Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

EFEK PEMBERIAN BISKUIT UBI UNGU- IKAN SIDAT TERHADAP PERSONAL

SOSIAL DAN KOGNITIF ANAK GIZI KURANG USIA 24-35 BULAN


DI KELURAHAN RAPPOKALLING KECAMATAN TALLO
KOTA MAKASSAR TAHUN 2016

2 2
Nurafika Novitasari Ahmad, Dr. Andi Nurlinda , Dr. Sitti Patimah
1
Alumni Bagian Gizi FKM, Universitas Muslim Indonesia
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Muslim Indonesia
(Email: afikanovita@gmail.com / 085331425953)

ABSTRACT
The success of the development of a nation is determined by the availability of human
resources. One of the priorities of national development in the field of health is nutrition based on
resources, institutional and local culture. Based on data from the World Health Statistics (2013),
globally more than 29 million children under 5 years of an estimated 5% suffer from malnutrition.
Data UNICEF in 2013, Indonesia peaked at 4 of malnutrition in the world, out of 2,820 children
under 5 years old, 6% are malnourished, and 13% malnutrition.
The research objective ntuk determine the effects of purple sweet potato biscuit-eel to
personal cognitive sosisal malnourished children aged 24-35 months in Sub Rappokalling District of
Tallo, Makassar City in 2016.
This type of research that is in use is experimental approach Experimental True. The
population of all undernourished children aged 24-35 months. Sampling with the Non-Random
Sampling. The number of samples in the experimental group of 10 people and 10 people with a
control ratio of 1: 1. The primary data is collected then analyzed using a statistical test of Wilcoxon.
Research in Cognitive abilities get the experimental group before and after all increased
cognitive abilities of 10 children with an average score (5.00). Z value obtained by -2.829 with p
value of 0.005 <α = 0.05. Then the hypothesis is accepted, the control group experienced no
improvement with the average score (0.00). Z value is in getting at -1342 with a p value of 0.180> α
= 0.05. Then the hypothesis is rejected.
social personal capabilities of the experimental group before and after that have increased as
much as six (60%) children with an average score (5.50) The value z is in getting at -2.820 with p
value of 0.005 <α = 0.05, then the hypothesis is accepted. The control group there was no significant
increase with a p value of 0.343> α = 0.05. Then the hypothesis is rejected.
Research shows that the effects of purple sweet potato biscuit-eel effective against personal
social and cognitive child malnutrition. While the usual flour biscuits have no influence on the social
and cognitive personal undernourished children aged 24-35 months in the village Rappokalling
District of Tallo Makassar.

Keywords: Sweet Purple, Fish eel, Personal Social, Cognitive

FKM UMI Page 1


ABSTRAK
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya
manusia. Salah satu prioritas pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah perbaikan
gizi berbasis pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal.Berdasarkan data World
Health Statistics (2013), secara global lebih dari 29 juta anak di bawah 5 tahun diperkirakan
5% menderita gizi buruk. Data UNICEF 2013, Indonesia urutan ke 4 gizi buruk di Dunia,
dari 2.820 anak di bawah 5 tahun, terdapat 6% gizi buruk, dan 13% gizi kurang
Tujuan penelitian ntuk mengetahui efek pemberian biskuit ubi ungu-ikan sidat
terhadap personal sosisal kognitif anak gizi buruk usia 24-35 bulan di Kelurahan
Rappokalling Kecamatan Tallo, Kota Makassar tahun 2016.
Jenis penelitian yang di gunakan adalah eksperimen dengan pendekatan True
Experimental. Populasi semua anak gizi kurang usia 24-35 bulan. Pengambilan sampel
dengan Non Random Sampling. Jumlah sampel pada kelompok eksperimen 10 orang dan
kontrol 10 orang dengan perbandingan 1:1. Data dikumpulkan secara primer kemudian
dianalisis menggunakan uji statistic Uji Wilcoxon.
Hasil penelitian di dapatkan Kemampuan kognitif kelompok eksperimen dari sebelum
dan sesudah semua mengalami peningkatan kemampuan kognitif sebanyak 10 anak dengan
skor rata-rata (5,00). Nilai Z yang didapatkan sebesar -2,829 dengan nilai p value sebesar
0,005 <α =0,05. Maka hipotesis diterima, sedangkan pada kelompok control tidak ada yang
mengalami peningkatan dengan skor rata-rata (0,00). Nilai z yang di dapatkan sebesar -1342
dengan nilai p value sebesar 0,180 >α=0,05. Maka hipotesis ditolak.
kemampuan personal sosial kelompok eksperimen dari sebelum dan sesudah yang
mengalami peningkatan sebanyak 6 (60%) anak dengan skor rata-rata (5,50).Nilai z yang di
dapatkan sebesar -2,820 dengan p value sebesar 0.005 <α =0,05, maka hipotesis diterima.
Sedangkan pada kelompok control tidak ada peningkatan bermakna dengan nilai p value
sebesar 0,343 >α=0,05. Maka hipotesis ditolak.
Penelitian menunjukkan bahwa efek pemberian biskuit ubi ungu-ikan sidat efektif
terhadap personal sosial dan kognitif anak gizi kurang. Sedangkan biskuit tepung biasa tidak
memiliki pengaruh terhadap personal sosial dan kognitif anak gizi kurang usia 24-35 bulan di
kelurahan Rappokalling Kecamatan Tallo Kota Makassar.

Kata Kunci : Ubi Ungu, Ikan Sidat, Personal Sosial, Kognitif

FKM UMI Page 2


PENDAHULUAN
Berdasarkan data World Health berakibat fatal, serta sangat
Statistics (2013), secara global lebih menguras kontribusi negara terhadap
dari 29 juta anak di bawah 5 tahun jutaan anak dan meningkatnya biaya
diperkirakan 5% menderita gizi kesehatan.
buruk, prevalensi tertinggi di Asia Di Indonesia, persoalan gizi ini
Selatan, terutama di India, yang juga merupakan salah satu persoalan
memiliki lebih dari 25 juta anak utama dalam pembangunan manusia.
melebihi beban gabungan dari Sebagai salah satu negara dengan
sembilan negara yang di dapati kompleksitas kependudukan yang
terbanyak gizi buruk di Dunia. Data sangat beraneka ragam, Indonesia
UNICEF 2013, Indonesia urutan ke 4 dihadapi oleh dinamika persoalan
gizi buruk di Dunia, dari 2.820 anak gizi buruk. Walaupun proses
di bawah 5 tahun, terdapat 6% gizi pembangunan di Indonesia telah
buruk, dan 13% gizi kurang. mampu mengatasi persoalan ini,
Menurut United Nations tetapi dilihat dari kecenderungan
Children Fund’s (UNICEF) terdapat data statistik, masih banyak
dua penyebab langsung gizi buruk, persoalan yang perlu diselesaikan
yaitu intake zat gizi (dari makanan) terutama yang menyangkut persoalan
yang kurang dan adanya infeksi. balita gizi kurang (Wiko dan
Kedua penyebab langsung tersebut Rahmah, 2012).
dipengaruhi oleh tiga faktor yang Berdasarkan Riskesdas, pada
merupakan penyebab tidak langsung, tahun 2013 di Sulawesi Selatan
yaitu ketersediaan pangan keluarga terdapat 19,6% balita kekurangan
yang rendah akibat dari rendahnya gizi yang terdiri dari 5,7% gizi
pendapatan keluarga, perilaku buruk dan 13,9% berstatus gizi
kesehatan (termasuk pola asuh atau kurang di bandingkan target RPJMN
perawatan ibu dan anak) yang tidak sebesar 15 % pada tahun 2014 dan
benar, serta pelayanan kesehatan dan terjadi peningkatan di bandingkan
lingkungan yang buruk. Gangguan tahun 2010.
pertumbuhan dan penyakit akibat Dalam Rencana Pembangunan
kurang gizi dengan efek potensial Jangka Menengah Nasional 2010-
tidak hanya akan mengurangi 2014, perbaikan status gizi
kualitas hidup tetapi juga dapat masyarakat merupakan salah satu

FKM UMI Page 3


prioritas dengan menurunkan Anak-anak yang kurang gizi tidak
prevalensi balita gizi kurang mempunyai cadangan lemak dan
(underweight) menjadi 15% dan sangat sedikit otot. Perkembangan
prevalensi balita pendek (stunting) otak menjadi lambat oleh karena
menjadi 32% pada tahun 2014. Hasil anak-anak mengalami insiden
Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun penyakit yang tinggi karena tubuh
2013 menunjukkan fakta yang tidak mampu melawan infeksi.
memprihatinkan dimana Tubuh membutuhkan mikronutrien
underweight meningkat dari 18,4% dari makanan karena tubuh tidak
menjadi 19,6%, stunting juga dapat membuat seluruh mikronutrien
meningkat dari 36,8% menjadi ini untuk kenormalan fungsi tubuh
37,2%, sementara wasting (kurus) (Setiyo dan Lestyani, 2013).
menurun dari 13,6% menjadi 12,1% Beberapa penelitian
(Renstra, 2015). mengindikasikan bahwa kurang gizi
Anak usia di bawah lima tahun atau malnutrisi merupakan faktor
atau sering di singkat Balita adalah predisposisi terjadinya hambatan
anak yang telah menginjak usia di dalam perkembangan motorik dan
bawah lima tahun atau biasa rendahnya IQ anak, sehingga
digunakan perhitungan bulan 12-59 berdampak pada rendahnya
bulan. Para ahli menggolongkan usia kemampuan kognitif dan performan
balita sebagai tahap perkembangan anak di sekolah (Clark,2008; Olney,
anak yang cukup rentan terhadap et al., 2007). Oleh karena itu, perlu
berbagai serangan penyakit, dilakukan upaya–upaya untuk
termasuk penyakit yang disebabkan menanggulangi masalah gizi seperti
oleh kekurangan atau kelebihan yang dicanangkan pemerintah
asupan nutrisi jenis tertentu. Setiap melalui penanggulangan secara
tahun lebih dari sepertiga kematian langsung masalah gizi yang terjadi
anak di dunia berkaitan dengan pada kelompok rawan melalui
masalah kurang gizi (Infodatin, pemberian intervensi gizi
2015) (suplementasi), MP–ASI dan

FKM UMI Page 4


makanan tambahan (Depkes RI, ternak karena rendahnya kandungan
2005). kolesterol dan relatif lebih murah.
Pemberian makanan tambahan (Sarwono, 2007). Ikan sidat
(PMT) merupakan suatu bentuk (Anguilla spp )merupakan salah satu
intervensi gizi untuk mengatasi jenis ikan yang laku di pasar
masalah Kurang Energi Protein internasional (Jepang, Hongkong,
(KEP) pada balita. Sampai saat ini, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa
upaya penanganan KEP yang negara lain), dengan demikian ikan
dilakukan adalah dengan ini memiliki potensi sebagai
memberikan asupan gizi protein komoditas ekspor. Ikan sidat
lebih pada balita melalui produk memiliki kandungan gizi yang tinggi.
biskuit, bubur instan, maupun susu Kandungan energi ikan sidat
formula. Kemampuan balita dalam mencapai 270 kkal/100 g, protein
mencerna makanan masih sangat berkisar 17,5- 21,5%, air 71,5-
rendah, sehingga dibutuhkan 75,9%, lemak 3,3-9,5% dan abu
makanan yang dapat memudahkan 1,01,6% (Romauli Juliana
sistem pencernaannya. Salah satu Napitupulu,2011). Kandungan
kriteria yang harus dipenuhi oleh vitamin A sidat mencapai 4700
bahan baku pembuatan makanan IU/100 g tujuh kali lipat lebih
tambahan untuk balita adalah bahan banyak dari telur ayam, 45 kali lipat
tersebut harus memiliki nilai cerna dari susu sapi. Vitamin B1 sidat
yang tinggi, selain itu memiliki mutu setara dengan 25 kali lipat
gizi yang baik. Nilai cerna yang kandungan vitamin B1 susu sapi dan
tinggi akan memudahkan zat gizi vitamin B2 sidat sama dengan 5 kali
yang terdapat dalam makanan lipat kandungan vitamin B2 susu
tersebut untuk dapat terserap ke sapi. Sidat memiliki kandungan EPA
dalam tubuh balita, sehingga zat gizi (Eicosapentaenoic Acid) sebesar 742
yang dibutuhkan dapat digunakan mg/100 gram sementara salmon
dengan baik (Liz, K,N. 2010). hanya 492 mg/100 gram atau tenggiri
Ikan merupakan sumber protein 409 mg/100 gram (Jefriyansyah, F.
yang lebih baik dibanding hewan 2013).
Ubi jalar sebagai bahan pangan, Berdasarkan uraian data dan
memiliki mutu yang baik ditinjau fakta diatas, maka peneliti tertarik
dari kandungan gizinya, terutama melakukan penelitian untuk
karbohidrat, mineral, dan vitamin mengetahui efek pemberian biskuit
(Erliana Ginting,dkk.2011). Ubi jalar ubi ungu-ikan sidat terhadap
ungu mengandung antosianin perkembangan personal sosisal dan
berkisar ± 519 mg/100 gr berat kemampuan kognitif anak gizi buruk
basah. Antosianin ubi jalar ungu usia 24-35 bulan di Kelurahan
memiliki fungsi fisiologis sebagai Rappokalling, Kecamatan Tallo,
antioksidan, karena didalamnya Kota Makassar tahun 2016.
terdapat mineral selenium dan iodin METODE
yang aktivitasnya dua puluh kali
Jenis Penelitian
lebih tinggi dari jenis ubi yang
Penelitian ini menggunakan
lainnya. Ubi jalar memiliki prospek
metode penelitian eksperimen atau
dan peluang yang cukup besar
percobaan (Experiment Research),
sebagai bahan baku industri pangan
yang bertujuan untuk mengetahui
seperti tepung ubi jalar. Tepung ubi
suatu gejala atau pengaruh yang
jalar mempunyai banyak kelebihan
timbul sebagai akibat dari adanya
yaitu lebih mudah untuk
perlakuan tertentu. Ciri khusus dari
dilakukannya pengembangan produk
penelitian eksperimen adalah adanya
pangan dan nilai gizi, lebih tahan
percobaan atau trial. Desain
disimpan sehingga penting sebagai
penelitian eksperimen yang
penyedia bahan baku industri dan
digunakan dalam penelitian ini adalah
harga lebih stabil (Apriliyanti, T.
dengan metode eksperimen murni
2010).
(True Experimental)dengan Bentuk
Data puskesmas Rappokalling
rancangan yang digunakan “Two
tahun 2015 dari jumlah balita
Group Pretest–Postest”.
sebanyak 263 anak usia 24-35 bulan,
terjadi kasus gizi kurang dan gizi
buruk sebanyak 49 kasus.
Lokasi dan Waktu penelitian SD 2 20.0 1 10.0
SMP 1 10.0 4 00.0
Penelitian ini akan dilakukan SMA/SMK 7 60.0 3 30.0
pada bulan maret - april 2016 di S1 0 00.0 2 30.0
Pekerjaan (Ayah)
Kelurahan Rappokalling Kecamatan
Buruh Harian 4 40.0 5 50.0
Tallo Kota Makassar. Pegawai Swasta 1 10.0 0 00.0
Wiraswasta 5 50.0 5 40.0
Populasi
Pekerjaan (Ibu)
Populasi dalam penelitian ini IRT 1 100. 10 100.0
0
adalah 263 dan Sampel dalam
ASI eksklusiv
penelitian ini adalah anak usia 24-35 Ya 8 80.0 6 60.0
bulan yang memiliki status gizi Tidak 2 20.0 4 40.0

kurang atau < -2 SD BB/U yang


b. Analisis Bivariat
berjumlah 20 anak, 10 eksperimen
1. Analisis efek pemberian biskuit
dan 10 kontrol, sesuai pertimbangan
sidat-ubi ungu terhadap personal
ahli statistik.
social anak usia 24-35 bulan di
HASIL Keluran Rapokalling Kecamatan
a. Analisis Univariat TalloKota Makassar Tahun 2016

Tabel 1 distribusi Responden


berdasarkan jenis kelamin umur
pendidikan dan pekerjaan orang tua
dan pemberian ASI Eksklusiv

Eksperimen Kontrol
variabel Berdasarkan tabel 2 Dari hasil
n % N %
Jenis Kelamin analisis Uji wilcoxon , pretest dan
Laki-laki 7 70.0 7 70.0
posttes keefektifan ubi ungu-ikan
Perempuan 3 30.0 3 30.0
Umur (Bln) sidat terhadap kemampuan personal
24-29 3 30.0 7 70.0 sosial kelompok eksperimen dari
30-35 7 70.0 3 30.0
Pendidikan (ayah)
sebelum dan sesudah yang
S1 1 10.0 0 0 mengalami peningkatan sebanyak 6
SD 3 30.0 2 20.0
(60%) anak dengan p value sebesar
SMP 1 10.0 3 30.0
SMA/SMK 5 500.0 5 50.0 0.005 <α =0,05. Maka hipotesis
Pendidikan (ibu)
diterima, pemberian ubi ungu-ikan
sidat efektif terhadap kemampuan Kemampuan kognitif kelompok
kognitif anak usia 24-35 bulan gizi eksperimen dari sebelum dan
buruk di Kelurahan Rappokalling, sesudah semua mengalami
Kecamatan Tallo Kota Makassar peningkatan kemampuan kognitif
tahun 2016. Sedangkan pada uji T- sebanyak 10 anak (10%) dengan nilai
Test untuk kelompok kontrol pretest p value sebesar 0,005 <α =0,05.
dan posttest yang mengalami Maka hipotesis diterima, pemberian
peningkatan tidak ada (0%) dengan ubi ungu-ikan sidat efektif terhadap
nilai p value sebesar 0,343 >α=0,05 kemampuan kognitif anak usia 24-35
maka hipotesis ditolak. bulan gizi kurang di Kelurahan
2. Analisis efek pemberian biskuit Rappokalling, Kecamatan Tallo Kota
ubi ungu- ikan sidat terhadap Makassar tahun 2016. Sedangkan
kognitif anak gizi kurang usia 24-35 untuk kelompok kontrol sebelum dan
bulan di Kelurahan Rapokalling sesudah tidak ada yang mengalami
KecamatanTallo Kota Makassar peningkatan. dengan nilai p value
Tahun 2016 sebesar 0,180 >α=0,05. Maka
hipotesis ditolak.
3. Perbandingan pemberian biskuit
ubi ungu- ikan sidat dan biskuit
tepung biasa terhadap personal social
dan kognitif anak gizi kurang usia
Berdasarkan tabel 3 bahwa Dari hasil 24-35 bulan di Kelurahan
analisis Uji Wilcoxon pada Tabel 5.8 Rapokalling Kecamatan Tallo Kota
pretest dan posttes keefektifan ubi MakassarTahun 2016
ungu-ikan sidat terhadap kemampuan
kognitif anak gizi kurang usia 24-35
bulan di Kelurahan Rappokalling
Kec Tallo Kota Makassar tahun
2016, dengan jumlah sampel 10 anak
eksperimen dan 10 kontrol .
Berdasarkan tabel 5.14 bahwa dari
hasil anaisis uji one sample test efek
pemberianbiskuit sidat-ubi ungu <α = 0,05.pada usia 24-35 bulan di
terhadap peekembangan motorik Kelurahan Rappokalling, Kecamatan
halus pada kelompok eksperimen Tallo Kota Makassar tahun 2016.
dan kontrol di kelurahan
rappokalling deangan jumlah sampel SARAN
10 anak eksperimen dan 10 anak Kepada orang tua diharapkan
kontrol. lebih memperhatikan pola asuh anak,
Dalam penelitian ini terdapat dua berikan makan bergizi yang
kelompok intervensi yaitu kelompok seimbang tidak mesti mahal untuk
eksperimen dan kelompok kontrol, mempertahankan berat badan anak,
yang dimana kelompok eksperimen selalu berikan latihan stimulasiasi
di berikan biskuit ikan sidat - ubi untuk merangsang personal sosial
ungu sedangkan pada kelompok dan kognitif anak, dan jika anak
kontrol di berikan biskuit tepung menderita sakit segera bawa ke
biasa. Hasil dari pemberian biskuit pelayanan kesehatan terdekat.
menujukan bahwa biskuit ikan sidat- Untuk peneliti selanjutnya dapat
ubi ungu lebih efektif di bandingkan dilaksanakan dengan variabel yang
dengan biskuit tepung biasa terhadap berbeda dengan waktu yang lebih
perkembangan motorik kasar dan lama agar terlihat jelas pertumbuhan
motorik halus dengan nilai ρ = 0.000 dan perkembangan anak, dengan
dan tidak efektif nilai ρ = 0.223. menggunakan Biskuit Ubi Ungu-
Ikan Sidat dan beberapa jenis
KESIMPULAN suplemen berbeda untuk melihat
Simpulan dari penelitian ini adalah perbandingan yang lebih efektif
Ada efek pemberian biskuit sidat-ubi dalam mengatasi dan memperbaiki
ungu terhadap perkembangan personal masalah anak gizi kurang.
sosial pada kelompok eksperimen
dengan p 0.005 <α =0,05. Dan ada
efek pemberian biskuit sidat-ubi ungu
terhadap perkembangan kognitif pada
kelompok eksperimen dengan p 0.005
DAFTAR PUSTAKA Makassar Tahun
2013.Makassar
Afri Ramadhani 2013 Pengaruh
Pelatihan Home Care Pada Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan.
Perawat Terhadap Sikap Jumlah Balita Gizi Buruk
Perawat dalam Melakukan di Kota
Home Care Pada Balita Makassar.Makassar: Dinas
Malnutrisi di Kota Yogyakarta. Kesehatan Sulawesi
Skripsi Program Stusi Ilmu Selatan; 2013.
Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Erlina Ginting dkk, 2011. Potensi
Universitas Muhammadiyah Ubu Jalar Ungu Sebagai
Yogyakarta 2013 Pangan Fungsional. Balai
Pendidikan Tanaman Kacang-
Asydhad, L.A, dan Mardiah, 2006. Kacang dan Umbi-Umbian
Makanan Tepat Untuk Balita. Malang (Iptek Tanaman
PT. Kawan Pustaka. Jakarta. Pangan Vol. 6 No 1-2011).

Depertemen Kesehatan RI, 2013. Eurika T 2011 Pengaruh Kombinasi


Riset Kesehatan Dasar Tepung Ikan Sidat (Anguilla
(Riskesdas), Laporan Nasional marmorata(Q.) Gaimard.) dan
2013. Jakarta :Badan Penelitian Tepung Terigu Terhadap
Dan Pengembangan Kesehatan Kualitas Biscuit Crackers.
Skripsi Program Studi Biologi.
Depertemen Kesehatan RI,2013. Fakultas Teknobiologi.
Riset Kesehatan Dasar Universitas Atma Jaya
(Riskesdas), Laporan Nasional Yogyakarta [diakses 15
2013. Jakarta :Badan Penelitian desember 2015]
Dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI. (2006). Febrian S dan Binar P 2014 Pola
Kepmenkes Nomor Makan, Status Sosial Ekonomi
1593/Menkes/ SK /XI/ Keluarga dan Prestasi Belajar
2005Tentang Angka Kecukupan Pada Anak Stunting Usia 9-12
Gizi Yang Dianjurkan Bagi Tahun di Kemijen Semarang
Bangsa Indonesia. Jakarta: Timur. Journal of Nutrition
Departemen Kesehatan RI. College, Volume 3, Nomor 1,
Tahun 2014, Halaman 163-171
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan.
Jumlah Balita Gizi Buruk di Indralaya 2014 Pengaruh Metode
Kota Makassar.Makassar: Dinas Glenn Doman Terhadap
Kesehatan Sulawesi Selatan; Perkembangan Bahasa dan
2013. Kognitif Anak Usia Prasekolah
di TK Ladas Berendai
Dinas Kesehatan Kota Makassar, Prabumulih. Jurnal
2013. Profil Kesehatan Kota Keperawatan Sriwijaya,
Volume 1, No. 1, Juli 2014
Jamil Anshori 2015 Keefektifan Nurlaela Lutfiana 2013 Faktor-faktor
Pemberian Transfer Factor yang Berhubungan dengan
Terhadap Status Gizi(BB/U) Kejadian Gizi Buruk Pada
dan Kemampuan Kognitif Lingkungan Tahan Pangan dan
Anak Gizi Buruk Usia 1-3 Gizi (Studi Kasus di
tahun di Kelurahan Pannampu, Puskesmas Kendal I Tahun
Kecamatan Tallo Kota 2012) . Skripsi Jurusan Ilmu
Makassar tahun 2015. Skripsi Kesehatan Masyarakat
Peminatan Gizi. Fakultas Fakultas Ilmu Keolahragaan
Kesehatan Masyarakat. Negeri Semarang 2013
Universitas Muslim Indonesia
Makassar 2015 [tidak Pusat Data dan Informasi
diterbitkan] Kementrian Kesehatan RI.
2015 Situasi Kesehatan anak
Maria Winda E,K 2012 Balita di Indonesia [diakses 15
Pemanfaatan Tepung Ubi desember 2015]
Ungu Dalam Pembuatan
Produk Patiseri. Proyek Akhir Raudhatul, J 2011 Pengaruh
Program Studi Teknik Boga Pemberian Suplemen Vitamin
Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Perubahan Status
2012. Gizi (BB/U) Balita Bawah
Garis Merah (BGM) di
Mashfufatul Ilmah 2014 Penentuan Wilayah Kerja Puskesmas
Kadar Air dan Kadar Abu Kambat Utara Kabupaten Hulu
Dalam Biskuit. Jurnal laporan Sungai Tengah (HST) tahun
praktikum analitik II. Program 2010. Skripsi Program Studi
Studi Pendidikan Kimia S1 Gizi Sekolah Tinggi Ilmu
Jurusan Pendidikan Ilmu Kesehatan Husada Borneo
Pengetahuan Alam Fakultas Banjarbaru tahun 2011
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri RA. Hangesti E,W, Clara M, K,
Syarif Hidayatullah Jakarta Budi W, Eko S, W &Sugeng
2014. H, S 2013 Pemanfaatan
Limbah Ikan Sidat Indonesia
Maya Kaswari 2013 Gambaran (Anguilla bicolor) Sebagai
Perilaku Ibu yang Menikah di Tepung pada Industri
Usia Dini Dalam Pemenuhan Pengolahan Ikan di
Gizi Balita di Desa Pulau Palabuhanratu, Kabupaten
Mungkur Kecamatan Gunung Sukabumi Jurnal Gizi dan
Toar Kabupaten Kuantan Pangan, November 2013, 8(3):
Singingi Provinsi Riau Tahun 215—2202
2012. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Ratna Juita 2012 Peningkatan
Universitas Sumatera Utara Kemampuan Berhitung Anak
Medan 2013 Melalui Permainan Menakar
Air di TK Aisyiyah Kota
Kaciak Maninjau. Jurnal Makara, Kesehatan, VOL. 16,
Pesona PAUD Vol. 1 No. 1 NO. 2, desember 2012: 95-101
RATNA JUITA,
desi_habil@yahoo.com World Health Statistics , 2013
http://www.who.int/gho/public
Samuel K,A dan Chih M,T 2012 ations/world_health_statistics/2
The Long-Term Cognitive 013/en/[diakses 3 Januari
Consequences of Early 2015].
Childhood Malnutrition: The
Case of Famine in Ghana. July Y. Joko Dwi Nugroho,
20 2010 S.Psi,M.Psi,Psi 2012
Karakteristik Tahapan
Supariasa. 2002. Penilaian Status Perkembangan Umur 0-12
Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran Tahun. File Presentation.
EGC. https://yustinusjokodwinugroho
.files.wordpress.com/2012/03/k
Tri Na’imah 2013 Family Well- arakteristik-tahapan-
Being dan Aplikasi Dalam perkembangan-umur-0-12-
Optimalisasi Tumbuh tahun.pdf
Kembang Anak Usia Dini
(Kajian Berdasarkan The Zulfita & Putri N,S 2013 Faktor –
Tower Hamlets Family Well- Faktor yang Mempengaruhi
Being Model). Peosiding Kejadian Gizi Kurang/Buruk
Seminar Parenting, 2013 Pada Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Air Dingin Kota
UNICEF Global Nutrition Database, Padang tahun 2013
2013, based on MICS, DHS
and other national surveys,
2007–2012, except for India.

Vina Andriany, BHSc. M.Ed. 2006


Optimalisasi
Perkembangan Anak Usia
Dini Melalui Kegiatan
Penyuluhan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak.
Dosen pada Pendidikan
Guru Taman Kanak-kanak
(PGTK). Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP).
Universitas Pendidikan
Indonesia

Wiko, S & Rahma H,N 2012 Faktor


Demografi dan Risiko Gizi
Buruk dan Gizi Kurang.

You might also like