Domestikasi

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 11
9 DOMESTIKASI 9.1 Pendahuluan Terdapat beberapa definisi mengenai domestikasi. Hale (1969) mengatakan bah- wa domestikasi adalah keadaan di mana breeding, pemeliharaan, dan pemberian makan hewan berada di bawah pengawasan manusia. Spurway (1955) mengang- gap hewan peliharaan dalam keadaan mati atau hidup telah diterima secara luas sebagai hal yang mempunyai fungsi ekonomi sebagai sumber bahan baku atau tenaga untuk kepentingan manusia. Definisi lainnya mengatakan bahwa hewan peliharaan adalah hewan yang dipotong, dikastrasi (bila diperlukan), dikawinkan (bila memungkinkan), dan diatur oleh manusia. Selain itu, berikut ini beberapa istilah yang perlu diketahui: (@) Hewan liar, yaitu hewan yang hidup tidak bergantung pada manusia dan tinggal dengan sedikit gangguan di luar daerah kekuasaannya. (b) Hewan feral, yaitu hewan yang pada mulanya telah didomestikasi tetapi se- lanjutnya dilepas kembali atau melarikan diri ke alam liar atau setengah liar. Di seluruh dunia ini terdapat beberapa binatang yang termasuk hewan feral, misalnya babi, kuda, kambing, domba, kerbau, unta, anjing, dan kucing. (© Penjinakan, yang berarti mengurangi flight distance hewan. Ini bukan berarti domestikasi. Contohnya, ada beberapa binatang pada beberapa taman atau suaka alam yang telah kehilangan rasa takut terhadap manusia, tetapi mere- ka tidak didomestikasi (Gambar 9.1). liar | jinak feral Ny peliharaan Gambar 9.1 Status hewan berdasarkan pengaruh manusia. 9.2 Perubahan yang disebabkan oleh domestikasi Manusia telah mendomestikasi kira-kira 20 dari 3000 spesies hewan. Hewan yang didomestikasi harus menerima sejumlah perubahan-perubahan dalam pola kehidupannya sebab manusia memelihara hewan tersebut untuk diambil keun- tungan ekonominya. Hal ini telah diringkas oleh Kilgour dan Dalton (1984), yang meliputi: (a) Pengawasan terhadap breeding. Mengurangi jumlah ternak pejantan dan/atau, mungkin, menggunakan inse- minasi buatan. Pada teknologi alih janin, betina yang melahirkan anak tidak perlu dikawinkan dengan pejantan atau diinseminasi. () Bentuk perubahan kemampuan hidup. Ternak yang lemah mungkin bisa ditolong untuk hidup, sementara penyakit dan parasit bisa dikontrol. (c) Perubahan nutrisi. Kuantitas dan kualitas pakan dimanipulasi dan jenis pakan yang diberikan dikurangi. (d) Seleksi genetika. Hal ini mendorong perubahan yang mungkin menyebabkan hewan tersebut lain dari sesamanya dalam keadaan liar. (e) Pengurangan dalam pemilikan kebebasan. 9.3 Bagaimana hewan bisa didomestikasi Terdapat beberapa teori yang masih memerlukan persetujuan: (a) Kemungkinan hewan yang sakit atau yang kurang mempunyai rasa takut bersatu untuk bergerak sebagai pemburu atau kelompok pencari makan dan kemungkinan menuju permukiman penduduk dan berubah menjadi agak jinak setelah menerima pakan dari manusia. (b) Anak hewan yang ditangkap setelah induknya terbunuh yang kemudian dipelihara, bahkan disusui oleh para wanita, menyebabkan terjadinya ikatan yang erat antara hewan tersebut dengan manusia. (©) Kepercayaan bahwa hewan-hewan tertentu berkaitan dengan kepercayaan tertentu. Perlu dicatat bahwa ada tiga wilayah utama domestikasi yaitu: Asia Tenggara, daerah melingkar yang subur di Afrika, dan Amerika. 9.4 Faktor-faktor yang mendukung domestikasi Oleh karena terdapat halangan-halangan yang mendesak, maka terdapat bebe- rapa hal yang mendukung domestikasi. Ini diringkas pada Tabel 9.1. Perlu dicatat bahwa tidak semua ternak peliharaan mempunyai karakteristik seperti yang diperlihatkan di bawah ini, tetapi beberapa di antaranya masih jelas tampak pada ternak domestikasi, terutama pada spesies ungulata dan burung yang termasuk jenis gallinaceous yang membentuk kelompok baru dari spesies yang kita domestikasi. Kebanyakan hewan peliharaan kita, kecuali kucing, mempunyai tingkat sosial yang tinggi. Mereka tidak terganggu oleh hubungan dekat dengan sesamanya atau oleh kandang yang sangat sempit. Ada hal yang masih perlu dipertanya- kan, yaitu apakah seekor kucing sesungguhnya didomestikasi atau apakah mereka mengarahkan suatu perdamaian dengan manusia, melakukan apa yang disenanginya, termasuk memilih pasangannya masing-masing. Struktur kelompok hirarki yang stabil dapat menyebabkan gerakan-gerakan yang agresif dan penggunaan energi yang tidak perlu dikurangi, sementara kehidupan sehari-hari yang lebih penting diutamakan. Suatu struktur kelompok Tabel 9.1 Faktor-faktor yang mendukung domestikasi Ya Tidak Struktur Kelompok Kelompok dengan kepgmimpinan yang betul Kelompok kekeluargaan atau solidaritas Struktur hirarki kelompok Struktur kelompok territorial Afiliasi jantan dengan betina Jantan dalam kelompok yang terpisah Tingkah Laku Seksual Perkawinan yang tidak teratur Perkawinan yang mempunyai ikatan pasangan Pejantan yang dominan terhadap betina Betina yang dominan, pejantan yang tenang Tanda birahi dengan gerakan atau alat tubuh Tanda birahi dengan warna atau bentuk tubuh Hubungan Induk-Anak Imprinting (periode kritis atau sensitif) dalam Ikatan spesies berdasarkan pada karakteristik spe- pembentukan ikatan spesies segera setelah lahir _sies tersebut Induk menerima anak yang baru dari induk ‘Anak diterima dengan lahir pewarnaan lain di atau dekat tempat lahir Precocial waktu lahir Perkembangan yang altricial pada saat lahir Keadaan Lingkungan yang Dibutuhkan Pakan dengan sclera umum khusus (pemakan Kebutuhan akan makanan khusus untuk satu ke- segala), pemakan bangkai atau tumbuh-tumbuhan adaan Respon terhadap Manusia Flight distance yang pendek Flight distance yang jauh Pergerakan yang terbatas Pergerakan yang sangat cepat “Berdasarkan Hale (1969)

You might also like