Professional Documents
Culture Documents
4339 1 8402 1 10 20170320
4339 1 8402 1 10 20170320
ABSTRACT
As the cities become more attractive to people, it is predicted that in 2020 there will be around
75% of population live in the cities. The direct effects include the increase of city burden due to the
poor, the jobless, and the lack access to food. The answer of the problems above could come from
urban farming. A number of studies have cited that urban farming are not only solving the problem of
access and food availability but also creating new job opportunities and reduce the poverty. The best
practices of urban farming have developed in some countries. The case study in Africa shows that
urban farming can supply 15-20% of household needs and increase the income up to 27%. Similar
results are also found in Asia, America, and Europe, even though each region faces different
challenges and barriers. The success of urban farming reaffirm the important roles of agriculture in
improving human’s quality. Urban agriculture in Indonesia have started to develop after economic
crisis at 1997 and growing rapidly since 2011 with the emergence of communities gardening in the
33 cities and 9 university. But, the development of urban agriculture in Indonesia have barriers
include low levels of community participation, extensive land holdings were small, and the lack of
government support.
49
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
50
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
51
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
52
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
53
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
54
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
55
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
56
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
diantaranya adalah mata kuliah Pertanian pakcoy, dan sawi. Angkatan kedua
Lahan Sempit. Mata kuliah dengan bobot 3 membuat kit vertikultur tipe gantung dan
SKS ini terdiri dari 100 menit tatap muka hidroponik tipe Dutch Bucket. Kit
di kelas dan 150 menit praktikum di lahan. vertikultur tipe gantung digunakan untuk
Materi yang diberikan di kelas antara lain budidaya sawi, pakcoy, dan mint.
berupa vertikultur, tabulampot (tanaman Sedangkan hidroponik tipe Dutch Bucket
buah dalam pot), dan hidroponik. Pada jam cocok untuk budidaya tanaman berakar
praktikum, mahasiswa dibagi ke dalam panjang seperti tomat dan cabai.
kelompok-kelompok kecil beranggotakan Praktik pembuatan kit vertikultur
3 hingga 4 mahasiswa dan wajib membuat dan hidroponik yang diperoleh dalam mata
1 kit vertikultur dan hidroponik dalam kuliah ini diharapkan mampu memberikan
waktu dua bulan. Biaya pembelian alat dan pemahaman mandalam kepada mahasiswa
bahan diberikan kepada tiap kelompok dan mengenai praktik pertanian perkotaan.
merupakan salah satu faktor pembatas Beberapa orang mahasiswa terdorong
dalam menentukan rancangan kit yang untuk membuat kit di rumah dengan
akan dibuat. Desain kit berasal dari ide desain yang lebih sederhana dan biaya
mahasiswa yang berlandaskan teori yang pembuatan yang lebih murah. Selain itu,
sudah diperoleh di kelas. mahasiswa mampu ikut terjun dalam
Evaluasi pembuatan kit vertikultur memberikan pelatihan mengenai
dan hidroponik dilakukan oleh tim dosen vertikultur atau hidroponik yang secara
pengampu mata kuliah Pertanian Lahan berkala dilakukan oleh Universitas Trilogi
Sempit pada minggu ke-7 dan ke-14. Tiap khususnya program studi
kelompok membuat makalah laporan dan Agroekoteknologi kepada para penggerak
mempresentasikan hasil praktikum sebagai komunitas seperti Pos Pemberdayaan
bentuk pertanggungjawaban penggunaan Keluarga (POSDAYA). Mahasiswa
dana. Tim dosen mengevaluasi kinerja mampu menyampaikan materi dan
kelompok dalam pembuatan kit melalui mengarahkan dalam praktik di kegiatan
beberapa parameter misalnya ketepatan pelatihan secara aktif karena telah
desain, keefektifan penggunaan dana, mengambil mata kuliah Pertanian Lahan
kekompakan tim, dan estetika desain. Sempit.
Melalui evaluasi tersebut, tim dosen Dalam bidang penelitian dan
menilai pemahaman mahasiswa mengenai pengabdian kepada masyarakat, pertanian
jenis kit yang telah dibuat, hasil realisasi perkotaan telah menjadi salah satu
desain, dan kemampuan mahasiswa untuk penelitian unggulan yang masuk dalam
bekerja di dalam tim. rencana strategis (RENSTRA) Universitas
Mata kuliah Pertanian Lahan Sempit Trilogi tahun 2015-2020. Beberapa
mulai diberlakukan sebagai mata kuliah penelitian yang telah dilakukan yaitu
wajib mahasiswa agroekoteknologi sejak mengenai teknologi pengomposan limbah
tahun 2014. Hingga saat ini, terdapat kulit durian (mendapatkan dana hibah
masing-masing 5 kit vertikultur dan penelitian dari Kementerian Ristek Dikti),
hidroponik yang sudah dibuat oleh teknologi budidaya sayuran dalam
mahasiswa. Angkatan pertama peserta wiremesh (kawat bertingkat), serta studi
mata kuliah ini membuat kit vertikultur tentang pemanfaatan sumberdaya lokal
bertingkat dengan desain yang beragam. sebagai sumber pangan masyarakat kota.
Adapun kit hidroponik yang dibuat adalah Dalam bidang pengabdian kepada
kit hidroponik DFT (deep flow technique) masyarakat, Universitas Trilogi
tipe bertingkat. Rancangan kit tersebut menerjunkan langsung dosen beserta
ditujukan untuk budidaya sayuran berakar mahasiswa untuk membina masyarakat
pendek seperti selada, bayam merah, dalam praktik pertanian perkotaan
57
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
58
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
59
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
praktik pertanian perkotaan dapat Cahya, D.L. 2014. Kajian Peran Pertanian
dijadikan sebagai sarana dalam Perkotaan Dalam Pembangunan
mengembangkan sumberdaya alam Perkotaan Berkelanjutan (Studi Kasus:
khas setempat. Pertanian Tanaman Obat Keluarga di
2. Aplikasi teknologi sederhana dan tepat Kelurahan Slipi, Jakarta Barat). Forum
Ilmiah Volume 11 Nomor 3. Hal 324-
guna yang mudah dilakukan oleh
333.
seluruh kalangan masyarakat.
3. Manfaatkan kembali (reuse) limbah Cofie, O., A. Bradford, and P. Drechsel. 2006.
organik kota sebagai sumber hara dan Recycling of urban orgaic waste for
nutrisi bagi tanaman. Kotoran-kotoran urban agriculture. Cit ies Farming for
the Future; Urban Agriculture for Green
ternak dapat dimanfaatkan sebagai
and Productive Cit ies” by René van
sumber biogas. Sehingga limbah- Veenhuizen (ed.), RUAF Foundation,
limbah organik dapat memberikan nilai the Netherlands, IDRC, Canada and
tambah bagi masyarakat. IIRR publishers, the Philippines, 2006.
4. Praktik pertanian perkotaan diterapkan
De Zeeuw, H. 2011. Cities, climate change
dengan konsep berkelanjutan dan
and urban agriculture. Urban
berwawasan lingkungan. Sehingga Agriculture Magazine 25: 39–42.
dengan adanya konsep seperti itu
diharapkan dapat menciptakan Domene, E.; Sauri, D. 2007. Urbanization and
lingkungan yang sehat, aman, nyaman, class-produced natures: Vegetable
gardens in the Barcelona Metropolitan
dan bersih.
Region. Geoforum, 38, 287–298.
5. Dukungan pemerintah terhadap pelaku
pertanian perkotaan berupa insentif Foeken, D. 2006. “To Subsidize my Income” –
maupun kepastian hukum. Urban Farming in an East African Town
Brill, Leiden, Boston
DAFTAR PUSTAKA Food and Agriculture Organization (FAO).
Armar-Klemesu M. 1999. Urban agriculture 2008. Urban Agriculture For
and food security, nutrition and health. Sustainable Poverty Alleviation and
Paper presented at Growing Cities Food Security. 84p.
Growing Food Workshop, Havana, Girardet, H. 2005. Urban agriculture and
Cuba, October 1999. sustainable urban development. In
Blyth, A and L. Menagh. 2006. From Rooftop CPULS: Continuous Productive Urban
to Restaurant : A University Cafe Fed Landscapes—Designing Urban
By A Rooftop Garden. The Canadian Agriculture for Sustainable Cities;
Organic Grower. P 50-56. www.cog.ca Viljoen, A., Ed.; Elsevier: Amsterdam,
The Netherlands; pp. 32–39.
Bopda, A, R Brummett, S Dury, P Elong, S
FotoMenbohan, J Gockowski, C Kana, J Grace, D, G Nasinyama, T F Randolph, F
Kengue, R Ngonthe, N Soua, E Tanawa, Mwiine and E Kang’ethe. 2008. “City
Z Tchouendjeu and L Temple. 2010. dairying in Kampala: integrating
“Urban farming systems in Yaoundé – benefits and harms”, in Cole et al.
building a mosaic”, in Prain et al. (editors) (2008), Healty city Harvests:
(editors). African Urban Harvest: Generating Evidence to Guide Policy on
Agriculture in the Cities of Cameroon, Urban Agriculture CIP/Urban Harvest
Kenya and Uganda Springer, New York, and Makerere University Press,
and IDRC, Ottawa. Kampala, Uganda, and Lima, Peru.
pages 193–210.
60
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
Haletky ,N. and O. Taylor. 2006. Urban Pinderhughes, R. 2004. Alternative Urban
Agriculture as a Solution to Food Futures: Planning for Sustainable
Insecurity: West Oakland and People’s Development in Cities Throughout the
Grocery. Urban Agriculture in West World. Lanham, Boulder, New York,
Oakland. Toronto, Oxford: Rowman & Littleield
Publishers.
Hariyanto. 2010. Pola dan Intensitas Konversi
Lahan Pertanian di Kota Semarang Puriandi F. Dan PN Indrajati. 2013. Proses
Tahun 2000 – 2009. Jurnal Geografi FIS Perencanaan Kegiatan Pertanian Kota
Universitas Negeri Semarang. Vol. 7 Yang Dilakukan Oleh Komunitas
No. 1. Hal 1-10 Berkebun Di Kota Bandung Sebagai
Masukan Pengembangan Pertanian Kota
Hou J, Johnson JM and Lawson LJ. 2009.
Di Kawasan Perkotaan. Jurnal
Greening Cities, Growing Communities:
Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol. 1
Learning from Seattle’s Urban
No. 2. Hal 497-506.
Community Gardens. Seattle, WA:
University of Washington Press. Redwood, M. 2008. Agriculture in Urban
Planning: Generating Livelihoods and
Jalil, A. 2005. Kota: Dari Perspektif
Food Security.London: Earthscan.
Urbanisasi. Jurnal Industri dan
Perkotaan Volume IX Nomor 15. Hal Reid, D. 2009. Community gardens and food
833-845. security. Open House Int, 34, 91–95.
Koont, S. 2009. The urban agriculture of Sampelilling, S, S.R.P Sitorus, S. Nurisyah,
Havana. Mon. Rev. 60, 44–63. dan B. Pramudya. 2012. Kebijakan
Pengembangan Pertanian Perkotaan :
Koscica, M. 2014. The Role of Urban
Studi Kasus di DKI Jakarta. Hal 257-
Agriculture in Addressing Food
267.
Insecurity in Developing Cities. Journal
of International Affairs. Vol. 67 No. 2. P Santoso, EB dan RR Widya. 2014. Gerakan
177-186. Pertanian Perkotaan dalam Mendukung
Kemandirian Masyarakat di Kota
Lawson, Laura J. 2007. “City Bountiful: A
Surabaya. Makalah Seminar Nasional
Century of Community Gardening in
Cities 2014. 11 halaman.
America”. Geographical Review: vol 97
no.3, Geosurveillance (Jul., 2007), p Setiawan, B. Dan D.H Rahmi. Ketahanan
428-430. Pangan, Lapangan Kerja, dan
Keberlanjutan Kota : Studi Pertanian
Lee-Smith, D. 2010. Cities feeding people: an
Kota di Enam Kota di Indonesia. 2004.
update on urban agriculture in equatorial
Warta Penelitian Universitas Gadjah
Africa. Environment & Urbanization.
Mada (edisi khusus). Hal 34-42.
International Institute for Environment
and Development (IIED). Vol 22(2): Smith, J., J. Nasr, and A. Ratta. 2001. Urban
483–499. Agriculture, Food, Jobs, and Sustainable
Cities. United Nations Development
Mougeot L (ed.). 2005. Agropolis: The Social,
Programme.
Political and Environmental Dimensions
of Urban Agriculture. London: Specht, K et al. 2014. Urban agriculture of the
Earthscan. future: an overview of sustainability
aspects of food production in and on
Noorsya, AO dan I Kustiwan. 2013. Jurnal
buildings. Agric Hum Values. 31:33–
Perencanaan Wilayah dan Kota B.
51.
SAPPK ITB. Bandung. Hal 89-99.
Tornaghi, C. 2014. Critical geography of
Nordahl D. 2009. Public Produce: The New
urban Agriculture. Progress in Human
Urban Agriculture. Washington, DC:
Geography. Vol. 38(4) 551–567.
Island Press.
61
Pertanian Perkotaan: Urgensi, Peranan, dan Praktik Terbaik
Jurnal Agroteknologi, Vol. 10 No. 01 (2016)
62