Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No.

2 Edisi September 2018


ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077

Pengaruh Sistem Pelaporan dan Kejelasan Sasaran Anggaran


Terhadap Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Studi Pada Satuan Kerja Pemerintah Aceh)
Mulyadi AR1, Syamsidar2, Dedy Efendy2
1,2,3
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh

Abstract

This research aims to determine the effect of the reporting system and the clarity of the budget target on the
accountability of the performance of Aceh Government Agencies, the formulation of the problem in this study is
whether there is an effect on the reporting system and clarity of budget targets on the accountability of Aceh
Government performance both simultaneously and partially.
Data collection uses a questionnaire, and is analyzed qualitatively and converted into quantitative data
using a Likert Scale. Data analysts to see the effect of dependent variables with independent variables using
analysis of multiple linear regression equations.
The population of this study amounted to 84 respondents, who were examined by the Head of Section
(Head of Section) and Head of Division (Head) in Aceh Government Agencies. The results of the study found
that the reporting system and the clarity of budget targets simultaneously had a significant effect on the
performance of the Aceh Government. The partial reporting system has a significant effect on the accountability
of the performance of Aceh Government Agencies. Clarity of budget targets partially has a significant effect on
the accountability of the performance of Aceh Government Agencies. The reporting system has more dominant
influence on the accountability of the performance of Aceh Government Agencies. It is expected that in the
future the Aceh Government will pay more attention to the clarity of the budget goals in budgeting, because the
results of the research regression coefficients have the smallest effect on the accountability of the performance of
Aceh Government agencies in clarity of budget targets, with the hope that these variables will have greater
influence on the accountability of Agency performance The Aceh Government in the future.

Keywords : Reporting system, clarity of budget targets and accountability

Abstrak

Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pelaporan dan kejelasan sasaran anggaran
terhadap akuntanbilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh, rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada
pengaruhnya sistem pelaporan dan kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntanbilitas kinerja Pemerintah Aceh
baik secara simultan maupun secara parsial.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan di analisa secara kualitatif dan dikonversikan terlebih
dahulu menjadi data kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert. Analis data untuk melihat pengaruh variabel
terikat dengan variabel bebas menggunakan analisis persamaan regresi linear berganda.
Populasi penelitian ini berjumlah sebanyak 84 responden, yang diteliti Kepala Bagian (Kabag) dan Kepala
Bidang (Kabid) di Instansi Pemerintah Aceh. Hasil penelitian diperoleh bahwa sistem pelaporan dan kejelasan
sasaran anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pemerintah Aceh. Sistem pelaporan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh. Kejelasan
sasaran anggaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh.
Sistem pelaporan lebih dominan pengaruhnya terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh.
Diharapkan kepada Pemerintahan Aceh dimasa yang akan datang supaya lebih memperhatikan kejelasan sasaran
anggaran dalam penyusunan anggaran, karena dari hasil penelitian koefisien regresi yang paling kecil
pengaruhnya terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh kejelasan sasaran anggaran, dengan
harapan variabel ini akan berpengaruh lebih besar terhadap akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh di
masa yang akan datang.

Kata Kunci: Sistem pelaporan, kejelasan sasaran anggaran dan Akuntanbilitas

PENDAHULUAN keuangan pemerintah, masih banyak disajikan data


yang tidak sesuai yang berhasil ditemukan oleh
Kemajuan pemerintahan dalam bidang politik Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Untuk
dan reformasi menyebabkan pemerintah mengganti menegakkan akuntabilitas khususnya pada kinerja
sistem politik otoriter masa lalu dengan sistem di daerah, pemerintah daerah bertanggungjawab
demokrasi. Kenyataannya di dalam laporan

Page | 95
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
untuk mempublikasikan laporan keuangan kepada atas kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
pemangku kepentingannya. Pemerintah Provinsi Aceh seperti yang diamati dan
Fenomena yang terkait dengan akuntabilitas di tulis oleh MATA, sangat jelas tidak diperoleh
kinerja yaitu masih rendahnya akuntabilitas kinerja angka capaian di luar perencanaan. sehingga
baik ditingkat nasional maupun daerah menyebabkan tingkat kecenderungan dalam
memunculkan masalah pengelolaan keuangan melakukan penilaian / pengukuran kinerja menjadi
daerah yang buruk, untuk menghindari bias atau kurang objektif. Dengan demikian, daya
permasalahan seperti yang diketahui maka serap anggaran maupun realisasi fisik, kinerja
Pemerintah Aceh khususnya aparatur pemerintah pemerintah Aceh masih cukup buruk. Ini jelas
daerah harus meningkatkan kinerja dan terlihat, dari realisasi dan perencanaan anggaran
akuntabilitas demi terwujudnya good governance yang terpaut jauh. Sebagaimana diketahui, seperti
atau yang biasa disebut dengan pemerintahan yang pada masa anggaran 2015 ini hanya satu bulan
baik sehingga mampu menyediakan public good setengah lagi. Ini artinya pemerintah Aceh harus
dan public service untuk masyarakat dan juga bekerja ekstra untuk merealisasikan anggaran setiap
pemerintah daerah harus membenahi diri untuk tahunnya supaya lebih cepat.
melakukan perubahan yang diinginkan oleh Penelitian ini merupakan replikasi dari
masyarakat (Nurhalimah, 2013). penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2013),
Fenomena yang masih sering terjadi selama dimana hasil penelitiannya disebutkan bahwa
ini di Pemerintah Aceh yaitu masih seringnya kejelasan sasaran anggaran berpengaruh signifikan
terjadi keterlambatan dalam sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
sehingga proses untuk merealisasikan anggaran Pengendalian akuntansi berpengaruh signifikan
menjadi terhambat yang pada akhirnya beperngaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
terhadap rendahnya kinerja. Proses penyusunan Sistem pelaporan tidak berpengaruh terhadap
laporan keuangan masih belum begitu baik. Hal ini akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Perbedaan
terjadi karena masih banyaknya pengelola antara penelitian ini dengan penelitian Setiawan
keuangan yang tidak memiliki pengetahuan dalam (2013) adalah dalam penelitian sekarang peneliti
bidang keuangan. Sesuai dengan hasil review tidak menggunakan variabel pengendalian
Inspektorat Pemerintah Aceh pada tahun 2014 akuntansi, sementara persamaannya adalah sama-
kurangnya kualitas laporan keuangan yang ada sama menggunakan variabel sasaran anggaran,
dikarenakan masih kurangnya tenaga di bidang sistem pelaporan dan akuntabilitas kinerja. Obyek
akuntansi yang menjabat sebagai PPK-SKPD. penelitian dan alat analisis yang digunakan juga
Berdasarkan hasil amatan publik yang pernah berbeda, selain itu pendekatan penelitian yang
disampaikan oleh Masyarakat Transparansi Aceh digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
(MaTA) sampai dengan bulan November 2014 kuantitatif, untuk mendapatkan pengayaan
tercatat dari 39 SKPA di Pemerintah Aceh yang pemahaman yang lebih mendalam di balik
realisasi keuangan masih dalam kategori merah ada pengaruh sistem pelaporan dan kejelasan tujuan
sebanyak 18 SKPA. Sedangkan untuk kategori anggaran terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah
kuning sebanyak 12 SKPA, hijau sebanyak 10 Aceh. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di
SKPA, dan biru sembilan SKPA. Daya serap atas maka penulis tertarik untuk membuat
anggaran maupun realisasi fisik, kinerja Pemerintah penelitian yang dituangkan dalam sebuah karya
Aceh masih cukup buruk. Hal ini memberikan ilmiah dengan judul “Pengaruh Sistem Pelaporan
indikasi bahwa dari realisasi dan perencanaan dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap
anggaran yang terpaut jauh, karena masa anggaran Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi
2014 hanya satu bulan. Jika tidak terealiasi seratus Pada Satuan Kerja Pemerintah Aceh)”.
persen hingga akhir Desember berarti kinerja
Pemerintah tidak lebih baik dari sebelumnya. KAJIAN LITERATUR
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh
(APBA) tahun 2014 masih sangat rendah. Hingga 6 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
November 2014 realisasi keuangan baru mencapai Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
60,3% dan realisasi fisik 65% dari total APBA, memberikan pertanggung jawaban atau untuk
perubahan 2014 yakni sebesar Rp12,9 triliun. menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
Meskipun pengesahan anggaran 2014 lebih cepat seseorang / badan / hukum / pimpinan kolektif
dari tahun-tahun sebelumnya, tapi serapan anggaran suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak
Pemerintah Aceh masih sangat rendah. atau berkewenangan untuk menerima keterangan
(http://www.acehnews.net/mata-catat18-skpa-di- atau pertanggungjawaban. Menurut Mardiasmo
pemerintah-aceh-berapor-merah) (2012:21) akuntabilitas merupakan konsep yang
Berdasarkan perhitungan dan analisis kinerja lebih luas dari stewardship. Stewardship mengacu
Pemerintah Provinsi Aceh yang dilakukan dengan pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara
cara membandingkan antara rencana kinerja dengan ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban
tingkat realisasi, ternyata tingkat capaian kinerja untuk melaporkan, sedangkan akuntabilitas

Page | 96
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
mengacu pada pertanggungjawaban oleh seorang dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan
steward kepada pemberi tanggung jawab. wujud dari proses akuntabilitas kinerja”. Setiap
Setiap Instansi Pemerintah, Badan dan instansi pemerintah berkewajiban untuk
Lembaga Negara di Pusat dan Daerah sesuai menyiapkan, menyusun, dan melaporkan laporan
dengan tugas pokok masing-masing harus keuangan secara tertulis, periodik dan melembaga.
memahami lingkup akuntabilitasnya masing- Laporan keuangan isntansi pemerintah merupakan
masing, karena akuntabilitas yang diminta meliputi representasi posisi keuangan dari transaksi-
keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan misi transaksi yang dilakukan oleh instansi pemerintah.
Instansi yang bersangkutan. (LAN RI dan BPKP, Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk
2013: 43). mengkomunikasikan capaian kinerja instansi
pemerintah dalam suatu tahun anggaran yang
Kinerja dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
Kinerja menurut Mathoney (2014:116) kinerja sasaran instansi pemerintah. Pelaporan kinerja oleh
merupakan penilaian seseoran atau individu instansi pemerintah ini dituangkan dalam dokumen
(manajer) dalam pencapaian pelaksana kegiatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
yang telah dilakukan. Penilaian kinerja adalah (LAKIP).
proses dimana organisasi mengevaluasi/menilai
kinerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki Kejelasan Sasaran Anggaran
keputusan-keputusan personalia dan memberikan Kejelasan sasaran anggaran merupakan sejauh
umpan balik kepada para karyawan tentang kinerja mana tujuan anggaran ditetapkan secara jelas dan
mereka (Handoko, 2014:171). spesifik dengan tujuan agar anggaran tersebut dapat
Suprihanto (2012) penilaian kinerja adalah dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas
suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan pencapaian sasaran anggaran tersebut (Suharono
mengetahui apakah seseorang telah melaksanakan dan Solichin, 2011). Pengelolaan keuangan
pekerjaan masing-masing secara keseluruhan atau pemerintahan daerah yang berakuntabilitas tidak
suatu proses yang terjadi di dalam organisasi lepas dari anggaran pemerintah daerah. Hal ini
menilai atau mengetahui kinerja seseorang. Glueck sesuai dengan pendapat Mardiasmo (2012) yang
(2013) mendefinikan evaluasi kinerja sebagai menyatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi
kegiatan penentuan sampai pada tingkat mana daerah adalah manfaat sumber daya yang dilakukan
seseorang melaksanakan tugasnya secara efektif. secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata
untuk mencapai akuntabilitas publik. Anggaran
Kejelasan Tujuan Anggaran diperlukan dalam pengelolaan sumber daya tersebut
Abdullah (2012) dan Nuraini dan Indudewi dengan baik untuk mencapai kinerja yang
(2012) mengungkapkan bahwa kejelasan sasaran diharapkan oleh masyarakat dan menciptakan
anggaran, pengendalian akuntansi, dan sistem akuntabilitas terhadap masyarakat.
pelaporan seluruhnya berpengaruh terhadap AKIP.
Singkatnya waktu pembahasan anggaran instansi Kerangka Pemikiran
Pemerintah menyulitkan pembuat kebijakan untuk 1. Hubungan Sistem Pelaporan dengan
menjalankan fungsi anggaran secara maksimal, Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sehingga rentan terjadi kesalahan, ketidaktepatan Sistem pelaporan yang baik diperlukan agar
sasaran, dan hanya mengacu pada program tahun dapat memantau dan mengendalikan kinerja
sebelumnya yang tidak konstektual dengan manajerial dalam mengimplementasikan anggaran
kebutuhan mendatang. Pengukuran capaian kinerja yang telah ditetapkan. Laporan umpan balik
dalam (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (feedback) diperlukan untuk mengukur aktivitas
Pemerintah) LAKIP dilakukan dengan metode aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka
Performance Gap, yang dilaksanakan dengan meningkatkan kinerja dan akuntabilitas pada
membandingkan antara rencana kerja dengan pelaksanan suatu rencana atau waktu
capaian masing-masing kegiatan meliputi input, mengimplementasikan suat anggaran, sehingga
output, outcome, benefit, dan impact yang manajeman dapat mengetahui hasil dari
dilakukan melalui suatu proses sistematis dan pelaksanaan rencana atau pencapaian sasaran
berkesinambungan untuk menilai tingkat anggaran yang ditetapkan. Pemerintah daerah
keberhasilan maupun kegagalan suatu program dan selaku pengelola dana publik harus mampu
kegiatan, namun pengukuran indikator benefit dan menyediakan informasi keuangan yang diperlukan
impact relatif sulit dilaksanakan. secar akurat, relevan, tepat waktu, konsisten dan
dapat dipercaya. Kusumaningrum, (2010)
Sistem Pelaporan mengatakan bahwa terdapat hubungan dan
Menurut Bastian (2010 : 297) “pelaporan pengaruh yang kuat antara sistem pelaporan dengan
kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk AKIP, hal ini memberikan gambaran bahwa
mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua semakin cepat sistem pelaporan maka semakin
aktivitas serta sumber daya yang harus tinggi akuntabilitas kinerja pemerintah dan

Page | 97
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
sebaliknya semakin rendah sistem pelaporan maka dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
akan semakin rendah akuntabilitas kinerja peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
pemerintah. kesimpulannya (Sugiono, 2013). Mengingat
keterbatasan waktu dan tenaga serta biaya, penulis
2. Hubungan Kejelasan Sasaran Anggaran membatasi responden yang diteliti hanya Kepala
dengan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Bagian (Kabag) dan Kepala Bidang (Kabid). Oleh
Pemerintah karena itu populasi dalam penelitian ini saat ini
Kejelasan sasaran anggaran menunjukkan berjumlah sebanyak 84 responden.
luasnya tujuan anggaran yang dinyatakan secara
spesifik, jelas, dan dimengerti oleh siapa saja yang Metode Analisis
bertanggungjawab. Kennis (2011: 201) menemukan Pada penelitian ini pendekatan analisis yang
bahwa manajer memberi reaksi positif dan secara dilakukan dengan metode Ordinary Least Square
relatif sangat kuat untuk meningkatkan kejelasan (OLS). Metode OLS bertujuan untuk mengestimasi
sasaran anggaran. Manajemen tingkat atas dapat suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan
meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi
ketegangan kerja, dan memperbaiki anggaran yang terhadap garis tersebut. Dari kerangka konsep dan
dihubungkan dengan sikap, kinerja anggaran, dan operasional variabel sebagaimana telah
efisiensi biaya manajer tingkat bawah secara dikemukakan sebelumnya, digunakan model
signifikan meningkatkan kejelasan dan ketegasan Regresi Linear berganda dengan persamaan sebagai
sasaran anggaran mereka. berikut:
Berdasarkan bebera teori yang telah Y = α + β1X1+ β2X2+ ε
dikemukakan diatas dapat dismpulkan bahwa Keterangan:
kejelasan sasran anggaran dan sistem pelaporan Y = Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
berpengaruh terhadap kinerja. Skema kerangka α = Konstanta
pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar β1,β2,β3 = Koefisien regresi
2.1. X1 = Sistem Pelaporan
X2 = Kejelasan Sasaran Anggran
Sistem ε = Error Terms
Pelaporan (X1)
Akuntabilitas Rancangan Pengujian Hipotesis
Kinerja (Y) Untuk menguji hipotesis pertama (H1), yaitu
Kejelasan Sasaran pengaruh variabel independen secara bersama-sama
Anggaran (X2) terhadap variabel dependen, dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Skema Paradigma 1. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis
Hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis pertama(H1)
Hipotesis merupakan suatu anggapan
Ho1: βi = 0 Tidak adanya pengaruh sistem
sementara yang akan dibuktikan kebenarannya pelaporan dan kejelasan sasaran
dalam suatu penelitian. Berdasarkan kerangka anggaran secara bersama-sama
pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, terhadap akuntabilitas Kinerja
dapat dinyatakan hipotesis statistik yaitu: Pemerintah Aceh.
Ha1 : Sistem pelaporan dan kejelasan sasaran Ha1: βi ≠ 0 Adanya pengaruh sistem
anggaran secara simultan berpengaruh pelaporan dan kejelasan sasaran
anggaran secara bersama-sama
terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah
terhadap akuntabilitas Kinerja
Aceh. Pemerintah Aceh.
Ha2 : Sistem pelaporan secara parsial berpengaruh 2. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan
terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah hipotesis
Aceh. Jika βi (i = 1,2) = 0 ; H0 diterima artinya
Ha3 : Kejelasan sasaran anggaran secara parsial variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja mempengaruhi variabel dependen. Jika paling
Pemerintah Aceh. sedikit ada satu βi (i = 1,2) ≠ 0 ; H0 ditolak artinya
variabel independen sacara simultan mempengaruhi
variabel dependen.
METODE PENELITIAN
Untuk menguji pengaruh variabel
Populasi Penelitian independen secara parsial terhadap variabel
Populasi dalam wilayah generalisasi yang dependen dilakukan langkah-langkah sebagai
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas berikut :

Page | 98
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
3. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis Pengaruh Sistem Pelaporan Terhadap
alternatif (Ha). Akuntabilitas Kinerja Instansi SKPA
Hipotesis kedua (H2) Pemerintah Aceh Dalam Penyusunan Anggaran
H02: β1 = 0 ; Tidak adanya pengaruh sistem
pelaporan secara parsial terhadap Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem
akuntabilitas Kinerja Pemerintah pelaporan secara parsial berpengaruh signifikan
Aceh. terhadap akuntabilitas kinerja Instansi SKPA
Ha2: β1≠ 0 ; Adanya pengaruh sistem Pemerintah Aceh. Sistem pelaporan yang baik
pelaporan secara parsial terhadap diperlukan agar dapat memantau dan
akuntabilitas Kinerja Pemerintah mengendalikan kinerja manajerial dalam
Aceh. mengimplementasikan anggaran yang telah
Hipotesis ketiga (H3) ditetapkan. Laporan umpan balik (feedback)
H03: β2 = 0 ; Tidak adanya pengaruh kejelasan diperlukan untuk mengukur aktivitas aktivitas yang
sasaran anggaran secara parsial dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja
terhadap akuntabilitas Kinerja dan akuntabilitas pada pelaksanan suatu rencana
Pemerintah Aceh.. atau waktu mengimplementasikan suat anggaran,
Ha3: β2 ≠ 0 ; Adanya pengaruh kejelasan sehingga manajeman dapat mengetahui hasil dari
sasaran anggaran secara parsial pelaksanaan rencana atau pencapaian sasaran
terhadap akuntabilitas Kinerja anggaran yang ditetapkan.
Pemerintah Aceh. Temuan ini sesuai dengan Kusumaningrum,
(2010) menyebutkan bahwa terdapat hubungan dan
4. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan pengaruh kuat antara sistem pelaporan dengan
hipotesis AKIP, hal ini memberikan gambaran bahwa
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis semakin cepat sistem pelaporan maka semakin
adalah sebagai berikut: tinggi akuntabilitas kinerja pemerintah dan
 Jika βi (i = 1,2) = 0:Ha tidak diterima sebaliknya semakin rendah sistem pelaporan maka
 Jika βi (i = 1,2) ≠ 0:Ha diterima akan semakin rendah akuntabilitas kinerja
H0 diterima artinya variabel independen tidak pemerintah. Pendapat lainnya juga sesuai dengan
berpengaruh terhadap variabel dependen, pendapat yang dikemukakan oleh LAN dan BPKB
sedangkan H0 ditolak berarti variabel independen (2000) dalam Indudewi (2008) yaitu laporan yang
berpengaruh terhadap variabel dependen. baik adalah laporan harus disusun secara jujur,
obyektif, dan transparan hal ini akan berpengaruh
HASIL PENELITIAN DAN atau berdampak positif terhadap akuntabilitas
PEMBAHASAN kinerja pemerintah.

Analisis Pengaruh Sistem Pelaporan Dan Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran


Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi SKPA
Akuntabilitas Kinerja Instansi SKPA Pemerintah Aceh dalam Penyusunan Anggaran
Pemerintah Aceh Dalam Penyusunan Anggaran
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem
Hasil uji simultan memperlihatkan bahwa pelaporan secara parsial berpengaruh signifikan
sistem pelaporan dan kejelasan sasaran anggaran terhadap akuntabilitas kinerja Instansi SKPA
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Pemerintah Aceh. Temuan ini sependapat dengan
akuntabilitas kinerja Instansi SKPA Pemerintah Kennis (2000: 201) mengatakan bahwa manajer
Aceh. Temuan ini sepeendapat dengan penelitian memberi reaksi positif dan secara relatif sangat kuat
yang dilakukan oleh Kusumaningrum, (2010) dan untuk meningkatkan kejelasan sasaran anggaran.
Maryanti (2002) yang menyebutkan bahwa sistem Manajemen tingkat atas dapat meningkatkan
pelaporan dan kejelasan sasaran anggaran secara kepuasan kerja, menurunkan ketegangan kerja, dan
simultan berpengaruh signifikan dan positif memperbaiki anggaran yang dihubungkan dengan
terhadap akuntabilitas kinerja Instansi SKPA sikap, kinerja anggaran, dan efisiensi biaya manajer
Pemerintah Aceh. Apabila sistem pelaporan dan tingkat bawah secara signifikan meningkatkan
kejelasan sasaran anggaran meningkat maka kejelasan dan ketegasan sasaran anggaran mereka.
akuntabilitas kinerja Instansi SKPA Pemerintah . Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik tujuan
Aceh juga semakin meningkat dan begitu juga anggaran secara keseluruhan menghasilkan
sebaliknya. pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja
pemerintah dalam rencana penyusunan anggaran.
Pendapat lainnya juga dikemukakan oleh Munawar
(2006) bahwa kejelasan sasaran anggaran
merupakan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan
secara jelas dan spesifik dengan tujuan agar

Page | 99
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang Aimee, F.,dan Carol E., (2014). Aligning Priorities
bertanggung jawab atas pencapaian sasaran In Local Budgeting Processes. Journal of
anggaran tersebut. Oleh sebab itu, sasaran anggaran Public Budgeting, Accounting & Financial
daerah harus dinyatakan secara jelas, spesifik dan Management. Vol. 16, No.2: 210-2018.
dapat dimengerti oleh mereka yang bertanggung
jawab untuk menyusun dan melaksanakan kegiatan Akbar dan Nurbaya, (2011). Good Governance.
anggaran. Ketidakjelasan sasaran anggaran menjadi Jakarta: LP3ES.
bingung, tidak tenang dan tidak puas dalam bekerja, Bastian Indra (2015). Akuntansi Sektor Publik.
implikasinya pada penurunan kinerja yang berarti Jakarta: Erlangga
juga penurunan akuntabilitas kinerja organisasi
(Suhartono dan Mochammad, 2006). Handoko, Hani, T, (2014). Personalia dan Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty.
PENUTUP
Haspiarti (2012), Pengaruh Penerapan Anggaran
Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas
Kesimpulan
Kinerja Instansi Pemerintah (Studi pada
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Pemerintah Kota Parepare). Jurnal Akuntansi
dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan yaitu :
Keuangan. Vol 3 No 4 : 41-51.
1. Sistem pelaporan dan kejelasan sasaran
anggaran secara simultan berpengaruh
Herawati, Netty. (2011). Pengaruh Kejelasan
signifikan terhadap akuntabilitas kinerja
Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi,
Pemerintah Aceh.
dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas
2. Sistem pelaporan secara parsial berpengaruh
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kota Jambi.
signifikan terhadap akuntabilitas kinerja Instansi
Jurnal Penelitian Universitas Jambi, (Online),
Pemerintah Aceh.
Volume 13 No. 2.
3. Kejelasan sasaran anggaran secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas
Indudewi, Dian. (2012). “Pengaruh Kejelasan
kinerja Instansi Pemerintah Aceh.
Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi
Sistem pelaporan lebih dominan 60,70% dari
dan Sistem Pelaporan terhadap AKIP
kejelasan sasaran anggaran sebesar 38,70%
Kabupaten Brebes”. Skripsi. Universitas
berpegaruhnya terhadap akuntabilitas kinerja
Semarang
Instansi Pemerintah Aceh.
Kerlinger, R. N. (2011). Foundations Of Behavioral
Saran Research (edisi 3). New York: Holt, Rinehart
1. Diharapkan kepada Pemerintahan Aceh dimasa
and Winston.
yang akan datang supaya lebih memperhatikan
kejelasan sasaran anggaran dalam penyusunan
Kusumaningrum, Indraswari, (2010). Pengaruh
anggaran, karena dari hasil penelitian koefisien
Kejelasan Anggaran, Pengendalian Akuntansi
regresi yang paling kecil pengaruhnya terhadap
dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas
akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Aceh
kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Jawa
kejelasan sasaran anggaran, dengan harapan
Tengah, Tesis Universitas Diponegoro.
variabel ini akan berpengaruh lebih besar
terhadap akuntabilitas kinerja Instansi
LAN dan BPKP. (2013). Pedoman Penyusunan
Pemerintah Aceh di masa yang akan datang.
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
2. Dalam penyusunan anggaran diharuskan untuk
Pemerintah. Jakarta: LAN dan BPKP
menetapkan kejelasan sasaran anggaran yang
dibutuhkan supaya anggaran dapat terdistribusi
Lazzaro dan Brush (2013). Behavior Accounting,
dengan baik pada berbagai dinas di Provinsi
Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.
Aceh.
Mahmudi, (2010). Akuntansi Sektor Publik di
Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo, (2012). Akuntansi Sektor Publik.
Abdullah, Hilmi. (2012). Pengaruh Kejelasan Yogyakarta: Andi.
Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi,
dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Maryanti, H., A., (2015)., Pengaruh Karakteristik
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah. Kompak Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap,
No. 13, Januari-April 2012: 37-67. dan Kinerja Pemerintah Daerah Di Propinsi
Nusa Tenggara Timur. (Tesis).

Page | 100
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen Dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2 Edisi September 2018
ISSN: 2549-3477 e-ISSN: 2623-1077
Masri, Singarimbun. (2011). Metode Penelitian Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Survey. Jakarta: LP3ES. 58 Tahun 2005. Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah. Lembaga Negara Republik
Maryanti, H., A., (2015), Pengaruh Karakteristik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40
Tujuan Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap,
dan Kinerja Pemerintah Daerah Di Propinsi Putra, Deki. (2013). Pengaruh Akuntabilitas Publik
Nusa Tenggara Timur. (Tesis). dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat
Mathoney, (2014). Penilaian Kinerja Sektor Daerah. Skripsi, Universitas Negeri Padang.
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Universiti Press.
Sadjiarto (2011). Faktor-Faktor Yang
Mulyadi dan Setiawan (2013). Akuntansi Biaya; Mempengaruhi Kinerja, Yogyakarta: Liberty.
Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian
Biaya. Yogyakarta: BPFE UGM. Samryn (2013). Control in Organizations:
Accounting and Human Behavior, Englewood
Munandar (2014) Akutansi Untuk Usahawan, Cliffs. Pretice Hall.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Indonesia.
Sawitri Made, I Gusti Ayu Purnamawati, Nyoman
Munawar (2013) Pengaruh Karakteristik Tujuan Trisna Herawati (2015). Pengaruh Partisipasi
Anggaran Terhadap Perilaku, Sikap, Dan Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja
Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Manajerial Dengan Sistem Pengendalian
Kabupaten Kupang. Simposium Nasional Internal, Akuntabilitas Publik Dan Job
Akuntansi X. Relevant Information Sebagai Variabel
Pemoderasi (Studi Empiris Pada SKPD
Mulyadi dan Setiawan (2015). Akuntansi Biaya; Kabupaten Bangli). E-Journal S1 Ak
Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Biaya.Yogyakarta: BPFE. Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun
2015).
Mustafa. Edwin Nasution. (2010). Pengenalan
Ekslusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana Sekaran, Uma. (2011). Research Method for
Prenada Media Group, cet.III. Business, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.
Edisi 4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta:
Nordiawan Dedi (2013). Akuntansi Pemerintahan. Salemba Empat.
Jakarta : Salemba Empat
Setiawan (2013). Penilaian Kinerja. Jakarta:
Nordiawan Dedi (2011) Akuntansi Sektor Publik. Erlangga.
Edisi 7. Jakarta: Salemba
Susilowati Harini (2014). Pengaruh Kejelasan
Nuraini. Indudewi, D., I. (2012). Pengaruh Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi,
Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap
Akuntansi, Dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah (Studi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kasus Pada Dinas Pemerintah Kota Surakarta).
Kabupaten Brebes. Jurnal Solusi Vo. 11 No. 4 Artikel Publikasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oktober 2012, h. 63-77. Semarang. Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Nurhalimah, Darwanis, dan Syukriy Abdullah.
(2013) Pengaruh Partisipasi Penyusunan Suhartono, Ehrmann; Solichin, Mochammad,
Anggaran Dan Kejelasan Sasaran Anggaran (2011). “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran
Terhadap Kinerja Aparatur Perangkat Daerah Terhadap Senjangan Anggaran Instansi
Di Pemerintah Aceh. Jurnal Akuntansi Pasca Pemerintah Daerah dengan Komitmen
Sarjana Unsyiah. Organisasi sebagai Pemoderasi”.SNA 9 Padang.

Page | 101

You might also like