You are on page 1of 13

p-ISSN: 1907-4034

e-ISSN : 2548-6780

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS


SURAT PEMBACA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (BERBASIS
LINGKUNGAN)
BAGI SISWA KELAS IX-A SEMESTER DUA
SMP NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Sri Hartati
SMP Negeri 1 Teras, Boyolali
Email: tiwuk1405@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to increase student activity and competence in


writing letter writing skill by applying contextual approach (based on environment).
The research is a classroom action research. Implementation of the research was
conducted in class IX-A SMP Negeri 1 Teras, Boyolali in second semester of academic
year 2016/2017, from October 2016 until January 2017. The subject of this research is all
students of IX-A class and teacher of subjects of Indonesian class IX -A. Techniques used
to collect data in this study include observations, interviews or discussions, document
review, questionnaires, and tests. Techniques used to check the validity of this data are
triangulation and review of key informants. Analytical techniques used to analyze the
collected data is a critical analysis technique to the letter readers made students include the
composition, content, and language. This study was conducted in three cycles. The main
activities of the research are done through four stages, namely action planning, action
implementation, observation (observation), and reflection.
The results of this study indicate that the contextual approach can increase the
activity and competence of students in learning to write letters readers in class IX-A SMP
Negeri 1 Teras, Boyolali qualitatively and quantitatively. In the initial condition or
Pratindakan student activity on learning only 41.9%, after the action is held in the first
cycle of 54.8%, the second cycle of 70.3%, and the third cycle of 88.8%. Students who
have reached the limit of pratindakan 50% (16 students), after the action in cycle I of 65%
(21 students), the second cycle of 81% (26 students) and in the third cycle of 100% (32
students.

Keywords: contextual approach, activity, competence of writing letter of reader.

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 115


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan kompetensi siswa dalam
keterampilan menulis surat pembaca dengan menerapkan pendekatan kontekstual (berbasis
lingkungan).
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan
penelitian dilakukan di kelas IX-A SMP Negeri 1 Teras, Boyolali pada semester dua tahun
pelajaran 2016/ 2017, mulai Oktober 2016 sampai dengan Januari 2017. Subjek penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas IX-A dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas IX-A. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
meliputi pengamatan, wawancara atau diskusi, kajian dokumen, angket, dan tes. Teknik
yang digunakan untuk memeriksa validitas data ini adalah triangulasi dan review informan
kunci. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul adalah
teknik analisis kritis terhadap surat pembaca yang dibuat siswa mencakup komposisi, isi,
dan bahasanya. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Kegiatan pokok penelitian
dilakukan melalui empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi (pengamatan),dan refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual dapat
meningkatkan aktivitas dan kompetensi siswa dalam pembelajaran menulis surat pembaca
di kelas IX-A SMP Negeri 1 Teras, Boyolali secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada
kondisi awal atau Pratindakan aktivitas siswa terhadap pembelajaran hanya 41,9%, setelah
diadakan tindakan pada siklus I sebesar 54,8%, siklus II sebesar 70,3%, dan pada siklus III
sebesar 88,8%. Siswa yang telah mencapai batas ketuntasan pada pratindakan sebesar 50%
(16 siswa), setelah diadakan tindakan pada siklus I sebesar 65% (21 siswa), siklus II
sebesar 81% (26 siswa) dan pada siklus III sebesar 100% (32 siswa).

Kata kunci: pendekatan kontekstual, aktivitas, kompetensi menulis surat pembaca.

PENDAHULUAN
Asumsi bahwa pembelajaran bahasa Indonesia mencakup aspek keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dalam pelaksanaannya harus mendapat
porsi yang seimbang dalam konteks yang alami. Namun, ternyata proses pembelajaran
yang berlangsung saat ini masih bertumpu pada penyajian materi, fakta-fakta, yang tingkat
penguasaannya bisa diukur dengan tes yang banyak menekankan pada ranah kognitif saja.
Siswa yang memiliki nilai baik dari hasil tes dianggap sudah berhasil dalam belajar. Siswa
lebih banyak diberi pengetahuan dan aturan-aturan tatabahasa (kaidah kebahasaan) tanpa
pernah tahu bagaimana mengaitkannya dalam latihan-latihan menulis dan berbicara,
akibatnya setelah lulus mereka tetap tidak mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi, baik untuk komunikasi tulis maupun komunikasi lisan.
Selama ini aktivitas belajar siswa kelas IX-A sangat rendah sehingga hasil
pembelajaran menulis surat pembaca pun rendah. Dari 32 siswa yang memiliki aktivitas
dalam belajar hanya 41,9%.Siswa yang telah mencapai batas ketuntasan dalam

116 Jurnal Manajemen Pendidikan - Vol 12, No 115-127, Januari


Peningkatan 2017
Aktivitas :115-130
Belajar dan ....(Sri Hartati) 116
p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

pembelajaran menulis surat pembaca pada pratindakan sebesar 50% atau 16 siswa dengan
rata-rata nilai 62. Kondisi rendahnya aktivitas belajar dan hasil keterampilan menulis
surat pembaca pada siswa kelas IX-A SMP Negeri 1 Teras tidak mungkin dibiarkan
berkepanjangan. Untuk itu perlu dicari solusi yang akan menyelamatkan kondisi itu. Salah
satu solusi berdasarkan kondisi dan teori yang ada adalah dengan mengubah pendekatan
pembelajaran yang konvensional dengan menggunakan pendekatan yang tepat.Dari
analisis gejala yang ada pendekatan yang dipilih sebagai terapi adalah pendekatan yang
berbasis lingkunganya itu pendekatan kontekstual
Dengan menggunaan pendekatan kontekstual dalam penelitian ini diharapkan
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya aktivitas belajard an menulis surat pembaca
dapat meningkat.
Pembelajaran Keterampilan Menulis Surat pembaca

Pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru


pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan (Depdiknas,
2004: 15). Istilah pembelajaran dipakai untuk menunjukkan proses yang menekankan pada
pola interaksi guru dan siswa atau interaksi antara kegiatan mengajar dan kegiatan belajar.
Johnson (2007: 18) memilih dua definisi pembelajaran (learning) sebagai berikut.
(1) ”A relatively permanent change in response potentiality which occurs as a
result of reinforced practice” dan (2) “a change in human disposition or capability, which
can be to retained. and which is not simply ascribable to the proces of growth.”

Pembelajaran memiliki pengertian yang di dalamnya mencakup sekaligus proses


mengajar yang berisi serangkaian perbuatan guru untuk menciptakan situasi kelas dan
proses belajar yang terjadi pada diri siswa yang berisi perbuatan siswa untuk menghasilkan
perubahan pada diri siswa sebagai akibat kegiatan pembelajaran.
Menulis pada hakikatnya menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan
menggunakan lambang grafis (tulisan). Gagasan atau pesan yang akan disampaikan
bergantung pada perkembangan dan tingkat pengetahuan dan daya nalar (Mulyati, 1998:
244).
Menurut Tarigan (dalam Gunansyah, 2007: 1), menulis merupakan sebuah upaya
keterampilan berkomunikasi secara tertulis yang tumbuh dan berkembang melalui suatu
proses. Selanjutnya Tarigan menambah bahwa proses tersebut diantaranya menuntut
pengalaman, latihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung menjadi

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 117


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

seorang penulis, selain itu menuntut pula gagasan-gagasan yang tersusun secara lugas,
diekspresikan dengan jelas dan ditata secara menarik.
Strickland (2001: 387)mengungkapkan tentang menulis sebagai berikut.

“Writing is viewed as a meaning making process in which writers negotiate


meaning with texts they are producing.Writers gather and organize their ideas, draft their
compositions, revise and edit their drafts, and publish what they have written.”

Artinya menulis dipandang sebagai proses membuat sesuatu maksud/arti di mana


para penulis merundingkan maksud/arti dari teks yang sedang diproduksi. Para penulis
mengumpulkan dan mengorganisir gagasan, memperhatikan komposisi, meninjau kembali
dan mengedit naskah, serta menerbitkan hasil tulisannya.
Menurut Tarigan (2008: 3) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain.
Menurut Morsey (dalam Tarigan 2008: 4) mengatakan bahwa menulis
dipergunakan, melaporkan/ memberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan
seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun
pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran,
organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.
Senada dengan pendapat di atas adalah bahwa keterampilan menulis adalah
kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan
bahasa yang digunakan. Selain komponen kosakata dan gramatikal, ketepatan kebahasaan
juga sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan ejaan (Depdiknas, 2004: 6).
Surat pembaca

Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan
komunikasi secara tertulis (Silmi, 2002:1). Tulisan pribadi adalah suatu pernyataan dari
gagasan-gagasan atau perasaan-perasaan kita mengenai pengalaman kita yang ditulis baik
bagi kesenangan kita sendiri, maupun bagi kepentingan dan kenikmatan sanak keluarga
atau sahabat karib (Tarigan, 2008: 32).
Pengertian surat pembaca menurut Kemdikbud adalah surat yang ditulis oleh
pembaca, yang dimuat dalam surat kabar/koran, tabloid, atau majalah yang berisi
tanggapan, kritik, saran, keluhan, ajakan, imbauan, ucapan terimakasih, dan lain-lain.
Sebuah surat pembaca umumnya ditulis berkaitan dengan kepentingan umum, seperti

118 Jurnal Manajemen Pendidikan - Vol 12, No 115-127, Januari


Peningkatan 2017
Aktivitas :115-130
Belajar dan ....(Sri Hartati) 118
p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

keluhan terhadap jalan yang berlubang-lubang, operator telepon yang sering menaikkan
tarif, insfrastruktur yang kurang, transportasi yang belum dibenahi atau ditata, atau
konsumen yang merasa dirugikan oleh perusahaan jasa kirim barang karena barang
pesanannya belum diterima.
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran
dengan situasi nyata serta memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2004: 6)Menurut Blanchard
(dalam Depdinas, 2004: 16) Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi
dalam hubungan yang erat dengan pengalaman yang sesungguhnya.
Granello (2000: 270) menyatakan bahwa ” Contextual teaching and learning is an
important pedagogical tool that can be applied to counselor education.” Artinya bahwa
”Contextual teaching and learning adalah alat pendidikan yang dapat diterapkan dalam
bimbingan belajar”.
Kontekstual (CTL) adalah sebuah sistem yang bersifat menyeluruh yang
menyerupai cara alam bekerja (Johnson, 2007: 32). Pembelajaran dan pengajaran
kontekstual, sebagai suatu sistem mengajar, didasarkan pada pikiran bahwa makna muncul
dari hubungan antara isi dan konteksnya. Konteks memberikan makna pada isi. Semakin
banyak keterkaitan yang ditemukan siswa dalam suatu konteks yang luas, semakin
bermaknalah isinya bagi mereka.
Aktivitas Menulis Surat

Keaktifan belajar terdiri atas kata “keaktifan” dan kata “belajar”.“Keaktifan


memiliki kata dasar aktif. Keaktifan belajar terdiri dari kata keaktivan dan kata belajar.
Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat dalam belajar.
Diedrich dalam Nasution (1995) mengelompokkan aktivitas siswa ke dalam kategori :
1) Visual activities seperti membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi, percobaan,
pekerjaan orang lain dansebagainya.
2) Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interaksi dan sebagainya.
3) Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato,
dan sebagainya.
4) Writing activities seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin dan
sebagainya.

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 119


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

5) Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan
lain sebagainya.
6) Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,
mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
7) Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis,
melihat hubungan, mengambil keputusan dan lain sebagainya.
8) Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang,
gugup dan lain sebagainya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dan pengajaran
kontekstual melibatkan para siswa dalam aktivitas penting yang membantu mereka
mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi.
Dengan mengaitkan keduanya, para siswa melihat makna di dalam tugas sekolah dalam hal
ini adalah menulis surat pembaca.

Hipotesis Tindakan
Rumusan hipotesis tindakan penelitian ini adalah, sebagai berikut. Dengan
pendekatan kontekstual akan diperoleh peningkatan ativitas belajar dan hasil pembelajaran
keterampilan menulis surat pembaca pada siswa kelas IX-A semester dua tahun pelajaran
2016/2017 SMP Negeri 1 Teras, Boyolali.
METODE PENELITIAN
Penelitiantindakankelasinidilakukanselama4 bulan, yaitu mulai bulan Oktober2016
sampai bulan Januari 2017 disesuaikan jadwal pembelajaran pada semester genap.
Penelitian dilakukan di kelas IX-A semester dua SMP Negeri 1 Teras, yang beralamat di
Jalan Raya Solo-Semarang Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. Subjek
penelitian seluruh siswa kelas IX-A SMP Negeri 1 Teras tahun pelajaran 2016/2017
sejumlah 32 siswa, terdiri atas 16 perempuan dan 16 laki-laki.
Objek penelitian adalah aktivitas belajar dan hasil belajar Bahasa Indonesia,
khususnya pada kompetensi dasar keterampilan menulis surat pembaca dan penggunaan
pendekatan kontekstual.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikanprosedur
penelitian dengan tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha untuk
memahami apa yang sedang terjadi sambil terlibat dalam suatu proses perbaikan/

120 Jurnal Manajemen Pendidikan - Vol 12, No 115-127, Januari


Peningkatan 2017
Aktivitas :115-130
Belajar dan ....(Sri Hartati) 120
p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

perubahan. Penelitian harus dilakukan dengan melakukan tahap-tahap kegiatan untuk


mencapai perubahan/ perbaikan.
Tahap-tahap yang membentuk satu siklus, dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya
dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang berdasarkan hasil yang dicapai
pada siklus sebelumnya. Jika ternyata, permasalahan itu belum dapat diatasi dilakukan
tindakan, pengamatan, dan refleksi pada siklus berikutnya dan demikian seterusnya.
Rangkaian siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 4. Model Dasar Penelitian Tindakan yang Dikembangkan


Model penelitian tindakan ini dikembangkan pula oleh Stephen Kemmis (McNiff,
1992: 26-28). Lewin menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah
yang membentuk spiral. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini meliputi
pengamatan, wawancara, diskusi, kajian dokumen, angket, dan tes. Teknik analisis yang
digunakan untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan adalah teknik
analisis interaktif dan teknik analisis kritis.
Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan indikator kinerja yang mengacu pada
meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa dalam menulis surat pembaca. Semula
siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 50% (16 siswa) ditingkatkan menjadi 75% ( 24
siswa ) dan nilai rata-rata yang diharapkan dalam keterampilan menulis surat pembaca ini
mengalami peningkatan dari 62 menjadi 70. Begitu juga dalam aktivitas siswa terhadap
pembelajaran menulis surat pembaca, semula aktivitas siswa hanya sebesar 40% (13
siswa ) ditingkatkan menjadi 81% (26 siswa).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kegiatansurveiawalinidilakukanuntukmengetahuikeadaannyata yang ada di
lapangan. Pada kegiatan pratindakan ini, kolaboratordan peneliti melaksanakan
pembelajaran akan mengamati jalannya pembelajaran yang terjadi di kelas .

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 121


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran menulis surat pembaca siswa kelas


IX-A SMP Negeri 1 Teras, Boyolali masih dapat dikatakan kurang. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa indikator antara lain: (1) siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran;
(2) siswa belum terlibat aktif dalam kelompok; (3) siswa belum terlihat adanya kerja sama
dan kekompakkan dalam kelompok; (4) siswa belum terlihat kesungguhannya dalam
mengerjakan tugas.
Begitu juga dengan hasil pekerjaan yang ditulis siswa kelas IX-A SMP Negeri 1
Teras, Boyolali dikategorikan masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa
indikator antara lain: (1) siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan secara lancar
dan runtut; (2) perbendaharaan kata (kosakata) yang dimiliki siswa terbatas, sehingga
banyak siswa yang mengulang kata-kata yang sama dalam satu paragraf; (3) belum mampu
memilih kata (diksi) secara tepat; (4) belum mampu menggunakan ejaan dan tanda baca
secara tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan guru pada saat survei awal
sebagian besar siswa memperoleh nilai yang tidak memuaskan. Dari hasil perolehan nilai,
maka siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar, yaitu yang memperoleh nilai
lebih dari atau sama dengan 65 adalah sekitar 50 %, (16 siswa) sedangkan sebanyak 50%
(16 siswa) lainnya belum mencapai batas ketuntasan. Dari hasil pengamatan terhadap
proses pembelajaran siswa didapat siswa yang aktif pembelajaran sebesar 37,5%, mau
bekerja sama/ kompak sebesar 46,87%, dan yang sungguh-sungguh mengerjakan tugas
34,37%.
Padatindakan siklus I ini terjadi peningkatan pembelajaran menulis surat pembaca.
Siswa dapat menentukan unsur-unsur dalam surat pembaca dengan sistematika yang tepat
dan menulis surat dengan penampilan fisik surat yang baik. Semula siswa yang
memperoleh nilai 65 sebanyak 50% (16 siswa) pada siklus I meningkat menjadi 65% ( 21
siswa ) dan nilai rata-rata dalam pembelajaran menulis surat pembaca ini mengalami
peningkatan dari62 menjadi 66,6. Aktivitas siswa terhadap pembelajaran sudah meningkat,
keaktivan mengikuti proses pembelajaran sebesar 40% (13 siswa), keterlibatan aktif dalam
kelompok sebesar 54% ( 17 siswa), Kerja sama dan kekompakkan dalam kelompok 60%
(19 siswa), serta keseriusan atau kesungguhan dalam tugas 54% ( 17 siswa).
Pada siklus II ini sudah terjadi peningkatan hasil pembelajaran menulis surat
pembaca. Siklus I siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 65% (21 siswa) pada siklus II
meningkat menjadi 81% ( 26 siswa ) dan nilai rata-rata dalam pembelajaran menulis surat
pembaca ini mengalami peningkatan dari 66,6 menjadi 67,8.

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 122


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

Hasil pada siklus III yaitu pembelajaran menulis surat pembaca yang mencakup
aspek kelengkapan unsur-unsur surat, penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan tujuan
dan pembaca yang berbeda, diksi, ejaan, dan kerapian tulisan dapat disimpulkan bahwa
siswa yang telah mencapai batas ketuntasan, yaitu yang memperoleh nilai lebih dari atau
sama dengan 65 sebesar100 % (32siswa), sedangkan 0 % (0 siswa) belum mencapai batas
ketuntasan

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil analisis data secara keseluruhan menunjukkan bahwa pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar keterampilan menulis surat
pembaca. Penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar dan
hasil pembelajaran keterampilan menulis surat pembaca. Hal ini sesuai dengan makna
pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan
materi pelajaran dengan situasi nyata serta memotivasi siswa untuk membuat hubungan
antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2004: 6).
Selanjutnya Johnson (2007: 37) mengungkapkan bahwa CTL memiliki potensi untuk
membuat para siswa berminat belajar.
Masalah di atas dikuatkan dengan hasil yang diperoleh siswadarisiklus I sampai
pada siklus III berikut ini.
Pertama, proses pembelajaran menulis surat pembaca. Dari Siklus Tindakan I
hingga Siklus Tindakan III suasana kelas mengalami perubahan ke arah yang lebih maju,
lebih baik, dan lebih kondusif. Keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami kemajuan
dari sebelum ada tindakan hanya 40% siswa yang terlibat aktif, tetapi setelah dilaksanakan
tindakan mengalami peningkatan yaitu mencapai 80%. Keterlibatan siswa dalam
pembelajaran juga mengalami peningkatan sebelum tindakan hanya 40% siswa yang mau
terlibat dalam pembelajaran setelah diadakan tindakan siklus I, II, dan III mencapai 87,5%.
Begitu juga keseriusan dan kesungguhan dalam pembelajaran dari sebelum tindakan hanya
38% setelah diadakan tindakan siklus I, II, dan III mencapai 85%.
Pendekatan kontekstual yang dipakai dalam pembelajaran surat pembaca ini dapat
memotivasi siswa untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Adapun yang menjadi tujuan utama dalam pembelajaran dengan pendekatan

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 123


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

kontekstual ini adalah keterampilan menulis. Hal ini terjadi karena tugas individual dan
tugas kelompok dikerjakan siswa secara serius dan bersungguh-sungguh.
Selama pembelajaran berlangsung telah terjalin kerja sama yang baik antarsiswa
dalam satu kelompok belajar, serta kerja sama antarsiswa dalam satu kelas dalam kegiatan
klasikal. Kerja sama ini mengalami peningkatan dari siklus yang satu ke siklus berikutnya.
Kekompakkan dalam kelompok sebelum tindakan mencapai 44% setelah tindakan siklus I,
II, dan III menjadi 90%. Hasil kerja sama ini dapat diamati dari kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas individual maupun kelompok, mulai dari Siklus Tindakan I hingga
Siklus Tindakan III.
Kedua, Hasil pembelajaran menulis surat pembaca. Penilaian aspek akademis
dilakukan dengan memberikan tugas menulis surat pembaca dengan pemodelan. Dari
penilaian hasil kerja siswa dalam pembelajaran pada Siklus Tindakan I hingga Siklus
Tindakan III dapat diketahui terjadinya peningkatan hasil belajar. Secara individual
terdapat 32 siswa berhasil memperoleh nilai di atas kriteria yang telah ditetapkan, yaitu 65.
Secara klasikal juga termasuk kategori berhasil karena siswa yang berjumlah 32 orang
mencapai nilai di atas 65 sebanyak 100% padahal batas ketuntasan belajar secara klasikal
hanya 75%.
Dengan membandingkan perolehan nilai menulis siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakan penelitian tindakan ini tampak adanya peningkatan kualitas dan kuantitas
hasil belajar, baik secara individual maupun klasikal. Berdasarkan nilai yang terpapar pada
Tabel 4 dan Tabel 5 dapat dideskripsikan perbandingan hasil belajar siswa Kelas IX-ASMP
Negeri 1 Teras sebelum dan sesudah pelaksanaan PTK. Perbandingan hasil belajar
selengkapnya dapat diamati pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa dalam Menulis Surat pembaca

SEBELUM SESUDAH TINDAKAN


NO. IDENTIFIKASI
TINDAKAN Siklus I Siklus II Siklus III
1 Mean 62 66,6 67,8 70
2 Nilai 65 keatas 16 21 26 32
(… siswa)
3 Ketuntasan Belajar 50 % 65% 81% 100%
Klasikal
4 Minat 41,9% 54,8% 70,3% 88,8%

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 124


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

Untuk lebih memperjelas, disajikan gambar berupa grafik peningkatan hasil belajar
siswa dalam menulis surat pembaca.

Gambar6: Deskripsi antarsiklus


Berdasarkan rincian data pada tabel 4 dan gambar 6 dapat diketahui bahwa setelah
menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk menulis surat pembaca,
keterampilan menulis surat siswa kelas IX-A mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan keterampilan menulis surat sebelum pelaksanaan tindakan. Setelah pelaksanaan
PTK, nilai rata-rata kelas (mean) mengalami peningkatan dari 62 menjadi 70.Siswa yang
memperoleh nilai 65 keatas meningkat dari 16 orang menjadi 32 orang. Dengan demikian,
ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari 50 % menjadi 100%.
Demikian juga dengan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis surat pembaca
mengalami peningkatan dari pratindakan hanya sebesar 41,9% , siklus I menjadi 54,8%,
siklus II menjadi 70,3%, dan pada siklus III menjadi 88,8%.
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual
sangat efektif karena dengan memberdayakannya sebagai pendekatan pembelajaran, minat
dan keterampilan menulis surat pembaca siswa kelas IX-A mengalami peningkatan, baik
secara individual maupun secara klasikal.

PENUTUP
Simpulan
Proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu pembelajaran bahasa
dengan menghubungkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata, yang sesuai
dengan konteksnya.
Pembelajaran kontekstual hendaknya didukung oleh tujuh elemen. Tujuh elemen
tersebut adalah inquiry (menemukan), questioning (bertanya), constructivism

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 125


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

(konstruktivisme), learning community (masyarakat belajar), modeling (pemodelan),


authentic assessment (penilaian autentik), reflection (refleksi).
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari implementasi tindakan berkaitan
dengan penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan
menulis surat pembaca di SMP Negeri 1 Teras, Boyolali dapat ditarik simpulan sebagai
berikut.
Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis
surat pembaca. Ini ditunjukkan dari adanya peningkatan persentase jumlah siswa yang
mendapat nilai minimal 65.Persentase jumlah siswa yang mendapat nilai minimal 65 pada
pratindakan sebesar 50%, pada siklus I sebesar 65%, pada siklus II sebesar 80%, dan pada
siklus III sebesar 100%. Dengan kata lain, penerapan pendekatan kontekstual dapat
menaikkan rata-rata nilai yang cukup signifikan pada siklus III. Rata-rata pada pratindakan
sebesar 62, sesudah diterapkan pendekatan kontekstual rata-rata nilai pada siklus I menjadi
sebesar 66,6, pada siklus II sebesar 67,8, dan pada siklus III sebesar 70. Pada siklus akhir
(siklus III) masih terdapat 0 orang siswa yang belum mampu mencapai kriteria ketuntasan
minimal. Namun, secara kelompok 100% (32 siswa) sudah dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Artinya lebih dari 75% jumlah siswa sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran menulis surat. Peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran
keterampilan menulis surat pembaca sangat signifikan. Hal ini dapat ditunjukkan dari
keaktifan, kekompakan, dan keseriusan dalam proses pembelajaran. Dari pratindakan
hanya sebesar 41,9% (siklus I menjadi54,8%, siklus II menjadi 70,3%, dan pada siklus III
menjadi 88,8%.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2004.Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

_________. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Sains. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Gunansyah. 2007. WEB’S danPengembanganKemampuanMenulisBagi Guru. http://


www.Gunansyah. Web.id /4r/2007/08/14/webs-danpengembangan-profesi-guru)

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 126


p-ISSN: 1907-4034
e-ISSN : 2548-6780

Granello, Darcy Haag. 2000. Contextual Teaching and Learning in Counseler Education.
Counselor Education & Supervision, Vol. 39 Issue 4,p270,14p (AN 3285137)..

Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning. Bandung: Mizan Learning
Center (MLC).

McNiff, J. 1992. Action Research: Principles and Practice. London: Routledge.

Mulyati, Yeti. 1998. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Nasution.1995. DidaktikAsas-asasMengajar. Jakarta: BumiAksara.

Silmi, Sikka Mutiara. 2002. Panduan Menulis Surat Lengkap. Yogyakarta: Absolut
Strickland, Dorothy S Angela Bodino, Kathy Buchan, Karen M Jones, et al. 2001.
Teaching writing in a time of reform. Chicago: The Elementary School Journal. Vol.
101, Iss.4; pg. 385, 14 pgs. ).

Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

BIODATA

Dra. Sri Hartati,M.Pd. adalah guru SMP Negeri 1 Teras mengajar Bahasa Indonesia sejak
tahun 1998 hingga sekarang. Menyelesaikan Pendidikan S1 Pend. Bahasa dan Seni di UNS
1991, S2 Megister Pengkajian Bahasa di UMS 2009.

Peningkatan Aktivitas Belajar dan ....(Sri Hartati) 127

You might also like