Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, No. 2, Agustus 2018Pebriani, Setiawan, Terapi Swedish Massage...

Sukmawati, 117
DOI: 10.26699/jnk.v5i2.ART.p117–122

TERAPI SWEDISH MASSAGE MENURUNKAN TINGKAT


KECEMASAN LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL
TRESNA WREDHA (BPSTW) UNIT BUDI LUHUR
YOGYAKARTA
(Swedish Massage Therapy Reduce The Anxiety Level
Among Older People At the Nursing home of Social
Service Center (BPSTW) Unit Budi Luhur Yogyakarta)

Anastasia Suci Sukmawati, Ega Pebriani, Arif Adi Setiawan


Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
email: tasy.suci@gmail.com

Abstract: Older will experiencing physical, psychological, and psychosocial changes will cauthat will
lead to the new problem. Anxiety is one of the problems among older people. Complementary therapy is
used to reduce a person’s anxiety, namely yoga, meditation, aromatherapy, and relaxation through
massage. This study was conducted to determine the effect of Swedish massage on the level of elderly
anxiety. Methodology: The design of this study was a quasy experiment with one group pretest-post test
design. Respondents in this study were elderly who experienced anxiety by using a total sampling
technique in which as many as 15 elderly at the Nursing home of Social Service Center (BPSTW) Budi
Luhur Bantul Unit Yogyakarta. The Standard operational procedure of Swedish massage therapy used
as a guidance of intervention, while HARS instruments was used to measure the level of anxiety among
older people. Respondents measured their level of anxiety before and after a Swedish massage for 1
week. The results of the study were analyzed by Wilcoxon test. Results: There were 8 people (53.3%) in
the medium level of anxiety before the Swedish massage given). The anxiety level of older people after
intervention was mild level of anxiety as many as 8 people (53.3%). Changes in anxiety levels before
and after Swedish massage intervention showed a difference of 2.00. Wilcoxon test results were obtained
with a p-value of 0.008 <0.05. Conclusion: Swedish massage therapy able to reduce the level of anxiety
among older people at BPSTW Budi Luhur Yogyakarta.

Keywords: Swedish massage, anxiety

Abstrak: Berbagai macam perubahan akan dialami oleh lansia seperti perubahan fisik, psikologi, maupun
psikososial akan menimbulkan masalah baru pada lansia salah satunya adalah kecemasan. Tehnik alternatif
yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan seseorang yaitu seperti yoga, meditasi, aromaterapi,
dan relaksasi melalui pijat (massage). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Swedish mas-
sage terhadap tingkat kecemasan lansia. Metodologi: Desain penelitian ini adalah quasy experiment dengan
one group pretest-post test design. Responden pada penelitian ini adalah lansia yang mengalami kecemasan
dengan menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 15 lansia di Balai Pelayanan Sosial tresna
Wredha (BPSTW) Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta. Instrumen penelitian adalah instrument HARS.
Responden diukur tingkat kecemasannya sebelum dan setelah dilakukan Swedish massage selama 1 minggu.
Hasil penelitian dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil : Tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Budi
Luhur Bantul Yogyakarta sebelum diberikan Swedish massage kategori sedang sebanyak 8 orang (53,3%).
Tingkat kecemasan sesudah diberikan Swedish massage kategori ringan sebanyak 8 orang (53,3%).
Perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Swedish massage menunjukkan perbedaan

117
118 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018, hlm. 117–122

sebesar 2,00. Hasil uji Wilcoxon diperoleh dengan nilai p-value 0,008 < 0,05. Diskusi : Swedish massage
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Budi Luhur Bantul Yogyakarta.

Kata kunci: Swedish massage, kecemasan, lansia

PENDAHULUAN kerja jantung (Cassar, 2004; Maryam, 2012).


Pada tahun 2012, Umur Harapan Hidup (UHH) Hermawan (2015) menemukan data mengenai ada
penduduk dunia rata-rata adalah 70 tahun dan pengaruh Swedish massage terhadap perubahan
prosentase lanjut usia (lansia) sebesar 11%. denyut nadi dan frekuensi pernafasan.
Penduduk lansia di Indonesia tahun 2013 sebanyak Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna
18,86 juta orang atau 7,59 persen dari total penduduk Wredha (BPSTW) Unit Budi Luhur Kasongan
Indonesia (Dinkes DIY, 2004). Di Daerah Istimewa Bantul Yogyakarta mengalami kecemasan dengan
Yogyakarta (DIY), jumlah penduduk lansia tahun berbagai penyebab yang berbeda, antara lain kece-
2013 sebesar 4.482 atau 13,56% dari keseluruhan masan akibat penyakit yang sedang diderita, kece-
penduduk (Kemenkes, 2013). Bantul merupakan masan akan kematian pasangan dan teman satu
wilayah yang memiliki lansia terbanyak di Propinsi kamar, kecemasan akan keluarga, maupun kece-
DIY. Berdasarkan data tahun 2013 jumlah lansia di masan akan tempat tinggal yang baru. Berdasarkan
Kabupaten Bantul sebanyak 162.518 jiwa (Dinkes fenomena dan permasalahan tersebut peneliti terta-
DIY, 2014). rik untuk mengetahui pengaruh Swedish massage
Berbagai macam perubahan yang dialami oleh terhadap tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW
lansia sebagai akibat dari proses penuaan adalah Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta.
adanya perubahan fisik, psikologi, maupun psiko-
sosial akan menimbulkan masalah baru pada lansia BAHAN DAN METODE
salah satunya adalah kecemasan (Maryam, 2012). Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy
Gejala kecemasan yang muncul pada lansia dapat eksperimen dengan one group pre-post test
berupa gelisah, mudah emosi, kelelahan, sulit tidur design. Populasi penelitian ini adalah 25 orang lansia
dan sulit berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan yang mengalami kecemasan. Teknik sampling pada
oleh Gellis dan McCracken (2014) mendapatkan penelitian ini yang digunakan adalah total sampling
bahwa kecemasan pada lansia dapat berdampak sehingga jumlah sampel pada penelitian ini adalah
buruk seperti penurunan kesehatan fisik, kepuasan sebanyak 15 responden, sementara 10 lansia lainnya
hidup yang buruk, biaya medis yang lebih tinggi, dan menolak untuk menjadi responden. Swedish
gangguan fungsional yang signifikan, kelelahan Massage dilakukan selama 20 menit untuk masing-
bahkan kematian. Kecemasan dapat dikurangi masing responden. Intervensi Swedish Massage
dengan terapi farmakologis maupun psikoterapi. dilakukan sebanyak 3 kali intervensi dengan waktu
Tehnik alternatif yang dapat digunakan untuk pengumpulan data pada tanggal 24 Agustus sampai
menurunkan kecemasan seseorang yaitu yoga, dengan 2 September 2016.
meditasi, aromaterapi, dan relaksasi melalui pijat Test dilakukan dengan melakukan pengukuran
(massage) (Hadibroto & Alam, 2006). tingkat kecemasan menggunakan Hamilton
Kondisi rileks yang dirasakan oleh lansia Anxiety Rating Scale (HARS). Analisa data dila-
dikarenakan relaksasi dapat memberikan pemijatan kukan dengan menggunakan uji Wilcoxon.
halus pada berbagai kelenjar pada tubuh, menurun-
kan produksi kortisol dalam darah, mengembalikan HASIL PENELITIAN
pengeluaran hormon yang secukupnya sehingga
memberikan keseimbangan emosi dan ketegangan
pikiran (Olney, 2005). Terdapat bermacam-macam Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
jenis terapi massage seperti Shiatsu, Tsubo, akupoint,
Karakteristik f %
sport massage dan Swedish massage. Swedish
massage adalah manipulasi pada jaringan tubuh Jenis kelamin
dengan teknik khusus untuk mempersingkat waktu Laki-laki 6 40,0
pemulihan dari ketegangan otot (kelelahan), mening- Perempuan 9 60,0
katkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban Jumlah 15 100
Sukmawati, Pebriani, Setiawan, Terapi Swedish Massage... 119

Karakteristik f % Tabel 3 Distribusi Tingkat Kecemasan pada Lansia di


BPSTW Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta
Umur Sesudah Diberikan Swedish massage
60-74 tahun 10 66,7
75-90 tahun 5 33,3 Tingkat Kecemasan f %
Jumlah 15 100
Tidak ada kecemasan 4 26,7
Pendidikan Kecemasan ringan 9 60,0
Tidak sekolah 4 26,7 Kecemasan sedang 2 13,3
SD 6 40,0 Kecemasan berat 0 0
SLTP 2 13,3
Jumlah 15 100,0
SLTA 3 20,0
Akademi/S1 - 0
Jumlah 15 100 Tabel 2 menunjukkan tingkat kecemasan pada
Status perkawinan lansia di BPSTW Budi Luhur Bantul Yogyakarta
Menikah 3 20,0 sebelum diberikan Swedish massage terbanyak
Tidak menikah 2 13,3
adalah kategori sedang sebanyak 9 orang (60%)
Berpisah bercera 3 20,0
Tabel 3 menunjukkan tingkat kecemasan pada
Janda/Duda 7 46,7
lansia di BPSTW Budi Luhur Bantul Yogyakarta
Jumlah 15 100
sesudah diberikan Swedish massage terbanyak
adalah kategori ringan sebanyak 9 orang (60%).
Tabel 1 menunjukkan jenis kelamin responden
terbanyak adalah perempuan sebanyak 9 orang
(60%). Umur responden terbanyak pada rentang Tabel 4 Statistik Deskriptif Perbedaan Perubahan
60-74 tahun sebanyak 10 orang (66,7%). Tingkat Kecemasan pada Lansia di BPSTW
Kebanyakan responden berpendidikan SD se- Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta Sesudah
banyak 6 orang (40%). Status perkawinan respon- Diberikan Swedish Massage
den terbanyak adalah janda/duda sebanyak 7 orang
(46,7%).
Kategori n Mean Perubahan SD Perubahan
Tabel 2 Tingkat Kecemasan pada Lansia di BPSTW Sebelum 15 19,07 4,605
Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta Sebelum 2,80 0,798
Sesudah 15 16,27 3,807
Diberikan Swedish massage

Tingkat Kecemasan f % Tabel 4 menunjukkan rata-rata tingkat kece-


Tidak ada kecemasan 0 0 masan pada lansia sebelum diberikan Swedish
Kecemasan ringan 6 40,0 Massage sebesar 19,07 dan sesudah diberikan
Kecemasan sedang 9 60,0 Swedish Massage sebesar 16,27 berarti mengalami
Kecemasan berat 0 0 penurunan sebesar 2,80
Jumlah 15 100,0

Tabel 5 Hasil Uji Wilcoxon PengaruhSwedish massage terhadap Tingkat Kecemasan pada Lansia di BPSTW
Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta

N Mean ranks Sum ofranks Z p-value


Tingkat kecemasan setelah Negatif ranks 11 6,00 66,00 -3,317 0,001
Tingkat kecemasan sebelum Positif ranks 0 0,00 0,00
Ties 4
Total 15

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji 1,645) atau p-value sebesar 0,001 < (0,05), artinya
Wilcoxon diperoleh Z hitung (-3,317) < -Z tabel (- ada pengaruh Swedish massage terhadap tingkat
120 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018, hlm. 117–122

kecemasan pada lansia di BPSTW Unit Budi Luhur kesepian memiliki kemungkinan cukup besar untuk
Bantul Yogyakarta. cenderung memiliki afek negatif, karena ia merasa
dirinya diabaikan oleh orang lain, tidak dipedulikan
PEMBAHASAN oleh orang lain, tidak bermakna bagi orang lain.
Karakteristik Responden
Tingkat Kecemasan pada Lansia sebelum
Jenis kelamin responden terbanyak adalah diberikan Swedish massage
perempuan (60%). Prevalensi tingkat kecemasan
pada lansia yang menunjukkan bahwa perempuan Tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW
lebih banyak dibandingkan laki-laki disebabkan oleh Unit Budi Luhur Bantul Yogyakarta sebelum dibe-
perbedaan siklus hidup dan struktur sosial yang rikan Swedish massage terbanyak adalah kategori
sering menempatkan perempuan sebagai subordinat sedang (60%). Tingkat kecemasan sedang disebab-
lelaki. Perempuan lebih banyak menderita kece- kan lansia memperoleh dukungan keluarga dan
masan karena adanya karakteristik khas perempuan, dukungan sosial dari pengurus dan penghuni
seperti siklus reproduksi, monopuse, menurunnya BPSTW. Dukungan keluarga merupakan unsur
kadar estrogen. Faktor sosial seperti terbatasnya terpenting dalam membantu individu menyelesaikan
komunitas sosial, kurangnya perhatian keluarga, masalah. Dukungan sosial sebagai sumber koping,
tanggung jawab perempuan untuk urusan rumah dimana kehadiran orang lain dapat membantu
tangga (memasak, mencuci, dan lain-lain) dan seseorang mengurangi kecemasan. Hasil sebuah
mengurus suami yang harus dilakukan sampai usia penelitian mengungkapkan bahwa lansia di Panti
lanjut, perempuan lebih mudah merasakan perasaan Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta mengalami
bersalah, cemas, peningkatan bahkan penurunan tingkat kecemasan katagori sedang sebesar
nafsu makan, gangguan tidur. (42,3%).
Usia responden terbanyak pada rentang 60-74 Ansietas pada lansia memiliki gejala seperti,
tahun dengan persentase 66,7%. Lansia berusia 60- perasaan khawatir atau takut, mudah tersinggung,
74 tahun lebih banyak mengalami kecemasan karena kecewa, gelisah, perasaan kehilangan, sulit tidur
pada usia ini mereka memasuki tahap awal sebagai sepanjang malam, sering membayangkan hal-hal
lansia, mereka memerlukan penyesuaian yang lebih yang menakutkan dan rasa panik pada hal yang
terhadap perubahan-perubahan baik fisik maupu ringan, konflik-konflik yang ditekan dan berbagai
kognitif yang terjadi pada diri mereka. Pendidikan masalah yang tidak terselesaikan akan menim-
lansia terbanyak SD (40%). Menurut Stuart (2006) bulkan ansietas. Tanda-tanda kecemasan sedang
status pendidikan yang rendah pada seseorang akan yaitu respon fisik ditandai dengan ketegangan otot
menyebabkan orang tersebut lebih mudah me- sedang, tanda-tanda vital meningkat, mulai berke-
ngalami kecemasan dibanding dengan mereka yang ringat, sering mondar-mandir dan gerakan memu-
status pendidikan tinggi. Tingkat pendidikan yang kulkan tangan, suara berubah dan gemetar dengan
tinggi pada seseorang akan membentuk pola yang nadi suara tinggi, kewaspadaan dan ketegangan
lebih adaptif terhadap kecemasan, karena memiliki meningkat, sering berkemih, sakit kepala, pola tidur
pola koping terhadap sesuatu yang lebih baik, berubah dan punggung terasa nyeri. Respon kognitif
sedangkan pada seseorang yang hanya memiliki berupa lapang persepsi menurun dan penyelesaian
tingkat pendidikan rendah akan cenderung lebih masalah menurun. Respon emosional dengan tanda
mengalami kecemasan karena pola adaptil yang dan gejala tidak nyaman, mudah tersinggung, keper-
kurang terhadap hal yang baru dan mengakibatkan cayaan diri berubah, tidak sabar dan masih bisa
pola koping yang kurang pula. merasakan gembira (Suriyati, 2015).
Status perkawinan lansia terbanyak adalah Relaksasi mempunyai efek sensasi menenang-
janda/duda (46,7%). Kehidupan lansia yang tidak kan anggota tubuh, ringan dan merasa kehangatan
memiliki pasangan hidup akan mempengaruhi yang menyebar ke seluruh tubuh. Perubahan-peru-
aktivitas sosial serta pola hidup lansia. Lansia yang bahan yang terjadi selama maupun setelah relaksasi
tidak siap menghadapi hari tua tanpa pasangan hidup mempengaruhi kerja saraf otonom. Respon emosi
tidak akan merasakan kepuasan dan kemaknaan dan efek menenangkan yang ditimbulkan oleh
hidup seperti yang diharapkan, bahkan banyak relaksasi ini mengubah fisiologi dominan simpatis
diantara mereka yang merasa tidak bahagia, depresi menjadi dominan sistem parasimpatis. Dalam
ataupun juga kesepian. Seseorang yang merasa keadaan ini, hipersekresi katekolamin dan kortisol
Sukmawati, Pebriani, Setiawan, Terapi Swedish Massage... 121

diturunkan dan meningkatkan hormon parasimpatis berarti mengalami penurunan sebesar 2,80. Hasil
serta neurotransmitter seperti DHEA (Dehidro- penelitian ini sejalan dengan penelitian yang berjudul
epinandrosteron) dan dopamine atau endorfin. “Massage Therapy for Stress Management:
Hormon endorfin adalah senyawa kimia yang mem- Implications for Nursing Practice”, yang menje-
buat seseorang merasa senang. Endorfin diproduksi laskan bahwa tindakan perawatan sederhana
oleh kelenjar pituitary yang terletak di bagian bawah dengan fokus sentuhan, meskipun 5 menit pijatan
otak. Hormon ini bertindak seperti morphine, bahkan tangan atau kaki sederhana, dapat berguna dalam
dikatakan 200 kali lebih besar dari morphine. menurunkan tingkat stres yang dirasakan pasien.
Endorfin atau Endorphine mampu menimbulkan Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Purnomo
perasaan senang dan nyaman hingga membuat sese- (2013) yang berjudul “Pengaruh Circulo Massage
orang berenergi. Regulasi sistem parasimpatis ini dan Swedia Massage Terhadap Penurunan Kadar
akhirnya menimbulkan efek ketenangan. Asam Laktat Darah Pada Latihan Anaerob”, yang
menunjukkan dengan manipu­lasi swedia massage
Tingkat Kecemasan pada Lansia sesudah diperoleh hasil rata-rata kadar asam laktat dalam
diberikan Swedish massage darah mengalami penurunan sebesar sebesar 4,79.
Tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Pada penelitian ini penurunan tingkat kece-
Budi Luhur Bantul Yogyakarta sesudah diberikan masan pada kelompok perlakuan diduga sebagai
Swedish massage terbanyak adalah kategori ringan pengaruh dari pijat. Pijat merupakan teknik integrasi
(60%). Tingkat kecemasan sesudah relaksasi otot sensori yang mempengaruhi aktivitas sistem saraf
progresif pada pasien preoperasi di ruang Wijaya otonom. Apabila seseorang mempersepsikan sen-
Kusuma RSUD Dr. R Soeprapto Cepu kategori tuhan sebagai stimulus rileks maka akan muncul
ringan (48%). Relaksasi melalui pijat (massage) respon relaksasi menyatakan bahwa pemberian sen-
merupakan salah satu tehnik alternatif yang dapat tuhan terapeutik dengan menggunakan tangan akan
digunakan untuk menurunkan kecemasan sese- memberikan aliran energi yang menciptakan tubuh
orang. Relaksasi mempunyai efek sensasi mene- menjadi relaksasi, nyaman, nyeri berkurang, dan
nangkan anggota tubuh, ringan dan merasa membantu tubuh untuk segar kembali.
kehangatan yang menyebar ke seluruh tubuh. Peru-
bahan-perubahan yang terjadi selama maupun Pengaruh Pengaruh Swedish Massage terhadap
setelah relaksasi mempengaruhi kerja saraf otonom. Tingkat Kecemasan
Respon emosi dan efek menenangkan yang ditim- Hasil uji statistik diperoleh nilai Z hitung (-3,317)
bulkan oleh relaksasi ini mengubah fisiologi dominan < -Z table (-1645). Hal ini menunjukkan ada pe-
simpatis menjadi dominan sistem parasimpatis. ngaruh Swedish massage terhadap tingkat kece-
Dalam keadaan ini, hipersekresi katekolamin dan masan pada lansia di BPSTW Budi Luhur Bantul
kortisol diturunkan dan meningkatkan hormon Yogyakarta. Nilai Z hitung yang negatif menunjuk-
parasimpatis serta neurotransmitter seperti DHEA kan tingkat kecemasan lansia sesudah diberikan
(Dehidroepinandrosteron) dan dopamine atau Swedish massage mengalami penurunan dibanding-
endorfin. Hormon endorfin adalah senyawa kimia kan sebelum diberikan Swedish massage. Hasil ini
yang membuat seseorang merasa senang. Endorfin didukung oleh penelitian Hermawan (2015) yang
diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak di menyimpulkan ada pengaruh Swedish massage
bagian bawah otak. Hormon ini bertindak seperti terhadap perubahan denyut nadi dan frekuensi per-
morphine, bahkan dikatakan 200 kali lebih besar dari nafasan. Penelitian Saseno (2013) juga menunjukan
morphine. Endorfin atau Endorphine mampu menim- Relaksasi efektif terhadap menurunkan tingkat
bulkan perasaan senang dan nyaman hingga mem- kecemasan lanjut usia. Swedish massege merupa-
buat seseorang berenergi. Regulasi sistem parasim- kan suatu kegiatan yang dapat memberikan efek
patis ini akhirnya menimbulkan efek ketenangan. ketenangan karena adanya unsur relaksasi yang ter-
kandung di dalamnya. Rasa tenang ini selanjutnya
Perubahan Tingkat Kecemasan Sesudah akan memberikan respon emosi positif yang sangat
Diberikan Swedish Massage berpengaruh dalam mendatangkan persepsi positif.
Persepsi positif selanjutnya ditransmisikan dalam
Rata-rata tingkat kecemasan pada lansia sebe- sisitem limbik dan korteks serebral dengan tingkat
lum diberikan Swedish Massage sebesar 19,07 dan konektifitas yang kompleks antara batang otak-hipo-
sesudah diberikan Swedish Massage sebesar 16,27
122 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018, hlm. 117–122

talamusprefrontal kiri dan kanan-hipokampusa- DAFTAR RUJUKAN


migdala. Transmisi ini menyebabkan keseimbangan Cassar, M.P. 2004. Hand book of clinical massage. (2 nd
antara sintesis dan sekresi neurotransmitter seperti ed). London: Elsevier Churchill Livingstone
GABA (Gamma Amino Butiric Acid) dan antagonis Dinkes DIY. 2014. Profil Kesehatan Daerah Istimewa
GABA oleh hipokampus dan amigdala. Persepsi Yogyakarta Tahun 2013. Yogyakarta: Dinkes DIY
positif yang diterima dalam sistem limbic akan Gellis, ZD, Kim, EG, & Mccracken, SG. 2014. Chapter 2:
menyebabkan amigdala mengirimkan informasi Anxiety Disorders In Older Adults. Council On
kepada LC (locus coeruleus) untuk mengaktifkan Social Work Education, 1-19.
Hadibroto, I dan Alam, S. 2006. Seluk Beluk Pengobatan
reaksi saraf otonom. LC akan mengendalikan kiner-
Alternatif dan Komplementer. Jakarta: PT Bhuana
ja saraf otonom ke dalam tahapan homeostasis.
Ilmu Populer.
Rangsangan saraf otonom yang terkendali menye- Hermawan, S. 2015. Perbandingan Pengaruh Sport
babkan sekresi epinefrin dan norepinefrin oleh Massage Dan Swedish Massage Terhadap
medulla adrenal menjadi terkendali. Keadaan ini Perubahan Denyut Nadi dan Frekuensi Pernafasan.
akan mengurangi semua manifestasi gangguan Skripsi. Program Studi Ilmu Keolahragaan Jurusan
kecemasan. Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta. eprints.uny.ac.id/
SIMPULAN DAN SARAN .../Skripsi_Soni%20hermawan_116031410.
Kemenkes. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
Simpulan 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Maryam, R. 2012. Mengenal Usia Lanjut dan
Budi Luhur Bantul Yogyakarta sebelum diberikan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Swedish massage kategori sedang sebanyak Olney, C.M. 2005. The effect of therapeutic back massage
(60%). in hypertensive persons: a preliminary study.
Biological Research for Nursing.
Tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW
Purnomo, NT. 2013. Pengaruh Circulo Massage dan
Budi Luhur Bantul Yogyakarta sesudah diberikan Swedia Massage Terhadap Penurunan Kadar Asam
Swedish massage kategori ringan sebanyak (60%). Laktat Darah Pada Latihan Anaerob. Journal of
Perubahan tingkat kecemasan lansia di Physical Education and Sports, vol. 2, No. 1(1).
BPSTW Budi Luhur Bantul Yogyakarta sebelum Dilihat 26 September 2016., <http://journal.unnes.
dan sesudah diberikan Swedish massage menunjuk- ac.id/sju/index.php/jpes>.
kan perbedaan sebesar 2,80. Saseno. 2013. Efektifitas Relaksasi Terhadap Tingkat
Ada pengaruh Swedish massage terhadap Kecemasan pada Lansia di Posyandu Lansia Adhi
tingkat kecemasan pada lansia di BPSTW Budi Yuswa RW. X Kelurahan Kramat Selatan. Jurnal
Luhur Bantul Yogyakarta, ditunjukkan dengan hasil Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 9 No.3
Oktober.
uji Wilcoxon diperoleh p-value 0,001.
Stuart, GW. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Terjemahan Ramona, P.K., Yudha, E.K. Jakarta: EGC.
Saran Suriyati. 2015. Efektifitas Pemberian Aromaterapi
Bagi petugas BPSTW Budi Luhur Bantul Yog- Lavender Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan
yakarta, diharapkan dapat menerapkan terapi Pada Lanjut Usia di Panti Graha Kasih Bapa
Swedish massage sebagai salah satu intervensi Kabupaten Kubu Raya. Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
untuk mengatasi tingkat kecemasan pada lansia.
Tanjungpura Pontianak. http://download.portalga-
Bagi lansia, hendaknya lansia dapat melaksa- ruda.org/article.php?article=
nakan terapi Swedish massage secara rutin dan 337247&va l=5161&title=EFE KTIFITAS%
teratur. 20PEMBERIAN% 20A ROMATERAPI%20LA
Peneliti lain, peneliti selanjutnya perlu memper- VENDER%20TERHADAP%20PENURUNAN%20TIN
hatikan variabel penggangu yang dapat mem- GKAT%20KECEMASAN%20PADA%20LANJUT
pengaruhi kecemasan seperti peristiwa traumatic, % 2 0 U S I A % 2 0 D I % 2 0 PA N T I % 2 0 G R A H
konflik emosional, konsep diri terganggu, frustasi, A % 2 0 K A S I H % 2 0 B A PA % 2 0
gangguan fisik, pola mekanisme koping keluarga, KABUPATEN%20KUBU%20RAYA.
riwayat gangguan kecemasan, medikasi, ancaman Tappan, F & Benjamin, P. 2004. Healing Massage
Technique. Connecticcut: Appleton & Lange.
tehadap integritas fisik, dan ancaman terhadap
harga diri.

You might also like