A Sifat Fisik Mekanik Batuan Utuh Kuliah1ok

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 72

TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

SIFAT FISIK DAN


MEKANIK BATUAN UTUH

Laboratorium Geomekanika & Peralatan Tambang


Fakultas Teknik Pertambangan & Perminyakan
Institut Teknologi Bandung

3A-1
2 - STRENGTH OF INTACT ROCK &
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

ROCK MASSES

 Intact rock properties – physical,


mechanical and dynamic
properties of rock
 Rock mass properties – joints
characterization plus joint
measurements, RQD, rock mass
classifications
 In-situ shear test

3A-2
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Kekuatan Batuan Utuh & Massa Batuan

3A-3
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Efek Skala – Batuan Utuh – Massa Batuan

3A-4
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Massa Batuan

3A-5
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Process of

Investigation
Geotechnical

3A-6
Sifat-Sifat Batuan Utuh
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Physical properties: density (, specific weight (, porosity, absorption, & void
ratio.
 Mechanical properties (static & dynamic): c, t, E, s, c, , & 
 Dynamic properties: ultrasonic velocity
 Hardness
 Slake durability

Determination of Physical Mechanical Properties


 Laboratory – performed on small rock samples obtained from field or
geotechnical bore holes
 Field - insitu test
 Steps laboratory test:
 Determination of physical properties of intact rock (non destructive test)
 Determination of mechanical properties of intact rock (destructive test)
3A-7
Preparasi Contoh Batuan Untuk
Penentuan Sifat Fisik & Mekanis Batuan
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Utuh
Sample preparation
 Direct diamond drilling BQ, NQ HQ (35 - 75 mm) & L/D = 2 – 2.5
 Rock sample is cored/drilled from lump rock samples
 Cylindrical specimen: BQ, NQ HQ (35 - 75 mm) & L/D = 2 – 2.5
 For UCS & Triaxial test: cut specimen, flat, parallel both ends
and perpendicular each other.
 Measure L & D, area and volume

3A-8
Peralatan Yang Digunakan
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Preparasi Contoh Batuan

Alat bor inti Alat Potong Batuan Alat Uji Squareness


 Uji Sifat Fisik

Neraca Desikator Oven


Penentuan Sifat Fisik
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Contoh Batuan Utuh


 Natural weight specimen: Wn
 Dry weight specimen, after 24 hr in oven with T ±
90oC: Wo
 Saturated weight specimen, after saturation
immersed in water 24 hr: Ww
 Saturated weigth specimen immersed in water: Ws
 Specimen volume without pores: Wo - Ws
 Total volume specimen: Ww - Ws

3A-10
Sifat Fisik
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Wn - Wo 
Natural water content    x 100%
 Wo 
Wn
Natural density 
Ww - Ws
 Ww - Wo 
Wo
Saturated water content    x 100%
Dry density   Wo 
Ww  Ws

Ww  Wn - Wo 
Saturated density 
Ww  Ws
Degree of saturation    x 100%
 Ww - Wo 
 Wo 
 Wn  Ws 
Apparent speciic grafity   
Water density  Ww - Wo 
Porosity - n    x 100%
 Ww - Ws 
 Wo 
 Wo  Ws 
True specific grafity 
Water density  n 
Void ratio   
1 - n 
3A-11
Kasus uji Sifat Fisik
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Sam D L Wn Ww Ws Wo
pel (mm) (mm) (gr) (gr) (gr) (gr)
1 67,4 135,2 1346,5 1352,5 866,9 1341,9
2 54,4 109,35 685,63 697,9 443,13 640,60

Dari hasil pengujian Sifat fisik terhadap 2 sampel dilaboratorium didapatkan data seperti
tabel di atas.
Diminta : Tentukan sifat-sifat fisik batuan ( natural density, dry density, saturated density,
apparent specific gravity, true specific gravit,y, naural water content, saturated water
content, derajat kejenuhan, porosity, dan void ratio )

3A-12
Penentuan Kuat Tekan (Unconfined
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Compressive Strength - UCS) & Deformabilitas


Batuan

 Uji UCS dimaksudkan untuk mengukur kekuatan batuan utuh secara uniaksial
dalam bentuk geometri contoh batuan beraturan.
 Pembebanan diukur dengan pengukur gaya (per/spring method) atau load cell
dan perpindahan aksial (searah pembebanan) dan lateral (tegak lurus arah
pembebanan) diukur dengan alat ukur perpindahan (10-3 mm) dial gauge
mekanis,dial gauge electronic atau LVDT
 Informasi yang diberikan dari uji kuat tekan (UCS) :
 Kurva tegangan regangan – constitutive behaviour
 Kekuatan UCS
 Modulus Young
 Nisbah Poisson
 Energi Fraktur
 Energi Fraktur Spesifik
3A-13
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

ALAT-ALAT UJI TEKAN UNI AKSIAL

3A-14
Uji Unconfined Compressive Strength
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Uji UCS menggunakan mesin tekan untuk


membebani contoh batuan dalam bentuk
silinder, kubus atau prisma secara uniaksial.
Spherical seat
 Dua sisi muka dan pinggir contoh batuan & Steel platen
harus rata, halus dan paralel.
Load cell
 Untuk menghindari ketidak paralel titik pusat
atas dengan contoh batuan perlu dipasang Steel platen
spherical seat diatas contoh batuan.
 Secara teori, distribusi tegangan di dalam
contoh batu akan sama dengan arah
pembebanan kepada muka contoh batuan.
 Kenyataannya, distribusi tegangan tidak 100%
paralel dengan arah pembebanan karena
adanya batasan gesekan (friction constraints)
pada dua sisi muka contoh batuan sehingga
dapat menyebabkan contoh batuan pecah
dalam bentuk konus pada kedua muka atau
ujungnya
3A-15
Friction Constraints
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

F
F
0.5 L

L/D=2
L/D=2
L/D=2
0.5 L

D + D

ΔD
Lateral strain   L 
D
Cone failure
ΔL
Axial strain   A 
L
L/D=1
Bulk strain   A  2 Lt
Friction constraint
3A-16
Form Data Pengujian Uji Tekan Uni Aksial
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

No. Lubang Bor : …………………… Tinggi (L) ; …….. cm


No. Percontoh : …………………… Diameter (D) ; ……… cm
Kedalaman : ………………….. Penampang (A) ; ……… cm
Jenis Percontoh ; ………………….

Gaya ∆L ∆D σ ε.Ak ε.Lt ε.Vol.


No (kg) (x0.01mm) (x0,01mm) (kg/cm2) (x0,01) (x0,01) (x0,01)
0 0 -
1 100 -
2 200 -
3 300 -
4 400 -
5 500 -
6 600 -
7 700 -
8 800 -
9 900 -
10 1000 -
11 1050 -

3A-17
Stress Strain Curve of UCS Test
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Possion’s Ratio = (/a) = b/a

Stress (MPa)
ε v  εa  2 εl
Volumetric Failure

σc

2
σE Elastic
limit / Yield
Point

b a

σ50%
Δσ

1
Δε

ε50%
Lateral Strain (%) Closing Cracks Axial 3A-18
Uniaxial Compressive Strength Test
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Stress Strain Curve Sandstone


45.0

 (MPa) 40.0

35.0

30.0

25.0

20.0

15.0

10.0

5.0

0.0

-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8


 (%)

UCS : 36.67 MPa


Modulus Young (E) : 7.8 GPa
Poisson’s Ratio () : 0.26 3A-19
Faktor yang mempengaruhi Perilaku Kurva
Tegangan Regangan
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Geometrik & bentuk contoh batuan


 Geometrik
 Bentuk: silindrikal, kubus, prisma
 Nisbah L/D
 Ukuran diamaeter
Kondisi Plat Penekan Beban
 Diameter plat penekan mempengaruhi distribusi tegangan di dalam contoh
batuan
 Friction constraints antara pelat penekan dengan mukan contoh batuan
Kekakuan Mesin Tekan
 Class I & II Rocks
Laju Pembebanan
 Laju pembebanan = Laju regangan x Modulus Young (elastic)
 ISRM Laju tegangan = 0,5-1,0 MPa/detik
Temperatur
 Temperatur turun, E naik
 Temperatur naik, E turun
Kondisi Contoh Batuan
 Kandungan air
Mineral, Ukuran Butir dan Isotropik
 Mineralogy, ukuran butir, porositas 3A-20
 Sementasi atau material pengisi: quartsa, kalsit, lempung dll
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Young’s Modulus

 Axial Young’s modulus, E (defined as the ratio of the axial stress change
to axial strain produced by the stress change) of the specimen may be
calculated using any one of several methods employed in accepted
engineering practice.
 Tangent Young’s modulus, Et, is measured at a stress level which is some
fixed percentage of the ultimate strength. It is generally taken at a stress
level equal to 50% of the ultimate uniaxial compressive strength.
 Average Young’s modulus, Eav, is determined from the average slopes of
more-or-less straight line portion of the axial stress-axial strain curve.
 Secant Young’s modulus, Es, is usually measured from zero stress to
some fixed percentage of the ultimate strength, generally at 50%.

3A-21
Young’s Modulus
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 (MPa)  (MPa)

Secant
σc σc
σYP
σYP

Tangent
50% σc
50% σc Δσ

Δσ Δε

Δε
 Axial (%)
 Axial (%)
 (MPa)
Average

σc
σYP

Δσ

Δε
 Axial (%) 3A-22
Possion’s Ratio
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Poisson’s Ratio: the negative of the ratio of


lateral strain to the axial strain in an elastic
material subjected to a uniaxial stress.
 In mechanics of deformable bodies: the
tendency of a material to expand or shrink in a
direction perpendicular to a loading direction is
known as the ‘‘Poisson effect.’’
 Poisson’s Ratio: a mechanical property that
plays a role in the deformation of elastic
materials, it is utilized in rock engineering
problems associated with the deformation of
rocks, e.g. it is a required computational input
for the numerical stress analyses.
 Value Poisson’s Ratio:
 Very seldom, negative values or values > 0.5
 Isotropic rocks pratically: 0 - 0.5
 Most rocks: 0.05 - 0.45.
 Rock engineering applications: 0.2 - 0.3
 Coal = 0.25 – 0.346 3A-23
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Axial Failure – Cone failure


Brittle Fracture - Shear Failure

3A-24
KASUS UJI TEKAN UNI AKSIAL
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Gaya ∆L ∆D σ ε.Ak ε.Lt ε.Vol.


No (kg) (x0.01mm) (x0,01mm) (kg/cm2) (x0,01) (x0,01) (x0,01)
0 0 0 0 -
1 100 100 4 -
2 200 150 10 -
3 300 190 17.5 -
4 400 240 23 -
5 500 280 28 -
6 600 310 34 -
7 700 330 41 -
8 800 360 48 -
9 900 400 75 -
10 1000 500 120 -
11 1050 600 220 -

Dari pengujian UCS didapatkan data dalam tabel diatas. Ukuran sampel D = 40 mm dan L = 90 mm,
Diminta :
a. Hitung tegangan, regangan aksial, regangan lateral, dan regangan volumetrik..
b. Gambar kurva tegangan – regangan (σ - ε.Ak), (σ - ε.lt), (σ - ε.vol),
c. Tentukan nilai; kuat tekan (σc), tegangan elastis (σe), modulus tangen (Et), modulus rata-rata (Eav), dan
modulus sekan (Es) 3A-25
IndirectTensile Strength – Brazilian Test
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 t = Indirect tensile strength, MPa


2F  D = Diameter, mm
σt   F = Load, N
πDt
 t = Thickness, mm
 UTS << UCS
 UCS/UTS = Toughness ratio = Brittleness Index
 BI menaik kinerja rock cutting menjadi baik

Top Jig Brazilian

Tensile force Crack D Tensile force

3A-26
Bottom Jig Brazilian
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

(Direct Tensile Strength)


Uji Kuat Tarik Langsung

3A-27
Kuat Tarik Langsung
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

(Direct Tensile Strength)

Bonded End-pull Grip

3A-28
Point Load Index (PLI)
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Uji PLI dilakukan untuk mengetahui kekuatan (strength) contoh batu


secara tidak langsung di lapangan
 Bentuk contoh batu: silinder atau tidak beraturan.
 Peralatan yang digunakan mudah dibawa-bawa, tidak begitu besar dan
cukup ringan sehingga dapat dengan cepat diketahui kekuatan batuan di
lapangan, sebelum dilakukan pengujian di laboratorium.
 Contoh yang disarankan untuk pengujian ini berbentuk silinder dengan
diameter = 50 mm (NX = 54 mm).
 Fracture Index dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinuiti dan
didefinisikan sebagai jarak rata-rata fraktur dalam sepanjang bor inti atau
massa batuan
Type & PLI Test Requirements
(ISRM, 1985)
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

F F
Is  2 Is(50) k 2
D D
0.45
D
k  
 50 
Is = Point load index, MPa
F = Failure load, N
P
P W P
D = Distance between two
L > 0,5D
L point loads, mm
L
c = 23 Is – For sample
D D D
W2
diameter 50 mm
If Is = 1 MPa, index does not

P
W1 mean anything, thus the
P strength of rock must be
P
L > 0,7D D/W = 1.1 ± 0.05 D/ W =1.0 – 1.4 determined through UCS test
a. Diamterical test W = (W1+W2)/2 3A-30
b. Axial test
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Point Load Index


Tipikal Model Failure Untuk Valid dan
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Invalid Test

Valid diametrical test

Valid axial test

Valid block test

Invalid core test Invalid axial test

3A-32
Uji Triaksial
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Uji ini dimaksudkan untuk menentukan kekuatan


batuan utuh di dalam kondisi tegangan triaksial.
 Data yang diperoleh dari uji ini dibutuhkan untuk
menentukan:
 Selubung kekuatan (intrinsic curve)
 Kuat geser ()
 Sudut gesek dalam ()
 Kohesi (C)

3A-33
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

SEL Uji Triaksial

3A-34
Sel Triaksial Tipe
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Von Karman
1. Platen penekan
2. Bola baja
3. Spheical seat
4. Alat bantu transducer
5. Contoh batuan
6. Piston berongga utk tekanan pori
7. Sonic transmitter
8. Sonic receiver
9. Selubung karet
10. Ring pengikat selubung karet
11. Strain gauges
12. Pipa utk tekanan pori
13. Pipa utk kabel transducer
14. Ruang fluida pemampat
15. Dinding sel
16. Lubang masuk fluida pemampat
17. Lubang keluar fluida pemampat
18. Lubang masuk tekanan udara
19. Slide bearing
20. Sliding seal
21. Baut
22. Seal pada plat dasar sel
23. Lubang masuk tekanan pori
24. Lubang keluar tekanan pori
25. Port kable strain gauges
26. Port kable transducer

3A-35
Uji Triaksial Konvensional
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

     
failure failure failure

1 2 3
 31  31  32  32  33  33

Get sample out Get sample out


     


3

2  33 >  32 >  31  13 >  12 >  1


1

 3A-36
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

3A-37
Lingkaran Mohr dan Kurva Intrinsic Uji Tri aksial
Mohr Coulomb – Linear; Mohr – Curve linear concave downwards;
1 Maximum major principal stress at failure
in the limit, the envelope may assume the form of a straight line
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

(Coulomb criterion)

2c cos  2c cos  = ½ (1 – 3) Sin 2 


c  t 
1 - sin  1  sin  n½ (1 + 3) + ½ (1 – 3) Cos 2 
Mohr - Coulomb

Compression uniaxial Mohr



+
c 1

 
n 3
ta Compression
Shear stress -

=
 n
triaxial
 

3 Minor principal D
stress /confining
pressure
max
Uniaxial tension

c

E 2
t 3 n Bc 1
A
Tension Normal Stress - N Compression
3A-38
Lingkaran Mohr & Kurva Intrinsic
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 
No
(MPa) (MPa)
1 1.00 22.61
 = c + N Tan 
2 2.00 25.70
 = 5.22 + N Tan 32.81 3 3.00 29.34

31 33 11


32 12 13
3B-39
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Triaxial Test
Lingkaran Mohr & Kurva Intrinsic Batupasir

3A-40
Kasus uji tri aksial
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

D H σ3 Gaya N A σ1
No (cm) (cm) (kg/cm2) (kg) (cm2) (kg/cm2)
1 5.5 11 20 3000
2 5.3 11 60 5000
3 5,4 11 90 7200
4 5,3 11 120 9100
5 5,3 11 150 11300

Dari hasil pengujian tri aksial terhadap 5 sampel dilaboratorium didapatkan data seperti
tabel di atas.
Diminta :
a.Tentukan tegangan σ1
b.Gambar garis selubung kekuatan geser
c.Tentukan nilai Kohesi (c) , sudut geser dalam (Ф), persamaan garis selubung kekuatan

3A-41
Uji Geser Pons (Punch Shear Test)
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Uji geser Pons batuan merupakan perlawanan internal


batuan terhadap tegangan yang bekerja sepanjang
bidang geser dalam batuan tersebut,
 Sampel berbentuk slinder tipis dengan tebal t cm dan
diameter d cm
 Setelah sampel dimasukan kedalam alat ”Punch test”
kemudian ditekan dengan mesin tekan sampai sampel
tembus (P kg).
 Kuat geser (shear strength) di dapatkan
P
 (kg/cm2)
 .d.t 3B-42
Uji Kuat Geser Langsung
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Kuat geser batuan merupakan perlawanan internal batuan terhadap


tegangan yang bekerja sepanjang bidang geser dalam batuan tersebut,
yang dipengaruhi oleh karakteristik intrinsik dan faktor eksternal
 Untuk mengetahui kuat geser batuan pada tegangan normal tertentu.
 Minimal 3 contoh.
 Masing-masing contoh dikenakan gaya normal tertentu yang
diaplikasikan tegak lurus terhadap permukaan bidang diskontinu dan
diberi gaya geser sampai bidangnya bergeser diperoleh:
 Garis Coulomb's shear strength,
 Kuat geser (shear strength),
 Sudut gesek dalam (),
 Kohesi (C).
Mohr-Coulomb Criteria (Linear)
 =C+σ
  = C + σ tan  3B-43
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A
Direct Shear Test Apparatus & Sample

3A-44
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Kohesi

 Kohesi (c) adalah tegangan geser yang dibutuhkan untuk


menggeser batuan pada kondisi tegangan normal sama dengan
nol. Hal ini disebabkan oleh permukaan bidang geser yang
kasar atau mungkin telah mengalami sementasi
 Pada kondisi sisa, nilai kohesi c turun bahkan dapat mencapai
nilai nol akibat ikatan antar butiran di sekitar permukaan geser
telah terganggu

3B-45
 Untuk memahami sudut gesek dalam (),
Ilustrasi Geser
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

perlu dibayangkan sebuah balok dengan


berat W berada pada permukaan sebuah
bidang miring yang licin dengan luas bidang
sentuh sebesar A
 Balok tersebut memiliki gaya penggerak yang

N
diakibatkan oleh beratnya sendiri yaitu

=
Fs
sebesar W sin  sedangkan gaya normal N
dan koefisien gesek  menghasilkan gaya
penahan yang disebut dengan gaya gesek
Fs. Koefisien gesek  merupakan faktor

s
co
sin

W
internal yang besarnya sama dengan tan .

=
W

N
Pada saat balok akan tergelincir, maka W
besarnya gaya penahan sama dengan gaya
penggerak sehingga diperoleh persamaan.
 W sin  = tan  . (W cos  )
Balok pada permukaan bidang miring
 tan  = tan 
 = 
 Pada kondisi seperti ini, sudut kemiringan
bidang tersebut sama dengan sudut gesek
dalam () dengan catatan kohesi sama
3B-46
dengan nol.
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Peak
Peak

Residual
Shear Strength - Sandstone

Peak
Peak

Residual

3A-47
Factors Influence Rock Shear Strength
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Intrinsic factors
 cohesion
 internal friction angle

 Extrinsic factors (environmental factors)


 normal stress,
 pre-existing cracks,
 Water,
 mineralogy of the rock sample,
 grain size,
 roughness of the shear plane,
 displacement rate
 sample size
 degree of compactness of the rock sample 3A-48
Ultrasonic Wave Velocity
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

This setup can apply axial and radial stress of up to 70


MPa on the sample. The transducers, with frequency
responses of nominal 590-700 kHz, are used in
conjunction with a matching PUNDIT system, which
provides the pulse excitation and a digital timing unit with
a resolution of up to 0.1msec and a digital oscilloscope
with a time-axis resolution of up to 0.0625 msec.

3A-49
Compressional and Shear Wave Velocities
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

L L
Vp  Vs 
tp ts

 L = length of sample (m)


 tp = travel time of compressional wave along the rock sample (second)
 ts = travel time of shear wave along the rock sample (second)
 Infrasonic wave, frequency < 20 Hz
 Sonic wave, frequency 20 Hz – 20 kHz
 Ultrasonic wave, frequency > 20 kHz

Shear Modulus: G = .vs2 2


 V 
 = density 1  2  
s

V
  
 p
Dynamic Young’s Modulus: E = 2 (1+) G Poisson' s Ratio    
  V  
2
Lame constant:  =  (vp2 – 2 vs2) 21   s  

  V p  
Bulk Modulus: K = (/3) (3vp2 – 4 vs2) 3A-50 
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Sound Wave

Rock type Location vp (m/s) SD (m/s) CoV (%)

Limestone Cibinong 3870,57 190,56 4,92

Tuff breccia Pongkor 3691,21 224,60 6,08

Granite Karimun 5402,34 178,24 3,30

Reference Equation Rock Type

c = 0,036vp* - 31,18
Goktan (1988) Sedimentary
Wade et al. (1993) c = 0,055vp* - 91,44 -
Kahraman (2001) c = 9,95vp1,21 Igneous, sedimenatry & metamorphic rocks

3A-51
Hubungan UCS &
Kecepatan Ultrasonik Vp
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Vp untuk pemilihan alat gali dan penentuan keberadaan kekar


 Hubungan UCS & Vp sulit ditentukan tanpa memperhitungkan faktor-faktor
di dalam batuan.
 Faktor-faktor: beban pada contoh saat pengujian, porositas, pre-existing
crack, bobot isi, kandungan air, ukuran butir & komposisi mineral.
 Kahraman (2001) hubungan non-linear antara c dan Vp dengan
menggunakan variasi contoh batuan dari penelitiannya Goktan & Wade et
al. sehingga lebih andal utk prediksi UCS daripada Vp.

Referensi Persamaan Tipe Batuan

Goktan (1988) c = 0,036vp* - 31,18 batuan sedimen


Wade et al. (1993) -
c = 0,055vp* - 91,44
Kahraman (2001) batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf
c = 9,95v p
1,21

vp* = Kecepatan gelombang tekan (m/det) vp = Kecepatan gelombang tekan (km/det)


3B-52
Tugas.
1.Dari pengujian kuat geser langsung terhadap 4 buah sampel dengan diameter 5,2 cm didapatkan
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

data sbb

Sampel N (kg) Tp (kg Tr(kg)


1 100 200 140
2 200 245 180
3 300 280 230
4 400 330 250

Diminta : a. Hitung Tegangan Normal (


( n), Teg. Geser Puncak
(p) dan tegagan geser Sisa(
Sisa( s)
b. Buat grafik selubung kekuatan batuan
c. Tentukan Sudut geser puncak, kohesi puncak , sudut geser residual
dan kohesi residual
2. Dari data uji kecepatan gelombang ultrasonik didapatkan data sebagai berikut:

Sampel L (cm) tp (x0,000001 dtk) ts (x0,000001)dtk


1 5,0 9,3 14
2 5,1 10,5 15
3 13,5 27,5 40
Diminta : a. Tentukan Kecepatan gelombang primer (Vp) dan gelombang sekunder (Vs)
b. Tentukan Nilai, G, v, E , λ , dan K , bila masa jenis batuan 2400 kg/m3
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

3A-54
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

3A-55
Sifat Mekanik Batuan Utuh
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Menurut Uji Indeks

 Point Load Index (aksial & diametrikal) - ISRM, 1985


 Breaking Characteristic
 Rock Drillability
 Drilling Rate Index
 Drillability Barre Granite
 Cutting Resistance Wedge Test (FA & FL) - O & K
 Voest Alpine Rock Cuttability Index (VA-RCI)
 Core Cuttability (Roxborough, 1981)
 Impact Strength Index

3C-56
Point Load Index (PLI)
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Uji PLI dilakukan untuk mengetahui kekuatan (strength) contoh batu


secara tidak langsung di lapangan
 Bentuk contoh batu: silinder atau tidak beraturan.
 Peralatan yang digunakan mudah dibawa-bawa, tidak begitu besar dan
cukup ringan sehingga dapat dengan cepat diketahui kekuatan batuan di
lapangan, sebelum dilakukan pengujian di laboratorium.
 Contoh yang disarankan untuk pengujian ini berbentuk silinder dengan
diameter = 50 mm (NX = 54 mm).
 Fracture Index dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinuiti dan
didefinisikan sebagai jarak rata-rata fraktur dalam sepanjang bor inti atau
massa batuan
Type & PLI Test Requirements
(ISRM, 1985)
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

F F
Is  2 Is(50) k 2
D D
0.45
D
k  
 50 
Is = Point load index, MPa
F = Failure load, N
P
P W P
D = Distance between two
L > 0,5D
L point loads, mm
L
c = 23 Is – For sample
D D D
W2
diameter 50 mm
If Is = 1 MPa, index does not

P
W1 mean anything, thus the
P strength of rock must be
P
L > 0,7D D/W = 1.1 ± 0.05 D/ W =1.0 – 1.4 determined through UCS test
a. Diamterical test W = (W1+W2)/2 3A-58
b. Axial test
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Point Load Index


Tipe & Syarat Contoh Batuan Uji PLI
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

(ISRM, 1985)

P
P W
P
L > 0,5D
L
L

D D D
W2

P W1

P P

L > 0,7D D/W = 1.1 ± 0.05 D/ W =1.0 – 1.4

a. Uji Diametrikal b. Uji Aksial W = (W1+W2)/2

3C-60
Tipikal Model Failure Untuk Valid dan
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Invalid Test

Valid diametrical test

Valid axial test

Valid block test

Invalid core test Invalid axial test

3A-61
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

(Hawkins, 1989)
PLI vs. UCS

3A-62
Hubungan UCS & PLI
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Referensi Persamaan Tipe Batuan


Broch & Franklin (1972) c = 24Is(50) batu pasir
Bieniawski (1975) batuan beku, batuan sedimen
c = 23Is(50)
Brook (1985) -
c = 22Is(50)
Singh (1981) c = 18,7Is(50) batu pasir dan shale
Vallejo et al. (1989) -
 shale shale
c = 12,5Is(50)
 batu pasir batu pasir
Kramadibrata (1992) c = 17,4Is(50) batu pasir dan batu lempung
c = 11,82Is(50)

c = 16,51s(50) + 51
Gunsallus & Kulhawy (1984) dolostone, batu pasir, batu gamping
Cargill & Shakoor (1990) c = 23Is(54) +13 batuan sedimen, batuan metamorf
Kahraman (2001) c = 8,41Is(50) + 9,51 batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

Is(50)
Tsidzi (1990) c batuan metamorf
0,03  0,003 Is(50)
Point Load Index
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

0.45
F F D
Is  2 Is(50) k 2 k  
D D  50 

Is = Point load index, MPa


F = Failure load, N
D = Jarak antara dua konus penekan, mm

c = 23 Is - Untuk diamater contoh 50 mm

Jika Is = 1 MPa, indeks tsb tidak memiliki arti, maka penentuan


kekuatan harus berdasarkan uji UCS

3C-64
Hubungan UCS & PLI
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Referensi Persamaan Tipe Batuan


Broch & Franklin (1972) c = 24Is(50) batu pasir
Bieniawski (1975) batuan beku, batuan sedimen
c = 23Is(50)
Brook (1985) -
c = 22Is(50)
Singh (1981) c = 18,7Is(50) batu pasir dan shale
Vallejo et al. (1989) -
 shale shale
c = 12,5Is(50)
 batu pasir batu pasir
Kramadibrata (1992) c = 17,4Is(50) batu pasir dan batu lempung
c = 11,82Is(50)

c = 16,5Is(50) + 51
Gunsallus & Kulhawy (1984) dolostone, batu pasir, batu gamping
Cargill & Shakoor (1990) c = 23Is(54) +13 batuan sedimen, batuan metamorf
Kahraman (2001) c = 8,41Is(50) + 9,51 batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

Is(50)
Tsidzi (1990) c batuan metamorf
0,03  0,003 Is(50)

3C-65
Impact Strength Index (ISI)
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 ISI (Evans &


Pomeroy, 1966) & uji
Protodyakonov
adalah sejenis.
 Uji ISI menggunakan
peralatan khusus
 Contoh batu:
 ukuran 0.95 - 0. 32
cm
 berat 100 gram
 dipukul dengan
piston sebanyak 20
kali
 sisa batuan
berukuran semula
ditimbang dan sama
dengan ISI

3C-66
Hubungan UCS & Impact Strength
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Index (ISI)

 Uji ISI sudah tidak direkomendasikan lagi oleh ISRM 1986 – Commision on
Testing Methods Groups on Test For Drilling and Boring, sehingga
perkembangan penelitian untuk mengembangkan kegunaannya, baik untuk
memprediksi nilai UCS maupun manfaat lainnya, menjadi kecil.
 Kahraman (2001), data hasil uji ISI relatif konsisten daripada UCS dan uji
indeks lainnya.

Referensi Persamaan Tipe Batuan


Hobbs (1964) c* = 53ISI – 2509
Goktan (1988) c = 0,095ISI – 3,667 batuan sedimen
Kahraman (2001) c = 4×10-10ISI5,87 batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

3C-67
Schmidt Hammer
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

 Ada 2 tipe untuk batu dan beton: L & N. Energi impak (EI) tipe L
= 0,735 J = 1/3 EI tipe N & dimensinya juga lebih besar.
 Tipe L untuk uji contoh batuan silinder & tipe N untuk contoh
batuan besar; blok batuan / langsung pada massa batuan.
 Terdiri dari piston yang dikombinasikan dengan per. Piston
secara otomatis terlepas dan menumbuk permukaan kontak
dengan batuan ketika hammer ditekan ke arah permukaan
batuan. Piston tersebut akan segera memantul kembali ke arah
dalam hammer. Jarak pantul piston yang terbaca pada indikator
dinyatakan sebagai nilai pantul Schmidt Hammer. Nilai pantul
Schmidt Hammer = rata-rata 10 pengujian. Jarak pantulan ini
merupakan fungsi dari jumlah energi impak yang hilang akibat
deformasi plastik dan failure dari batu di tempat terjadinya impak.
 Nilai pantul fungsi orientasi dari hammer. Pengujian dengan
menekan hammer relatif ke arah bawah menghasilkan nilai
pantul < daripada menekan hammer ke arah atas. Gaya gravitasi
akan menghambat pantulan piston pada saat hammer ditekan ke
arah bawah sebab arah pantul dari piston berlawanan arah 1. Contoh batuan
2. Impact plunger
dengan gaya gravitasi. 3. Indikator angka pantul

 Perlu dikalibrasi dengan melakukan 10x pembacaan pada anvil 3C-68


standar.
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Uniaxial Compressive Strength of Joint - MPa


Range of Average UCS of Rocks - MPa

Schmidt Hammer – L type hammer


Hammer Direction Specific Weight of Rock - kN/m3
Rock
Joint Strength
Joint Condition

Estimate of JCS

Hammer & SW of
Based on Schmidt

3C-69
Menduga “Joint Compressive
Strength”
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Schmidt hammer

Pocket Dial Penetrometer

3C-70
Hubungan UCS & Schmidt Hammer
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Hubungan tsb memperlihatkan kecenderungan penggunaan bobot


isi sebagai variabel tambahan pada hampir semua persamaan
korelasi antara UCS dan Schmidt Hammer

Tipe
Referensi Persamaan Tipe Batuan
Hammer
1. Deere & Miller, 1966 . c = 6,9 ×10(0,16+0,0087Rn) 1. - L
2. Kidybinski, 1968 2. - -
. c = 0,477e(0,045Rn+)
3. Beverly et al., 1979 3. - L
. c = 12,74e (0,0185Rn)
4. Haramy & DeMarco, 1985 4. batu bara L
5. Cargill & Shakoor, 1990 4. c = 0.094Rn – 0,383 L
5.1. batu pasir 5. sedimen, metamorf N
5.2. karbonat ..c = e(0,043Rnd + 1,2)
6. Kahraman, 2001 6. tiga jenis batuan
..c = e (0.018Rnd + 2,9)

6. c = 6,97e(0,014Rn) 3C-71
Hubungan UCS – PLI – Schmidt
Hammer
TA 3111 Mekanika Batuan – Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Utuh – 3A

Schmidt
UCS PLI
Term Hardness Field Estimate of Strength Examples*
(MPa) (MPa)
(Type L)

R5
Rock material only chipped under fresh basalt, chert, diabase,
Extremely >250 >10 50-60
repeated hammer blows gneiss, granite, quatzite
Strong
R4 Requires many blows of a Amphibolite, sandstone, basalt,
Very 100-250 4-10 40-50 geological hammer to break intact gabbro, gneiss, granodiorite,
Strong rock specimens limestone, marble rhyolite, tuff
Hand held specimens broken by a
R3 Limestone, marble, phyllite,
50-100 2-4 30-40 single blow of a geological
Strong sandstone, schist, shale
hammer
R2 Firm blow with geological pick
Claystone, coal, concrete,
Medium 25-50 1-2 15-30 indents rock to 5mm, knife just
schist. shale, siltstone
Strong scrapes surface

R1 Knife cuts material but too hard to


5-25 ** <15 chalk, rock salt, potash
Weak shape into triaxial specimens

Material crumbles under firm blows


R0 highly weathered or altered
1-5 ** of geological pick, can be scraped
Very Weak rock
with knife
Extremely
Weak
0.25-1 ** Indented by thumbnail 3C-72
clay gouge

You might also like