Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR


REMAJA PUTRI DI SMA KRISTEN I TOMOHON

Fersta Cicilia Apriliani Saguni


Agnes Madianung
Gresty Masi

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : Ciciliafersta@yahoo.com

Abstract: One of the menstrual disturbance that cause discomfort physical is dysmenorrhea.
Dysmenorrhea is menstrual pain that is felt in the lower abdomen and radiates up into the
pelvis that can interfere with daily activities. One of the activities that can be interrupted is a
learning activity. Dysmenorrhea is often experienced by young women who are in the
productive age. The research ever conducted shows that dysmenorrhea can lower a woman's
quality of life for example, students who experience dysmenorrhea decreased concentration
will study due to menstrual pain that is felt (Ningsih, 2011). Purpose. This research conducted
to determine The Relation Of Dysmenorrhea With Learning Activities Teen Daughter At
Christian High School Tomohon. Research methods is survey analytic by design research
cross sectional. Population. The captured population is teen daughters at christian high school
I Tomohon with total sample 132 people, determination samples with purposive sampling
techniques. Data obtained through questionnaire is a conecction between dysmenorrhea with
learning activities teen daughter At Christian High School Tomohon. Results of statistical
tests using the test initially chi square with boundaries that have been prepared. This research
in using analysis test statistic chi square and obtained value p = 0,000 < alpha = 0,005, which
means Ho rejected. But because requirements test chi square unfulfilled and test used is test
the alternative is fisher and obtained value p = 0,000 < alpha = 0,005 which means Ho
rejected. The conclusions of this research are a relation of dysmenorrhea with learning
activities teen daughter at Christian High School Tomohon.
Key words: Dysmenorrhea, Learning Activities, Teen Daughter.

Abstrak: Salah satu gangguan mesntruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu
dismenore. Dismenore adalah nyeri haid yang dirasakan di bagian perut bagian bawah dan
menjalar sampai ke panggul yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu aktivitas
yang dapat terganggu adalah aktivitas belajar. Dismenore sering dialami oleh remaja putri
yang yang ada pada usia produktif. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukan bahwa
dismenore dapat menurunkan kualitas hidup seorang wanita sebagai contoh siswi yang
mengalami dismenore konsentrasi belajarnya akan menurun karena nyeri haid yang dirasakan
(Ningsih, 2011). Tujuan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan diketahui hubungan
dismenore dengan aktivitas belajar remaja putri di SMA Kristen I Tomohon. Metode
penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi yang
diambil adalah remaja putri di SMA Kristen I Tomohon dengan jumlah sampel 132 orang,
penentuan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Data yang diperoleh melalui kuisioner
yang telah disiapkan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis uji statistic chi square dan
didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini yaitu
ada hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar remaja putrid di SMA Kristen I
Tomohon. Hasil uji statistik pada awalnya menggunakan uji Chi-Square dengan batas
kemaknaan = 0,05, tetapi karena syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka uji yang
digunakan adalah uji alternatifnya yaitu fisher dan didapatkan nilai p = 0,000 < alpha = 0,05,

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara dismenore
dengan aktvitas belajar remaja putri di SMA Kristen I Tomohon.
Kata Kunci: Dismenore, Aktivitas Belajar, Remaja Putri.

PENDAHULUAN menstruasi membatasi aktivitas harian


Masa remaja merupakan salah satu periode mereka khususnya aktivitas belajar di
dari perkembangan manusia yang sangat sekolah. Aktivitas belajar merupakan
penting. Pada masa ini banyak sekali prinsip atau azas yang sangat penting di
kejadian hidup dan perubahan yang akan dalam interaksi belajar yang bukan hanya
terjadi pada diri seorang remaja yang akan melibatkan aktivitas fisik tetapi juga
menentukan kualitas hidupnya di masa mental (Dimyati, 2002). Jika seorang siswi
dewasa. Masa remaja merupakan suatu mengalami dismenore, aktivitas belajar
masa peralihan dari masa anak-anak mereka di sekolah terganggu dan tidak
menuju masa dewasa yang berjalan antar jarang hal ini membuat mereka tidak
umur 12-21 tahun dan ditandai dengan masuk sekolah. Selain itu, kualitas hidup
adanya perubahan aspek fisik, psikis dan menurun, sebagai contohnya seorang siswi
psikosoial. Perubahan paling awal muncul yang mengalami dismenore tidak dapat
pada masa ini yaitu perkembangan secara berkonsentrasi belajar dan motivasi belajar
biologis (Dewi, 2012). akan menurun karena dismenore yang
Banyak perubahan khas yang dirasakan pada saat proses belajar
terjadi secara biologis baik pada remaja mengajar (Ningsih, 2011).
laki-laki maupun remaja perempuan. Salah Ini dibuktikan dari penelitian
satu tanda keremajaan yang muncul secara terdahulu menunjukkan prevalensi
biologis pada perempuan yaitu remaja ini dismenore yang cukup tinggi pada remaja.
akan mengalami menstruasi. Menstruasi Menurut French (dalam Handayani, 2012)
biasanya dimulai antar usia 10 dan 16 dismenore merupakan penyebab utama
tahun dan akan berakhir pada masa remaja perempuan di Amerika Serikat
menopause yaitu 45-50 tahun. Menstruasi tidak masuk sekolah (14%-52%). Di
sendiri adalah masa perdarahan yang Indonesia sendiri hasil penelitian tahun
terjadi pada perempuan secara rutin setiap 2002 di 4 SLTP di Jakarta (733 subyek)
bulan selama masa suburnya kecuali sekitar 74,1% siswi mengalami dismenore
apabila terjadi kehamilan (Laila, 2011). ringan sampai berat. Studi pendahuluan
Banyak gangguan menstruasi yang dismenore di Indonesia sendiri yang
biasanya dihadapi seorang perempuan. dilakukan oleh Kurniawati (2008) di SMK
Gangguan menstruasi ini biasanya I Batik Surakarta didapatkan bahwa siswa
menyebabkan ketidaknyamanan fisik bagi perempuan di sekolah tersebut pernah
seorang perempuan yang dapat mengalami dismenore dan kadang ada
mengganggu aktivitas mereka. Salah satu yang meminta izin untuk pulang karena
gangguan menstruasi yang menyebabkan tidak tahan terhadap dismenore yang
ketidaknyamanan fisik yaitu dismenore. mereka rasakan. Sedangkan hasil
Dismenore merupakan gangguan penelitiannya melaporkan dampak dari
menstruasi dengan prevalensi terbesar dismenore pada pelajar di Surakarta
yaitu sekitar 89,5% (Cakir M 2007 dalam sebanyak 52% pelajar tidak dapat
Sianipar 2009). Dismenore adalah sakit melakukan aktivitas harian dengan baik
saat menstruasi yang dapat mengganggu (Kurniawati, 2008).
aktivitas sehari-hari (Laila, 20012). Hasil penelitian di Manado sendiri
Dismenore sangat berdampak pada yang dilakukan oleh Hesti Lestari (2009)
remaja putri, hal ini menyebabkan di SMPN 3 didapatkan 98,5% responden
terganggunya aktivitas sehari-hari. Remaja pernah mengalami dismenore serta hanya
yang mengalami dismenore pada saat 1,5% yang tidak pernah mengalaminya.

2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Berdasarkan data awal yang didapatkan a. Remaja putri yang mengalami gangguan
oleh peneliti melalui wawancara kepada kesehatan lain saat dilakukan penelitian
siswi-siswi yang ada di SMA Kristen I b. Remaja putri yang tidak hadir saat
Tomohon, didapatkan banyak siswi yang penelitian.
mengalami dismenore saat menstruasi dan Instrument dalam penelitian ini
ini mengganggu aktivitas belajar mereka. menggunakan kuisioner. Kuisioner ini
Karena itu peneliti tertarik untuk telah dipakai pada penelitian sebelumnya
melakukan penelitian mengenai hubungan oleh Desni Rosa (2010) dan dimodifikasi
dismenore dengan aktivitas remaja putri di oleh peneliti. Terdiri dari 3 bagian, bagian
SMA Kristen I Tomohon dimana belum A karakteristik responden, bagian B
pernah dilakukan penelitian terlebih dahulu karakteristik dismenore yang dan bagian C
di tempat ini. aktivitas belajar siswa. Dengan
menggunakan skala Guttman peneliti
METODE PENELITIAN mengukur bila responden mengalami
Penelitian ini meggunakan metode survey dismenore diberi skor 2, sedangkan bila
analitik dengan rancangan cross sectional. tidak mengalami dismenore diberi skor 1.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12-15 Untuk aktivitas belajar terdiri dari 14 item
Juni 2013.Penelitian ini sudah pertanyaan. Kuisioner ini juga
dilaksanakan di SMA Kristen I Tomohon. menggunakan skala Guttman. Dengan
Populasi dalam penelitian ini menggunakan skor hasil perhitungan nilai
adalah remaja putri kelas X yang median maka :Untuk aktivitas belajar
berjumlah 156 orang dan kelas 176 orang, terganggu karena dismenore bila ≥ 21 dan
jadi total populasi adalah 332 orang. aktivitas belajar tidak terganggu bila < 21.
Penentuan sampel menggunakan teknik Dalam melakukan penelitian, peneliti
non random sampling dengan metode melakukan pengumpulan data melalui
purposive sampling Untuk menghitung langkah-langkah sebagai berikut: peneliti
besarnya sampel yang populasinya kurang membuat surat permohonan izin dari
dari 10.000 menggunakan rumus program studi ilmu keperawatan
(Nursalam, 2010) : Universitas Sam Ratulangi, peneliti
mengajukan izin pada instansi atau orang
yang berwenang di tempat yang akan
dilakukan penelitian untuk melakukan
penelitian tersebut yaitu Kepala Sekolah
Keterangan : SMA Kristen I Tomohon,setelah mendapat
n = besar sampel izin dari Kepala Sekolah SMA Kristen I
N = besar populasi Tomohon peneliti menuju ke setiap kelas
d = tingkat kepercayaan yang untuk membagikan kuisioner dan
diinginkn 95% menjelaskan isi dari kuisioner kepada
responden. responden diingatkan untuk
mengisi semua pertanyaan sesuai dengan
Responden diambil dari remaja kondisi mereka dan sejujurnya, bila sudah
yang duduk di kelas X sebanyak 88 orang selesai kuisioner dikembalikan kepada
dan di kelas XI sebanyak 93 orang. peneliti,setelah kuisioner terkumpul
Kriteria Inklusi yaitu : peneliti mengidentifikasi sampel sesuai
a. Remaja putri yang bersedia menjadi dengan kriteria inklusi dan criteria eksklusi
responden berdasarkan kuisioner yang ada,melakukan
b. Remaja putri yang sudah menstruasi analisa data.
c. Remaja putri yang berusia 15-18 tahun. Pengolahan data pada penelitian ini
Kriteria Eksklusi yaitu : dilakukan dengan tahap Editing,Coding,
Tabulating, Processing. Analisa data

3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

dalam penelitian ini yaitu : Analisis c. Distribusi Responden Menurut


univariat dan Analisis bivariat. Lamanya Haid
Setiap penelitian yang Tabel 3. Distribusi responden menurut
menggunakan subjek manusia harus lamanya haid
mengikuti aturan etik. Dalam hal ini adalah Lamanya N %
adanya persetujuan (Setiadi, 2007). Tujuan Haid
penelitian harus etis dalam arti hak 3-7 Hari 92 69,7 %
>7 Hari 40 30,3%
responden harus dilindungi. Masalah etika Total 132 100
ini terutama ditekankan pada : Informed Sumber : Data Primer, 2013
Concent (lembar persetujuan), anonimity
(tanpa nama), Confenditiality d. Distribusi Responden Menurut
(kerahasiaan). Kejadian Dismenore
Tabel 4. Distribusi responden menurut
HASIL dan PEMBAHASAN kejadian dismenore
A. Hasil Penelitian Kejadian N %
1. Analisis univariat Dismenore
a. Distribusi Responden Menurut Tidak Dismenore 11 8,3%
Dismenore 121 91,7%
Umur Total 132 100
Tabel 1. Distribusi responden menurut Sumber : Data Primer, 2013
umur. e. Distribusi Responden Menurut
Umur Responden N % Aktivitas Belajar
15 Tahun 45 34,1% Tabel 5. Distribusi responden menurut
16 Tahun 73 55,3% aktivitas belajar
17 Tahun 14 10,6%
Aktivitas Belajar N %
Total 132 100
Tidak Terganggu 41 31,1%
Sumber : Data Primer, 2013 Terganggu 91 68,9%%
Total 132 100
b. Distribusi Responden Menurut Sumber : Data Primer, 2013
Usia Menarche Analisis Bivariat
Tabel 2.Distribusi responden menurut usia Tabel 6 .Hubungan dismenore dengan
menarche aktivitas belajar
Usia N % Aktivitas Belajar Total
Menarche Kejadian P
Tidak Terganggu
9 tahun 1 0,8% Dismenore Terganggu
10 tahun 10 7,6%
N % N % N %
11 tahun 19 14,4%
12 tahun 48 36,4% TidakDismenore 7 63,6 4 36,4 11 100
13 tahun 32 24,2% Dismenore 34 28,1 87 71,9 121 100 0,000
14 tahun 19 14,4% Total 41 31,1 91 68,9 132 100
15 tahun 2 1,5% Sumber : Data Primer, 2013
16 tahun 1 0,8%
Total 132 100% B. Pembahasan
Sumber : Data Primer, 2013 Usia adalah masa hidup seseorang yang
dinyatakan dalam satuan tahun dan sesuai
dengan pernyataan responden. Hasil
penelitian yang dilakukan di SMA Kristen
I Tomohon menunjukan data yang paling
besar responden yang berusia16 tahun
(55,3%).

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Dari hasil penelitian untuk usia aktivitasnya dan tidak jarang membatasi
haid pertama (menarche) di dapatkan aktivitas mereka (Kurniawati, 2008).
bahwa responden yang paling banyak Berdasarkan hasil wawancara yang
mengalami menarche yaitu berada pada dilakukan oleh peneliti dengan 2 orang
usia 12 tahun (36,4%). Hal ini sesuai guru di SMA Kristen I Tomohon mereka
dengan teori yang mengatakan bahwa mengatakan bahwa remaja putri yang
menstruasi dimulai antara usia 12-15 mengalami dismenore pada saat jam
tahun, tergantung pada berbagai faktor pelajaran ada yang meminta izin untuk
seperti kesehatan wanita, status nutrisi dan pulang dan kadang ada yang meminta izin
pola hidup sehat dan beerlangsung sampai untuk diberikan dispensasi berisitirahat di
mencapai usia 45-50 tahun. (Anurogo, ruangan UKS. Hal ini didukung dari hasil
2008). studi pendahuluan melalui wawancara
Hasil penelitian berdasarkan tabel 3 dengan beberapa remaja putri di SMA
tentang distribusi responden menurut Kristen I Tomohon bahwa ketika mereka
lamanya perdarahan menstruasi mengalami dismenore di sekolah aktivitas
menunjukan bahwa sebagian besar belajar mereka menjadi terganggu.
responden mengalami haid selama 3-7 hari
dengan presentase 69,7%. Hal ini SIMPULAN
menunjukan bahwa remaja di SMA Kristen Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
I Tomohon umumnya memiliki siklus haid angka kejadian dismenore di SMA Kristen
yang normal. I Tomohon mencapai 91,7%, Responden
Berdasarkan hasil penelitian untuk yang mengalami dismenore menunjukan
kejadian dismenore didapatkan bahwa bahwa aktivitas belajar mereka terganggu
responden yang mengalami dismenore akibat nyeri haid yang dirasakan dengan
menunjukan presentase yang paling besar presentase 68,9%, Ada hubungan antara
yaitu 121 responden (91,7%). Data ini dismenore dengan aktivitas belajar remaja
menggambarkan bahwa remaja putri di putri di SMA Kristen I Tomohon yang
SMA Kristen I Tomohon yang sudah ditunjukan dari hasil uji statistik Chi-
menstruasi umumnya mengalami Square nilai p = 0,000 < alpha = 0,05 yang
dismenore. Hal ini terjadi karena pada berarti Ho ditolak.
umumnya remaja yang duduk di Sekolah
Menengah Atas tidak lepas dari masalah DAFTAR PUSTAKA
menstruasi seperti dismenore. Anurogo.(2008).Segalasesuatutentangnyer
Hasil analisa peneliti banyaknya ihaid.http://www.kabarindonesia.co
responden yang mengalami gangguan m/berita.php?pil=3&dn=20080619
dalam aktivitas belajar diakibatkan karena 16480. Diakses tanggal 5 Juli 2013.
nyeri haid yang dirasakan dalam proses Dewi, Heriana Eka. (2012). Memahami
belajar mengajar. Hal ini menyebabkan Perkembangan Fisik Remaja.
remaja putri sulit berkonsentrasi karena Gosyen Publishing : Yogyakarta.
ketidaknyamanan yang dirasakan ketika Dimyati. (2002). Belajar dan
nyeri haid. Pembelajaran. Departemen
Hasil penelitian dengan Pendidikan dan Kebudayaan :
menggunakan uji fisher didapatkan nilai p Jakarta.
= 0,000 < alpha 0,05 yang berarti bahwa Handayani. (2012). Tesis : Dismenore dan
Ho ditolak dan ada hubungan antara Kecemasan Pada Remaja.
dismenore dengan aktivitas belajar remaja http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod
putri di SMA Kristen I Tomohon. Hal ini =download&sub=DownloadFile&
didukung oleh penelitian yang menunjukan act=view&typ=html&file=0150-H-
bahwa seorang remaja yang mengalami 2012.pdf&ftyp=4&id=54753.
dismenore akan merasa terganggu dalam Diakses tanggal 15 April 2013.

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Kurniawati, Dewi., & Kusumawati, Yuli. Rosa, Desni. (2010). Karakteristik Gejala
(2011). Pengaruh Dismenore Dismenore dan Pengaruhnya
Terhadap Aktivitas Pada Siswi Terhadap Aktvittas Belajar
SMK. Mahasiswi SI Fakultas Keperawatan
http://journal.unnes.ac.id/nju/index USU.
.php/kemas/article/viewFile/1758/1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/
953. Diakses pada tanggal 8 April 123456789/19180/5/Chapter%20I.pd
2013. f. Diakses pada tanggal 26 April
Laila, Nur Najmi. (2011). Buku Pintar 2013.
Menstruasi. Buku Biru : Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan
Yogyakarta. Riset Keperawatan Edisi I. Graha
Lestari, Hesti., Metusala, Jane., & Ilmu : Yogyakarta.
Suryanto, Diana Yuliana (2010). Sianipar, Olaf. et al. (2009). Prevalensi
Gambaran Dismenore Pada Gangguan Menstruasi dan Faktor-
Remaja Putri Sekolah Menengah Faktor yang Berhubungan Pada
Pertama di Manado Siswi SMU di Kecamatan Pulo
.http://www.idai.or.id/saripediatri/ Gadung Jakarta Timur.
pdfile/12-2-7.pdf. Diakses 8 April http://indonesia.digitaljournals.org/i
2013. ndex.php/idnmed/article/download/6
Ningsih, Ratna. (2011). Efektifitas Paket 53/648.
Pereda Intensitas Nyeri Pada
Remaja Dengan Dismenore di
SMAN Kecamatan Curup.
Lontar.ui.ac.id/file?file/Digital/202
82111-
T%20%Ratna%20Ningsih%20.Pdf.
Diakses pada tanggal 8 April 2013.
Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Pedoman Skripsi
Tesis dan Instrument Penelitian.
Salemba Medika : Jakarta.

You might also like