Neurotrauma Guideline

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No.

2, Agustus 2016

QUALITY OF LIVE MODERATE HEAD INJURY OF THE MIDLE POST OF NURSING


IN INJURY MEDICAL SURGICAL NERVOUS SYSTEM Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
HOSPITAL

* Heri Herdiana
Dr.Hasan Sadikin Bandung Hospital
** Setiawan
Faculty of Health Nursing Part of Community UNPAD

ABSTRACT

Head injury is one of the main causes of deaths and disability in productive age group, most of which
occurring due to traffic accidents. The impact of a head injury may cause any disorder of body system
as a whole from expiratory system, physical mobility disorder, to communicational ability. The clients
may become angry, frustration, anxious, sad, depressed, of low sel-esteem, experience changes in body
image, have a sense of powerless, or even a loss of weight. If the effort conducted is inappropriate, then
it may produce a serious problem. Therefore, the researcher conducted a research on the description
of the life quality of clients with moderate head injury after treatment. The purpose of this research was
to find out a description of the life quality of clients with moderate head injury after a treatment and
then return to community. This research was conducted by using a descriptive-qualitative method. Data
was collected by an in-dept interview technique through open end questions. The sample collection
technique used was a purposive sampling technique by choosing five clients with post-moderate head
injury. The research results showed a description of life quality consisting of: the presence of grievances
felt such as headache, blur vision, stiff, rigidity of movable organs, and forgetful. Thus, it needs an
effort to minimize the symptoms caused by disorder in brain function.Impaired activity, rest and sleep
is an effort that needs to be adjusted use. Taking treatment, conducting any activities, receiving family
support, appealing to God, and to be thankful are the description of life quality that should be developed
by the clients after treatment due to a moderate head injury in facing any problems experienced. this
effort should be constantly conducted by the clients so that they can adapt to the condition they face in
orde to keep the quality of their life. Thus, the role of nurses, family, and community can hopefully help
supporting the efforts that clients conduct in keeping or increasing the quality of their life after
treatment due to a moderate head injury so that they may return to community.

Keywords: head injury, life quality.

22
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

1. PENDAHULUAN 2.1 Teknik Analisis Data

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Analisa data dilakukan sesuai dengan
Bandung, sebagai salah satu rumah sakit pendekatan menurut Georgi dalam Crotty
rujukan di Jawa Barat mencatat kasus rawat (1996) yang meliputi tahapan-tahapan
inap akibat cedera kepala yang dirawat di analisa data sebagai berikut :
SMF Bedah Saraf FKUP/RSHS Bandung ,
sebanyak 1127 orang dengan cedera kepala 1) Mendengarkan hasil wawancara
ringan 59%, cedera kepala sedang 30%, keseluruhan dari data yang terkumpul.
cedera kepala berat 11%. Adapun jumlah 2) Membaca transkrip secara berulang
pasien yang meninggal sebanyak 101 3) Mengidentifikasi tema .
orang. Dari hasil observasi pada Tn. W 4) Mengelompokkan,
sempat mendapatkan perawatan dari 5) Menuliskan tema pernyataan
peneliti dan penggantian dua alat aplikator informan.
yakni Naso Gastric Tube dan Fouley 6) Melakukan validitas
Catether. Selain itu Tn. W menjalani 7) Klasifikasi tema .
latihan fisioterapi dan pijat refleksi. Setelah 8) Melakukan sintesis.
3 bulan Tn. W dapat kembali lagi berdiri 2.1 Uji Keabsahan Data
dan berjalan walaupun cara berjalannya (Trustworthiness)
masih kaku serta dapat lagi berbicara
walaupun dengan terbata-bata. Kemudian Untuk itu digunakan empat area
pada Tn. Y usia 28 tahun masuk ke rumah pengukuran yang spesifik yaitu (1)
sakit karena kecelakaan lalu lintas dengan Credibility (Validitas internal), (2)
kondisi penurunan kesadaran sedang ( Tranferability (Validitas Eksternal) (3)
Moderate Head Injury ) dengan Glasgo Defendibility (ketergantungan), (4)
Coma Scale 10 (Eye = 3 Motorik = 4 Confirmability (netral)
Verbal = 3 )+ fraktur depressed lebih dari
satu tabule + EDH ( Epidural Haematum ) 3. Hasil Penelitian
+ Wound dehisensi pada daerah kaki
disertai adanya fraktur pada jari-jari kaki Penelitian telah dilakukan terhadap lima
klien. Tn. Y dirawat di rumah sakit, peranan orang informan. Dalam hal ini yang
ibunya sangat besar dibandingkan dengan menjadi informan adalah klien dengan
istrinya karena yang menunggu di rumah cedera kepala sedang (moderate Head
sakit pun ibunya. Resiko utama pasien yang Injury) pasca perawatan di Ruang Bedah
mengalami cedera kepala adalah kerusakan Saraf RSHS Bandung yang telah kembali
otak akibat perdarahan atau pembengkakan ke masyarakat selama lebih dari tiga bulan.
otak sebagai respon terhadap cedera dan
3.1 Deskripsi Informan
menyebabkan peningkatan intrakranial (
TIK ). Informan I Ny. N adalah seorang wanita
berusia 40 tahun, informan sudah menikah
2. Jenis Penelitian dan dikaruniai dua orang anak. Informan
Jenis penelitian yang digunakan dalam mengalami kecelakaan lalu lintas saat
penelitian ini adalah penelitian deskriptif menyeberang jalan tertabrak sepeda motor.
dengan pendekatan kualitatif. Teknik Informan mengalami penurunan kesadaran
pengambilan sampel yang digunakan dengan GCS 9 (Eye:3 Motorik:4 Verbal:2)
adalah purposive sampling yaitu pada klien dengan diagnosa moderate head injury +
di masyarakat pasca menjalani perawatan di subdural haematoma a/r parietal sinistra +
Ruang Bedah Saraf RSHS Bandung dan closed fraktur linier a/r oksipital sinistra
telah kembali ke masyarakat lebih dari tiga atas indikasi perdarahan dan terjadinya
bulan. peningkatan tekanan intrakranial maka

23
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

informan dilakukan tindakan operasi wawancara yang pertama informan tampak


pengangkatan tulang cranium( apatis. Sesekali diselingi dengan menguap
craniectomy). Setelah mendapatkan dan tampak ngantuk, namun masih bisa
perawatan selama kurang lebih delapan hari
menjawab pertanyaan yang disampaikan
informan diperbolehkan pulang dengan
kondisi perbaikan. Dua bulan kemudian meski jawaban kurang begitu jelas. Namun
informan kembali masuk rumah sakit untuk dengan bantuan istri dan anak dari informan
mendapatkan perawatan dan tindakan peneliti dapat melakukan wawancara dan
medis berupa pemasangan kembali tulang penelitian. Wawancara berikutnya
tengkorak (cranioplasty). Setelah dilakukan di rumah saudara informan. Saat
mendapatkan perawatan selama 15 hari itu informan sedang berkunjung ke rumah
klien diperbolehkan pulang dengan kondisi
saudaranya. Informan dapat menjawab
perbaikan.Saat ditemui untuk kedua kali
informan baru pulang dari undangan semua pertanyaan yang diajukan dengan
pernikahan saudaranya dengan santai dan kooperatif. Pada pertemuan yang
menggunakan sepeda motor dibonceng ketiga dilakukan di rumah informan. Saat
oleh suaminya. Saat dilakukan wawancara itu peneliti melakukan konfirmasi terhadap
informan bisa menjawab semua pertanyaan jawaban pada pertemuan sebelumnya .
dengan proaktif. Pada pertemuan ketiga
dilakukan di rumah informan saat ditemui Informan III Tn. O adalah seorang
pada sore hari informan sedang bersantai pedagang/wiraswasta berumur 50 tahun.
bersama suami dan anak-anaknya. Informan mengalami kecelakaan saat motor
Informan II Tn. S adalah seorang laki-laki yang ditumpanginya mau belok tiba–tiba
berusia 50 tahun yang bekerja sebagai ditabrak dari belakang oleh motor lain
tukang jahit (konveksi). Informan sehingga mengakibatkan informan terjatuh
mengalami kecelakaan lalu lintas. Informan dan mengalami cedera kepala serta
ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan penurunan kesadaran. Kemudian informan
diri di pinggir jalan. Menurut keterangan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah
keluarga kurang lebih tiga jam sebelum Soreang. Karena fasilitas tidak memadai
kejadian, informan pamit untuk pergi ke kemudian informan dirujuk ke Rumah Sakit
pasar untuk untuk menagih hutang. Dr.Hasan Sadikin Bandung. Saat masuk
Informan masuk rumah sakit dengan GCS 9 emergensi dokter mendiagnosa Moderate
(Eye :2 Motorik:4 Verbal :3 ) dengan Head Injury + Skuul Based Fraktur dengan
diagnosa medis Moderate Head Injury + GCS 9 (Eye : 2 Motorik : 4 Verbal : 3).
EDH (Epidural Haematome) a/r Fronto Setelah mendapatkan perawatan selama
temporal dextra + CC (Contusio Cerebri). sepuluh hari informan diperbolehkan
Karena perdarahannya tersebut informan pulang dengan dianjurkan untuk kontrol.
dilakukan tindakan operasi Craniotomy Pada saat dilakukan wawancara untuk
Evakuasi. Setelah mendapatkan perawatan pertama kali informan tampak kooperatip
secara intensif di ruang NCCU dan dapat berbicara dengan pasih serta
(NeurosurgicalCare Unit) selama empat dapat menjawab semua pertanyaan yang
hari kemudian informan pindah ke ruang disampaikan peneliti.
perawatan bedah bedah saraf. Setelah
mendapatkan perawatan kurang lebih
selama dua minggu informan
diperbolehkan pulang. Saat dilakukan

24
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

Pertemuan berikutnya dilakukan dirumah GCS 10 (Eye:3 Motorik:4 Verbal:2) dengan


klien pada sore hari saat informan baru saja diagnosa medis Moderate Head Injury +
pulang setelah mengantar pesanan telur fraktur depressed > 1 tabule a/r fronto
sarang burung dari tetangganya. Sedang
temporal sinistra . Karena terdapatnya
pertemuan berikutnya dilakukan pada sore
hari dan bertempat di rumah informan. perdarahan disertai adanya bagian tulang
yang menekan maka pihak medis
Informan IV Tn. B adalah seorang laki laki melakukan pengangkatan sebagian tulang
berusia 24 tahun bekerja sebagai pedagang cranium (craniectomy) . Setelah
buah-buahan. Informan mengalami
mendapatkan perawatan selama tujuh hari
kecelakaan saat motor yang dikendarainya
mengalami tabrakan dengan mobil. Tn. B informan mengalami perbaikan sehingga
masuk Rumah Sakit dengan GCS 9 (Eye:2 diperbolehkan pulang. Empat bulan
Motorik:4 Verbal:3) dengan diagnosa kemudian informan kembali masuk rumah
medis Moderate Head Injury + CC sakit untuk dilakukan tindakan operasi
(Contusio Cerebri). Informan mendapatkan pemasangan kembali tulang cranium
perawatan selama satu minggu di rumah (cranioplasty). Saat dilakukan wawancara
sakit. Setelah mendapatkan perawatan
informan tampak tenang sambil menghisap
selama seminggu keluarga informan
membawa pulang paksa klien karena sebatang rokok. Informan tampak ramah,
masalah biaya. Pada saat ditemui untuk koopeartif, serta menjawab semua
pertama kali informan sedang melakukan pertanyaan yang diajukan peneliti dengan
aktifitas mencuci motor milik ayahnya. jelas. Informan menunjukkan sikap
Kemudian peneliti dipersilakan masuk ke terbuka. Pertemuan kedua terjadi saat
dalam rumah. Walau dengan keterbatasan peneliti menghadiri pernikahan adiknya.
gerak tangan dan kaki informan berusaha
menyambut hangat peneliti dengan Informan tampil dengan pakaian yang rapih
menyuguhkan air putih dan menawarkan karena informan sebagai panitia pada acara
apakah mau dibuatkan kopi atau tidak. Saat pernikahan tersebut. Pada saat dilakukan
dilakukan.; pertemuan ke satu wawancara wawancara informan menjawab semua
informan tampak proaktif dan dapat pertanyaan yang diajukan dengan santai.
menjawab semua pertanyaan yang Hasil penelitian menunjukan bahwa kelima
disampaikan peneliti. Pertemuan untuk
orang informan menyatakan adanya
kedua dilakukan di Balai Pengobatan. Saat
itu informan sedang berobat karena tidak keluhan yang dirasakan sebagai dampak
enak badan. Informan tampak santai dalam dari cedera kepala yang dialaminaya. Hal
menjawab semua pertanyaan yang diajukan ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan
peneliti. Sedangkan pertemuan berikutnya informan yang mengatakan : “…Ari tos
dilakukan di rumahnya saat informan mau kacapean sok rada puyeng,…( Kalau
memandikan ayam kesayangan bapaknya. kecapean suka terasa agak pusing “pen” )
Informan tampak ceria dan dapat menjawab
saparantos dioperasi mastaka puyeng mah
pertanyaan dengan jelas.
sok aya. Ieu panangan sok leuleus, sok
Informan V Tn. M adalah seorang laki-laki lalinu nyareri . Tiap hari lalinu. Lamun
berusia 28 tahun bekerja sebagai sopir di leungeun dikaluhurkeun sok lalinu. Pami
sebuah perusahaan swasta . Informan linu abdi sok istiraha heula( Sesudah
masuk rumah sakit karena motor yang dioprasi kepala Suka pusing. Tangan lemas
dikendarainya mengalami tabrakan dengan dan ngilu . Setiap hari ngilu. Kalau tangan
mobil sehingga mengakibatkan informan kanan digerakan ke atas terasa sakit.
mengalami penurunan kesadaran dengan

25
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

Kalau sedang pegal saya suka istirahat dulu dan klien tidak mengalami kelelahan yang
“pen”). ”… Keluhannana pusing berlebihan. Mengurangi aktifitas juga dapat
bae,langsung we janten sok tiba-tiba meningkatkan kemungkinan klien untuk
picarioseun teh ical ( keluhannya pusing memperbaiki kondisi fisik yang
saja, kalau mau berbicara suka tiba –tiba dialaminya. Energi yang dimiliki klien
lupa “pen “) “…Saprak tos kajantenan dapat lebih dioptimalkan untuk dapat
pami ngaos sok rada lamur”…tapi kadang memperbaiki kondisi tubuhnya yang
kadang aya pusing…Pami mapah sampean mengalami berbagai kerusakan akibat
nu kenca janten berat(semenjak kejadian cedera kepala yang terjadi,bahwa upaya
kalau membaca suka agak kabur untuk dapat mengurangi kondisi
penglihatan, Tapi kadang-kadang suka ada lingkungan yang berbahaya dan
pusing Kalau jalan kaki, kaki kiri suka agak meningkatkan prospek untuk
berat“pen “). “…pami tos cape abdi sok memperbaikinya. Dalam hal ini
rada puyeng. ( Kalau sudah cape suka pengurangan aktifitas dapat mengurangi
terasa pusing. “pen” ).Hasil penelitian kemungkinan timbulnya kembali gejala
menunjukkan bahwa kelima orang penyakit serta dapat meningkatkan prospek
informan menyatakan mengurangi untuk dapat membuat keluhan klien akibat
aktifitasnya karena keluhan yang dirasakan cedera kepala menjadi lebih terkontrol.
sebagai dampak dari cedera kepala yang
dialaminya. Hal ini dapat dilihat dari Klien yang dapat melakukan upaya ini
beberapa pernyataan informan yang tentunya memiliki keterampilan untuk
mengatakan :“…Ari tos kacapean sok rada mengatasi masalah. Keterampilan
puyeng. ( Kalau kecapean suka terasa agak mengatasi masalah ini meliputi
pusing. “pen” ) “…Pami linu abdi sok kemampuan untuk mencari informasi,
istiraha heula ( Kalau sedang pegal saya
menganalisa situasi, serta mengidentifikasi
suka istirahat dulu “pen “)Keluhannana
pusing baeLangsung we janten sok tiba- masalah agar dapat merencanakan alternatif
tiba picarioseun teh ical ( keluhannya tindakan, memilihnya, serta
pusing aja kalau mau berbicara suka tiba – mengimplementasikannya. Dengan
tiba lupa “pen “) “…Saprak tos kajantenan memiliki ketetampilan ini maka klien dapat
pami ngaos sok rada lamur(semenjak merencanakan langkah yang terbaik yang
kejadian kalau membaca suka agak kabur harus dilakukannnya, yang dalam hal ini
penglihatan “pen” ) ”tapi kadang kadang
dilakukan dengan mengurangi aktifitas.
aya pusing( Tapi kadang-kadang suka ada
pusing “pen“) “…pami tos cape abdi sok Tanpa adanya keterampilan untuk
rada puyeng. ( Kalau sudah cape suka mengatasi masalah klien tidak dapat
terasa pusing. “pen” ) mengurangi aktifitas merencanakan alternatif tindakan yang
merupakan salah satu bentuk upaya untuk tepat yang harus dilakukannya. Aktifitas
dapat mengatasi keterbatasan fisik yang yang dilakukan akan dianggap sama seperti
dilaminya, klien perlu perencanaan aktifitas sebelum klien mengalami cedera kepala
yang akan dikurangi . Pengurangan aktifitas
yang akan dilakukan oleh klien pasca sehingga klien boleh jadi akan melakukan
cedera kepala dapat menurunkan aktifitas yang berlebihan. Aktifitas yang
kemungkinan terjadinya kelelahan atau berlebihan menurut pernyataan beberapa
keluhan pusing yang dialaminya. Hal ini klien dapat mengakibatkan keluhan yang
dapat terjadi karena energi yang dimiliki dialami timbul kembali. Oleh karena itu
klien tidak banyak untuk melakukan dengan mengurangi aktifitas kondisi
aktifitas fisik sehingga energi tetap tersedia
kesehatan yang optimal dapat tetap
dan klien tidak mengalami kelelahan yang
berlebihan sehingga energi tetap tersedia dipertahankan. Meskipun demikian

26
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

mengurangi aktifitas tidak berarti bahwa “pen”). Pernyataan tersebut menunjukan


klien harus benar-benar menghentikan bahwa istirahat atau tidur merupakan cara
semua aktifitasnya secara total melainkan yang dapat dilakukan oleh para informan
menggantinya dengan aktifitas yang lebih ketika mereka merasakan keluhan seperti
ringan yang setidaknya memiliki fungsi kelelahan atau nyeri kepala yang dapat
yang sama dengan aktifitas sebelumnya mengganggu aktifitas hidup mereka. Jika
tetapi dengan intensitas yang lebih rendah. klien mulai merasakan nyeri kepala
Oleh karena itu jika mengurangi aktifitas kemudian klien tidur maka perhatiannya
dengan tujuan untuk mengurangi kelelahan dari nyeri yang dirasakannya dapat
dan mencegah kembali keluhan yang dialihkan. Klien tidak akan lagi
dirasakan akibat cedera kepala maka upaya memikirkan nyeri kepala karena terjadi
ini merupakan upaya yang sangat positif penurunan kesadaran pada saat tidur. Pada
selama pengurangan aktifitasnya dalam saat tidur atau istirahat klien akan
batas yang wajar tanpa harus membuat merelaksasikan tubuhnya sehingga
semua aktifitas menjadi berhenti secara perhatiannya dari keluhan yang dirasakan
total. Dengan demikian efektifitas upaya ini dapat teralihkan. Dengan istirahat dan tidur
bergantung kepada bentuk pengurangan secara fisiologis tekanan darah, detak
aktifitas yang dilakukan, oleh karena itu jantung, detak nadi, dan pernapasan juga
klien perlu mendapatkan informasi yang akan menurun. Teknik distraksi dinyatakan
jelas mengenai bentuk pengurangan berhasil jika upaya ini dapat mengurangi
aktifitas yang tepat untuk dilakukannnya indikator stres seperti menurunnya tekanan
serta hal-hal apa saja yang boleh atau tidak darah, detak jantung, detak nadi, dan
boleh dilakukan pada orang yang pernah pernapasan. Hal ini menunjukkan bahwa
mengalami cedera kepala sedang istirahat atau tidur dapat dijadikan upaya
yang positif untuk dilakukan pada klien
Istirahat dan Tidur yang mengalami nyeri kepala akibat cedera
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepala. Dengan demikian pada klien cedera
kelima orang informan menggunakan kepala upaya ini dapat mengalihkan
tekhnik distraksi yang berbentuk istirahat perhatian klien agar tidak terus menerus
dan tidur. Beberapa pernyataan informan memikirkan keluhan pusing yang
yang mendukung cara ini antara lain : “… dirasakan. Jika klien terus menerus
dipiwarang istirahat..” (disuruh istirahat memikirkannya maka akan dapat
.”pen”). “…kagiatan sadidinteun ayeuna menyebabkan stres dan pada akhirnya
sok calik wae di warung“(kegiatan sehari- semakin memperberat gejala penyakit yang
hari sekarang istirahat saja di warung. dialami dan secara tidak langsung akan
”pen”). “…sateuacan bobo… puyeng sok mengganggu kualitas hidup dari pada klien
inget ka pangeran kungaos solawat sareng . Meskipun demikian upaya ini bukan
subhanallah..”( sebelum tidur suka terasa merupakan cara yang positif jika digunakan
pusing terus ingat kepada Allah dengan secara terus menerus oleh klien untuk
membaca solawat dan subhanallah. ”pen”). mengatasi permasalahan yang datang.
“…Abdi bobo jam 9 wengi..”( saya suka Dengan selalu mengalihkan dari
tidur jam 9 malam. “pen”). ”teras permasalahan yang dihadapi maka inti
digolerkeun bari nganggo bantal..”( lalu permasalahan tidak akan diselesaikan dan
ditidurkan dengan menggunakan bantal. sumber masalah akan tetap ada. Hal ini

27
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

tentunya akan menyebabkan stres dapat atau memperbaiki perkembangan penyakit


muncul dan akan terus dialami oleh klien. dapat ditingkatkan. Hal ini didukung oleh
Oleh karena itu dalam penerapan upaya ini pernyataan informan Isampai V yang
perlu diperhatikan mengenai situasi atau mengatakan “...lalandong ka bapa dokter
kondisi yang dihadapi oleh klien. Apabila pami nuju puyeng, damang. Alhamdulillah
upaya yang tergolong dalam self distraction ku Allah didamangkeun...”.(berobat ke
ini digunakan untuk menghilangkan nyeri dokter kalau sedang terasa pusing, sembuh.
atau kelelahan yang dirasakan oleh klien Alhamdulillah disembuhkan oleh Allah.
maka hal ini dapat terus dilakukan oleh “pen”). “...Abdi sok ngaleueut vitamin anu
klien meskipun langkah terbaiknya adalah dipasihan ku pak dokter ti rumah sakit dua
dengan menghilangkan penyakit nyeri dan kali sadinten enjing sonten...” (Saya suka
kelelahan yang dialami. Istirahat atau tidur minum vitamin yang pernah diberikan oleh
hanya akan berisifat sementara dalam dokter di rumah sakit dua kali sehari pagi
menghilangkan nyeri atau kelelahan yang dan sore. “pen”). ”… Pami nuju puyeng di
dialami. Namun apabila upaya ini bumi mah kajabi sok lalandong kanu tiasa,
digunakan untuk mengatasi masalah yang ah sok ngaleueut landong ti warung”
berhubungan dengan situasi yang dialami (kalau sedang pusing di rumah saya suka
atau berhubungan dengan orang lain maka berobat kepada yang bisa atau minum obat
upaya ini tidak akan dapat menyelesaikan dari warung.” pen”). “… berobat ka pak
masalah. dokter. Pami kitu teh abdi lieurna sok
ical…” (berobat ke pak dokter. kalau begitu
Melakukan Pengobatan pusingnya suka hilang. “pen”). “…paling
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan upami puyeng abdi sok ngaleueut
bahwa kelima orang informan melakukan miloxicam…” (kalau sedang pusing saya
pengobatan ke puskesmas atau ke dokter. suka minum miloxicam.”pen”).Melakukan
Hal ini ditunjukan dari beberapa pernyataan pengobatan dapat membuat gejala penyakit
informan yang mengatakan: ”… Abdi sok yang dialami klien lebih terkontrol
angkat ka puskesmas lalandong….” sehingga klien dapat melangsungkan
(…Saya suka berangkat ke Puskesmas kehidupannnya secara optimal . Pernyataan
berobat. “pen”). “Abdi sok diparios di yang mendukung bahwa dengan adanya
desa…” (“Saya suka diperiksa si desa. sumber materi akan memudahkan akses
“Pen”). “…sok ngaleueut landong….” terhadap pengobatan antara lain seperti
(..suka minum obat. ”pen.”). ”..berobat ka yang diungkapkan oleh informan I dan IV:
pak dokter…”(“berobat ke dokter. ”pen”). “…katambih pan pami berobat mah gaduh
”abdi sok ngaleueut miloxicam”(saya suka kartu jamkesmas…( ditambah kan untuk
minum miloxicam.” Pen”). Dengan berobat saya mempunyai kartu jamkesmas.
melakukan pengobatan kondisi lingkungan “pen “). ”…Oh .da kanggo berobat mah
yang berbahaya, dalam hal ini dampak abdi gaduh kartu gakinda janten teu
adanya kerusakan baik biologis, psikologis, masalah.” (Oh kalau untuk berobat mah
sosial, sebagai dampak cedera kepala yang saya pakai kartu gakinda jadi tidak ada
dialami, dapat diturunkan.Sementara itu masalah. “pen”).
dengan melakukan pengobatan. Prospek
untuk memperbaikinya yaitu mengontrol

28
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

Hal ini menunjukan bahwa dengan pada umumnya. Walaupun penggunaan


tersedianya sumber materi akan obat–obatan dapat mengontrol keluhan
memperbesar upaya pengobatan yang dapat yang dirasakan, penggunaannya harus
klien lakukan untuk dapat mengontrol terkontrol dan disesuaikan dengan
keluhan yang diderita dalam upaya kebutuhan dan perkembangan dari
mempertahankan atau meningkatkan penyakit. Berdasarkan hasil penelitian
kualitas hidup. Dalam hal ini seperti yang didapatkan bahwa dua dari lima informan
diungkapkan oleh informan III: “… Pami menggunakan atau memanfaatkan
nuju puyeng di bumi mah kajabi sok acupressure sebagai upaya untuk
lalandong kanu tiasa…, ah sok ngaleueut mengurangi keluhan yang ada baik pusing
landong ti warung oskadon wungkul, pami ataupun pegal-pegal. Hal tersebut sesuai
ieu bintang toejoeh.. mun pami tina dengan yang diungkapkan oleh informan II
dangdaunan daun bintinu.” ( selain suka yang mengatakan “ayeuna abdi sok rajin di
berobat saya suka minum oskadon atau peuseul ku pun adi upami nuju pegeul” (
bintang toejoeh. Kalau obat dari dedaunan sekarang saya suka rajin di pijat oleh adik
saya suka minum air daun bintinu.”pen”). saya, kalau sedang pegal pegal”pen “), Abdi
Dalam hal ini klien mampu menganalisa sok di pencetan pak ku tukang pijit anu aya
kondisi dirinya bahwa ia memerlukan di Sungapan ,anjeuna tos lami mijit abdi ti
pengobatan yang akan dilakukannya, dan saprak kacilakaan kamari ( saya suka di
memilih tindakan untuk melakukan pijat oleh tukang pijat yang ada
pengobatan. Oleh karena itu klien diSungapan,dia sudah lama memijat saya
melakukan pengobatan meskipun dengan semenjak kecelakaan kemarin “pen”).
carapengobatan alternatif sekalipun klien Upaya ini memberikan dampak yang baik
mempunyai keyakinan apa yang terhadap kondisi kesehatan klien maka
dilakukannya akan dapat mempertahankan upaya ini perlu terus dilakukan oleh klien
kesehatannya setelah menjalani perawatan untuk dapat mempertahankan kualitas
akibat cedera kepala. Implementasi klien hidup mereka.
untuk melakukan pengobatan secara tidak
langsung juga menunjukan bahwa klien
memiliki upaya yang lain yaitu adanya
Menyibukkan Diri Dengan Aktifitas
keyakinan yang positif atas
kesembuhannya untuk memepertahankan Hasil penelitian terhadap lima orang
kualitas hidupnya. Hal ini ditunjukkan dari informan menunjukkan bahwa informan II
pernyataan informan I: “…. Ti payun ge sok sampai dengan IV menyibukkan diri
lalandong ka bapa dokter pami nuju dengan berbagai aktifitas dalam
puyeng, damang. Alhamdulillah ku Allah menjalankan fungsinya sebagai anggota
didamangkeun. (Dulu juga suka berobat kelurga yakni menjalankan fungsi ekonomi
kepada dokter, Alhamdulillah disehatkan keluarga. Beberapa pernyataan yang
kembali. “pen”).Adanya keyakinan yang mendukung penggunaan upaya ini adalah
positif dapat memberikan harapan bagi “…Sadidinten abdi sok calik we di warung
klien untuk dapat mengatasi keluhan yang bari ngantosan sugan aya anu balanja
dirasakan . Keyakinan bahwa upaya sareng si Eneng.” (Sehari-hari saya
melakukan pengobatan akan dapat istirahat di warung sambil menunggu
mengontrol keluhan yang dirasakan serta pelanggan datang bersama si Eneng
didukung oleh hasil pegobatan yang “pen”).“ ………Henteu , ayeuna tos tiasa
menunjukkan terkontrolnya keluhan yang deui ngiring pangaosan.. Solat jum’at ge ka
dirasakan dapat memberikan harapan bagi mesjid angkat nyalira….. Ayeuna abdi sok
klien untuk dapat sembuh dari sakit yang ngiring pangaosan ….”
dirasakannya serta harapan untuk dapat
melanjutkan aktivitas seperti orang sehat

29
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

(Tidak, sekarang saya sudah bisa pergi ke neraka."(Al Infithaar: 13-14). Seseorang
pengajian. Pergi solat jum’at saja sendiri. yang bekerja mencari nafkah untuk
Sekarang saya suka ikut pengajian. “pen”). keluarganya dengan didasari niat yang
“Nya kantenan we abdi teh usaha, Abdi ikhlas dan tanggung jawab demi
ayeuna sok ngorder endog sarang burung menunaikan kewajiban sebagai seorang
…janten abdi gaduh kayakinan da abdi suami. Ia juga melakukannya karena
kedah usaha….” ( Ya tentu saya berusaha. menjaga amanah dari Allah berupa anak
Sekarang saya suka mengorder telur sarang dan istri, kemudian ia tidak mau melakukan
burung… jadi saya mempunyai keyakinan suatu pekejaan kecuali dengan cara yang
bahwa saya harus berusaha. ”pen”). benar dan halal. Orang yang bekerja dengan
“Aktifitas abdi sadidinten sapertos nyuci niat yang ikhlas dan cara seperti ini berarti
motor, ngepel , ngumbah wadah…… Abdi telah berhasil menjadikan pekerjaannya
ngan sok meresihan gang di tempat abdi sebagai bagian dari ibadah kepada Allah
wungkul…..”( Aktifitas saya sehari-hari SWT. Beberapa pernyataan informan yang
seperti mencuci motor, mengepel, mencuci mendukung bahwa aktifitas yang dilakukan
piring… saya suka membersihkan gang merupakan upaya beribadah sesuai dengan
tempat saya tinggal. “pen”). ”Abdi ayeuna yang dinyatakan informan I, II, III dan IV
janteun supirdi Indomarco…. Abdi sok “…Abdi nyaah pisan ka barudak , mun
pirajeunan ngecek barang.” (“Saya budak gering ku abdi mah sok dihuapan we
sekarang jadi sopir di Indomarco… Saya nepi kadamangna (Saya sangat sayang
suka mengecek barang. sekali terhadap anak saya, kalau anak saya
“pen”).Menyibukkan diri dengan aktifitas sakit suka saya suapin sampai kembali
dan bekerja merupakan upaya klien dalam sembuh “ pen “).”… ayeuna tos tiasa deui
memerankan fungsinya sebagai anggota ngiring pangaosan. Solat jum’at ge ka
keluarga dalam hal ini yang disebut peran mesjid angkat nyalira. Malah saban dinten
ekonomi keluarga. Seorang suami jam satengah opat subuh tos angkat ka
menafkahi istrinya karena hal itu sudah mesjid . ….mangnyaangkeun lampu sareng
merupakan suatu kewajiban dan tuntutan mukakeun jandela mesjid, teras we wirid
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup nungguan adzan subuh . ( Tidak. Sekarang
keluarga. Dalam hal ini memberi nafkah saya sudah bisa lagi ikut pengajian. Pergi
terhadap anggota keluarganya. hal tersebut solat Jum’at pun sendiri. Malah setiap hari
sesuai dengan firman Allah SWT dalam jam setengah empat pagi sudah berangkat
Al’Qur-an (artinya): "Kaum pria adalah ke mesjid ….menyalakan lampu mesjid dan
pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah membukakan jendela mesjid… “pen”)”..
telah melebihkan sebagian mereka (kaum Muhun pan damel teh ibadah,komo deui
pria) di atas sebagian yang lain (dari kaum kanggo nganafkahan anak istri, Insya Alloh
wanita) dan karena kaum pria telah ageung eta teh pahalana… .(Iya Kan Kerja
membelanjakan sebagian dari harta mereka. itu merupakan suatu ibadah, apalagi untuk
" (QS An Nisa : 34).Dalam ayat lain dalam menafkahi anak dan istri, Insya Alloh besar
al’Qur-an Alloh SWT menegaskan, pahalanya… “pen”). ”… Hoyong ihtiar
"Sesungguhnya orang-orang yang berbakti, deui, hoyong nganafkahan anak
pasti berada dalam surga yang penuh pamajikan….“( Ingin berusaha lagi , ingin
kenikmatan. Dan sesungguhnya orang- menafkahi anak dan istri. “pen”). Hoyong
orang yang durhaka pasti berada dalam ngagedekeun budak tanggung jawab salaku

30
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

kolot. (Ingin mambesarkan anak minum obat. ”pen”) “... Da ari anu
bertanggung jawab sebagai orang tua. ngaladangan mah si Eneng.” ( “Yang
“pen”). Di sisi lain didapatkan hasil melayani pembeli si Eneng.“Pen).
penelitian menyibukkan diri dengan “biasana mah sok dijajapkeun pami
berbagai aktifitas dalam menjalankan kamasjid ..”(biasanya suka diantar ke
fungsinya sebagai anggota kelurga yakni mesjid. “pen”).” Tapi kalau sudah ketemu
menjalankan peran fungsi keluarga juga di dengan anak jadi tenang”(..Tapi kalau
gunakan oleh klien sebagai bentuk self sudah bertemu dengan anak jadi tenang.
distraksi yaitu upaya yang dilakukan “pen”) “…... hoyong nganafkahan anak
dengan mengerjakan aktifitas lain yang pamajikan….” (ingin memberi nafkah anak
mengalihkan perhatian dari masalah atau dan isteri. “pen”). “… Nya..murangkalih
keluhan yang dirasakan hal tersebut sesuai palay jalujur we..soalna kan murangkalih
dengan pernyataan yang diungkapkan oleh teh kangge panerus abdi nya pa, anu
dari informan I yang mengatakan neraskeun abdi teh murangkalih….” ( Ya..
“…Kadang nyeterika ,ngumbah wadah, anak-anak ingin berhasil soalnya anak-anak
beberesih sareng sanes kanten padamelan kan penerus saya kan pak, yang akan
di bumi ….. Muhun…”( ..Kadang meneruskan saya adalah anak-anak “pen”).
menyetrika, mencuci piring, bersih-bersih Hal tersebut menunjukkan bahwa klien
dan pekerjaan lainnya di rumah..ya…. mendapatkan dukungan secara emosional
Pen”). Oleh karena itu agar klien tidak terus dari keluarga dalam mengahadapi
menerus memikirkan keluhan dari sakit permasalahan yang ada sehingga klien tetap
yang diderita,diperlukan aktifitas yang bertahan dalam upaya mempertahankan
dapat mengalihkan pikiran klien dari kualitas hidup mereka. Mendapat support
pikiran tersebut.Dengan demikian dapat terjadi jika klien memiliki upayayang
menyibukkan diri dengan aktifitas menjadi mendukung, yaitu adanya dukungan sosial.
suatu hal yang penting untuk dilakukan Kenyataan bahwa klien tidak sendirian
oleh klien pasca cedera kepala sedang pada dalam menghadapi keluhan akibat cedera
khusunya dalam upaya mempertahankan kepala dapat dilihat dari pernyataan
kualitas hidup mereka. informan I dan IV yang mengatakan: ”…
pami pungka pangku nu beurat mah eta sok
Mendapat Dukungan Keluarga diwagel ku caroge…”( kalau mengangkat
( Support System dari Keluarga ) yang berat suka dilarang oleh suami “pen”).
Dalam penelitian ini didapatkan keterangan “kadang sok ngiring dagang ka si bapak
bahwa kelima orang informan ngadon dagang buah, bari eta oge sok
mendapatkan support secara emosional diwagel ku si bapak tapi abdi sok maksa
terutama dari keluarga dalam menghadapi margi abdi sok karareuseul pami
kondisi pasca cedera kepala. Beberapa dicicingkeun teh...”(kadang-kadang saya
pernyataan yang menunjukan adanya suka ikut berdagang dengan bapak jualan
dukungan dari keluaraga sebagai bentuk buah-buahan, itupun dilarang oleh bapak
dukungan terhadap emosional ataupun tapi saya suka memaksa karena saya merasa
dukungan secara langsung antara lain : ”… jenuh kalau diam terus. “pen”).Adanya
Tapi sok ras emut ka budak janten abdi teh dukungan emosional ini dapat membuat
sok kersa deui emam landong…” (Tapi penyesuaian dan penerimaan klien dalam
kalau ingat kepada anak saya jadi mau lagi menghadapi kenyataan hidup menjadi lebih

31
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

baik . Dukungan ini dapat memberikan kepada Allah.” Pen). “..Alhamduillah abdi
keyakinan positif bagi klien untuk dapat ayeuna janteun resep ka Masjid, sok
menghadapi kondisi penyakit. Keyakinan ngiring yasinan, sareng sholawatan tiap
malam Jum'at nya Alhamdulillah eta teh
yang positif ini dapat mendukung usaha
kanggo nyaketkeun diri urang ka gusti (
yang dilakukan oleh klien dalam Alhamdulillah sekarang saya jadi rajin ke
menghadapi kondisi yang paling buruk, mesjid ,suka ikut yasinan, shalawatan, tiap
yaitu berbagai perubahan akibat penyakit malam jum'at,ya Alhamdulllah ini semua
yang dialami dalam aspek biologis, untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan
psikologis, sosial, dan ekonomi . Dengan .”pen”). Klien yang berupaya untuk
demikian mendapat suport atau dukungan mendekatkan diri kepada Tuhan, dalam
kondisi ini klien berkeyakinan bahwa akan
dapat membantu klien untuk menghadapi
mendapatkan ketenangan dan harapan akan
dan menyesuaikan diri dengan berbagai terjadinya perbaikan dari kondisi yang
perubahan yang dialami akibat cedera dialami. Hal ini dapat dilihat diantaranya
kepala yang dialami. Oleh karena itu upaya dari pernyataan informan I, III yang
yang tergolong ke dalam using emosional mengatakan “…Yakin mah ka Allah
support ini perlu terus dilakukan oleh klien we..”.(“Yakin kepada Allah saja.” Pen).
dalam menghadapi permasalahan yang “…Paling sok wiridan, nungguan waktos
subuh...“(..Paling dzikir sambil menunggu
diakibatkan oleh cedera kepala dalam
waktu subuh.” Pen). “…Janten ayeuna mun
upaya mempertahankan atau meningkatkan abdi nuju puyeng sok inget ka pangeran
kualitas hidup. kungaos solawat sareng subhanallah,
ayeuna mah tos jarang nyeuseulan.Sok
Mendekatkan Diri Pada Tuhan nyeueurkeun dzikir. Subhaanalah 3X.
upami nuju ieu(puyeng)nya abdi sok maca
Hasil penelitian menunjukan bahwa empat
subhaanallah we. Janten pami abdi nuju
dari informan berupaya mendekatkan diri
nyalse sok ngucapkeun kalimah toyyibah.
kepada Tuhan atas kondisi yang
”. (“… Jadi sekarang kalau saya sedang
dialaminya. Kondisi ini sesuai dengan
merasa pusing saya suka ingat sama yang
pernyataan informan I sampai V.Adapun
kuasa dengan membaca solawat dan
pernyataan informan yang mendukung
subhanallah, sekarang sudah jarang marah-
upaya pelaksanaan tersebut
marah. Memperbanyak dzikir . Subhanallah
adalah:“…Yakin mah ka Allah
3X. Kalau sedang pusing saya suka
we...”(“Yakin kepada Allah saja.” Pen).
membaca subhanallah. Jadi saya kalau
“…Paling sok wiridan, nungguan waktos
sedang santai suka mengucapkan kalimat
subuh.,” (..”Paling dzikir sambil menunggu
toyibah.” Pen). “…Abdi sok istigfar ka
waktu subuh.” Pen). ” … Upami ieu
gusti.......da Alloh mah maha hampura nya
sateuacan bobo sok dzikir mun abdi nuju
pak ...nyuhunkeun ampun ka Alloh..”. (
puyeng sok inget ka pangeran…” (“..Kalau
“Saya suka istigfar karena Allah Maha
sebelum tidur saya suka berdzikir, kalau
Pengampun kan pak… meminta ampun
sedang pusing suka ingat sama Allah.”
kepada Allah.” Pen).“Sok ngiring
Pen). “…. Terus solat fajar. Kan assolaatu
yasinansareng sholawatan tiap malam Jum
khoirum minannaum. Lebih baik solat dari
'at nya Alhamdulillah eta teh kanggo
pada tidur nya pa…(“..terus solat fajar. Kan
nyaketkeun diri urang ka gusti”. ( “Suka
assolaatu khoirum minannaum. Lebih baik
ikut yasinan dengan sholawatan setiap
solat daripada tidur kan pa..” pen). “Abdi
malam Jum’at. Alhamdulillah itu untuk
sok istigfarda Alloh mah maha hampura
mendekatkan diri kita kepada Allah.” Pen).
nya pak ...nyuhunkeun ampun ka Alloh.“(
Pernyataan menunjukan bahwa klien
“Saya suka istigfar karena Allah Maha
melihat adanya harapan yang lebih baik
Pengampun kan pak… meminta ampun

32
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

karena ia meyakini bahwa takdir manusia saya telah sembuh, kemarin saya serasa
ditentukan oleh Tuhan. Sehingga tetap bermimpi dikira saya akan meninggal.
menjalani hidupnya dengan penuh harapan “pen”). “…Abdi mah ngaraos bungah,
dan optimis dalam mengahadapi kenyataan
muhun. tiasa damang deui...”(…Saya
untuk mepertahankan kualitas hidup.
merasa bahagia karena bisa sembuh
Sebagian orang dapat menemukan kembali. “pen”). ”… Alhamdulillah bingah
kepuasan dalam kepercayaan dan upaya pisan abdi ngaraos syukur ka Alloh yen
untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. abdi parantos damang
Respon setiap orang terhadap permasalahan
deui.”(…Alhamdulillah saya merasa
yang dialaminya akan berbeda–beda.
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa bahagia sekali, saya bersyukur kepada
semua informan melakukan upaya Alloh bahwa saya sudah sembuh kembali.
mendekatkan diri kepada Tuhan. Orang “pen”).“…Alhamdulillah pak abdi sehat
yang yakin terhadap Tuhan tentunya akan deui…” (Alhamdulillah pak saya sehat
menggantungkan semua permasalahan kembali. “pen”). “…Alhamdulillah abdi
terhadap Tuhan. Hal ini tergantung kepada mah,raraosan teh asa ngimpi pa
keyakinan dalam dirinya. Upaya ini tidak
(Alhamdulillah perasaan saya terasa
muncul jika intensitas pendekatan klien
terhadap Tuhan berada dalam tingkatan mimpi. “pen”). Hal ini dapat dilihat dari
yang biasa saja, sehingga klien tidak pernyataan informan I, III, dan V yang
merasakan hal tersebut sebagai salah satu menyatakan : “…Alhamdulillah ku Allah
bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk didamangkeun… Harepan ka payun nya
mengurangi atau menyesuaikan diri dengan hoyong ieu we hoyong normal
permasalahan yang dialaminya. Oleh deui…”(…Alhamdulillah disembuhkan
karena itu, mendekatkan diri pada Tuhan
yang merupakan dari strategi religion oleh Allah. Harapan saya ke depan ingin
menjadi salah satu upaya yang positif untuk normal lagi. “pen”) “…Alhamdulillah
terus dilaksanakan oleh klien pasca cedera bingah pisan abdi ngaraos syukur ka Alloh
kepala agar dapat mengurangi beban mental yen abdi parantos damang
akibat keluhan –keluhan yang dialaminya. deui…”(…Alhamdulillah saya bahagia
Bersyukur sekali, saya bersyukur kepada Allah karena
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan telah sehat kembali. “pen”).“
adanya suatu bentuk upaya yang dilakukan Alhamdulillah bingah pisan abdi ngaraos
oleh klien dengan cedera kepala, yaitu syukur ka Alloh yen abdi parantos damang
dengan bersyukur kepada Tuhan. Hasil deui. Raraosan teh asa ngimpi
penelitian menunjukan bahwa kelima pa.”(Alhamdulillah saya bahagia sekali,
informan berupaya untuk bersyukur kepada saya bersyukur kepada Allah karena telah
Tuhan yang hakikatnya telah sehat kembali. Rasanya serasa mimpi.
menyembuhkan klien setelah musibah yang “Pen”). Pernyataan ini menunjukan bahwa
telah dialaminya yakni cedera kepala akibat klien melihat adanya harapan hidup yang
kecelakaan lalu lintas. Pernyataan informan lebih lama setelah mengalami cedera kepala
yang mendukung upaya ini diantaranya : dan ia meyakini bahwa umur manusia
“…Alhamdulillah bingah pisan yen abdi ditentukan oleh Tuhan, sehingga tetap
parantos damang deui, da kamari –kamari menjalani hidupnya dengan penuh harapan
mah asa ngimpen abdi teh sugan teh rek dan optimis dalam upaya mempertahankan
maot.”(…Alhamdulillah bahagia sekali kualitas hidup mereka . Sebagai bentuk rasa
syukur dengan keterbatasan yang ada

33
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

mereka tetap menjalankan perannya masing tersebut sesuai dengan yang dikatakan
masing hal ini sesuai dengan pernyataan informan I “… Bari sok sanaos dekok
informan I, II, III, dan IV yang mastaka abdi mah teu ngaraos minder da
mengatakan:“…Awalna abdi teh rada nganggo tiung…(meskipun kepala tidak
palaur jalaran mastaka abdi teu aya rata saya tidak merasa malu karena saya
tulangan tapi saparantosna dioperasi bisa pakai kerudung. ”pen”). “Barang siapa
waktos harita abdi janten rada reugreug yang bersyukur maka hal itu adalah untuk
tapi kapaur mah masih keneh aya margi ieu kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa
gening aya keneh anu dekok yang ingkar, sesungguhnya Tuhan itu maha
sakedik…(pada awalnya saya merasa Kaya dan Mulia (QS: An-Naml 40).
khawatir karena kepala saya tidak ada
tulangnya, tapi sesudahnya dioperasi waku Menerima
itu saya jadi merasa tenang, tapi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kekhawatiran itu masih ada sedikit karena informan I, II, III melakukan suatu bentuk
kepala saya masih ada yang belum rata upaya menerima kenyataan yang dialami.
(cekungan). “Pen”) “… Lieur mah puyeng Beberapa pernyataan yang menunjukkan
penerimaan klien terhadap penyakit yang
sok aya. Ieu panangan sok leuleus, sok
dialaminya yaitu:”… Janten abdi nampi
lalinu nyareri… Tisaprak cilaka mapah teu kana kaayaan ieu....(jadi saya menerima
patos lancar, kaku… tiasa deui ngiring dengan keadaan ini “pen”)“….. Tapi bade
pangaosan.. Solat jum’at ge ka mesjid kumaha deui da ayeuna tos kieu
angkat nyalira. Malah saban dinten jam kaayannana…(tapi mau apa lagi kan sudah
satengah opat subuh tos angkat ka begini keadaannnya “pen” “… abdi mah
mesjid…(kepala pusing masih ada, tangan pasrah wae kana kadar…… rajeun dina
kameumet pasrah kanu kawas…” (saya
suka lemas, suka pegal. Semenjak
menerima terhadap takdir yang maha kuasa
kecelakaan jalan kaki idak begitu lancar “pen”). Pernyataan-pernyataan ini
,agak kaku…bisa kembali ikut pengajian menunjukan penerimaan dan usaha klien
..shalat jumat ke mesjid sendiri. Malahan untuk dapat menikmati hidup pasca cedera
tiap hari jam setengah empat subuh sudah kepala yang dialaminya. Hal ini yang
pergi ke mesjid. “pen”). ”… Soca teh sesah menjadi dasar bagi klien dapat menghadapi
beunta….. Tapi upami kahujanan, pami permasalahan atau keluhan akibat cedera
kepala dengan penerimaan yang lebih baik.
sering kaabdasan soca teh sok rapet sesah
Kondisi ini sesuai pernyataan informan I
beunta…. Abdi ayeuna sok ngorder endog dan II yang mengatakan: ”Tapi sok ras emut
sarang burung…(mata suka susah ka budak janten abdi teh sok kersa deui
dibuka…tapi kalau kena air hujan, kalau emam landong. Da karunya ka barudak
sering kena air wudlu mata suka rapat susah aralit keneh. Janten abdi sok sumanget
membuka mata. Saya sekarang suka deui…”(“..Tapi kalau ingat kepada anak
saya jadi mau lagi minum obat. Kasihan
ngorder telor sarang burung. “pen “ ).
kepada anak-anak masih kecil. Jadi saya
“…Saprak tos kajantenan pami ngaos sok suka semangat lagi.”Pen). “…tapi pami
rada lamur… Pami mapah sampean nu pungka pangku nu beurat mah eta sok
kenca janten berat…(semenjak kejadian diwagel ku caroge…” (”…kalau
kecelakaan kalau membaca suka terasa mengangkat yang berat suka dilarang oleh
kabur …kalau jalan kaki, kaki kiri agak suami.” Pen”). “… Alhamdulillah ayeuna
sedikit berat “pen”)bahkan mereka tetap barudak aya nu tos damel di pabrik. Janten
tiasa ngabantos kana ekonomi keluarga ..”
optimis dengan keterbatasan tersebut hal

34
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

(“Alhamdulillah sekarang anak saya sudah 4 . Simpulan


ada yang bekerja di pabrik. Jadi bisa
membantu ekonomi keluarga.” Pen). Berdasarkan hasil penelitian pada lima orang
“Sakapeung Pami ibak mah sok diibakan informan dapat disimpulkan bahwa tema yang
bae ku si mamah/istri…” (“ Terkadang
muncul pada informan pasca perawatan dan
kalau mandi saya suka dimandikan oleh
istri.”Pen). Hal tersebutmenunjukan bahwa telah kembali ke masyarakat mencakup dimensi
dukungan emosional dapat meningkatkan fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Adapun
penerimaan klien terhadap kondisi yang
dialaminya. Sementara itu dengan tema yang muncul tersebut yaitu :
mendapatkan dukungan informasional, 1) Adanya keluhan yang dirasakan: pusing,
klien akan mengetahui hal-hal apa saja penglihatan kabur, suka pegal-pegal, kaku
yang masih dapat dilakukan dalam kondisi
seperti yang dialaminya. Hal ini juga dapat pada anggota gerak, yang merupakan bagian
membuat penerimaan klien terhadap dari kesehatan fisik serta suka lupa yang
kondisi dirinya setelah cedera kepala
merupakan bagian dari kesehatan psikologis
menjadi semakin mungkin untuk
dilakukan. Ketersediaan sumber materi diperlukan upaya untuk dapat
seperti uang, barang, jasa juga dapat meminimalisir gejala yang ditimbulkan
menunjang terjadinya penerimaan oleh
klien. Sumber materi dapat memberikan akibat adanya kerusakan fungsi otak
akses yang lebih mudah dan adaptif tersebut. Untuk dapat meminimalisir
terhadap pengobatan, dukungan, dan keluhan yang dirasakan klien berupaya
bantuan professional lainnya. Hal ini dapat
membuat penerimaan oleh klien akan melakukan pengobatan baik secara medis
semakin mudah dilakukan. Setiap klien melalui berobat kepada dokter atau sarana
tentunya akan memberikan respon
kesehatan lain seperti puskesmas bahkan
emosional yang berbeda dalam menghadapi
setiap keluhan yang dirasakan pasca cedera ada pula yang melakukan pengobatan secara
kepala yang dialaminya. Semakin sulit alternatif dengan melalui accupressure.
klien menerima maka akan semakin
mempengaruhi kemampuannya untuk 2) Mengurangi aktifitas dengan tujuan untuk
dapat melakukan aktifitas dalam mengurangi kelelahan dan mencegah
mempertahankan kualitas hidup. Klien kembali keluhan yang dirasakan akibat
yang dapat menerima kondisi yang
dialaminya diharapkan dapat mengurangi cedera kepala maka upaya ini merupakan
stres atau masalah yang dialaminya. Oleh upaya yang sangat positif selama
karena itu upaya ini perlu terus dilakukan
pengurangan aktifitasnya dalam batas yang
oleh klien agar klien dapat menyesuaikan
diri dengan kondisi yang dihadapinya untuk wajar tanpa harus membuat semua aktifitas
dapat mempertahankan kualitas hidupnya. menjadi berhenti secara total.
3) Istirahat atau tidur dapat dijadikan upaya
yang positif untuk dilakukan pada klien
yang mengalami nyeri kepala akibat cedera
kepala. Dengan demikian pada klien cedera
kepala upaya ini dapat mengalihkan

35
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

perhatian klien agar tidak terus menerus Cynthia R.King &Pamella S.Hinds 1998
Quality Of Life From Nursing And
memikirkan keluhan pusing yang dirasakan.
Patient Perspectives.Theory
4) Melakukan pengobatan yang .Research.Practice ,jones and Bartlett
Publishers Canada P.O.Box 19020
merupakan upaya untuk dapat mengontrol
Toronto,On Missixi canada .
kesehatan secara fisik akan dapat mengontrol Departemen AgamaRI.2008 Al Qur 'an Tajwid
dan Terjemahannya PT Syaamil Cipta
keluhan yang dirasakan serta didukung oleh
Media
hasil pengobatan yang menunjukkan Departemen Kesehatan RI ,2000 ,Pedoman
praktis Akupresur .Jakarta :Depkes RI
terkontrolnya keluhan yang dirasakan dapat
-------------------------------,RI 2004 Pedoman
memberikan harapan bagi klien untuk dapat pelatihan Akupresur untuk petugas
kesehatan .Jakarta :Depkes RI
sembuh dari sakit yang dirasakannya serta
Huddack &Gallo,1987 Keperawatan Kritis
harapan untuk dapat melanjutkan aktivitas pendekatan holistic volume II Penerbit
buku Kedokteran EGC
seperti orang sehat pada umumnya. Walaupun
Hernandez,McFaden KL,HealyKM,Dettmann
penggunaan obat–obatan dapat mengontrol ML,et al 2010.Acupressureas a non
pharmakologicalintevension for
keluhan yang dirasakan penggunaannya harus
traumatic brain injury.journal of
terkontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan neurotrauma 28 (1):21-34
Hanafi Anwar , 1998 Imam Al Ghazali Syukur
dan perkembangan dari penyakit. Disamping
suatu proses mengingat Allah, penerbit
itu dengan menggunakan accupressure maka putra pelajar ,
Iskandar Jafardi, 2004 cedera kepala.Jakarta
klien dapat meminimalisir keluhan pegal atau
PT Bhuana Ilmu Populer kelompok
pusing yang dirasakan. Oleh karena itu upaya Gramedia
-----------------------,2003 ,Journal op the
ini memberikan dampak yang baik terhadap
Indonesia Neurosurgery Society ,MBS
kondisi kesehatan klien maka upaya ini perlu Media Bedah saraf
John D. Corrigan, 2001 Department of Physical
terus dilakukan oleh klien untuk dapat
Medicine and Rehabilitation Life
mempertahankan kualitas hidup mereka. Satisfaction After Traumatic Brain
Injury
5) Menyibukkan diri dengan aktifitas yang
J. maleong. 2007 Metodologi penelitia
merupakan gambaran kualitas hidup yang Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
sangat positif yang dilakukan oleh klien
Muttaqin, A. 2008. Buku ajar Asuhan
yakni dengan terus berupaya melakukan Keperaatan Klien dengan gangguan
sistem persarafan. Jakarta : Salemba
perannya sebagai anggota keluarga untuk
Medika
mencari nafkah dalam upaya memenuhi Mark V. Johnston, .Yael Goverover, , Marcel
Dijkers, 2004Community Activities and
peran ekonomi keluarga disamping sebagai
Individuals’ Satisfaction With Them:
bentuk distraksi dalam mengurangi keluhan Quality of Life in the First Year After
Traumatic Brain Injury
yang dirasakan.

Daftar Pustaka

Brunner &Suddart .2002 , Buku Ajar


Keperawatan Medikal- Bedah edisi 8 Vol
3 jakarta: Penerbit buku Kedokteran
EGC Jakarta

36
Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 11 No. 2, Agustus 2016

Marcel P. Dijkers, 2004 Quality of Life After Sunaryo, 2002Psikologi untuk keperawatan
Traumatic Brain Injury: A Review of .Penerbit Buku Kedokteran , EGC
Research Approaches and Finding Life Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf Edisi IV.
Satisfaction After Traumatic Brain Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Injury Sylvia A Price ,Lorraine M.Wilson 1995
Patofisiologi Konsep klinis proses proses
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan penyakit,Jakarta :Penerbit Buku
Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta : kedokteran ,EGC
Salemba Medika. Viktor E.Frankl, 2008 Optimisme ditengah
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian tragedy Analisis Logoterapi,penerbit
Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta. ,nuansa
Potter .perry 2010 Fundamental of Nursing Wangsadjadja, R. 2008.Stres (Onlone)
buku 2 edisi 7 penerbit salemba Jakarta Available at: http://rumah
Philippa New field James E.Cottrel, 1999 belajarpsikologi.com/index.php/stres
Handbook of Neuroanesthesia ,third .html (diakses tanggal 5 nopember 2012
Edition Lippincott Williams & )
Wilkins,A Wolters Klwer Company http://eprints.undip.ac.id/19152/1/Robert
Philadelpia .Baltimore.New silitonga.pdf diunduh tanggal 23 maret
York.Londodn Buenes Aires .Hongkong 2012
Sydney.Tokyo.1999 http://id.scribd.com/doc/70300946/Patofisiolo
Peter Reily and Ross gi-cedera-kepala oleh S Aritonang
Bullock,1997,Pathofisilogy and diunduh 24 maret 2007
managemen of severe closed injry www.angelfire. com/nc/ neurosurgeri/kepala
,chapman& Hall Medical teks.html diunduh 22 maret 2012
Philips,R .H 2001 .Coping with Lupus.New http://kadri-
York :Penguin Putnam blog.blogspot.com/2010/01/prognosis-
UNPAD 2011, Pedoman Penyusunan dan cedera-kepala.html diunduh tanggal 23
Penulisan Skripsi Program Sarjana maret 2012
Universitas Padjadjaran http://unsilster.com/2012/04/pengertian-
Rasmun,2004 Stres ,Koping dan Adaptasi keluarga-dan-fungsi-keluarga/
Jakarta Sagung seto

37

You might also like