Bab Iii Perhitungan Dimensi Struktur

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 17

BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Tabel 3.4 Kombinasi Beban Pada Batang Vertikal


32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 1.130647 0.490333 1.486982 1.306921 1.582906 2.100268 4.389409 3.082487 3.407189 0.793346 2.324504 -0.28934 4.389409 -0.28934
36 2.261294 0.980665 2.973965 2.613843 3.165811 4.200535 8.778818 6.164975 6.814378 1.586692 4.649007 -0.57868 8.778818 -0.57868
38 3.391941 1.470998 4.460947 3.920764 4.748717 6.300803 13.16823 9.247462 10.22157 2.380038 6.973511 -0.86802 13.16823 -0.86802
40 4.522588 1.96133 5.94793 5.227686 6.331623 8.40107 17.55764 12.32995 13.62876 3.173384 9.298015 -1.15736 17.55764 -1.15736
42 5.653235 2.451663 7.434912 6.534607 7.914529 10.50134 21.94704 15.41244 17.03595 3.96673 11.62252 -1.4467 21.94704 -1.4467
Vertical 44 13.56776 5.88399 17.84379 6.54E-09 18.99487 25.20321 44.83138 44.83138 25.20321 25.20321 12.21099 12.21099 44.83138 44.83138 6.54E-09 -6.53461
46 5.653235 2.451663 7.434912 -6.53461 7.914529 10.50134 15.41244 21.94704 3.96673 17.03594 -1.4467 11.62252 21.94704 -6.53461
48 4.522588 1.96133 5.947929 -5.22769 6.331623 8.40107 12.32995 17.55764 3.173384 13.62876 -1.15736 9.298015 17.55764 -5.22769
50 3.391941 1.470997 4.460947 -3.92076 4.748717 6.300802 9.247462 13.16823 2.380038 10.22157 -0.86802 6.973511 13.16823 -3.92076
52 2.261294 0.980665 2.973965 -2.61384 3.165811 4.200535 6.164975 8.778818 1.586692 6.814378 -0.57868 4.649007 8.778818 -2.61384
54 1.130647 0.490333 1.486982 -1.30692 1.582906 2.100268 3.082487 4.389409 0.793346 3.407189 -0.28934 2.324504 4.389409 -1.30692
56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tabel 3.5 Kombinasi Beban Pada Batang Diagonal


33 -2.40262 -1.04196 -3.15984 -2.77721 -3.36367 -4.46307 -9.32749 -6.55029 -7.24028 -1.68586 -4.93957 0.614846 0.614846 -9.32749
35 -3.09963 -1.34423 -4.07651 -3.58288 -4.33948 -5.75781 -12.0334 -8.45053 -9.34069 -2.17493 -6.37254 0.793213 0.793213 -12.0334
37 -3.99994 -1.73467 -5.26056 -4.62355 -5.59991 -7.43021 -15.5286 -10.905 -12.0538 -2.80665 -8.2235 1.023608 1.023608 -15.5286
39 -4.9948 -2.16612 -6.56897 -5.77352 -6.99272 -9.27825 -19.3909 -13.6173 -15.0518 -3.50472 -10.2688 1.278199 1.278199 -19.3909
41 -6.03766 -2.61838 -7.94049 -6.97896 -8.45272 -11.2154 -23.4395 -16.4605 -18.1944 -4.23647 -12.4129 1.545072 1.545072 -23.4395
Diagonal 43 -7.10741 -3.0823 -9.34739 -8.2155 -9.95038 -13.2026 -27.5925 -19.377 -21.4181 -4.98709 -14.6122 1.818828 1.818828 8.215499 -27.5925 -27.5925
45 -7.10741 -3.0823 -9.34739 8.215499 -9.95038 -13.2026 -19.377 -27.5925 -4.98709 -21.4181 1.818829 -14.6122 8.215499 -27.5925
47 -6.03766 -2.61838 -7.94049 6.978964 -8.45272 -11.2154 -16.4605 -23.4395 -4.23647 -18.1944 1.545072 -12.4129 6.978964 -23.4395
49 -4.9948 -2.16612 -6.56897 5.773521 -6.99272 -9.27825 -13.6173 -19.3909 -3.50472 -15.0518 1.278199 -10.2688 5.773521 -19.3909
51 -3.99994 -1.73467 -5.26056 4.623552 -5.59991 -7.43021 -10.905 -15.5286 -2.80665 -12.0538 1.023608 -8.2235 4.623552 -15.5286
53 -3.09963 -1.34423 -4.07651 3.582878 -4.33948 -5.75781 -8.45053 -12.0334 -2.17493 -9.34069 0.793213 -6.37254 3.582878 -12.0334
55 -2.40262 -1.04196 -3.15984 2.777208 -3.36367 -4.46307 -6.55029 -9.32749 -1.68586 -7.24028 0.614846 -4.93957 2.777208 -9.32749

3.3 Perhitungan Dimensi Batang Tarik


Berdasarkan hasil pemodelan dengan menggunakan program SAP2000, didapatkan
gaya terfaktor maksimum tarik. Berikut adalah gaya aksial batang pada rangka kuda-
kuda atap.

Batang Nomor Batang P (kN)


Bawah 4&5 + 101.8964
Vertikal 44 + 44.83138

Berikut adalah spesifikasi mutu baja yang digunakan serta data yang digunakan untuk
perhitungan pemodelan ketahanan nominal masing-masing batang:
 Mutu Baja
fy = 250 Mpa
fu = 450 Mpa
E = 200.000 Mpa
 Faktor ketahanan terhadap leleh, Ø = 0,9
 Faktor ketahanan terhadap fraktur, Ø = 0,75
 Faktor ketahanan terhadap tekan, Ø = 0,85
 Profil yang digunakan
Batang bawah 2L 75.75.6
Batang vertikal L 75.75.6 dan 2L 75.75.6

14
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Tabel 3.6 Data Profil Baja Untuk Batang Tarik

Data Profil Rafter L 75.75.6


H 75 mm
B 75 mm
T 6 mm
2
Ag 872,7 mm
Rmin 23 mm
x-bar 20,6 mm

Fy 250 MPa
Fu 450 MPa
Pu Bawah 101,8964 kN
Pu Atas 44,83138 kN
Jarak sisi terluar ke as 120 mm
baut terakhir
Jarak sisi terluar ke as 40 mm
baut pertama

Gambar 3.7 Detail baja profil siku.

Gambar 3.8 Asumsi sambungan baut.

15
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

3.3.1 Perhitungan Batang Bawah (2L 75.75.6) No. Batang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, dan 17.
a) Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah

ØPn =  x 2Ag x fy
= 0,9 x (2 x 872,7) x 250
= 392715 N
= 392,715 kN
Sehingga, ØPn (392,715 kN) > Pu (101,8964 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh.
b) Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto
Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor
shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan :
Kasus Awal U  0,5

x
Kasus 2 U  1- ( )
80
20,6
U  1- ( )
80
U  0,7425

Kasus 8 U  0,8

Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus


di atas, yakni U = 0,8.
Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI
1729:2015 pasal B4.3,
A n1  A g - n x (d h  4)  t

= ( 2 x 872,7 ) – 2 x ( 16 + 4 ) x 6
= 1505,4 mm²
A n2  0,85 x 2A g

= 0,85 x ( 2 x 872,7 )

= 1483,59 mm²
Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 1483,59
2
mm .
Ae  An x U
= 1483,59 x 0,8

= 1186,872 mm²

16
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

ØPn = Ø x Fu x A e
= 0,75 x 450 x 1186,872
= 400569,3 N
= 400,5693 kN
Sehingga, ØPn (400,5693 kN) > Pu (101,8964 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik.
c) Pemeriksaan keruntuhan geser blok

Gambar 3.9 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 4&5).
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3,
L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm
H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm
A gv  ( L x t p )  2

 ( 120 x 6 )x 2  1440 mm 2

A nv  { L - [1,5(d h  2]}  t p  2

= {120-[1,5(16+2+2)]}x 6 x 2 = 1080 mm²

A nt  { H - [0,5(d h  2]}  t p  2

= {40 -[0,5(16+2+2)]}x 6 x 2 = 360 mm²

R n1  ( 0,6 Fu Anv )  (U bs Fu Ant )


= ( 0,6 (450) (1080) + (1(450) (360)) = 453600 N

R n2  ( 0,6 Fy Agv )  (U bs Fu Ant )

= ( 0,6 (250) (1440) + (1(450) (360)) = 280800 N

R n  Min ( R n1 , R n2 )  280800 N  280.8 kN

ØRn = 0,75 R n  0,75(280.8)  210.6 kN

Sehingga, ØRn (210,6kN) > Pu (101,8964 kN). Profil yang


digunakan cukup menahan keruntuhan geser blok.

17
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang
dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu
2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang
bawah dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan
geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 210,6
kN.

3.3.2 Perhitungan Batang Vertikal (L 75.75.6) No. Batang 32, 34, 36, 38, 40, 42,
44, 46, 48, 50, 52, 54, dan 56.
a) Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah

ØPn = Ø x Ag x fy
= 0,9 x 872,7 x 250
= 196357,5 N
= 196,3575 kN
Sehingga, ØPn (196,3575 kN) > Pu (44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh.
b) Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto
Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor
shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan :
Kasus Awal U  0,5

x
Kasus 2 U  1- ( )
80
20,6
U  1- ( )
80
U  0,7425

Kasus 8 U  0,8
Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus
di atas, yakni U = 0,8.
Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI
1729:2015 pasal B4.3,
A n1  A g - n x (d h  4)  t

= 872,7 – 2 x ( 16 + 4 ) x 6
= 632,7 mm²
18
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

A n2  0,85 x A g

= 0,85 x 872,7

= 741,795 mm²
2
Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 632,7 mm .

Ae  An x U
= 632,7 x 0,8

= 506,16 mm²

ØPn= Ø x Fu x A e
= 0,75 x 450 x 506,16
= 170829 N
= 170,829 kN
Sehingga, ØPn (170,829 kN) > Pu (44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik.

c) Pemeriksaan keruntuhan geser blok

Gambar 3.10 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 32).
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3,
L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm
H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm

A gv  ( Lx t p )

= (120 x 6 ) = 720 mm²

A nv  { L - [1,5(d h  2]}  t p

= {120-[1,5(16+2+2)]}x 6 = 540 mm²


A nt  { H - [0,5(d h  2]}  t p

= {40 -[0,5(16+2+2)]}x 6 = 180 mm²


R n1  ( 0,6 Fu Anv )  (U bs Fu Ant )

19
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

= ( 0,6 (450) (540) + (1(450) (180)) = 226800 N

R n2  ( 0,6 Fy Agv )  (U bs Fu Ant )

= ( 0,6 (250) (720) + (1(450) (180)) = 140400 N

R n  Min ( R n1 , R n2 )  140400 N  140,4 kN

ØRn = 0,75 R n  0,75(140,4)  105,3kN


Sehingga, ØRn (105,3 kN) > Pu (44,83138 kN). Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan geser blok.

Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang
dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu
L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang
vertikal dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan
geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 105,3
kN.
3.3.3 Perhitungan Batang Vertikal (2L 75.75.6) No. Batang 44.
a) Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah 44

ØPn= Ø x 2A g x Fy
= 0,9 x (2 x 872,7) x 250
= 392715 N
= 392,715 kN
Sehingga, ØPn (392,715 kN) > Pu (44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh.
b) Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto
Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor
shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan :
Kasus Awal U  0,5

x
Kasus 2 U  1- ( )
80
20,6
U  1- ( )
80
U  0,7425

Kasus 8 U  0,8

Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus


di atas, yakni U = 0,8.
20
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI


1729:2015 pasal B4.3,
A n1  2A g - n x (d h  4)  t

= ( 2 x 872,7 ) – 2 x ( 16 + 4 ) x 6
= 1505,4 mm²
A n2  0,85 x 2A g

= 0,85 x ( 2 x 872,7 )

= 1483,59 mm²
Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An =1483,59
2
mm .
Ae  An x U
= 1483,59 x 0,8

= 1186,872 mm²

ØPn= Ø x Fu x A e
= 0,75 x 450 x 1186,872
= 400569,3 N
= 400,5693 kN
Sehingga, ØPn (400,5693 kN) > Pu
(44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik.
c) Pemeriksaan keruntuhan geser blok

Gambar 3.11 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 32.
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3,
L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm
H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm
( )

A gv  ( Lx t p )x 2

21
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

= (120 x 6 ) x 2 = 1440 mm²

A nv  { L - [ 1,5(d h  2)]} x t p x 2

= {120-[1,5(16+2+2)]}x 6 x 2 = 1080 mm²

A nt  { H - [0,5(d h  2)]} x t p x 2

= {40 -[0,5(16+2+2)]}x 6 x 2 = 360 mm²

R n1  ( 0,6 Fu Anv )  (U bs Fu Ant )

= ( 0,6 (450) (1080) + (1(450) (360)) = 453600 N

R n2  ( 0,6 Fy Agv )  (U bs Fu Ant )

= ( 0,6 (250) (1440) + (1(450) (360)) = 280800 N

ØRn= 0,75 [Min (R n1 , R n2 )]  0,75 (280800)N  210,6 kN


Sehingga, ØRn (210,6 kN) > Pu (101,8964 kN). Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan geser blok.

Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang
dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu
2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang
vertikal dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan
geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 210,6
kN.
3.4 Perhitungan Dimensi Batang Tekan
Berdasarkan hasil pemodelan dengan menggunakan program SAP2000, didapatkan gaya terfaktor
maksimum tekan. Berikut adalah gaya aksial batang pada rangka kuda-kuda atap.

Batang Nomor Batang P (kN)


Atas 25 - 108,569
Diagonal (2L) 43 & 45 - 27,5925
Diagonal 41 & 47 - 23,4395
Berikut adalah spesifikasi mutu baja yang digunakan serta data yang digunakan untuk
perhitungan pemodelan ketahanan nominal masing-masing batang:
 Mutu Baja
Fy = 240 Mpa
Fu = 370 Mpa
E = 210.000 Mpa

22
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

 Faktor ketahanan terhadap leleh, Ø = 0,9


 Faktor ketahanan terhadap fraktur, Ø = 0,75
 Faktor ketahanan terhadap tekan, Ø = 0,85
 Profil yang digunakan
Batang atas 2L 75.75.6
Batang diagonal 2L 75.75.6 & L 75.75.6

Tabel 3.7 Data Profil Baja Untuk Batang Tekan

Data Profil Rafter L 75.75.6


H 75 mm
B 75 mm
T 6 mm
2
Ag 872,7 mm
Rmin 23 mm
x-bar 20,6 mm

Fy 250 MPa
Fu 450 MPa
Jarak sisi terluar ke 120 mm
as baut terakhir
Jarak sisi terluar ke 40 mm
as baut pertama

Gambar 3.12 Detail baja profil siku.

3.4.1 Perhitungan Batang Atas (2L 75.75.6) No. Batang 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31 & Perhitungan Batang Diagonal (2L 75.75.6)
No. Batang 43 dan 45.
a) Akibat Tekuk Lentur

23
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Terlebih dahulu periksa terhadap batasan lamda r sesuai dengan SNI


1729:2015 tabel B4.1a mengenai rasio tebal terhadap lebar elemen
tekan komponen struktur yang menahan tekan aksial dan didapatkan
untuk kasus ini sesuai dengan kasus 3.

Gambar 3.13 Kasus 3 SNI 1729:2015 tabel B4.1a


B
Syarat :  0,45 E
Fy
t

75
< 0,45 200000
250
 12,5  12,727 Sehingga profil yang digunakan
6
masih aman terhadap tekuk lokal.

Menentukan rasio kelangsingan (KL/r)

K = 1 , sendi – sendi
I xo  461000 mm 4
I yo  461000 mm 4
Ag  Ag x 2

= 872,7 x 2

= 1745,4 mm²

I x  { I xo  [ A g x (CoG x ) 2 ]} x 2
= { 461000 + [ 1745,4 x (0²)]} x 2

= 922000 mm 4

1
I y  { I yo  [ A g x (CoG y  tebal pelat) 2 ]} x 2
2
= { 461000 + [ 1745,4 x ( 20,6 + 0,5 (10) )²]} x 2

= 3209730,7 mm 4

rx  IX
Ag

 922000
1745 , 4

rx  22,983596 mm

24
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

ry  IY
Ag

 3209730,7
1745,4

ry  42,883163 mm

KL 1 x 1210

rx 22,983596
KL
 52,832713 MPa
r
KL 1 x 1210

ry 42,883163
KL
 28,316142 MPa
ry

KL/r (rasio kelangsingan efektif) diatas sudah memenuhi syarat SNI


1729:2015 pasal E2 mengenai panjang efetif yang menyatakan bahwa
KL/r < 200.
Menghitung tegangan tekuk Euler, Fe
2 E
Fe 
KL 2
( )
rx
 2 200000

( 52,832713 ) 2

 707,17015 MPa

Menghitung tegangan kritis, Fcr

E 200000
4,71  4,71
Fy 250

 133,2189 MPa

E KL
4,71 ( 133,2189 ) > (52,83271)
Fy rx

Sehingga,
Fy
Fcr  [ 0,658 Fe ] Fy

25
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
250

 [ 0,658 707 ,17015 ] 250


 215,61497 MPa

Menghitung tekuk torsi

Gambar 3.14 Potongan SNI 1729:2015 pasal E6.


Berdasarkan SNI 1729:2015 pasal E6 ditentukan,
ri  23 mm
Jarak antar gording
 ,diasumsikan memiliki 2
3
konektor
12100

3
KL/rmax
  404,7619 mm <  max  3ri  911,364 mm (OK)
4K


 17,59834 mm < 40 mm
ri
Maka,
KL KL
( )m  ( )y
r r
12100

3
E
 28,31614 MPa < 4,71 ( 133,2189 MPa )
Fy

Sehingga,
2 E
Fe 
KL 2
( )
ry

26
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

 2 200000

( 28,31614 ) 2
 783,6312 MPa
Fy
Fcr  [ 0,658 Fe
] Fy
250

 [ 0,658 783, 6312


] 250
 218,7505 MPa
xo  0

tp
yo  Cy -
2
6
 20,6 -
2
 17,6 mm
2 I xo  I yo
ro   Xo 2  Yo 2
Ag
461000  461000
  0 2  17,6 2
1745,4
 838,0057 mm 2
2 2
x o  yo
H 1 ( 2
)
ro
0 2  17,6 2
1 ( )
838,0057 2
 0,63036
1
J   bt 3
3
1 1
 ( 75(7 3 ) )  ( (75 - 7) (7 3 ) )
3 3
 16349,67 mm 4
GJ
Fcrz  2
A g . ro
77200 ( 16349,67 )

1745,4 . (838,0057)
 862,9473 MPa

Dengan demikian dapat ditentukan,

27
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Fcry  Fcrz 4 . Fcry . Fcrz . H


Fcr  ( ) [1- 1  ]
2H ( Fcry  Fcrz )
218,7505  862,9473 4 . 218,7505. 862,9473. 0,63036
 ( ) [1- 1  ]
2(0,63036) ( 218,7505  862,9473) 2
 197,1672 MPa

Kemudian tentukan nilai Fcr terendah dari tekuk lentur dan tekuk lentur
torsi, sehingga didapatkan Fcr = 197,1672 MPa
ØPn= Ø x Fcr x A g
= 0,9 x 197,1672 x 1745,4
= 309722,1 N
= 3097221 kN
Sehingga, ØPn (309,7221 kN) > Pu (108,569 kN) . Profil yang digunakan
cukup menahan tekan.Dengan terpenuhinya kondisi tekuk lentur dan tekuk
torsi seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang
digunakan yaitu 2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil
batang atas & diagonal.
3.4.2 Perhitungan Batang Diagonal (L 75.75.6) No. Batang 33, 35, 37, 39, 41, 47,
49, 51, 53, dan 55.
a) Akibat Tekuk Lentur

Terlebih dahulu periksa terhadap batasan lamda r sesuai dengan SNI


1729:2015 tabel B4.1a mengenai rasio tebal terhadap lebar elemen tekan
komponen struktur yang menahan tekan aksial dan didapatkan untuk
kasus ini sesuai dengan kasus 3.

Gambar 3.15 Kasus 3 SNI 1729:2015 tabel B4.1a.


B
Syarat :  0,45 E
Fy
t

75
< 0,45 200000
250
 12,5  12,727 Sehingga profil yang digunakan
6

masih aman terhadap tekuk lokal. Dan dikarenakan single siku, bila b/t
< 20 maka hanya perlu memperhitungkan dari aspek tekuk lentur saja.
28
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR

Menentukan rasio kelangsingan (KL/r)

K  1 , sendi – sendi
rx  ry  23 mm
Sesuaikan dengan SNI 1729:2015 pasal E5.1, sehingga :

L 3051
  132,65 > 80 (ok)
rx 23
KL L
 32  1,25
r rx
3051
 32  1,25
23
 197,815  200 (ok)

Maka, rasio kelangsingan yang digunakan sebesar 197,815.

Menghitung tegangan tekuk Euler, Fe


2 E
Fe 
KL 2
( )
rx
 2 200000

( 200 ) 2

 49,34 MPa

Menghitung tegangan kritis, Fcr


E 200000
4,71  4,71
Fy 250

 133,2189 MPa

E KL
4,71 ( 133,2189 ) > ( 200)
Fy rx

Sehingga,

Fcr  0,877 Fe

 0,877 (49,34)
 43,271 MPa

ØPn= Ø x Fcr x A g
= 0,9 x 43,271 x 872,7
= 34746,64 N
= 34,746 kN
29

You might also like