Professional Documents
Culture Documents
Penilaian Kondisi Jalan Pada Ruas Jalan Km. 77 (Batas Pidie) - Batas Kota Sigli
Penilaian Kondisi Jalan Pada Ruas Jalan Km. 77 (Batas Pidie) - Batas Kota Sigli
Abstract : Road maintenance activities is one part of the road management and road
organizer shall prioritize road maintenance to maintain the level of services in accordance
with defined minimum service standards. Assessment of road conditions resulting from the
survey activities. Km.77 (Batas Pidie) - Batas Kota Sigli is a national road with a length of
29.34 Km. Rating national road refers Free Road Condition Survey, No. SMD-03 / RC
(relationship International Roughness Index, IRI-Surface Distress Index, SDI), which is only
capable of supporting votes to traffic lanes. This research is assessed road conditions and a
comparative analysis (IRI-SDI indicators and per-percentage area of damage) on the
carriageway. The method used in the study, refers to the Minister of Public Works No. 15 /
PRT / M / 2007 and No. 13 / PRT / M / 2013, which is able to support the assessment of traffic
lanes, shoulders, and complementary buildings (BPLK) with elements: median, ditches,
culverts, retaining walls, island roads and sidewalks. The condition of the road is done
through a detailed survey of road conditions with the visual method followed by processing
and analyzing data, producing road conditions, type of treatment and allocation of the
required budget requirements. The results show the value of the condition is above 60%
steady-state condition and needs maintenance budget of Rp. 113,645,850,000.00 for all
elements of the road. From the results of a comparative analysis of known value of a deviation
of 4.77% for the stability of the road and -Rp.98.825.850.000,00 for road maintenance budget
requirements.
Keywords : The percentage area of the damage, value criteria, IRI-SDI.
Abstrak: Kegiatan pemeliharaan jalan merupakan salah satu bagian dari penyelenggaraan
jalan dan penyelenggara jalan wajib memperioritaskan pemeliharaan jalan untuk
mempertahankan tingkat pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan.
Kegiatan penilaian kondisi jalan dihasilkan dari kegiatan survei jalan. Ruas jalan Km.77 (Batas
Pidie) - Batas Kota Sigli merupakan ruas jalan nasional dengan panjang 29,34 Km. Penilaian
ruas jalan nasional mengacu pada Panduan Survei Kondisi Jalan, No. SMD-03/RC (hubungan
International Roughness Index, IRI - Surface Distress Index, SDI), yang hanya mampu
mendukung penilaian untuk jalur lalu lintas. Penilitian ini dilakukan untuk menilai kondisi
jalan dan analisis perbandingan (Indikator IRI - SDI dan persentase luasan kerusakan) pada
jalur lalu lintas. Metode yang digunakan dalam penelitian, mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum (Permen PU) Nomor : 15/PRT/M/2007 dan Nomor : 13/PRT/M/2013, yang
mampu mendukung penilaian jalur lalu lintas, bahu jalan, dan bangunan pelengkap (BPLK)
dengan elemen : median, saluran samping, gorong-gorong, tembok penahan tanah, pulau jalan
dan trotoar. Penilaian kondisi jalan dilakukan melalui survei kondisi rinci jalan dengan metode
visual dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data, yang menghasilkan kondisi jalan, jenis
penanganan dan alokasi kebutuhan anggaran yang dibutuhkan. Dari hasil penelitian diketahui
nilai kondisi berada diatas 60 % kondisi mantap dan kebutuhan anggaran pemeliharaan Rp.
113.645.850.000,00 untuk seluruh elemen jalan. Dari hasil analisis perbandingan diketahui
nilai deviasi sebesar 4,77 % untuk kemantapan jalan dan -Rp. 98.825.850.000,00 untuk
kebutuhan anggaran pemeliharaan jalan.
pelengkap lainnya.
alat pengukur ketidakrataan permukaan jalan, SDI ini diperlihatkan pada Tabel 5 dan
sesuai dengan SK SNI T-24-1993. penentuan jenis penanganan diperoleh,
Penentuan nilai kondisi hubungan IRI- diperlihatkan pada Tabel 6.
berpenutup aspal.
Data sekunder yang digunakan berupa :
2. Formulir pendukung survei kondisi rinci
1. Data Leger, dari Satuan Kerja
jalan, diperuntukkan bagi BPLK.
Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Survei dilaksanakan dengan mengukur
Nasional (P2JN) Aceh, dipergunakan
setiap luasan dari jenis kerusakan (Gambar 3
dalam identifikasi untuk pemilihan
dan 4) yang terdeteksi, untuk jalur lalu lintas
elemen pada Rumaja.
dan bahu jalan, sedangkan untuk BPLK
2. Data kondisi Jalan (IRI-SDI) tahun 2015
dilakukan dengan menginfentarisasi setiap
dari P2JN Aceh, dipergunakan dalam
kerusakan yang terdeksi bedasarkan nilai kre-
analisis perbandingan.
teria (Tabel 3). Pendataan dilakukan
persegmen pengamatan (100 m). Pengolahan dan Analisis Data
Data primer yang dihasilkan dan data
sekunder yang diperoleh, selanjutnya dilaku-
kan pengolahan dan analisis, sebagai berikut :
1. Penilaian kondisi jalan.
a. Hasil survei selanjutnya ditabulasikan
dan dihitung jumlah luasan kerusakan
(dihutung persetase luasan kerusakan)
Gambar 3 : Jenis Kerusakan Pada Perkerasan lentur
(Anonim 2007)
serta nilai kreteria, persegmennya.
b. Nilai persenatse luasan dan total nilai
kreteria, selanjutnya dianalisis dengan
mempertimbangkan hubungan pada
Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 (sesuai
peruntukan). Untuk kemudian
ditentukan nilai kondisi jalan
persegmen pengamatan.
c. Hasil kondisi jalan kemudian
dijumlahkan panjang untuk setiap
kondisinya.
2. Analisis perbandingan nilai kondisi
jalan hanya dilakukan untuk nilai
kondisi pada jalur lalu lintas terhadap
indikator IRI-SDI (data sekunder) dan
persentase luasan kerusakan (data
Gambar 4. Jenis Kerusakan Pada Perkerasan
primer).
Lentur Tidak Berpenutup Aspal
Tabel 11. Nilai Kondisi Jalan dari Seluruh Elemen yang ditinjau
No Uraian Total Total Panjang Panjang Kondisi
Panjang Segmen yang Baik Sedang Rusak Rusak Runtuh
Segmen Rusak (B) (S) Ringan Berat (R)
(RR) (RB)
1 Jalur Lalu lintas
Kiri (m) 29.340 8.240 25.940 700 500 2.200
(%) 100,00 28,08 88,41 2,39 1,70 7,50
Kanan (m) 29.340 8.240 28.140 500 100 600
(%) 100,00 28,08 95,91 1,70 0,38 2,04
2 Bahu Jalan
Berpenutup Aspal
Kiri (m) 26.340 5.100 23.740 400 100 2.100
(%) 89,78 19,36 90,13 1,52 0,38 7,97
Kanan (m) 26.340 4.800 23.640 1.000 200 1.500
(%) 89,78 18,22 89,75 3,80 0,76 5,69
Tidak Berpenutup Aspal
Kiri (m) 3.000 0 3.000 - - -
(%) 10,22 0,00 100,00 - - -
Kanan (m) 3.000 0 3.000 - - -
(%) 10,22 0,00 100,00 - - -
3 Median
Kiri (m) 120 0 120 - - - -
(%) 0,00 0,00 100,00 - - - -
Kanan (m) 120 0 120 - - - -
(%) 0,00 0,00 100,00 - - - -
4 Saluran Samping
Diperkeras
Kiri (m) 4.070 1.900 2.530 700 440 200 200
(%) 13,87 46,68 62,16 17,20 10,81 4,91 4,91
Kanan (m) 5.410 3.150 2.480 800 2.130 - -
(%) 18,44 58,23 45,84 14,79 39,37 - -
Tidak Diperkeras
Kiri (m) 9.925 4.565 5.440 995 1.140 1.350 1.000
(%) 33,83 45,99 54,81 10,03 11,49 13,60 10,08
Kanan (m) 10.080 4.740 5.470 650 1.140 1.250 1.570
(%) 34,36 47,02 54,27 6,45 11,31 12,40 15,58
5 Gorong-gorong
Kiri (m) 17 3 16 - - - 1
(%) 0,06 18,60 93,02 - - - 6.98
Kanan (m) 17 3 16 - - - 1
(%) 0,06 18,60 93,02 - - - 6.98
6 Tembok Penahan Tanah
Kiri (m) 7.327 2.097 5.530 - 1.597 200 -
(%) 24,97 28,62 75,47 - 21,80 2,73 -
Kanan (m) 5.987 1.830 4.457 - 1.530 - -
(%) 20,41 30,57 54,27 - 25,56 - -
7 Pulau Jalan
Kiri (m) 30 10 20 10 - - -
(%) 0,10 33,33 66,67 33,33 - - -
Kanan (m) 30 10 20 10 - - -
(%) 0,10 33,33 66,67 33,33 - - -
8 Trotoar
Kiri (m) 55 55 - - - - 55
(%) 0,19 100,00 - - - - 100
Kanan (m) 55 55 - - - - 55
Penilaian kondisi jalan dilakukan secara setiap elemen jalan yaitu : jalur lalu lintas
terpisah untuk setiap komponen yang ditinjau, 94,21% dari panjang konstruksi 58,68 km,
dimana penilaian kondisi ini dilakukan kiri dan bahu jalan berpenutup aspal 92,60% dari
kanan juga dilakukan secara terpisah. Jalur kiri panjang konstruksi 52,68 km, bahu jalan tidak
ruas jalan merupakan arah lalu lintas Banda berpenutup aspal 100,0% dari panjang
Aceh – Medan, sedangkan jalur kanan konstruksi 6,0 km, median 100,0% dari
merupakan kebalikannya. panjang konstruksi 240 m, saluran samping
Hasil penilaian kondisi ini diperlihat-kan diperkeras 68,67% dari panjang konstruksi
pada Tabel 11. Terdapat elemen jalan dengan 9,48 km, saluran samping tidak diperkeras
panjang konstruksi yang berbeda antara kiri 62,76% dari panjang konstruksi 20,005 km,
dan kanan arah lalu lintas, yaitu saluran gorong-gorong 93,02% dari panjang
samping diperkeras dan saluran samping tidak konstruksi 34,4 m, tembok penahan tanah
diperkeras. Hasil penilaian juga memperlihat- 75,01% dari panjang konstruksi 13,31 km,
kan adanya perbedaan nilai kondisi antara arah pulau jalan 100,0% dari panjang konstruksi 60
kiri dan kanan jalur lalu lintas dan perbedaan m, dan trotoar 0,0% dengan panjang
panjang segmen yang rusak pada kedua arah. konstruksi 110 m. Hasil kondisi manatap dari
seluruh elemen yang ditinjau hampir berada
dibawah indikator layanan yang telah
ditetapkan (94% mantap), kecuali elemen jenis
jalur lalu lintas dan pulau jalan.
Hasil penilaian kondisi ini juga
divisualisasikan dalam bentuk grafik tali gitar
yang diperlihatkan pada Gambar 6. Pada
grafik tali gitar juga memuat data kondisi
(indikator IRI-SDI) yang diperoleh dari data
Gambar 5. Grafik Persentase Nilai Kondisi Jalan
untuk Seluruh Elemen sekunder, yang digunakan dalam analisis
perbandingan. Dari grafik tersebut diketahui
Gambar 5 menggambarkan secara
tidak seluruh penurunan kondisi pada badan
keseluruhan nilai kondisi dari seluruh elemen
jalan (jalur lalu lintas dan bahu jalan)
yang ditinjau, persentase nilai kondisi
dipengaruhi oleh penurunan kondisi BPLK
merupakan bobot dari panjang konstruksi
(tembok penahan tanah, saluran samping
untuk kedua arah, adapun nilai kondisi mantap
diperkeras dan tidak diperkeras), serta tidak
dan panjang konstruksi (untuk 2 arah) untuk
seluruh penurunan kondisi BPLK
Volume 1 Special Issue, Nomor 3, Januari, 2018
- 589
Perkerasan Jalan Dan Geoteknik
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
3.900 82,98 800 17,02 4.700 16,02 3.000 10,22 2.100 70,00 900 30,00
Gambar 6. Grafik Tali Gitar Kondisi Jalan, Indikator persentase luasan kerusakan, nilai kreteria dan IRI-
SDI
Tabel 12 merupakan rangkuman data dari diikuti 17,02% penurunan kondisi BPLK.
badan jalan yang mengalami penurunan 2. Jalur kanan lalu lintas sepanjang 3 km
kondisi (hanya diperhitungkan untuk setiap penurunan kondisi pada badan jalan
segmen yang terdapat BPLK dan terjadi diikuti 30,00% penurunan kondisi BPLK.
penurunan kondisi pada badan jalan), dari Tabel 13.. Perbandingan Nilai Kondisi, BPLK -
Badan Jalan
hasil tersebut diketahui :
Kiri BPLK Kanan
1. Jalur kiri lalu lintas sepanjang 4,7 km Badan Jalan (Tembok penahan tanah, Badan Jal
Saluran samping di-
penurunan kondisi pada badan jalan perkeras dan tidak di-
perkeras)
(Jalur Lalu lintas dan yang mengalami (Jalur Lalu lintas dan
Bahu jalan) penurunan kondisi Bahu jalan)
Kondisi Kiri Kanan Kondisi
Baik Tidak Baik Tidak
Baik Baik
(m) (%) (m) (%) (m) (%) (m) (%) (m) (%) (m) (%)
7.100 88,75 900 11,25 8.000 27,27 9.300 31,70 8.400 90,32 900 9,68