Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Perhitungan Dimensi Struktur
Bab Iii Perhitungan Dimensi Struktur
Bab Iii Perhitungan Dimensi Struktur
Berikut adalah spesifikasi mutu baja yang digunakan serta data yang digunakan untuk
perhitungan pemodelan ketahanan nominal masing-masing batang:
Mutu Baja
fy = 250 Mpa
fu = 450 Mpa
E = 200.000 Mpa
Faktor ketahanan terhadap leleh, Ø = 0,9
Faktor ketahanan terhadap fraktur, Ø = 0,75
Faktor ketahanan terhadap tekan, Ø = 0,85
Profil yang digunakan
Batang bawah 2L 75.75.6
Batang vertikal L 75.75.6 dan 2L 75.75.6
14
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Fy 250 MPa
Fu 450 MPa
Pu Bawah 101,8964 kN
Pu Atas 44,83138 kN
Jarak sisi terluar ke as 120 mm
baut terakhir
Jarak sisi terluar ke as 40 mm
baut pertama
15
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
3.3.1 Perhitungan Batang Bawah (2L 75.75.6) No. Batang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, dan 17.
a) Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah
ØPn = x 2Ag x fy
= 0,9 x (2 x 872,7) x 250
= 392715 N
= 392,715 kN
Sehingga, ØPn (392,715 kN) > Pu (101,8964 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh.
b) Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto
Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor
shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan :
Kasus Awal U 0,5
x
Kasus 2 U 1- ( )
80
20,6
U 1- ( )
80
U 0,7425
Kasus 8 U 0,8
= ( 2 x 872,7 ) – 2 x ( 16 + 4 ) x 6
= 1505,4 mm²
A n2 0,85 x 2A g
= 0,85 x ( 2 x 872,7 )
= 1483,59 mm²
Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 1483,59
2
mm .
Ae An x U
= 1483,59 x 0,8
= 1186,872 mm²
16
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
ØPn = Ø x Fu x A e
= 0,75 x 450 x 1186,872
= 400569,3 N
= 400,5693 kN
Sehingga, ØPn (400,5693 kN) > Pu (101,8964 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik.
c) Pemeriksaan keruntuhan geser blok
Gambar 3.9 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 4&5).
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3,
L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm
H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm
A gv ( L x t p ) 2
( 120 x 6 )x 2 1440 mm 2
A nv { L - [1,5(d h 2]} t p 2
A nt { H - [0,5(d h 2]} t p 2
17
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang
dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu
2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang
bawah dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan
geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 210,6
kN.
3.3.2 Perhitungan Batang Vertikal (L 75.75.6) No. Batang 32, 34, 36, 38, 40, 42,
44, 46, 48, 50, 52, 54, dan 56.
a) Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah
ØPn = Ø x Ag x fy
= 0,9 x 872,7 x 250
= 196357,5 N
= 196,3575 kN
Sehingga, ØPn (196,3575 kN) > Pu (44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh.
b) Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto
Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor
shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan :
Kasus Awal U 0,5
x
Kasus 2 U 1- ( )
80
20,6
U 1- ( )
80
U 0,7425
Kasus 8 U 0,8
Sehingga, U yang dipilih merupakan U maksimum dari kasus – kasus
di atas, yakni U = 0,8.
Kemudian hitung nilai An dengan menggunakan persyaratan SNI
1729:2015 pasal B4.3,
A n1 A g - n x (d h 4) t
= 872,7 – 2 x ( 16 + 4 ) x 6
= 632,7 mm²
18
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
A n2 0,85 x A g
= 0,85 x 872,7
= 741,795 mm²
2
Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An = 632,7 mm .
Ae An x U
= 632,7 x 0,8
= 506,16 mm²
ØPn= Ø x Fu x A e
= 0,75 x 450 x 506,16
= 170829 N
= 170,829 kN
Sehingga, ØPn (170,829 kN) > Pu (44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik.
Gambar 3.10 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 32).
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3,
L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm
H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm
A gv ( Lx t p )
A nv { L - [1,5(d h 2]} t p
19
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang
dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu
L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang
vertikal dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan
geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 105,3
kN.
3.3.3 Perhitungan Batang Vertikal (2L 75.75.6) No. Batang 44.
a) Pemeriksaan leleh tarik pada penampang bruto bawah 44
ØPn= Ø x 2A g x Fy
= 0,9 x (2 x 872,7) x 250
= 392715 N
= 392,715 kN
Sehingga, ØPn (392,715 kN) > Pu (44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan kondisi leleh.
b) Pemeriksaan keruntuhan tarik pada penampang bruto
Terlebih dahulu tentukan kasus awal untuk menentukan besar U (faktor
shear lag) pada tabel 3.2 SNI-1729-2015. Sehingga dapat ditentukan :
Kasus Awal U 0,5
x
Kasus 2 U 1- ( )
80
20,6
U 1- ( )
80
U 0,7425
Kasus 8 U 0,8
= ( 2 x 872,7 ) – 2 x ( 16 + 4 ) x 6
= 1505,4 mm²
A n2 0,85 x 2A g
= 0,85 x ( 2 x 872,7 )
= 1483,59 mm²
Nilai An yang digunakan adalah yang terkecil, maka An =1483,59
2
mm .
Ae An x U
= 1483,59 x 0,8
= 1186,872 mm²
ØPn= Ø x Fu x A e
= 0,75 x 450 x 1186,872
= 400569,3 N
= 400,5693 kN
Sehingga, ØPn (400,5693 kN) > Pu
(44,83138 kN) . Profil yang
digunakan cukup menahan keruntuhan tarik.
c) Pemeriksaan keruntuhan geser blok
Gambar 3.11 Contoh gambar desain sambungan pada titik B (Batang 32.
Pemeriksaan ini didasari SNI 1729:2015 pasal J4.3,
L = jarak sisi terluar ke as baut terakhir = 120 mm
H = jarak sisi terluar ke as pertama = 40 mm
( )
A gv ( Lx t p )x 2
21
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
A nv { L - [ 1,5(d h 2)]} x t p x 2
A nt { H - [0,5(d h 2)]} x t p x 2
Dengan terpenuhinya kondisi leleh, fraktur, dan geser blok seperti yang
dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu
2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil batang
vertikal dan komponen struktur tarik di atas ditentukan oleh kekuatan
geser blok. Kekuatan tarik desain menurut DFBK yakni sebesar 210,6
kN.
3.4 Perhitungan Dimensi Batang Tekan
Berdasarkan hasil pemodelan dengan menggunakan program SAP2000, didapatkan gaya terfaktor
maksimum tekan. Berikut adalah gaya aksial batang pada rangka kuda-kuda atap.
22
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Fy 250 MPa
Fu 450 MPa
Jarak sisi terluar ke 120 mm
as baut terakhir
Jarak sisi terluar ke 40 mm
as baut pertama
3.4.1 Perhitungan Batang Atas (2L 75.75.6) No. Batang 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31 & Perhitungan Batang Diagonal (2L 75.75.6)
No. Batang 43 dan 45.
a) Akibat Tekuk Lentur
23
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
75
< 0,45 200000
250
12,5 12,727 Sehingga profil yang digunakan
6
masih aman terhadap tekuk lokal.
K = 1 , sendi – sendi
I xo 461000 mm 4
I yo 461000 mm 4
Ag Ag x 2
= 872,7 x 2
= 1745,4 mm²
I x { I xo [ A g x (CoG x ) 2 ]} x 2
= { 461000 + [ 1745,4 x (0²)]} x 2
= 922000 mm 4
1
I y { I yo [ A g x (CoG y tebal pelat) 2 ]} x 2
2
= { 461000 + [ 1745,4 x ( 20,6 + 0,5 (10) )²]} x 2
= 3209730,7 mm 4
rx IX
Ag
922000
1745 , 4
rx 22,983596 mm
24
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
ry IY
Ag
3209730,7
1745,4
ry 42,883163 mm
KL 1 x 1210
rx 22,983596
KL
52,832713 MPa
r
KL 1 x 1210
ry 42,883163
KL
28,316142 MPa
ry
707,17015 MPa
E 200000
4,71 4,71
Fy 250
133,2189 MPa
E KL
4,71 ( 133,2189 ) > (52,83271)
Fy rx
Sehingga,
Fy
Fcr [ 0,658 Fe ] Fy
25
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
250
17,59834 mm < 40 mm
ri
Maka,
KL KL
( )m ( )y
r r
12100
3
E
28,31614 MPa < 4,71 ( 133,2189 MPa )
Fy
Sehingga,
2 E
Fe
KL 2
( )
ry
26
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
2 200000
( 28,31614 ) 2
783,6312 MPa
Fy
Fcr [ 0,658 Fe
] Fy
250
tp
yo Cy -
2
6
20,6 -
2
17,6 mm
2 I xo I yo
ro Xo 2 Yo 2
Ag
461000 461000
0 2 17,6 2
1745,4
838,0057 mm 2
2 2
x o yo
H 1 ( 2
)
ro
0 2 17,6 2
1 ( )
838,0057 2
0,63036
1
J bt 3
3
1 1
( 75(7 3 ) ) ( (75 - 7) (7 3 ) )
3 3
16349,67 mm 4
GJ
Fcrz 2
A g . ro
77200 ( 16349,67 )
1745,4 . (838,0057)
862,9473 MPa
27
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
Kemudian tentukan nilai Fcr terendah dari tekuk lentur dan tekuk lentur
torsi, sehingga didapatkan Fcr = 197,1672 MPa
ØPn= Ø x Fcr x A g
= 0,9 x 197,1672 x 1745,4
= 309722,1 N
= 3097221 kN
Sehingga, ØPn (309,7221 kN) > Pu (108,569 kN) . Profil yang digunakan
cukup menahan tekan.Dengan terpenuhinya kondisi tekuk lentur dan tekuk
torsi seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang
digunakan yaitu 2L 75.75.6 memenuhi persyaratan pembebanan untuk profil
batang atas & diagonal.
3.4.2 Perhitungan Batang Diagonal (L 75.75.6) No. Batang 33, 35, 37, 39, 41, 47,
49, 51, 53, dan 55.
a) Akibat Tekuk Lentur
75
< 0,45 200000
250
12,5 12,727 Sehingga profil yang digunakan
6
masih aman terhadap tekuk lokal. Dan dikarenakan single siku, bila b/t
< 20 maka hanya perlu memperhitungkan dari aspek tekuk lentur saja.
28
BAB III PERHITUNGAN DIMENSI STRUKTUR
K 1 , sendi – sendi
rx ry 23 mm
Sesuaikan dengan SNI 1729:2015 pasal E5.1, sehingga :
L 3051
132,65 > 80 (ok)
rx 23
KL L
32 1,25
r rx
3051
32 1,25
23
197,815 200 (ok)
49,34 MPa
133,2189 MPa
E KL
4,71 ( 133,2189 ) > ( 200)
Fy rx
Sehingga,
Fcr 0,877 Fe
0,877 (49,34)
43,271 MPa
ØPn= Ø x Fcr x A g
= 0,9 x 43,271 x 872,7
= 34746,64 N
= 34,746 kN
29