236 437 1 SM PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 32

aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

DESAIN INTERIOR MODERN BERKONSEP AVENUE DI DALAM


KANTOR DAN SHOWROOM GRANITO TILE

Silvia Fransisca Anggada, Freddy H. Istanto, Rani Prihatmanti


Arsitektur Interior, Universitas Ciputra, Surabaya 60129, Indonesia
Corresponding email : silvia.anggada@hotmail.com

Abstract : The human population grows year after year, thus giving an impact over the urban development.
With the numbers of urban development going up, so does the need of an interior designer. While conducting
their activities – indoor especially, people requires a comfortable yet functional facilities to meet their needs.
Interiors designers are then needed to answer the ongoing market trends to create effective and efficient
spaces that also pays attention to aesthetical aspects. ROBUST Interior Design is founded to answer the
rising demand of interior designers. Considering clients today doesn’t just require a good design, but also
an excellent service; which is one of the main points for the customer’s decision making process. Clients
demands an excellent service. Thus, ROBUST Interior Design provides a principle named CARE; which
in essence, aims to provide excellent services to clients, external parties related to the company, and also
every member of the company.

GRANITO Tile’s office - showroom is one of the company’s ongoing project. The project aims to answer problems
currently existing within the space, providing solutions to the problems, while staying in accordance with the
company’s identity. The design adopts a “Modern Avenue” concept; the rooms are divided according to needs
and activities of their users, with a linear circulation to the office and a radial circulation applied to the showroom.
The Avenue concept affects the office user by forcing them to circulate the area to arrive to their destination; while
also making sure that each division’s own interests does not collide to one another. The reception area is the
center point of the showroom; enticing visitors around the showroom through the placements of the furniture and
floor patterns. Modern style is then applied to the furniture and decor with geometric shapes followed with basic
natural colors all according to the company’s identity.

Keywords: Interior Design, Office, Showroom, Modern

Abstrak : Pertumbuhan penduduk kian meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya populasi berdampak
pada meningkatnya pembangunan. Dengan meningkatnya pembangunan, maka kebutuhan jasa desain
interior pun meningkat. Untuk melakukan aktivitas, khususnya di dalam ruang, manusia membutuhkan
fasilitas yang baik dan nyaman untuk dirinya. Oleh karena itu, desainer interior dibutuhkan mengingat
tren zaman ini adalah tidak hanya ruang yang efektif dan efesien melainkan estetika juga diperhatikan.
ROBUST Interior Design didirikan untuk menjawab permintaan yang terus meningkat. Servis merupakan

78
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

salah satu pertimbangan klien untuk memilih perusahaan untuk dibeli jasanya. Klien yang tidak hanya
menginginkan desain yang baik, melainkan pelayanan yang maksimal. Oleh karena itu, perusahaan ini
memiliki sebuah prinsip yang disebut CARE; yang berarti memberikan pelayanan yang terbaik tidak hanya
bagi para klien dan pihak-pihak luar yang juga berkaitan dengan perusahaan, tetapi juga pihak internal
perusahaan.

Kantor dan showroom GRANITO Tile adalah salah satu karya desain perusahaan. Proyek ini bertujuan
untuk menjawab permintaan klien, memberikan solusi yang menyelesaikan permasalahan yang ada,
dan memastikan keseluruhan desain sesuai dengan identitas perusahaan. Desain ini memiliki sebuah
konsep “Modern Avenue” dimana membagi ruang-ruang sesuai dengan kebutuhan dan akivitas pengguna
dengan sirkulasi yang linear pada kantor dan radial pada showroom. Konsep Avenue memberi dampak
pada pengguna kantor yang diharusnya untuk mengelilingi area untuk mencapai tujuan serta memastikan
kepentingan maupun aktivitas antar divisi tidak bertentangan. Sementara pada showroom, reception area
menjadi pusat dari ruangan. Pengunjung diajak untuk berkeliling melihat display produk melalui penataan
furnitur dan pola lantai. Sementara, gaya modern diterapkan pada furnitur dan dekorasi dengan bentuk
geometris dengan warna-warna dasar dan natural yang sesuai dengan identitas perusahaan.

Kata Kunci: Desain Interior, Kantor, Showroom, Modern

BISNIS nyaman untuk dirinya. Oleh karena itu, desainer


Problem dan Solusi interior dibutuhkan mengingat tren zaman ini
Pertumbuhan penduduk di dunia kian meningkat adalah tidak hanya ruang yang efektif dan efesien
dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga terjadi di melainkan estetika juga diperhatikan.
kota Surabaya. Peningkatan jumlah penduduk di
kota pahlawan ini pada umumnya dikarenakan ROBUST Interior Design adalah biro konsultan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah desain interior yang melayani konsultasi untuk
urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke permasalahan dalam ruang tanpa menyediakan
kota), fertilisasi (kelahiran) semakin meningkat proses pembangunan / build. Perusahaan ini
dan mortalitas (kematian) yang cenderung bertujuan untuk membantu masyarakat umum
menurun. Meningkatnya populasi berdampak memecahkan masalah estetika tata ruang dengan
pada meningkatnya pembangunan. Dengan memaksimalkan penggunaan ruang secara
meningkatnya pembangunan, maka kebutuhan efisien. Selain itu, didirikannya perusahaan ini
jasa desain interior pun meningkat. Untuk didasari oleh pertimbangan-pertimbangan lain
melakukan aktivitas, khususnya di dalam ruang, setelah melakukan beberapa wawancara dan
manusia membutuhkan fasilitas yang baik dan observasi. Berikut adalah beberapa problema dan

79
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

peluang yang menjadi pertimbangan didirikannya yang baik para pengusaha pemilik kantor
perusahaan. pastinya akan membutuhkan desainer
interior untuk mengimplementasikan brand
1. “Meskipun sekarang lebih banyak berlakon usaha kedalam desain. ROBUST Interior
sebagai pengadaptasi, tapi dunia desain in- Design memiliki fokus desain, salah satunya
terior domestik atau Asia diyakini HDII mam- adalah area perkantoran.
pu jadi trendsetter.”
Sumber : www.bisnis.com (2015) 4. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) me-
Solusi : Permintaan pasar interior kian nyatakan bahwa pada tahun 2050 dua per-
meningkat secara signifikan. Peluang untuk tiga dari penduduk Indonesia diprediksi akan
ROBUST Interior Design masuk kedalam bertempat tinggal di wilayah perkotaan. Ini
pasar masih cukup besar dan potensi yang berarti akan ada lebih banyak rumah, aparte-
luar biasa dengan mengandalkan kreativitas men dan kondominium yang akan diban­gun di
pada setiap proyek yang dikerjakan. wilayah perkotaan Indonesia untuk memenuhi
permintaan di masa medatang.
2. “…, budaya media sosial membuat keba- Sumber : indonesia-investments.com (2015)
nyakan orang lebih senang datang ke tem- Solusi: Dengan meningkatnya pembangunan
pat yang memiliki interior menarik ketimbang hunian dapat dipastikan pasar jasa desain
biasa saja. Begitupun untuk lunch, meeting, interior akan bertambah besar. ROBUST
nongkrong bareng ….” Interior Design akan berfokus juga pada area
Sumber : finance.detik.com (2015) hunian skala kecil berupa apartemen.
Solusi: Dengan budaya saat ini restoran pas-
ti membutuhkan sebuah desain yang mampu 5. Indeks permintaan terhadap Properti Komer-
menarik pelanggan. ROBUST Interior Design sial, meningkat sebesar 13,40% pada triwu-
memiliki fokus desain, salah satunya adalah lan III 2015. Kenaikan permintaan terhadap
area komersial. properti komersial terutama berasal dari
semua segmen.
3. “.... ekspektasi pertumbuhan untuk perkan- Sumber : bi.go.id (2015)
toran di Surabaya mencapai 500 ribu meter Solusi : Dengan indeks perkembangan yang
persegi. Itu artinya kebutuhan akan perkan- terus meningkan pada area komersil dan
toran di kota ini akan mencapai 800 ribu me- kantor maka muncul banyak peluang yang
ter persegi dan tumbuh sekitar 20%. ….” dapat diraih dengan terjun ke dalam pasar
Sumber : kabarinews.com (2015) ini. ROBUST Interior Design berfokus pada
Solusi : Untuk menciptakan citra perusahaan area komersial, ritel, dan perkantoran.

80
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

6. Di tengah perkembangan teknologi, mem- Kesimpulan dari observasi mengarah pada klien
buat produk, baik barang maupun jasa se- yang tidak hanya menginginkan desain yang
makin generik. Di satu sisi, layanan (servis) baik, melainkan pelayanan yang maksimal.
mulai dilirik pemasar karena menghasilkan Klien mengharapkan pelayanan yang terbaik
efek sinergis. bahkan lebih baik lagi jika diluar ekspektasinya.
Sumber : www.marketeers.com (2015) Menurut Kertajaya (2014), perilaku konsumen
Solusi: ROBUST Interior Design tidak hanya kini telah berubah. Dalam proses pembelian,
berfokus pada kualitas jasa yang diberikan dulu konsumen melalui empat tahapan : Aware,
tetapi berfokus juga pada servis yang akan Attitude, Act, dan Act Again. Di zaman internet
diberikan kepada klien demi tercapainya dan smartphone, perilaku konsumen kini menjadi
kepuasan klien : Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate.

7. Masih ada konsultan desain interior yang Berdasarkan data-data tersebut, solusi dan
kurang profesional, dimana tidak menepati ide bisnis yang muncul adalah mendirikan biro
janji-janji kepada klien, tidak tepat waktu saat konsultan desain interior dengan mentarget area
bertemu dan kesulitan untuk dihubungi. Se- sesuai dengan pertumbuhan pembangunan masa
lain itu, permintaan klien tidak terimplemen- kini yaitu komersial dan apartemen. Perusahaan
tasi dalam desain. Klien juga kecewa karena mampu memberikan pemecahan masalah terbaik
hasil realisasi tidak sesuai dengan gambar pada ruang, mampu menyalurkan keinginan
yang diberikan oleh desainer sebelumnya klien, dan mampu bekerja secara profesional
Sumber : Data olahan kuesioner (2016) dalam layanan yang diberikan. Perusahaan
Solusi : ROBUST Interior Design memberikan akan memberikan layanan terbaik untuk klien
pelayanan untuk perencanaan desain dengan mengadopsi metode CARE service
interior dengan memperhatikan segala kuali­ (Curb the polices, Add the extra mile, Recognize
tas pekerjaan dan mampu menuangkan individual preferences, Empower the customer)
ke­ingi­nan klien ke dalam desain. Seluruh berdasarkan teori dari Kertajaya (2014). CARE
desainer yang bergabung akan dilatih service pada dasarnya adalah sebuah prinsip
untuk bekerja secara profesional dan tepat yang harus dipegang oleh tenaga pelayanan
waktu serta mampu melayani klien dengan untuk bisa menghasilkan pelayanan yang
maksimal. Proses realisasi akan dilakukan ‘WOW’. Dalam penerapannya, ROBUST Interior
oleh outsource terpercaya dan akan diawasi Design mengadopsi konsep tersebut sebagai
secara berkala oleh ROBUST Interior Design budaya perusahaan yang diterapkan tidak hanya
sehingga pekerjaan pembangunan sesuai secara eksternal melainkan secara internal pula.
dengan desain. ROBUST Interior Design membudayakan CARE

81
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

sendiri yang dijabarkan kedalam empat elemen partner. Dengan diterapkannya budaya CARE,
yaitu: Curb the polices, Add the extra mile, diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja
Recognize individual preferences, dan Empower yang positif, hubungan personal antara pekerja,
the people. klien, dan/atau partner serta kepuasan klien yang
berdampak pada rekomendasi (word of mouth)
mengingat perilaku klien yang berubah menjadi
KEUNGGULAN BISNIS ‘advocate’.
ROBUST Interior Design akan melayani
klafisikasi B2B dan B2C yang akan berfokus Integrasi Bisnis Dan Desain
pada area komersial dan apartemen dengan ROBUST Interior Design merupakan biro
target pasar middle-up. Area komersial yang konsultan interior yang baru didirikan, dengan
ditarget oleh ROBUST Interior Design adalah adanya proyek kantor dan showroom GRANITO
restoran, kafe, ritel, dan perkantoran. ROBUST Tile yang merupakan sebuah brand terkemuka
Interior Design menganut sistem CARE sebagai di Indonesia dapat membantu perusahaan
inti perusahaan yang diterapkan baik eksternal untuk menjadi salah satu portofolio yang sangat
mapun internal. Tenaga kerja akan dilatih untuk berharga demi kepentingan pengembangan
mampu memperhatian setiap detail pekerjaan perusahaan kedepannya. GRANITO Tile
dan menciptakan solusi desain yang terbaik serta merupakan produk tile yang mentarget pasar
mampu mengaplikasikan dan membudayakan middle-up. ROBUST Interiro Design akan mampu
CARE pada setiap prosesnya khususnya dalam menyalurkan keinginan klien, karena perusahaan
melayani klien sehingga dapat menciptakan juga memiliki target pasar middle up sehingga
kesan mendalam bagi klien sendiri. mengenali permintaan desain pasar tersebut.

CARE akan diterapkan dalam perusahaan dimulai


dari dalam perusahaan (internal) yaitu seluruh DESAIN
anggota perusahaan. Dengan ini perusahaan Latar Belakang Proyek
dapat memastikan setiap pekerjanya mengetahui PT. Granitoguna Building Ceramics, atau dapat
secara mendalam akan arti dari CARE dan dapat disebut Granito Tile; adalah sebuah perusahaan
menjalankannya sesuai dengan visi perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan
untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para bangunan dengan produk granit berbentuk tile.
pelanggan. Setelah CARE dibudayakan di dalam Dalam memperluas pasarnya, beberapa tahun
perusahaan (internal) maka akan diterapkan juga yang lalu Granito membuka sebuah kantor-
di luar perusahaan (eksternal) yaitu terhadap showroom yang bertempatkan di gedung Graha
pihak luar perusahaan khususnya klien dan/atau Pacific Surabaya. Luasan kantor pada saat

82
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

pembukaan adalah setengah dari ruang yang 3. Site :


tersedia di satu lantai di gedung tersebut. Seiring a. Area kerja dikelilingi jendela dari arah timur,
pertumbuhannya, Granito Tile berencana untuk barat, dan utara; menyebabkan efek glare.
melakukan ekspansi ke seluruh lantai dengan b. Penataan contoh tile di showroom masih be-
tujuan untuk memperluas lingkungan kerjanya. lum tertata rapi
Granito Tile memutuskan untuk mempergunakan c. Kantor memiliki desain yang monoton dan
jasa desainer interior untuk membantu membosankan
meningkatkan lingkungan kerja dan juga d. Furnitur kantor bersifat standar dan tidak
showroom yang dimiliki agar semakin nyaman memiliki konsep
baik bagi pekerja maupun pelanggan. e. Marketing and design division dan account-
ing/finance division memiliki banyak barang/
Rumusan Masalah dokumen yang tidak tersimpan dengan rapi
Berdasarkan data literatur, eksisting, f. Safety box yang berada di branch manager
dokumentasi, dan observasi serta wawancara room terpapar dengan jelas.
dengan pihak GRANITO, maka terdapat g. Pantry dan showroom berjarak jauh, diper-
beberapa permasalahan antara lain: lukannya konsumsi untuk pengunjung yang
1. Klien datang.
a. Marketing and design staff dan desain ter- h. Storage dan locker berukuran sangat kecil
ganggu dengan kebisingan di area kantor,
khususna yang ditimbulkan oleh divisi inter- Berdasarkan data yang didapatkan, beberapa
nal sales. rumusan masalah dapat disimpulkan sebagai
b. Meeting room yang ada kurang mengako- berikut:
modasi jumlah peserta rapat. 1. Bagaimana cara menciptakan ruang yang
c. Accounting/finance staff membutuhkan area tidak terlihat sempit, namun membutuhkan
yang lebih privat banyak sekat-sekat untuk pengelompokkan
d. Corporate Identity belum tercermin di desain divisi dan aktivitas kerja?
kantor 2. Bagaimana membawa identitas brand peru-
sahaan ke dalam interior kantor dan show-
2. Literatur : Open Plan Office menyebabkan; room dengan memperhatikan fungsi area
timbulnya kebisingan, kesulitan berkonsen- dan kebutuhannya?
trasi, pekerjaan yang bersifat rahasia sulit di- 3. Bagaimana mendesain fasilitas kerja yang ti-
lakukan, tumpukan dokumen dan peralatan dak monoton dalam arti membosankan tetapi
menimbulkan pemandangan yang tidak tetap memperhatikan alur pekerjaan setiap
enak. divisi dan keterkaitannya dengan divisi lain?

83
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

4. Bagaimana mendesain kantor dan show- 1. Ruang lingkup desain arsitektur interior: ruang
room yang memiliki opening (jendela) pada lingkup desain secara arsitektur interior meliputi
seluruh sisi ruang kantor dengan memperha- pengaturan dan pembuatan layout ruang atau
tikan kenyamanan dan aktivitas pengguna? area secara keseluruhan, penentuan besaran
ruang per area untuk menentukan perluasan,
Tujuan Desain penentuan sirkulasi serta organisasi ruang,
1. Menciptakan ruang kantor dan showroom menentukan lokasi dan jenis pintu, meran-
yang tidak terlihat sempit, namun membu- cang peletakan titik lampu serta jenis lampu
tuhkan banyak sekat-sekat untuk pengelom- yang digunakan, penentuan titik inlet dan outlet
pokan divisi dan aktivitas kerja. dari AC central, penentuan dari titik sprinkler
2. Menciptakan sebuah desain yang membawa dan detector, merancang sistem elektrikal
identitas brand perusahaan ke dalam interior seperti penentuan titik dan jenis switch, GPO,
kantor dan showroom dengan memperhati- wi-fi router, telephone, telephone socket, TV,
kan fungsi area dan kebutuhannya. TV socket, LCD projector, CCTV, PABX, dan
3. Menciptakan desain sebuah fasilitas kerja lainnya. Pada proyek ini tidak diperbolehkan
yang tidak monoton dalam arti membo- menambah atau mengurangi titik air sehingga
sankan tetapi tetap memperhatikan alur sistem plambing tidak masuk dalam ruang ling-
pekerjaan setiap divisi dan kerterkaitannya kup desain.
dengan divisi lain. 2. Ruang lingkup desain secara desain interior:
4. Menciptakan desain sebuah kantor dan ruang lingkup desain secara desain interior
showroom yang memperhatikan kenya- secara keseluruhan meliputi pengaturan pola
manan dan aktivitas pengguna pada area lantai beserta material atau finishing yang
yang memiliki opening (jendela) di seluruh digunakan dan titik pertama finishing lantai
sisinya. dipasang, penentuan material atau finish-
ing dinding serta plafon, penentuan konsep
Ruang Lingkup Desain desain yang diaplikasikan pada gaya dan
Ruang lingkup desain pada proyek ini adalah area suasana ruang, penentuan skema warna
kantor yang disediakan gedung tidak termasuk, untuk menonjolkan desain. Selain itu, juga
toilet, pantry gedung, gudang gedung, tangga termasuk dalam penentuan tata letak furnitur
darurat, lift, AHU, dan lainnya menjadi tanggung serta pemilihan jenis furnitur, percancangan
jawab dari pada gedung sendiri. Ruang lingkup furnitur secara custom, pemilihan material
desain secara garis besar dibagi menjadi dua hingga finishing untuk mendukung konsep
yaitu secara arsitektur interior dan desain interior utama desain. Dari sisi dekorasi, ruang ling-
untuk menyelesaikan problema yang ada. kup desain meliputi pemilihan dekorasi ruang

84
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

seperti lukisan, tanaman hias dalam ruang, area dan furnitur, pemilihan furnitur, lan-
lampu gantung, armatur lampu, dan lainnya. tai, dinding plafon, pemilihan material dan
fini­shing.
Berikut adalah ruang lingkup desain yang d. Internal sales working area: akan ada
diterapkan dalam setiap ruang: pengaturan tata letak area berdasarkan
1. Reception area: dibutuhkan furnitur kerja dari aktivitas ruang. Ruang lingkup desain
yang didesain khusus serta dibutuhkannya adalah pemilihan dan peletakan furnitur,
area tunggu untuk pengunjung. Ruang lingk- lantai, dinding plafon, pemilihan material
up desain meliputi perubahan tata letak, pola dan finishing.
lantai, dinding, plafon, furnitur, pemilihan ma- e. Accounting/finance room: area akan men-
terial dan finishing. jadi ruangan tersendiri yang akan diatur
2. Showroom: terdapat perluasan area showroom dari tata letak ruang dan furniturnya, lan-
dari sebelumnya. Pada area ini akan diolah de- tai, dinding, penyekat, plafon, pemilihan
sain dalam bentuk pola lantai, penyekat, plafon, material dan finishing.
furnitur display, furnitur pendukung, sampai pe- f. Branch manager room: area ini akan
milihan material dan finishing. menjadi ruangan yang akan diatur dari
3. Showroom Pantry: merupakan area tambahan tata letak ruang dan furniturnya, lantai,
pada showroom. Ruang lingkup desain adalah dinding, penyekat, plafon, pemilihan ma-
pemilihan furnitur, dinding, pola lantai, plafon, terial dan finishing.
pemilihamn material dan finishing, g. Meeting room: akan ada penyekat pada
4. Working Area area ini sehingga menjadi ruang khusus.
a. Marketing and design working area: Keseluruhan area berubah dimulai dari
kese­luruhan pada area ini akan mengal- perluasan ruang, pengaturan tata letak
ami perubahan mulai dari besaran ruang, ruang dan furniturnya, lantai, dinding,
pengaturan tata letak area dan furnitur, penyekat, plafon, pemilihan material dan
pemilihan furnitur, lantai, dinding plafon, finishing.
pemilihan material dan finishing. h. Server room: ruang akan diperluas dari
b. Sales working area: area ini akan menga­ sebelumnya. Ruang lingkup desain beru-
lami perluasan serta perubahan posisi area pa pengaturan tata letak, pemilihan furni-
yang akan dekat dengan pintu. Desain akan tur, pemilihan material dan finishing.
diolah dari pemilihan furnitur, lantai, dinding i. Storage: ruang akan diperluas dari se-
plafon, pemilihan material dan finishing. belumnya. Ruang lingkup desain berupa
c. Operational working area: ruang ling- pemilihan furnitur, pemilihan material dan
kup desain meliputi pengaturan tata letak finishing.

85
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

j. Pantry: keseluruhan area akan berubah 4. Pengembangan desain dan evaluasi:


dimulai dari perluasan, pengaturan tata le- melakukan pengembangan desain dari kon-
tak ruang dan furniturnya, lantai, dinding, sep awal yang terpilih dan melakukan evalu-
plafon, pemilihan material dan finishing. asi pada setiap pengembangan yang dilaku-
k. Mushola: membutuhkan pelapis karpet kan sebanyak tiga kali.
serta pembatas antara bagian pria dan 5. Finalisasi dokumen: menyempurnakan gam-
wanita. bar desain akhir yang telah dikembangkan
l. Locker: merupakan tempat penyimpanan untuk menjadi produk yang dapat dipresen-
barang-barang pribadi seluruh staff peru- tasikan kepada klien.
sahaan yang akan diatur peletakan area
serta pemilihan furnitur. Tinjauan Umum Kantor dan Showroom
GRANITO Tile
Metodologi Desain PT. Granitoguna Building Ceramics didirikan pada
Metodologi desain yang diterapkan dalam proses tahun 1995 oleh Djabesmen Group yang merilis
menghasilkan desain interior kantor dan show- produk homogenous ceramics dengan brand
room GRANITO Tile di Surabaya adalah: GRANITO. Dengan motonya untuk menjaga
1. Observasi: melakukan kunjungan pada kualitas produk dan mempertahankan brand
proyek dan tanya jawab dengan pengguna dengan memberikan service yang terbaik untuk
untuk mengetahui seluruh data yang dibu- customer, GRANITO kini memiliki GRANITO
tuhkan dan menganalisa problema yang TILE STUDIO sebagai sarana untuk pelayanan
ada, mengunjungi beberapa showroom seje- customer, arsitek dan desainer. Dengan adanya
nis untuk menganalisa sirkulasi, kebutuhan, GRANITO TILE STUDIO ini customer dapat
dan aktivitas yang terjadi di dalamnya, serta langsung melihat contoh produk dan dapat
melakukan studi pustaka tentang informasi, berkonsultasi langsung dengan pihak desainer
sirkulasi, kebutuhan, aktivitas dan hal lainnya dan marketing dari GRANITO. Bagi pihak arsitek
yang menyangkut desain interior kantor dan dan desainer, GRANITO TILE STUDIO menjadi
showroom. fasilitas pertemuan dengan klien mereka untuk
2. Penelitian mendalam: melakukan analisa mendiskusikan tile yang akan digunakan. Terdapat
lebih dalam dari data yang telah diperoleh dua GRANITO TILE STUDIO di Indoneisa; di
selama fase observasi untuk menjadi acuan Jakarta dan di Surabaya. Proyek yang akan
konsep desain. didesain kali ini, adalah GRANITO TILE STUDIO
3. Ideasi: membuat ideasi konsep awal desain dan kantor PT. Granitoguna Building Ceramics di
yang menghasilkan dua alternatif (denah, Surabaya yang berlokasi di Gedung Graha Pacific
isometri, gambar pespektif). lantai 11, Jl. Basuki Rahmat no 87-91.

86
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

Tinjauan Khusus Kantor dan Showroom Data Tapak Kantor dan Showroom GRANITO
GRANITO Tile Tile
Tujuan didirikannya kantor GRANITO Tile adalah
untuk menjadi pusat operasional dari korporasi.
Sedangkan didirikannya showroom adalah untuk
menjadi tempat konsultasi bagi klien dengan
desainer maupun dengan pihak perusahaan
sendiri. Selain itu, showroom berfungsi sebagai
area untuk memamerkan produk-produk yang
Gambar 1. Graha Pacific
diproduksi oleh perusahaan sehingga klien dapat Sumber : Google Maps
melihat secara langsung produk perusahaan.
1. Gedung berlokasi di tengah kota Surabaya
Seiring dengan tuntutan zaman, perusahaan tepatnya di Jl. Basuki Rahmat no 87-91.
harus mengikuti perkembangan baik dari segi 2. Orientasi gedung menghadap barat
kualitas dan kreativitas produk maupun dari segi (pintu masuk Allianz), pintu masuk utama
standar perusahaan yang mendukung seluruh menghadap utara.
operasional perusahaan. 3. Di bagian depan gedung terdapat jalan
raya 1 arah yang selalu padat. Di seberang
Perusahaan sendiri memiliki tata cara dan budaya terdpat jalan kembar menuju Jl. Kombes Pol
dimana sangat memperhatikan kualitas produk M Duriyat
dan pelayanan kepada distributor perusahaan. 4. Di sebelah kiri gedung terdapat pertokoan.
Untuk mendukung aktivitas dari pekerja, 5. Di sebelah kanan gedung terdapat
perusahaan menyediakan area kerja yang Gramedia Expo.
dikelompokkan sesuai dengan jenis pekerjaan 6. Signage gedung dapat dilihat dari jalan raya
dan divisinya. (menghadap jalan raya kearah selatan).
7. Gedung terdiri dari 12 lantai.
Untuk mendukung kenyamanan dari klien, 8. Terdapat gedung parkir dan lapangan parkir.
perusahaan menyediakan showroom untuk
display produk dan area konsultasi yang Satu lantai terdiri dari 700 m2 area yang
nyaman. Perusahaan juga memperhatikan disewakan, dua toilet umum (perempuan dan
estetika untuk area publik tersebut, desain laki-laki), dua toilet eksekutif, pantry gedung, tiga
yang diterapkan disesuaikan dengan identitas lift, AHU, gudang gedung, dan tangga darurat.
korporasi dengan dominasi warna merah, Bagian yang didesain hanya area kantor yang
hitam, putih, dan tekstur kayu. disewakan tanpa meliputi toilet, pantry gedung,

87
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

lift, koridor lift, AHU, gudang gedung, dan tangga Kantor dan showroom memakai lantai granite
darurat. Ketinggian plafon di angka 2,8 m. Pada tile yang diproduksi sendiri oleh perusahaan.
setiap lantai, terdapat jendela di antara kolom- Khususnya pada area showroom lantai yang
kolom bangunan. Terdapat dua jendela diantara dipasang merupakan contoh produk dari
kolom. Jendela yang ada todak boleh dirombak. perusahaan dengan menumpukkan granitie tile
Gedung menyediakan stop kontak pada di setiap yang baru pada lantai eksisting dari gedung.
lantai, yang dapat dihilangkan maupun dipindah. Sementara dinding yang dipakai adalah dinding
Setiap lantai juga terdapat instalasi fire protection, partisi gypsum yang memungkinkan untuk
yaitu sprinkler dan ROR detector yang terpasang dibongkar pasang. Material kaca juga banyak
di plafon, hydrant, APAR (terdapat dua dalam digunakan pada kantor dan showroom yang
satu lantai), indicator lamp, alarm bell, dan break menimbulkan enclosure yang rendah. Plafon
glass pada sisi kanan dan kiri area kerja. pada area kerja merupakan eksisting dari gedung
sementara untuk area showroom plafon akustik
Aspek Pembentuk Ruang Kantor dan Show- dan ada penurunan plafon pada area resepsionis
room GRANITO Tile dengan didukung oleh indirect lighting.
Bangunan memiliki 12 lantai dimana kantor dan
showoroom GRANITO Tile berada di lantai 11. Tinjauan Literatur
Bangian utara, barat dan timur terdiri dari dinding, Batasan-Batasan Desain
kolom, dan jendela yang terletak di antara kolom, Dasar perencanaan desain interior kantor
sedangkan bagian selatan terdapat area servis dan showroom Granito Tile adalah dengan
dan sedikit jendela. memperhatikan keperluan ruang kerja yang lebih
luas dan memadai untuk para pengguna kantor
Jendela yang mengelilingi ruang kantor adalah dan showroom. Pengguna kantor dan showroom
jendela mati yang merupakan eksisting gedung tersebut adalah para pekerja dan pengunjung/tamu
dan tidak dapat diganti. Bagian utara dan selatan yang berkunjung. Kepentingan fungsional dari pada
merupakan bagian terpanjang dengan ukuran showroom juga menjadi menjadi dasaran penting
43,2 m. Sedangkan bagian barat dan timur adalah dalam penerapan desain interior. Bersamaan
berukuran panjang 16,2 m, sehingga ruang dengan itu semua, identitas perusahaan juga harus
adalah melebar. Struktur banguan seperti kolom terintegrasikan dalam desain interior.
yang terdapat di tengah ruang dan menempel di
dinding, dinding bata yang menjadi bagian dari Pada proyek ini batasan-batasan yang tidak
bangunan dan ruang servis gedung, plat lantai, boleh diubah tidak banyak, dimana tidak boleh
balok adalah struktur eksisting bangunan yang memasang titik air di dalam kantor. Ruang-ruang
tidak dapat diubah. di luar area kantor yang menjadi tanggung jawab

88
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

perusahaan tidak termasuk dalam lingkup proyek. bekerja. Ukuran kantor perorangan cend-
Sementara itu, dinding, lantai, dan plafon boleh erung lebih kecil, tetapi umumnya terdapat
diganti untuk permasalahan material. Bagian ruangan / ruang santai yang mendorong ko-
yang tidak boleh diubah atau dibongkar adalah laborasi antar pekerja.
jendela yang merupakan eksisting dari gedung.
Furnitur dapat disesuaikan dengan konsep 3. Executive Suite: Jenis kantor ini umumnya
desain dan kebutuhan pengguna ruang. Desain menyediakan berbagai pelayanan dimana
juga meliputi desain pencahayaan dimana akan seorang individu atau organisasi kecil (seki-
menyediakan pencahayaan yang lebih baik dan tar empat orang), menyewa sebuah kantor
sesuai dengan kebutuhan pengguna. yang umumnya merupakan satu lantai penuh
yang dimiliki oleh satu organisasi yang kemu-
Perbedaan Definisi dian menyewakan area individualnya kepada
Menurut Moekijat (1997), kantor adalah setiap perusahaan lain. Kantor jenis ini umumnya
tempat yang biasanya dipergunakan untuk sudah memiliki perabot yang lengkap, dan
melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama sudah terhubung dengan koneksi internet
apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan. maupun telepon. Executive suite offices juga
menyediakan ruang konferensi umum dan
Perbedaan definisi merupakan beberapa ruang istirahat, dan reception.
penjelasan mengenai jenis-jenis kantor
(Wasserstrum, 2014). 4. Co Working Space: Jenis kantor ini sejenis
1. Traditional Office Space : Berbentuk sejenis dengan Executive Suite tetapi lebih terbuka
kantor hukum, kantor akuntansi, dan kantor- dan cenderung memiliki desain yang kreatif.
kantor perusahaan traditional yang menun- Kantor jenis ini menyediakan reception area
jukkan nuansa korporat lebih. Bentuknya dan area konferensi yang digunakan bersa­
secara umum memiliki area reception pada ma-sama; tetapi bentuk kantornya hampir
pintu masuk, beberapa kantor individual, dan selalu ruang terbuka. Jenis kantor ini umum-
sebuah area meeting atau rapat, sebuah nya menawarkan ruangan-ruangan individu-
pantry, dan area terbuka untuk cubicle. al baik dengan ukuran besar maupun kecil,
tetapi umumnya ditujukan pada perusahaan
2. Tech/Creative Space: Jenis kantor yang ber- kecil yang memerlukan ruang kerja.
tumbuh semakin popular dalam beberapa
tahun terakhir, jenis kantor ini lebih terbuka Menurut Jessica (2015), ada beberapa jenis
(open space) dengan rungan individual yang galeri yaitu:
lebih sedikit, dan lebih banyak area untuk 1. Museum Gallery: Galeri ini merupakan galeri

89
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

khusus untuk memamerkan benda-benda Sementara berdasarkan Zakia (2006), sistem


yang dianggap memiliki nilai sejarah ataupun pelayanan pada ruang pamer adalah pelayanan
kelangkaan. dalam hal sifat display koleksi pameran
2. Contemporer Gallery: Galeri yang memiliki hubungannya dengan bagaimana pengunjung
fungsi komersial dan dimiliki oleh perora- dapat menikmati koleksi pameran tersebut, yaitu
ngan. terdiri atas display pasif dan interaktif.
3. Vanity Gallery: Galeri seni artistik yang dapat 1. Pasif: Berupa display berisi karya–karya
diubah menjadi suatu kegiatan didalamnya, yang dimiliki, gambar-gambar, foto–foto den-
seperti pendidikan dan pekerjaan. gan keterangan secara ringkas dan umum
4. Architectural Gallery: Galeri untuk me- 2. Interaktif: Peragaan yang dibantu oleh alat-
mamerkan hasil karya-karya di bidang ar- alat untuk demonstrasi, seperti cara kerja
sitektur yang memiliki perbedaan antara 4 pembuatan dan lain-lain.
jenis galeri menurut karakter masing-masing.
5. Commercial Gallery: Galeri untuk mencari Standar Elemen Pembentuk Interior
keuntungan, bisnis secara pribadi untuk 1. Tata Letak dan Organisasi Ruang
menjual hasil karya. Tidak berorientasi men- Menurut Ching (1996) ada lima pola
cari keuntungan kolektif dari pemerintah na- organisasi ruang, antara lain: pola terpusat,
sional atau lokal. pola linear, pola radial, pola grid, pola
organisasi terklaster.
Sistem Pelayanan dalam Kantor dan Showroom Di dalam pengaturan tata ruang kantor
Terdapat beberapa pekerjaan atau aktivitas terdapat beberapa asas tertentu yang perlu
manajemen perkantoran menurut Nuraida (2008) dipenuhi agar penataannya bisa lebih baik.
dimulai dari menentukan informasi yang akan Menurut Muther (1965) terdapat beberapa
dibuat, proses yang akan digunakan, mengelola asas – asas pokok tata ruang kantor yakni
sistem pencatatan, membangun dan menjaga sebagai berikut :
organisasi kantor, mendukung personel kantor, a. Asas jarak terpendek: asas jarak ter-
hingga mengevaluasi informasi. Pekerjaan pendek ini adalah tentang bagaimana se-
atau aktivitas dalam manajemen perkantoran harusnya jarak terpendek antara dua titik
dilakukan berurutan maupun bersamaan sesuai dalam satu garis lurus yang harus diatur.
dengan standar operasional yang ditentukan oleh b. Asas rangkaian kerja: asas rangkaian
perusahaan yang akan berdampak pada sirkulasi kerja ini dimaksudkan untuk mengatur
dan tata letak dalam kantor sehingga tercipta bagaimana penempatan para pegawai
desain interior yang dapat mendukung seluruh dan alat – alat kantor menurut rangkaian
aktivitas secara efektif dan efisien. yang sejalan dengan urut – urutan penye-

90
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

lesaian pekerjaan sehingga bisa berjalan perlu diperlihatkan; serta area apapun yang
efisien. memerlukan perubahan lantai. (Department
c. Asas penggunaan segenap ruangan: of Housing and Public Works, 2012)
pada asas penggunaan segenap ruangan Berdasarkan Directorate of Civil Engineering
ini, bila dimungkinkan tidak ada ruang (1999), terdapat beberapa ketentuan untuk
yang tidak terpakai. Hal ini tak hanya ber- elemen pembentuk ruang khususnya lantai
laku pada luas lantai saja tapi juga secara sesuai dengan jenis area pada area kantor.
vertikal ke bawah. a. Heavy-use Areas (Entrance, foyer, lobby,
d. Asas perubahan susunan tempat kerja: koridor, tangga, elevator, kamar mandi
apabila suatu ketika diperlukan peruba­han, / toilet, ruang meeting, pantry, dan area
maka dapat diubah dengan mudah. multimedia: Quarry Tile, Ceramic Tile,
Carpet (sangat penting untuk area kori-
Menurut Maharani (2012), penentuan dor, ruang meeting, lounge)
sirkulasi akan sangat dipengaruhi oleh b. Medium-use Areas (Sirkulasi Internal,
runutan cerita pada bangunan yang ingin Staff Office Area, Small Conference
disampaikan pada pengunjung. Pada Rooms): Carpet
galeri, sirkulasi harus dapat mendukung c. Low-use Areas (Suites, Private Confer-
dalam penyampaian informasi, sehingga ence Areas): Carpet
dapat membantu pengunjung memahami
dan mengapresiasikan karya seni yang 3. Dinding
sedang dipamerkan. Penataan sirkulasi Berdasarkan Directorate of Civil Engineering
ini juga akan membentuk suasana ketika (1999), terdapat beberapa ketentuan untuk
penunjung mengapresiasikan koleksi elemen pembentuk ruang khususnya dinding
benda yang dipamerkan. Selain itu, sesuai dengan jenis area pada area kantor.
hubungan anatara ruang dengan fungsi a. Heavy area: ceramic tile, heavy duty
yang ada di dalamnya perlu diperhatikan fa-bric wallcovering, plactic laminate,
epoxy paint, paint, vinyl wallcovering.
2. Lantai b. Medium area: heavy duty fabric wall-
Pada area perkantoran, jika lantai covering, paint, vinyl wallcovering.
disediakan oleh pemilik gedung, sebaiknya c. Light area: fabric wallcovering, vinyl
dipergunakan kecuali: jika area tersebut wallcovering, paint, wood.
memerlukan lantai khusus untuk kepentingan Pada area kantor, disarankan menggu­
fungsional; area tersebut adalah area publik nakan drywall dengan pertimbangan
dimana warna maupun identitas perusahaan efisien­si dan efiktifitas serta kemudahaan

91
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

untuk di bongkar. Drywall adalah sebagai tempat untuk meletakan kompo­


dinding atau partisi interior dengan nen yang terkait dengan pencahayaan.
material kering dalam sistem konfigirasi
tertentu. Elemen desain untuk ruang 5. Furnitur
kerja, dinding kaca juga dapat menjadi Untuk ruang kantor, pada dasarnya furnitur
sebuah cara yang ‘menyegarkan’ merupakan peralatan yang penting dan juga
untuk menggantikan dinding dan partisi berperan dalam menggambarkan organisasi.
tradisional di area kantor. Elemen Furnitur modular merupakan hal standar
desain yang mengandung kaca menjadi untuk lingkungan kantor. Desainer Interior
semakin populer diantara para arsitek bertugas untuk menentukan komponen dan
dan desainer interior, karena mereka standar produk yang digunakan di lingkungan
melihat adanya manfaat yang dapat kantor untuk menyamakan rupa dan kualitas
diambil jika kantor memiliki ruang secara seragam. (University of Cincinnati,
terbuka dan bebas: (Klein Usa, 2014). 2003). Menurut Anggraini dan Agustin
(2005), terdapat beberapa kententuan untuk
4. Plafon stadar furnitur kantor. Kursi kerja harus
Berdasarkan Directorate of Civil Engineering dianggap satu set dengan meja kerja dengan
(1999), terdapat beberapa ketentuan untuk jarak dari tempat duduk ke permukaan meja
elemen pembentuk ruang khususnya langit- 23 cm dan jarak dari tempat duduk dengan
langit sesuai dengan jenis area pada area bagian bawah meja minimum 19 cm. Bahan
kantor. pelapis harus kuat dan tahan lama, mudah
a. Heavy area: acoustical ceiling tile, water dibersihkan, dan warnanya sesuai dengan
resistant gypsum board. perlengkapan lain yang telah ada dalam
b. Medium area: acoustical ceiling tile. ruang.
c. Light area: acoustical ceiling tile, gypsum
board. Sementara untuk ruang pamer, sistem display
Untuk ruang pamer, langit-langit/ceiling sangat berperan penting untuk menonjolkan
yang sesuai untuk ruang pamer adalah produk yang dipamerkan. Display merupakan
langit-langit yang sebagian dibiarkan faktor utama dalam layout, dimana display
terbuka untuk keperluan ekonomis dan berarti barang-barang yang ditujukan kepada
memberikan kemudahan untuk akses pembeli untuk memberikan pengamatan
terhadap peralatan yang digantung pada atau observasi maupun penelitian terhadap
langit-langit/ceiling. Ceiling merupakan barang dagangan. Mengenai jumlah display
faktor yang penting yang berfungsi dan jenis display yang disediakan untuk

92
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

barang-barang tertentu dangat berkaitan yang menyimpan banyak buku seperti ruang
dengan tipe produk, nilai, ukuran, dan lain- baca, sebaiknya tidak terlalu banyak bukaan
lain. Untuk memasuki area toko, display karena sinar matahari langsung yang telalu
interior menciptakan ruang toko yang banyak akan membuat kondisi buku menjadi
membuat barang dagangan menjadi menarik cepat rusak. General lighting dibutuhkan
dan meningkatkan daya beli (Duncan, 1999). untuk cahaya menyeluruh yang merata ke
setiap sudut ruang. Sementara task lighting
6. Sistem Penghawaan merupakan fungsi pencahayaan yang paling
Berdasarkan Menteri Energi dan Sumber berperan dalam ruang kejra. Lampu kerja bisa
Daya Mineral Republik Indonesia (2012), digantungkan dari plafon menjulur ke bawah
suhu dan kelembaban relatif sesuai Standar sampai setinggi orang dewasa atau berupa
Nasional Indonesia (SNI) yaitu: lampu meja. Prinsip task lighting di ruang
a. Ruang kerja dengan suhu berkisar antara kerja adalah sumber sinar tidak terlihat oleh
24oC hingga 27oC dengan kelembaban pengguna ruang ini agar nyaman dan tidak
relative antara 55% sampai dengan 65%. menyilaukan mata. Lampu yang cahayanya
b. Ruang transit (lobby, koridor) dengan langsung menyorot ke meja kerja sangat
suhu berkisar antara 27oC hingga 30oC dianjurkan untuk mendukung pekerjaan dan
dengan kelembaban relative antara 50% meniadakan bayangan. (Istiawan, Kencana,
sampai dengan 70%. 2006).
Sementara untuk mengoperasikan AC
central terdapat beberapa anjuran:30 8. Sistem Akustik
menit sebelum jam kerja unit fan Menurut Mediastika (2005), bagi bangunan
AC dinyalakan, satu jam kemudian yang berfungsi sebagai kantor, penyelesaian
unit kompresor AC dinyalakan. 30 akustik dapat ditempuh pada taham pertama
menit sebelum jam kerja berakhir unit adalah pengelompokan area peruntukan
kompresor AC dimatikan, pada saat jam (zone) yang tepat. Kelompok ruang yang
kerja berakhir unit fan AC dimatikan. menghasilkan kebisingan, seperti hall dan
kantin, diletakkan pada posisi yang mudah
7. Sistem Pencahayaan dijangkau, yaitu pada area publik dan sangat
Di ruang kerja, peran cahaya sangat penting mungkin untuk diletakkan di depan bangunan.
untuk menunjang kegiatan yang dilakukan. Sementara itu, ruang kerja dan ruang
Ambience ruang yang kurang baik akan pertemuan diletakkan pada bagian yang
berdampak pada mood bekerja bahkan lebih dalam, tertutup oleh ruang publik yang
akan membuat sakit mata. Pada ruang kerja akan meminimalkan masuknya kebisingan

93
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

dari jalan. Pada perkantoran dengan ruang- pengunjung dari hal yang merugikan.
ruang yang terpisah, peletakan pintu ruang Tujuannya untuk memberi keamanan
perlu diatur agar tidak saling berhadapan dan kenyamanan baik kepada pegawai
atau saling berdekatan. Hal ini dimaksudkan maupun kepada pengunjung yang datang
untuk meminimalkan masuknya kebisingan (Effendi, 2015). Menurut Ambarwati (2015),
dari selasar atau dari ruang yang satu ke kebutuhan bagi setiap orang untuk merasa
ruang yang lain. Sebuah ruang kantor juga aman. Desain tidak dapat mengontrol dan
dapat dirancang secara cubicle, di mana menangani ruang setiap saat terhadap
para karyawan berada dalam satu ruang keamanan, namun ia dapat meminimalisasi
besar dan antar meja karyawan dipisahkan bahaya terhadap resiko kejahatan.
oleh dinding dari bahan semipermanen yang
tingginya tidak mentok ke plafon. Pada model 10. Sistem Proteksi Kebakaran
cubicle, dinding pembatas hanya mampu Berdasarkan Departemen Pekerjaan Umum
menjadi menjadi pembatas secara visual, (2008), bangunan gedung kantor termasuk
namun tidak secara audio. Oleh karena itu, dalam kelas lima, dimana bangunan gedung
untuk menjaga kerahasiaan pembicaraan yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan
pada tiap cubicle, keberadaan background usaha profesional, pengurusan administrasi,
noise atau kebisingan latar belakang justru atau usaha komersial, di luar bangunan
diperlukan. Kebisingan latar belakang yang gedung kelas enam, tujuh, delapan, atau
berada pada tingkat kekerasan yang tepat, sembilan.
yaitu maksimum sampai 40 dB, tidak akan
mengganggu aktivitas dalam kantor, namun Koridor yang digunakan sebagai akses
cukup untuk menimbulkan kebisingan eksit dan melayani suatu daerah yang
latar belakang yang mampu menutup memiliki suatu beban hunian lebih dari 30
percakapan telepon atau pembicaraan harus dipisahkan dari bagian lain bangunan
antar karyawan agar tidak mengganggu gedung dengan dinding yang mempunyai
cubicle di sebelahnya, atau untuk menjaga tingkat ketahanan api satu jam dan sesuai
kerahasiaan, meski pembicaraan tidak perlu ketentuan tentang “penghalang kebakaran”.
dilakukan secara berbisik. Setiap pintu pada sarana jalan keluar harus
dari jenis engsel sisi atau pintu ayun. Pintu
9. Sistem Keamanan harus dirancang dan dipasang sehingga
Sistem keamanan merupakan hal yang mampu berayun dari posisi manapun hingga
penting diperhatikan guna untuk melindungi mencapai posisi terbuka penuh. Lebar sarana
benda koleksi, peralatan, pegawai, dan jalan ke luar tidak lebih kecil dari 915 mm.

94
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

Bangunan diatas empat lantai harus memiliki yang memiliki arah pergerakan secara
sistem deteksi dan alarm otomatik. Hunian vertikal atau tegak lurus terhadap bangunan.
bisnis disyaratkan untuk memilki APAR (Alat
Pemadam Api Ringan). APAR diizinkan Berbeda dengan sirkulasi horizontal yang
untuk diletakkan pada lokasi bagian luar atau umumnya menggunakan sarana transportasi
bagian dalam sehingga semua bagian dalam manual seperti koridor maka untuk sirkulasi
bangunan gedung pada jarak 23 m ke unit vertikal menggunakan bantuan sarana
pemadam api. gabungan antara sistem transportasi manual
(non mekanik) dan transportasi mekanik
11. Sistem Plambing (Pynkyawati et.al, 2009).
Sistem plambing adalah sistem penyediaan
air bersih dan sistem penyaluran air buangan 13. Sistem Mekanikal Elektrikal dan Teknologi
termasuk semua sambungan, alat-alat dan Informasi
perlengkapannya yang terpasang di dalam Sistem distribusi mekanikal elektrikal adalah
persil dan gedung (SNI 03-6481-2000). Jenis suatu sistem yang didesain dan dibangun
penggunaan sistem plambing ini sangat untuk memasok daya listrik bagi sekelompok
tergantung pada kebutuhan dari bangunan beban, dan hal tersebut merupakan suatu
yang bersangkutan. sistem yang cukup kompleks, dimulai dari
instalasi sumber / source sampai instalasi
Dalam hal ini, perencanaan dan beban/load).
perancangan sistem plambing dibatasi pada
pendistribusian dan penyediaan air bersih Sesuai dengan batasan, sistem distribusi
dan air panas, serta penyaluran air buangan elektrikal yang dibahas adalah instalasi listrik
dan ven. Plambing didefinisikan sebagai dalam gedung, dengan pasokan tegangan
segala sesuatu yang berhubungan dengan menegah (TM) dari sumber PLN dengan
pelaksanaan pemasangan pipa dengan sumber cadangan dari genset.
peralatannya di dalam gedung atau gedung
yang berdekatan yang bersangkutan dengan Sistem Elektrikal, terdiri dari (Surahman,
air buangan dan air bersih yang dihubungkan 2005) : sistem pembangkit listrik, sistem
dengan sistem kota atau sistem lain yang penerangan / tata cahaya, sistem tata suara
dibenarkan (SNI 03-6481-2000). (sound system), sistem jaringan telepon,
jaringan kabel komputer/data/multimedia,
12. Sistem Sirkulasi Vertikal sistem otomatisasi bangunan, sistem
Pengertian sirkulasi vertikal adalah sirkulasi instalasi penangkal petir

95
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Analisis Data dianalisa adalah branch manager room,


1. Pola Sirkulasi Ruang meeting room, accounting/finance room,
Pola sirkulasi ruang eksisting kantor untuk working area (marketing and design, sales,
staff adalah pola sirkulasi network dimana operational, internal sales), pantry, server
ruang setiap divisi berkaitan namun berbeda. room, strorage, file cabinet, locker, mushola,
Sedangkan pola sirkulasi ruang eksisting dari reception area, showroom (display, waiting
showroom untuk pengunjung adalah pola and consultation area, meeting area, small
sirkulasi linear dimana aktivitas pengunjung pantry, mix and match area).
dari pintu masuk menuju area rsepsionis dan
kemudian menuju showroom. 3. Grouping Ruang
Berdasarkan analisa hubungan antar ruang
2. Karakteristik Kebutuhan Ruang serta kebutuhan ruang, maka terdapat tiga
Setiap ruang tentunya memiliki karakteristik kelompok ruang secara garis besar; area
yang berbeda-beda. Beberapa ruang yang publik, area privat, dan area servis.

Gambar 2. Bubble Diagram


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

96
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

Gambar 3. Analisa Tapak Berdasarkan Pencahayaan Alami


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

4. Analisa Tapak merlukan bantuan cahaya buatan untuk


Analisa tapak dilakukan dengan menganalisa mendukung aktivitas kerja dan perlu di-
site dari beberapa aspek yaitu, pencahayaan perhatikan glare yang ditimbulkan akibat
alami, pencahayaan buatan, penghawaan pemantulan cahaya alami terhadap layar
alami, penghawaan buatan, enclosure, komputer.
dampak panas matahari, dampak suara, dan
sirkulasi manusia. b.
Pencahayaan Buatan: Area kantor
a. Pencahayaan alami: Bangunan kantor mengu­nakan pencahayaan buatan yang
dikelilingi oleh jendela pada seluruh sisi tersebar merata dengan mengandalkan
sehingga memungkinkan adanya cahaya metode general lighting. Untuk area
matahari yang masuk ke dalam bangu- showroom selain terdapat general
nan. Kantor tidak memiliki banyak sekat lighting terdapat juga spot light untuk
sehingga cahaya yang masuk cukup menyorot produk yang dipamerkan
banyak. Akan tetapi, seluruh area tetap me- agar produk terlihat lebih menarik.

97
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Gambar 4. Analisa Tapak Berdasarkan Pencahayaan Buatan


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

Gambar 5. Analisa Tapak Berdasarkan Penghawaan Alami dan Buatan


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

c. Penghawaan Alami dan Buatan: Area per- me­mungkinkan adanya penghawaan alami.
kantoran berada di dalam gedung bertingkat Oleh karena itu, digunakan penghawaan be­
dan site ini terletak di lantai 11. Jendela yang rupa AC central yang disediakan oleh gedung
tersedia adalah jendela mati sehingga tidak dan dinilai merata untuk seluruh area kantor.

98
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

Gambar 6. Analisa Tapak Berdasarkan Enclosure


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

Gambar 7. Analisa Tapak Berdasarkan Dampak Panas Matahari


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

99
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Gambar 8. Analisa Tapak Berdasarkan Dampak Suara


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

Gambar 9. Analisa Tapak Berdasarkan Sirkulasi Manusia


Sumber : Data Olahan Pribadi, 2016

100
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

d. Enclosure: Dari arah lift, showroom terli- Tile yang menempati sebuah area di gedung
hat dengan jelas karena memakai mate- Graha Pacific Surabaya didasarkan pada
rial kaca.Sedangkan kantor yang meru- berbagai kendala dan masalah yang dialami
pakan area privat terletak di belakang dalam perusahaan. Dari setiap masalah yang
showroom dan area resepsionis untuk dirumuskan, setiap topiknya diperdalam untuk
menutupi aktivitas internal. menemukan inti daripada setiap kebutuhan
klien, kebutuhan kantor, kebutuhan pekerja,
e. Dampak Panas Matahari: Jendela kebutuhan showroom, identitas perusahaan,
mengelilingi kantor, dari arah selatan, dan lain sebagainya. Hasil daripada seluruh
barat, dan timur. Terdapat jendela ke arah pendalaman ini berujung pada satu rumusan
utara tetapi hanya sedikit. Jendela me- masalah yang dibentuk dalam bentuk
nyebabkan masuknya cahaya matahari pertanyaan: “Bagaimana mendesain sebuah
dan memungkinkan juga timbul dampak kantor dan showroom yang memiliki pembagian
panas dari cahaya yang masuk. ruang yang jelas dengan jendela di semua
sisi tanpa terlihat sempit dengan desain yang
f. Dampak Suara: Gedung berada di jalan mengimplementasikan identitas perusahaan
arteri, memungkinkan adanya kebisingan tetapi tidak mengganggu alur pekerjaan?”
jalan raya yang masuk kedalam bangu-
nan. Akan tetapi hanya sedikit kebisingan Beberapa konsep solusi yang ditawarkan untuk
dari luar yang masuk ke dalam area kan- menjawab permasalahan tersebut adalah;
tor. Dari sisi internal divisi internal sales konsep Modern Avenue dengan tema seperti
menimbulkan kebisingan. jalan yang menghasilkan semi open plan office.
Pertentangan aktivitas antar divisi dipisahkan
g. Sirkulasi manusia: Area dengan sirkulasi oleh tata letak yang tidak membutuhkan sekat.
terpadat adalah koridor dan akses menu- Ruang yang bersekat tidak terlihat sempit
ju ruang-ruang. Untuk area kantor sirku- karena material penutup adalah kaca. Konsep
lasi padat terdapat pada area masuk, Avenue juga menciptakan pola sirkulasi linear
dan jalan menuju ruang di bagian kiri yang melewati ruang-ruang dimana pengguna
kantor dimana terdapat mushola, pantry, harus berjalan berkeliling kantor untuk
meeting room, dan lainnya. mencapai tujuannya. Hal tersebut dapat me­
minimalisir kebosanan karena jarak akses tidak
Konsep dan Aplikasi dalam jangka pendek. Divisi dikelompokkan
1. Konsep dan Solusi sesuai dengan pekerjaannya. Divisi yang
Desain interior kantor dan showroom Granito menghasilkan kebisingan diletakkan di area

101
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

yang dekat dengan area servis. Divisi yang 2. Konsep Zoning, Organisasi Ruang, dan
membutuhkan ketenangan dikelompokkan Pola Sirkulasi
dan ditempatkan pada area yang jauh dari Zoning untuk area kerja maupun showroom ini
kebisingan untuk menciptakan akustikal yang terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: Public
baik. Penyusunan workstation tidak menghadap Area (ungu) yang terbuka untuk umum dan
atau membelakangi jendela dan memakai roller menyangkut showroom sekaligus small pantry
blind semi blackout untuk menghalangi sinar dan meeting area. Private area (merah) hanya
cahaya yang mengganggu dan memantul pada terbuka untuk pekerja dan orang-orang tertentu
monitor, serta material permukaan meja yang yang diberikan ijin dari perusahaan, area ini
tidak kilap untuk menghindari pantulan dari mencakup: Circulation Area, Marketing and
lampu yang dapat menggangu mata. Skema Design office, Internal Sales office, Operational
warna yang diterapkan dalam material adalah office, Meeting Room, Accounting/Finance
sesuai dengan identitas perusahaan (merah, office, Sales office, dan Branch Manager
hitam, abu, granit, putih, serta kayu (keinginan Room. Service area (hijau) terbuka juga hanya
klien)). Untuk meja kerja, menggunakan kayu kepada anggota perusahaan yang mencakup:
dengan finishing HPL tidak kilap agar tidak Storage, Pantry, Locker, Filing Storage area,
terjadi pemantulan cahaya lampu. Server Room, Mushola.

Gambar 10. Zoning


Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

102
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

Gambar 11. Diagram Zoning


Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

Oragnisasi ruang dalam desain ini Receptionist merupakan orang pertama


memiliki pola kluster yang membagi atau yang dijangkau pengunjung dan menjadi
mengelompokkan ruang-ruang untuk setiap penghubung antara pengunjung dan pihak
divisi masing-masing. Pembagian menjadi yang terkait oleh karena itu, reception area
area kerja per divisi yang memiliki area menjadi pusat dari showroom.
tersendiri, area servis, dan showroom.
Mengangkat konsep avenue, pola sirkulasi 3. Konsep Aplikasi Karakter Gaya dan Sua-
dalam desain ini adalah pola linear yang sana Ruang
mengakibatkan setiap orang yang berjalan Gaya yang diusung dalam perancangan de-
diwajibkan untuk melewati ruang-ruang yang sain ini adalah Modern yang dihubungkan
ada khususnya pada area kantor. Sedangkan dengan tema atau konsep Avenue atau ja-
pada area showroom pola sirkukasi adalah lan. Hal ini dilakukan untuk memberikan sen-
radial dimana terpusat di reception area tuhan modern yang rapi dan bersih sesuai
kemudian menyebar pada area lainnya. dengan permintaan klien sekaligus perminta-

103
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

Gambar 12. Pola Sisrkulasi Showroom


Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

Gambar 13. Pola Sisrkulasi Kantor


Sumber: Data Olahan Pribadi (2016)

104
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

an untuk membuat sebuah desain yang tidak


monoton. Konsep Avenue ini menghasilkan
pembagian ruang-ruang kantor yang seolah-
olah berada di sisi jalan. Konsep desain ini
menghasilkan suasana yang tidak terlalu
formal dan lebih kearah fun dengan warna
merah sesuai dengan identitas perusahaan
yang menimbulkan semangat. Pada area
showroom kesan modern tetap dibawa un-
tuk menonjolkan produk-produk perusahaan Gambar 16. Aplikasi Karakter Gaya pada
yang minimalis tetapi tetap modern. Reception Area
Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

Gambar 14. Aplikasi Karakter Gaya pada Gambar 17. Aplikasi Karakter Gaya pada Showroom
Internal Sales Area Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016
Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

4. Konsep Aplikasi Bentuk dan Bahan pada


Pelingkup
Bentuk pada pelingkup interior secara umum
menggunakan bentuk geometri ringan
yaitu kotak dan persegi panjang di seluruh
area kerja maupun area showroom. Untuk
membawa gaya modern maka bahan dari
pelingkup dinding dan langit-langit yang
Gambar 15. Aplikasi Karakter Gaya pada digunakan adalah bahan-bahan dasar
Meeting Room
Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016 seperti, kaca agar suasana yang diciptakan

105
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

lebih luas, partisi gypsum dan plafon akustik Pada showroom, bentuk pelingkup adalah
untuk mendukung terciptanya akustikal yang partisi yang merupakan display produk
baik. Rangka yang digunakan adalah besi dengan menggunakan material plywood
hollow dengan pertimbangan material yang dan besi hollow dengan pertimbangan
awet dan tidak cepat rusak. kemudahaan pengerjaan dan kekuatan dari
pada bahan. Selain itu, partisi pembatas
Pada bagian lantai digunakan granite ruang menggunakan kaca sehingga kesan
tile dengan warna yang gelap untuk ruang lebih luas dan dapat dilihat langsung
mensimulasikan jalan dari konsep avenue oleh pengunjung.
dalam area sirkulasi untuk menunjukkan
kesan jalan secara lebih riil. Bagian belakang showroom menggunakan
partisi hollow yang tidak tertutup sepenuhnya
Granite tile juga diaplikasikan di seluruh agar jalur sirkulasi dibelakangnya tidak
flooring area kerja dengan warna yang terlihat sempit. Lantai pada showroom
berbeda untuk membedakan dari area adalah lantai dari granite tile yang dijual oleh
sirkulasi. Terdapat kenaikan ketinggian perusahaan yang juga merupakan contoh
lantai pada beberapa area untuk penerapan produk. Beberapa area dipasang granite tile
konsep avenue dengan membedakan jalur motif mosaik yang dapat dibongkar pasang
atau rute sirkulasi dengan area kerja. sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 18. Aplikasi Pelingkup pada Showroom


Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

106
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

5. Konsep Aplikasi Furnitur dan Aksesoris Pen- itu, tentunya ada general light seperti pada
dukung Interior kantor hanya saja menggunakan warna warm
Pemilihan furnitur untuk keseluruhan desain white untuk kesan yang menyambut dan
secara umum menggunakan bentuk-bentuk hangat. Beberapa area diberikan pendant
dasar geometris Bentuk geometris dipilih yang dapat berguna sebagai aksesoris
dengan pertimbangan efisiensi ruang dan untuk memperindah ruang. Area kerja dan
kemudahaan untuk perawatan. Furnitur showroom diperindah dengan planter box
yang digunakan akan seragam di seluruh yang diisi dengan tanaman dalam ruang
area kerja untuk menunjukkan keseragaman sehingga suasana lebih sejuk dan nyaman.
kantor.
6. Konsep Aplikasi Finishing pada Interior
Pencahayaan pada area kantor Mengacu pada konsep dasar dari desain
menggunakan general lighting LED bulb 7W, yaitu Avenue dengan gaya modern, maka
task lighting yang merupakan suspended finishing yang digunakan dalam desain
light terdapat pada setiap workstation. adalah warna-warna netral dan primer
Semua penerangan memiliki warna cool seperti putih, merah, hitam, abu-abu, dan
white agar penerangan dapat maksimal warna kayu untuk aksen natual.
dan tidak menggangu pekerjaan. Selain itu,
terdapat beberapa softboard yang dipasang Beberapa furnitur diberi finishing dengan
pada dinding sebagai olahan dinding yang warna merah untuk menciptakan aksen yang
dapat menjadi dekorasi dang berfungsi untuk menyenangkan dan menunjukkan identitas
menempelkan memo-memo penting pada perusahaan. Sebagian besar furnitur dilapisi
setiap ruang. dengan HPL motif kayu terang dengan
pertimbangan efisiensi bahan dan pengerjaan
Pada area showroom furnitur banyak serta kemudahaan untuk dipersihkan dan
memakai material kayu dan besi hollow yang terpenting menimbulkan kesan natural
dengan pertimbangan suasana dari konsep dan sesuai dengan keinginan dari pada klien.
avenue. Pencahayaan, lampu, maupun
fixture khusus diterapkan pada area
showroom untuk menonjolkan produk yang
ditampilkan dan memberikan suasana
tenang. Penerangan banyak menggunakan
spot light 5W dan beberapa diberi track light
Gambar 20. Skema Warna
untuk menonjolkan display yang ada. Selain Sumber: Data Olahan Pribadi, 2016

107
aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016

KESIMPULAN Triwulan 3 2015. Retrieved from bi.do.


Setelah proses perancangan desain interior id: http://www.bi.go.id/id/publikasi/survei/
kantor dan showroom GRANITO Tile maka hasil properti-komersial/Documents/Laporan_
yang diperoleh adalah desain dengan tema PPKom_tw315_rev.pdf
modern yang mengutamakan bentuk geometris Departement Pekerjaan Umum. (2008). Per-
dengan warna-warna dasar dan natural, serta syaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
membawa konsep Avenue dimana menjadi Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
konsep pembagian ruang dan sirkulasi pada Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya.
kantor dan showroom yang diintegrasikan dengan Department of Housing and Public Works. (2012).
identitas perusahaan. Pada kantor terddapat Office Accommodation Management Frame-
sirkulasi linear dimana aktivitas akan melewati work. Queensland: HPW Queensland.
ruang-ruang dengan pembagian yang telah Directorate of Civil Engineering. (1999). AIR
ditentukan sehingga kepentingan atau aktivitas MOBILITY COMAND INTERIOR DESIGN
masing-masing departemen tidak bertabrakan GUIDE. Washington DC: National Institute of
satu sama lain dan meminimalisir kebosanan Building Science.
dengan harus berjalan mengelilingi kantor untuk Duncan, D. J. (1999). Modern Retailing Manage-
mencapai tujuannya. Pada showroom sirkulasi ment.
radial dimana reception area menjadi pusatnya Effendi, V. G. (2015). PERANCANGAN INTE-
kemudian pengunjung diarahkan untuk mengitari RIOR PADA GALERI SEPEDA GUNUNG DI
area showroom yang juga diarahkan melalui TANGERANG. Binus Thesis Collection.
penempatan furnitur dan pola lantai. Hafiyyan. (2015, 09 25). Pengembangan Ka-
wasan Surabaya Barat Makin Pesat. Re-
trieved from Properti.Bisnis.Com: http://prop-
REFERENSI erti.bisnis.com/read/20150925/47/475773/
Agustin, D., & Anggraini, N. (2005). DESAIN pengembangan-kawasan-surabaya-barat-
KURSI KERJA BERKAITAN DENGAN UN- makin-pesat
SUR. Hariyanti, D. (2015, 01 01). Tren Desain Inte-
Ambarwati, D. S. (2015). Office Interior Design. rior: Indonesia Ikuti Perkembangan Global
Bachdar, S. (2015, 10 9). Ini Syarat Servis Dise- Secara Refleks. Retrieved from indus-
but WOW. Retrieved from Marketeers.com: tri.bisnis.com: http://industri.bisnis.com/
http://marketeers.com/article/ini-syarat-ser- read/20151001/12/477999/tren-desain-inte-
vis-disebut-wow.html rior-indonesia-ikuti-perkembangan-global-
Bank Indonesia. (2015, 11 1). Laporan PPKom secara-refleks

108
Anggada, Istanto, Prihatmanti
Desain Interior Modern Berkonsep Avenue di Dalam Kantor dan Showroom Granito Tile

Istawan, S., & Kencana, I. P. (2006). Ruang Artis- Prasetyo, H. (2015, 01 03). Pertumbuhan Prop-
tik dengan Pencahayaan. Jakarta: Penebar erti di Surabaya Akan Terus Naik. Retrieved
Awadaya. from kabarinews.com: http://kabarinews.
Jessica. (2015). Perancangan Interior Pada com/pertumbuhan-properti-di-surabaya-
Galeri Sepeda Motor Triumph di Jakarta. Bi- akan-terus-naik/74184
nus Thesis Collection. Pynkyawati, T., Wahadamaputera, S., Adiwi-
Kertajaya, H., & Asmara, B. (2014). WOW Ser- bow, F., Lestari, R. R., & Septaningsih, D.
vice is CARE. Jakarta: PT Gramedia Pustaka P. (2009). Kajian Desain Sirkulasi Ruang
Utama. Dalam. Jurnal Itenas Rekayasa.
KLEIN. (2014, OCTOBER 2). 5 BENEFITS TO Schaar, R. v. (2015, july 10). Analisis Pasar Prop-
FRAMELESS GLASS INTERIOR WALLS. erti Indonesia - Overview dan Kepemilikan
Retrieved from KEILN-USA.COM: http:// Asing. Retrieved from indonesia-invest-
klein-usa.com/5-benefits-to-frameless-glass- ments.com: http://www.indonesia-invest-
interior-walls/ ments.com/id/berita/kolom-berita/analisis-
Maharani, Y. (2012). Pengembangan Alur Sirku- pasar-properti-indonesia-overview-kepemi-
lasi, Sistem Display, dan Pencahayaan Pada likan-asing/item5728
Bandung Contemporary Art Space. Surahman, U. (2005). Jaringan Elektrikal yang
Mediastika, C. E. (2005). Akustika Bangunan: Menunjang Utilitas Bangunan. Universitas
Prinsip-prinsip dan Penerapannya di Indone- Pendidikan Indonesia.
sia. Jakarta: Penerbit Erlangga. University of Cincinnati. (2003). Design Guid-
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Re- ance: Office Space. Cincinnati: Division of
publik Indonesia. (2012). Peraturan Menteri the University Architect.
Energi dean Sumber Daya Mineral Republik Wasserstrum, J. (2014, December 22). What Are
Indonesia No. 13 tahun 2012 tentang Peng- The Different Types of Office Space? Re-
hematan Pemakaian Tenaga Listrik. trieved from The Square Foot: https://www.
Moekijat. (1997). Administrasi Perkantoran Mod- thesquarefoot.com/leasopedia/what-are-the-
ern. Bandung: Mandar Maju. different-types-of-office-space
Muther, R. (1965). Practical Plant Layout. Colum- Zakia, I. R. (2006). Perencanaan dan Perancan-
bus: McGraw-Hill. gan Interior Pusat Animasi Yogyakarta. Sura-
Noerbambang, S. M., & Morimura, T. (2000). Per- karta: Universitas Sebelas Maret.
ancangan dan Pemeliharaan Sistem Plamb-
ing. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Nuraida, I. (2008). Manajemen Administrasi Per-
kantoran. Yogyakarta: Penerbit KANISIUS.

109

You might also like