9. Fixed palatal crib with transpalatal arch (Feu et al., 2013)
seperti kebiasaan menghisap jari, menjulurkan lidah, mm yang bertujuan untuk memperlebar luas permukaan
dan bernafas lewat mulut. Kebiasaan menjulurkan kawat (Singh et al., 2011).
lidah berperan penting dalam menghambat dan Bentuk yang bermacam-macam dari tongue crib,
mengganggu pertumbuhan gigi secara normal dan seperti fixed tongue loops, tongue fence, dan upper hay rake.
sering menyebabkan beberapa maloklusi yang serius, Tongue loops menggunakan metal crib yang berbentuk
diantaranya adalah gigitan terbuka (Geophine et al., 2005; loops berdiameter 0,040 inchi (1,2 mm) berfungsi untuk
Zen, 2014). Gigitan terbuka anterior ditandai dengan mengembalikan lidah ke posisi normal. Tongue fence
tidak adanya kontak antara tepi gigi insisif rahang atas berbentuk seperti pagar dengan menggunakan kawat
dan rahang bawah sehingga memperlihatkan tumpang ganda sebagai tambahan untuk menambah kekuatan crib
gigit negatif dengan gigi posterior dalam keadaan oklusi. untuk membantu otot lidah agar tidak terjulur ke depan
(Muthu and Sivakumar, 2009). Banyak penelitian telah saat menelan. Tongue fence dapat dimodifikasi menjadi
menunjukkan bahwa kebiasaan menjulurkan lidah juga upper hay rake dengan memotong loops yang terdapat
dikenal sebagai bentuk proses menelan yang salah di bagian anterior palatum (Veis and Christian, 2004). Hay
dengan mendorong lidah. Gerakan menelan dengan rake pada rahang atas ini berbentuk seperti garpu yang
posisi lidah menjulur akan menyebabkan gigi insisif dihubungkan dari lengkung labial ke lengkung palatal
terus menerus terdorong ke arah depan dan ke arah (Jusuf, 2016).
bibir sehingga gigi insisif akan terdorong maju (Maulani, Peranti tongue crib dinilai paling efektif untuk
2005). mengatasi kebiasaan menjulurkan lidah (Kamdar and Al-
Kebiasaan ini biasanya terjadi pada anak-anak usia Syahrani, 2014). Variasi dari desain fixed tongue crib dapat
balita. Kebiasaan menjulurkan lidah dapat merusak membantu pasien dalam menghilangkan kebiasaan
jaringan rongga mulut, dan dapat menghambat proses menjulurkan lidah dengan menempatkan crib yang
normal pertumbuhan dan perkembangan serta fungsi berfungsi sebagai penahan mekanis. Keberhasilan dari
orofasial yang berhubungan dengan fungsi sendi peranti ini tergantung pada motivasi dari pasien. Apabila
temporomandibular. perawatan menggunakan tongue crib ini dilakukan
Ada dua peranti ortodonti yang dapat digunakan dengan tepat pada masa pertumbuhan, maka efek yang
untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan lidah, yaitu ditimbulkan dari kebiasaan jelek ini dapat segera diatasi
peranti lepasan dan peranti cekat. Peranti ini bertujuan dan diperoleh hasil yang maksimal. Tidak hanya dengan
untuk mencegah terjadinya maloklusi, membantu menggunakan peranti tongue crib saja, melainkan disertai
mengoreksi susunan gigi yang tidak teratur dan dengan usaha untuk menghilangkan kebiasaan jelek
berantakan, serta menyelaraskan fungsi orofasial yang tersebut. Usaha untuk menghilangkan kebiasaan jelek
terganggu akibat kebiasaan menjulurkan lidah. tersebut yaitu dengan melatih kembali otot lidah yang
Penggunaan tongue crib merupakan salah satu cara berhubungan dengan proses menelan.
untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan lidah. Tongue
crib merupakan peranti yang digunakan untuk membatasi
pergerakan lidah. Peranti ini dibuat untuk mencegah KESIMPULAN
gigi anterior terdorong ke depan dan menghilangkan
kebiasaan menjulurkan lidah pada anak (Duncan et al,. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan
2014). Tongue crib ada yang berbentuk lepasan maupun bahwa kebiasaan menjulurkan lidah dapat menimbulkan
cekat. Fixed tongue crib sendiri memiliki berbagai desain maloklusi yang menyebabkan gangguan pengunyahan,
bentuk, diantaranya adalah hybrid habit correcting gangguan bicara, dan estetik. Kebiasaan menjulurkan
appliances, tongue crib with cold cured acrylic, fixed palatal lidah dapat diatasi dengan menggunakan peranti tongue
crib with transpalatal arch, fixed tongue loops, tongue fence, crib berupa lepasan dan cekat. Variasi fixed tongue crib
upper hay rake. Macam-macam fixed tongue crib di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan, diantaranya
memiliki fungsi yang sama yaitu mengembalikan posisi adalah: HHCA, tongue crib with cold cured acrylic, tongue
lidah ke posisi normal sehingga tidak menekan gigi. shield, fixed palatal crib with transpalatal arch, fixed tongue
Secara umum, proses pembuatan fixed tongue crib ini loops, tongue fence, upper hay rake. Sebagai saran, dengan
hampir sama dengan menyolderkan kaki crib pada band adanya variasi fixed tongue crib, diharapkan teknisi gigi
disemen pada gigi molar pertama rahang atas kanan dan dapat meningkatkan kemampuannya baik secara teori
kiri dan menggunakan crib yang diletakkan pada bagian maupun praktek sehingga dapat membuat berbagai
anterior dari palatum, hanya saja ada penambahan variasi tongue crib.
aksesoris dan penambahan bahan yang digunakan dalam
pembuatannya. Seperti HHCA menggunakan tambahan
DAFTAR PUSTAKA
tongue bead, berdiameter 3 mm yang terbuat dari akrilik
yang digunakan untuk membantu menempatkan lidah Abraham, R., Kamath, G., Sodhi, J., Sodhi, S., Rita, C., Kalyan, S.
di daerah papilla insisivus dan mencegah posisi lidah 2013.Habit breaking appliance for multiple corrections.
yang lebih rendah dan peranti tongue crib with cold cured Case Reports in Dentistry:Pp 2–5.
acrylic dengan penambahan bahan cold cured acrylic Aisyah, S. 2016. Prevalensi kebiasaan buruk pada anak usia 3-6
yang ditaburkan di atas kawat dengan ketebalan 2-3 tahun di kota Makasar. Available from:http://repository.
Elly Rusdiana, et al. | Journal of Vocational Health Studies 01 (2018): 126–133 133
unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1102. Accessed: Maulani, C. 2005. Kiat merawat gigi anak dan panduan orang
May 15th,.Pp. 1–20. tua dalam merawat dan menjaga kesehatan gigi bagi
Alawiyah, T., Sianita, P.2012. Retensi dalam perawatan ortodonti. anak-anaknya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Inc;.P
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi FKG UPDM p. 49–50.
(B) 9(2):Pp. 29–35. Motta, J.L., Almeida, T. 2012. Gender as risk factor for mouth
American Academy of Pediatric Dentistry Clinical Affairs. Policy breathing and other harmful oral habits in preschoolers.
of oral habits. reference manual 2006-2007. Pediatric Brazil Journal of Oral Sciences 11 (3):Pp.377–80.
Dental 2006; 28:Pp. 43–4. Muthu, M.S., Sivakumar, N. 2009. Pediatric dentistry priciples
Brauer, J., Holt, T.V.1965. Tongue thrust classification. University and practice. Delhi India: Elvesier, Inc; Pp. 323
of North Carolina 35(2):Pp.106–12. Proffit, W.R. 2000. Contemporary orthodontics.3rd ed. St.Louis:
Duncan, L., Falk, K., Sprehe, C., Eddy, J., Parker, M., Eberts, A. Mosby Year Book, Incp 129–35.
2014. Mosby’s dental dictionary. 3rd ed. St.Louis: Elvesier Senjaya, A. 2012. Kebiasaan buruk yang dapat merubah bentuk
Mosby Inc;P p. 708. wajah. Jurnal Skala Husada 9(1):Pp. 22–7.
Fernando, C.T.2011. Dentoalveolar comparative study between Singaraju, G., Kumar, C. 2009. Tongue thrust habit - a review.
removable and fixed cribs, associated to chincup, in Annalis and Essences of Dentistry; 1(2):Pp.14–23.
anterior open bite treatment. Brazil: UNICID;. Singh, S., Prerna, Dua, P., Jain S. 2011. Habit breaking appliance
Feu, D., Menezes, L., Quintao, A., Quintao, C. 2013. A customized for tongue thrusting–a modification. Indian Journal of
method for palatal crib fabrication. Journal of Clinical Dental Sciences 3(3):Pp. 10–2.
Orthodontic; 47(7): Pp.406–12. Taslan, S., Biren, S., Ceylanoglu, C. 2010. Tongue pressure
Geophine, E., Siregar, E., Krisnawati. 2005. Gambaran dento changes before during and after crib appliance therapy.
kraniofasial arah vertikal penderita gigitan anterior tongue Angle Orthodontis; 80(3): Pp.533–9
thrust. IJD; 12(3):Pp. 159–65. Tharvade, S.M., Ramkhrisna, S. 2015. Tongue thrusting habit- a
Joelijanto, R. 2012. Maloklusi yang terjadi akibat kebiasaan review. International Journal of Contemporary Dental and
buruk pada anak. IDJ; 1(2):Pp 86–92. Medical Reviews:Pp. 1–5.
Jusuf, L. 2016. Kebiasaan menjulurkan lidah dan cara Veis, R., Christian, J. 2004. Principles of appliance therapy
penanggulangannya. Available from: http://repository.usu. for adults and children. Space Maintainers Laboratory.
ac.id/handle/123456789/8075. Accessed: March 23rd, St.Louis: Mosby Year Book, Inc;. p. 256–60.
Kamdar, R., Al-Shahrani, I.2014. Damaging oral habits. Journal Wirtz, U. Atlas of orthodontic and orofacial orthopedic
of International Oral Health;7(2):Pp. 1–3. technique. Germany: Dentaurum, Inc; 2008. Pp. 211.
Kharat, S., Thakkar, P., Shetty, R., Pooja, V.K., Kaur, R. 2014. Oral Zen, Y. Perawatan orthodontik gigitan terbuka anterior. Majalah
habits and its relationship to malocclusion-a review. Kedokteran Gigi 2014; 21(1): Pp.1–8.
Journal of Advanced Medical and Dental Sciences Researh
2(4): Pp.123–6.